Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi Geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau baik besar dan kecil
dengan wilayah daratan dan lautan yang sangat luas serta posisi silang Indonesia
yang sangat strategis membawa implikasi adanya kandungan sumber kekayaan
alam yang berlimpah dan beraneka ragam yang tersebar di seluruh wilayah
nusantara. Dengan melihat kondisi lingkungan geografis Indonesia serta sebagian
besar mata pencaharian utama masyarakat Indonesia yang sebagai petani, sudah
barang tentu hal tersebut menjadikan sektor pertanian sebagai sektor penting
dalam struktur perekonomian Indonesia. Seiring dengan struktur berkembangnya
perekonomian bangsa yang mencanangkan masa depan Indonesia menuju era
industrialisasi tentunya tetap dipertimbangkan pula untuk memperkuat sektor
pertanian.

Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam


pembangunan perekonomian nasional. Sektor ini merupakan sektor yang tidak
mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa.
Mulai dari proteksi, kredit hingga kebijakan lain tidak satu pun yang
menguntungkan bagi sektor ini. Program-program pembangunan pertanian yang
tidak terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan sektor ini pada
kehancuran. Perjalanan pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih
belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat
kesejahteraan petani dan kontribusinya pada pendapatan nasional.

Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan


pembangunan nasional. Ada beberapa hal yang mendasari mengapa pembangunan
pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain: potensi Sumber
Daya Alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang
cukup besar, besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk
Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, perannya dalam
penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan.
Potensi pertanian Indonesia yang besar namun pada kenyataannya sampai saat ini
sebagian besar dari petani kita masih banyak yang termasuk golongan miskin. Hal
ini mengindikasikan bahwa pemerintah pada masa lalu bukan saja kurang
memberdayakan petani tetapi juga terhadap sektor pertanian keseluruhan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana masa depan perekonomian indonesia?

2. Bagaimana Sejarah Perkembangan perekonomian di Indonesia?

3. Permasalahan apa saja yang dihadapi indonesia?

C. Tujuan

1. Agar mengetahui perekonomian indonesia yang akan datang

2. Agar mengetahui sejarah perkembangan sktor perekonomia di indonesia.

3. Agar mengetahui permasalahan perekonomian Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Masa Depan Ekonomi Indonesia

Ekonomi Indonesia tetap dapat tumbuh dan akan terus membaik di tahun-tahun
berikutnya, bahkan Indonesia berpeluang menjadi negara maju. Prospek
perekonomian Indonesia menjadi diskusi utama dalam acara Excecutive Brief
Pimpinan DPD RI dan MPR RI bersama para pakar ekonomi.

Perekonomian merupakan sendi utama dalam pembangunan suatu negara. Hal ini
dikarenakan pereLalu bagaimana jadinya jika sektor perekonomian yang
diharapkan dapat mendorong pembangunan bangsa justru memicu berbagai
permasalahan?

Sudah bukan rahasia lagi bahwa saat ini Indonesia tengah mengalami berbagai
polemik permasalahan dalam bidang perekonomian. Mulai dari inflasi yang
tercermin dari harga-harga yang tinggi, nilai tukar rupiah yang telah menembus
angka 14.000, harga BBM yang meningkat dan berbagai permasalahan yang
cukup meresahkan masyarakat.

Berbagai upaya dan strategi telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk
mengatasi permasalahan tersebut, namun dirasa belum memberikan hasil yang
memuaskan. Rakyat semakin menjerit karna kemampuan daya beli dan
pendapatan masyarakat semakin menurun sedangkan harga-harga dan kebutuhan
semakin meningkat. Apa yang salah dari semua ini? Tujuh puluh tahun
kemerdekaan Indonesia bukanlah waktu yang sebentar. Sebagaimana manusia,
pada usia ini negara juga telah memasuki tahap kedewasaan. Sudah saatnya
Indonesia melakukan berbagai pembenahan dan refleksi di segala bidang.

Refleksi

Indonesia sebagai negara yang berkedaulatan memiliki tujuan yang sangat mulia
digambarkan pada pembukaan UUD 1945 yaitu 1) melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia; 2) memajukan kesejahteraan umum; 3)
mencerdaskan kehidupan bangsa; serta 4) ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.Jika kita
renungkan kembali keempat tujuan tersebut, hingga saat ini negara kita belum
sepenuhnya dapat memenuhinya. Bahkan Indonesia mengalami tiga permasalahan
utama yang melukai tujuan tersebut yaitu kemerosotan wibawa negara,
melemahnya sendi perekonomian nasional, serta merebaknya intoleransi dan
krisis kepribadian bangsa.

3
Isu kemerosotan wibawa negara ini juga semakin gencar diteriakkan beberapa
pihak pasca usaha Jokowi melakukan “kerjasama” dengan meminta pemerintah
Singapura untuk mendorong investornya berinvestasi di Indonesia. Tentunya tidak
ada yang salah dengan strategi tersebut. Akan tetapi selayaknya pemerintah
Indonesia melakukan refleksi mendalam mengenai sebab permasalahan dan juga
solusi yang seharusnya diterapkan di Indonesia.

Sebagaimana dijelaskan oleh Prof. Firmansyah PhD, seorang rektor dan guru
besar FEUI, pelambatan ekonomi Indonesia saat ini berbeda dengan krisis pada
tahun 2007 silam yang disebabkan oleh ketidakstabilan sektor keuangan global.
Saat ini pelambatan ekonomi lebih disebabkan oleh permasalahan-permasalahan
domestik seperti melemahnya daya beli masyarakat dan kurangnya belanja modal
pemerintah. Jika hal ini tidak segera terselesaikan, pada akhirnya permasalahan
tersebut akan semakin menggerus tujuan memajukan kesejahteraan umum.

Strategi

Perekonomian menjadi sendi penting dalam pembangunan suatu bangsa karna


menyangkut pemenuhan hajat hidup orang banyak. Bagaimana negara mampu
menyediakan kebutuhan pokok masyarakat, menyediakan infrastruktur yang
memadai, menjaga sistem jaminan sosial yang terintegrasi serta meningkatkan
taraf hidup masyarakat menjadi tolak ukur keberhasilan bangsa.

Inklusi keuangan merupakan salah satu strategi besar yang dicanangkan


pemerintah untuk mengatasi isu-isu sosial yang berkaitan dengan kemiskinan dan
disparitas (kesenjangan) pendapatan. Strategi nasional ini nantinya akan menjadi
acuan dalam mensinergikan upaya perluasan akses masyarakat, khususnya
masyarakat miskin kepada sektor keuangan formal. Hal ini perlu dilakukan
sehingga gap antara si kaya dan si miskin dapat semakin diperkecil. Selain itu, hal
ini juga akan semakin membuka kesempatan bagi masyarakat menengah ke
bawah untuk memperbaiki standar hidupnya. Sistem keuangan yang efisien dan
inklusif akan memberdayakan individu, memfasilitasi pertukaran barang dan jasa,
mengintegrasikan masyarakat dengan perekonomian serta memberi perlindungan
terhadap guncangan ekonomi.

Strategi keuangan inklusif ini akan memanfaatkan kemampuan intermediasi


lembaga keuangan formal dalam mendorong perekonomian dan menyentuh
kalangan bawah dan kelompok-kelompok kecil yang sebelumnya tidak memiliki
akses terhadap bank dan lembaga keuangan formal. Akankah strategi ini
maksimal? Saya fikir tidak, jika strategi ini hanya sampai pada taraf coba-coba
dan penguatan konseptual belaka sebagaimana berbagai strategi yang telah
diwacanakan. Selain itu, setidaknya terdapat tiga kendala dan dampak negatif
yang harus diperhatikan pemerintah dalam melaksanakan strategi ini.

Pertama, bagi sebagian besar masyarakat terlebih penduduk pedalaman, sektor


kaungan non-formal seperti teman, tetangga, arisan, perkumpulan dan bahkan
rentenir lebih dipercaya dibanding perbankan dengan persyaratan yang rumit dan
juga lamanya proses pencairan dana bagi para nasabah peminjam. Selain itu
adanya sistem bunga yang tidak memperhatikan sistem untung atau rugi nasabah
peminjam menjadi salah satu isu yang menghantui masyarakat.

Kedua, tingkat spiritualisme masyarakat Indonesia yang sangat tinggi dapat


menjadi penghambat masyarakat untuk mengakses sistem keuangan berbasis
bunga. Hal ini dikarenakan larangan penggunaan bunga ditemukan dalam
berbagai aturan agama yang mayoritas dianut di Indonesia seperti Islam, Budha,
Hindu dan juga Protestan. Larangan ini tidak lain dikarenakan potensi kerusakan
yang akan disebabkan oleh praktek pengambilan bunga seperti ketidakadilan,
eksploitasi sumber daya oleh kalangan berpunya (the haves) dan penyengsaraan
kaum tak berpunya (the haves not).

Ketiga, Peningkatan akses masyarakat terhadap sistem bagi hasil. Sebagaimana


survey yang telah dilakukan oleh IDB, 90% penduduk Indonesia baik muslim
maupun non-muslim meyakini bahwa sistem keuangan berbasis bunga bukanlah
sistem yang adil dan bahkan menjadi penyebab berbagai permasalahan dalam
perekonomian sebagaimana keruntuhan teori kapitalisme dan sosialisme. Selain
itu, kajian tersebut juga menemukan bahwa 90% penduduk Indonesia baik muslim
amupun non-muslim lebih menyukai sistem bagi hasil yang berasaskan rasa
keadilan. Bukti konkrit dari hal tersebut dapat dilihat pada masyarakat pedesaan
yang lebih mempercayai sistem keuangan non-formal yang menerapkan sistem
bagi hasil seperti pembagian hasil panen antara buruh dan pemilik sawah,
pemberian persentase hasil panen petani sawit dan buruh panen, pemberian bahan
pokok bagi pedagang dan buruh pedagang dan lain sebagainya. Akan tetapi
hingga saat ini, jaringan perbankan berasaskan sistem bagi hasil masih sangat
kecil. Permasalahan ini juga perlu diselesaikan oleh pemerintah Indonesia
sehingga usaha peningkatan akses keuangan oleh seluruh masyarakat melalui
strategi inklusi keuangan dapat tercapai dengan baik.

Masa Depan Ekonomi

Melalui peningkatan inklusi keuangan, sistem keuangan yang kokoh dan efisien
juga akan terbangun. Penguatan sektor keuangan khususnya keuangan formal
akan membantu pemberdayaan individu masyarakat melalui fasilitas dan
infrastruktur yang tersedia sehingga dapat mengintegrasikan masyarakat dengan
perekonomian. Kontribusi masyarakat Indonesia yang lebih banyak bergerak pada
sektor UMKM akan mendorong pertumbuhan sektor riil yang pada akhirnya
mendorong pertumbuhan ekonomi. Kontribusi masyarakat pada sektor riil juga
akan menguatkan perekonomian sehingga tahan terhadap guncangan baik dari sisi
eksternal maupun internal. Melalui strategi ini, sasaran akhir dari pertumbuhan
ekonomi yaitu pembangunan manusia dan peningkatan taraf hidup masyarakat
juga akan terpenuhi.

Dengan begitu, permasalahan utama bangsa yaitu merosotnya wibawa bangsa


akan terdorong dari sisi ekonomi dengan penguatan industri domestik dan terlepas
dari ketergantungan terhadap bangsa lain. Merdeka di negeri sendiri.
Permasalahan kedua berupa pelemahan ekonomi nasional pun teratasi ditambah
dengan pencapaian tujuan kesejahteraan umum bagi seluruh rakat Indonesia.
5

Pada akhirnya, sebagaimana yang telah saya jelaskan bahwa strategi besar ini
tidak akan berdampak apa-apa tanpa usaha totalitas dari pemerintah baik dalam
menyukseskan agenda inklusi keuangan dan juga sistem perlindungan masyarakat
melalui kesamaan hak baik dihadapan hukum, ekonomi, sosial dan politik.
konsekuensi dari hal ini adalah tuntutan pemerintahan yang adil, bersih dan
bertanggungjawab terhadap kesejahteraan rakyatnya yang merupakan cita-cita
luhur bangsa Indonesia. Mari kita dukung gerakan kebebasan dari perbudakan di
tanah sendiri. Merdeka!

