DOSEN PEMBINGBING :
DI SUSUN OLEH :
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
bisa selesaikan makalah tentang penarikan dan seleksi sumber daya manusia.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah
ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca
dan penulis.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Penarikan (Recruitment) sumber daya manusia adalah suatu proses pencarian dan
pemikatan calon tenaga kerja(karyawan)yang mempunyai kemampuan sesuai
dengan rencana kebutuhan suatu organisasi. Proses ini dimulai dari ketika
organisasi itu mencari calon tenaga kerja yang dibutuhkan melalui berbagai cara
sampai dengan penyerahan aplikasi (lamaran) oleh pelamar kepada organisasi
tersebut. Hasil dari proses ini adalah sejumlah berkas lamaran dari para pencari
kerja dan selanjutnya diajukan untuk diseleksi. Proses ini sangat penting dalam
suatu organisasi karena mereka inilah yang akan menentukan kualitas dari suatu
organisasi.
Pengisian lowongan pekerjaan yang dibutuhkan sesuai perencanaan dapat
diperoleh dari dua sumber yakni dari dalam dan dari luar organisasi. Pengisian
lowongan pekerjaan yang berasal dari dalam organisasi mempunyai beberapa
keuntungan baik dari segi karyawan maupun organisasi itu sendiri. Bagi karyawan
hal itu merupakan penghematan biaya untuk pemanggilan sedangkan penarikan
dari luar diperolehdari pasaran tenaga kerja yang ada diluar organisasi.
B.Media penarikan sumber daya manusia
Tiap organisasi mempunyai cara yng berbeda-beda dalam menarik calon
karyawannya. Beberapa organisasi yang besar mempunyai beberapa sistem yang
sangat baik dan menggunakan media massa yang canggih dalam menarik calon
karyawan. Tetapi ada beberapa organisasi cara penarikan karyawan ini sangat
sederhana dan dengan media yang sederhan pula. Berbagai cara dan media untuk
menarik sumber daya manusia sebagai calon karyawan, antara lain :
a. Iklan
Menarik calon karyawan meleui iklan di media massa, baik elektronik maupun
media cetak mempunyai efektivitas tinggi, karena dapat menjaring seluruh lapisan
masyarakat pelamar, dan pelamar dapat lebih banyak. Hal ini mempunyai
beberapa keuntungan, antara lain organisasi mempunyai kesempatan yang ebih
luas untuk memilih calon karyawan yang lebih baik.
Cara pengiklanan melalui media cetak pada umumnya ada
Setelah proses penarikan sumber daya manusia sebagai calon karyawan selesai
maka proses selanjutnya adalah proses seleksi terhadap calon karyawan tersebut.
Proses seleksi adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan
apakah pelamar diterima atau tidak. Proses ini termasuk pemaduan kebutuhan-
kebutuhan kerja pelamar dan organisasi. Proses seleksi ini penting karena proses
ini akan diperoleh karyawan yang mempunyai kemampuan yang tepat, sesuai
dengan yang diperlukan oleh organisasi.
Untuk memperoleh hasil seleksi yang tepat perlu mempertimbangkan tiga
masukan penting. Yakni analisis jabatan, rencana sumber daya manusia dan
penarikan. Seperti telah diuraikan diatas langkah-langkah da;lam proses seleksi
ini adalah sebagai berikut :
1. Penerimaan pendahuluan pelamar
Proses selaksi ini merupakan jalur dua arah dimana pelamar memilih organisasi
tempat bekerja, dan organisasi memilih orang atau calon karyawan yang tepat.
Dalam tahap pendahuluan seleksi para pelamar memperoleh informasi bahwa
surat lamarannya telah melalui syarat-syarat yang di tentukan. Oleh sebab itu
berhak mengikuti proses selanjutnya.
2. Tes-tes seleksi
Tes-tes ini dilaksanakan untuk mendapatkan informasi yang relatif obyektif
tentang pelamar. Diharapkan akan memperoleh calon yang lebih baik bila
dibandingkan dengan pelamar yang lainnya atau dengan karyawan yang sudah
ada. Untuk memperoleh informasi (termasuk kemampuan-kemampuan pelamar)
maka biasanya dilakukan ujian atau tes tertulis.
Tidak jarang juga organisasi yang melakukan tes psikologi (psychotest) terhadap
calon karyawannya. Tes psikologi mencakup berbagai aspek antara lain :
a.Tes kecerdasan(inteligence test)
b.Tes keperibadian (personality test)
c.Tes bakat (aptitude test)
d.Tes minat (interest test)
e. Tes prestasi (achievement test)
3. Wawancara seleksi
Wawancara ini dilaksanakan untuk memperoleh informasi-informasi tentang
pe;amar yang tidak dapat diperoleh melalui tes-tes tertulis tersebut diatas.
Wawancara ini merupakan tekhnik yang paling umum dan luas digunakan, dengan
alasan hasilnya lebih dapat dipercaya. Disamping itu wawancara mempunyai
tingkat fleksibelitas yang tinggi karena dapat diterapkan baik terhadap calon
karyawan manajerial atau operasional, berketerampilan tinggi atau rendah. Teknik
ini juga menjamin adanya komunikasi dua arah, antara pewawancara sebagai
pihak organisasi dan pelamar sebagai calon karyawan.
Tantangan-tantangan lain dalam proses seleksi calon karyawan ini adalah masalah
“etik”. Tantangan ini yang paling besar dan berat karena hampir terjadi dimana-
mana. Tantangan-tantangan etis ini mencakup “sistem keluarga” atau “titipan”
dari para pejabat, adanya komisi, suap dan sebagainya. Hal ini berarti bahwa
diterimanya seseorang bukan karena lulus seleksi yang sesuai kemampuan
melaikan faktor-faktor tersebut karena keluarga atau kawan, titipan orang penting,
suap dan sebagainya. Proses seleksi semacam ini dapat dikatakan melanggar etik,
atau tidak etis.
Disamping itu tantangan yang bersifat organisasi juga sering muncul dalam proses
seleksi. Terbatasnya anggaran dapat menghambat proses penerimaan karyawan.
Berbagai strategi dan kebijaksanaan kadang-kadang merupakan hambatan bagi
penerimaan pegawai baru, juga adanya jatah formasi pegawai merupakan
hambatan pula. Kebijakan hanya menerima karyawan yang mempunyai kartu
penduduk tertentu saja, adalah salah satu contoh hambatan seleksi secara
organisional.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA