Rizalmguntur 1 A KDK
Rizalmguntur 1 A KDK
S1 KEPERAWATAN
STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS
SKENARIO KASUS
“BATUKKU TAK KUNJUNG SEMBUNG “
Dari keterangan keluarga didapatkan informasi pasien sakit batuk sudah 2 bulan kadang
sampai muntah, riwayat pernah berobat ke puskesmas selama 4 bulan terus menerus. Dari
hasil Photo Thorax 3 bulan yang lalu didapatkan data bahwa pasien menderita KP aktif dan
hasil lab dari UGD HB 7gr%, Leukosit 12000 mm3, Trombosit 124000, LED 50/ jam, GD
98 gr%, Ureum 75 gr%, Kreatinin 1.2 gr%, Hasil Bta +. Dan Therapy dari UGD :
Mnt Bahan
Diskusi :
- Konjungtifa anemis
- Latergy
- Thorax
- Kifosis
- Ureum
-Nafas cuping hidung
- Krearinin
- Ronchi +
- Bta +
- Trombosit
- Photo thorax
- Leukosit
- Kp aktif
- Konjungtifa anemis
Konjungtiva
merupakan lapisan tipis yang berada di mata yang berguna melindungi sklera (area putih dari
mata).
Anemis/anemia
merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih rendah dari jumlah normal
- Latergy
Latergy adalah ketika seseorang mengalami kelehan,baik secara fisik maupun
pikiran.kelelahan ini sering kali di sertai dengan rasa mengantuk,lesu dan lemas
- Thorax
Thorax adalah bagian tubuh yang tersusun dari tulang dada
- Kifosis
Kifosis adalah penyakit kelainan pada tulang belakang yang menyebabkan tubuh penderita
melengkung ke depan melebihi batas normal atau bungkuk
- Ureum
Ureum merupakan zat sisa dari pemecahan protein dan asam amino di dalam hati
- Nafas cuping hidung
Napas cuping hidung adalah pembengkakan pada leher
- Kreanitin
Kreatinin molekul limbah kimia hasil metabolisme otot serta konsumsi daging yang
terbentuk dari kreatin, molekul penting untuk produksi energi otot.
- Ronchi +
ronchi merupakan suara napas tambahan yang bernada rendah yang terjadi akibat adanya
penyumbatan jalan napas biasanya akibat adanya lendir
- Bta +
Bta + adalah prosedur untuk mendeteksi bakteri
- Trombosit
Trombosit adalah fragmen kecil di dalam darah yang tidak memiliki warna dan sering
disebut juga sebagai keping darah.
- Photo thorax
Photo thorax adalah pemeriksaan paru paru dengan sinar X
- Leukosit
Sel darah putih
- Kp aktif
KP (Koch pulmonum) sebutan lain dari penyakit tuberkulosis (TBC)
Etiologi TB paru merupakan penyakit infeksi kronik dan menular yang erat kaitanya dengan
keadaan lingkungan dan perilaku masyarakat. Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosa, mycobacterium bovis serta Mycobacyerium avium, tetapi
lebih sering disebakan oleh Mycobacterium tuberculosa (Ikeu,2007). Penyakit ini ditularkan
melalui udara yaitu percikan ludah, bersin dan batuk. Penyakit TB paru biasanya menyerang
paru akan tetapi dapat menyerang organ tubuh lain (Aditama, 2002). Mycobacterium
tuberculosis merupakan bakteri berbetuk batang dan memiliki sifat kusus yaitu tahan
terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai bakteri Tahan Asam
( BTA ) (Depkes RI,2007). Pada tahun 1982 robert Koch mengidentifikasi basil tahan asam
Mycobacterium tuberculosis untuk pertama kali sebagai bakteri penyebab TB paru
(Zulkifli,2007).
5.Mahasiswa dapat menjelaskan fisiologi dari system respirasi
Respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat
hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen
dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke lingkungan.
1. Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
2. Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel
tubuh.
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan
dua cara pernapasan, yaitu :
Virus masuk melalui saluran pernapasan dan berada pada alveolus. Basil ini langsung
membangkitkan reaksi peradangan. Leukosit memfagosit bakteri namun tdak membunuh,
sesudah hari-hari pertama leukosit diganti dengan makrofag. Alveoli yang terserang
mengalami konsolidasi. Makrofag yeng mengadakan infiltrasi bersatu menjadi sel tuberkel
epiteloid. Jaringan mengalami nekrosis keseosa dan jaringan granulasi menjadi lebih fibrosa
dan membentuk jaringan parut kolagenosa, Respon radang lainnya adalah pelepasan bahan
tuberkel ke trakeobronkiale sehingga menyebabkan penumpukan sekret. Tuberkulosis
sekunder muncul bila kuman yang dormant aktif kembali dikarenakan imunitas yang menurun
(Price dan Lorraine, 2007; Amin dan Asril, 2007).
Diagnosa keperawatan
TUJUAN DAN
DIAGNOSA INTERVENSI
NO KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
(NIC)
(NOC)
1 Bersihan Jalan Nafas NOC : NIC :
tidak Efektif Respiratory status : Airway suction
Ventilation Pastikan kebutuhan oral /
Definisi : Respiratory status : tracheal suctioning
Ketidakmampuan Airway patency Auskultasi suara nafas
untuk membersihkan Aspiration Control sebelum dan sesudah
sekresi atau obstruksi suctioning.
dari saluran pernafasan Kriteria Hasil : Informasikan pada klien
untuk mempertahankan Mendemonstrasikan batuk dan keluarga tentang
kebersihan jalan nafas. efektif dan suara nafas suctioning
yang bersih, tidak ada Minta klien nafas dalam
Batasan Karakteristik : sianosis dan dyspneu sebelum suction
Dispneu, Penurunan (mampu mengeluarkan dilakukan.
suara nafas sputum, mampu bernafas Berikan O2 dengan
Orthopneu dengan mudah, tidak ada menggunakan nasal
Cyanosis pursed lips) untuk memfasilitasi
Kelainan suara nafas Menunjukkan jalan nafas suksion nasotrakeal
(rales, wheezing) yang paten (klien tidak Gunakan alat yang steril
Kesulitan berbicara merasa tercekik, irama sitiap melakukan
Batuk, tidak efekotif nafas, frekuensi tindakan
atau tidak ada pernafasan dalam rentang
Anjurkan pasien untuk
Mata melebar normal, tidak ada suara istirahat dan napas dalam
Produksi sputum nafas abnormal) setelah kateter
Gelisah Mampu dikeluarkan dari
Perubahan frekuensi mengidentifikasikan dan nasotrakeal
dan irama nafas mencegah factor yang Monitor status oksigen
dapat menghambat jalan pasien
Faktor-faktor yang nafas Ajarkan keluarga
berhubungan:
bagaimana cara
Lingkungan :
melakukan suksion
merokok, menghirup
asap rokok, perokok Hentikan suksion dan
pasif-POK, infeksi berikan oksigen apabila
Fisiologis : disfungsi pasien menunjukkan
neuromuskular, bradikardi, peningkatan
hiperplasia dinding saturasi O2, dll.
bronkus, alergi jalan
nafas, asma. Airway Management
Obstruksi jalan nafas Buka jalan nafas,
: spasme jalan nafas, guanakan teknik chin lift
sekresi tertahan, atau jaw thrust bila perlu
banyaknya mukus, Posisikan pasien untuk
adanya jalan nafas memaksimalkan ventilasi
buatan, sekresi Identifikasi pasien
bronkus, adanya perlunya pemasangan alat
eksudat di alveolus, jalan nafas buatan
adanya benda asing di Pasang mayo bila
jalan nafas. perlu
Lakukan fisioterapi
dada jika perlu
Keluarkan sekret
dengan batuk atau
suction
Auskultasi suara
nafas, catat adanya suara
tambahan
Lakukan suction pada
mayo
Berikan bronkodilator
bila perlu
Berikan pelembab
udara Kassa basah NaCl
Lembab
Atur intake untuk
cairan mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan
status O2
2 Ketidakseimbangan NOC : NIC :
nutrisi kurang dari Nutritional Status : food Nutrition Management
kebutuhan tubuh and Fluid Intake Kaji adanya alergi
Kriteria Hasil : makanan
Definisi : Intake nutrisi Adanya peningkatan berat Kolaborasi dengan ahli
tidak cukup untuk badan sesuai dengan gizi untuk menentukan
keperluan metabolisme tujuan jumlah kalori dan nutrisi
tubuh. Berat badan ideal sesuai yang dibutuhkan pasien.
dengan tinggi badan Anjurkan pasien untuk
Batasan karakteristik : Mampu mengidentifikasi meningkatkan intake Fe
- Berat badan 20 % kebutuhan nutrisi Anjurkan pasien untuk
atau lebih di bawah Tidak ada tanda tanda meningkatkan protein
ideal malnutrisi dan vitamin C
- Dilaporkan adanya Tidak terjadi penurunan Berikan substansi gula
intake makanan yang berat badan yang berarti Yakinkan diet yang
kurang dari RDA dimakan mengandung
(Recomended Daily tinggi serat untuk
Allowance) mencegah konstipasi
- Membran mukosa dan
Berikan makanan yang
konjungtiva pucat
terpilih ( sudah
- Kelemahan otot yang
dikonsultasikan dengan
digunakan untuk
ahli gizi)
menelan/mengunyah
Ajarkan pasien bagaimana
- Luka, inflamasi pada
membuat catatan
rongga mulut
makanan harian.
- Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah Monitor jumlah nutrisi
mengunyah makanan dan kandungan kalori
- Dilaporkan atau fakta Berikan informasi tentang
adanya kekurangan kebutuhan nutrisi
makanan Kaji kemampuan pasien
- Dilaporkan adanya untuk mendapatkan
perubahan sensasi rasa nutrisi yang dibutuhkan
- Perasaan
ketidakmampuan untuk Nutrition Monitoring
mengunyah makanan BB pasien dalam batas
- Miskonsepsi normal
- Kehilangan BB Monitor adanya
dengan makanan cukup penurunan berat badan
- Keengganan untuk Monitor tipe dan jumlah
makan aktivitas yang biasa
- Kram pada abdomen dilakukan
- Tonus otot jelek Monitor interaksi anak
- Nyeri abdominal atau orangtua selama
dengan atau tanpa makan
patologi Monitor lingkungan
- Kurang berminat selama makan
terhadap makanan Jadwalkan pengobatan
- Pembuluh darah dan tindakan tidak
kapiler mulai rapuh selama jam makan
- Diare dan atau Monitor kulit kering dan
steatorrhea perubahan pigmentasi
- Kehilangan rambut
Monitor turgor kulit
yang cukup banyak
Monitor kekeringan,
(rontok)
rambut kusam, dan
- Suara usus hiperaktif
mudah patah
- Kurangnya informasi,
misinformasi Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin,
Faktor-faktor yang total protein, Hb, dan
berhubungan : kadar Ht
Ketidakmampuan Monitor makanan
pemasukan atau kesukaan
mencerna makanan Monitor pertumbuhan dan
atau mengabsorpsi zat- perkembangan
zat gizi berhubungan Monitor pucat,
dengan faktor biologis, kemerahan, dan
psikologis atau kekeringan jaringan
ekonomi. konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas
oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet