Anda di halaman 1dari 44

PETUNJUK :

Silahkan diprint, Pahami bahan bacaan dan kerjakan

PEMBELAJARAN - SEJARAH
INDONESIA
KELAS X MIPA DAN IPS

HOME LEARNING
16 - 29 MARET 2020
KELAS X
SEMESTER 2

Penyusun :

HENY YANTINI M.Pd

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


Semester 2

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

KEDATANGAN ISLAM KE NUSANTARA

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari uraian ini, diharapkan siswa dapat :

Menganalisis kedatangan Islam di Nusantara

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menjelaskan Peta Jalur Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia;
2. Menunjukkan bukti masuknya pengaruh Islam di Indonesia;
3. Menjelaskan perkembangan kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam di Indonesia; dan
4. Menunjukkan peninggalan sejarah yang bercorak Islam

MATERI PEMBELAJARAN

Teori Kedatangan dan Perkembangan Islam di Indonesia


Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah dan terbuka pada bangsa-bangsa asing.
Sikap ramah dan terbuka tersebut menjadi jalan bagi masuknya pengaruh agama dan budaya Islam di
Indonesia. Sejak awal abad Masehi, perairan Indonesia telah dilalui rute pelayaran dan perdagangan
antara pedagang dari Timur Tengah, India, Malaka dan Cina. Sebagian besar pedagang tersebut
memeluk agama Islam. Pedagang Islam inilah yang berperan penting dalam proses masuknya Islam di
Indonesia. Selain pedagang, penyebaran Islam di Indonesiadilakukan ulama dari Arab, Persia dan
India. Para ulama ikut dalam pelayaran yang ikut dalam pelayaran yang dilakukan pedagang. Mereka
kemuadian menyebarkan agama Islam di tempat-tempat yang disinggahinya.
1. Teori Kedatangan Islam di Indonesia
Awal kedatangan Islam di Indonesia sampai saat ini masih menimbulkan dikalangan ahli. Para ahli
masih memperdebatkan daerah asal kedatangan Islam dan tokoh-tokoh yang membawa Islam di
Indonesia. Sangat sulit untuk mendapatkan jawaban yang pasti. Para ahli memiliki kekuatan fakta dan

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


bukti tentang setiap teori yang dicetuskannya. Beberapa teori mengenai proses kedatangan Islam di
Indonesia sebagai berikut :
Teori Gujarat
Teori gujarat pertama kali diperkenalkan oelh J.Pijnapel menurut teori ini Islam masuk di Indonesia
pada awal abad XIII Masehi dibawa oleh pedagang dari Gujarat (India). Tokoh-tokoh yang
mendukung teori ini antara lain Snouck Hurgronje, WF. Stutterheim dan Sucipto Wirjosuparto.
Menurut J Pijnapel orang-orang Arab yang bermahzab Syafi’i telah bermukim di Gujarat dan Malabar
sejak VII Masehi. Penyebaran Islam di Indonesia tidak langsung dilakukan orang Arab, tetapi oleh
pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan kemudian berdagang ke Indonesia.
Snouck Hurgronje menjelaskan Islam masuk ke Indonesia dari kota-kota di anak benua India
seperti Gujarat, Benggali, dan Malabar karena Islam lebih dahulu berkembang di kota-kota tersebut.
Dalam bukunya ia menjelaskan bahwa teori Gujarat didasarkan pada peranan orang-orang Gujarat
yang telah membuka hubungan dagang dengan masyarakat Indonesia sebelum pedagang Arab.
Adapun menurut Sucipto Wirjosuparto teori Gujarat didasarkan atas bukti berikut:
1. Corak batu nisan makan Sultan Malik as-Saleh dan Maulana Malik Ibrahim memiliki
kemiripan dengan corak nisan yang ada di Gujarat
2. Hubungan dagang penduduk Indonesia dan India telah lama terjalin, melalui jalur perdagangan
Indonesia-Cambay-Timur Tengah-Eropa
Dalam perkembangannya teori ini dibantah oleh banyak ahli. Bukti-bukti yang lebih akurat sperti
berita dari Arab, Persia, Turki, dan Indonesia memperkuat keterangan bahwa Islam masuk ke
Indonesia bukan dibawa oleh para pedagang Gujarat. Sejarawan Azyumardi Azra menjelaskan bahwa
Gujarat dan kota-kota anak benua India hanya tempat persinggahan bagi pedagang Arab sebelum
melanjutkan perjalanan ke Asia Tenggara dan Asia Timur. Selain itu, pada abad XII-XIII Masehi
wilayah Gujarat masih dikuasai Hindu yang kuat.

Teori Persia
Menurut teori ini, Islam di Indonesia berasal dari Persia (Iran). Pencetus teori ini adalah Hoesein
Djajadiningrat dan Oemar Amir Husein. Argumentasinya didasarkan pada bukti berikut ini:
1. Kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Persia dan Indonesia.
Tradisi tersebut antara lain tradisi perayaan 10 Muharam atau Asyuro sebagai hari suci kaum

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


Syiah atas wafatnya Husein bin Ali cucu Nabi Muhammad dan tradisi Tabot yang berkembang
di Bnegkulu
2. Ajaran Sufi Wihdatul Wujud Syeh Siti Jenar dari Jawa Tengah memiliki kesamaan dengan
ajaran Sufi Al-Hallaj dari Persia
3. Kesamaan seni kaligrafi yang terpahat pada nisan makam Islam di Indonesia dengan makan
yang ada di Persia
4. Penggunaan gelar syah pada raja-raja Islam di Indonesia.
Bukti-bukti yang disampaikan olehnya didukung oleh Umar Amir Husein dengan bukti
tambahan sebagai berikut;
1) Di Persia terdapat suku Leran. Kemungkinan suku ini berasal dari Jawa kemungkinan
ini didukung dengan adanya kampung bernama Leran yang terletak di Jawa Timur
2) Di Persia terdapat suku Jawi. Suku Jawi diduga mengajarkan huruf Arab di Jawa. Huruf
arab disebut huruf Arab Pegon dan sering digunakan dalam naskah-naskah kuno pada
masa kerajaan Islam.
Teori Mekah
Teori ini muncul sebagai sanggahan terhadap teori Persia dan Gujarat. Teori Mekah menyatakan
bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke VII Masehi dan berasal dari Mekah dan Madinah
(Arab) artinya menurut teori ini di Indonesia pada awal abad Hijriah, bahkan ketika Nabi Muhammad
masih hidup. Pendukung teori Mekah adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka), Ahmad
Mansyur Suryanegara, AH Johns dan TW Arnold.
Hamka mendasarkan pendapatnya pada bukti berikut :
1. Catatan Ibnu Batutah yang menjelaskan raja Samudera Pasai menganut mahzab Syafi’i. Mahzab
Syafi’i merupakan mahzab terbesar di Mesir dan Arab. Jika Islam yang berkembang di Indonesia
berasal dari Persia , tentu sebgaian besar penduduk Indonesia menganut aliran Syiah. Sebaliknya,
jika Islam berasal dari Gujarat mahzab yang dianut penduduk Indonesia seharusnya mahzab Hanafi
seperti masyarakat muslim di India.
2. Raja-raja Samudera Pasai menggunakan gelar Al-Malikyang digunakan oleh raja-raja Mesir
A.H Johns menjelaskan Islamisasi di Indonesia dilakukan oleh para Musafir. Dalam bukunya ia
menjelaskan bahwa pada abad ke VII di pesisir pantai Barat Sumatra terdapat komunitas muslim yang
terdiri atas pedagang Arab. Komunitas ini terbentuk akibat pernikahan yang dilakukan orang Arab

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


dengan wanita lokal. Islam kemudian menyebar ke Jawa pada abad XI Masehi. Penyebaran ini
dibuktikan dengan penemuan batu nisan makam Fatima Binti Maimun di Leran, Gresik Jawa Timur.
Adapun Ahmad Mansyur Suryanegara berpendapat bahwa saat Nabi Muhammad masih hidup
sbenarnya sudah terjalin hubungan perdagangan antara pedagang Arab dan Indonesia. Islam sudah
memulai ekspedidi perdagangan pada masa pemerintahan Abu Bakar, Umar bi Khatab, Usman bin
Affan dan Ali bin Abu Thalib. Bukti kedatangan dan penyebaran Islam dapat dilihat dari catatan India,
Cina dan Arab.

Teori Cina
Teori ini myatakan bahwa proses perdagangan Islam di Indonesia berasal dari perantau Cina. Orang
Cina telah berhubungan dengan masyarakat Indonesia jauh sebelum Islam dikenal di Indonesia. Pada
masa Hindu-Budha orang Cina telah berbaur dengan penduduk Indonesia, terutama melalui kontak
dagang. Bahkan ajaran Islam telah sampai di Cinapada abad VII Masehi saat Islam sedang
berkembang. Teori ini jika dilihat dari beberapa sumber, baik luar negeri (kronik) maupun lokal (babad
dan hikayat) dapat diterima. Bahkan menurut bebrapa sumber lokal ditulis bahwa raja pertama Islam
pertama di Demak yaitu Raden Patah merupakan keturunan Cina. Kenyataan ini dikarenakan ibu
Raden Patah bersal dari Campa, Cina bagian Selatan. Berdasarkan sejarah Banten dan Hikayat
Hasanuddin nama dan gelar raja-raja Demak menggunakan istilah Cina seperti Cek Ko Po, Cek Ban
Cun, dan Cu-cu. Nama Munggul dan Moechoel ditafsirkan kata lain dari Mongol sebuah wilayah di
Utara Cian.
Bukti lainnya adalah masjid-masjid tuabernilai arsitektur Tiongkokyang diditikan komunitas Cina
terutama di pulau Jawa. Pelaut Cina yang berperan dalam penyebaran Islam adalah Laksamana Cheng
Ho yang merupakan utusan dinasti Ming yang melakukan pelayaran untuk mengembalikan nama besar
Cina. Sekitar 36 wilayah telah dikunjunginya. Selama melakukan kunjungan di Jawa ia melakukan
proses Islamisasi, ia mendirikan masjid pertama di Semarang yakni masjid Gedung Batu yang saat ini
telah di ubah fungsinya menjadi klenteng Sam Po Kong.
Tiap-tiap teori memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri. Tidak ada kemutlakan dan kepastian
yang jelas dalam tero tersebut. Azyumardi Azra menjelaskan bahwa Islam datang di Indonesia
dalam kompleksitas, artinya tidak bersal dari satu tempat, peran kelompok tunggal, dan tidak dalam
waktu bersamaan.para ahli memiliki dasar yang kuat dalam setiap teori yang dicetuskan, mereka
tidak saling menyudutkan terhadap teori yang dikemukakan ahli lain. Mereka justru bersikap
toleran dan saling menghargai. Dalam dunia ilmu pengetahuan perbedaan teori justru akan semakin
memperkaya khazanah pengetahuan. Oleh karena itu, terapkan sikap toleransi, dan saling
menghargai terhadap sesama. Kalian tidak perlu bersebrangan terhadap teman yang berbeda
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
pendapat. Perbedaan pendapat dapat didiskusikan secara diskusi damai.
2. Perkembangan Islam di Indonesia
Setelah Islam dianut oleh penduduk pesisir Indonesia, agama dan kebudayaan Islam semakin
berkembangpesat ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Perkembangan Islam tidak terjadi secara
spontan, tetapi melalui proses secara damai, responsif dan proaktif. Oleh karena itu, masyarakat
Indonesia yang belum menganut Islam mudah tertarik dengan agama dan kebudayaan Islam.
Cara-cara penyebaran Islam
Islam adalah agama yang Cinta Damai. Oleh karena itu, pemyebarannya pun dilakukan secara
damai dan menghindari cara kekerasan. Dengan demikian, pandangan bahwa Islam disebarkan
melalui padang dan perang adalah tidak benar.

