Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ZUHRAHTUNNISAA RAHMAN PUTRI

NIM : 60800119028

Perkembangan virus corona yang sekarang lebih dikenal dengan Covid-19 mulai
meresahkan masyarakat Sulawesi Selatan yang berdampak dengan berbagai macam jenis
sumberdaya dan ketersediaannya, dalam hal ini adalah skill dan demand.
Ketersediaan skill yang dimaksud adalah mulai langkanya kemampuan dari seseorang
yang berupa teknologi, keterampilan, pengetahuan serta keahlian, sedangkan demand
merupakan permintaan yang mulai mendesak untuk dipenuhi dalam kaitannya penanganan
pencegahan serta pengobatan terhadap pasien yang terdampak dengan Covid-19.
Adapun korban positif akan Covid-19 di Sulawesi Selatan untuk saat ini 2 orang
dengan catatan satu diantaranya telah meninggal dunia. Dengan adanya korban meninggal
dunia ini menegaskan bahwa ketersedian skill dan demand sangat dibutuhkan dalam
menangani Covid-19 ini.
Skill dan demand yang dibutukan di Sulawesi Selatan dikutip dari Fajar Online adalah
keterbatasan alat pemeriksaan sampel darah pasien dalam pengawasan (PDP) yang sampai
saat ini masih bergantung dari laboratorium di Jakarta, selain keterbatasan hal tersebut yang
merupakan hal krusial lainnya adalah minimnya atau kurangnya alat pelindung diri (APD)
bagi para tenaga medis yang menjadi frontline dalam penanganan Covid-19 ini.
Pemeriksaan sampel darah merupakan hal utama yang harus dilakukan dalam
menangani pasien dalam pengawasan, dengan adanya pemeriksaan sampel darah tersebut
merupakan tolak ukur untuk melakukan langkah selanjutnya, apabila hal mendasar yang
merupakan pengambilan sampel darah masih bergantung dari luar Sulawesi selatan, maka hal
tersebut tentunya merugikan dalam setiap aspek, tidak efektinya waktu penanganan dapat
berdampak terhadap keadaan pasien.
Sama halnya dengan pentingnya pemenuhan alat-alat yang digunakan untuk
pemeriksaan sampel darah, alat pelindung diri juga dapat dikategorikan sebagai hal utama
dalam menangani pasien Covid-19, hal tersebut dikemukakan oleh salah satu Dokter spesialis
anastesi di Sulawesi Selatan, Makassar yang dapat dikutip dari siaran Metro TV, “ ..kami ini
mau kerja tapi kami juga tidak mau mati konyol, kalo kami kerja ini orang itu artinya kami
bunuh diri..” dalam referensinya penanganan pasien dalam pengawasan (PDP), sehingga
dapat kita simpulkan bahwa APD sangat berperan penting, APD merupakan sumberdaya
demand yang memang setiap rumah sakit wajib untuk memilikinya.
Dengan adanya penyebaran Covid-19 ini, APD yang dulunya merupakan hal yang
tidak begitu diberikan perhatian dalam setiap rumah sakit, sekarang menjadi hal yang sangat
dibutuhkan disetiap rumah sakit di Indonesia, Salah satunya Sulawesi Selatan, Kota
Makassar. APD atau alat pelindung diri dapat terdiri dari alat pelindung kepala, topi
pelindung, alat pelindung mata (kacamata biasa /spectacle googles), alat pelindung
pernapasan (masker/respirator), alat pelindung tangan (gloves), pakaian pelindung (ear plug,
sepatu boot, sepatu steril).
Dengan keterbatasan alat pemeriksaan sampel darah dan alat pelindung diri, dapat
menjadi kendala penanganan pasien Covid-19, pasien semakin bertambah namun alat
penangan utama tidak memadai sehingga para petugas kesehatan pun kewalahan, bukan
hanya itu karena kurangnya alat pelindung diri (APD) akhirnya dapat berdampak terhadap
keselamatan para tenaga medis yang bekerja dalam penanganan Covid-19, yang
kemungkinan besar dapat terpapar oleh virus tersebut jika kurangnya alat pelindung diri.
Sehingga dapat kita simpulkan keberadaan sumberdaya yang ada harus saling berintegrasi,
sumberdaya manusia harus saling topang menopang dengan sumberdaya yang merupakan
skill, kemampuan, keahlian sumberdaya manusia dalam hal ini setiap tenaga medis, yang
dimana kemudian tenaga medis bergantung dengan sumberdaya demand yang dalam contoh
di atas adalah pemenuhan alat pemeriksaan sampel darah dan alat pelindung diri.

Sumber:
https://www.instagram.com/p/B980j5MlPie/?igshid=t0ifd2dzwn8q
https://www.instagram.com/p/B987roslVLd/?igshid=1kc8pc78rg8mz

Anda mungkin juga menyukai