Pranata
abstrak
Penelitian mengenai “Profil Kalsium dan Fosfor Plasma Darah Itik pada
Perbedaan Imbangan Elektrolit Ransum Itik” telah dilaksanakan di Laboratorium
Nutrisi Ternak Unggas, Non Ruminansia, dan Industri Makanan Ternak, dan di
Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan Institut Pertanian
Bogor, Dramaga, Bogor pada bulan Agustus - Oktober 2014. Tujuan penelitian untuk
mengetahui pangaruh imbangan elektrolit ransum terhadap profil Kalsium dan Fosfor
plasma darah itik. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan acak lengkap
(RAL) dengan enam perlakuan yaitu penambahan imbangan elektrolit 100 meq/kg, 150
meq/kg, 200 meq/kg, 250 meq/kg, 300 meq/kg, dan 350 meq/kg dan diulang sebanyak
empat kali. Parameter yang diamati dalam penelitian yaitu kandungan kalsium dan
fosfor plasma darah itik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian imbangan
elektrolit terhadap kandungan fosfor darah itik tidak berbeda nyata, namun berpengaruh
nyata terhadap kandungan kalsium darah itik. Disimpulkan, dengan pemberian
imbangan elektrolit ransum 200 mEq/Kg memberikan pengaruh yang baik terhadap
kandungan kalsium dan fosfor darah itik.
abstract
The Research of “Blood Plasma Calcium and Phosphorus Profile of Duck in Feed” were
conducted in The Laboratory of Poultry Nutrition, Non-Ruminant, and Food Industry,
and Nutrition Science and Feed Technology, Faculty of Animal Husbandry, Bogor
Aglicultural University, Dramaga, Bogor, on August until October 2014. The purpose
of this research is to determine the impact of distribution electrolyte balance in the feed
blood plasma calcium and phosphorus profil of ducks. The method of this research is
using a Completely randomized design (CRD) with six treatment, which are adding
100mEq/Kg, 150mEq/Kg, 200mEq/Kg, 300mEq/Kg of electrolyte balance by
reiterating it four times. The parameters, observed in this research are the calcium and
1
Profil Kalsium dan Fosfor Darah Itik................................................... Aprian R. Pranata
phosphorus blood plasma of ducks. The result of this research shows that the
distribution of electrolyte balance towards phosphorus blood of ducks has no significant
differences. However, it has an actual effect to blood calcium of ducks. To sum it up,
with the distribution of 200mEq/Kg of electrolyte balance, it gives a good effect toward
calcium and phosphorous blood of ducks.
PENDAHULUAN
Ternak itik merupakan unggas air yang tersebar luas di pedesaan yang dekat
dengan sungai, rawa atau pantai dengan pengelolaan yang masih tradisional.
Pemeliharaan itik secara tradisional sangat tergantung pada tersedianya lahan
penggembalaan. Awalnya pemeliharaan dengan sistem penggembalaan sangat
menunjang pengendalian hama terpadu pada usaha padi sawah sehingga sangat di
anjurkan. Namun, sejak penggunaan obat-obatan pembasmi hama banyak digunakan,
keselamatan itik-itik yang di gembalakan jadi terancam. Banyak diantaranya yang
mengalami keracunan pestisida, ini salah satu alasan usaha peternakan itik secara
intensif diperlukan.
Pemeliharaan sistem intensif sudah memperhatikan sistem perkandangan,
pemberian pakan yang sesuai kebutuhan dan penanganan penyakit sehingga lebih
mudah dalam memperhatikan kondisi ternak. Kekurangan pada sistem pemeliharaan
intensif yaitu penggunaan air sangat dibatasi dan tidak adanya kolam air. Penggunaan
air pada sistem intensif hanya terdapat pada tempat minum itik. Kolam air pada
kandang itik berguna sebagai media termuregulator yang dapat menghindarkan itik dari
stres panas. Stres panas dapat berakibat terganggunya keseimbangan elektrolit dan
keseimbangan asam basa pada cairan tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan itik.
Kondisi ini tentunya akan berpengaruh terhadap proses fisiologis itik.
Fisiologis pada unggas itik ada kaitannya dengan kalsium dan fosfor , hal ini
sangat berperan dalam proses fisiologis diantaranya dalam proses penggumpalan darah
dengan menstimulir pengeluaran thromboplastin dari plasma darah. Kebutuhan kalsium
ternak itik berbeda sesuai tahapan pertumbuhan umur, sebagai berikut: umur 0-4
minggu 0,9 % , umur 5 – 20 minggu 0,80 %, dan >21 minggu 0,80 % (Murtidjo, 2005).
Permasalahan yang sering dihadapi pada usaha itik dengan pemeliharaan yang intensif
pada kondisi minim air adalah imbangan kandungan kalsium dan fosfor pada plasma
darah itik yang kurang.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
profil kalsium dan fosfor dalam plasma darah itik pada imbangan elektrolit ransum yang
dipelihara intensif pada kondisi minim air yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
perbedaan imbangan elektrolit ransum terhadap profil kalsium dan fosfor plasma darah
itik yang dipelihara intensif pada kondisi minim air dan mengetahui imbangan elektrolit
ransum yang memberikan pengaruh optimal terhadap profil kalsium dan fosfor dalam
plasma darah itik yang dipelihara intensif pada kondisi minim air.
2
Profil Kalsium dan Fosfor Darah Itik................................................... Aprian R. Pranata
3
Profil Kalsium dan Fosfor Darah Itik................................................... Aprian R. Pranata
(R5) yaitu sebesar 123.71 mg/L, dan rataan persentase kalsium pada perlakuan ransum
dengan imbangan elektrolit 350 mEq/kg (R6) yaitu sebesar 150.35 mg/L.
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan menggunakan imbangan
elektrolit ransum berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan kalsium darah itik.
Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan pengaruh diantara perlakuan dilakukan Uji
Jarak Berganda Duncan yang disajikan pada Tabel 2.
Rataan KandunganKalsium
Perlakuan Darah Itik Signifikansi
(Mg/L)
R3 166,60 a
R6 150,35 a
R1 139,33 ab
R5 123,71 ab
R4 91,27 b
R2 89,09 b
Keterangan : Huruf yang berbeda dalam kolom signifikansi menunjukkan berbeda nyata
(P<0,05)
4
Profil Kalsium dan Fosfor Darah Itik................................................... Aprian R. Pranata
5
Profil Kalsium dan Fosfor Darah Itik................................................... Aprian R. Pranata
6
Profil Kalsium dan Fosfor Darah Itik................................................... Aprian R. Pranata
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa perbedaan
imbangan elektrolit ransum pada seluruh perlakuan berpengaruh terhadap kandungan
kalsium darah itik, namum tidak berpengaruh terhadap kandungan fosfor darah itik.
Imbangan elektrolit yang memberikan pengaruh optimal terhadap kalsium dan fosfor
darah itik ada pada pemberian ransum dengan imbangan elektrolit 200 mEq/Kg.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.