Anda di halaman 1dari 7

Asuhan Keperawatan Pada

Pasien Dengan Stroke


Iskemik
Eny Erlinda Widyaastuti
 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Stroke Iskemik

istilah penumbra. Penumbra hanya


Asuhan merupakan istilah yang menggambarkan
Keperawatan Pada suatu kondisi iskemik pada neuron yang

Pasien Dengan bersifat reversibel. Penanganan cepat pada


waktu kritis setelah onset bertujuan
Stroke Iskemik memperbaiki aliran darah ke jaringan otak.

Eny Erlinda Widyaastuti Etiologi stroke iskemik berupa emboli,


trombus dan penurunan sistem perfusi.
Penyebab terbanyak stroke iskemik adalah
Stroke iskemik merupakan kondisi
trombus. Trombosis, emboli atau spasme
yang disebabkan adanya gangguan suplai
vaskular mengakibatkan penurunan suplai
oksigen atau glukosa ke otak yang
darah ke neuron yang mengakibat beberapa
mengakibatkan sejumlah neuron mengalami
bagian jaringan otak mengalami infark dan
infark atau iskemik (Chulay & Burn, 2006).
iskemik. Resiko faktor stroke iskemik adalah
Hickey (2014) menjelaskan stroke iskemik
riwayat hipertensi, penyakit jantung (atrial
adalah penurunan aliran darah ke otak yang
fibrilasi, penyakit arteri carotid, gangguan
terjadi selama beberapa detik sampai menit
foramen ovale), diabetes, peningkatan usia,
dan mengakibatkan sindrom neurologis.
gender, ras, riwayat stroke sebelumnya,
Stroke iskemik merupakan jenis stroke
hiperkolesterolemia, hiperkoaguliti (kanker,
terbanyak yaitu hampir meliiputi 87%
kehamilan, peningkatan RBC), kebiasaan
kejadian stroke. Bila dikelompokkan dalam
rokok, obesitas, dan penggunaan kontrasepsi.
penyebabnya, maka subjenis stroke iskemik
Trombus merupakan sumbatan
meliputi trombus pembuuh darah besar
pembuluh darah melalui proses sumbatan
(20%), gangguan arteri kecil/ lakunar (25%),
terlokalisasi dalam satu atau beberapa
emboli kardiogenic (30%), dan lainnya (5%).
pembuluh darah. Trombus dapat terbentuk
Sindrom neurologis dapat beragam dan
dari adanya gangguan dinding pembuluh
berkaitan dengan dampak kerusakan jaringan
darah atau pembentukan lapisan bekuan
otak akibat penurunan suplai oksigen dan
darah. Patologi vaskular terbanyak adalah
glukosa. Kerusakan pada area infark bersifat
aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan
irreversibe sedangkan area sekitar infark
proses penebalan dinding pembuluh darah
yang mengalami iskemik dikenal dengan
yaitu pada bagian subintima berupa

 Page 2
 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Stroke Iskemik

pembentukan lapisan lemak sehingga ternjadi Patofisiologi stroke iskemik akibat trombus
penyempitan pembuluh darah. Proses ini dan emboli sama. Pada tingkat seluler,
melibatkan perlekatan lapisan lemak mekanisme injuri neuron dipicu oleh
terhadap fibrin, trombin dan bekuan darah hipoksia.iskemik fokal serebri dapat berlanjut
membentuk gumpalan yang kemudian menjadi infark.
mengakibatkan sumbatan didalam pembuluh Respon biokimia dan molekuler sel
darah arteri. neuron terhadap penurunan oksigen berupa
Emboli merupakan sumbatan yang penurunan metabolisme oksidatif sel, tanpa
terbentuk dari pembuluh darah lain di bagian sel adenosine tripospat (ATP) maka berbagai
tubuh kemudian masuk mengikuti ke arteri fungsi mitokondrial (rantai respirasi seluler,
serebral mengakibatkan sumbatan. Kondisi metabolisme lipid, dan keseimbangan saluran
ini mengakibatkan gangguan atau penurunan ion membran) terhenti. Kerusakan rantai
suplai darah ke area distal sumbatan. respirasi seluler mengakibatkan gikolisis
Pembentukan sumbatan dapat terjadi pada anaerob dan produksi piruvat terganggu.
vaskular besar seperti aorta, arteri karotis, Peningkatan asam laktat dan asam lemak
arteri vertebra atau sistem vena. bebas mengakibatkan asidosis seluler dan
Hipoperfusi sistemik dapat terjadi berdampak terhadap penurunan fungsi
akibat penurunan signifikan tekanan darah mitokondria. Selain itu, tanpa ATP fungsi
atau lainnya. Penurunan tekanan darah pompa saluran ion membran terganggu
mengakibatkan penurunan suplai darah ke sehingga mengakibatkan influk sodium dan
jaringan otak. Dalam kondisi normal, kalsium.
sepertiga curah jantung secara konstan Proses penghancuran sel terjadi akibat
menyuplai kebutuhan oksigen dan glukosa. dipicu oleh eksitotoksisitas, peningkatan
Oleh karena itu, hipoperfusi sistemik kalsium intraseluler dan peningkatan radikal
mengakibatkan iskemik global. bebas. Kondisi hipoksi dan iskemik memicu
Patofisiologi stroke iskemik merupakan eksitotoksisitas sebagai akibat penurunan
proses dinamis dari berbagai faktor yang energi seluler dan kerusakan pompa
dapat dimodifikasi terhadap stroke iskemik, membran ion. Eksitotoksisitas berakibat pada
status sirkulasi kolateral, fungsi sirkulasi hiperreaksi neurotransmitter yaitu glutamat
sistemik, faktor hematologis, peningkatan dan aspartat. Secara normal, glutamat
suhu, status hipoglikemia atau hiperglikemia. dihasilkan di dalam sinap internal. Pada

 Page 3
 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Stroke Iskemik

kondisi iskemik glutamat dilepaskan. farmakologi untuk menyelamatkan aea


Peningkatan glutamat ekstra seluler penumbra, misalnya terapi rtPA.
mengakibatkan neurotoksisitas melalui Manifestasi klinis stroke dapat beragam dan
dipengaruhi oleh lokasi atau luas area lesi otak yang
aktivasi reseptor glutamat post sinap yang
terjadi akibat gangguan atau kerusakan aliran darah ke
meningkatkan sodium, klorida dan kalsium
otak (Brunner & Suddarth’s, 2010). Selain itu,
neuron dan mengakibatkan pembengkakan kerusakan pada pembuluh darah tertentu akan
seluler. menimbulkan manifestasi klinis berbeda dan
Kalsium intraseluler secara normal dipengaruhi oleh jumlah sirkulasi kolateral yang

dipertahankan melalui mekanisme transport terbentuk. Manifestasi klinis yang muncul dan
kaitannya dengan vaskularisasi atau pembuluh darah
aktif. Kegagalan mekanisme transport aktif
dijabarkan sebagai berikut:
mengakibatkan akumulasi kalsium
intraseluler dan memicu enzim degradasi
(protease, posfolipase dan endonuklease). a. Regio Karotis
Enzim ini bersifat merusak membran sel dan Kerusakan pembuluh darah arteri karotis
DNA serta menghambat fungsi mitokondria. dapat menimbulkan beberapa sindrom
Radikal bebas dihasilkan dari degradasi lipid yang dikelompokkan sesuai dengan
membran. Radikal bebas, superoksida lokasi pembuluh darah seperti sindrom
peroksida dan ion hidroksil menghancurkan arteri karotis interna, sindrom arteri
asam lemak dan keseimbangan kalsium serebral tengah, dan sindrom arteri
bahkan lebih lanjut menyebabkan serebral anterior. Tanda dan gejala yang
kehancuran sel neuron. Rata-rata 8-12 jam muncul pada masing-masing sindrom
setelah iskemik, neuron menjadi lebih kecil. dapat beragam dan berkaitan dengan
Iskemik berat mengakibatkan kematian fungsi area yang diperdarahi. Misalnya
sel neuron disebut dengan nekrosis iskemik. sindrom arteri karotis interna terjadi
Pada area ini berwarna pucat karena tidak paralisis kontralateral wajah, lengan dan
ada suplai darah sedangkan pada area kaki, penurunan sensori pada area wajah,
iskemik penumbra terjadi penurunan suplai lengan dan kaki, afasia, apraksia.
darah. Pada area ini tidak dapat berfungsi b. Regio Vertebrobasilar
normal namun memiliki waktu kritis. Waktu Kerusakan pembuluh darah regio
2-4 jam merupakan batas waktu kritis. vertebrobasilar memberikan suatu
Pemahaman ini menjadi dasar intervensi sindrom yang unik karena cabang-

 Page 4
 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Stroke Iskemik

cabangnya memperdarahi area batang pasien stroke mengalami kesulitan dalam


otak dan serebelum. Beberapa gejala melakukan beberapa keterampilan
yang muncul yaitu sindrom seperti berpakaian.
vertebrobasilar, sindrom arteri basilar, e. Sindrom horner
sindrom arteri anterior inferior Sindrom horner adalah paralisis pada
serebelum, sindrom arteri posterior saraf simpatik mata yang menyebabkan
inferior serebelum, sindrom arteri tenggelamnya bola mata, ptosis bagian
posterior serebral dan sindrom kortikal atas kelopak mata, bagian bawah
dalam. kelopak mata sedikit terangkat, pupil
Manifestasi klinis khusus yang berkaitan dengan mengecil dan penurunan ekskresi air
stroke yaitu:
mata.
a. Hemiparesis atau hemiplegia f. Hemianopia homonimus
Hemianopia homonimus adalah kehilangan
Hemiparesis berarti kelemahan dan
penglihatan pada setengah bagian yang sama dari
hemiplegia berarti kelumpuhan pada salah
lapang pandang dari setiap mata.
satu sisi bagian tubuh.
b. Disartria g. Agnosia

Disartria adalah kondisi artikulasi yang Agnosia adalah gangguan pada

diucapkan tidak sempurna yang kemampuan mengenali benda melalui

menyebabkan kesulitan dalam berbicara. indra. Pasien akan mengalami

c. Afasia ketidakmampuan mengenali wajah-

Afasia adalah penurunan kemampuan wajah yang dikenalinya, tidak mampu

berkomunikasi yang terdiri dari beberapa menggunakan alat-alat perawatan diri

aspek seperti berbicara, membaca, seperti mandi, peralatan makan, pakaian

menulis dan memahami pembicaraan. dan sebagainya.

