Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 3

“SKENARIO KASUS TBC”


Di tunjukan untuk memenuhi tugas kdk II
DOSEN PEMBIMBING
IRPAN ALI RAHMAN,S.Kep.,Ners.,M.Kep

NO NIM NAMA MAHASISWA


1. 1903277031 RESSCA HERDYANA
2. 1903277032 RINR JUNI PRAHESTIE
3. 1903277033 RIPANI HERDIANA
4. 1903277034 RISMAYANTI UTAMI
5. 1903277035 RIZAL MUHAMMAD GUNTUR
6. 1903277036 SALSABILLA AZZAHRA AGOESMAN
7. 1903277037 SAYID NURDINILAH
8. 1903277038 SENDI SEPTIAN
9. 1903277039 SIKA NURAENI
10. 1903277041 SOSA SHOFWAN SALAHUDIN
11. 1903277042 VIRDA RAHMASARI
12. 1903277043 WULAN LUJENG LESTARI PUTRI
13. 1903277045 ZAKI RAHMAN

S1 KEPERAWATAN
STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS
SKENARIO KASUS
“BATUKKU TAK KUNJUNG SEMBUNG “

Tn I datang ke IGD pada tanggal 22 Januari 2020 kemudian masuk ke ruang VI


dengan diagnosa TB Paru, pada saat pengkajian pada tanggal 23 Januari 2020 didapatkan
data latergy, Napas Cuping Hidung, Batuk Berdahak, Sputum +, Postur tubuh kifosis,
wajah pucat, konjungtifa anemis, ronchi +, Tekanan darah 100/60 mMHg, Respirasi 30x/
mnt, Nadi 75x / mnt, suhu 37 ◦ C, dan pasien mengeluh terasa panas serta sakit saat BAK.

Dari keterangan keluarga didapatkan informasi pasien sakit batuk sudah 2 bulan kadang
sampai muntah, riwayat pernah berobat ke puskesmas selama 4 bulan terus menerus. Dari
hasil Photo Thorax 3 bulan yang lalu didapatkan data bahwa pasien menderita KP aktif dan
hasil lab dari UGD HB 7gr%, Leukosit 12000 mm3, Trombosit 124000, LED 50/ jam, GD
98 gr%, Ureum 75 gr%, Kreatinin 1.2 gr%, Hasil Bta +. Dan Therapy dari UGD :

 Infus D5% 30 tts/ Mnt


 Ranitidin inj 2x1 amp
 Rifamficyn 450 1x1
 Pyrazynamid 500 3x1
 02 5 lt /

Mnt Bahan

Diskusi :

1. Mencari kata-kata sulit dari Skenario Kasus


2. Menjelaskan kata-kata sulit sesuai dengan sumber yang relevan
3. Mahasiswa mengetahui pengertian dari TBC
4. Mahasiswa mengetahui etiologi dari TBC
5. Mahasiswa dapat menjelaskan fisiologi dari system respirasi
6. Mahasiswa dapat menjelaskan patofisiologi dari penyakit TBC
7. Mahasisawa dapat menjelasakan proses Asuhan keperawatan dari penyakit TBC
DISKUSI KELOMPOK 3

1.Mencari kata-kata sulit dari Skenario Kasus

- Konjungtifa anemis
- Latergy
- Thorax
- Kifosis
- Ureum
-Nafas cuping hidung
- Krearinin
- Ronchi +
- Bta +
- Trombosit
- Photo thorax
- Leukosit
- Kp aktif

