LOKASI : JAKARTA
AI MAF ELN
Rev. DESCRIPTION DATE
BY CHKD APVD
DAFTAR ISI
3. PENGERTIAN / DEFINITION
Pekerjaan Panas (Hot Work) adalah pekerjaan yang menggunakan atau menghasilkan panas atau
nyala api, bunga api atau percikan api, kebakaran, bahkan ledakan dengan menggunakan semua
peralatan kerja seperti Trafo Las, Cutting Torch, Welding, Genset di area kerja seperti pekerjaan
pengelasan, penggerindaan, pemanasan (heating), pemotongan dengan penggunakan
Asetilin/Gas Elpiji + oksigen dan peralatan lain nya.
Memastikan dan menginformasikan kepada pekerja tentang metode dan peralatan kerja
yang akan digunakan.
Menginformasikan setiap perubahan pada metode atau peralatan kerja yang digunakan
kepada HSE atau Supervisor.
Memastikan pekerja panas yang bekerja telah mengikuti atau memiliki sertifikat
kompetensi dari lembaga yang berkompeten atau berwenang seperti welder, teknisi listrik
dan lain-lain.
Memastikan pekerja panas telah berpengalaman atau ahli dibidang nya.
Memberikan dan mengadakan pelatihan dari lembaga berkompeten atau berwenang
(eksternal) kepada pekerja yang belum memiliki sertifikat ke ahlian.
Memastikan bahwa saluran komunikasi dibuat antara kontraktor/vendor dengan pemberi
izin atau Owner.
HSE dan Supervisor :
Membuat Permit dan JSA
Safety briefing / TBM menginformasikan kepada pekerja tentang metode kerja, bahaya
pekerjaan dan pengendalian nya.
Melakukan inspeksi peralatan kerja sebelum pekerjaan dimulai (memastikan bahwa
peralatan kerja yang digunakan layak atau tidak)
Melakukan kontrol atau inspeksi area kerja dimana proses pekerjaan panas (hot work)
berlangsung.
Memastikan bahan-bahan mudah terbakar atau meledak sudah disingkirkan atau diamankan
di area pekerjaan panas (hot work).
Melakukan pengawasan selama proses pekerjaan berlangsung
Melaporkan setiap insiden yang terjadi di area kerja kepada Manajemen
Membuat dan memasang rambu-rambu keselamatan (safety cone, safety line dan safety
sign).
Memberikan training kepada pekerja tentang pekerja panas (hot work) secara internal dan
berkala.
STOP pekerjaan apabila terjadi ketidaksesuaian dengan metode atau standar keselamatan
Pekerja :
Medengarkan dan mengikuti prosedur kerja sesuai arahan yang di berikan pada saat Safety
Briefing/TBM.
Mengetahui sepenuhnya tentang eleme-elemen kerja panas (hot work) yang sedang
dikerjakan.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan metode dan standar keselamatan yang diarahkan
oleh pengawas.
Melaporkan setiap insiden yang terjadi kepada pengawas di lapangan.
7. APD / PPE
APD Pekerja panas yang digunakan pekerja sebagai berikut :
Sarung tangan las (Welding Gloves)
Sumbatan telinga (Ear muff / ear plug) untuk melindungi telinga dari kebisingan yang
di hasilkan dari proses pekerjaan disesuaiakan dengan tingkat kebisingan
Kacamata las atau Kedok las (Welding Mask) untuk melindungi wajah dan mata pada
saat pengelasan
Pelindung wajah (Face Shield) dari percikan bunga api pada saat proses grinding atau
cutting menggunakan mesin gerinda.
Masker (Dust Mask) untuk melindungi organ pernafasan atau paru dari uap atau debu
silica dari proses welding dan grinding
Pelindung kaki (Safety Boots/safety shoes) dari benda atau material tajam yang
menimpa atauu terinjak.
Pelindung dada (Apron) dari percikan bunga api
Alat pelindung jatuh (Full Body Harness) apabila bekerja di ketinggian wajib
digunakan.
