Anda di halaman 1dari 77

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn H KHUSUSNYA

Ny N DENGAN MASALAH UTAMA DIABETES MELLITUS


DI JUWIRING
KLATEN

Di Susun Oleh :
RINTA AGUSTINA
NIM 114100

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STASE KOMUNITAS

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

2014

1
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn H
KHUSUSNYA Ny N DENGAN MASALAH DM
DI JUWIRING, JUWIRING, KLATEN

A. DATA UMUM
1. Nama KK : Tn H
2. Usia KK : 72 tahun
3. Alamat KK : RT 01 RW 03 Juwiring Klaten
4. Pekerjaan KK : Petani
5. Pendidikan KK : SD
6. Komposisi Keluarga :

Jenis Hubungan
No Nama Umur Pendidikan
Kelamin dng KK

1 Ny. N Perempuan Istri 67 SD

7. Genogram

2
Keterangan gambar :

: Laki-laki

: Perempuan

: Laki-Laki Meninggal Dunia

: Perempuan Meninggal dunia

: Penderita hipertensi

: Tinggal satu rumah

: Pernikahan

: Anak

8. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn H adalah keluarga inti karena Tn H tinggal serumah
dengan istrinya (Ny N) mempunyai anak 9 tetapi semua sudah berumah
tangga dan tidak tinggal serumah,hanya 1 anak perempuannya yang
tinggal dirumah ,8 anak Tn. H berada diluar kota dan mempunyai rumah
sendiri.
9. Suku Bangsa
a. Suku bangsa keluarga : Tn H berasal dari Juwiring sedangkan Ny. N
berasal dari Juwiring, dan sekarang tinggal di Dukuh Juwiring, setiap
harinya menggunakan bahasa Jawa

b. Tempat tinggal keluarga : Tn H dan Ny N tinggal dirumahnya sendiri

3
c. Kegiatan keluarga : Tn H mengikuti kegiatan yang ada di
kampungnya seperti kegiatan pengajian, gotong royong begitupun
dengan Ny. N sering mengikuti kegiatan di kampungnya seperti
pengajian,Posyandu lansia ikut senam setiap bulan
d. Kebiasaan diet dan busana : Ny N memilih-milih dalam memakan
sesuatu untuk kesehatannya, Ny N tidak memakan kacang, bayam
karena takut akan menjadi nyeri dan keju kemeng badannya. Tn H dan
Ny. N makan makanan seadanya biasanya makan sayur dan lauk
seadanya, sedangkan Tn H dan Ny.N sudah mengetahui bahwa Ny N
menderita Diabetes Mellitus untuk makanan yang dipantang hanya
makanan yang mengandung kolesterol saja.Keluarga sudah
mengetahui kalau Ny.N menderita penyakit DM ( kencing
manis ),keluarga hanya mengetahui kalau sakit DM itu kelebihan gula,
kalau mempunyai luka sembuhnya lama. Keluarga Ny.N hanya
mengetahui kalau diet untuk orang menderita sakit gula adalah
makanan yang di pantang untuk penderita DM adalah mengurangi
gula saja, sedangkan diet pada penderita DM secara benar belum tahu
dan ingin mengetahuinya. Tn H dan Ny N dapat memilih pakaian
yang harus digunakan saat di rumah ataupun saat berpergian.
e. Bahasa : Tn H dan Ny N dalam kehidupan sehari-hari berbicara
dengan sesama atau melakukan sosialisasi dengan tetangga
menggunakan bahasa jawa
f. Struktur kekuasaan keluarga : Dalam keluarga Tn H dan Ny N masih
bersifat tradisional
g. Jasa perawatan kesehatan keluarga : Dalam sarana kesehatan Tn H
dan Ny N juga percaya dengan pelayanan kesehatan. Tn H dan Ny N
jarang memeriksakan kesehatannya di Puskesmas karena jarang sakit,
hanya bila merasa sakit saja periksa ke sarana kesehatan terdekat yaitu
ke dokter keluarga atau pak. Mantri.

