PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi Geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau baik besar dan kecil
dengan wilayah daratan dan lautan yang sangat luas serta posisi silang Indonesia
yang sangat strategis membawa implikasi adanya kandungan sumber kekayaan
alam yang berlimpah dan beraneka ragam yang tersebar di seluruh wilayah
nusantara. Dengan melihat kondisi lingkungan geografis Indonesia serta sebagian
besar mata pencaharian utama masyarakat Indonesia yang sebagai petani, sudah
barang tentu hal tersebut menjadikan sektor pertanian sebagai sektor penting
dalam struktur perekonomian Indonesia. Seiring dengan struktur berkembangnya
perekonomian bangsa yang mencanangkan masa depan Indonesia menuju era
industrialisasi tentunya tetap dipertimbangkan pula untuk memperkuat sektor
pertanian.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Ekonomi Indonesia tetap dapat tumbuh dan akan terus membaik di tahun-tahun
berikutnya, bahkan Indonesia berpeluang menjadi negara maju. Prospek
perekonomian Indonesia menjadi diskusi utama dalam acara Excecutive Brief
Pimpinan DPD RI dan MPR RI bersama para pakar ekonomi.
Perekonomian merupakan sendi utama dalam pembangunan suatu negara. Hal ini
dikarenakan pereLalu bagaimana jadinya jika sektor perekonomian yang
diharapkan dapat mendorong pembangunan bangsa justru memicu berbagai
permasalahan?
Sudah bukan rahasia lagi bahwa saat ini Indonesia tengah mengalami berbagai
polemik permasalahan dalam bidang perekonomian. Mulai dari inflasi yang
tercermin dari harga-harga yang tinggi, nilai tukar rupiah yang telah menembus
angka 14.000, harga BBM yang meningkat dan berbagai permasalahan yang
cukup meresahkan masyarakat.
Berbagai upaya dan strategi telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk
mengatasi permasalahan tersebut, namun dirasa belum memberikan hasil yang
memuaskan. Rakyat semakin menjerit karna kemampuan daya beli dan
pendapatan masyarakat semakin menurun sedangkan harga-harga dan kebutuhan
semakin meningkat. Apa yang salah dari semua ini? Tujuh puluh tahun
kemerdekaan Indonesia bukanlah waktu yang sebentar. Sebagaimana manusia,
pada usia ini negara juga telah memasuki tahap kedewasaan. Sudah saatnya
Indonesia melakukan berbagai pembenahan dan refleksi di segala bidang.
Refleksi
Indonesia sebagai negara yang berkedaulatan memiliki tujuan yang sangat mulia
digambarkan pada pembukaan UUD 1945 yaitu 1) melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia; 2) memajukan kesejahteraan umum; 3)
mencerdaskan kehidupan bangsa; serta 4) ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.Jika kita
renungkan kembali keempat tujuan tersebut, hingga saat ini negara kita belum
sepenuhnya dapat memenuhinya. Bahkan Indonesia mengalami tiga permasalahan
utama yang melukai tujuan tersebut yaitu kemerosotan wibawa negara,
melemahnya sendi perekonomian nasional, serta merebaknya intoleransi dan
krisis kepribadian bangsa.
3
Isu kemerosotan wibawa negara ini juga semakin gencar diteriakkan beberapa
pihak pasca usaha Jokowi melakukan “kerjasama” dengan meminta pemerintah
Singapura untuk mendorong investornya berinvestasi di Indonesia. Tentunya tidak
ada yang salah dengan strategi tersebut. Akan tetapi selayaknya pemerintah
Indonesia melakukan refleksi mendalam mengenai sebab permasalahan dan juga
solusi yang seharusnya diterapkan di Indonesia.
Sebagaimana dijelaskan oleh Prof. Firmansyah PhD, seorang rektor dan guru
besar FEUI, pelambatan ekonomi Indonesia saat ini berbeda dengan krisis pada
tahun 2007 silam yang disebabkan oleh ketidakstabilan sektor keuangan global.