8. METODOLOGI / METHODOLOGY
5.1 Surevey lapangan
Sebelum memulai aktivitas pekerjaan panas (hot work) Kontraktor atau Vendor yang
diwakili oleh pengawas lapangan (HSE/Supervisor) dan Foreman melakukan survey
lapangan pekerjaan terlebih dahulu untuk mengetahui metode, potensi bahaya dan
pengendalian nya yang akan diterapkan yang disesuaiakan dengan lokasi atau area
pekerjaan seperti bekerja di ruang terbatas (confined space), di area ketinggian (work at
height), di area dengan bahan -bahan mudah terbakar / meledak dan lain-lain.
5.2 Persiapan pekerjaan
Persiapan pekerjaan diperlukan sebelum memulai aktivitas pekerjaan panas (hot work)
karena pekerjaan ini termasuk pekerjaan yang berisiko tinggi yang mengakibatkan
peledakan atau kebakaran, sehingga sangat penting untuk mendapatkan segala informasi
yang harus disampaikann sebelum pekerjaan panas (hot work) dimulai. Persiapan dan
peralatan yang perlu dipersiapkan antara lain :
1. Safety briefing/TBM : HSE, Supervisor, Pekerja.
2. Pengecekan area kerja, jika pekerjaan panas (hot work) dilakukan pada Confined
Space :
Melakukan pengukuran kadar gas (gas test) terlebih dahulu, hasil pengukuran gas
tes didokumentasikan dan dilaporkan ke pengawas lapangan dan manajemen.
Menunjuk 1 orang sebagai pengawas lapangan
Memasang blower sebagai ventilasi (sistem IN-OUT) apabila diperlukan.
Posisi mesin las dan peralatan yang mudah terbakar ditempatkan diluar ruang
terbatas (confined space).
APAR dan Fire Blanket tersedia di setiap lokasi pekerjaan panas dan dalam kondisi
baik serta siap pakai.
Menggunakan APD pekerja panas lengkap dan alat bantu seperti SCBA (self-
contained breathing apparatus) apabila diperlukan
3. Pengecekan area kerja, jika pekerjaan panas (hot work) dilakukan di area ketinggian
(work at height) :
Pastikan perancah/steger/scaffolding dalam kondisi baik dan aman untuk di
gunakan (pemberian tagging).
Singkirkan material atau bahan yang mudah terbakar dan meledak disekitar area
pekerjaan.
Proteksi bunga api yang terjatuh dengan menggunakan karung basah, seng atau
fire blanket dan lain-lain.
Melakukan penyiraman dengan air setiap 30 menit atau kondisi karung sudah
kering (Apabila menggunakan karung basah).
Pasang barricade dan rambu-rambu keselamatan (seperti safety cone, safety line
dan safety sign) di sekitar area jatuh (drop zone) yang memungkinkan material
atau alat jatuh dan menimpa pekerja.
Terdapat pengawas lapangan / Firewatch di bawah area pekerjaan panas
APAR dan Fire Blanket tersedia di setiap lokasi pekerjaan panas dan dalam
kondisi baik serta siap pakai.
Penggunaan APD tambahan yang sesuai seperti Full Body Harness
4. Pengecekan area kerja, jika pekerjaan panas (hot work) dilakukan di area bahan-bahan
mudah terbakar atau meledak :
Pastikan area kerja aman (jauh dari titik api, jauh dari bahan mudah terbakar,
bahan-bahan mudah meledak dan lain-lain)
Pindahkan semua bahan-bahan mudah terbakar/meledak seperti : Avtur, oli,
bensin, thinner, solar, minyak tanah, spiritus, kertas, kain, kayu, karet, acetilin,
butane, LNG dan lain-lain
Jika tidak bisa dipindahkan, maka bahan-bahan mudah terbakar/meledak harus
ditutup dengan karung basah atau fire blanket.
Lapisi lantai yang mudah terbakar dengan pasir basah, terpal tahan api, fire
blanket atau karung basah
Proteksi bunga api harus benar-benar rapat (proteksi bisa menggunakan karung
basah atau fire blanket).
Melakukan penyiraman dengan air setiap 30 menit atau kondisi karung sudah
kering (apabila menggunakan karung basah).
Pelaksanaan Penerapan 5 R (ringkas, rapih, resik, rawat dan rajin) di area kerja setelah
selesai pekerjaan.
Pastikan area kerja bersih dan rapih kembali.
Melaporkan setiap insiden atau temuan di lapangan kepada pengawas lapangan.