Perkembangan Islam Di Beberapa Daerah


Proses kedatangan Islam di setiap daerah di Indonesia tidak terjadi pada waktu persamaan.
Sebagian ahli berpendapat bahwa agama dan kebudayaan Islam pertama kali singgah di Sumatra
dan Jawa karena kedua pulau ini termasuk dalam jalur perdagangan internasional. Dari kedua
pulau ini Islam kemuadian berkembang dan menyebar keseluruh Indonesia. Perkembangan Islam
di beberapa daerah di Indonesia seperti di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua
dan Nusa Tenggara.

Tugas (Jawab langsung di kertas ini)


Pilihlah jawaban yang tepat !
1) Proses masuknya Islam di Indonesia hingga kini masih menjadi perdebatan karena.....
a. Agama Hindu dan Islam di Terdapat empat mahzab Islam yang berkembang di
Indonesia
b. Para ahli saling mengklaim bahwa pendapatnya paling benar
c. Islam datang bersamaan dengan berkembangnya kolonialisme di Indonesia
d. Terdapat empat teori berbeda yang mejelaskan kedatangan Islam di Indonesia
e. Indonesia berkembang pada waktu yang bersamaan
2) Perhatikan tokoh di bawah ini!
1. Snouck Hurgronje
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
2. J Pijnapel
3. Sucipto Wirjosuprato
4. Ahmad Mansur Suryanegara
5. Hoesein Djajadiningrat
Tokoh pendukung teori Gujarat ditunjukan oleh nonor.....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 4, dan 5
e. 3, 4, dan 5
3) Dasar bantahan Azyumadi Azra terhadap teori Gujarat adalah.....
a. Gujarat dan Indonesia tidak berada dalam satu jalur perdagangan Islam
b. Interaksi antara Gujarat dan Indonesia hanya sebatas hubungan dagang
c. Tidak ada persamaan karakteristik antara kebudayaan Gujarat dan Indonesia
d. Peninggalan benda-benda bercorak Gujarat di Indonesia telah rusak termakan usia
e. Gujarat merupakan tempat persinggahan pedagang Arab, bukan pusat perkembangan
Islam
4) Teori kedatangan Islam yang terkait dengan tradisi Tabot adalah teori.....
a. Arus Balik
b. Gujarat
c. Persia
d. Mekah
e. Cina
5) Para ahli berbeda pendapat dalam menjelaskan proses kedatangan Islam di indonesia. Akan
tetapi, mereka tidak saling menyudutkan pendapat ahli lain. Nilai yang dapat kita teladani dari
para ahli adalah.....
a. Para ahli mendasarkan teorinya bedasarkan penelitian yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan
b. Para ahli menunjukan semangat pantang menyerah dalam mengungkap fakta sejarah
c. Para ahli memiliki peranan penting dalam proses penelitian kedatangan Islam di
Indonesia
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
d. Para ahli menjungjung sikap toleransi dan saling menghargai pendapat para ahli lain
e. Para ahli membantu penduduk Indonesia guna mempelajari sejarah Islam di Indonesia
6) Pernyataan di bawah ini yang tidak terkait dengan teori Meka adalah.....
a. Sebagian besar penduduk Indonesia menganut Islsm mahzab Syafi’i
b. Kemiripan karakteristik antara tradisi Tabot dan tradisi Asyuro
c. Islam mausk di Indonesia pada abad VII Masehi
d. Penemuan nisan makam Fatimah binti Maimun
e. Islamisasi di Indonesia dilakukan para musafir
7) Perhatikan tabel di bawah ini!
No X Y
1. Sufi Priayi
2. Kiai Santri
3. Raja Pedagang
Unsur penyebaran Islam melalui pendidikan ditunjukan oleh kombinasi.....
a. X1) dan Y1)
b. X1) dan Y2)
c. X2) dan Y2)
d. X2) dan Y3)
e. X3) dan Y3)

8) Penyebaran Islam melalui perdagangan dianggap paling efektif karena.....


a. Kegiatan perdagangan mencangkup seluruh golongan masyarakat
b. Sebagian besar masyarakat Indonesia berprofesi sebagai pedagang
c. Pedagangan Islam dapat menerapkan monopoli terhadap kegiatan perdagangan
d. Masyarakat pesisir Indonesia sanngat antusias terhadap kegiatan perdagangan
e. Perdagangan Islam memiliki modal besar untuk membangun masjid di setiap pelabuhan
9) Tokoh penyebar agama Islam di Sulawesi dirunjukkan oleh pilihan jawaban.....
a. Sultan Alaidin Awwal
Sayyid Jalaludin
Muhammad Wahid al-Aidid
b. Maulana Malik Maghribi
Makdum Ibrahim
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
Raden Patah
c. Syekh Muhammad Arsyad al-Banjar
Pangeran Samudera
Syekh Ibrahim
d. Sultan Suryanullah
Jafar Nuh
Sultan Zainal Abidin
e. Datuk ri Badang
Datuk Patimang
Datuk ri Tirto
10.) Faktor utama yang menyebabkan Islam mudah diterima dan berkembang pesat di Indonesia
adalah.....
a. Disesuaikan dengan ajaran agama Hindu
b. Disesuiakan dengan kondisi masyarakat Indonesia
c. Masyarakat Indonesia Islam bersifat terbuka dan saling pengertian
d. Sistem kasta pada ajaran Hindu disesuiakan dengan ajaran Islam
e. Kerajan Majapahit menerima ajaran Islam dengan penuh toleransi

NILAI PARAF
TUGAS 3 & 4 GURU

Semester 2

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

ISLAM DAN JARINGAN PERDAGANGAN ANTAR PULAU

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari uraian ini, diharapkan siswa dapat :

Mengenal kedatangan Islam yang ada di Nusantara

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menjelaskan Peta Jalur Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia;
2. Menunjukkan bukti masuknya pengaruh Islam di Indonesia;
3. Menjelaskan perkembangan kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam di Indonesia; dan
4. Menunjukkan peninggalan sejarah yang bercorak Islam

MATERI PEMBELAJARAN
Kegiatan perdagangan maritim (laut) masyarakat pada masa Islam mengalami perkembangan
pesat. Perkembangan perdagangan disebabkan oleh ledakan ekonomi dunia pada abad XV-XVI
Masehi. Dengan dukungan letak geografis yang strategis dan kekayaan alam yang melimpah,
masyarakat Indonesia ikut serta dalam perdagangan Internasional. Wilayah Indonesia berada di jalur
perdagangan yang menghubungkan Cina-India-Timur Tengah-Eropa. Selain itu, Indonesia dikenal
sebagi penghasil komoditas berharga seperti lada, rempah-rempah, dan kayu cendana. Kondisi tersebut
mendorong bangsa asing datang di Indonesia untuk berdagang. Pada masa Islam bangsa Indonesia
sudah menjalin hubungan dagang dengan bangsa Cina, India, Arab, Gujarat, Persia dan Eropa.
Hubungan dagang tersebut membuat jaringan perdagangan di Indonesia menjadi luas dan kompleks.
Jaringan perdagangan pada masa Islam dipengaruhi oleh perkembangan pelayaran dan kegiatan
perdagangan. Untuk memahami jaringan perdagangandi Indonesia pada masa Islam, mari mempelajari
materi berikut ini.

1. Perkembangan Pelayaran
Sejak masa prakasara bangsa Indonesia sudah memiliki tradisi bahari, yaitu tradisi kehidupan
masyarakat yang menggunakan laut sebagai sarana kehidupan. Pada masa pra aksara telah berkembang
kegiatan pelayaran antarpulau dari wilayah Asia menuju Indonesia. Kegiatan pelayaran semakin

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


berkembang seiring seiring berkembangnya kerajaan Hindu-Budha dan Islam. Kemajuan budaya
Bahari Indonesia di dukung oleh kemajuan dalam bidang pelayaran seperti ;
a) Sistem angin
b) Peta
c) Alat navigasi
d) Teknologi kapal

2. Kegiatan Perdagangan
Pada tahun 1511 bangsa Portugis berhasil menaklukan Kerajaan Malaka dan menguasai
perdagangan di Selat Malaka. Peristiwa ini menyebabkan pedagang Islam enggan bertransaksi di
Malaka karena Portugis melakukan monopoli perdagangan secara sepihak. Pedagang muslim
kemudian mengalihkan kegiatan perdagangannya ke bandar-bandar lain seperti Pasai, Banda Aceh,
Palembang, Banten, Jepara, Demak, Makasar dan Ambon. Penguasaan Malaka oleh Portugis
ternyata memberikan dampak positif bagi perkembangan Islamdan Jaringan perdagangan. Kegiatan
syiar Islam di Indonesia semakin meluas dan muncul bandar-bandar perdagangan baru.

Pola Perdagangan
Menurut catatan Tome Pires sebelum Malaka dikuasai Portugis, raja-raja di Sumatra memiliki
peranan penting dalam perdagangan dengan membuka perwakilan dagang di Malaka. Akan tetapi,
peran merekahanya bersifat pasif karena tidak memiliki kapal. Dalam menjalankan kegiatan
perdagangannya raja tersebut menganut sistem kerja sama yang disebut commeda
Untuk menjalankan perdagangan internasional dibutuhkan modal besar. Oleh karena itu, sham dari
raja dan pejabat kerajaan sangat dibutuhkan. Modal tersebut digunakan untuk membuat kapal dan
memenuhinya dengan barang dagangan. Dengan demikian kegiatan pelayaran dan perdagangan
akan memperoleh keuntungan dari saham-sahamnya. Pembagian keuntungan dilakukan menurut
aturan perjanjian yang telah disepakati.
Pada abad XVII Masehi seorang tokoh bugis bernama Amanna Gappa menghimpun para
pemimpin perdagangan dan penguasa wilayah untuk membahas ketetapan dalam kegiatan
pelayaran. Isi dari ketetapan tersebut sebagai berikut :

1) Nakhoda harus mempersenjatai kapalnya agar sanggup bertahan bila mendapat serangan
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
2) Nahkoda kapal harus mengerti kekuatan dan kemampuan kapalnya
3) Nahkoda kapal harus rajin dan teliti dalam pelayaran
4) Awak kapal harus diawasi, diberi nasehat, dan dibela bila ternyata benar
5) Nahkoda tidak boleh bosan dalam memberi pelajaran tentang pengetahuan pelayaran kepada
awak kapal
6) Nahkoda harus sabar dan disegani anak buahnya
7) Nahkoda harus jujur terhadap awak kapal, pelaku perdagangan dan terytama terhadap Tuhan
8) Nahkoda harus menguasai rute pelayaran
9) Para pelaksana kapal terdiri atas nahkoda, sawi puli, sawi loga sawi manumpang, topa
numpang, juru mudi, juru batu dan mualim
10) Penghasilan sewa kapal dibagi menjadi duaseparuh untuk pemilik kapal dan separuh untuk
nahkoda bersama awak kapalnya.
Komoditas Dagang
Van Leur menjelaskan bahwa pola perdagangan di Asia pada masa lampau menitikberatkan
pada barang-barang bernilai tinggi seperti emas, batu permata, kain sutra dan kemenyan. Selain
itu barang seperti beras, garam, kapas, rotan, tembakau, gambir, agar-agar dan kayu juga
diperdagangkan dipasar lokal. Setiap daerah memiliki barang-barang yang digunakan sebagai
komoditas ekspor. Daerah dan jenis barang-barang yang diekspor dalam perdagangan di
Indonesia sebagai berikut :
Banda dn Maluku merupakan daerah utama penghasil cengkih dan pala
Kalimantan mengirim emas, intan bahan makanan, hasil hutan dan bahan baku kapal ke Jawa
Wilayah Indonesia bagian Barat seperti Pasa, Pidie, Jambi, Palembang dan Lampung
mengekpor lada
Kepulauan Bangka mengekpor bahan makana, hasil hutan dan logam
Wilayah pantai barat Sumatra mengekspor lada, emas, kapur barus, kemenyan, kain sutra,
damar dan bahan makanan
Palembang mengekpor tenaga kerja, beras, daging, arak, madu, damar, katun, emas dan besi
Sunda kelapa mengekpor tenaga kerja, beras dan lada
Jawa bagian Timur mengekpor kayu cendana, kayu merah dan belerang
Sumbawa mengekpor kuda

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


Berdasarkan komoditas diatas dapat disimpulkan bahwa rempah-rempah merupakan komoditas
utama dalam perdagangan di Indonesia pada masa Islam. Rempah-rempah menjadi komoditas
yang paling dicari karena dibutuhkan masyarakat Eropa. Dengan jumlah terbatas dan jauhnya
jarak yang ditempuh oleh para pedagang membuat rempah-rempah sanagt mahal di pasar
internasional
Kota-Kota Pelabuhan
Sejak zaman kuno kegiatan pelayaran dan perdagnagn di Indonesia telah mendorong munculnya
kota-kota pelabuhan sebagai temoat singgah untuk mengambil bekal dan menumpuk barang.
Selama beberapa abad fungsi pelabuhan transito dijalankan oleh Sriwijaya. Dengan kemunduran
Sriwijaya pada abad XIII fungsi tersebut mulai tersebar antara lain di Samudera Pasai, Malaka,
Aceh, Banten, Tuban dan Makasar.

Tugas (Jawab langsung di kertas ini)


Pilihlah jawaban yang tepat !
1) Dampak penaklukan Portugis terhadap Malaka (1511) bagi penyebaran Islam adalah...
a. Selat Malaka tertutup bagi pedagang Islam
b. Semakin meluasnya perdagangan dan penyebaran agama Islam
c. Pengusiran para pedagang Islam dari Selat Malaka oleh Portugis
d. Pembentukan usaha perdagangan di berbagai tempat
e. Perpindahan pusat perdagangan dari Malaka ke Pasai
2) Pernyataan di bawah ini yang tidak terkait dengan ketetapan Amanna Gappa adalah....
a. Pengasilan sewa kapal dibagi menjadi dua, separuh untuk pemilik kapal separuh untuk
nahkoda bersama awaknya
b. Nahkoda tidak boleh bosan dalam memberi pelajaran tentang pengetahuan pelayaran
kepada awak kapal
c. Nahkoda harus juju rterhadap awak kapal, pelaku perdagangan terutama terhadap
Tuhan
d. Nahkoda harus mempersenjatai kapalnya agar sanggup bertahan bila mendapat
serangan
e. Nahkoda harus membayar pajak kepada syahbandar dengan uang hasil perdagangan

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


3) Komoditas utama perdagangan internasioanal pada abad XVI adalah...
a. Batu permata dan kayu
b. Kain sutra dan garam
c. Rotan dan porselin
d. Rempah-rempah
e. Emas dan beras
4) Perhatikan jenis kapal berikut !
1) Lancang
2) Kelulus
3) Jung
4) Galleon
5) Kora-kora
Jenis kapal yang sering digunakan untuk perdagangan jarak jauh ditunjukkan oleh nomor...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
e. 4 dan 5
5) Peralatan dan pengetahuan navigasi yang digunakan dalam pelayaran ditunjukan oleh kolom...
A b c d E
Kompas Kapal Kompas Peta Teknologi kapal
Astrolab Sistem angin Astrolab Kompas Iklim dan cuaca
Rasi bintang Iklim dan cuaca Kapal Sistem angin Sistem angin

6) Diego de Couto percaya bahwa orang jawa lebih dahulu berlayar sampai di tanjung
harapan.Bukti pendapat diego de Couto adalah....
a. penduduk tanjung harapan mengerti bahasa jawa
b. kebudayaan jawa berkembang di tanjung harapan
c. pemukiman jawa di temukan di tanjung harapan
d. penduduk tanjung harapan berkulit cokelat
e. batu nisan bertuliskan huruf jawa
7) Pasangan yang tepat antara daerah yang komoditas perdagangan di tunjukan oleh nomor.......
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
No. Daerah Komoditas
1. Kalimantan Kayu cendana, kayu gaharu dan beras
2. Aceh Lada
3. Banten Beras, lada dan cengkeh
4. Maluku Cengkeh dan pala
5. Jawa Beras

a.1,2,dan3 d. 2,4,dan5
b.1,3,dan4 e . 2,3,dan4 c.3,4,dan 4
8) Para pedagnag jawa di malaka dapat hak istimewa mendirikan pasar karena....
a. mempunyai jasa besar dalam pembentukan negri malaka
b. menguasai perdagangan rempah-rempah dari maluku
c. menjadi mitra dagang yang setia pada malaka
d. memiliki hubungan dekat dengan sultan.
e. memiliki jabatan sebagai syah bandar
9) Pada masa sultan ageng titrayasa, bantenberhasil menjadi bandar perdagangan besar di asia
tenggara karena...
a. mengembangkan perdagangan jarak jauh
b. menjalin kerja sama dengan para pedagang inggris
c. membangun angkatan laut yang kuat
d. mengembangkan perkebunan lada
e. memiliki armada dagang yang kuat
10) Saat sriwijaya mengalami kemunduran pada abad XII masehi, peran nya sebagai bandar
perdagangan di sumatra di gantikan oleh...
a. Samudra pasai
b. Malaka
c. Tuban
d. Benten
e. Aceh

Semester 2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
ISLAM MASUK ISTANA RAJA
(KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA)

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari uraian ini, diharapkan siswa dapat :

Mengenal kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Nusantara

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menjelaskan Peta Jalur Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia;
2. Menunjukkan bukti masuknya pengaruh Islam di Indonesia;
3. Menjelaskan perkembangan kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam di Indonesia; dan
4. Menunjukkan peninggalan sejarah yang bercorak Islam

MATERI PEMBELAJARAN

Silahkan kalian browsing internet tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia !

Silanglah jawaban yang tepat!


1) Bukti yang menyebutkan kerajaan Perlak sebagai kerajaan Islam tertua di Indonesia adalah...
a. Penemuan nisan makam Sultan Malik as-Saleh yang berasal dari abad XII M
b. Hikayat Raja-raja Pasai yang menyebutkan Marah Silu sebagai penguasa Perlak
c. Laporan Marcopolo yang pernah singgah di Perlak pada abad XII M
d. Kunjungan Laksamana Cheng Ho ke Perlak pada abad XV M
e. Letak strategi kota Perlak ditepi Selat Malaka
2) Hasil perkebunan Samudera Pasaiyang menjadi komoditas perdagangan adalah...
a. Lada
b. Kopi
c. Pala
d. Cengkih
e. Tembakau
3) Kerajaan Aceh Darussalam mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan...
a. Alauddin Riayat Syah Al-Kahar
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
b. Ali Mughayat Syah
c. Iskandar Muda
d. Iskandar Thani
e. Malik Al-Zahir
4) Pada abad XVII kerajaan Aceh Darussalam berkembang menjadi pusat perkembangan lada di
Selat Malaka karena...
a. Menjalin hubungan diplomatik dengan bangsa Eropa
b. Menguasai perdagangan di Selat Malaka
c. Memiliki armada dagang yang banyak
d. Membuka perkebuanan lada yang luas
e. Memonopoli perdagangan lada
5) Pada awal abad XVI Demak berkembang menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa
karena....

a. Menjadi tempat bermukim para pedagang muslim


b. Mempunyai pelabuhan transito yang ramai
c. Mempunyai pesantren pertama di Jawa
d. Memiliki masjid agung pertama di Jawa
e. Mendapat dukungan Wali Sanga
6) Latar belakang Demak menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1513 adalah ....
a. Portugis melarang kapal-kaplal dagang Demak singgah di Malaka
b. Kekuasaan Portugis di Malaka merugikan perdagangan Demak
c. Portugis menghancurkan kapal-kapal dagang demak di Malaka
d. Portugis memblokade jalur perdagangan di Selat Malaka
e. Portugis menyebarkan agama Nasrani di Malaka

7) Perhatikan tabel berikut!