2.Menjelaskan kata-kata sulit sesuai dengan sumber yang relevan

- Konjungtifa anemis
Konjungtiva
 merupakan lapisan tipis yang berada di mata yang berguna melindungi sklera (area putih dari
mata).
Anemis/anemia
merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih rendah dari jumlah normal
- Latergy
Latergy adalah ketika seseorang mengalami kelehan,baik secara fisik maupun
pikiran.kelelahan ini sering kali di sertai dengan rasa mengantuk,lesu dan lemas
- Thorax
Thorax adalah bagian tubuh yang tersusun dari tulang dada
- Kifosis
Kifosis adalah penyakit kelainan pada tulang belakang yang menyebabkan tubuh penderita
melengkung ke depan melebihi batas normal atau bungkuk
- Ureum
Ureum merupakan zat sisa dari pemecahan protein dan asam amino di dalam hati
- Nafas cuping hidung
Napas cuping hidung adalah pembengkakan pada leher
- Kreanitin
Kreatinin molekul limbah kimia hasil metabolisme otot serta konsumsi daging yang
terbentuk dari kreatin, molekul penting untuk produksi energi otot.
- Ronchi +
ronchi merupakan suara napas tambahan yang bernada rendah yang terjadi akibat adanya
penyumbatan jalan napas biasanya akibat adanya lendir
- Bta +
Bta + adalah prosedur untuk mendeteksi bakteri
- Trombosit
Trombosit adalah fragmen kecil di dalam darah yang tidak memiliki warna dan sering
disebut juga sebagai keping darah.
- Photo thorax
Photo thorax adalah pemeriksaan paru paru dengan sinar X
- Leukosit
Sel darah putih
- Kp aktif
KP (Koch pulmonum) sebutan lain dari penyakit tuberkulosis (TBC)

3.Mahasiswa mengetahui pengertian dari TBC

uberkulosis (Tuberculosis, disingkat Tbc), atau Tb (singkatan dari "Tubercle bacillus")


merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan.
Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya Mycobacterium
tuberculosis (disingkat "MTb" atau "MTbc"). 
1.Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa berdampak pada bagian tubuh
lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif
batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara.
2. Infeksi TB umumnya bersifat asimtomatik dan laten. Namun hanya satu dari sepuluh kasus
infeksi laten yang berkembang menjadi penyakit aktif. Bila Tuberkulosis tidak diobati maka
lebih dari 50% orang yang terinfeksi bisa meninggal.

4.Mahasiswa mengetahui etiologi dari TBC

Etiologi TB paru merupakan penyakit infeksi kronik dan menular yang erat kaitanya dengan
keadaan lingkungan dan perilaku masyarakat. Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosa, mycobacterium bovis serta Mycobacyerium avium, tetapi
lebih sering disebakan oleh Mycobacterium tuberculosa (Ikeu,2007). Penyakit ini ditularkan
melalui udara yaitu percikan ludah, bersin dan batuk. Penyakit TB paru biasanya menyerang
paru akan tetapi dapat menyerang organ tubuh lain (Aditama, 2002). Mycobacterium
tuberculosis merupakan bakteri berbetuk batang dan memiliki sifat kusus yaitu tahan
terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai bakteri Tahan Asam
( BTA ) (Depkes RI,2007). Pada tahun 1982 robert Koch mengidentifikasi basil tahan asam
Mycobacterium tuberculosis untuk pertama kali sebagai bakteri penyebab TB paru
(Zulkifli,2007).
5.Mahasiswa dapat menjelaskan fisiologi dari system respirasi
Respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat
hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen
dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke lingkungan.

Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :

1. Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
2. Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel
tubuh.

Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan
dua cara pernapasan, yaitu :

1. Respirasi / Pernapasan Dada


- Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
- Tulang rusuk terangkat ke atas
- Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil
sehingga udara masuk ke dalam badan.
2. Respirasi / Pernapasan Perut
- Otot difragma pada perut mengalami kontraksi
- Diafragma datar
- Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada
mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru

6.Mahasiswa dapat menjelaskan patofisiologi dari penyakit TBC


Tuberkulosis paru (TB paru) melibatkan inhalasi Mycobacterium tuberculosis, suatu
basil tahan asam (acid-fast bacilli). Setelah inhalasi, ada beberapa kemungkinan
perkembangan penyakit yang akan terjadi, yaitu pembersihan langsung dari bakteri
tuberkulosis, infeksi laten, atau infeksi aktif.

Virus masuk melalui saluran pernapasan dan berada pada alveolus. Basil ini langsung
membangkitkan reaksi peradangan. Leukosit memfagosit bakteri namun tdak membunuh,
sesudah hari-hari pertama leukosit diganti dengan makrofag. Alveoli yang terserang
mengalami konsolidasi. Makrofag yeng mengadakan infiltrasi bersatu menjadi sel tuberkel
epiteloid. Jaringan mengalami nekrosis keseosa dan jaringan granulasi menjadi lebih fibrosa
dan membentuk jaringan parut kolagenosa, Respon radang lainnya adalah pelepasan bahan
tuberkel ke trakeobronkiale sehingga menyebabkan penumpukan sekret. Tuberkulosis
sekunder muncul bila kuman yang dormant aktif kembali dikarenakan imunitas yang menurun
(Price dan Lorraine, 2007; Amin dan Asril, 2007).