Afasia digolongkan menjadi afasia h. Negleksi unilateral

wernick (sensori atau penerima) dan Negleksi unilateral adalah

afasia brocca (ekspresi atau motorik) ketidakmampuan seseorang untuk

d. Apraksia merespon stimulus pada bagian

Apraksia adalah kondisi yang kontralateral dari bagian infark serebral.

mempengaruhi integrasi motorik Perilaku pasien yang tidak dapat

kompleks. Apraksia menyebabkan merasakan satu sisi bagian tubuhnya atau

 Page 5
 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Stroke Iskemik

menyangkal kelumpuhan pada sisi tubuh Penurunan kemampuan pasien dalam


yang mengalami kelumpuhan merupakan menahan kandung kemih karena
gejala dari negleksi unilateral. disfungsi sistem pencernaan dan
i. Penurunan sensorik perkemihan. Penyebab lain inkontinensia
Penurunan sensasi permukaan terhadap karena kehilangan ingatan sementara,
nyeri, sentuhan, tekanan, dan suhu atau tidak ada perhatian, faktor emosional,
kehilangan sensasi pada salah satu sisi gangguan komunikasi, dan infeksi.
tubuh merupakan gejala yang ditemukan Secara klinis, kondisi klinis pasien
pada pasien yang mengalami penurunan dapat dikategorikan menjadi ringan, sedang
sensorik. dan berat. Alat ukur yang digunakan untuk
j. Perubahan perilaku skala pengukuran ini adalah NIHSS (
Perubahan perilaku yang ditunjukkan National Institutes of Health Stroke Scale).
pasien stroke dapat beragam tergantung Hasil pengukuran ini berupa angka yang
area atau lokasi otak yang mengalami kemudian dikategorikan menjadi ringan,
gangguan atau kerusakan. Pada bagian sedang dan berat. Hal ini dapat digunakan
otak serebal kanan akan menunjukkan untuk mengukur derajat
perilaku impulsif, estimasi terlalu tinggi keparahan/komplikasi yang muncul setelah
terhadap kemampuan, penurunan onset akibat stroke. Penilaian ini dilakukan
rentang perhatian yang akan berdampak segera setelah onset stroke terjadi.
pada resiko cedera. Gangguan pada Pemeriksaan diagnostik yang dapat
bagian lobus frontal dapat dilakukan adalah CT (computed tomography)
mengakibatkan perubahan perilaku scan tanpa kontras, MRI (magnetic
berkaitan dengan ingatan, pemahaman, resonance imagine), MRA (magnetic
pemikiran abstrak, kemampuan menahan resonance angiography), TCD (Transcranial
diri dan emosi. Perubahan afek menjadi dopler), EKG, glukosa darah, dan elektrolit
datar, penurunan spontanitas, mudah darah, tes fungsi renal (nitrogen urea darah,
terdistraksi, pelupa, dan emosi labil kreatinin), pemeriksaan darah lengkap,
merupakan perilaku yang mungkin platelet, PTT/APTT.
ditampilkan oleh pasien. Perawatan kritis pada pasien stroke
k. Inkontinensia iskemik meliputi penanganan yang
difokuskan untuk menyelamatkan area

 Page 6
 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Stroke Iskemik

penumbra atau dengan kata lain


menyelamatkan sebanyak-banyaknya sel
neuron yang mengalami iskemik.
Penanganan yang dilakukan untuk perbaikan
sirkulasi ke jaringan otak dan mencegah
terjadinya komplikasi. Prinsip manajemen
stroke iskemik akut meliputi
1. Evaluasi kondisi penampakan
iskemik akut
2. Terapi trombolitik
3. Manajemen tekanan darah
4. Manajemen peningkatan tekanan
intrakranial
5. Pencegahan dan penanganan
komplikasi sekunder
6. Pencegahan stroke berulang
Masalah keperawatan yang muncul pada
pasien stroke iskemik meliputi bersihan jalan
nafas tidak efektif, resiko ketidakefektifan
perfusi serebral, hambatan mobilitas fisik,
gangguan memori, gangguan menelan, resiko
konstipasi, pola nafas tidak efektif,
penurunan kapasitas adaptif intrakranial, dan
lain-lain. Masalah keperawatan yang muncul
dipengaruhi oleh kondisi klinis pasien stroke.
Perawat dituntut dapat mengkaji kebutuhan
pasien yang mengalami gangguan akibat
stroke.

 Page 7

Anda mungkin juga menyukai