Anda di halaman 1dari 6

Tugas Mata Kuliah

Metodologi Penelitian

Dosen : Dr. Rispantyo, M.Si

Tentang:

“MEMBUAT TINJAUAN PUSTAKA & MERUMUSKAN

HIPOTESIS”

Oleh :

Aprilia Dwi Hastuti (17210062)

Kelas Akuntansi 02

Fakultas Ekonomi

Universitas Slamet Riyadi Surakarta


2020

A. TINJAUAN PUSTAKA

Sekaran (2010) mendefinisikan literature review sebagai tahapan proses

yang didalamnya terdiri dari identifikasi terhadap hasil kerja baik yang

dipublikasikan maupun tidak dari berbagai sumber data sekunder,

melakukan evaluasi terhadap hasil kerja tersebut dalam kaitannya dengan

masalah, dan yang terakhir mendokumentasikan hasil. Berdasarkan

definisi tersebut, maka kegiatan literature review mencakup tiga hal:

1) Identifikasi terhadap berbagai material yang ada, baik yang dipublikasikan

maupun tidak sesuai dengan topik.

2) Melakukan evaluasi terhadap material yang didapatkan, mana yang

relevan dan mana yang tidak dengan penelitian yang akan dilakukan.

Literatur yang dipilih harus relevan dengan rumusan masalah yang telah

ditetapkan.

3) Menuliskan variable dan hasil temuan lain yang signifikan bagi penelitian,

yang akan mendasari kerangka teoritis (theoritical framework) penelitian.

Tinjauan pustaka dapat dilakukan terhadap beberapa sumber, diantaranya:

 Textbook. Text book biasanya memuat teori-teori yang relevan terhadap

suatu topik atau area tertentu. Tinjauan pustaka dilakukan untuk mencari

landasan teori yang relevan terhadap penelitian. Sugiyono (2012)

mengatakan bahwa landasan teori perlu ditegakan agar penelitian memiliki

dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and

error). Landasan teori menunjukan bahwa penelitian yang dilakukan


merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data-data yang akan

digunakan. Keunggulan buku teks adalah biasanya lebih luas cakupannya

daripada jurnal. Kelemahannya biasanya kurang mendalam dan kurang up

to date jika dibandingkan dengan journal.

 Journal. Pilihlah journal yang dapat digunakan sebagai sumber literatur

ilmiah. Kampus biasanya memiliki ketentuan jurnal mana yang bisa

digunakan dan mana yang tidak dapat digunakan sebagai sumber literatur.

Pada jurnal kita dapat memperoleh informasi penelitian terdahulu yang

relevan, baik tujuan, metode, maupun hasil, yang dapat membantu

mahasiswa dalam melakukan penelitian.

 Theses. Tesis atau skripsi atau hasil karya tulis ilmiah mahasiswa dapat

dijadikan sebagai sumber literatur selama memenuhi persyaratan yang

ditetapkan. Pilihlah hasil karya ilmiah mahasiswa lain yang memang layak

dijadikan sumber literatur penulisan ilmiah. Setiap kampus biasanya

memiliki kebijakan mana yang dapat digunakan dan mana yang tidak

dapat digunakan sebagai sumber literatur.

Dalam melakukan literature reviewpaling tidak mahasiswa melakukan:

 Summarize, menuliska/mendeskripsikan kembali informasi yang didapat

dari sumber literatur dengan bahasa sendiri.

 Synthesize, Penulis dapat membuat sebuah kesimpulan berdasarkan

analisis terhadap lebih dari satu teori atau penelitian terdahulu.

 Compare, membandingkan atau mencari persamaan antar satu literatur

dengan literatur yang lain, atau persamaan antara penelitian terdahulu

dengan penelitian yang akan dilakukan. Menurut Sugiyono (2012) analisis


komparatif dapat memadukan antara satu teori dengan teori yang lain, atau

mereduksi jika terlalu luas.

 Contrast, mencari perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan

dengan penelitian terdahulu.

 Criticize, mengungkapkan kekurangan pada penelitian terdauhulu.

B. CARA MERUMUSKAN HIPOTESIS

Tahap-tahap pembentukan hipotesis pada umumnya sebagai berikut:

1.      Penentuan masalah. Dasar penalaran ilmiah ialah kekayaan pengetahuan

ilmiah yang biasanya timbul karena sesuatu keadaan atau peristiwa yang terlihat

tidak atau tidak dapat diterangkan berdasarkan hukum atau teori atau dalil-dalil

ilmu yang sudah diketahui. Dasar penalaran pun sebaiknya dikerjakan dengan

sadar dengan perumusan yang tepat. Dalam proses penalaran ilmiah tersebut,

penentuan masalah mendapat bentuk perumusan masalah.

2.      Hipotesis pendahuluan atau hipotesis preliminer (preliminary hypothesis).

Dugaan atau anggapan sementara yang menjadi pangkal bertolak dari semua

kegiatan. Ini digunakan juga dalam penalaran ilmiah. Tanpa hipotesa preliminer,

observasi tidak akan terarah. Fakta yang terkumpul mungkin tidak akan dapat

digunakan untuk menyimpulkan suatu konklusi, karena tidak relevan dengan

masalah yang dihadapi. Karena tidak dirumuskan secara eksplisit, dalam

penelitian, hipotesis priliminer dianggap bukan hipotesis keseluruhan penelitian,

namun merupakan sebuah hipotesis yang hanya digunakan untuk melakukan uji

coba sebelum penelitian sebenarnya dilaksanakan.


3.      Pengumpulan fakta. Dalam penalaran ilmiah, diantara jumlah fakta yang

besarnya tak terbatas itu hanya dipilih fakta-fakta yang relevan dengan hipotesa

preliminer yang perumusannya didasarkan pada ketelitian dan ketepatan memilih

fakta.

4.      Formulasi hipotes. Pembentukan hipotesa dapat melalui ilham atau intuisi,

dimana logika tidak dapat berkata apa-apa tentang hal ini. Hipotesa diciptakan

saat terdapat hubungan tertentu diantara sejumlah fakta. Sebagai contoh sebuah

anekdot yang jelas menggambarkan sifat penemuan dari hipotesa, diceritakan

bahwa sebuah apel jatuh dari pohon ketika Newton tidur di bawahnya dan teringat

olehnya bahwa semua benda pasti jatuh dan seketika itu pula dilihat hipotesanya,

yang dikenal dengan hukum gravitasi.

5.      Pengujian hipotesa, artinya mencocokkan hipotesa dengan keadaan yang

dapat diobservasi dalam istilah ilmiah hal ini disebut verifikasi(pembenaran).

Apabila hipotesa terbukti cocok dengan fakta maka disebut konfirmasi. Terjadi

falsifikasi(penyalahan) jika usaha menemukan fakta dalam pengujian hipotesa

tidak sesuai dengan hipotesa, dan bilamana usaha itu tidak berhasil, maka hipotesa

tidak terbantah oleh fakta yang dinamakan koroborasi(corroboration). Hipotesa

yang sering mendapat konfirmasi atau koroborasi dapat disebut teori.

6.      Aplikasi/penerapan. apabila hipotesa itu benar dan dapat diadakan menjadi

ramalan (dalam istilah ilmiah disebut prediksi), dan ramalan itu harus terbukti

cocok dengan fakta. Kemudian harus dapat diverifikasikan/koroborasikan dengan

fakta.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Jogjakarta:

Alfabeta.

Sekaran, Uma (2010). Research method for business: A skill building approach,

4th edition, John Wiley & Sons

http://eprints.perbanas.ac.id/61/4/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai