Anda di halaman 1dari 15

Subnetting & VLSM

Subnetting adalah kegiatan membagi2 jaringan sesuai dengan


kebutuhan yang ada. Pastikan kalian tau terlebih dahulu pembagian
kelas pada IPv4 karena jka tanpanya, kalian akan kesulitan belajar
subnetting. Kali ini kita akan berkenalan dengan prefix/CIDR terlebih
dlu untuk memudahkan proses subnetting.

255 0 0 0
11111111 00000000 00000000 00000000

255 255 0 0
11111111 11111111 00000000 00000000

255 255 255 0


11111111 11111111 1111111 00000000

Class Subnetmask CIDR/Prefix


Class A 255.0.0.0 /8
Class B 255.255.0.0 /16
Class C 255.255.255.0 /24

CIDR akan menghitung jumlah dari bit 1 dalam Subnetmask dan


dirubah dalam bentuk angka seperti yang kalian lihat pada tabel
diatas. 255 memiliki 8 bit dan semua bitnya diisi angka 1 jdi
CIDR/Prefixnya adalah /8 karena ada bit 1 sebanyak 8, begitupula
seterusnya. Lalu bagaimana jika /9, /18, dan /19?
Class Subnetmask CIDR/Prefix
Class A 255.0.0.0 /8
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
Class B 255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
Class C 255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
255.255.255.254 /31
255.255.255.255 /32
Disini sengaja tidak saya tambahkan Class D dan Class E karena
kedua kelas tersebut bisa kita kelompokkan kedalam Class C.
pembagian Class IP Address sebenarnya diciptakan hanya untuk
membagi suatu network kedalam area Class yang lebih kecil saja,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi dibawah ini.
CLASS A CLASS B CLASS C

Class C adalah Class B tpi Class B belum tentu kelas C, sebagian


Class B adalah Class C. begitupula dengan Class A, Class B dan Class C
sdh pasti Class A tpi Class A belum tentu Class B apalagi Class C.
pemahaman diatas diperlukan pada Subnetting karena nantinya kita
akan mengabaikan Class nya dan menganggap semua IP itu tanpa
Class(Classless).
Sekarang kita lanjut ke perhitungan bit pada Netmask. Seperti
yang kita ketahui bahwa netmask hanya memiliki angka 255 dan 0,
tpi itu tidak lagi berlaku dalam subnetting. Angka yang mungkin ada
dlm netmask menjadi 0, 128, 192, 224, 240, 248, 252, 254, dan 255
seperti pada tabel diatas tdi. ini karena adanya perubahan bit pada
satu octet netmask secara tdk menyeluruh seperti pada contoh
dibawah ini.
255 255 224 0
11111111 11111111 11100000 00000000

Kita langsung coba dengan studi kasus.

“Jika ada sebuah perusahaan memiliki prefix /26, berapakah


netmask mereka?”
Disini kita tinggal memberikan angka 1 sejumlah 26 pada netmask
seperti ini.

255 255 255 ?


11111111 11111111 11111111 11000000

Setelah seperti itu kita mulai menghitung biner menggunakan tabel


bit seperti contoh dibawah ini.

128 64 32 16 8 4 2 1
1 1 0 0 0 0 0 0

Jdi 128 + 64 = 192 dan jawaban dari pertanyaan diatas adalah


255.255.255. 192. Studi kasus ke-2 :
“Sebuah ISP memiliki netmask yaitu 255.255.255.248, berapakah
CIDRnya?”

jika menemukan kasus seperti ini, kita hanya perlu menghitung


angka selain 255, yaitu 248nya saja, karena 1 octet = 8 bit = 255 dan
jumlah “255” sebanyak 3 octet, jdi 8 x 3 = 24. Untuk 248nya kita coba
kurangkan angka tersebut dengan angka 128 terlebih dahulu karena
dalam menghitung bit, kita perlu memulai menghitungnya dengan
mencoba mengurangkan angka tersebut dengan angka yg paling
besar terlebih dahulu. 248 – 128 = 120 – 64 = 56 – 32 = 24 – 16 = 8 –
8 = 0 dan kita masukan kedalam tabel seperti dibawah ini.

128 64 32 16 8 4 2 1
1 1 1 1 1 0 0 0

Dan jumlah dari angka 1nya adalah 5 lalu kita tambahkan


dengan 24 yg tdi dan menjadi /29.

Setelah kita tahu system binary dalam IP Address dan Netmask,


selanjutnya adalah merubah mindset kita tentang Network Address
dan Broadcast Address yang semula “network address itu octet
terakhirnya PASTI 0” menjadi “Network address adalah ip pertama
dari suatu subnetwork” dan dri “Broadcast address itu octet
terakhirnya PASTI 255” menjadi “Broadcast address adalah ip
terakhir dari suatu subnetwork”. Semisal suatu subnet memiliki
192.168.1.4/30 sebagai Network addressnya dan 192.168.1.7/30
sebagai Broadcast addressnya. Untuk menentukan Network address
dan Broadcast address dari suatu subnetwork adalah dengan
menghitung rentang IP addressnya dan nantinya akan ditemukan IP
pertama sebagai Network address dan IP terakhir sebagai Broadcast
address. Sekali lagi kita akan coba dengan sebuah studi kasus.

“Sebuah ISP memiliki sebuah client, dan pihak ISP berencana


memberikan Client tersebut IP Address 172.14.15.2/28, berapakah
Network Address dan Broadcast Addressnya?”
jika ada persoalan seperti berikut kita bisa menggunakan
rumus ini.
 Network Address = IP pertama dari rentang IP suatu Subnet
 Broadcast Address = IP terakhir dari rentang IP suatu Subnet
 Rentang IP/Subnet = 2jumlah bit 0 pada netmask
 Rentang IP Host= Rentang IP/Subnet – 2
 Banyak Subnet = 2 jumlah bit 1 pada netmask
Rentang IP/Subnet merupakan banyaknya IP Address dalam suatu
subnet termasuk Network Address dan Broadcast Address sedangkan
Rentang IP Host banyaknya IP Address dalam suatu subnet yang
dapat digunakan oleh user/device dan tidak termasuk Network
Address maupun Broadcast Address. Untuk mencari Network
Addressnya kita perlu tau rentang IPnya terlebih dulu dengan rumus
2jumlah bit 0 pada netmask dari 172.14.15.2/28 tersebut dengan memasukan
28 angka 1 pada tabel Netmask dibawah ini terlebih dahulu.

255 255 255 ?


11111111 11111111 11111111 11110000
8 bit 8 bit 8 bit 4 bit & 4 bit

Dan kita bisa tau klo bit 0-nya berjumlah 4, disini kita tinggal
memasukanya kedalam rumus menjadi 24 = 16. Karena jumlahnya
adalah 16 IP address dan IP address dimulai dari 0, maka subnet
pertamanya pasti memiliki Network Address seperti berikut ini.

 Network Address = 172.14.15.0/28

Setelah Network Addressnya ketemu, dan jumlah IP/Subnetnya


sdh ketemu yaitu 16 kita tinggal menghitung 0-? Yg berjumlah 16
yaitu 0-15 dan seperti pada ketentuan diatas, kita sdh menemukan
info2 lainnya mengenai Subnet tersebut yaitu seperti berikut ini.
 Broadcast Address = 172.14.15.15/28
 Rentang IP Host= 172.14.15.1-172.14.15.14

Itu tadi cara mencari Network Address dan Broadcast Address dari
IP Class C, beda lagi jika kita menghitung kelas B. misal ada studi
kasus kedua yaitu

“Seorang Teknisi diberikan prefix /20 oleh ISP untuk mengatur IP


pada sebuah gedung. Untuk membagi Prefix tersebut, Teknisi
tersebut perlu mengetahui Network dan Broadcastnya untuk tiap2
subnet, Berapa banyak subnet yg mungkin dibentuk dan berapakah
Network dan Broadcast dari tiap2 subnet jika IPnya 10.12.0.0/20?”

Untuk menyelesaikan ini, kalian bisa memilih mencari


subnetnya dlu atau jumlah hostnya dlu, tpi disini kita akan mencari
jumlah hostnya dlu dengan menghitung bit 0-nya terlebih dulu
seperti studi kasus sebelumnya, kita buatkan tabelnya dan masukan
/20 tdi ke dalam tabel seperti dibawah ini.

