Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH BIOLOGI DASAR

EKOLOGI

OLEH :

MUH. ALIF HARIANSYAH

(19.023.54.243.013)

FAKULTAS PERIKANAN

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR

UNIVERSITAS ANDI DJEMMA

PALOPO

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena berkat rahmat-Nya,
pengerjaan makalah ini bisa selesai tepat waktu. Saya sebagai penyusun makalah ini, mengucapkan
banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam membuat makalah ini. Saya
berharap, makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang Ekologi. Sekian dan
terima kasih.

Palopo, 28 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang.................................................................................................................................

Rumusan Masalah...........................................................................................................................

Tujuan..............................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

Sejarah Ekologi................................................................................................................................

Pengertian Ekologi............................................................................................................................

Hubungan Ekologi dengan Ilmu-Ilmu


lain..........................................................................................

Pembagian Ekologi...........................................................................................................................

Ruang Lingkup Ekologi.....................................................................................................................

BAB III PENUTUP

Kesimpulan......................................................................................................................................

Saran................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Istilah Ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel (1869), berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oikos =
Tempat Tinggal (rumah) Logos = Ilmu, telaah. Oleh karena itu Ekologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan dengan lingkungnya. Odum (1993)
menyatakan bahwa ekologi adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan
manusia sebagai bagiannya. Struktur ekosistem menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada
waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan densitas organisme, biomassa, penyebaran materi (unsur
hara), energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.

Fungsi ekosistem menunjukkan hubungan sebab akibat yang terjadi secara keseluruhan antar komponen
dalam sistem. Ini jelas membuktikan bahwa ekologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari seluruh
pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya, serta
dengan semua komponen yang ada di sekitarnya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan
ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik
antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup
yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling
mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang
menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang
menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.

Ekologi mencoba memahami hubungan timbal balik, interaksi antara tumbuh-tumbuhan, binatang,
manusia dengan alam lingkungannya, agar dapat menjawab pertanyaan; dimana mereka hidup,
bagaimana mereka hidup dan mengapa mereka hidup disana. Hubungan- hubungan tersebut demikian
kompleks dan erat sehingga Odum (1971) menyatakan bahwa ekologi adalah “Environmental Biology“.
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah sejarah Ekologi?


2. Apa definisi dari Ekologi?
3. Seperti apa hubungan ekologi dengan ilmu-ilmu yang lain?
4. Bagaimana pembagian Ekologi?
5. Apa saja ruang lingkup ekologi?

TUJUAN

1. untuk mengetahui sejarah ekologi


2. Untuk mengetahui definisi dari ekologi
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan ekologi dengan ilmu lainnya
4. Untuk mengetahui pembagian ekologi
5. Untuk mengetahui ruang lingkup ekologi

BAB II

PEMBAHASAN
A. Sejarah Ekologi

Dalam pandangan historis, ekologi tidak begitu jelas. Ini disebabkan karena perkembangannya yang
berangsur-angsur. Catatan Hipocratus, Aristoteles, dan filosof lainnya, merupakan naskah kuno yang
berisi rujukan tentang masalah-masalah ekologi, meskipun tidak menggunakan nama ekologi. Baru pada
abad ke-16 dan 17 ayang timbul dari natural history yang kemudian berkembang menjadi satu ilmu yang
sistematik, analitik, dan obyektif mengenai hubungan organisme dan lingkungan yaitu EKOLOGI. Nama
tersebut baru dikemukakan oleh seorang ahli biologi Jerman yang bernama Earns Haeckel (1834-1919)
pada tahun 1860.

Sebelum itu, banyak orang besar dari kebangunan biologi abad ke-18 telah menyumbang kepada pokok
persoalannya walaupun etiket “ekologi” tidak digunakan. Misalnya: Anton van Leeuwenhoek, yang lebih
dikenal sebagai ahli mikroskop perintis dari awal tahun 1700 juga mempelopori pengkajian “rantai-
rantai makanan” dan “pengaturan populasi”, dua bidang penting dalam ekologi mutakhir.

Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai suatu disiplin ilmu dan berkembang terus dengan cepat.
Apalagi saat dunia sangat peka terhadap masalah lingkungan dalam mengadakan dan memelihara mutu
manusia. Ekologi merupakan cabang ilmu yang mendasarinya dan selalu berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.

B. Pengertian Ekologi

Ekologi berasal dari bahasa Yunani “Oikos” yang berarti rumah atau tempat hidup, dan “logos” yang
berarti ilmu. Secara harfiyah Ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok
organisme terhadap lingkungannya. Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara
organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad
hidup. Ada juga yang mngatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari
hubungan antara tumbuhan, binatang, dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup,
bagaimana kehidupannya, dan mengapa berada di tempat tersebut.

Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang
terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan. Tetapi biasanya ekologi didevinisikan sebagi
pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok-kelompok organisme terhadap
lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal-balik antara organisme-organisme hidup dan lingkungannya.
Sebab ekologi memperhatikan terutama biologi “golongan-golongan” organisme dan dengan proses-
proses fungsional di daratan dan air adalah lebih tetap berhubungan dengan upaya mutakhir untuk
mendevinisikan ekologi sebagai pengkajian struktur dan fungsi alam, telah dipahami bahwa manusia
merupakan bagian dari pada alam.

Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi
ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam.
Struktur di sini menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu
termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi,
faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya
menggambarkan sebab-akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari
pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.

Jelaslah bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam rumah tangganya atau ilmu
yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup sesamanya dan dengan
komponen di sekitarnya. Dengan demikian seorang ahli ekologi juga menaruh minat kepada manusia,
sebab manusia merupakan spesies lain (makhluk hidup) dalam kehidupan di biosfer (tempat hidup)
secara keseluruhan. Selanjutnya dengan adanya gerakan kesadaran lingkungan di negara maju sejak
tahun 1968 sedangkan di Indonesia sejak tahun 1972, di mana setiap orang mulai memikirkan masalah
pencemaran, daerah-daerah alami, hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan
energi, kenaikan suhu bumi karena efek rumah kaca atau pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya
telah memberikan efek yang mendalam atas teori ekologi. Ekologi merupakan disiplin baru dari Biologi
yang merupakan mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang menjembatani antara
ilmu alam dan ilmu sosial.

C. Hubungan Ekologi dengan Ilmu-ilmu lain

Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur. Dari perkembangan itu semakin terlihat
bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir ilmu-ilmu lainnya. Guna memahami ruang lingkup
dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus dipandang dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu lain.
Untuk mengerti hubungan antara organisme dan lingkungan, semua bidang ilmu yang menerangkan
tentang komponen-komponen makhluk hidup dan lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara
mengenai pencemaran hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi,
kenaikan suhu bumi karena efek dari rumah kaca atau pemenasan global, ozon berlubang dan lainnya,
ini berarti juga harus berbicara mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian, kehutanan, ilmu gizi, klimatologi,
dan lainnya. Boleh dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungan ekologi dengan hampir
semua bidang ilmu yang ada. Semakin terasa bahwa semua orang harus memahami ekologi.

Dalam ekologi, istilah populasi dinyatakan sebagai golongan individu-individu dari setiap spesies
organisme. Sedangkan komunitas adalah semua populasi-populasi yang menduduki daerah tertentu.
Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup berfungsi bersama sebagai sistem ekologi atau ekosistem.
Penting untuk diketahui bahwa tidak ada garis pemisah yang jelas ditunjukan pada spektrum yang
dimaksud.

Interaksi dengan lingkungan fisik (energi dan mineral) pada setiap tingkat menghasilkan sistem-sistem
fungsional yang khas. Di mana sistem tersebut mempunyai tujuan dan merupakan gabungan dari
berbagai komponen yang secara teratur berinteraksi satu sama lain dan saling ketergantungan serta
membentuk satu kesatuan secara keseluruhan.