Fakta Ekonomi Indonesia Sekarang

1. Indonesia adalah pemegang perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan


negara kepulauan terbesar di Dunia

2. Indonesia punya lebih dari 17.000 pulau dan panjang wilayah negaranya
melintasi 5.000 km garis khatulistiwa, memisahkan Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik dan memegang hak kendali perekonomian yang melintasi
wilayahnya.

3. Indonesia menggunakan Rupiah sebagai mata uang resmi, Tergabung dalam


berbagai organisasi ekonomi dunia yakni ; APEC, WTO, G-20, IOR-ARC, RCEP,
dll

4. Indonesia menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Resmi, dan Bahasa


Inggris lumrah digunakan saat dalam kegiatan bisnis dan ekonomi, khususnya di
kota Jakarta.

5. Seperti yang disebutkan tadi, Indonesia termasuk dalam G-20 alias adalah
kelompok negara dengan perekonomian terbesar bersama Jepang, Korea, China,
India, Australia, India, Arab Saudi, Rusia, Amerika Serikat, Kanada, Perancis,
Jerman, Inggris, Afrika Selatan, Meksiko, dan negara luar biasa lainnya. Jika
dikalkulasikan berada pada Peringkat 15 dunia pada GDP nya.
6. Indonesia salah satu negara yang sedang menerapkan pengembangan potensi
ekonomi sektor pertanian

7. Pada krisis ekonomi 2008, Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil
selamat. Dengan tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi 5% disetiap
tahunnya.

8. Indonesia memiliki sifat penduduk yang konsumtif, namun belum bisa


memenuhi banyak sekali kebutuhan dalam negerinya. Produktifitasan Negara
dalam memenuhi permintaan pasar , mempengaruhi sekitar 60 % total
pertumbuhan ekonomi negara.

9. Pada tahun 2013, Indonesia bersama Afrika Selatan, Meksiko, Brazil, China,
India, Malaysia, Filipina, Thailand dan Turki tergabung dalam NIC (Newly
Industrialized Country)

10. Struktur Angkatan Kerja terdiri atas 0-14 tahun 27% , 15-65 tahun 66% , 66-
keatas 6.4%

11. Perekonomian Indonesia sangat berpotensi, didukung oleh pembangunan


infrastrktur yang sedang gencar-gencarnya. Contohnya Tol Laut

12. Jakarta dijadikan pusat ekonomi negara, Surabaya menjadi kota penghubung,
Bandung menjadi kota pendidikan, manufaktur, dan pariwisata, Medan sebagai
kota Satelit di Sumatera.

13. Sistem Hukum Indonesia terdiri atas 5 tingkatan dan sangat mempengaruhi
kegiatan ekonomi didalamnya. Konstitusi, Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah Otonomi.

14. Dalam 1 tahun Pemerintah menerima pemasukan pajak lewat 51 cara seperti,
pajak penghasilan badan, kontribusi asuransi kesehatan, keamanan sosial, pajak
preperty, pajak pertambahan nilai, materai. Bahkan Presiden langsung turun
tangan dalam membuat kebijakan penerimaan pendapatan daerah lewat pajak .
15. Indonesia mengurangi pajak korporasinya sebesar 23 %, atau terbesar kedua di
dunia.

16. Indonesai membuat masterplan percepatan pembangunan ekonomi nasional


yang dibagi menjadi 6 koridor, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan Nusa
Tenggara, Sulawesi dan Kepulauan Maluku & Papua. Masing-masing memiliki
fungsi yang berbeda. Tapi, lanjutan proyek ini pun masih belum berlaku optimal.

17. Indonesia sedang dalam proses permudahan perizinan investasi dan


mendirikan usaha, Sistem hukumnya juga melindungi kelegalan suatu usaha.

18. Pemerintah Pusat memiliki lebih dari 100 BUMN ( Badan Usaha Milik
Negara )

19. Kelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah, sistem


birokrasi yang lemah, tingkat korupsi yang luar biasa tinggi, akses ke pusat kota
dan industri yang susah dan infrastruktur yang kurang memadai dan yang
terpenting adalah. Kegiatan perekonomian Indonesia terlalu terpusat di Jakarta.

20. Karena ekonomi terlalu terpusat di Jakarta. Jakarta menjadi wilayah transaksi
ekonomi yang sibuk dan padat menjadikannya sebagai salah satu kota ter”macet”
di dunia.

Prakiraan Fakta Masa Depan Ekonomi Indonesia

1. Jika berhasil memegang kendali potensi Sumber Daya Alam dengan baik,
Indonesia akan menjadi raja ekonomi asia, bahkan dunia pada 20 tahun yang akan
datang.

2. Pada Tahun 2030, Perekonomian Indonesia akan mejadi yang terbesar nomor 7
di dunia dan pada tahun 2050, perekonomian Indonesia akan menjadi yang
terbesar nomor 4 di dunia, dibawah India, Tiongkok dan Amerika Serikat. Pada
tahun tersebut perekonomian Indonesia bahkan lebih besar daripada Jepang.
3. Indonesia akan menikmati surplus angkatan kerja pada 10 tahun mendatang
dimana pada tahun tersebut akan ada 70% penduduk yang berada pada usia kerja
dan jika berhasil memanfaatkannya, Indonesia akan menguasai pasar tenaga kerja
dunia. Itu pun jika Sumber Daya Manusianya berkualitas.

4. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tertinggi ke-8 di dunia dan akan menjadi


kunci pertumbuhan ekonomi seluruh dunia.

5. Sektor Pertanian, Manufaktur, Pariwisata dan Industri menjadi tombak


perekonomian Indonesia di masa depan.

6. Medan, Palembang, Bandar Lampung, Makassar, Pontianak, Balikpapan,


Jayapura dan Denpasar diprediksi akan menjadi kota dengan pertumbuhan
ekonomi tinggi di Indonesia

7. 80% GDP akan datang dari “Urban Area” pada tahun 2030

8. Bali dan Jakarta akan menjadi penopang utama industri pariwisata Indonesia
dan Sektor Pariwisata adalah salah satu sektor paling potensial untuk
menggerakan ekonomi kreatif di Indonesia.

9. Jika Indonesia mampu mengendalikan kekuatan konsumsi dalam negeri dengan


baik, Indonesia diprediksi akan menjadi momok ekonomi bagi negara lain,
khususnya wilayah regional Asia.

10. Tol Laut akan menjadi penopang kegiatan utama ekonomi Indonesia, yang
akan menghubungkan dan melintasi wilayah seluruh negara. Proyek ini sedang
dalam proses pembangunan dan fungsi utamanya untuk memudahkan negara
menyesuaikan harga barang di wilayah yang sangat jauh dari pusat pengembangan
industri terkait dan pendistribusian barang secara lebih efektif. Mulai tahun 2015
ini aktif dijalankan.

Masa depan ekonomi Indonesia 5-10 tahun masih menjanjikan


1. Wawasan Perspektif Global Perekonomian Indonesia

Wawasan perspektif global merupakan suatu cara pandang, cara tinjau dan cara
berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari suatu kepentingan
global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Dengan perspektif
yang semakin mengglobal kita dapat memahami dunia dan seisinya, sehingga
menumbuhkan kesadaran bahwa dunia yang begitu kompleks dan luas itu dapat
menjadi sempit dan sederhana. Sehingga kita perlu untuk mengkaji lebih dalam
pentingnya berwawasan perspektif global yang erat kaitannya dengan: landasan
pendukung kesadaran dan wawasan global yang diperlukan, bidang kekuatan
globalisasi, peningkatan daya saing dalam globalisasi, pengembangan wawasan
global melalui pendidikan, pengantisipasian arus globalisasi, sampai konsep
inovasi untuk peningkatan wawasan global. Ciri & Dampak Globalisasi
Perekonomian Indonesia memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Sebagai
negara dengan perekonomian terbesar ke-16 di dunia. perekonomian Indonesia
jauh lebih stabil dan terdiversifikasi. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia
mengalami kemajuan pesat dalam pengelolaan makroekonomi. Perspektif global
yang telah ditinjau saat ini memiliki ciri-ciri masyarakat terbuka, liberal, pasar
bebas, persaingan bebas (kompetisi), demokrasi berkembang. Dalam
perekonomian Indonesia, hukum ekonomi the invisible hand) semakin besar
peranannya dibanding peranan hukum negara à mekanisme pasar semakin
berperan daripada proses administrasi, Sistem ekonomi mengarah ke keterbukaan,
ekspansi kapitalisme internasional, “Hilangnya batas-batas” negara untuk aktivitas
ekonomi. Transaksi ekonomi tidak lagi dibatasi peraturan pemerintah, contoh :
pembelian dengan US $ di Indonesia tidak bisa dilarang oleh pemerintah.
Munculnya komunitas/assosiasi/organisasi internasional & kerjasama multilateral
semacam MEE, OKI, OPEC, mata uang Euro, pembebasan visa, dsb. Pemerintah
cenderung melepas urusan-urusan domestik masyarakatnya itu (debirokratisasi)
Batas negara & kewenangannya tunduk pada kekuatan teknologi, tatanan ekonomi
global, tatanan sosial & politik internasional. Transaksi ekonomi sudah tidak
mungkin diatur lagi secara efektif oleh negara. Kebijakan pemerintah cenderung
pro-pasar. Mas’oed (2002) menguraikan : Persoalan yang muncul berkait dengan
globalisasi ini adalah ketidakstabilan & ketidak-pastian ekonomi-politik (global
disorder dan global instability) – paling tidak sejak tahun 1980-an. Terdapat 3
kekuatan yang menyebabkannya, yaitu : Penciptaan & pengintegrasian ekonomi
global di bawah hegemoni kapitalis. Perubahan teknologi yang amat cepat
Konsentrasi kepemilikan uang dan kapital oleh si kaya dan si kuat. Untuk lebih
memahami masalah globalisasi, maka kita harus:

1. Tertarik dan menaruh perhatian terhadap peristiwa-peristiwa dan perubahan


pada masyarakat tingkat lokal, nasional, dan masyarakat global.

2. Aktif mencari informasi yang berkaitan dengan masalah, peristiwa, kegiatan


baik di tingkat local, nasional, dan global.

3. Mau menerima setiap perubahan dan pembaharuan sepanjang tidak


bertentangan dengan nilai budaya bangsa kita.

4. Peduli dan mau membantu memecahkan masalah

5. Secara terus menerus meningkatkan ilmu pengetahuan, baik melalui pendidikan


formal atau dengan cara-cara nonformal.

Dalam globalisasi kita menyadari bahwa setiap bangsa adalah saling bersaing, dan
berpacu dengan segala perubahan dan kemajuan. Kita akan kalah dalam
persaingan kalau tidak siap, dan tidak mengantisipasinya sejak awal. Kesiapan
kita dalam bersaing, adalah dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Peningkatan Daya Saing dalam Globalisasi

1. Peningkatan produksi dan mutu produk. Yang dimaksudkan dengan produk


disini tidak hanya dalam pengertian industri, akan tetapi juga dalam pendidikan.

2. Penguasaan Bahasa Inggris sebagai bahasa yang digunakan secara


internasional, bukan saja sebagai bahasa percakapan, tetapi juga buku sumber
ilmu pengetahuan menggunakan Bahasa Inggris.
3. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.Perekonomian Indonesia dimasa Mendatang Berdasarkan Pola Stuktur Yang


Terjadi

Arah perekonomian yang mulai membaik pada triwulan IV menjadi modal


penting bagi perekonomian ke depan. Ekonomi indonesia saat ini optimis
pertumbuhan ekonomi yang meningkat dengan pertumbuhan dan pendapatan
nasional yang semakin meningkat dapat melihat perkembangan dan kemajuan
negara Indonesia pada negara lain. Pendapatan nasional per tahun Indonesia
mampu memberikan kemajuan ekonomi makro yang sangat berpengaruh dalam
pertumbuhan ekonomi saat ini. Salah satu pertumbuhan ekonomi itu dapat dilihat
dengan permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja
perekonomian. Selain itu, ekspor dan impor, serta investasi, situasi ekonomi
Indonesia masa kini dan masa mendatang, yang telah melonjak maju ke level
tertinggi dalam beberapa tahun ini. Sementara pertumbuhan diperkirakan dulunya
menjadi 6,1% pada tahun, pemerintah menganggap itu telah tumbuh menjadi
7,2%. (Bank Dunia memperkirakan sebelumnya hanya 6,4% pertumbuhan PDB) ,
jadi masa depan perekonomian Indonesia sangat cerah, Selain itu, negara
Indonesia memiliki lembaga yang lebih baik dalam hal memantau pertumbuhan
ekonomi, sehingga dapat mengatasi distorsi kurang dan ketergantungan lebih
besar pada pasar. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang signifikan diberbagai
sektor, Indonesia saat ini ditengah terjadinya ledakan konsumen seperti yang
belum pernah terjadi sebelumnya. Sebut saja beberapa diantaranya ; Motor Matic
(Skuter), Mobil, Smartphone, dan produk perawatan kulit dan kesehatan dan
semua permintaan kelas menengah tumbuh dengan signifikan, dan Orang
Indonesia kaya baru menghabiskan uangnya untuk konsumtif. Nama merek besar
selalu terlihat di televisi, papan reklame di jalan-jalan bertebaran. Ketika datang
ke komoditas, pertumbuhan China dan India telah memberikan perangsang
kepada ekonomi Indonesia. Lainnya kebutuhan batubara dan gas sangat tinggi saat
ini, sementara seluruh dunia lapar untuk minyak sawit dari seluruh kebun yang
ada di Indonesia. Dalam jangka menengah, perekonomian Indonesia diprakirakan
dapat tumbuh lebih tinggi dengan laju inflasi yang lebih rendah dan postur
transaksi berjalan yang lebih sehat. Namun, prognosa ini sangat bergantung pada
kemampuan untuk mengatasi berbagai tantangan struktural yang saat ini masih
menyelimuti perekonomian domestik. Beberapa tantangan tersebut berkaitan
dengan permasalahan pada struktur pembiayaan, struktur produksi domestik,
termasuk ketahanan energi dan ketahanan pangan serta dampaknya terhadap
pengelolaan subsidi di APBN, dan ketersediaan modal dasar pembangunan.
Berbagai langkah reformasi struktural telah ditempuh oleh Pemerintah dan Bank
Indonesia untuk mengatasi berbagai tantangan struktural tersebut. Bank Indonesia
memperkirakan apabila reformasi struktural dapat berjalan baik, pertumbuhan
ekonomi dapat mencapai 6,5% pada 2018 dengan tingkat inflasi yang menurun
sesuai target jangka menengah dan defisit transaksi berjalan yang lebih sehat.
Prospek perekonomian dalam jangka panjang bahkan dapat lebih tinggi bila
berbagai upaya peningkatan

10

kapabilitas industri dapat berjalan sesuai harapan. Lebih jauh, perekonomi


Indonesia dapat lebih meningkat apabila prakondisi kebijakan untuk mendukung
kenaikan produktivitas dan daya saing di perekonomian domestik juga terpenuhi.
Namun, apabila pelaksanaan kebijakan reformasi struktural tidak berjalan
sebagaimana yang direncanakan, pertumbuhan ekonomi dapat lebih rendah dari
perkiraan, dan diikuti inflasi yang lebih tinggi dan perbaikan defisit transaksi
berjalan yang lebih terbatas

Faktor Yang Mempengaruh Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Faktor – faktor


yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari
permasalahan kesenjangan dalam pengelolaan perekonomian, dimana para
pemilik modal besar selalu mendapatkan kesempatan yang lebih luas
dibandingkan dengan para pengusaha kecil dan menengah yang serba kekurangan
modal. Disamping itu, akses untuk mendapatkan bantuan modal keperbankan juga
lebih memihak kepada para pengusaha besar dibandingkan dengan pengusaha
ekonomi lemah. Disamping itu pertumbuhan ekonomi perdagangan internasional
juga memberikan dampak yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Ketidakpastian perekonomian dan perdagangan dunia yang semakin meningkat,
semakin menyebabkan kemungkinan – kemungkinan pertumbuhan ekonomi yang
kurang membanggakan bagi bangsa Indonesia. Adapun faktor – faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, secara umum:

1. Faktor Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan,


pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia
merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses
pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku
subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan
proses pembangunan.

2. Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu


kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun
demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses
pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya
manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses
pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia
digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas
dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan
pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

4. Faktor Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap


pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai
pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi
penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan
diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun
budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis,
egois, boros, KKN, dan sebagainya.

11

5. Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah
SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-
barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan
ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

Solusi untuk mengatasinya :

1. Meningkatkan kesadaran dari masing-masing orang sangat dibutuhkan untuk


menyelesaikan masalah ini. Pemerintah harus mendukung dengan diadakannya
beasiswa bagi anak-anak yang lebih beruntung agar dapat menciptakan SDM yang
berkualitas.

2. Tingkat kesadaran orang tua sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Dimana mereka harus sadar agar anaknya nanti hidup layak sehat, pemerintah
memberikan pengobatan gratis untuk masyarakat kurang mampu.

3. Pemerintah seharusnya memperhatikan kehidupan masyarakat diperdesaan agar


dapat lebih maju.

4. Cara mengatasinya melalui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan


investasi menjadi lebih produktif.

5. Pemerintah menghadapi krisis nilai tukar ini dengan melakukan intervensi di


pasar untuk menyelamatkan cadangan devisa yang semakin menyusut. Pemerintah
menerapkan kebijakan nilai tukar yang mengambang bebas sebagai pengganti
kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali.

6. Masalah likuiditas daripada bank tersebut pemerintah membantu dengan


memberikan bantuan.
7. Pemerintah harus memperbaiki kualitas barang dalam negeri agar tidak kalah
bersaing dengan barang impor.

3. Analisis Perekonomian Indonesia dimasa Mendatang

Jakarta (ANTARA News) – Pengamat ekonomi, C. Harinowo, berpendapat masa


depan perekonomian Indonesia mulai sangat cerah. Ini ditandai dengan analisis
ekonomi pada kuartal I yang semakin baik, dengan penjualan berbagai perusahaan
dan daya beli yang mengalami pertumbuhan tajam terutama pada Januari-Februari
."Pada kuartal I perekonomian akan lebih baik daripada perkiraan banyak
pihak, penjualan berbagai perusahaan bertumbuh signifikan dan mudah-mudahan
sampai Maret juga," kata Harinowo, di Jakarta, Senin, dalam acara
Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia di Gedung Bank Indonesia
Jakarta.Menurut dia, dengan potensi yang ada tersebut, maka prospek
pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi meningkat tinggi, didukung dengan
prediksi dari BI tentang pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,2 persen pada
2008. Dengan pertumbuhan ekonomi nominal 15 persen, maka Produk Domestik
Bruto (PDB) nominal akan mencapai Rp6.000 triliun. Jadi masa depan
perekonomian Indonesia sangat cerah, katanya.Ia mengatakan, konsumsi dan
investasi akan mendorong perekonomian domestik dengan pengembangan sumber
daya alam yang ada akan mendorong ekspor yang lebih besar.Oleh karena itu, bila
selama ini banyak pihak berpendapat telah terjadi "de-coupling"
(pemisahan) sektor finansial dan sektor riil di Indonesia, maka Harinowo justru
menilai "de-coupling" saat ini hanya tinggal mitos belaka.