No. Raja Kebijakan
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
1. Penembahan Senopati Membangun pusat pemerintahan Mataram di
kota Gede
2. Sultan Agung Menyerang VOC di Batavia

3. Amangkurat I Memindahkan pusat kekuasaan Mataram ke


Surakarta
4. Amangkurat II Membagi Mataram menjadi dua, yaitu
Yogyakarta dan Surakarta
5. Paku Buwono III Meminta bantuan VOC untuk menghadapi
pemberontakan Trunojoyo
Pasangan yang tepat antara Raja Mataram dan kebijakan npemerintahannya ditunjukan oleh
nomor ....
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 4 dan 5
8) Selama menjadi Raja Mataram, Sultan Agung sangat menentang kekuasaan VOC di Batavia.
Hal ini terlihat dari tindakan Sultan Agung ....
a. Menghancurkan kapal-kapal dagang VOC yang singgah di pelabuhan pantai utara Jawa
b. Menolak kerjasama perdagangan dan militer yang ditawarkan VOC
c. Menyerang kekuasaan VOC yang berkedudukan di Batavia
d. Menempatkan pasukan di wilayah perbatasan Mataram
e. Melarang perdagangan beras kepada VOC
9) Faktor yang mendorong Kerajaan Banten berkembang menjadi negara maritim pada abad XVII
adalah ....
a. Memiliki letak strategis dekat Selat Sunda
b. Merupakan daerah penhasil rempah-rempah
c. Mempunyai sistem pertanian yang baik
d. Mempunyai armada laut yang kuat
e. Memiliki pemimpin yang hebat

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


10) Pada masa pemerintahan Sultan Haji Kerajaan Banten mulai mengalami kemunduran
karena ....
b. Kerajaan Banten dilanda perang saudara
c. VOC berhasil menaklukan Kerajaan Banten
d. Kerajaan Banten berada di bawah pengawasan VOC
e. VOC menerapkan monopoli perdagangan lada di Banten
f. Wilayah Lampung melepaskan diri dari Kerajaan Banten
11) Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. Menunjuk Syarif Kasim sebegai penerus takhta Kerajaan Pontianak
2. Membangun Istana Kadriah dan benteng pertahanan dari kayu
3. Mengizinkan Belanda mendidirkan benteng Marianne’s Ord di
Pontianak
4. Sebagai raja pertama Kerajaan Pontianak
5. Menguasai kerajaan yang menjadi sekutu pontianak
Pernyataan yang terkait dengan usaha Syarif Idrus Abdurrahman al-Alydrus saat
memerintah Kerajaan Pontianak ditunjukan oleh nomor ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 4, dan 5
e. 3, 4, dan 5
12) Kaitan antara Kerajaan Banjar dan Demak adalah ....
a. Kerajaan Banjar runtuh akibat serangan
militer yang dilakukan Kerajaan Demak
b. Kerajaan Banjar dan demak bersatu dan
berusaha menyerang Portugis di Malaka
c. Proses Islamisasi di Kerajaan Banjar
dilakukan oleh ulama utusan kerajaan Demak
d. Raja-raja Banjar merupakan keturunan
Bangsawan Demak yang melarikan diri ke Kalimantan

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


e. Kerajaan Banjar dan Demak melakukan
perkawinan politik untuk memperkuat politik Islam di Indonesi.

13) Perhatikan ulama-ulama berikut!


1. Syarif Hidayatullah
2. Maulana Husein
3. Datuk ri Bandang
4. Syekh Yusuf al-Makasari
5. Datuk ri Tiro
Ulama yang berperan dalam menyebarkan Islam di wilayah Sulawesi Selatan ditunjukan oleh
nomor ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 4, dan 5
e. 3, 4, dan 5
14.) Penyebab perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis adalah ....
a. Campur tangan Portugis terhadap kerajaan Ternatre
b. Monopoli perdagangan rempah-rempah oleh Portugis
c. Sikap semena-mena bangsa Portugis di Maluku
d. Pembangunan benteng Sao Paolo di Ternate
e. Penhyebar agama Nasrani oleh Portugis

15) Browsinglah gambar gambar pelabuhan Sombaopu, Pernyataan yang tepat terkait gambar di
tersebut, yaitu ....
a. Perekonomian Kerajaan Gowa Tallo hanya bergantung pada kegiatan perdagangan di
pelabuhan Sombaopu
b. Pelabuhan Sombaopu merupakan bandar penghubung pergadangan antara Malaka,
Jawa, dan Maluku
c. Pelabuhan Sombaopu dibangunVOC sebagai bentuk hegemoni dagang wilayah
Indonesia Timur
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
d. Pelabuhan Sombaopu merupakan pemicu konflik antara Kerajaan Goa Tallo dan Bone
e. Pelabuhan Soembaopu dikelola bersama-sama oleh kerajaan Goa Tallo dan Bone
Semester 2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

JARINGAN KEILMUAN DI NUSANTARA

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari uraian ini, diharapkan siswa dapat :

Mendeskripsikan perkembangan budaya Islam


INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan Peta Jalur Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia;
2. Menunjukkan bukti masuknya pengaruh Islam di Indonesia;
3. Menjelaskan perkembangan kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam di Indonesia; dan
4. Menunjukkan peninggalan sejarah yang bercorak Islam

MATERI PEMBELAJARAN
Pendidikan pada Masa Islam
Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan
seseorang. Melalui pendidikan, Islam dipelajari sebagai sebuah ilmu. Oleh karena itu, peran ulama dan
lembaga pendidikan sangat penting dalam mempelajari dan menyebarkan agama Islam.
1. Peran Ulama

Kegiata pelayaran dan perdagangan dikota-kota pelabuhan telah menimbulkan jalur


komunikasi terbuka sehingga terjadi mobilitas sosial (perubahan sosial) baik horizontal
maupun vertical. Kota pelabuhan sebagai pusat perdagangan telah menarik para pedagang dari
berbgai belahan dunia. Kondisi ini mengharuskan suatu keterbukaan, saling mengenal adat
istiadat yang berbeda, dan toleransi. Dalam kondisi seperti itu Islam dapat berkembang dalam
masyarakat Indonesia. Melalui perdagangan, proses Islamisasi mulai dilakukan. Proses
Islamisasi semakin berkembang pesat saat para mubalig atau ulama ikut serta dalam dakwah
menyebarkan agama Islam.
a. Peranan Wali Sanga dalam Proses Islamisasi

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


Para ulama yang berperan penting dalam proses Islamisasi di Jawa dikenal
sebagi wali. Menurut tradisi rakyat, ada Sembilan wali yang memiliki pengaruh luas
dan ada pula beberapa wali local yang hanya dikenal di daerah tertentu. Sebagian besar
para wali berkedudukan dikota-kota pelabuhan sebagai pemimpin politik dan agama.
Selain memiliki kewibawaan rohaniah, mereka berpengaruh dibidang politik sebagai
raja yang memegang kekuasaan pemerintahan. Akan tetapi, pngaruh kekuasaan para
wali hanya terbatas pada lingkungan kota tempat tinggalnya. Hanya beberapa wali yang
memiliki pengaruh luas melampaui batas daerahnya, yaitu Sunan Giri dan Sunan
Kalijaga, kedua wali ini memiliki otoritas untuk mengangkat atau melantik raja-raja
yang berkuasa di Jawa.
Keterbatasan daerah itu disebabkan, oleh struktur politikyang berkembang
dalam masyarakat. Pada abad ke XV-XVI Masehi dalam masyarakat Jawa terdapat para
penguasa lokal yang disebut kiai ageng. Mereka adalah para tuan feudal (tuan tanah)
yang mandiri dan berkedudukan sebagai vassal (raja bawahan/bupati) pada suatu
kerajaan besar. Otoritas karismatik para wali merupakan ancaman bagi para kiai ageng
yang masih memeluk Hindu di pedalaman. Oleh karena itu, parakiai ageng berusaha
membatasi otoritas para wali. Akan tetapi, usaha para kiai ageng tersebut tidak dapat
bertahan lama. Karisma para wali pada akhirnya berpengaruh di bidang politik dengan
gejala sebagai berikut.
1. Seorang wali tidak mengembangkan wilayah, tetapi memiliki pengaruh
politik yang luas. Sebagai contoh: Sunan Giri dan Suanan Kalijaga yang
memiliki pengaruh untuk melantik para raja-raja Jawa.
2. Seorang wali memiliki pengaruh politik sebagai penasihat atau panglima
perang raja seperti Sunan Kudus yang menjadi panglima perang Kerajaan
Demak.
3. Seorang wali memiliki pengaruh politik secara mutlak dengan
mengembangkan wilayah dan mendirikan kerajaan seperti Suanan Gunung
Jati yang menjadi Sultan Cirebon.

Para wai bergelar suanan, suatu singkatan daru Susuhunan yang berarti “orang
dijungjung tinggi atau paling dihormati”. Sembilan wali yang memiliki pengaruh luas di

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


Jawa dsebut Wali Sanga. Menurut urrutan dari timur ke barat, anggota Wali Sanga
sebagai berikut.
1. Sunan Ampel atau Raden Rahmat
2. Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim
3. Sunan Giri atau Raden Paku
4. Sunan Drajat atau Syarifuddin
5. Sunan Bonang atau Maulana Malik Ibrahim
6. Sunan Kudus atau Syekh Jafar Shodiq
7. Sunan Muria atau Raden Umar Syaid
8. Sunana Kalijaga atau Raden mas Syaid
9. Suanan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah

Selain kesembilan wali tersebut, dikenal puala beberapa wali lokal yang berperan dalam
menyebarkan Islam sebagai berikut.
1. Syekh Abdul Muhyi atau Syekh Pamijahan (Tasikmalaya)
2. Syekh Siti Jenar atau Syekh Lemah Abang. Ia dijatuhi hukum mati oleh Dewan
Permusyawaratan Wali Sanga di Demak karena dianggap mengejarkan panteisme
(Menunggali Kaula Gusti). Syekh Siti Jenar dimakamkan di Pamlaten, dekat
Cirebon.
3. Sunan Geseng, menyebarkan agama Islam di daerah Tirta, Magelang,. Makamnya
terdapat di Desa Bedegolan (Kutawinangun).
4. Sunan Tembayat, menyebarkan agama Islam di Bayar,Klaten.
5. Sunan Panggung, putra Sunan Bonang yang dikirim ke Tegal untuk menyebarkan
agama Islam.
6. Suanan Sendang Duwur atau Raden Noer Rahman. Ia menyebarkan Islam di Desa
Sendang Duwur, Lamongan. Makam Sunan Sendang Duwur dikenal sebagai
bangunan berarsitektur tinggi karena menggambarkan perpaduan antara kebudayaan
Islam dan Hindu.