10. Agama

4
a. Seluruh anggota Tn H dan Ny N beragama Islam dan seluruh anggota
keluarga menjalankan ibadah sholat 5 waktu dengan rutin.
b. Tn H dan Ny N aktif menjalankan sholat 5 waktu, juga aktif dalam
mengikuti pengajian.
c. Tn H dan Ny N sejak kecil sampai sekarang tetap menganut agama
Islam dan rajin menjalankan sholat 5 waktu. Anak-anak Tn H dan Ny
N juga menganut agama Islam.
d. Tn H dan Ny N percaya pada Allah SWT yang memberikan kesehatan
dan cobaan apabila diuji dengan diberikan penyakit dan kelak hanya
Allah SWT yang dapat menyembuhkan dengan pelantara dokter atau
mantri.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
a. Jumlah Pendapatan Perbulan : Jumlah pendapatan dari anak, keluarga
Tn H dikirimi ± Rp 2.000.000/ bulan, di tambah dari hasil pertanian
sawahnya jika panen.
b. Sumber-sumber pendapatan per bulan : Tn H dan Ny N mendapatkan
kiriman uang dari anaknya dan dari hasil pertanian. Jumlah
pengeluaran tiap bulan : Tn H mengatakan tidak menentu dalam
pengeluaran tiap bulan. Tn H dan Ny N hanya mengeluarkan uang
untuk makan ± 500.000/bulan, sisa dari penghasilan di tabung.
c. Sumber pendapatan keluarga Tn H dirasa sudah mencukupi kebutuhan
mereka karena hanya tinggal berdua . Keluarga Tn H termasuk
keluarga sejahtera III Plus, karena keluarga mampu mencukupi
seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, sosial psikologis
maupun primer dan sekunder. Keluarga Tn H juga dapat memperoleh
informasi dari TV dan radio.
d. Keluarga Tn H dalam mengatur pendapatan dan pengeluaran
diserahkan pada Ny N. Pendapatan keluarga dipergunakan untuk
makan dan kebutuhan sehari-sehari, menabung serta sosial di
masyarakat.

5
12. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn H sering ikut rekreasi setahun sekali yang diadakan oleh
anaknya dan menonton TV. Keluarga Ny.N merasa bahagia jika anak dan
cucunya datang kerumahnya.

B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


13. Tahap perkembangan saat ini
Keluarga Tn H adalah keluarga dengan lansia, dalam keluarga Tn H
tinggal dengan Ny.N dan 1 anak perempuannya.Keluarga Tn H
mempunyai 9 orang anak , semua anaknya sudah menikah dan tinggal
diluar kota.
14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan pada keluarga Tn H sudah terpenuhi semua.
15. Riwayat keluarga inti
Tn H dan Ny N menikah 52 tahun yang lalu. Setelah menikah Tn H dan
Ny. N dikarunia 9 orang anak. Ny.N mengetahui kalau menderita DM
pada waktu pemeriksaan lansia yang diadakan oleh Petugas Puskesmas
pada waktu posyandu lansia.Kurang lebih 4 tahun yang lalu.
16. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn.H anak ke 1 dari 5 bersaudara , kedua orang tua Tn. H dan 2
saudaranya Tn.H sudah meninggal dunia, dan menurut Ny.N tidak ada
yang menderita penyakit seperti yang di deritanya sekarang. Ny N
merupakan anak tunggal, kedua orang tua sudah meninggal dunia, dan
belum pernah sakit yang serius.

C. LINGKUNGAN
17. Karakteristik rumah
a. Gambaran tipe tempat tinggal
Rumah yang ditempati Ny.H adalah rumah pribadi yaitu rumah yang
dibangun sendiri. Model rumah sudah permanen dari tembok,lantai

6
sudah di keramik terdiri dari 1 kamar tamu,6 kamar tidur,1 ruang
keluarga dan ruang makan,ruang dapur dan kamar mandi

Denah rumah

6 5 7 8 9

4 4

4 2 4

Keterangan :
1. Teras rumah
2. Ruang keluarga
3. Kamar tamu
4. Kamar tidur
5. Dapur
6. Kamar mandi
7. Ruang makan
8. Gudang
9. WC
b. Gambaran kondisi rumah

7
Rumah yang ditempati keluarga Ny.N berukuran ± 12X9 meter yang
terdiri dari 6 kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, dapur, kamar
mandi, WC. Rumah Ny.N menggunakan penerangan dengan listrik,
lantai rumah di keramik,penerangan /pencahayaan cukup, WC terpisah
di samping rumah. Pengaturan alat rumah tangga rapi.
c. Dapur
Dapur Ny.N terletak disebelah kamar mandi dengan diberi sekat
dinding bata,.Ny N memasak sendiri untuk makan sehari-hari dengan
menggunakan kayu bakar dan tidak ada cerobong asap atau
pengamanan untuk kebakaran.
d. Kamar mandi
Kamar mandi Keluarga Ny.N berada di dalam rumah bagian belakang.
Keadaan penerangan ( lampu ) cukup terang air bersih, jernih, dan tidak
ada jentik nyamuk. Ny.N menguras bak mandi 4 -5 hari sekali. Sumber
air berasal dari sumur, dan didalam kamar mandi terdapat 3 sikat gigi,
pasta gigi, sabun mandi, dan 3 handuk.
e. Tempat tidur
Pengaturan tidur Tn H dan Ny N di rumah yang sekarang, karena
menurut Tn H dan Ny N semua sudah tersedia. Tn H dan Ny N
mengatakan rumahnya sudah memadai meskipun kadang mengeluh
kesepian karena ditinggal anak- anaknya bekerja dan menetap di luar
kota.
f. Untuk privasi dirasakan sudah cukup karena untuk tiap-tiap kamar
sudah ada pintunya.
g. Pembuangan sampah dirumah Ny. N dibuang samping rumah dan
dibakar .
h. Tn H dan Ny N mengatakan sudah puas dengan apa yang dimiliki
sekarang karena Ny N menerima dengan keadaan yang sekarang
sehingga hidupnya merasa tenteram,hanya saja yang kadang kangen
dengan cucu dan anak- anaknya.

8
18. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tipe lingkungan Ny.N di dusun Juwiring, tipe tempat tinggal keluarga Ny
N agraris di lingkungan desa. Keadaan tempat tinggal dan jalan raya
terpelihara. Sanitasi jalan dan rumah kebersihan terjaga meskipun kurang
rapi dan pengumpulan sampah dibakar. Tidak ada industri di lingkungan
Tn H karakteristik demografi dari lingkungan dan agraris karena banyak
yang bekerja sebagai petani dan buruh. Pelayanan yang ada di daerah
sekitar adalah Puskesmas, Polindes, Bidan, dan Mantri Kesehatan.
Terdapat warung - warung dan toko-toko yang letaknya dekat dengan
kampung tempat tinggal keluarga Ny N. Fasilitas pendidikan seperti TK,
SD di desa lain. Perkampungan Ny N jauh dari tempat rekreasi. Tidak
Terdapat sarana transportasi umum seperti bus yang mudah dijangkau oleh
keluarga Ny N. Sejauh ini keadaan kampung aman dan nyaman.
19. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn H tinggal didesa sejak Tn H dan Ny N menikah jadi sudah ±
52 tahun dan tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal. Ny N kegiatan
tiap pagi cuma dirumah saja menjadi ibu rumah tangga.
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Anggota keluarga Ny.N sering menggunakan jasa dokter keluarga, mantri
kesehatan dan Puskesmas apabila ada keluarga yang sakit. Keluarga Ny N
aktif mengikuti perkumpulan di masyarakat, kumpulan RT/RW, pengajian,
arisan, PKK di desanya,Posyandu Lansia. Sistem pendukung keluarga :
Keluarga mempunyai fasilitas yang dapat di manfaatkan untuk
kesehatannya yaitu naik sepeda motor. Anggota keluarga Ny N saling
berinteraksi dengan baik, kalau ada masalah kesehatan yang menimpa
salah satu anggota keluarga selalu dibicarakan bersama untuk mencari
jalan keluarnya.

9
D. STRUKTRUR KELUARGA
21. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang digunakan Tn H dan Ny N bahasa Jawa. Dalam
berkomunikasi tidak ada aturan khusus, namun yang penting adalah saling
menghargai satu sama lain. Seluruh anggota keluarga bersifat terbuka
sehingga jika ada masalah selalu dipecahkan bersama.
22. Struktur kekuatan keluarga
a. Keputusan dalam keluarga
Dalam keluarga Ny.N yang membuat keputusan dalam hal apapun yaitu
dengan musyawarah bersama jadi siapa saja bisa membuat keputusan
tetapi Tn H yang sering mengambil keputusan.Yang memutuskan
dalam penggunaan keuangan yaitu Tn H.
b. Pengambilan keputusan
Dalam keluarga Tn H dengan cara musyawarah bersama oleh semua
keluarga Tn H dan Ny N merasa puas dengan pengambilan keputusan
yang sudah dilaksanakan dalam keluarga karena hasil yang diperoleh
untuk kepentingan bersama.
c. Model kekuasaan yang digunakan keluarga Tn H dalam membuat
keputusan aktif
23. Struktur peran
a. Struktur peran formal
Tn H adalah kepala keluarga yang biasanya berperan mengambil
keputusan setiap ada masalah keluarga yang selalu dipecahkan
bersama-sama. Tn H tetap melaksanakan perannya sebagai suami
yang harus melindungi keluarga dan bertanggung jawab terhadap
keluarganya., tidak pernah ada konflik peran dalam keluarga Ny.N
b. Struktur peran Informal
Tn H berperan mengambil keputusan juga berperan dalam hal yang
informal seperti ikut dalam masyarakat (kumpulan), pengajian,
gotong royong. Tujuan dari peran yang dijalankan Tn H dan Ny N
supaya dapat membagi peran sesuai dengan kemampuan individu.

10
Peran informal yang bersifat disfungsional dilaksanakan Tn H dan Ny
N karena kadang tidak ada yang membantu pekerjaan,anak – anak
sudah menikah dan tinggal jauh dari rumah. Tidak ada pengaruh atau
dampak yang buruk yang dimainkan Tn H dan Ny N atas peran-peran
formal dan informal yang kerjakan.
c. Analisa Model Peran
Yang menjadi model dalam menjalankan peran di keluarga biasanya
kepala keluarga (Tn H), tidak ada yang mempengaruhi pembagian
peran dalam keluarga karena kadang-kadang Tn H membantu apa
yang dikerjakan Ny N. Budaya masyarakat dan agama kadang-
kadang mempengaruhi dalam pembagian peran keluarga.Peran
keluarga Ny. N sesuai dengan tahap perkembangan keluarga Ny.N
yaitu tahap keluarga dengan lansia.
24. Nilai-nilai dan norma keluarga
a. Dalam kehidupan keluarga sehari-hari keluarga Ny.N tetap
menerapkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
b. Nilai-nilai yang dianut keluarga Ny.N selalu dipatuhi dan penting agar
kedisplinan dapat tercapai.
c. Nilai-nilai dianut secara sadar dan tidak ada konflik yang menjadi
kelas social dan latar belakang budaya memang sangat mempengaruhi
nilai-nilai dalam keluarga yang sudah diterapkan. Nilai-nilai keluarga
mempengaruhi status kesehatan.