Saat ini pelambatan ekonomi lebih disebabkan oleh permasalahan-permasalahan
domestik seperti melemahnya daya beli masyarakat dan kurangnya belanja modal
pemerintah. Jika hal ini tidak segera terselesaikan, pada akhirnya permasalahan
tersebut akan semakin menggerus tujuan memajukan kesejahteraan umum.
Strategi
Melalui peningkatan inklusi keuangan, sistem keuangan yang kokoh dan efisien
juga akan terbangun. Penguatan sektor keuangan khususnya keuangan formal
akan membantu pemberdayaan individu masyarakat melalui fasilitas dan
infrastruktur yang tersedia sehingga dapat mengintegrasikan masyarakat dengan
perekonomian. Kontribusi masyarakat Indonesia yang lebih banyak bergerak pada
sektor UMKM akan mendorong pertumbuhan sektor riil yang pada akhirnya
mendorong pertumbuhan ekonomi. Kontribusi masyarakat pada sektor riil juga
akan menguatkan perekonomian sehingga tahan terhadap guncangan baik dari sisi
eksternal maupun internal. Melalui strategi ini, sasaran akhir dari pertumbuhan
ekonomi yaitu pembangunan manusia dan peningkatan taraf hidup masyarakat
juga akan terpenuhi.
Pada akhirnya, sebagaimana yang telah saya jelaskan bahwa strategi besar ini
tidak akan berdampak apa-apa tanpa usaha totalitas dari pemerintah baik dalam
menyukseskan agenda inklusi keuangan dan juga sistem perlindungan masyarakat
melalui kesamaan hak baik dihadapan hukum, ekonomi, sosial dan politik.
konsekuensi dari hal ini adalah tuntutan pemerintahan yang adil, bersih dan
bertanggungjawab terhadap kesejahteraan rakyatnya yang merupakan cita-cita
luhur bangsa Indonesia. Mari kita dukung gerakan kebebasan dari perbudakan di
tanah sendiri. Merdeka!
2. Indonesia punya lebih dari 17.000 pulau dan panjang wilayah negaranya
melintasi 5.000 km garis khatulistiwa, memisahkan Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik dan memegang hak kendali perekonomian yang melintasi
wilayahnya.
5. Seperti yang disebutkan tadi, Indonesia termasuk dalam G-20 alias adalah
kelompok negara dengan perekonomian terbesar bersama Jepang, Korea, China,
India, Australia, India, Arab Saudi, Rusia, Amerika Serikat, Kanada, Perancis,
Jerman, Inggris, Afrika Selatan, Meksiko, dan negara luar biasa lainnya. Jika
dikalkulasikan berada pada Peringkat 15 dunia pada GDP nya.
6. Indonesia salah satu negara yang sedang menerapkan pengembangan potensi
ekonomi sektor pertanian
7. Pada krisis ekonomi 2008, Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil
selamat. Dengan tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi 5% disetiap
tahunnya.
9. Pada tahun 2013, Indonesia bersama Afrika Selatan, Meksiko, Brazil, China,
India, Malaysia, Filipina, Thailand dan Turki tergabung dalam NIC (Newly
Industrialized Country)
10. Struktur Angkatan Kerja terdiri atas 0-14 tahun 27% , 15-65 tahun 66% , 66-
keatas 6.4%
12. Jakarta dijadikan pusat ekonomi negara, Surabaya menjadi kota penghubung,
Bandung menjadi kota pendidikan, manufaktur, dan pariwisata, Medan sebagai
kota Satelit di Sumatera.
13. Sistem Hukum Indonesia terdiri atas 5 tingkatan dan sangat mempengaruhi
kegiatan ekonomi didalamnya. Konstitusi, Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah Otonomi.
14. Dalam 1 tahun Pemerintah menerima pemasukan pajak lewat 51 cara seperti,
pajak penghasilan badan, kontribusi asuransi kesehatan, keamanan sosial, pajak
preperty, pajak pertambahan nilai, materai. Bahkan Presiden langsung turun
tangan dalam membuat kebijakan penerimaan pendapatan daerah lewat pajak .
15. Indonesia mengurangi pajak korporasinya sebesar 23 %, atau terbesar kedua di
dunia.
18. Pemerintah Pusat memiliki lebih dari 100 BUMN ( Badan Usaha Milik
Negara )
20. Karena ekonomi terlalu terpusat di Jakarta. Jakarta menjadi wilayah transaksi
ekonomi yang sibuk dan padat menjadikannya sebagai salah satu kota ter”macet”
di dunia.
1. Jika berhasil memegang kendali potensi Sumber Daya Alam dengan baik,
Indonesia akan menjadi raja ekonomi asia, bahkan dunia pada 20 tahun yang akan
datang.
2. Pada Tahun 2030, Perekonomian Indonesia akan mejadi yang terbesar nomor 7
di dunia dan pada tahun 2050, perekonomian Indonesia akan menjadi yang
terbesar nomor 4 di dunia, dibawah India, Tiongkok dan Amerika Serikat. Pada
tahun tersebut perekonomian Indonesia bahkan lebih besar daripada Jepang.
3. Indonesia akan menikmati surplus angkatan kerja pada 10 tahun mendatang
dimana pada tahun tersebut akan ada 70% penduduk yang berada pada usia kerja
dan jika berhasil memanfaatkannya, Indonesia akan menguasai pasar tenaga kerja
dunia. Itu pun jika Sumber Daya Manusianya berkualitas.
7. 80% GDP akan datang dari “Urban Area” pada tahun 2030
8. Bali dan Jakarta akan menjadi penopang utama industri pariwisata Indonesia
dan Sektor Pariwisata adalah salah satu sektor paling potensial untuk
menggerakan ekonomi kreatif di Indonesia.
10. Tol Laut akan menjadi penopang kegiatan utama ekonomi Indonesia, yang
akan menghubungkan dan melintasi wilayah seluruh negara. Proyek ini sedang
dalam proses pembangunan dan fungsi utamanya untuk memudahkan negara
menyesuaikan harga barang di wilayah yang sangat jauh dari pusat pengembangan
industri terkait dan pendistribusian barang secara lebih efektif. Mulai tahun 2015
ini aktif dijalankan.
Wawasan perspektif global merupakan suatu cara pandang, cara tinjau dan cara
berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari suatu kepentingan
global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Dengan perspektif
yang semakin mengglobal kita dapat memahami dunia dan seisinya, sehingga
menumbuhkan kesadaran bahwa dunia yang begitu kompleks dan luas itu dapat
menjadi sempit dan sederhana. Sehingga kita perlu untuk mengkaji lebih dalam
pentingnya berwawasan perspektif global yang erat kaitannya dengan: landasan
pendukung kesadaran dan wawasan global yang diperlukan, bidang kekuatan
globalisasi, peningkatan daya saing dalam globalisasi, pengembangan wawasan
global melalui pendidikan, pengantisipasian arus globalisasi, sampai konsep
inovasi untuk peningkatan wawasan global. Ciri & Dampak Globalisasi
Perekonomian Indonesia memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Sebagai
negara dengan perekonomian terbesar ke-16 di dunia. perekonomian Indonesia
jauh lebih stabil dan terdiversifikasi. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia
mengalami kemajuan pesat dalam pengelolaan makroekonomi. Perspektif global
yang telah ditinjau saat ini memiliki ciri-ciri masyarakat terbuka, liberal, pasar
bebas, persaingan bebas (kompetisi), demokrasi berkembang. Dalam
perekonomian Indonesia, hukum ekonomi the invisible hand) semakin besar
peranannya dibanding peranan hukum negara à mekanisme pasar semakin
berperan daripada proses administrasi, Sistem ekonomi mengarah ke keterbukaan,
ekspansi kapitalisme internasional, “Hilangnya batas-batas” negara untuk aktivitas
ekonomi. Transaksi ekonomi tidak lagi dibatasi peraturan pemerintah, contoh :
pembelian dengan US $ di Indonesia tidak bisa dilarang oleh pemerintah.
Munculnya komunitas/assosiasi/organisasi internasional & kerjasama multilateral
semacam MEE, OKI, OPEC, mata uang Euro, pembebasan visa, dsb. Pemerintah
cenderung melepas urusan-urusan domestik masyarakatnya itu (debirokratisasi)
Batas negara & kewenangannya tunduk pada kekuatan teknologi, tatanan ekonomi
global, tatanan sosial & politik internasional. Transaksi ekonomi sudah tidak
mungkin diatur lagi secara efektif oleh negara. Kebijakan pemerintah cenderung
pro-pasar. Mas’oed (2002) menguraikan : Persoalan yang muncul berkait dengan
globalisasi ini adalah ketidakstabilan & ketidak-pastian ekonomi-politik (global
disorder dan global instability) – paling tidak sejak tahun 1980-an. Terdapat 3
kekuatan yang menyebabkannya, yaitu : Penciptaan & pengintegrasian ekonomi
global di bawah hegemoni kapitalis. Perubahan teknologi yang amat cepat
Konsentrasi kepemilikan uang dan kapital oleh si kaya dan si kuat. Untuk lebih
memahami masalah globalisasi, maka kita harus:
Dalam globalisasi kita menyadari bahwa setiap bangsa adalah saling bersaing, dan
berpacu dengan segala perubahan dan kemajuan. Kita akan kalah dalam
persaingan kalau tidak siap, dan tidak mengantisipasinya sejak awal. Kesiapan
kita dalam bersaing, adalah dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Peningkatan Daya Saing dalam Globalisasi
10
11
5. Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah
SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-
barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan
ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
2. Tingkat kesadaran orang tua sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Dimana mereka harus sadar agar anaknya nanti hidup layak sehat, pemerintah
memberikan pengobatan gratis untuk masyarakat kurang mampu.
12
Menurut dia, perkembangan ekonomi di Tanah Air terbangun dengan baik sekali,
terlebih yang menjadi tahun yang sangat baik untuk perekonomian
Indonesia."Sektor riil bergerak cukup kencang didukung kondisi moneter
yang stabil dan perkembangan perbankan serta pasar modal yang juga
menggembirakan," katanya.Dengan perkembangan tersebut, maka landasan
perekonomian Indonesia terbangun lebih kuat, terutama untuk tahun-tahun
mendatang.Terlebih hingga kini perkembangan moneter menghasilkan stabilitas
perekonomian yang sehat, di mana perbankan tumbuh signifikan dengan dana
naik 17,6 persen, , sedangkan kredit meningkat 25,5 persen.Sementara itu, PDB
nominal mencapai Rp3.957 triliun dengan pertumbuhan ekonomi riil 6,23 persen
dan diperkirakan akanterus meningkat. Pendapataan per kapita $1.946Jumlah
penduduk Indonesia 225 juta pada , pendapatan per kapita mencapai 1.946 dolar
AS,dengan 10 persen dari penduduk atau 22,5 juta mempunyai pendapatan per
kapita 6.000 dolar AS.Padahal sebelum krisis moneter pendapatan per kapita
hanya sebesar 1.100 dolar AS."PDB sebesar itu menjadi landasan yang kuat
untuk kemajuan ekonomi di tahun-tahun mendatang," katanya.PDB nominal
yang terus meningkat sejak di atas 15 persen berarti pertumbuhan ekonomi
semakin sehat.Menurut Harinowo, motor penggerak utama keberhasilan tersebut
terletak pada dua hal, yaitu jumlah penduduk dan sumber daya alam di Tanah Air.