Agar mudah dimengerti hubungan organisme dan lingkungannya, semua bidang ilmu yang dapat
menerangkan setiap makhluk hidup dan lingkungan sangat diperlukan. Penyebaran, adaptasi dan aspek-
aspek fungsi organisme dan komunitas banyak dipelajari dalam ekologi dan erat hubungannya dengan
ilmu-ilmu biologi lainnya seperti taksonomi, morfologi, fisiologi, genetika. Sedangkan klimatologi, ilmu
tanah, geologi, dan fisika memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan. Jadi pengetahuan dan
biologi sangat diperlukan bagi seorang ahli ekologi untuk dapat mengungkapkan hubungan antara
lingkungan dan dunia kehidupan.

D. Pembagian Ekologi

Ekologi dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Autekologi: membahas pengkajian individu organisme atau spesies. Sejarah-sejarah hidup dan
prilaku sebagai cara-cara penyesuaian diri terhadap lingkungan biasanya mendapatkan penekanan.
Pembahasan melaiputi aspek siklus hidup,adaptasi,sifat parasitik,non-parasitik,dan lain-lain.

2. Sinekologi: membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi


bersama sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. Bila diadakan
suatu studi mengenai hubungan suatu jenis pohon terhadap lingkungan, pengkajian itu akan bersifat
autekologi. Apabila studi itu memperhatikan atau mengenai hutan di mana jenis pohon itu tumbuh,
pendekatannya bersifat sinekologi.

Pembagian ekologi seperti ini sangat berguna dalam penelitian. Seseorang yang akan melakukan
penelitian dapat memusatkan diri pada proses-proses, tingkat-tingkat, lingkungan-lingkungan,
organisme-organisme, atau masalah-masalah dan membuat sumbangan-sumbangan yang bernilai
terhadap keseluruhan mengenai biologi lingkungan.

E. Ruang Lingkup Ekologi

Ruang lingkup ekologi meliputi populasi, komunitas, ekosistem, hingga biosfer.

1. Populasi

Populasi adalah kelompok individu-individu yang memiliki kesamaan genetik,dan berada bersama-sama
dalam tempat dan waktu yang sama. Secara umum, apabila kita bicara populasi,maka yang kita
maksudkan adalah anggota-anggota dari spesies yang sama,yang satu sama lain berdekatan. Antara
populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam komunitasnya. Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.

a. Alelopati
Merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi
tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain
karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati
dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

b. Kompetisi

Merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi
persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing
dengan populasi sapi di padang rumput.

2. Komunitas

Komunitas adalah kelompok populasi yang berada bersama-sama dalam tempat dan waktu tertentu.
Tingkatannya tergantung pada skala yang kita tetapkan. Kita dapat menggunakan komunitas untuk
menunjukkan semua benda yang hidup di dalam suatu ekosistem ,atau kita dapat membatasi perhatian
kita hanya pada komunitas burung, atau komunitas tanaman dan sebagainya.

Cara yang paling baik untuk menamakan komunitas itu adalah dengan mengambil beberapa sifat yang
jelas dan mantap, baik hidup maupun tidak. Ringkasannya pemberian nama komunitas dapat
berdasarkan :

a. Bentuk atau struktur utama seperti jenis dominan, bentuk hidup atau indikator lainnya seperti
hutan pinus, hutan agathis, hutan jati, atau hutan Dipterocarphaceae, dapat juga berdasarkan sifat
tumbuhan dominan seperti hutan sklerofil.

b. Berdasarkan habitat fisik dari komunitas, seperti komunitas hamparan lumpur, komunitas pantai
pasir, komunitas lautan, dan lain-lain.

c. Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional misalnya tipe metabolisme komunitas.


Berdasarkan sifat lingkungan alam seperti iklim, misalnya terdapat di daerah tropik dengan curah hujan
yang terbagi rata sepanjang tahun, maka disebut hutan hujan tropik.

Macam-macam Komunitas. Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar
dapat dibagi dalam dua bagian yaitu :

a. Komunitas akuatik, komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit atau
di kolam.

b. Komunitas terrestrial, yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di padang
rumput, di padang pasir, dll.

