TEORI AKUNTANSI
DISUSUN OLEH:
NAMA : NURFATIH
NIM : AK.17.02.018
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, kami masih diberi kesehatn dan kesempatan untuk dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Teori Akuntansi Dan Perumusannya” dengan lancar.
Makalah ini kami buat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bapak Muhadjirin
selaku dosen dalam mata kuliah Teori Akuntansi. Sehingga diperoleh banyak ilmu, informasi,
dan pengetahuan selama membuat dan bisa menyelesaikan makalah ini. Dengan begitu, ilmu
yang diperoleh tidak akan sia- sia.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mengalami beberapa hambatan dan menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran
dan kritik yang membangun untuk dapat memperbaiki pembuatan makalah dikemudian hari.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG
hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam dunia bisnis saat itu. Periode
kedua merupakan penyempurnaan dari periode pertama, dikenal dengan masa lahirnya
akuntansi yang bukanlagi sekedar masalah debit kiri – kredit kanan, tetapi sudah masuk
berdampak pada perubahan ilmu akuntansi modern Pengguna akuntansi juga bervariasi,
dari yang sekedar memahami akuntansi sebagai: 1) alat hitung menghitung; 2) sumber
diterapkan sejalan dengan (atau sebagai bentuk pengamalan) ajaran agama. Bila
terhadap akuntansi masih berada pada tataran pertama dan kedua yaitu sebagai alat
untuk pengambilan keputusan terutama oleh pelaku bisnis. Dimana informasi akuntansi
diharapkan dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang bisa mengukur dan
berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang.
berhubungan dengan data akuntansi atas transaksi – transaksi keuangan dari suatu unit
usaha, baik usaha jasa, dagang maupun manufaktur. Supaya informasi akuntansi dapat
dimanfaatkan oleh manajer atau pemilik usaha, maka informasi tersebut disusun dalam
keuntungan yang diperoleh perusahaan padasuatu periode tertentu. Holmes dan Nicholls
digunakan perusahaan kecil dan menengah adalah informasi yang diharuskan menurut
informasi akuntansi sangat terbatas sekali. Banyak kelemahan dalam praktik akuntansi
pada perusahaan kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain
pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan pedoman dalam penyusunan
pelaporan keuangan.
Dari uraian tersebut jelas bahwa industri menengah banyak mengalami kesulitan
dalam memahami informasi akuntansi dengan baik. Padahal dengan semakin ketatnya
persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi, hanya perusahaan yang memiliki
keunggulan kompetitif yang akan mampu memenangkan persaingan. Keunggulan
Sehingga manajemen perusahaan yang profesional merupakan tuntutan yang harus segera
begitu banyak peranan dan manfaat informasi akuntansi dalam menciptakan arus
menengah.
B RUMUSAN MASALAH
C TUJUAN MAKALAH
PEMBAHASAN
A. TEORI AKUNTANSI
Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai
berikut:
1. Menjadi pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi menyusun standarnya.
2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal
tidak adanya standar resmi.
3. Menentukan batas dalam hal melakukan “judgement” dalam penyusunan laporan
keuangan.
4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang
disajikan laporan keuangan.
5. Meningkatkan kualitas dapat diperbandingkan.
Vernon Kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu system yang
komprehensif, dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia
membagi unsur teori dalam beberapa elemen, yaitu postulat atau asumsi dasar, definisi,
tujuan akuntansi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode.
Dari penjelasan maka teori akuntansi dapat kita rumuskan sebagai berikut :
Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis
gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan
variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan
meramalkan fenomena yang mungkin muncul.
Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum akan
dapat:
1. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktek akuntansi dinilai.
2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan
ekonomi ,sosial,teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.
Oleh karena itu tepatlah kesimpulan ahmed belkaoui yang menyatakan bahwa
tidak ada teori akuntansi yang lengkap apada setiap kurun waktu. Oleh karena itu teori
akuntansi harus juga mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan
yang berbeda-beda satu sama lain.
1. Tidak ada teori akuntansi keuangan yang lengkap yang mencakup dan memenuhi
keinginan semua keadaan dan waktu dengan efektif oleh karenanya.
2. Di dalam literatur akuntansi keuangan yang ada bukan teori akuntansi tetapi
kumpulan teori yang dapat dirumuskan mengatasi perbedaan-perbedaan persyaratan
yang diinginkan para pemakai laporan keuangan.
Untuk perumuan teori akuntansi memang tidak dapat hanya mengandalkan teori
akuntansi ansich,harus menggunakan literatur akuntansi dan disiplin ilmu lain yang
relevan. Namun teori akuntansi merupaka instrumen yang sangat penting dalam
menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan untuk disajikan pada para pemakainya.
Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subyektif maka
tidak bisa diterima begitu saja harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar
teori yang kuat. Pada periode ini data empiris sudah banyak tersedia kemudian
teknik-teknik statistik dan teknik yang menggunakan disiplin lain untuk melakukan
pengujian sudah demikian banyak sehingga memudahkan melakukan pengujian.
Tujuan dari pendekatan teori akuntansi positif adalah untuk menerangkan dan
meramalkan praktek akuntansi. Salah satu contoh dalam penggunaan teori positif ini
adalah hipotesa ”bonus plan”. Hipotesa ini menunjukkan bahwa manajemen yang
remunerasinya didasarkan pada bonus maka mereka akan berusaha memaksimasi
pendapatannya melalui pendekatan akuntansi yang dapat menaikkan laba sehingga
bonusnya tinggi. Dalam penyusunan laporan keuangan manajemen tentu akan
memilih standar akuntansi yang dapat menaikkan laba atau bonus mereka. Teori ini
akan dapat menjelaskan atau memprediksi prilaku manajemen dalam mana bonus
plan diberlakukan.
Watts dan Zimmerman pendukung konsep ini dalam bukunya Positive
Accounting Theory menyatakan bahwa keuntungan pendekatan ini adalah bahwa
regulator bisa meramalkan konsekuensi ekonomis dari berbagai kebijakan atau
praktek akuntansi.
Menurut Godfrey dkk pada akhir-akhir ini ada kecenderungan munculnya
perbedaan antara Riset Academics dan Riset Profesional yang sebelumnya dinilai
seragam. Riset Academics tetap dalam pendekatan positif yang umumnya
menekankan pada peran dan pengaruh informasi akuntansi sedangkan Profesional
agak condong pada pendekatan normatif yang umumnya menekankan upaya untuk
menyeragamkan praktek akuntansi agar lebih bermanfaat bagi praktisi.
Menurut Godfrey, dalam mengaitkan antara teori dengan kenyataan , dikenal tiga
jenis hubungan, yaitu:
1. Syntactic
Teori dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk
aturan seperti aturan bahasa, aturan matematik, dan lain sebagainya.
2. Semantic
Teori menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek nyata.hubungan ini
dituangkan dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional. Semantic
menyangkut hubungan kata, tanda, atau symbol dari kenyataan sehingga teori itu
lebih mudah dipahami, realistic, dan berarti
.
3. Pragmatic
Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan
dengan pengaruh kata-kata, symbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap memiliki
kemampuan mempengaruhi perilaku manusia.
Teori harus mampu merumuskan kebenaran. Oleh karena itu teori harus selalu
diuji. Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki wewenang dalam mennetukan
kebenaran atas suatu teori, yaitu:
1. Dogmatic
Kebenaran dikatakan benar karena disampaikan oleh ahli yang memenang
memiliki wewenang untuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu diuji lagi.
Keyakinan pada kebenaran ini hanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau
iman seseorang. Misalnya keyakinan beragama, charisma seseorang, jabatan, dan lain
sebagainya.
2. Self evidence
Kebenaran disampaikan dari suatu teori yang dibuktikan oleh pengetahuan umum,
pengamatan, atau pengalaman.
3. Scientific
Kebenaran disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode ilmiah. Teori
dirumuskan, diuji, dan seterusnya berulang secara terus-menerus.
1. Sosiologis
Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak
social dari teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai langsung,
tetapi juga masyarakat secra keseluruhan.
2. Makro Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan pada control
perilaku indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori akuntansi.
Dengan demikian, pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada
ekonomi nasional. Dapat disimpulkan bahawa teknik dan kebijakan akuntansi harus
dapat menggambarkan realitas ekonomi dan pilihan terhadap teknik akuntansi harus
tergantung pada konsekuensi ekonomi.
Dari literature lain kita mengenal pendekatan komunikatif dalam perumusan teori
akuntansi. Pendekatan ini dikembangkan oleh Bedfourd dan Baldouni yang
menganggap akuntansi adalah sebagai suatu system yang terpadu dalam proses
komunikasi. Disini dirumuskan informasi apa yang perlu dan disajikan oleh
perusahaan kepada para pembaca agar mereka dapat menggunakannya dalam proses
pengambilan keputusan.
Banyak lagi pendekatan yang perlu dikemukakan disini antara lain behavioural
approach, yang menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan oleh informasi
akuntansi, pragmatic, nontheoritical approach, theory of account approach yang
melihat akuntansi dari aspek hubungan antara perkiraan yang dibangun dari dasar
teori double entry.
F. PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI DI INDONESIA
Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk
merumuskan teori atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori
atau standar akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting
Standard Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah air. Standar
akuntansi keuangan maupun pernyataan standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau
menterjemahkan standar serat pedoman dari Amerika atau IASC dengan berbagai
modifikasi minor. Upaya yang baru dilakukan oleh profesi akuntansi adalah perumusan
prinsip akuntansi Indonesia namun belum menyentuh dasar teori akuntansinya.
Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full
adoption) standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard
(IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP
(United Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal
sudah mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia
saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi).
Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang
dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya
harmonisasi terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat
menghasilkan informasi keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam
melakukan analisis kompetitif dan hubungan baik dengan pelanggan, supplier, investor,
dan kreditor.
Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan antaralain nasionalisme dan
budaya tiap-tiap negara, perbedaan sistem pemerintahan pada tiaptiap negara, perbedaan
kepentingan antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat
mempengaruhi proses harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah
prinsip akuntansi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara
sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel
dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan
meramalkan fenomena yang mungkin muncul. Dalam merumuskan teori akuntansi, ada
beberapa metode yang dapat dipergunakan yaitu metode deskriptif (pragmatic),
psichological pragmatic, metode normatif dan metode positive.
Dalam Merumuskan Teori Akuntansi, di Indonesia menggunakan Standar
Akuntansi. Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh
(full adoption) standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting
Standard (IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US
GAAP (United Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa
pasal sudah mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan
Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi).
DAFTAR PUSTAKA
Mujiharto Panga, 2014. Artikel Teori Akuntansi Dan Perumusannya. Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis: Universitas Negeri Gorontalo