Dalam menyebarkan agama Islam para wali menyesuaikan beberapa nilai dan
tradisi lama terhadap ajaran Islam agar lebih mudah diterima oleh masyarakat.
Penyesuaian ini dapat dilihat dari bukti-bukti sebagai berikut.
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
1. Kesastraan selalu penuh dengan konsep-konsep mistik.
2. Kesastraan wayangs sebagai media dakwah.
3. Kompleks makam yang disusun mirip punden berundak.
4. Bangunan makam dan hiasannya menunjukan suatu sinkretisme (perpaduan
kepercayaan).

Berbagai penyesuaian nilai dan tradisi yang dilakukan oleh para wali tersebut
telah membuat proses Islamisasi di Indonesia berkembang pesat. Dalam
perkembangannya, proses Islamisasi juga dilakukan lewat saluran tasawuf (mistik).
b. Peranan Para Sufi dalam Proses Islamisasi

Sufi adalah sebutan untuk orang yang menjarkan tasawuf. Tasawuf merupakan
praktik kegamaan dalam Islam untuk menemukan kesadaran dan pencerah batin. Ajaran
ini berhubungan erat dengan unsur mistik. Dalam proses Islamisasi di Indonesia ajaran
taswuf diperkenalkan melalui tarekat-tarekat dan kesastraan suluk di Jawa. Kata tarekat
berasal dari bahasa Arab, thoriqoh yang berarti jalan atau metode. Dengan demikian,
tarekat adalah metode atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan tasawuf.
Sementara itu, suluk adalah karya sastra yang mengandung unsure mistik dari ajaran
tasawuf.
Beberapa wali Sunan Bonang, Suana Panggung, dan Syekh Siti Jenar
memadukan ajaran Islam dengan mistik sehingga menimbulkan sinkretisme. Mereka
bersedia memakai unsur-unsur budaya pra-Islam dalam meyebarkan agama Islam.
Melalui kesastraan, suluk dengan mudah disesuaikan dengan konsep dan
gambaran kehidupan yang telah berakar dalam kebudayaan pra-Islam. Jika pada tahap
awal proses Islamisasi hanya menjangkau wilayah kota-kota pelabuuhan, melalui
tasawuf dan tarekat proses Islamisasi dapat menjangkau wilayah perdesaan. Keberadaan
berbagai tarekat seperti tarekat Kadiriyah, Naksabadiyah, Khalwaliyah, dan Syataniah
memperlihatkan besarnya peranan para sufi dalam proses Islamisasi di Indonesia.
Bahkan, tarekat Syatariyah memiliki wilayah pengaruh yang luas karena tersebar di
Sumatra dan Jawa. Penyebaran tarekat Syatariyah di Sumatra dilakukan oleh Abdul
Rauf al-Fansuri dari Singkel (Aceh) sedangkan di Jawa dilakukan oleh Syekh Abdul
Muhyi dari Tasikmalaya.
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
Penyebaran berbagai tarekat di Indonesia mengikuti jalur perdagangan. Sejak
awal abad ke XVI Masehi Aceh berkembang menjadi pusta perdagangan di Selat
Malaka. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511 membuat para pedang
Islam dari Timur Tangah beralih ke Aceh. Kondisi ini didukung oleh produksi lada dan
penguasaan kota-kota pelabuhan di pantai barat Sumatra oleh Aceh. Selain sebagai
pusat perdagangan, Aceh dikenal sebagai pusat penyebaran agama Islam. Oleh karena
itu, Aceh muncul beberapa tokoh tasawufterkemuka seperti Hamzah al-Fansuri dan
Syamsudin as-Sumarini. Keduanya dikenal sebagai sufi dan pengarang. Karya-karya
Hamzah al-Fansuri dan Syamsudin as-Sumarini tersebar luas hingga ke Jawa.
Penyebaran dan pengenalan karya-karya tersebut dilakukan oleh Nuruddin ar-Raniri,
ahli tasawuf Aceh pada masa Sultan Iskandar Tsani.
Penyebaran tasawuf ke Indonesia Timur juga melalui hubungan perdagangan.
Proses Islamisai di Maluku dilakukan oleh ulama dari Jawa Timur. Pada abad XV
daerah Gresik menjadi pusat agama Islam di Jawa Timur. Keberadaan pesantren Giri
Kedaton yang dikelola Suanan Giri telah menghasilkan ulama-ulama hebat. Bahkan,
Sultan Zainal Abidin dari Ternate pernah menjadi murid Suna Giri. Selanjutnya, pada
abad ke XVI Sulawesi Selatan berhasil diislamkan oleh Datuk ri Badang dari
Minangkabau. Keberadaan Syekh Yusuf al-Makassar dengan tarekat Khawaliyah telah
mempercepat perkembangan Islam di Sulawesi Selatan.

2. Lembaga Pendidikan

Pengaruh Islam dalam bidang pendidikan ditandai dengan munculnya berbagai lembaga
pengajian. Lembaga ini memiliki jenjang bertingkat dari tingkat dasar (berupa pengajian di
rumah guru, langgar, dan masjid) hingga tingkat tinggi berupa pesantren.
a. Pendidikan Islam di Lembaga Pengajia Tingkat Dasar

Pada lembaga tingkat dasar pendidikan Islam mulai diberikan kepada anak-anak berusia
lima tahun. Mereka mendapat pelajaran menghafalkan beberapa surah pendek dadri Juz
terakhir Al-Qur’an. Setelah mereka berusia 7-8 tahun mulai diajarkan membaca alphabet
Arab dan secara bertahap diajarakan untuk dapat membaca Al-Qur’an. Pelajaran ini
bisasanya diberikan setelah shalat Magrib. Setelah anak bisa membaca Al-Qur’an dengan
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
lancer dan benar, mereka akan diajarkan membaca kitab-kitab fikih dasar (berisi
pengetahuan wudu, salat, zakat, dan puasa).
Metode pembelajaran dilakukan secara individu. Seorang murid mendatangi gurunya
yang akan membacakan beberapa baris Al-Qur’an. Setelah itu, murid akan mengulangi kata
demi kata yang telah dibacakan oleh gurunya. Adapun untuk pembelajaran kitab-kitab guru
akan membicarakan beberapa baris dan menterjemahkan dalam bahasa Jawa. Sistem
penerjemahan dilakukan dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga para murid dapat
memahami arti dan fungsi kata dalam bahasa Arab. Dengan demikian, para murid dapat
belajar tata berbahasa Arab langsung dari kkitab-kitab yang dipelajarinya. Mereka
diharuskan menguasai pembacaan dan terjemahan tersebut secara tepat. Murid akan hanya
menerima tambahan pelajaran bila telah berulang-ulang mendalami pelajaran sebelumnya.
Para guru pengajian dalam taraf ini selalu menekankan kualitas dan tidak tertarik untuk
mempunyai murid lebih 3-4 orang. Apabila dalam seluruh hidupnya, ia menghasilkan
sekiranya sepuluh murid yang dapat menyelesaikan pengajian dasar ini dan kemudian
melanjutkan pelajaran di pesantren, Ia akan dianggap sebagai seorang guru yang berhasil.
b. Pendidikan Islam di Pesantren

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang berkembang di jawa


dan Madura. Menurut C.C Berg, kata pesantren berasal dari bahasa Sansekerata, shastri
berate orang yang tahu kitab suci agama Hindu. Sebuah pesantren selalu memiliki lima
elemen dasar, yaitu pondok, masjid, santri, pengajaran kitab-kitab Ilsam klasik, dan Kiai.
Lembaga pengajian yang memiliki lima elmen dasar tersebut akan berubah statusnya
menjadi pesantren.
Sejak abad ke XV Masehi pesantren telah digunakan sebagai lembaga pengajaran dan
penyiaran agama Islam. Pesanren memegang peranan penting dalam penyebaran Islam
hingga ke pelosok daerah. Bberapa pesantren yang memiliki pengaruh besar pada masa
Islam adalah pesantren Ampel Denta di Surabaya, dan Pesantren Giri Kedaton di Gresik.
Pesantren Ampel Denta dibangun oleh Sunan Ampel dan dipercaya sebagai pesantren
pertama di Indonesia. Pesantren ini memiliki peranan penting sebagai pusat penyebaran
agama Islam di Jawa. Pesantren Ampel Denta berhasil mengahsilkan sejumlah wali seperti
Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Adapaun pesantren Giri Kedaton berkembang menjadi
Kerajaan Islam pertama di Jawa. Pesantren ini menghasilkan ulama berpengaruh dalam
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
bidang politik dan agama seperti Sunan Prapen (Raja Giri Kedaton) dan Zainal Abidin
(Sultan Ternate).
Pada saat ini masyarakat membedakan pesantren menjadi tiga kelompok, yaitu
pesantren kecil, menengah, dan besar. pesantren kecil biasanya memiliki jumlah santri di
bawah seribu orang dan pengaruhnya hanya terbatas pada tingkat kabupaten. Pesantren
besar memiliki santri 1.000-2.000 orang, memiliki pengaruh dan menarik santri-santri dari
bebrapa kabupaten. Sementara itu, pesantren besar memiliki santri lebih dari dua ribu orang
yang berasal dari berbagai kabupaten dan provinsi. Beberapa pesantre besar memliki
popularitas dapat menarik santri-santri dari seluruh Indonesia. Pesantren Gontor berasal
dari berbagai provinsi di Indonesia. Bahkan menarik sejumlah santri dari luar negeri seperti
Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand, dan Filipina.
Materi-materi yang diajarkan dalam pesantren antara lain bahasa Arab, tafsir AL-
Qur’an, fikih (hukum Islam), hadis dan adab (sastra Arab), tafsir tauhid (teknologi Islam),
tarikh (sejarah Islam), tasawuf, serta akhlaq (etika Islam). Materi tersebut biasanya
diajarkan kepada santri dengan menggunakan metode sorogan dan bandongan. Istilah
sorogan berasal dari kata sorog (Jawa) yang berarti menyodorkan. Oleh karena itu, metode
pengajaran sorogan menghasilkan para santri menghadap guru atau kiai satu persatu dengan
menyodorkan kitab yang akan dipelajarinya. Kiai kan membacakan pelajaran yang terdapat
pada kitab, kemudian menerjemahkan dalam bahasa yang mudah diphami oleh santri.
Metode sorogan sangat efektif untuk mendidik santri menjadi seoerang ulama. Metode ini
memungkinkan kiai mengawasi, menilai, dan membimbing secara maksimal kemampuan
seorang santri dalam menguasai materi pelajaran.
Adapun metode bandongan yaitu santri, mengikuti santri mengikuti pelajaran dengan
duduk di sekeliling kiai. Selanjutnya, para santri menyimak keterangan yang dibacakan
oleh kiai pada kitabnya masing-masing. Metode bandongan digunakan dalam pembelajaran
yang dihadiri oleh banyak santri. Dalam metode ini, kiai sering membaca dan
menerjemahkan kitab-kitab dengan bahasa yang cepat sehingga susah dimengerti. Dengan
cara ini kiai dapat menyelesaikan pelajaran kitab hanya dalam beberapa hari. Oleh karena
itu, metode bandongan biasanya diterapkan pada jenjang pendidikan tingkat menengah dan
tingkat tinggi yang para santrinya sudah pernah mengikuti metode sorogan secara intensif.

