Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara yang terdiri dari
berbagai suku bangsa dan budaya. Semboyan NKRI adalah Bhinneka Tunggal Ika yang tertulis pada lambang Negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika sendiri memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Berbeda-beda dalam artian bahwa Negara Indonesia terdiri dari beragam suku dan budaya yang terbentang mulai dari Sabang sampai Merauke. Tetap satu jua berarti meskipun Negara Indonesia terdiri dari berbagai suku dan budaya tetapi Negara Indonesia tetaplah satu bangsa, satu perjuangan, dan satu tumpah darah. Budaya berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi, akal, dan pikiran. Salah satu yang khas dari Negara Indonesia adalah karena budayanya dan karena itulah Negara Indonesia dikenal sebagai gudang budaya. Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya yang berbeda. Salah satu contoh budaya Indonesia adalah Wayang Kulit yang berasal dari Jawa. Wayang Kulit sangat terkenal di Jawa khususnya daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Wayang dimainkan oleh satu orang dalang dibalik kelir. Kelir sendiri berarti layar yang terbuat dari kain putih. Dalang memainkan Wayang Kulit dengan disoroti lampu dari belakang kelir sehingga nampak bayangan yang dihasilkan dari wayang kulit tersebut. Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji. Wayang kulit terbuat dari kulit sapi yang sudah diproses menjadi kulit lembaran, dan membutuhkan sekitar 50 x 30 cm kulit lembaran yang kemudian dipahat dengan peralatan yang digunakan seperti besi berujung runcing berbahan dari baja yang berkualitas baik. Kemudian dilakukan penyambungan pada bagian- bagian yang menyusun Wayang Kulit. Penyambungan tersebut menggunakan sekrup yang terbuat dari tanduk kerbau atau sapi. Ada banyak jenis Wayang Kulit salah satunya adalah Wayang Kulit Gagrag yang berasal dari Yogyakarta. Seperti yang kita keetahui bahwa Wayang Kulit sangat populer pada zaman dahulu. Zaman dahulu sering masyarakat menggunakan Wayang Kulit sebagai tontonan pada acara-acara tertentu seperti hajatan, pernikahan, sampai acara adat lainnya. Namun sekarang tradisi tersebut sudah hilang di kalangan masyarakat. Saat ini masyarakat lebih menyukai tontonan seperti band hingga film yang masuk ke dalam negeri. Masyarakat kurang peduli dan kurang antusias terhadap kelestarian budaya bangsa. Presepsi masyarakat tentang Wayang Kulit adalah Wayang Kulit itu budaya kuno, sudah saatnya kita berkembang dan meninggalkan budaya Indonesia dengan mengikkuti arus globalisasi. Globalisasi berdampak sangat besar bagi bangsa Indonesia. Budaya yang hilang adalah budaya daerah khususnnya Wayang Kulit. Pada zaman sekarang masyarakat cenderung lebih mudah menerima budaya asing yang masuk ke dalam negeri. Masyarakat menganggap bahwa budaya asing sangat keren dan mengikuti perkembangan zaman. Globalisasi membuat masyarakat mengubah pola hidup mereka yang semula mencintai budaya daerah menjadi mencintai budaya asing. Sebagai generasi penerus Bangsa Indonesia kita seharusnya lebih peduli terhadap kelestarian budaya bangsa dan melestarikannya sehingga buadaya daerah tidak semakin terkikis habis oleh perkembangan zaman.