E. FUNGSI KELUARGA
25. Fungsi afektif
a. Pola kebutuhan keluarga
Tn H mampu menggambarkan kebutuhan psikologis anggota
keluarganya jika Ny.N mengalami sakit pusing,leher cengeng,atau
kaki sakit maka Ny. N selalu mengingatkan untuk beristirahat dan
selalu mengingatkan untuk selalu berhati-hati dalam segala hal.
Demikian juga Tn H selalu mengingatkan pada Ny N agar hati hati

11
kalau berjalan, Tn H dan Ny N saling memiliki kepercayaan dan
saling menyayangi.Kebutuhan-kebutuhan,keinginan-keinginan
perbedaan pendapat dalam keluarga Ny N selalu dihargai dan dapat
diselesaikan dengan baik.
b. Saling memperhatikan,keakraban dan identifiikasi
Keluarga Tn H Dan Ny.N sangat akrab satu sama lain , Mereka saling
mendukung satu sama lain dan saling menyayangi satu dengan yang
lain.
c. Keterpisahan dan keterikatan
Keluarga Ny.N kadang mengalami kesepian karena semua anak-anak
dan cucunya tinggal jauh, jika kangen dengan anak dan cucunya
keluarga Ny.N telpon dengan HP dan dapat mengobati rasa
kangennya.
26. Fungsi social
Tn H dan Ny N saling mengenal karakter masing-masing individu.
Anggota keluarganya juga melakukan sosialisasi dengan warga sekitar
tempat tinggal. Hubungan keluarga Ny N dengan warga sekitar sangat
baik, dan dihormati antara yang satu dengan yang lain.
27. Fungsi perawatan kesehatan
a. Keyakinan, nilai-nilai dan perilaku keluarga
Keluarga Ny N percaya dan berharap bahwa penyakit Diabetes
Melitusnya bisa diobati,Keluarga meyakini bahwa sakitnya akibat dari
pengaruh usianya.Dalam menjaga kesehatan keluarga Ny N menjaga
kebersihan diri dan rumah serta makanan.
b. Konsep dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat/sakit
Keluarga mengatakan sehat apabila mampu beraktifitas sehari-hari
tanpa ada keluhan-keluhan sakit dibadan.Sedangkan menurut keluarga
sakit adalah keadaan jika kondisi badannya terganggu dan tidak bisa
melakukan aktivitas sehari-hari.Ny N mengetahui jika dirinya
mengalami Diabetes Melitus sejak kurang lebih 4 tahun yang lalu
pada waktu diadakan posyandu lansia,Ny N merasakan badannya

12
tidak enak,makin lama makin kurus, kaki dan tangan kadang
kesemutan dan sering kencing sampai 5-6 kali dalam sehari, gejala ini
mulai dirasakan sejak + 4 minggu yang lalu. Ny N mengetahui kadar
gula darahnya tinggi ketika diperiksa oleh pegawai puskesmas pada
saat posyandu lansia . Keluarga Ny N belum mengetahui tentang
penyakit DM,keluarga hanya tahu kalau sakit gula itu punya luka
tidak sembuh - sembuh,sering pusing dan cengeng. Keluarga secara
umum mengenali keluarganya yang sakit jika mengeluhkan badan
pegal-pegal,kesemutan,pandangan kabur. Sumber informasi kesehatan
yang diperoleh keluarga jika sedang berobat waktu sakit. Jika ada
anggota keluarga yang sakit diperiksakan ke dokter keluarga atau ke
pak Mantri terdekat.
c. Praktik diit keluarga
Ny N berpantang makan yang manis-manis, kacang, sayur bayam
karena menurutnya akan menyebabkan sakit keju dan kemeng pada
kakinya. Pada pagi hari Ny N mempunyai kebiasaan minum teh manis
pada pagi hari sebelum makan. Keluarga Ny N makan 3X sehari
dengan nasi, sayur, lauk pauk dengan porsi ½ piring habis dan
kadang-kadang ditambah dengan buah, yang bertanggung jawab
dalam perencanaan dan belanja serta persiapan makanan adalah Ny N.
Cara keluarga Ny N dalam menyiapkan makanan adalah dengan
dicuci dahulu baru dipotong-potong kemudian baru dimasak. Dalam
menyiapkan makanan, menurut selera keluarga kadang digoreng (di
oseng-oseng atau tumis) dan kadang diberi kuah atau direbus. Jenis
makanan yang dikonsumsi keluarga Ny N setiap hari yang utama yaitu
nasi, sayur, dan lauk pauk dan kadang ditambah dengan buah. Setelah
makanan dimasak, makanan disimpan di almari makanan atau
disiapkan diatas meja makan dan ditutup dengan tudung saji. Keluarga
makan 3x sehari tiap pagi, siang dan malam. Keluarga Ny N mengaku
belum mengetahui tentang diet atau makanan yang dipantang maupun
yang dianjurkan pada penderita DM. Keluarga hanya tahu kalau diet

13
untuk sakit DM adalah mengurangi makanan yang manis, sedangkan.
Setelah diberikan pendidikan kesehatan keluarga mampu menjelaskan
diit untuk penyakit DM, makanan yang di anjurkan dan yang di
pantang, keluarga mampu menjelaskan diit rendah garam,lemak dan
mampu mendemontrasikan diit rendah garam,lemak.
d. Kebiasaan tidur dan istirahat
Waktu atau jadwal tidur keluarga Ny N tidak sama atau tidak tentu.
Ny N kadang tidur jam 21.00 WIB. Sebelum tidur Tn H dan Ny N
sering berkumpul untuk ngobrol bersama dan nonton TV bersama. Tn
H dan Ny N kadang-kadang tidur siang kurang lebih 1-2 jam.Keluarga
Ny N tidak pernah mengalami kesulitan tidur. Keluarga Ny N tidur
dikamar sendiri-sendiri. Tempat tidur Tn H berada di ruang tengah
sedangkan Ny N di sebelah kamar tidur Tn H.
e. Latihan dan rekreasi
Keluarga Ny N menyadari bahwa rekreasi dan olahraga secara aktif
akan membuat tubuh terasa sehat dan penting bagi kesehatan. Ny N
mengikuti senam yang diadakan oleh Puskesmas setiap bulannya.
Kegiatan rekreasi dilakukan setahun sekali yaitu saat anaknya pulang
dan mengajak rekreasi, dengan berkumpul bersama anggota keluarga
sambil menonton tv atau dengan mengobrol dengan tetangga.
f. Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga
Keluarga Ny N tidak ada yang mengkonsumsi alkohol ,juga tidak ada
yang merokok. Keluarga Ny N suka minum teh, dan setiap pagi selalu
disiapkan oleh Ny N dan setiap hari minum teh, kadang- kadang air
putih. Jika keluarga Ny N sakit tidak pernah membeli obat-obatan di
warung, lansung periksa ke dokter keluarga atau pak mantri terdekat.
g. Peran keluarga dalam praktek perawatan diri
Tn H dan Ny N merasa badannya sehat jadi tidak perlu memeriksakan
diri ke pelayanan kesehatan untuk mengontrol kadar gula darah dan
tekanan darahnya. Keluarga Ny N mandi 2x sehari tiap pagi hari dan
sore hari dengan sabun mandi dengan menggosok gigi 2x sehari