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


Sebagian besar pesantren, terutama pesantren-pesantren besar biasanya sering
menyelenggarakan bermacam-macam halaqah (kelas bandongan) mengajarkan berbagai
macam kitab. Kegiatan ini hamper diselenggarakan setiap hari (kecuali hati Jumat) mulai
pagi setelah shalat subuh hingga larut malam. Dalam penyelenggaraan halaqah kita sering
memerintahkan santri-santri senior untuk menjadi pengajar. Para santri senior ini mendapat
gelar ustadz dan dikenal sebagai asatid (guru). Dalam tradisi pesantren para asatid dapat
dikelompokan dalam dua golongan, yaitu ustadz muda dan ustadz senior. Para ustadz senior
biasanya sudah menjadi anggota kelas musyawarah. Selanjutnya, beberapa usatdz senior
yang sudah memiliki banyak pengalaman mengajar kitab-kitab besar, mereka akan
memeperoleh gelar (kiai muda).

A. Pilihlah jawaban yang tepat!


1. Dalam pendidikan pesantren dikenal sistem pengajaran dengan metode bondongan yang
diterapkan dengan cara ....
a. Santri belajar secara berkelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
kiai
b. Santri menghadapi kiasi satu persatu dengan menyodorkan kitab yang akan
dipelajari
c. Santri memperhatikan kiai yang menerangkan pelajaran secara kuliah
d. Kiai menerangkan pelajaran dengan menggunakan bahasa Arab
e. Kiai memberi bimbingan secara maksimal kepada para santrinya
2. Ajaran tasawuf di Jawa sering diperkenalkan melalui suluk, yaitu ....
a. Kitab yang berisi ramalan atau ketentuan hari baik dan buruk
b. Karya sastra berbentuk prosa dan berisi cerita keajaiban
c. Dongeng yang sengaja diubah menjadi cerita sejarah
d. Kitab yang berisi kumpulan hadis Rasulullah
e. Karya sastra yang mengandung unsur mistik
3. Seorang wali memiliki pengaruh politik yang kuat. Dari sembilan wali, bahkan ada yang
menjadi raja, yaitu ....
a. Maulana Malik Ibrahim
b. Sunan Gunung Jati
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
c. Syekh Siti Jenar
d. Sunan Kudus
e. Sunan Kalijaga
4. Para wali yang memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan masyarakat karena ....
a. Menjadi pemimpin politik dan agama
b. Menjadi penguasa kota pelabuhan
c. Memiliki kewibawaan dan karisma
d. Memimpin podok pesantren
e. Memiliki otoritas melantik raja
5. Perhatikan tokoh berikut!
1. Hamzah al-Fansuri
2. Nuruddin ar-Raniri
3. Abdur Rauf al-Fansuri
4. Abdulmuhyi
5. Syekh Yusuf al-Makassari
Tokoh yang mengajarkan tasawuf di Sumatra ditunjukan oleh nomor ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 4, dan 5
e. 3, 4, dan 5
6. Berikut ini merupakan lima elemen dasar pembentukan pesantren, kecuali .....
a. Pondok
b. Makam
c. Masjid
d. Santri
e. Kiai
7. Perhatikan keterangan berikut!
1. Memiliki jumlah santri di atas dua ribu orang
2. Pengaruhnya mampu menarik santri dari berbagai provinsi di Indonesia
3. Sistem pendidikannya berkualitas
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
4. Berhasil menarik sejumlah santri dari luar negeri
5. Memiliki jaringan pendidikan yang luas
Keterangan di atas menunjukan ciri pesantren ....
a. Kecil d. Nasional
b. Sedang e. Internasional
c. Besar
8. Pesantren Ampel Denata di Surabaya merupakan pesantren pertama yang berdiri di
Indonesia. Pesantren ini didirikan oleh ....
a. Syekh Maulana Malik Ibrahim
b. Syekh Yusuf al-Makassari
c. Syekh Jafar Shodiq
d. Raden Rahmat
e. Raden Paku
9. Urutan kronologis jenjang gelar dalam tradisi pesantren ditunjukan oleh kolom ....
a B c d E
Wali Santri yunior Santri Ustad Ustad
Kiai Santri senior Ustad Kiai Asatid
Santri Kiai muda Asatid Wali Kiai muda
Ustad Kiai Mubalig Sunan Kiai
10. Pada lembaga pengajian dasar, para guru sangat membatasi julmlah murid yang
mempelajari kitab-kitab karena ....
a. Menenkankan kualitas murid
b. Meringankan beban mengajar
c. Pelajaran kitab sulit dipahami
d. Mempersiapkan murid ke pesantren
e. Pengetahuan kitab para guru terbatas

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


Semester 2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5

AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari uraian ini, diharapkan siswa dapat :

Mendeskripsikan perkembangan budaya Islam


INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan Peta Jalur Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia;
2. Menunjukkan bukti masuknya pengaruh Islam di Indonesia;
3. Menjelaskan perkembangan kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam di Indonesia; dan
4. Menunjukkan peninggalan sejarah yang bercorak Islam
MATERI PEMBELAJARAN
Bukti pengaruh kebudayaan Islam yang masih dirasakan hingga sekarang antara lain sebagai berikut :
1. Bidang agama dan kepercayaan
Secara garis besar Islam terbagi atas beberapa mahzab dan aliran
Mahzab dalam Islam : dalam Islam kata mahzab digunakan untuk menyebut aliran hukum Islam. Mahzab hukum
dalam Islam sangat banyak, 4 yang terkenal Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali. Awal perkembangan mahzab
syafii di Indonesia sulit dipastikan, akan tetapi pada abad XIV Masehi mahzab ini sudah berkembang di Indonesia.
Islam Abangandan Islam Wetu Telu : Masyarakat Indonesia juga memiliki beberapa aliran Islam sendiri yang
merupakan hasil dari perpaduan budaya lokal, misalnya Islam abangan (kejawen) dan Islam Wetu Telu. Islam
abangan merupakan sebutan untuk golongan masyarakat Jawa muslim yang mempraktikkan ajaran Islam dengan
tradisi kejawen. Dalam kontek umum, kejawen merupakan bagian dari agama lokal Indonesia berisi seni, budaya,
tradisi, ritual, sikap, serta filosofi oarang Jawa. Para penganut aliran ini cenderung mengikuti sistem kepercayaan
lokal yang disebut adat kejawen dari pada hukum Islam murni (syariat).
2. Bidang bahasa dan aksara

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


Seiring perkembangan Islam tulisan atau aksara Arab juga banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Penulisan huruf Arab semakin berkembang ketika banyak karya yang bercorak Hindu-Budha disisipi unsur Islam.
Huruf yang digunakan adalah aksara Arab gundul (pegon) tanpa tanda baca.
3. Bidang sosial dan pemerintahan
Dalam pemerintahan para penguasa menggunakan jasa ulama atau wali untuk mengangkat mereka sebagai
khalifatullah yang merupakan legitimasi bagi kekuasaan para raja. Dalam konsep tersebut raja bertanguung jawab
menjaga ajaran Islam berdasarkan AlQuran dan sunah.
4. Bidang arsitektur
Banyak diantara gaya arsitektur yang merupakan perpaduan antara budaya Islam dan budaya sebelumnya.
Beberapa perpaduan tersebut antara lain :
Masjid : ciri khas berupa atap Tumpang. Atap disusun semakin ketas semakin kecil dan puncaknya dilengkapi
dengan mustaka (lihatlah gambar Menara Masjid Kudus dan masjid Agung Banten). Menara masjid kudus
berbentuk seperti candi, sedangkan masjid Agung Banten berbentuk mercusuar.
Makam : tebuat dari bangunan batu yang disebut jirat/kijing, diatas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang
disebut cangkup/kubah, dilengkapi dengan tembok dan gapura yang menghubungkan makan dengan kelompok
makam, didekat makam biasanya dibangun masjid.
Keraton : tempat tinggal raja beserta keluarga juga berperan sebagai pusat pemerintahan sehingga dipandang
sebagai pusat kekuasaan raja.
5. Bidang kesenian
Seni sastra : bentuk karya sastra yang berkembang di Indonesia antara lain Hikayat (prosa yang berisi cerita
dongeng biasanya penuh dengan keajaiban), babad (dongeng yang sengaja diubah sebagai cerita sejarah), suluk
( kitab-kitab yang menguraikan ajaran tasawuf), Primbon ( kitab yang menerangkan tentang hal-hal gaib)
Seni rupa : ajaran Islam melarang penggambaran makhluk bernyawa (manusia/binatang), contoh seni rupa dalam
Islam adalah kaligrafi
Seni wayang : Sunan Kalijaga menggunakan media wayang untuk menyebarkan ajran Islam di masyarakat Jawa
6. Sistem kalender
Berikut nama-nama bulan menurut kalender Islam dan Jawa
Bulan Islam Bulan Jawa
1. Muharam Sura
2. Safar Sapar
3. Rabiul awal Mulud
4. Rabiul akhir Bakda mulud
5. Jumadil Awal Jumadil awal
6. Jumadil Akhir Jumadil akhir
7. Rajab Rejeb
8. Sya’ban Ruwah
9. Ramadhan Pasa

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


10. Syawal Sawal
11. Zulkaidah Dulkaidah
12. Zulhijah Besar
7. Tradisi
Bebrapa tradisi Islam yang berkembang dalam masyarakat Islam : grebeg, sekaten, tahlilan, halalbihalal, ziarah,
dan asyuro (coba kalian cari pengertian tentang tradisi-tradisi tersebut).

Pilihlah jawaban yang tepat!