255 255 ? 0
11111111 11111111 11110000 00000000
8 bit 8 bit 4 bit & 4 bit 8 bit

Seperti yang terlihat pada tabel diatas, bit 0-nya = 12 digit, jdi 212
= 4096 IP Address untuk tiap2 subnet. Sekarang kita akan hitung
jumlah subnetnya dengan 2jumlah bit 1 pada netmask nya. Untuk
menghitungnya, kita hanya akan menggunakan octet ke-3 karena
octet tersebut memiliki bit network dan host(mengalami proses
subnetting). Inilah yang menyebabkan perbedaan subnetting pada
Class C dan selain Class C. Menghitung dengan hanya menggunakan
octet tertentu disebut subnetting Classfull yg artinya kita masih
menggunakan pembagian Class IP Address untuk subnetting
(menganggap 10.12.0.0 termasuk dalam Net-ID) dan cara inilah yg
paling umum digunakan. Karena bit 1-nya ada 4 jdi 24 = 16 Subnet.
Sekarang kita tahu Informasi prefix tersebut yaitu :

 Rentang IP per-subnet = 4096 Address


 Rentang IP Host= 4096 – 2 = 4094 Address
 Jumlah Subnet = 16 Subnet

Karena 10.12.0.0/20 adalah Class B, jdi Network Address untuk


Subnet pertama adalah 10.12.0.0/20 dan kita masukkan pada tabel
dibawah ini.
SubNetwork Rentang IP Host Broadcast
Address Address
10.12.0.0/20 ? ?
? ? ?
? ? ?
? ? ?
? ? ?
? ? ?
/20 ? ? ?
? ? ?
? ? ?
? ? ?
? ? ?
? ? ?
? ? ?
? ? ?
? ? ?

Karena Subnetting ini menggunakan lebih dari 1 octet, maka


kita harus menentukan octet mana yg akan menjadi network id nya
dan itu berada pada octet ke-3.
“Octet yg dapat berubah2 desimalnya adalah octet yang
didalamnya terdapat Host-ID”
Ada beberapa cara untuk mencari subnet ke-2 dan seterusnya,
yg pertama adalah dengan membagi jumlah IP/Subnet dengan
jumlah IP dari satu octet yaitu 256, kenapa 256 sedangkan maksimal
angka dalam suatu octet adalah 255? Karena 0-255 itu berjumlah
256 dan bukan 255, ingat, dimulai dari 0, hitung sendiri klo masih tdk
percaya. 4096/256 = 16, jdi kita gunakan kelipatan 16 untuk mencari
tiap2 subnet dan menjadi seperti ini.

SubNetwork Rentang IP Host Broadcast


Address Address
10.12.0.0/20 ? ?
10.12.16.0/20 ? ?
10.12.32.0/20 ? ?
10.12.48.0/20 ? ?
10.12.64.0/20 ? ?
10.12.80.0/20 ? ?
/20 10.12.96.0/20 ? ?
10.12.112.0/20 ? ?
10.12.128.0/20 ? ?
10.12.144.0/20 ? ?
10.12.160.0/20 ? ?
10.12.176.0/20 ? ?
10.12.192.0/20 ? ?
10.12.208.0/20 ? ?
10.12.224.0/20 ? ?

Setelah semua Subnet ditemukan, kita sdh bisa mengetahui Rentang


IP Host dari subnet pertama dan subnet kedua seperti pada tabel
dibawah ini.

SubNetwork Rentang IP Host Broadcast


Address Address
10.12.0.0/20 10.12.0.1 - 10.12.15.254 10.12.15.255
10.12.16.0/20 10.12.16.1- 10.12.31.254 10.12.31.255
10.12.32.0/20 10.12.32.1 - 10.12.47.254 10.12.47.255
10.12.48.0/20 10.12.48.1 - 10.12.63.254 10.12.63.255
10.12.64.0/20 10.12.64.1- 10.12.79.254 10.12.79.255
10.12.80.0/20 10.12.80.1 - 10.12.95.254 10.12.95.255
/20 10.12.96.0/20 10.12.96.1 - 10.12.111.254 10.12.111.255
10.12.112.0/20 10.12.112.1 - 10.12.127.254 10.12.127.255
10.12.128.0/20 10.12.128.1 - 10.12.143.254 10.12.143.255
10.12.144.0/20 10.12.144.1 - 10.12.159.254 10.12.159.255
10.12.160.0/20 10.12.160.1 - 10.12.175.254 10.12.175.255
10.12.176.0/20 10.12.176.1 - 10.12.191.254 10.12.191.255
10.12.192.0/20 10.12.192.1 - 10.12.207.254 10.12.207.255
10.12.208.0/20 10.12.208.1 - 10.12.223.254 10.12.223.255
10.12.224.0/20 10.12.224.1 - 10.12.255.254 10.12.255.255

Atau jika cara diatas terlalu rumit, untuk mencari subnet ke-2 dan
seterusnya, kita juga dapat melakukannya dengan menghitung 2jumlah
bit 0 pada octet campuran , yang dimaksud campuran ini adalah octet yang

memiliki Net-ID dan Host-ID dalam satu octet yang sama seperti
pada tabel dibawah ini.

255 255 ? 0
11111111 11111111 11110000 00000000
8 bit 8 bit 4 bit & 4 bit 8 bit

Seperti yang terlihat diatas disana terdapat 4 bit 0, jdi 24 = 16. Jdi
tinggal kita mengkalilipatkan 16 seperti tabel2 sebelumnya.

Cara lainya adalah dengan menentukan octet campurannya terlebih


dahulu, jika octet campuranya sdh ketemu, kita buatkan tabel bit
seperti dibawah ini.

128 64 32 16 8 4 2 1
1 1 1 1 0 0 0 0
Kita lihat dimanakah bit network (1) terakhir jatuh pada bit
berapa. Seperti yang terlihat pada tabel diatas, bit 1 terakhir jatuh
pada 16, jdi kita tinggal mengkalilipatkannya pada IP Address nya
menjadi 10.12.0.0 , 10.12.16.0 , 10.12.32.0 dan seterusnya.

jdi rumus2 dalam subnetting adalah sebagai berikut.

 Network Address = IP pertama dari rentang IP suatu Subnet


 Broadcast Address = IP terakhir dari rentang IP suatu Subnet
 Rentang IP/Subnet = 2 jumlah bit 0 pada netmask
 Rentang IP Host= Rentang IP/Subnet – 2
 Banyak Subnet = 2 jumlah bit 1 pada netmask
 Kelipatan Subnet = 2jumlah bit 0 pada octet campuran
Dan dengan rumus diatas saya akhiri buku ini. Untuk mempelajari
subnetting dibutuhkan pengalaman/hafalan terhadap rumus atau
jika anda paham, tanpa rumuspun subnetting akan tetap mudah.
Akan saya berikan beberapa studi kasus dan silahkan berlatih sendiri
dan jika ada yang ditanyakan silahkan hubungi pembuat buku.

202.14.253.1/21 tentukan:

a. jumlah subnet classless & classfull

b. jumlah host per-subnet, host pertama & terakhir

c. sebutkan tiap2 subnet

d. subnetnya

119.265.104.5/21 tentukan:

a. jumlah subnet classless & classfull


b. jumlah host per-subnet, host pertama & terakhir

c. sebutkan tiap2 subnet

d. subnetnya

14.156.25.207/21 tentukan:

a. jumlah subnet classless & classfull

b. jumlah host per-subnet, host pertama & terakhir

c. sebutkan tiap2 subnet

d. subnetnya

72.50.22.36/13

a. jumlah subnet classless & classfull

b. jumlah host per-subnet, host pertama & terakhir

c. sebutkan tiap2 subnet

d. subnetnya

158.221.3.12/18 tentukan:

a. jumlah subnet classless & classfull

b. jumlah host per-subnet, host pertama & terakhir

c. sebutkan tiap2 subnet

d. subnetnya
207.2.32.111/16 tentukan:

a. jumlah subnet classless & classfull

b. jumlah host per-subnet, host pertama & terakhir

c. sebutkan tiap2 subnet

d. subnetnya

dead:dead:dead::dead/55 tentukan:

a. jumlah subnet classless & classfull

b. jumlah host per-subnet, host pertama & terakhir

c. sebutkan tiap2 subnet

d. subnetnya

dada:dada:dada:dada:dada:dada:dada:dada/120 tentukan:

a. jumlah subnet classless & classfull

b. jumlah host per-subnet, host pertama & terakhir

c. sebutkan tiap2 subnet

d. subnetnya

ff30:e8b1:229a::ec3b/76 tentukan:

a. jumlah subnet classless & clasfull


b. jumlah host per-subnet, host pertama & terakhir

c. sebutkan tiap2 subnet

d. subnetnya

0983:1234:ae13:feef::0023/88 tentukan:

a. jumlah subnet classless & classfull

b. jumlah host per-subnet, host pertama & terakhir

c. sebutkan tiap2 subnet

d. subnetnya

1ad1:9832:6c6c:51fe::274b/95 tentukan:

a. jumlah subnet classless & classfull

b. jumlah host per-subnet, host pertama & terakhir

c. sebutkan tiap2 subnet

d. subnetnya

7a7e:bbbb:d290:b00b::2319/45 tentukan:

a. jumlah subnet classless & classfull

b. jumlah host per-subnet, host pertama & terakhir

c. sebutkan tiap2 subnet

d. subnetnya
DENASSYAH NUR ROHMAN

Anda mungkin juga menyukai