12

Menurut dia, perkembangan ekonomi di Tanah Air terbangun dengan baik sekali,
terlebih yang menjadi tahun yang sangat baik untuk perekonomian
Indonesia."Sektor riil bergerak cukup kencang didukung kondisi moneter
yang stabil dan perkembangan perbankan serta pasar modal yang juga
menggembirakan," katanya.Dengan perkembangan tersebut, maka landasan
perekonomian Indonesia terbangun lebih kuat, terutama untuk tahun-tahun
mendatang.Terlebih hingga kini perkembangan moneter menghasilkan stabilitas
perekonomian yang sehat, di mana perbankan tumbuh signifikan dengan dana
naik 17,6 persen, , sedangkan kredit meningkat 25,5 persen.Sementara itu, PDB
nominal mencapai Rp3.957 triliun dengan pertumbuhan ekonomi riil 6,23 persen
dan diperkirakan akanterus meningkat. Pendapataan per kapita $1.946Jumlah
penduduk Indonesia 225 juta pada , pendapatan per kapita mencapai 1.946 dolar
AS,dengan 10 persen dari penduduk atau 22,5 juta mempunyai pendapatan per
kapita 6.000 dolar AS.Padahal sebelum krisis moneter pendapatan per kapita
hanya sebesar 1.100 dolar AS."PDB sebesar itu menjadi landasan yang kuat
untuk kemajuan ekonomi di tahun-tahun mendatang," katanya.PDB nominal
yang terus meningkat sejak di atas 15 persen berarti pertumbuhan ekonomi
semakin sehat.Menurut Harinowo, motor penggerak utama keberhasilan tersebut
terletak pada dua hal, yaitu jumlah penduduk dan sumber daya alam di Tanah Air.
Dengan jumlah penduduk yang besar dan mempunyai daya beli tinggi maka maka
perekonomian akan menjadi semakin kuat.Iamencontohkan sejumlah sektor
seperti ritail, konsumer produk, tekstil, garmen, elektronik, otomotif, dan non-
tradables sangat berpotensi bila didorong jumlah penduduk yang besar

Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro, menuturkan dengan


melihat perjalanan perekonomian dari masa ke masa, pemerintah jangan lagi
mengambil kebijakan yang hanya berdampak jangka pendek saja.

Di masa yang akan datang, lanjut Bambang, ada tiga hal yang bisa menjadi
kekuatan perekonomian Indonesia. Pertama, infrastruktur yang akan dikerjakan
secara besar-besaran oleh pemerintah dah swasta.

“Jadi bisnis swasta bisa booming, faktor gap defisit kita sudah jauh dibandingkan.
Kinerja infrastruktur tidak seimbang dengan laju ekonomi. Jadi masih banyaik
ruang,” jelas Bambang di kantor Kemkei, Jakarta, Senin (31/8).

Kedua, industri pengeolahan akan semakin hidup. Menurut Bambang, industri


manufaktur yang bisa dikembangkan yakni yang bersumber dari alam. Sehingga,
komoditas sawit yang masa depannya bagus harus mempunyai nilai tambah dan
bisa bersaing. Demikian juga dengan cokelat, dan yang berbasis perikanan.

Dan yang terakhir, Menkeu optimistis, elektronik dan otomotif masih bisa berjaya
di masa depan. Hal ini mengingat, adanya ekspor mobil, serta pengolahan
makanan yang bisa diproduksi lebih banyak dan diekspor.

13

“Yang marketnya besar, elektronik dan consumer goods kan sudah kuat. Cost of
production bisa ditekan lalu bisa bersaing dengan internasional. Karena apa
domestiknya kuat jadi bisa kirim ke luar negeri,” tandas Bambang.

Menghadapi perkonomian di masa depan, Indonesia diyakini bakal menghadapi


sejumlah tantangan yang harus diatasi. Terlebih lagi, Indonesia mulai semakin
dekat dengan era globalisasi ekonomi yang tak lagi bisa dihindari.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dalam sambutan The 2th Islamic
Economics and Finance Research Forum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah, Ciputat, Tangerang, Banten, Rabu (13/11/2013). mengungkapkan
setidaknya terdapat delapan peringatan yang harus diperhatikan seluruh
masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan perekonomian dimasa depan.

Kedelapan poin ini juga menjadi peringatan bagi Indonesia dalam menghadapi
persaingan ekonomi global. Poin pertama dari peringatan tersebut adalah
perekonomian di masa kedepan akan semakin terintegrasi ditandai adanya
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlangsung pada tahun 2015.

“Globalisasi ekonomi ini tidak dapat kita cegah, kompetisi akan semakin ketat,
semua itu memberi peluang sekaligus tantangan bagi kita” ujarnya.

Kedua, ekonomi masa depan akan ditandai fenomena teknologi dan ilmu
pengetahuan yang semakin menunjukan intervensinya terhadap perekonomian.
“Negara yang tidak mempunyai inovasi dalam pembangunan ekonomi, maka dia
tidak akam mampu mengembang daya saing produk dalam negerinya. Ini juga
menjadi pekerjaan rumah bagi kita,” lanjutnya.

Peringatan ketiga adalah semakin tinggi tuntutan keadilan serta tuntutan


penurunan kemiskinan secara global serta tuntutan untuk meningkatan kualitas
kehidupan umat manusia. Hal ini akan dibarengi dengan makin tingginya tuntutan
akan pembanguan ekonomi berkelanjutan yang merupakan peringatan keempat
bagi Indonesia.

Hatta menambahkan poin kelima yang haru smenjadi perhatian adalah


bergesernya kutub pembangunan dari barat ke arah timur terutama kawasan Asia
Pasifik. Saat ini tercatat 48% pedagangan dunia berada di kawasan Asia Pasifik
ditandai dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi.

“53% GDP dunia ada dikawasan ini serta 70% iklim investasi tergantung pada
kawasan ini,” jelasnya.

Keenam, lanjut Hatta, negara-negara barat akan mulai mengalami penuaan dimana
lebih dari separuh penduduk dibelahan dunia barat dalam kondisi tua tahun 2025.
Kondisi ini terjadi akibat kurangnya regenerasi yang membuat penduduk di Asia
akan menjadi semakin produktif. “Soal produktifitas ini juga menjadi tantangan
bagi SDM kita,” katanya.

14

Dua peringatan terakhir yang harus diperhatikan indonesia adalah dunia tengah
merumuskan tataran ekonomi global, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, keseimbangan, dan berkelanjutan. Serta poin kedelapan adalah sekitar
23% penduduk di dunia merupakan umat islam yang tersebar diberbagai macam
negara, yang akan memberikan kontribusinya kepada perekonomian dunia melalui
konsep ekonomi syariah.

2.2 sejarah perekonomian Indonesia

SEJARAH PERKEMBANGAN
• 1950-1959 : Sistem ekonomi liberal (masa demokrasi)

• 1959-1966 : Sistem ekonomu etatisme (masa demokrasi terpimpin)

• 1966-1998 : Sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi)

• 1998-sekarang : sistem ekoonomi pancasila (demokrasi ekonomi) yang dalam


prakteknya cenderung liberal

Dalam suatu negara, proses dinamika pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh


dua faktor, yaitu internal (domestik) dan eksternal (global). Yang termasuk ke
dalam faktor internal yaitu kondisi fisik (iklim), lokasi geografi, jumlah dan
kualitas SDA, SDM yang dimiliki, dan kondisi awal perekonomian. Sedangkan
faktor eksternal meliputi perkembangan teknologi, kondisi perekonomian dan
politik dunia, serta keamanan global.

Sudah hampir 66 tahun Indonesia merdeka. Akan tetapi kondisi perekonomian


Indonesia tidak juga membaik. Masih terdapat ketimpangan ekonomi, tingkat
kemiskinan dan pengangguran masih tinggi, serta pendapatan per kapita yang
masih rendah. Untuk dapat memperbaiki sistem perekonomian di Indonesia, kita
perlu mempelajari sejarah tentang perekonomian Indonesia dari masa orde lama
hingga masa reformasi. Dengan mempelajari sejarahnya, kita dapat mengetahui
kebijakan-kebijakan ekonomi apa saja yang sudah diambil pemerintah dan
bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Indonesia serta dapat memberikan
kontribusi untuk mengatasi permasalah ekonomi yang ada.

15

Sistem perekonomian Indonesia dibagi menjadi 3 yaitu Pemerintahan pada masa


orde lama, orde baru, dan reformasi.

Sejak berdirinya negara RI, sudah banyak tokoh-tokoh negara pada saat itu yang
telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia, baik
secara individu maupun diskusi kelompok. Seperti Bung Hatta sendiri, semasa
hidupnya mencetuskan ide, bahwa dasar perekonomian Indonesia yang sesuai
cita-cita tolong menolong adalah koperasi namun bukan berarti semua kegiatan
ekonomi harus dilakukan secara koperasi, pemaksaan terhadap bentuk ini justru
telah melanggar dasar ekonomi koperasi.

Demikian juga dengan tokoh ekonomi Indonesia saat itu, Sumitro


Djojohadikusumo, dalam pidatonya di Amerika tahun 1949, menegaskan bahwa
yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran. Menurut UUD 1945,
sistem perekonomian Indonesia tercantum dalam pasal-pasal 23, 27, 33 & 34.
Demokrasi Ekonomi dipilih karena memiliki ciri-ciri positif yang di antaranya
adalah (Suroso, 1993) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
atas asas kekeluargaan.

Dalam perekonomian Indonesia tidak mengijinkan adanya :

1. Free fight liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali

2. Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah yang terlalu dominan

3. Monopoli,suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok


tertentu,

Meskipun pada awal perkembangannya perekonomian Indonesia menganut sistem


ekonomi Pancasila, Demokrasi Ekonomi dan “mungkin campuran”, namun bukan
berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di
Indonesia. Awal tahun 1950an- 1957an merupakan bukti sejarah adanya corak
liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme,
yang mewarnai sistem perekonomian Indonesia pada tahun 1960an sampai dengan
masa orde baru

16

Walaupun demikian, semua program dan rencana tersebut tidak memberikan hasil
yang berarti bagi perekonomian Indonesia. Beberapa faktor yang menyebabkan
kegagalan adalah:
Program-program tersebut disusun oleh tokoh-tokoh yang relatif bukan di
bidangnya, namun oleh tokoh politik, dengan demikian keputusan-keputusan yang
dibuat cenderung mentitikberatkan pada masalah politik, bukan masalah
ekonomi.

Kelanjutan dari akibat di atas, dana negara yang seharusnya di alokasikan untuk
kepentingan kegiatan ekonomi, justru di alokasikan untuk kegiatan politik &
perang

Faktor berikutnya adalah terlalu pendeknya masa kerja setiap kabinet yang
dibentuk (setiap parlementer saat itu). Tercatat tidak kurang dari 13x kabinet yang
berganti pada saat itu. Akibatnya program-program dan rencana ekonomi yang
telah disusun masing-masing kabinet tidak dapat dijalankan dengan tuntas.

Disamping itu program dan rencana yang disusun kurang memperhatikan potensi
dan aspirasi dari berbagai pihak. Selain itu, putusan individu dan partai lebih di
dominankan daripada kepentingan pemerintah dan negara. Cenderung terpengaruh
untuk menggunakan sistem perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi
masyarakat Indonesia (liberalis, 1950- 1957) dan etatisme (1958- 1965) Orde
Baru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut,
ekonomi Indonesia berkembang pesat meski hal ini dibarengi praktek korupsi
yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan
miskin juga semakin melebar.

Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun
sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada
tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan [[1998].

Presiden Soeharto memulai “Orde Baru” dalam dunia politik Indonesia dan secara
dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang
ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya.

17
Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan
utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur Administratif yang
didominasi militer namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. DPR
dan MPR tidak berfungsi secara efektif. Anggotanya bahkan seringkali dipilih
dari kalangan militer, khususnya mereka yang dekat dengan Cendana. Hal ini
mengakibatkan Aspirasi rakyat sering kurang didengar oleh pusat. Pembagian
PAD juga kurang adil karena 70% dari PAD tiap provinsi tiap tahunnya harus
disetor kepada Jakarta, sehingga melebarkan jurang pembangunan antara pusat
dan daerah.

2.3 Masalah Pokok Pembangunan Ekonomi

Pada dasarnya tujuan dari suatu negara melaksanakan pembangunan adalah untuk
mengatasi atau keluar dari masalah-masalah yang selama ini dihadapi. Setidaknya
ada empat masalah pokok yang dihadapi oleh suatu negara, terutama negara
sedang berkembang dan negara terbelakang yaitu kemiskinan, ketimpangan dalam
distribusi pendapatan, dan pengangguran. Berikut ini penjelasan dari keempat
masalah pokok pembangunan ekonomi tersebut.

1. Kemiskinan

Masalah Pokok Pembangunan Ekonomi yang pertama yaitu kemiskinan. Masalah


kemiskinan merupakan masalah bagi setiap negara. Masalah kemiskinan
mendorong setiap negara untuk melakukan pembangunan. Masalah kemiskinan
ini harus diatasi karena memiliki dampak yang sangat luas bagi kehidupan
seseorang ataupun suatu bangsa, baik dari dimensi ekonomi maupun nonekonomi.

2. Ketimpangan dalam distribusi pendapatan

Masalah Pokok Pembangunan Ekonomi yang kedua yaitu ketimpangan dalam


distribusi pendapatan. Masalah kemiskinan seringkali dihubungkan dengan
masalah ketidakmerataan distribusi pendapatan. Pertumbuhan ekonomi yang
terus-menerus tidak selalu dapat mengurangi tingkat kemiskinan atau
pertumbuhan ekonomi tidak berkorelasi positif dengan distribusi pendapatan.
Ketimpangan distibusi pendapatan membuat jurang si kaya dan si miskin semakin
curam yang mengakibatkan terjadinya kecemburuan sosial dan berpotensi untuk
memicu terjadinya berbagai tindakan kriminal.

18

3. Pengangguran

Masalah Pokok Pembangunan Ekonomi yang berikutnya yaitu pengangguran.


Masalah pengangguran merupakan masalah pokok dan bersifat jangka panjang
yang harus dihadapi oleh suatu negara. Sekalipun suatu negara memiliki
pengangguran sama dengan nol atau negatif, belum tentu negara tersebut tidak
memiliki masalah pengangguran karena pengangguran itu sendiri memiliki
banyak kategori.

4. Inflasi

Masalah Pokok Pembangunan Ekonomi yang terakhir yaitu inflasi. Terjadinya


kemerosotan nilai uang akibat jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga
memicu kenaikan harga barang-barang akan berdampak pada menurunnya
pendapat riil orang-orang yang berpenghasilan tetap sehingga daya belinya ikut
menurun.

Penurunan daya beli masyarakat akan berdampak pada dunia usaha, karena
perusahaan akan mengurangi kapasitas peroduksinya, atau bahkan menghentikan
produksinya.

Akibatnya terjadi PHK yang akan meningkatkan jumlah pengangguran. Inflasi


yang tinggi juga membawa dampak pada meningkatnya suku bunga, yang akan
membuat perbankan terpuruk. Itulah mengapa inflasi termasuk ke dalam masalah
pokok pembangunan, sebab inflasi yang meningkat tajam akan menganggu
kestabilan perekonomian nasional.

19

BAB III
KESIMPULAN

3. 1 Kesimpulan

Indonesia adalah negara yang sangat berpotensi dibidang ekonomi, pemerintah


sudah sangat banyak mencoba menerapkan berbagai cara untuk memaksimalkan
pertumbungan dan kemajuan ekonomi negara. Saat ini, masa depan Indonesia
berada pada tangan generasi mudanya. Jika Pemerintah berhasil membentuk
karakter bangsa yang baik untuk masa depan. Bangsa ini akan berdikari tak hanya
pada bidang ekonomi, tapi dalam segala bidang. Perkembangan dan kemajuan
teknologi yang saat ini sedang gencar terjadi di seluruh antreo dunia, harus
dimanfaatkan dengan maksimal oleh Indonesia.

Bersama-sama negara ini akan maju jika manusianya ingin bangkit dari
keterpurukan. Data masa depan diatas memang hanya perkiraan, tapi itulah
gambaran yang akan terjadi di Indonesia pada abad pertengahan kelak. Apakah
kita siap menghadapinya?? . Bahkan dalam menghadapi MEA ( Masyarakat
Ekonomi Asean ) Indonesia tampak sedikit belum siap. Bangsa yang kuat adalah
bangsa yang bersama-sama mampu kompak antar manusianya, mampu berjuang
bahkan disaat titik terendah.

Istilah Beraki-rakit ke hulu lalu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu


lalu bersenang-senang kemudian adalah istilah yang tepat. Jujur, saat ini Indonesia
berada pada masa-masa tersulit, tantangan ekonomi yang besar dan juga harapan
masyarakat yang tinggi membuat penampakan ekonomi Indonesia terlihat buruk.
Namun, jika dilihat dari kacamata optimisme, Bangsa ini sedang merajut kembali
kejayaannya, Bangsa ini sedang mengambil alih perhatian ekonomi dunia.
Marilah kita kritisi kebijakan Pemerintah, jika salah mari kita luruskan dan jika
benar harus kita dukung. Sesungguhnya pasti ada jalan dibalik kesusahan.

Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan perekonomian terpenting di


jagad dunia, Kita saat ini sedang menginvestasi kesusahan dan berharap meraih
buah manis perjuangannya dimasa yang akan datang. Infrastruktur dan juga
transportasi menjadi faktor terpenting untuk kemajuan pertumbuhan ekonomi
nasional.

3.2 saran

Perekonomian di Indonesia sebaiknya lebih di manfaatkan lebih baik lagi dengan


perkembangan zaman, dikelola dengan baik dan tidak disalah gunakan.

Anda mungkin juga menyukai