1. Mahzab Islam yang berkembang pesat di Indonesia adalah ....
a. Hanafi
b. Maliki
c. Syafi’i
d. Hambali
e. Gozali
2. Ajaran Islam abangan sangat berbeda dengan ajaran Islam murni. Ajaran tersebut
dianggap lebih bersifat sinkretis karena ....
a. Cenderung mengikuti adat lokal kejawen
b. Menenkankan pada konsep keseimbangan alam
c. Merupakan hasil perpaduan budaya Islam dan lokal
d. Menggunakan benda-benda pusaka dalam ritual keagamaan
e. Menggunakan laku atau prihatin sebagai bentuk peribadatan
3. Pada masa Islam struktur sosial masyarakat Indonesia masih bersifat feodal.
Dalam struktur sosial tersebut anggota masyarakat yang dianggap golongan
elite ditunjukan oleh kolom ....
A B c d e
Raja Bangsawan Petani Pembantu Penjabat
Tentara Ulama Ulama Pedagang Buruh rendahan
Tentara Nelayan Budak Seniman
Pedagang
Perhatikan tabel berikut!
No. Pengaruh Islam Deskripsi
1. Pemerintahan Para pemimpin negara menggunakan gelar raja,

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


prabu, dan rakai.
2. Aksara dan baahsa Bahasa dan huruf Arab digunakan dalam
penulisan sebagai karya sastra.
3. Seni rupa Berkembang seni pembuatan relief yang bertema
Ramayana dan Mahabharata.
4. Seni bangunan Bangunan masjid mengadopsi seni asrsitektur
dari budaya Hindu-Buddha.
5. Kalender Mengenai sistem penanggalan Saka yang
menggunakan perhitungan peredaran bulan.
Pasangan yang tepat menganai pengaruh Islam dan deskripsinya ditunjukan oleh nomor ....
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 4 dan 5
4. Penggambaran makhluk bernyawa seperti binatang dan manusia dalam seni rupa masa
Islam jarang ditemukan karena ....
a. Kerajaan melarang perkembangan seni rupa yang menggambarkan makhluk bernyawa
b. Masyarakat Islam tidak tertarik dengan lukisan bertema makhluk bernyawa
c. Ajaran Islam melarang penggambaran makhluk hidup dalam seni rupa
d. Para seniman lebih senang melukiskan aksara indah dari AL-Qur’an
e. Ajaran islam melarang perkembangan seni rupa
5. Wujud alkuturasi kebudayaan yang terdapat pada masjid kuno di indonesia adalah ....
a. Atap masjid berbentuk tumpang yang disusun semakin ke atas semakin mengecil
b. Halaman belakang masjid dihunakan sebagai makam dari tokoh-totokn masyarakat
c. Letak bangunan berada di atas bukit atau tempat yang lebih tinggi dari daerah di
sekitarnya
d. Dinding masjid dihiasi dengan relief perjuangan Nabi Muhammad dalam menyebarkan
Islam
e. Masjid selalu dilengkapi dengan menara sebagai tempat muazin mengumandangkan
azan

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


6. Pada bangunan peninggalan Islam sering dijumpai unsur budaya lokal dan Hindu-Buddha.
Kondisi ini membuktikan bahwa ....
a. Islam tidak memiliki gaya arsitektur yang menonjol
b. Pengaruh Hindu-Buddha sangat kuat dan sulit
dihilangkan
c. Arsitek Islam sering meniru bangunan berasitektur
Hindu-Buddha
d. Masyarakat Indonesia tidak menyukai unsur budaya Arab dan Timur Tengah
e. Terjadinya akulturasi kebudayaan antara kebudayaan Hindu-Buddha dan Islam
7. Perhatikan jenis karya sastra berikut!
1. Hikayat
2. Babad
3. Suluk
4. Epos
5. Primbon
Karya sastra yang mengandung ajaran mistik ditunjukan oleh nomor ....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
e. 3 dan 5
8. Berikut adalah karakteristik yang terkait dengan upacara Sekaten, kecuali ....
a. Dilaksanakan pada hari raya Idul Firti tanggal 1 Syawal
b. Dilaksanakan di alun-alun Yogyakarta dan Surakarta
c. Merupakan upacara yang mengiringi pelaksanaan Grebeg
Maulud
d. Puncak Upacara Sekaten ditandai dengan arak-arakan gunungan yang berisi hasil bumi
10. Dalam kalender Jawa yang diciptakan oleh Sultan Agung terdapat perubahan
pada anama-nama bulan yang digunakan dalam kalender hijrah (Islam).
Pasangan yang tepat anatara nama bulan Islam dan bulan Jawa ditunjukan
kolom ....
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
No Nama Bulan Islam Nama Bulan jawa
a. Muharam Suara
b. Syafar Mulud
c. Rabi’ul Ula Sapar
d. Rabi’ul Tsani Jumadil Awal
e. Jumadil Ula Bakda Mulud

Semester 2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 6

PROSES INTEGRASI NUSANTARA

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari uraian ini, diharapkan siswa dapat :

Mendeskripsikan Akulturasi dan perkembangan budaya Islam


INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan Peta Jalur Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia;
2. Menunjukkan bukti masuknya pengaruh Islam di Indonesia;
3. Menjelaskan perkembangan kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam di Indonesia; dan
4. Menunjukkan peninggalan sejarah yang bercorak Islam

MATERI PEMBELAJARAN
Proses Integrasi Bangsa pada Masa Islam
Integras idenrik dengan persatuan dan kesatuan. Kata integrasi berasal dari bahasa Inggris,
integration yang berarti pembaruan hingga menjadi kesatuan utuh dan bulat. Kata integrasi berkaitan
erat dengan terbentuknya suatu bangsa karena suatu bangsa terdiri atas berbagai unsur seperti
suku/etnis, ras, tradisi, kepercayaan, dan budaya yang beraneka ragam. Oleh karena itu, integrasi suatu
bangsa terjadi akibat perpaduan berbagai unsur tersebut. Menurut Sartono Kartodirdjo, proses integrasi
bangsa Indonesia dapat dibagi dalam dua jenis. Pertama, integrasi geopolitik yang dimulai sejak zaman
praaksara sampai awal adab XX. Kedua, proses integrasi politik kaum elite sejak awal abad XX hingga
akhir zaman Hindia Belanda (1908-1942). Pada abad XVI proses integrasi geopolitik Indonesia mulai

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


berkembang pesat. Kondisi ini didukung oleh kemajuan dalam perdagangan internasional.
Perdagangan tersebut mampu menyatukan kemajemukan bangsa Indonesia. Integrasi ini semakin
diperkuat dengan pengguanaan bahasa Melayu sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) dalam dunia
perdaganagan.
1. Peran Perdaganagan

Sejak zaman kuno, Kepulauan Indonesia merupakan tempat persilangan jaringan lalu
lintas laut yang menghubungkan peradaban Barat (Romawi, Timur Tengah dan India) serta
peradaban Timut (Cina). Pengetahuan navigasi dan teknologi kapal layar telah mendorong
munculnya pelayaran pantai. Dengan dikenalnya peralatan astrolabe, ilmu perbintangan, dan
pengetahuan sistem angin di lautan Indonesia, pelayaran samudra dapat dilakukan. Kegiatan
pelayaran lintas samudra tersebut pada akhirnya mendorong perkembangan perdaganagan
internasional di Indonesia. Kondisi ini juga didukung keberadaan komoditas bernilai tinggi
seperti rempah-rempah, lada, emas, kapur barus, kayu cendana, dan beras. Maluku sebagai
daerah penghasil rempah-rempah menjadi terminal terakhir diri jalur perdaganagan
internasional yang dimula dari Teluk Persia di Timur Tengah. Jaringan perdagangan tersebut
melewati wilayah Gujat, Malabar, Koromandel, Bengala, Selat Malaka, Jawa, dan Sulawesi
Selatan.
Jaringan perdaganagn tersebut mendoorong berkembangya kota-kota pelabuhan seperti.
Malaka, Aceh, Banten, Demak, Tuban, Gersik, Makassar, dan Ternate. Kota-kota ini menjadi
tempat pertemuan bagi para pedagang dari berbagai kepulauan yang memiliki latar belakang
budya yang berbeda-beda. Keberadaan mereka telah mempelancar aliaran komoditas
perdagangan dunia. Aliran perdaganagan ke Timur Tengah dan Cina membawa komoditas
rempah-rempah, kayu cendena, dan kapur barus dari Indonesia. Selanjutnya, dari wilayah
Timur Tengah mengalir komoditas kain dan barang pecah belah ke Indonesia. Sementara itu,
dari wilayah Cina mengalir komoditas sutra dan proselen.
Selat Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511 sebagian kegiatan perdagangan
dialihkan ke Aceh, Banten, Gresik, dan Makasar. Kota-kota kemudian berkembang menjadi
pusat-pusat perdangan baru menggantikan Malaka. Tindakan ini membuktikan bahwa di antara
para perdagangan Indonesia telah terjalin hubungan erat. Malaka lebih memilih berdagang
dengan sesamasuku bangsa yang bersal dari Kepulauan Indonesia. Kondisi ini merupakan

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


wujudu protes para pedagang Indonesia terhadap kebijakan monopoli perdagangan yang
diterapkan bangasa Portugis di Malaka.
Kedatangan bangsa Barat di Indonesia telah mempengaruhui proses integrasi bangsa
pada masa Islam. Proses ini disebabkan dua faktor berikut.
a. Pada zaman kejayaan Islam terjadi pertukaran budaya, pengalaman, dan
pengetahuan dari para pedagang yang memiliki latar belakang etnis berbeda-beda.
Para pedagang tersebut percaya adanya persamaan diantara mereka seperti agama,
budaya, bentuk fisik, dan warna kulit. Mereka melihat bahwa sebagian besar
pedagang Indonesia memiliki persamaan tersebut.
b. Muncul perasaan sama karena dirugikan oleh bangsa Barat yang menerapkan politik
moopoli perdagangan. Dengan demikan, timbul solalidaritas antarpedagang
Indonesia untuk menghadapi kekuatan para pedagang sing tersebut.