Suksesi dapat dibagi menjadi dua yaitu :


a. Suksesi primer yaitu bila ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali, sehingga komunitas
awal (yang ada) menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan ditempat tersebut tidak ada lagi yang
tertinggal dan akhirnya terjadilah habitat baru.

b. Suksesi sekunder yaitu prosesnya sama dengan yang terjadi pada suksesi primer, perbedaannya
adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal pada habitatnya. Ekologi tersebut
mengalami gangguan, akan tetapi tidak total, masih ada komunitas yang tersisa.

Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling
berhubungan melalui keragaman interaksinya.Interaksi antarkomponen ekologi dapat merupakan
interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan antarkomunitas.

a. Interaksi antarorganisme

Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu
berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau
individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.Interaksi antar
organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme
dapat dikategorikan sebagai berikut:

1) Netral adalah hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang
bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya :
antara capung dan sapi.

2) Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat
sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol
populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa, dan burung hantu dengan tikus.

3) Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme
hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan
inangnya. Contoh : Plasmodium dengan manusia, Taenia saginata dengan sapi, dan benalu dengan
pohon inang.

4) Komensalisme adalah merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dalam
bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies
lainnya tidak dirugikan. Contohn yang grek dengan pohon yang ditumpanginya.

5) Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-
kacangan.

b. Interaksi Antarpopulasi
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak
langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut. Alelopati
merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi
tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain
karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati
dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri tertentu. Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila
antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa
yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.

c. Interaksi AntarKomunitas

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi.
Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-
macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan,
ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi
interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari
kedua komunitas tersebut. Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan
organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya
pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.

d. Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik

Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara organisme
dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di
dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.

Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya.


Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila
keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem
untuk mencapai keseimbangan baru.

3. Ekosistem

Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang membentuk
sistem ekologi atau tingkatan organisasi kehidupan yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup,
dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi. Pada ekosistem, setiap
organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupun
dekomposer.. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang
beragam. Suatu ekosistem berdasarkan susunan dan fungsinya tersusun dari beberapa komponen
sebagai berikut :

1) Komponen autotrof
Autotrof berasaldari kata Auto yang berarti sendiri, dan trophikos yang berarti “menyediakan makan”
pengertian dari Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri
yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia.
Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.

2) Komponen heterotrof

Heterotrof berasal dari kata “Heteros” yang berarti berbeda, dan trophikos yang berarti makanan).
Pengertian dari Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai
makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah
manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

3) Bahan tak hidup (abiotik)

Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari.Bahan
tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat
hidup.

4) Pengurai (dekomposer)

Pengertian dari Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal
dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil
penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh
produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.

a. Macam-macam Ekosistem

Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem
perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.

1) Ekosistem darat

Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak
geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai
berikut.

· Bioma gurun

Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan
padang rumput.Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang
hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat
rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim
yang terdapat di gurun berukuran kecil.
Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak
berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup
di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.

· Bioma padang rumput

Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah
hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi
dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput
yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar,
serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikusdanular.

· Bioma Hutan Basah

Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.

Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya
berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-
40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan
basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung
cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar
25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan
anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung
hantu.

· Bioma hutan gugur

Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang, Ciri-cirinya adalah curah hujan merata
sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur).
Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah,
bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsaluwak).

· Bioma taiga

Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya
adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies
seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain
moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

· Bioma tundra

Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di
puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan
yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan
rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang
hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah
panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub,
beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.

2) Ekosistem Air Tawar

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan
terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan
lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di
air tawar pada umumnya telah beradaptasi. Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.

Adaptasi tumbuhan

Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga
biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan
tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan
tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis
lingkungan atau isotonis.

Adaptasi hewan

Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan
menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan,
dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara
keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.

Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme dalam
air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.

3) Ekosistem air laut

Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.

· Laut

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55%
terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut
sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di
bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap
subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas
turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang
berlangsung balk. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya
secara horizontal.

Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut.

· Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.

· Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar
dalamnya ± 300 meter.

· Batialmerupakandaerah yang dalamnyaberkisarantara 200-2500 m.

· Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000 m).

Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari tepi laut semakin ketengah, laut
dibedakan sebagai berikut.

· Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m.

· Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalam an 200-1000 m. Hewannya


misalnya ikan hiu.

· Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan yang hidup
di daerah ini misalnya gurita.

· Abisalpelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000m; tidak terdapat tumbuhan
tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini.

· Hadalpelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 m. Di bagian ini
biasanya terdapat lele laut dan ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di tempat
ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.

Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan
tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran
urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan
diekskresikan melalui insang secara aktif.

4) Ekosistem pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut.
Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai
memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras. Daerah paling atas pantai
hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan
remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.

Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang,
porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landaklaut,
bintanglaut, danikan-ikan kecil. Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah
ini dihuni oleh beragaman vertebrata dan ikan serta rumput laut.

4. Biosfer

Biosfer adalah ekosistem global jumlah seluruh ekosistem planet, atau seluruh makhluk hidup dan
tempatnya hidup. Biosfer merupakan tingkatan yang paling kompleks dalam ekologi. Biosfer meliputi
atmosfer hingga ketinggian beberapa kilometer, daratan sampai ke dan termasuk bebatuan yang
mengandung air yang berada paling tidak 1500 meter di bawah tanah, danau dan aliran sungai, gua, dan
lautan hingga kedalaman beberapa kilometer.

Penentu penting persebaran organisme dalam biosfer meliputi iklim dan factor abiotik lainnya.

Faktor abiotik utama :

a. Suhu

Suhu lingkungan merupakan faktor penting dalam persebaran organisme karena pengaruhnya pada
proses bilogis dan ketidakmampuan sebagaian besar organisme untuk mengatur suhu tubuhnya secara
tepat. Sel bisa pecah jika air yang terdapat di dalamnya membeku pada suhu di bawah 0o C, dan protein
pada sebagian besar organisme akan mengalami denaturasi pada suhu di atas 45o C. Selain itu jumlah
organisme dapat mempertahankan suatu metabolisme yang cukup aktif pada suhu yang sangat rendah
atau pada suhu yang sangat tinggi. Adaptasi yang luar biasa memungkinkan beberapa organisme hidup
di luar di dalam suhu tersebut.

b. Air

Sifat-sifat air yang unik berpengaruh pada organisme dan lingkungannya. Air sangat penting bagi
kehidupan tetapi ketersediaannya bervariasi secara dramatis di berbagai habitat. Organisme air tawar
dan air laut hidup terendam di dalam suatu lingkungan akuatik, tetapi organisme tersebut menghadapi
permasalahan keseimbangan air jika tekanan osmosis intraselulernya tidak sesuai dengan tekanan
osmosis air disekitarnya. Organisme di lingkungan darat mengahdapi ancaman kekeringan yang hampir
konstan dan evolusinya dibentuk oleh kebutuhannya untuk mendapatkan dan menyimpan air dalam
jumlah yang mencukupi.

c. Cahaya Matahari

Matahari memberikan energi yang menggerakkan hampir seluruh ekosistem meskipun hanya tumbuhan
dan organisme fotosintetik lain yang menggunakan sumber energi secara langsung. Dalam lingkungan
akuatik, intensitas dan kualitas cahaya membatasi persebaran organisme fotosintetik akan tetapi
organisme fotosintetik itu sendiri menyerap banyak cahaya yang menembus air yang selanjutnya akan
mengurangi intensitas dan kualitas cahaya pada air di bawahnya.

d. Angin

Angin memperkuat pengaruh suhu lingkungan pada organism dengan cara meningkatkan hilangnya
panas melalui penguapan (evaporasi) dan konveksi. Angin juga menyebabkan hilangnya air di organism
dengan cara meningkatkan laju penguapan pada hewan dan laju transpirasi pada tumbuhan. Selain itu,
angin dapat menyebabkan pengaruh yang sangat mendasar pada bentuk pertumbuhan tumbuhan.,
yaitu dengan cara menghambat pertumbuhan anggota tubuh pohon yang terdapat pada sisi arah tiupan
angin, anggota tubuh pohon yang berada pada arah yang berlawanan dengan arah tiupan angin akan
tumbuh secara normal, yang menghasilkan suatu penampakan “lambaian bendera”.

e. Batudan Tanah

Penyebab timbulnya pola pengelompokan pada area tertentu yang acak pada ekosistem terrestrial
adalah struktur fisik, pH dan komposisi mineral batuan serta tanah yang akan membatasi persebaran
tumbuhan dan hewan yang memakannya. Pada aliran sungai, komposisi substrat dapat mempengaruhi
factor kimiawi dalam air, yang selanjutnya akan mempengaruhi tumbuhan dan hewan penghuni
ekosistem akuatik. Pada lingkungan laut struktur substrat dalam zona pasang-surut dan dasar laut
menentukan jenis organisme yang dapat menempel atau meliang dalam habitat seperti itu.

f. Gangguan Periodik

Gangguan yang sangat merusak seperti kebakaran, badai, tornado dan letusan gunung merapi dapat
menghancurkan komunitas biologis. Setelah adanya gangguan yang merusak, daerah akan dikolonisasi
ulang oleh organisme yang selamat dari bencana, akan tetapi struktur komunitas akan mengalami suatu
suksesi perubahan selama proses pemulihan.

Beberapa gangguan, seperti letusan gunung berapi merupakan gangguan yang jarang terjadi dan tidak
dapat diprediksi menurut dan ruang, sehingga organism tidak memiliki adaptasi evolusioner untuk
menghadapinya. Sebaliknya gangguan seperti kebakaran meskipun dalam jangka pendek tidak dapat
diprediksi, tetapi kejadian berulang sering terjadi pada beberapa komunitas, dan banyak tumbuhan
telah beradaptasi terhadap gangguan periodic seperti ini. Pada kenyataannya beberapa komunitas
sesungguhnya bergantung pada kebakaran yang terjadi secara periodik untuk mempertahankan
hidupnya.

g. Iklim

Faktor abiotik yang baru dijelaskan memiliki pengaruh langsung pada biologi organisme. 4 faktor
pertama-suhu, air, cahaya, dan angin-merupakan komponen utama iklim (climate) yaitu kondisi cuaca
yang dominan pada suatu lokasi, kita dapat melihat dampak besar iklim pada persebaran organisme
dengan cara membuat suatu klimograf, yaitu suatu plot suhu dan curah hujan dalam suatu daerah
tertentu, yang sering kali diberikan dalam bentuk rata-rata tahunan.

Rata-rata tahunan untuk suhu dan curah hujan sangat berkorelasi dengan bioma yanng ditemukan di
wilayah yang berbeda-beda. Akan tetapi, kita harus selalu berhati-hati untuk membedakan antara
korelasi antara variabel-variabel dengan kausal, yaitu suatu hubungan sebab akibat.

F. Aplikasi Ekologi

Manusia sebagai satu bagian dari alam merupakan bagian utama dari lingkungan yang kompleks.
Kegiatan-kegiatan seperti perkembangan penduduk, industri pembangunan jalan-jalan dan hutan,
pemakaian insektisida, penggunaan unsur-unsur radio aktif, pembuatan bandara, perumahan, dan
sebagainya merupakan contoh yang dapat mempercepat proses perubahan lingkungan dari bumi ini.
Manusia dengan kelebihannya yang mempunyai akal dan pikiran dalam kemajuan teknologi ini merasa
makhluk yang paling berkuasa di alam ini. Penemuan-penemuan yang pada mulanya bertujuan untuk
kesejahteraan manusia dapat menjadi bomerang terhadap hidupnya bila prinsip-prinsip ekologi
diabaikan.

Untuk hidup dan hidup berkelanjutan bagi manusia harus belajar memahami lingkungannya dan pandai
mengatur sumber-sumber daya alam dengan cara-cara yang dapat dipertanggung jawabkan demi
pengamanan dan kelestarian. Seorang ahli ekologi harus dapat melihat jauh ke depan, dalam jangka
panjangan yang lebih bersifat pengamanan dan pemeliharaan untuk dapat hidup dengan baik dengan
tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.