7.Mahasiswa dapat menjelasakan proses Asuhan keperawatan dari penyakit TBC

Diagnosa keperawatan
TUJUAN DAN
DIAGNOSA INTERVENSI
NO KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
(NIC)
(NOC)
1 Bersihan Jalan Nafas NOC : NIC :
tidak Efektif   Respiratory status : Airway suction
Ventilation   Pastikan kebutuhan oral /
Definisi :   Respiratory status : tracheal suctioning
Ketidakmampuan Airway patency    Auskultasi suara nafas
untuk membersihkan   Aspiration Control sebelum dan sesudah
sekresi atau obstruksi suctioning.
dari saluran pernafasan Kriteria Hasil :   Informasikan pada klien
untuk mempertahankan Mendemonstrasikan batuk dan keluarga tentang
kebersihan jalan nafas. efektif dan suara nafas suctioning
yang bersih, tidak ada   Minta klien nafas dalam
Batasan Karakteristik : sianosis dan dyspneu sebelum suction
         Dispneu, Penurunan (mampu mengeluarkan dilakukan.
suara nafas sputum, mampu bernafas   Berikan O2 dengan
         Orthopneu dengan mudah, tidak ada menggunakan nasal
         Cyanosis pursed lips) untuk memfasilitasi
         Kelainan suara nafas Menunjukkan jalan nafas suksion nasotrakeal
(rales, wheezing) yang paten (klien tidak  Gunakan alat yang steril
         Kesulitan berbicara merasa tercekik, irama sitiap melakukan
         Batuk, tidak efekotif nafas, frekuensi tindakan
atau tidak ada pernafasan dalam rentang
  Anjurkan pasien untuk
         Mata melebar normal, tidak ada suara istirahat dan napas dalam
         Produksi sputum nafas abnormal) setelah kateter
         Gelisah  Mampu dikeluarkan dari
         Perubahan frekuensi mengidentifikasikan dan nasotrakeal
dan irama nafas mencegah factor yang   Monitor status oksigen
dapat menghambat jalan pasien
Faktor-faktor yang nafas   Ajarkan keluarga
berhubungan:
bagaimana cara
         Lingkungan :
melakukan suksion
merokok, menghirup
asap rokok, perokok   Hentikan suksion dan
pasif-POK, infeksi berikan oksigen apabila
         Fisiologis : disfungsi pasien menunjukkan
neuromuskular, bradikardi, peningkatan
hiperplasia dinding saturasi O2, dll.
bronkus, alergi jalan
nafas, asma. Airway Management
         Obstruksi jalan nafas          Buka jalan nafas,
: spasme jalan nafas, guanakan teknik chin lift
sekresi tertahan, atau jaw thrust bila perlu
banyaknya mukus,          Posisikan pasien untuk
adanya jalan nafas memaksimalkan ventilasi
buatan, sekresi          Identifikasi pasien
bronkus, adanya perlunya pemasangan alat
eksudat di alveolus, jalan nafas buatan
adanya benda asing di          Pasang mayo bila
jalan nafas. perlu
         Lakukan fisioterapi
dada jika perlu
         Keluarkan sekret
dengan batuk atau
suction
         Auskultasi suara
nafas, catat adanya suara
tambahan
         Lakukan suction pada
mayo
         Berikan bronkodilator
bila perlu
         Berikan pelembab
udara Kassa basah NaCl
Lembab
         Atur intake untuk
cairan mengoptimalkan
keseimbangan.
         Monitor respirasi dan
status O2
2 Ketidakseimbangan NOC : NIC :
nutrisi kurang dari   Nutritional Status : food Nutrition Management
kebutuhan tubuh and Fluid Intake   Kaji adanya alergi
Kriteria Hasil : makanan
Definisi : Intake nutrisi  Adanya peningkatan berat  Kolaborasi dengan ahli
tidak cukup untuk badan sesuai dengan gizi untuk menentukan
keperluan metabolisme tujuan jumlah kalori dan nutrisi
tubuh.   Berat badan ideal sesuai yang dibutuhkan pasien.
dengan tinggi badan   Anjurkan pasien untuk
Batasan karakteristik :   Mampu mengidentifikasi meningkatkan intake Fe
-    Berat badan 20 % kebutuhan nutrisi   Anjurkan pasien untuk
atau lebih di bawah   Tidak ada tanda tanda meningkatkan protein
ideal malnutrisi dan vitamin C
-    Dilaporkan adanya   Tidak terjadi penurunan   Berikan substansi gula
intake makanan yang berat badan yang berarti   Yakinkan diet yang
kurang dari RDA dimakan mengandung
(Recomended Daily tinggi serat untuk
Allowance) mencegah konstipasi
-    Membran mukosa dan
  Berikan makanan yang
konjungtiva pucat
terpilih ( sudah
-    Kelemahan otot yang
dikonsultasikan dengan
digunakan untuk
ahli gizi)
menelan/mengunyah
  Ajarkan pasien bagaimana
-    Luka, inflamasi pada
membuat catatan
rongga mulut
makanan harian.
-    Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah   Monitor jumlah nutrisi
mengunyah makanan dan kandungan kalori
-    Dilaporkan atau fakta   Berikan informasi tentang
adanya kekurangan kebutuhan nutrisi
makanan   Kaji kemampuan pasien
-    Dilaporkan adanya untuk mendapatkan
perubahan sensasi rasa nutrisi yang dibutuhkan
-    Perasaan
ketidakmampuan untuk Nutrition Monitoring
mengunyah makanan   BB pasien dalam batas
-    Miskonsepsi normal
-    Kehilangan BB   Monitor adanya
dengan makanan cukup penurunan berat badan
-    Keengganan untuk   Monitor tipe dan jumlah
makan aktivitas yang biasa
-    Kram pada abdomen dilakukan
-    Tonus otot jelek   Monitor interaksi anak
-    Nyeri abdominal atau orangtua selama
dengan atau tanpa makan
patologi   Monitor lingkungan
-    Kurang berminat selama makan
terhadap makanan   Jadwalkan pengobatan 
-    Pembuluh darah dan tindakan tidak
kapiler mulai rapuh selama jam makan
-    Diare dan atau   Monitor kulit kering dan
steatorrhea perubahan pigmentasi
-    Kehilangan rambut
  Monitor turgor kulit
yang cukup banyak
  Monitor kekeringan,
(rontok)
rambut kusam, dan
-    Suara usus hiperaktif
mudah patah
-    Kurangnya informasi,
misinformasi   Monitor mual dan muntah
  Monitor kadar albumin,
Faktor-faktor yang total protein, Hb, dan
berhubungan : kadar Ht
Ketidakmampuan   Monitor makanan
pemasukan atau kesukaan
mencerna makanan   Monitor pertumbuhan dan
atau mengabsorpsi zat- perkembangan
zat gizi berhubungan   Monitor pucat,
dengan faktor biologis, kemerahan, dan
psikologis atau kekeringan jaringan
ekonomi. konjungtiva
  Monitor kalori dan intake
nuntrisi
  Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas
oral.
  Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

3 Resiko penyebaraninfeksi b NOC : NIC :


erhubungandengan Dalam jangka waktU 2X24 Mandiri :
-organisme !irulen (jam penyebaraninfeksi -Tempatkan klien pada ruang
-pertahanan primer yang tidak terjadi.Kriteria )asil: khusus / isolasi
tidak adekuat ,penurunan -Klien dan -Gunakan prosedur
fungsi cilia sehingga keluargamengerti tentang$ perlindungan infeksi jika
terjadi sekresi statis ara penyebaran penyakit. melakukan kontak dengan
-Kurang pengetahuan klien
tentang penyebaran -Tidak ada insiden yang -Berikan penjelasan tentang
penyakit ditemukan patologi penyakit dan
prosespenyebarannya
-ajarkan klien cara meludah
yang benar agar orang lain
tidak terinfeksi
-Anjurkan klien untuk banyak
minum sesuai kebutuhan
harianselama tidak ada
kontradiksi

Anda mungkin juga menyukai