(Gambar Rute Perdangan)


Secara historis aspek perdaganagan berpengaruh terhadap proses integrasi bangsa.
Para pedagang Indonesia memilki kepentingan bersama untuk mengambil perannya
kembali di bidang perdangan setelah kejayaan mereka diruntuhkan oleh sistem monopoli
bangsa Eropa. Persaingan bebas dan terbuka melalui laut Indonesia ternyata disalahgunakan
oleh pedagang Barat. Sikap solidaritas sebagai satu bagsa timbul setelah mereka memilki
kepentingan bersama untuk mengahadapi monopoli bangsa Barat. Solidaritas ini
menunjukan bahwa secara konsep integrasi bangsa Indonesia sudah dirintis melalui
kegiatan pedagangan pada masa Islam.
2. Peran Bahasa

Bahasa merupakan unsur penting dalam kehidupan masyarakat. Sebelum kedatangan


Islam, Kepulaunan Indonesia telah memiliki berbagai macam bahasa. Menurut ahli linguistic
John Crawfurd, tedapat sekitar 250 jenis bahasa yang digunakan penduduk Indonesia. Bahasa
Melaayu dan Jawa merupakan dua bahasa yang paling banyak digunakan di Kepulauan
Indonesia. Rumpun bahasa Jawa terbagi menjadi dua bahasa, yaitu Bahasa Jawa Kuno dan
Sunda Kuno. Adapun rumpun bahasa Melayu yang digunakan di Pulau Sumatra dan
Semenanjung Melayu terbagi menjadi beberapa bahasa, yaitu bahasa Batak, Kubu, Nias,

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


Minangkabau, dan Padang. Bahasa Melayu juga digunakan di Kalimantan seperti bahasa
Banjar dan Dayak.
Bahasa Melayu memiliki peran besar dalam proses integrasi bangsa Indonesia. Bahasa
ini menjadi alat komunikasi bagi kaum pedaganag. Oleh karena itu, bahasa Melayu menjadi
lingua franca (bahasa pergaulan) dan digunakan secara luas oleh banyak penutur di Indonesia.
Bahasa Melayu merupakan bahasa yang paling cepat berkembang di Indonesia. Sejak abad VII
Maehi Bahasa Melayu Kuno telah digunakan oleh masyarakat Sriwijaya. Menurut para ahli,
bahasa Melayu yang digunakan pada masa Sriwijaya masih mendapat pengaruh dari bahasa
Sansekerta. Bedasarkan daerahnya, bahasa Melayu berasal dari bahsa Riau. Akan tetapi, secara
umum bahasa Melayu digunakan hamper diseluruh Sumatra. Bahasa Melayu menyebad dari
Riau menuju pesisir Kepulauan Indonesia pelayaran dan perdagangan merupakan sarana
penyebaran bahasa Melayu yang paling efektif. Proses penyebaran bahasa Melayu didukung
oleh letak Riau yang berada diposisi silang antara jalur perdagangan nasional dan jalur
perdangan internasional.
Perkembangan bahasa Melayu sebgai lingua france erat kaitannya dengan
perkembangan budaya Melayu. Menurut Taufik Abdullah, perkembangan budaya Malayu di
Indonesia dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut.
a. Suku bangsa Melayu memainkan peranan penting dalam kegiatan pelayaran dan
perdagangan .
b. Tradisi suku bangsa Melayu melakukan kegiatan merantau. Menurut catatan Ibnu
Batutah, tradisi merantau suku bangsa Melayu sudah dimuali pada abad XII Masehi.
Setelah banyak sarjana Melayu beragama Islam, tradisi merantau dilakukan dalam
rangka dakwah menyebarkan Islam. Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa
pengantar.
c. Perpindahan penduduk suku bangsa Melayu pada abad XV Masehi. Suku bangsa
Melayu menyebar dari Sumatra ke Asia Tenggara dan berbagi daerah di Indonesia
serta Madagaskar. Perpindahan penduduk tersebut mendorong terjadinya
penyebaran budaya dan bahasa Melayu di wilayah-wilayah yang didatangi.
d. Perkawinan antardinasti dan aliansi politik di Indonesia. Peristiwa ini berpengaruh
terhadap penyebaran budaya bahasa Melayu.

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


Sikap pedagang Indonesia yang berpikir praktis dalam kegiatan perdagangan
menyebabkan bahasa Melayu dipilih sebagi bahasa transaksi dagang. Bahasa ini digunakan
memperlancar komunikasi dalam perjanjian dagang, pentuan harga, dan jenis barang yang
diperdagangkan. Penggunaan bahasa Melayu tersebut mampu mengatasi permasalahan
komunikasi yang disebabkan oleh perbedaan bahasa dari budaya dan berbagai suku bangsa di
Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Melayu para pedagang bisa membeli dan menjual
barang dagngannya dengan mudah.
Penggunaan bahasa Malayu dalam komunikasi dagang juga dipengaruhi oleh sikap
terbuka dan toleransi antarpedagang Indonesia. Dengan latar belakang bahasa dan budaya yang
berbeda, para pedagang Indonesia meyadari bahwa mereka tidak dapat memaksakan bahasa
dan budayanya kepada suku lain karena akan menimbulkan konflik. Penggunaan bahasa
Melayu merupakan satu proses alami yang ditunjang oleh perkembangan budaya Melayu.
Suku-suku lain memilih bahasa Melayu sebaga bahasa pergaulan atas dasar kesadaran demi
kelancaran kegiatan dagang mereka. Sikap terbuka yang dimiliki para pedagang tersebut
merupakan landasan pokok bagi terintegrasinya suku-suku bangsa Indonesia.

Sebagai lingua franca bahasa Melayu mudah diterima dan digunakan para
pedagang di Indonesia karena faktor-faktor berikut.
a. Struktur bahasa sederhana sehingga orang mudah menerima dan
menuturkannya.
b. Bahasa Melayu bersifat merakyat, tidak terdapat perbedaan pada tingkat
masyarakat seperti dalam bahasa Jawa.

Faktor-faktor di atas merupakan latar belakang bagi para tokoh nasionalis untuk menjadikan
bahasa Melayu sebagi dasar dari bahasa Indonesia. Pada perkembangnnya bahasa Indonesia
difungsikan sebagai bahasa persatuan bangsa. Fungsi ini resmi ditetapkan dalam Kongres Pemuda II di
Jakarta pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada kongres tersebut dinyatakan bahwa “kami putra dan putri
Indonesia menjungjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Sebagai generasi penerus bangsa tugas
kita saat ini adalah membudayakan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam setiap
percakapan.
Dari kajian mengenai proses integrasi bangsa Indonesia pada masa Islam banyak pelajaran
yang dapat diambil oleh generasi sekarang. Pertama, integrasi suatu bangsa merupakan suatu proses
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
histori yang panjang. Dengan demikian, integrasi tidak terjadi pasa satu atau dua kejadian sejarah,
tetapi terjadi dalam proses yang diengaruhi leh beberapa faktor. Kita dapat merasa sebagai satu bangsa
karena ada ketertarikan budaya satu dengan lainnya, memiliki persamaan kepentingan, menggunakan
bahasa yang sama, mengakui sistem nilai yang sama, memiliki persamaan indentitas, dan solidaritas
sebagai satu bangsa yang sama. Kedua, semakin sering terjadi komunikasi antarsuku bangsa, integras
bangsa akan lebih mudah terbentuk.

A. Pilihlah jawaban yang tepat!


1. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. Selalu dicetuskan oleh seorang pemimpin kepada rakyatnya.
2. Terjadi apabila seluruh individu mampu mengendalikan prasangka.
3. Dilandasin suatu cita-cita atau tujuan yang sama.
4. Memerlukan proses panjang dalam waktu cukup lama.
5. Sebagai alat utama melanggengkan kekuasaan seorang raja.
Pernyataan yang termasuk dalam unsur-unsur integrasi ditunjukan oleh nomor....
a. 1), 2) , dan 3)
b. 1) , 3) , dan 4)
c. 2), 3), dan 4)
d. 2), 4), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)
2. Integrasi geopolitik di Indonesia mengalami perkembangan pesat pada abad XVI Masehi
karena di dukung oleh...
a. Perdagangan internasional
b. Letak wilayah yang strategis
c. Komoditas bernilai tinggi
d. Penyebaran agama
e. Teknologi pelayaran
3. Perhatikan pulau-pulau berikut!
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
1. Ternate
2. Tidore
3. Halmahera
4. Bacan
5. Banda
Penghasil cengkih ditunjukkan oleh nomor...
a. 1,2,3
b. 1,2,4
c. 2,3,4
d. 2,3,5
e. 3,4,5
4. Salah satu bentuk manfaat hubungan antar pedagang lokal di Indonesia adalah...
a. Para pedagang dari Makasar membuat pemukiman di Jawa
b. Pedagang Maluku memperoleh sutra dan porselen dari Jawa
c. Pedagang Jawa memperoleh rempah-rempah dari Maluku
d. Bangsawan Maluku memesan kapal perang dari Portugis
e. Proses Islamisasi berlangsung di Nusatenggara Timur
5. Kota-kota pelabuhan yang berkembang pesat setelah penaklukan Portugis
terhadapMalaka ditunjukkan oleh kolom...
A b c D e
Aceh Tuban Sunda kelapa Palembang Tidore
Banten Surabaya Cirebon Jambi Ambon
Makasar Semarang Kutai Tuban Buton
6. Kedatangan bangsa Barat di Indonesia berpengaruh terhadap proses integrasi bangsa
Indonesia karena...
a. Persamaan untuk menghadapi monopoli perdagangan bangsa Barat
b. Persamaan untuk menghancurkan armada dagang bangsa Barat
c. Keinginan untuk mengambil alih jaringan dagang bangsa Barat
d. Keinginan untuk membentuk organisasi dagang tandingan VOC
e. Keinginan bangsa Barat menghalangi proses Islamisasi di Indonesia
7. Perbedaan bahasa jawa dan bahasa melayu ditunjukkan oleh pilihan jawaban...
a Memiliki struktur dan tingkatan kata Tidak memiliki struktur dan tingkatan
MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY
beragam kata beragam
b Memiliki kosakata yang terbatas Memiliki kosakata yang cukup banyak
c Digunakan oleh pedagang Indonesia Digunakan oleh pedagang asing
d Merupakan bahasa asli Indonesia Merupakan bahasa asing dari Arab
e Dipengaruhi oleh bahasa Arab Dipengaruhi oleh bahasa Sansekerta

8. Bahasa Melayu memiliki peran besar dalam proses integrasi bangsa Indonesia karena...
a. Sudah berkembang sejak jaman kerajaan Sriwijaya
b. Mudah digunakan dan dimengerti oleh banyak orang
c. Mendapat pengaruh dari bahasa Sansekerta dan Arab
d. Menjadi bahasa pergaulan dalam perdagangan
e. Menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia
9. Daerah yang menjadi asal-usul bahasa Melayu adalah...
a. Sumatra Barat d. Riau
b. Palembang e. Aceh
c. Jambi
10. Latar belakang yang mendorong dominasi bahasa Melayu di kota-kota pelabuhan
Indonesia adalah....
a. Kesadaran suku bangsa di Indonesia untuk menggunakan bahasa Melayu
b. Keinginan untuk menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan
c. Adanya tingkatan dalam penggunaan bahasa Melayu
d. Peran aktif suku bangsa Melayu dalam perdagangan
e. Perkembangan budaya suku bangsa Melayu

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY


-----------------------------------------selamat mengerjakan ------------------------------------------------

MODUL SEJARAH INDONESIA X SMA NEGERI 30 JAKARTA @HY

Anda mungkin juga menyukai