Asas-asas ekologi dalam kenyataan dewasa ini banyak dipakai untuk menganalisis lingkungan hidup
manusia, pertambahan penduduk, peningkatan produksi makanan, penghijauan, erosi, banjir,
pelestarian plasma nutfah, dan hewana-hewan langka, koleksi buah-buahan langka, pencemaran
(polusi), dan lain sebagainya. Pada dasarnya masalah lingkungan itu timbul karena kegiatan manusia
sendiri yang tidak mengindahkan atau tidak mengerti prinsip-prinsip ekologi.

Ada 14 asas dalam ekologi yang merupakan satu kesatuan antara yang satu dengan yang lain. Yaitu:

1. Energi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan
atau diciptakan.
2. Semua proses pengubahan energy tidak cermat.

3. Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman adalah kategori sumber alam.

4. Mengenai kejenuhan dan ketidakjenuhan.

5. Peningkatan pengadaan suatu sumber alam mungkin dapat merangsang penggunaan sumber
alam tersebut.

6. Keturunan (genotif) dengandaya pembiakan tertinggi akan sering dijumpai pada generasi
berikutnya.

7. Keanekaragaman yang kekal lebih tinggi pada lingkungan yang stabil.

8. Tingkat makanan atau takson menjadi jenuh oleh keanekaragaman dengan kecepatan yang
ditentukan oleh sifat mic, diferensiasi.

9. Keanekaragaman sebanding dengan biomassa / produktivitas.

10. Biomassa / produktivitas meningkat dalam lingkungan yang stabil.

11. Sistem yang mantab (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum dewasa.

12. Kesempurnaan adaptasi setiap habitat/sifat bergantung kepada kepentingan relatifnya dalam
suatu lingkungan tertentu.

13. Lingkungan fisik yang stabil memungkinkan keanekaragaman biologi berlaku dalam ekosistem
mantap yang kemudian menggalakkan stabilitas populasi lebih jauh lagi.

14. Derajat pola keteraturan fluktuasi populasi bergantung kepada pengaruh sejarah populasi itu
sebelumnya.

BAB II

PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbalbalik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.

2. Ekologi adalah bagian kecil dari biologi. Ilmu biologi murni dapat dibagi dua, yaitu pembagian
berdasarkan “lapisanvertikal” dan pembagian berdasarkan “taksonomi”

3. Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar dari tingkat paling
sederhana ke tingkat organisasi yang paling kompleks.Tingkatan organisme dalam ekologi adalah
protoplasma, sel, jaringan, organ , sistem organ, organism, populasi, komunitas, dan ekosistem.

4. Ekologi masak ini menjadi semakin luas cakupannya, namun ekologi dapat dikelompokkan
berdasarkan bidang kajiannya, yaitu autekologi, sinekologi, berdasarkan habitatnya, dan berdasarkan
taksonomi.

5. Suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya suatu organisme akan
sangat bergatung pada organisme lain dan berbagai komponen lingkungan yang ada di sekitarnya.

6. Ekologi memiliki 14 asas yang merupakan satu kesatuan antara asas yang satu dengan asas yang
lain.

7.

B. Saran

Dalam suatu kehidupan, suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya suatu
organisme akan sangat bergatung padaorganisme lain dan berbagai komponen lingkungan yang ada di
sekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA
DjamalIrwa, Zoer’aini. 2003. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komunitas dan
Lingkungan. Jakarta : Bumi Aksara.

Heddy, Suwasono, dkk. 1986. Pengantar Ekologi. Jakarta : Rajawali.

Mc. Noughton, S.J., Larry L. Wolf. 1990. Ekologi Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University.

Soemarmoto, Otto. 1972. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan

id.wikipedia.org

id.scribd.com

http://achieve-ourdreams.blogspot.com/2012/06/makalah-ekologi.html

Anda mungkin juga menyukai