Dengan jumlah penduduk yang besar dan mempunyai daya beli tinggi maka maka
perekonomian akan menjadi semakin kuat.Iamencontohkan sejumlah sektor
seperti ritail, konsumer produk, tekstil, garmen, elektronik, otomotif, dan non-
tradables sangat berpotensi bila didorong jumlah penduduk yang besar
Di masa yang akan datang, lanjut Bambang, ada tiga hal yang bisa menjadi
kekuatan perekonomian Indonesia. Pertama, infrastruktur yang akan dikerjakan
secara besar-besaran oleh pemerintah dah swasta.
“Jadi bisnis swasta bisa booming, faktor gap defisit kita sudah jauh dibandingkan.
Kinerja infrastruktur tidak seimbang dengan laju ekonomi. Jadi masih banyaik
ruang,” jelas Bambang di kantor Kemkei, Jakarta, Senin (31/8).
Dan yang terakhir, Menkeu optimistis, elektronik dan otomotif masih bisa berjaya
di masa depan. Hal ini mengingat, adanya ekspor mobil, serta pengolahan
makanan yang bisa diproduksi lebih banyak dan diekspor.
13
“Yang marketnya besar, elektronik dan consumer goods kan sudah kuat. Cost of
production bisa ditekan lalu bisa bersaing dengan internasional. Karena apa
domestiknya kuat jadi bisa kirim ke luar negeri,” tandas Bambang.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dalam sambutan The 2th Islamic
Economics and Finance Research Forum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah, Ciputat, Tangerang, Banten, Rabu (13/11/2013). mengungkapkan
setidaknya terdapat delapan peringatan yang harus diperhatikan seluruh
masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan perekonomian dimasa depan.
Kedelapan poin ini juga menjadi peringatan bagi Indonesia dalam menghadapi
persaingan ekonomi global. Poin pertama dari peringatan tersebut adalah
perekonomian di masa kedepan akan semakin terintegrasi ditandai adanya
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlangsung pada tahun 2015.
“Globalisasi ekonomi ini tidak dapat kita cegah, kompetisi akan semakin ketat,
semua itu memberi peluang sekaligus tantangan bagi kita” ujarnya.
Kedua, ekonomi masa depan akan ditandai fenomena teknologi dan ilmu
pengetahuan yang semakin menunjukan intervensinya terhadap perekonomian.
“Negara yang tidak mempunyai inovasi dalam pembangunan ekonomi, maka dia
tidak akam mampu mengembang daya saing produk dalam negerinya. Ini juga
menjadi pekerjaan rumah bagi kita,” lanjutnya.
“53% GDP dunia ada dikawasan ini serta 70% iklim investasi tergantung pada
kawasan ini,” jelasnya.
Keenam, lanjut Hatta, negara-negara barat akan mulai mengalami penuaan dimana
lebih dari separuh penduduk dibelahan dunia barat dalam kondisi tua tahun 2025.
Kondisi ini terjadi akibat kurangnya regenerasi yang membuat penduduk di Asia
akan menjadi semakin produktif. “Soal produktifitas ini juga menjadi tantangan
bagi SDM kita,” katanya.
14
Dua peringatan terakhir yang harus diperhatikan indonesia adalah dunia tengah
merumuskan tataran ekonomi global, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, keseimbangan, dan berkelanjutan. Serta poin kedelapan adalah sekitar
23% penduduk di dunia merupakan umat islam yang tersebar diberbagai macam
negara, yang akan memberikan kontribusinya kepada perekonomian dunia melalui
konsep ekonomi syariah.
SEJARAH PERKEMBANGAN
• 1950-1959 : Sistem ekonomi liberal (masa demokrasi)
15
Sejak berdirinya negara RI, sudah banyak tokoh-tokoh negara pada saat itu yang
telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia, baik
secara individu maupun diskusi kelompok. Seperti Bung Hatta sendiri, semasa
hidupnya mencetuskan ide, bahwa dasar perekonomian Indonesia yang sesuai
cita-cita tolong menolong adalah koperasi namun bukan berarti semua kegiatan
ekonomi harus dilakukan secara koperasi, pemaksaan terhadap bentuk ini justru
telah melanggar dasar ekonomi koperasi.
1. Free fight liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali
16
Walaupun demikian, semua program dan rencana tersebut tidak memberikan hasil
yang berarti bagi perekonomian Indonesia. Beberapa faktor yang menyebabkan
kegagalan adalah:
Program-program tersebut disusun oleh tokoh-tokoh yang relatif bukan di
bidangnya, namun oleh tokoh politik, dengan demikian keputusan-keputusan yang
dibuat cenderung mentitikberatkan pada masalah politik, bukan masalah
ekonomi.
Kelanjutan dari akibat di atas, dana negara yang seharusnya di alokasikan untuk
kepentingan kegiatan ekonomi, justru di alokasikan untuk kegiatan politik &
perang
Faktor berikutnya adalah terlalu pendeknya masa kerja setiap kabinet yang
dibentuk (setiap parlementer saat itu). Tercatat tidak kurang dari 13x kabinet yang
berganti pada saat itu. Akibatnya program-program dan rencana ekonomi yang
telah disusun masing-masing kabinet tidak dapat dijalankan dengan tuntas.
Disamping itu program dan rencana yang disusun kurang memperhatikan potensi
dan aspirasi dari berbagai pihak. Selain itu, putusan individu dan partai lebih di
dominankan daripada kepentingan pemerintah dan negara. Cenderung terpengaruh
untuk menggunakan sistem perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi
masyarakat Indonesia (liberalis, 1950- 1957) dan etatisme (1958- 1965) Orde
Baru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut,
ekonomi Indonesia berkembang pesat meski hal ini dibarengi praktek korupsi
yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan
miskin juga semakin melebar.
Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun
sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada
tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan [[1998].
Presiden Soeharto memulai “Orde Baru” dalam dunia politik Indonesia dan secara
dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang
ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya.
17
Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan
utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur Administratif yang
didominasi militer namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. DPR
dan MPR tidak berfungsi secara efektif. Anggotanya bahkan seringkali dipilih
dari kalangan militer, khususnya mereka yang dekat dengan Cendana. Hal ini
mengakibatkan Aspirasi rakyat sering kurang didengar oleh pusat. Pembagian
PAD juga kurang adil karena 70% dari PAD tiap provinsi tiap tahunnya harus
disetor kepada Jakarta, sehingga melebarkan jurang pembangunan antara pusat
dan daerah.
Pada dasarnya tujuan dari suatu negara melaksanakan pembangunan adalah untuk
mengatasi atau keluar dari masalah-masalah yang selama ini dihadapi. Setidaknya
ada empat masalah pokok yang dihadapi oleh suatu negara, terutama negara
sedang berkembang dan negara terbelakang yaitu kemiskinan, ketimpangan dalam
distribusi pendapatan, dan pengangguran. Berikut ini penjelasan dari keempat
masalah pokok pembangunan ekonomi tersebut.
1. Kemiskinan
18
3. Pengangguran
4. Inflasi
Penurunan daya beli masyarakat akan berdampak pada dunia usaha, karena
perusahaan akan mengurangi kapasitas peroduksinya, atau bahkan menghentikan
produksinya.
19
BAB III
KESIMPULAN
3. 1 Kesimpulan
Bersama-sama negara ini akan maju jika manusianya ingin bangkit dari
keterpurukan. Data masa depan diatas memang hanya perkiraan, tapi itulah
gambaran yang akan terjadi di Indonesia pada abad pertengahan kelak. Apakah
kita siap menghadapinya?? . Bahkan dalam menghadapi MEA ( Masyarakat
Ekonomi Asean ) Indonesia tampak sedikit belum siap. Bangsa yang kuat adalah
bangsa yang bersama-sama mampu kompak antar manusianya, mampu berjuang
bahkan disaat titik terendah.
3.2 saran