Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Bidang Studi : Keperawatan


Topik : Aktivitas Fisik
Sasaran : Mahasiswa FK Angkatan 2016 - 2018
Tempat : Area Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
Hari/tanggal : Minggu, 12 April 2020
Waktu : 08.00-09.00 WIB

A. Latar Belakang
Aktivitas fisik adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran
tenaga (pembakaran kalori), yang meliputi aktivitas fisik sehari-hari dan olahraga,
sedangkan menurut WHO (2010) yang dimaksud dengan aktivitas fisik adalah
kegiatan yang dilakukan paling sedikit 10 menit tanpa henti.
Aktivitas fisik berpengaruh terhadap kadar kolesterol darah. Aktivitas fisik
yang rendah akan mendorong keseimbangan energi ke arah positif sehingga mengarah
pada penyimpanan energi dan penambahan berat badan, akibatnya akan berpengaruh
terhadap peningkatan kadar kolesterol darah, begitu pula sebaliknya (Sihadi
2006).Tingkat aktivitas fisik berpengaruh nyata terhadap kadar kolesterol darah
(p<0.05). Hasil penelitian Shirazi (2008), menyatakan hal yang sama, yaitu olahraga
secara teratur dapat menurunkan kadar kolesterol darah secara signifikan dan me-
ningkatkan kadar HDL dalam darah.

Aktivitas fisik yang biasa dilakukan oleh mahasiswa adalah kuliah, praktikum,
olahraga ringan, kegiatan rumah tangga, serta kegiatan-kegiatan organisasi seperti
rapat dan kepanitiaan lainnya. Secara umum aktivitas yang banyak dilakukan
mahasiswa pada hari kuliah maupun pada hari libur adalah aktivitas ringan, termasuk
kuliah dan berorganisasi, yaitu sekitar 15.7 jam dan 14 jam sehari (Susi dan Leily,
2012).

Semakin berat aktivitas fisik, semakin rendah risiko obesitas. Semakin berat stress
semakin tinggi risiko obesitas, semakin tua usia semakintinggi risiko obesitas. Orang
yang tidak aktif juga cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi
sehingga otot jantungnya harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Makin keras
dan sering otot jantung harus memompa, makin besar tekanan yang dibebankan pada
arteri (Anggara dan Prayitno, 2012)
B. Tujuan
1. TujuanUmum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan Mahasiswa FK Untan dapat
mengerti dan menerapkan aktivitas fisik dengan benar dan rutin di dalam kehidupan
demi meningkatkan kualitas daya tahan tubuh, mengendalikan kadar kolestrol,
mencegah obesitas, menurunkan resiko keropos tulang, memperbaiki postur tubuh,
memperbaiki kelenturan sendi, serta mengendalikan berat badan ideal.
2. TujuanKhusus
a. Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis kegiatan aktivitas fisik.
b. Menjelaskan manfaat dari aktivitas fisik khususnya olahraga jogging.
c. Menjelaskan bahaya dari kurangnya aktivitas fisik.
d. Menjelaskan faktor pendukung untuk mendapatkan hasil yang optimal dari
aktivitas fisik.

C. Materi
(Terlampir)

D. Pelaksanaan
1. Topik
Aktivitas Fisik Jogging
2. Sasaran / Target
a. Sasaran : Seluruh Mahasiswa FK Untan
b. Target : Mahasiswa FK Untan Angkatan 2016-2018.
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Games/kuis
4. Media dan Alat
a. Leaflet
b. Monopoli Aktivitas Fisik
c. Film pendek
d. laptop
e. Quotes untuk edukasi sosial media
5. Waktu dan Tempat
Hari : Minggu, 12April 2020
Jam : 08.00-09.00 WIB
Tempat : Area FK Untan
6. Pengorganisasian
I. Mentor : Rizqy Ananda Rachmaniah
II. Pemateri :
III. Dokumentasi :
IV. Audiens : 1.
2.
3.
7. Setting Tempat
Keterangan :
C B A : Mentor
B : Pemateri
C : Media
8.
D : Peserta
A
9. D E : Dokumentasi
E

10. UraianTugas
I. Mentor
 Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
 Membuat laporan penyuluhan yang dilaksanakan.
 Menilai proses pelaksanaan kegiatan.
II. Pemateri
a. Pada acara pembukaan
 Membuka acara.
 Memperkenalkan diri.
 Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan.
 Menjelaskan kontrak waktu.
b. Kegiatan inti
 Meminta peserta memberikan pernyataan atas pengetahuan yang mereka
pahami mengenai aktivitas fisik.
 Menjelaskan materi aktivitas fisik kepada peserta.
 Meminta peserta bertanya atas materi yang belum dipahami kepada
pemateri.
 Mengevaluasi peserta dengan cara memberikan pertanyaan dan tantangan
melalui permainan monopoli aktifitas fisik
c. Pada acara penutup
 Menyimpulkan dan menutup diskusi.
 Mengucapkan salam.
 Foto Bersama.
III. Media
 Memfasilitasi proses penyuluhan dengan alat bantu yaitu video, leaflet dan
monopoli aktivitas fisik
IV. Peserta
 Sebagai peserta dan terget sasaran dalam kegiatan penyuluhan.
 Mendengarkan dan menyampaikan materi yang telah didapatkan dari
penyuluhan kepada orang lain.
 Menerapkan aktivitas fisik secara benar dan rutin setelah penyuluhan.
V. Dokumentasi
 Mengambil gambar dan video pada saat proses penyuluhan.

E. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan Waktu
. Audiens/Sasaran
1 Pembahasan
 Menjawab salam
 Mendengarkan dan
 Moderator memberi salam (1 Menit)
memperhatikan
 Moderator memperkenalkan anggota
 Mendengarkan dan
penyuluh (2 Menit)
memperhatikan
 Moderator menjelaskan tentang topik
 Mendengarkan dan
penyuluhan (1 Menit)
memperhatikan 10 menit
 Menjelaskan membuat kontrak waktu
 Menyampaikan
dan tujuan pertemuan (1 Menit)
masalah yang
 Menanyakan masalah yang dirasakan
dirasakan saat ini
saat ini (5 Menit)
(jika ada)
 Mendiskusikan masalah
 Mendengarkan dan
memperhatikan
2 Pelaksanaan 35 menit
 Mengkaji pengetahuan audiens tentang  Menyampaikan
Aktifitas Fisik khususnya Jogging, melalui pendapat sesuai
media pretest dengan cara tanya jawab (2 pengetahuan
menit)  Mendengarkan dan
 Memberi reinforcement (+) (2 menit) memperhatikan
 Mendengarkan dan
memperhatikan
 Menonton vidio mengenai aktivitas fisik
dengan menggunakan media film pendek
dan laptop (5 menit)  Mendengarkan dan
memperhatikan
 Pemateri Menjelaskan tentang materi
aktivitas fisik dan materi olahraga jogging  Menyampaikan
menggunakan media Leaflet (13 menit) pertanyaan
 Memberi kesempatan audiens untuk  Mendengarkan dan
bertanya (2 Menit) memperhatikan
 Menjawab pertanyaan (4 Menit)  Menjawab
 Mengevaluasi peserta dengan memberikan Pertanyaan dan
soal posttest melakukan
 Mengevaluasi peserta dengan cara tantangan
memberikan pertanyaan dan tantangan
dengan cara memainkan monopoli (7
Menit)
3 Penutup
 Meminta audiens mengulang beberapa  Memberikan
informasi yang telah diberikan (3 Menit) rangkuman
 Memberi reinforcement (+) (2 Menit) mengenai
5 menit
informasi yang
telah diberikan
 Mendengarkan dan
memperhatikan

F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Semua peserta dapat hadir
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas
Tanjungpura
c. Peserta yang hadir akan diberi berupa kuisioner pretest dan post test dari
pemateri, adapun kuisioner nya sebagai berikut :
1. Apakah aktivitas fisik sama dengan latihan fisik
Benar / salah
2. Setelah berolahraga dengan intensitas ringan maupun berat harus minum
minuman isotonic
Benar / salah
3. Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka
yang memerlukan pengeluaran energi
Benar / salah
4. Latihan fisik dapat memperlambat psoses penuaan
Benar / salah
5. Praktikum yang dilakukan dikampus merupakan contoh aktifitas fisik
sedang
Benar / salah
6. Latihan fisik dapat efektif hanya dengan mengawali dengan pemanasan dan
diakhiri inti
Benar / salah
7. Saat olahraga, meminum air lebih baik dilakukan hanya setelah berolahraga
Benar / salah
8. Jogging dapat membuat tidur lebih nyenyak
Benar / salah
9. Seseorang dapat dikatakan obesitas jika IMT lebih dari atau sama dengan 25
Benar / salah
10. Saat melakukan jogging jari tangan tidak perlu dikepal cukup buka sedikit
Benar / salah

2. Evaluasi Proses
a. Pemateri menjelasakan materi secara berurut dan jelas
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang disampaikan, serta dapat
mengemukakan pendapatnya mengenai aktivitas fisik dan jogging.
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruang penyuluhan saat materi
disampaikan
d. Peserta dapat berperan aktif dalam acara serta dapat bertanya dan menjawab
semua pertanyaan baik yang diberikan oleh pemateri.
3. Evaluasi Hasil
a. Penyuluhan akan dikatakan baik dan berhasil jika peserta dapat menjawab
dengan baik dan benar pertanyaan dari pemateri, adapun pertanyaan nya sebagai
berikut :
1. Apa saja manfaat aktifitas fisik?
2. Apakah cukup dengan satu kali aktivitas fisik tubuh kita menjadi bugar?
3. Apakah jogging dapat meningkatkan stamina dan ketahanan tubuh?
4. Jika kurang melakukan aktivitas fisik apakah dapat mempengaruhi kesehatan
tubuh ?
5. Apakah setiap melakukan aktifitas fisik ringan maupun berat harus minum
minuman isotonik? Jelaskan alasannya!
6. Apa saja prinsip dari aktifitas fisik?
7. Kenapa pada saat melakukan aktifitas fisik, dapat mmembuat tidur menjadi
lebih nyenyak?
8. Perubahan apa yang terjadi setelah dilakukan aktivitas fisik?
9. Minimal berapa kali dalam seminggu kita harus jogging?
10. Apa saja jenis-jenis aktivitas fisik yang anda ketahui?
b. Penyuluhan akan dikatakan baik atau berhasil jika peserta telah menerapkan hal
yang telah disampaikan dipenyuluhan ke dalam kehidupan sehari-hari, adapun
hal yang harus diterapkan sebagai berikut:
1. Wajib aktivitas fisik 30 menit maksimal 3 hari dalam seminggu
2. Jogging minimal 1x seminggu
3. Praktekkan salah satu contoh aktifitas fisik selain jogging
4. Post di akun sosmed kamu manfaat melakukan aktifitas fisik
5. Lakukan aktivitas fisik yang mudah dan bisa dilakukan dimanapun kita
berada.
6. Buat salah satu gerakan melakukan aktivitas fisik ( naik tangga),mintalah
satu orang temanmu menebak gerakan itu.
7. Lakukan aktifitas fisik bersama orang yang kamu sayangi dan upload ke
Sosmed
8. Lakukan gerakan mencium lutut atau jari tangan menyentuh ujung lutut kaki
selama 1 menit
9. Ceritakan pengalaman yang paling berkesan selama melakukan aktifitas fisik
10. Ceritakan hal apa yang membuat anda gagal dalam melakukan jogging.
a. Penyuluhan akan dikatakan kurang atau tidak berhasil jika peserta tidak
menerapkan sama sekali yang telah disampaikan dipenuluhan ke dalam
kehidupan sehari-hari;
b. Penyuluhan akan dikatakan kurang atau tidak berhasil jika peserta tidak dapat
menjawab pertanyaan dari pemateri.

Lampiran
MATERI

Aktifitas Fisik

A.  Pengertian 
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang membutuhkan energi untuk
mengerjakannya, seperti berjalan, menari, mengasuh cucu, dan lain sebagainya. Aktivitas fisik
yang terencana dan terstruktur, yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang serta ditujukan
untuk meningkatkan kebugaran jasmani disebut olahraga (Farizati, 2002).

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang
memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas fisik)
merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara keseluruhan
diperkirakan menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010).

Aktivitas fisik berpengaruh terhadap kadar kolesterol darah. Aktivitas fisik yang rendah
akan mendorong keseimbangan energi ke arah positif sehingga mengarah pada penyimpanan
energi dan penambahan berat badan, akibatnya akan berpengaruh terhadap peningkatan kadar
kolesterol darah, begitu pula sebaliknya (Sihadi 2006).Tingkat aktivitas fisik berpengaruh
nyata terhadap kadar kolesterol darah (p<0.05). Hasil penelitian Shirazi (2008), menyatakan
hal yang sama, yaitu olahraga secara teratur dapat menurunkan kadar kolesterol darah secara
signifikan dan me-ningkatkan kadar HDL dalam darah.
Aktivitas fisik yang biasa dilakukan oleh mahasiswa adalah kuliah, praktikum, olahraga
ringan, kegiatan rumah tangga, serta kegiatan-kegiatan organisasi seperti rapat dan
kepanitiaan lainnya. Secara umum aktivitas yang banyak dilakukan mahasiswa pada hari
kuliah maupun pada hari libur adalah aktivitas ringan, termasuk kuliah dan berorganisasi,
yaitu sekitar 15.7 jam dan 14 jam sehari (Susi dan Leily, 2012).
Semakin berat aktivitasfisik, semakin rendah risiko obesitas. Semakin berat stress
semakin tinggi risiko obesitas, semakin tua usia semakintinggi risiko obesitas. Orang yang
tidak aktif juga cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi sehingga
otot jantungnya harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Makin keras dan sering otot
jantung harus memompa, makin besar tekanan yang dibebankan pada arteri (Anggara dan
Prayitno, 2012).

Latihan fisik yang kita kenal sangat bermacam-macam jenisnya. Jalan cepat, jogging,
bersepeda, dan semua jenis senam (senam aerobik, senam kesegaran jasmani dll.) merupakan
beberapa jenis latihan fisik yang dapat kita lakukan dalam keseharian kita.

Adapun volume yang terdapat pada aktivitas fisik yang bertujuan untuk mencapai hasil
dan tujuan yang diharapkan yaitu:
a) Intensitas
Dalam aktivitas fisik seperti Intensitas latihan yaitu takaran yang menunjukkan tingkat
energi yang dikeluarkan dalam suatu latihan. Takaran intensitas dapat dilihat melalui
perhitungan denyut nadi. Untuk menentukan tinggi atau rendahnya intensitas bisa
dilakukan dengan cara memerikasa denyut nadi pada saat latihan.
b) Tempo
Tempo adalah lamanya waktu durasi latihan berlangsung. lamanya juga tergantung
dari intensitas aktivitas fisik. Lama kerja/latihan berbanding terbalik dengan intensitas
kerja atau latihan. Dapat disimpulkan jika tempo atau lamanya suatu aktivitas fisik
cukup lama maka intensitas yang diberikan rendah, begitu pula sebaliknya.
c) Tipe
Tipe latihan akan memberikan efek pada faal tubuh sesuai dengan hal yang dilakukan.
Adapun tipe dalam pelaksanaan aktivitas fisik yaitu yang bersifat: Aerobik dan
Anaerobik. Prosedur pada aktivitas fisik yang bersifat aerobik adalah dimana keadaan
yang pada saat latihan/kerja cukup oksigen dan tidak terdapat asam laktat. Joging
merupakan olahraga yang sangat mudah dilakukan oleh siapapun baik itu anak-anak,
remaja, orang tua atau bahkan yang sudah lanjut usia dan dapat dilakukan dimana saja
tanpa harus mengeluarkan biaya. Dengan melakukan joging maka akan meningkatkan
kardiovaskular yang ada dalam tubuh, sehingga membuat pembuluh darah menjadi
lebih besar yang menyebabkan aliran oksigen dalam tubuh dapat mengalir dengan
lancar. Energi yang dikeluarkan berupa glukosa dalam darah yang sumbernya berasal
dari berbagai bahan makanan yang kita makan sehari-hari seperti karbohidrat, protein
dan lemak.

Banyak manfaat yang dapat kita peroleh setelah kita melakukan latihan fisik yang baik
dan benar, terukur dan dilakukan secara teratur.Manfaat latihan fisik antara lain:
a. Memperpanjang usia.
b. Selalu ceria.
c. Tidak mudah terserang penyakit (daya tahan tubuh meningkat).
d. Terhindar dari stress dan.
e. Tidak mudah lelah dalam bekerja, sehingga produktivitas kerja meningkat.

Selain manfaat yang kita peroleh dari melakukan latihan fisik, latihan yang kita lakukan
itu juga akan berdampak positif terhadap tubuh kita. Dampak latihan fisik terhadap tubuh
antara lain:
a. Meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru.
b. Memperkuat sendi dan otot-otot.
c. Menurunkan tekanan darah.
d. Menurunkan kadar lemak dalam tubuh.
e. Menurunkan kadar gula darah.
f. Menurunkan risiko terserang penyakit jantung koroner.
g. Memperlancar aliran darah.
h. Memperlancar pertukaran gas (pernafasan).
i. Memperlambat proses penuaan.

Dalam melakukan latihan fisik, ada beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam
perencanaan maupun pada saat pelaksanaan, prinsip-prinsip tersebut antara lain:
a. Latihan fisik yang dilakukan harus sesuai dengan kemampuan seseorang dan
kondisinya pada saat melakukan latihan tersebut.
b. Akan lebih baik jika seseorang melakukan latihan fisik sesuai dengan
kesukaan/kegemarannya.
c. Latihan fisik yang dilakukan hendaknya bervariasi, sehingga seseorang dalam
melakukan latihan tersebut tidak bosan/jenuh.
d. Latihan yang dilakukan harus ada perubahan, misalnya peningkatan/penambahan
porsi latihan, hal ini akan bepengaruh pada hasil latihan itu sendiri.
e. Urutan latihan fisik adalah pemanasan → inti → pendinginan. Hal ini harus
dilakukan secara urut agar latihan dapat berhasil.

Berikut ini latihan fisik yang dapat dilakukan seseorang untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan kesegaran jasmaninya:
a.      Jogging
Kerja yaitu memperbuat, menjalankan, atau mengerjakan. Salah olahraga yang
mudah dilakukan, murah dan mudah dimengerti banyak sekali macamnya, salah
satunya yaitu jogging. Jogging dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, baik itu
dilapangan olahraga, pinggir pantai, dialam terbuka, dan lain-lain. Jogging artinya
bergerak maju dengan setengah berlari, dengan kecepatan yang lebih tinggi dari
berjalan biasa dan lebih rendah dari berlari. Yudha M. Saputra menjelaskan bahwa:
Lari santai (jogging) merupakan satu jenis keterampilan yang melibatkan proses
pemindahan posisi badan, dari satu tempat ketempat lainnya, dengan gerakan yang
lebih cepat dari melangkah. Dalam masyarakat masih banyak orang yang tidak dapat
membedakan antara lari dengan joging. Hal yang paling mudah untuk membedakan
antara jogging dengan lari adalah pada impact (perkenaan) kaki dengan tanah. Untuk
jogging menggunakan telapak kaki penuh untuk mendarat, sedangkan untuk lari saat
mendarat hanya menggunakan bagian depan telapak kaki dan untuk jalan cepat tidak
ada saat melayang sehingga kaki selalu berada di tanah.

Yudha M Saputra menjelaskan bahwa lari santai (jogging) memiliki karakteristik


sebagai berikut : Sikap badan harus condong sedikit kedepan, kepala tegak dengan
pandangan selalu diarahkan kedepan, gerakan kaku saat melangkah tidak perlu
panjang saat mendarat kaki bagian yang kena, yaitu harus bagian dari kedua ujung
telapak kaki, posisi kaki harus selalu relaks, lengan diayun secara wajar dengan jari-
jari tangan tidak perlu dikepal cukup dengan membukanya sedikit dan irama saling
bersilangan antara tangan dan kaki.
Efek-efek dari jogging adalah:
 Membuat jantung kuat, dimana semakin memperlancar peredaran darah dan
pernafasan;
 Mempercepat sistem pencernaan dan membantu Anda menyingkirkan
masalah pencernaan;
 Menetralkan depresi;
 Meningkatkan kapasitas untuk bekerja dan mengarahkan pada kehidupan yang
aktif;
 Jogging membantu membakar lemak dan mengatasi kegemukan;
 Kalau Anda bermasalah dengan selera makan, jogging membantu Anda
memperbaikinya;
 Jogging mengencangkan otot kaki, paha dan punggung;
 Membuat tidur lebih nyenyak.

Contoh Pengaruh dari Jogging adalah dapat menurunkan Kadar Gula darah.
Dengan melakukan jogging dapat menyebabkan terjadinya peningkatan pemakaian
glukosa oleh otot yang aktif. Glukosa diserap kedalam aliran darah dan bergerak
keseluruh sel-sel dalam tubuh dan digunakan sebagai energi, sehingga terjadi
penurunan kadar gula darah. Glukosa yang ada dalam aliran darah inilah disebut
sebagai kadar gula darah. Glukosa yang ada dalam aliran darah ini nantinya akan
masuk kedalam sel-sel tubuh untuk dirubah menjadi ATP. Masuknya glukosa kedalam
sel dibantu oleh insulin sehingga glukosa ini dapat dioksidasi menjadi energi. Jika ada
kelebihan glukosa maka insulin akan mengubah glukosa tersebut menjadi glikogen
untuk disimpan pada otot dan hati. Jadi energi yang dibutuhkan pada waktu melakukan
kegiatan jasmani terutama berasal dari glukosa dan asam lemak bebas. Pada awal
kegiatan jasmani kedua bahan tersebut merupakan sumber energi yang utama, namun
pemakaian glukosa pada tingkat ini lebih cepat. Energi pada awal kegiatan jasmani
berasal dari cadangan ATP-PC otot, setelah itu di dapat dari cadangan glikogen otot,
selanjutnya barulah digunakan glukosa. Bila kegiatan jasmani berlangsung terus maka
energy diperoleh dari glukosa yang didapat dari pemecahan simpanan glikogen hepar
(glikogenesis).
Selain pengaruh dari jogging adalah dapat menurunkan kadar gula darah, jogging
juga dapat menurunkan tingginya angka obesitas penduduk di Indonesia. Obesitas
merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidak seimbangan asupan
energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam
waktu lama (WHO, 2000). Di Indonesia, 13,5% orang dewasa usia 18 tahun ke atas
kelebihan berat badan, sementara itu 28,7% mengalami obesitas (IMT ≥ 25 ¿dan
berdasarkan indikator RPJMN 2015-2019 sebanyak 15,4% mengalami obesitas (IMT
≥ 27 ¿. Sementara pada anak usia 5-12 tahun, sebanyak 18,8% kelebihan berat badan
dan 10,8% mengalami obesitas. Pengelolaan obesitas dilakukan melalui peningkatan
aktifitas fisik yang gerakannya kotinyu dengan gerakan intensitas rendah sampai
sedang sehingga terjadi peningkatan pengeluaran energi dan peningkatan massa otot.
Pola hidup aktif merupakan penyeimbang dari asupan energi, dengan demikian energi
yang diasup tidak akan pernah berlebih di dalam tubuh jika selalu hidup aktif.

B. Mitos dan Fakta Tentang Aktifitas Fisik dan Hidrasi


Adapun mitos dan fakta mengenai aktifitas fisik dan hidrasi, yaitu:
 Mitos
1. Setelah berolahraga harus minum air isotonik
Minuman setelah berolahraga tergantung intensitas dan lamanya olahraga
yang dilakukan. American College of Sports Medicine (ACSM)
merekomendasikan minum air putih untuk olahraga dengan karakteristik,
yaitu durasi kurang dari 60 menit dan intensitas rendah-sedang, sport drinks
(isotonik) untuk berolahraga berdurasi lebih dari 60 menit dan high intensity,
sementara energy drink tidak direkomendasikan.
2. Saat berolahraga, minum air dilakukan hanya setelah berolahraga
Untuk mencapai hidrasi yang baik, minum air bukan hanya diperlukan
setelah berolahraga saja, tetapi juga diperlukan sebelum saat berolahraga.
Waktu minum terbagi dalam tiga tahap yaitu:
 Sebelum latihan fisik
Dianjurkan minum 4 jam sebelum latihan (minum 500-600 ml air
putih) atau dianjurkan untuk minum 2 jam sebelum latihan (jika
warna urin kuning tua atau tidak berkemih, minum 3-5 mL / kgBB).
 Saat Latihan Fisik
Pada latihan kurang dari 60 menit (Minum 100-250 mL air putih tiap
15-20 menit), serta pada saat latihan intensitas tinggi kurang lebih 60
menit (minjum sport drink).
 Setelah Latihan Fisik
Minum 600-700 mL atau sport drink tiap penurunan berat badan 0,5
kg.
3. Setelah berolahraga lebih baik minum air dingin
Setelah berolahraga tubuh memerlukan cairan yang cukup untuk mengganti
cairan yang hilang. Konsumsi air dingin (air dengan suhu 7-15 derajat
celcius) memberi peluang seseorang untuk dapat mengkonsumsi air lebih
banyak. Sehingga dengan mengonsumsi air dingin, kehilangan cairan pada
saat berolahraga dapat tergantikan dengan baik. Namun demikian, belum ada
penelitian yang dilakukan apakah memang air dingin lebih baik sebagai
minuman setelah berolahraga.

 Fakta
1. Kurang minum dapat menyebabkan penurunan performa fisik
Kurang air tubuh sebanyak 2% atau lebih menurunkan kemampuan fisik,
visuomotor, psikomotor, dan kognitif. Selama aktivitas fisik, kekurangan air
tubuh menganggu beberapa area fungsi fisiologi, meningkatkan beban
pengaturan panas tubuh dan kardiovaskular. Hal ini dapat mengakibatkan
gangguan performa dan peningkatan resiko penyakit akibat kelebihan panas
(muscle heat cramps, pingsan, heat exhaustion, kondisi yang mengancam
jiwa seperti heat stroke), terutama selama aktivitas fisik yang dilakukan terus
menerus dalam kondisi panas. Penelitian menunjukkan peningkatan status
hidrasi ternyata dapat memperbaiki performa fisik secara signifikan.
2. Kurang air tubuh saat berolahraga dapat menyebabkan cidera
Kurang air tubuh sekitar 3-5% berpotensi menimbulkan penurunan
konsentrasi, pusing, gemetar berlebihan dan mengantuk yang dapat
menyebabkan cedera atau jatuh pada saat melakukan olahraga.

C. KUISIONER
Setiap audiens wajib menigisi kuisioner yang diberikan. Kuisioner terdiri dari 10 saoal
dengan jawaban salah/benar, audiens hanya diperkenankan untuk memilih satu jawaban
salah/benar dengan melingkari jawaban yang paling tepat.
1. Apakah aktivitas fisik sama dengan latihan fisik
Benar / salah
2. Setelah berolahraga dengan intensitas ringan maupun berat harus minum
minuman isotonic
Benar / salah
3. Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot
rangka yang memerlukan pengeluaran energi
Benar / salah
4. Latihan fisik dapat memperlambat psoses penuaan
Benar / salah
5. Praktikum yang dilakukan dikampus merupakan contoh aktifitas fisik
sedang
Benar / salah
6. Latihan fisik dapat efektif hanya dengan mengawali dengan pemanasan
dan diakhiri inti
Benar / salah
7. Saat olahraga, meminum air lebih baik dilakukan hanya setelah
berolahraga
Benar / salah
8. Jogging dapat membuat tidur lebih nyenyak
Benar / salah
9. Seseorang dapat dikatakan obesitas jika IMT lebih dari atau sama dengan
25
Benar / salah
10. Saat melakukan jogging jari tangan tidak perlu dikepal cukup buka sedikit
Benar / salah

DAFTAR PUSTAKA

Anggara, FHD., dan Prayitno, N. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan
Darah Di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun 2012 .Program Studi S1
Kesehatan Masyarakat STIKes MH. Thamrin. Jakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 5(1):20-25

Furquan A.M., Mansur,J., Yasep,S. Efek Kerja Jogging 30 Menit Terhadap Penurunan Kadar
Gula dalam Darah Pada Siswa SMA Muttaqien Jakarta Selatan. Jurnal Fortius FIK UNJ,
2002.

Shirazi SAH. 2008. Effect of Exercise on Plasma Cholesterol. Gomal J Med Sci, 4, 70—73.

Sihadi & Djaiman SPH. 2006. Risiko kegemukan terhadap kadarkolesterol. Media gizi dan
keluarga, 1, 58—64.

Susi Nurohmi & Leily Amalia. 2012. Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik, dan Tingkat Kecukupan
Gizi Aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IPB.Departemeen Gizi Masyarakat.IPB.
Bogor. Jurnal Gizi dan Pangan, November 2012, 7 (3) : 151 – 156 .

Sutrisna, Anisha Putri., Fitranto, Eko Juli., & Widyaningsih, Heni. 2017. Efek Jogging Selama
45 Menit Terhadap Penurunan Kadar Gula Dalam Darah Pada Anggota Polri Satpamkol
Kompi A Di Ciracas Jakarta Timur. Jurnal Segar, 5 (2) : 55-61.

Anda mungkin juga menyukai