14
dengan pasta gigi, keramas bila rambut kotor atau gatal. Keluarga Ny
H mencuci pakaian setiap kali setelah mandi dan mencuci peralatan
setelah selesai makan.
h. Praktek lingkungan
Keluarga Ny N kadang-kadang menggunakan obat nyamuk bakar.
Keluarga Ny N menggunakan cairan pembersih lantai maupun kaca.
Keluarga Tn H Kn mengepel lantai dan menyapu halaman. Keluarga
Ny N sudah mempunyai jamban kalau mau BAB.
i. Cara-cara pencegahan penyakit
Pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan penyakit seperti
menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga makanan (makanan yang
bersih). Kebiasaan keluarga dalam memeriksakan kesehatan keluarga
mengatakan jika ada keluhan sakitnya baru dibawa ke dokter atau
mantri terdekat. Keluarga Ny N sudah mengetahui kalau tensinya
tinggi dan jarang kontrol karena badannya merasa sehat dan dapat
beraktifitas sehari-hari. Keluarga Tn H khususnya Ny N selama balita
tidak pernah mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
j. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga Ny N tidak ada yang menderita penyakit kronis,
penyakit menurun, dan penyakit keturunan. Dalam kelurga Tn H dan
Ny N tidak ada yang menderita penyakit, ginjal, jantung, asma,
ataupun alergi. Keluarga Tn H dan Ny N selama ini hanya menderita
pusing, pilek, batuk, flu,keju kemeng, kecapekan saja dan sembuh
sendiri, jika tidak sembuh akan periksa ke dokter atau ke pelayanan
kesehatan terdekat .
k. Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima dan dimanfaatkan
keluarga
Keluarga belum pernah didatangi oleh tenaga kesehatan, jenis fasilitas
kesehatan yang dimanfaatkan keluarga adalah puskesmas
,polindes,bidan atau mantri .

15
l. Perasaan dan persepsi keluarga tentang pelayanan perawatan
kesehatan
Keluarga Ny N merasa senang karena fasilitas kesehatan yang ada dan
murah dijangkau karena letaknya dekat dan dapat ditempuh dengan
jalan kaki, seperti bidan, mantri, polindes atau Puskesmas. Keluarga
Tn H dan Ny N merasa puas dengan pelayanan dari puskesmas,bidan
dan mantri . Harapan keluarga terhadap perawat keluarga Ny N ingin
sekali mengetahui semua hal tentang Diabetus Melitus.
28. Fungsi Reproduksi
Tn H dan Ny N sudah tua dan Ny N sudah menopause sejak usia 50 tahun.
Ny N dan Tn H sudah tidak tidur sekamar lagi tetapi tidur sendiri-sendiri.
Tn H dan Ny N tidak mempunyai penyakit atau masalah organ seksualnya.
Tn H Kn dan Ny N mempunyai 9 orang anak, empat perempuan dan laki-
laki 5, dan mempunyai cucu 5 orang.
29. Fungsi ekonomi
Ny N memenuhi kebutuhan keluarga dengan uang kiriman dari anaknya
dan dari bertani dari sawahnya. Keluarga Ny N merasa cukup untuk
makan, sosial di masyarakat dan juga menabung atau kadang untuk
membantu anak-anaknya.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


30. Stressor jangka pendek
Keluarga Tn H juga memikirkan kesembuhan Ny N setelah tahu bahwa
menderita Diabetus Melitus,menghindari agar tidak terjadi komplikasi
seperti stroke. Ny N sangat mengharapkan dapat cepat sembuh dan
kembali normal lagi.
Stressor jangka panjang
Keluarga Tn H juga mengharapkan agar penyakit yang diderita Ny N
yaitu Diabetes Melitus tidak terjadi komplikasi.
31. Kemampuan keluarga beberapa terhadap masalah

16
Jika ada masalah keluarga Ny N selalu menyelesaikan dengan mengajak
bicara semua anggota keluarga.
32. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan Tn H dalam penyembuhan Ny N adalah
ingin memeriksakan ke dokter keluarga, pak mantri, puskesmas.
33. Strategi adaptasi fungsional
Dalam keluarga Ny N tidak pernah menggunakan kekerasan dalam
menyelesaikan masalah.

G. HARAPAN KELUARGA
Keluarga Tn H terutama Ny N berharap setelah dilakukan tindakan
keperawatan pada Ny N dapat mengontrol kadar gula darah, tekanan
darah dan dapat terhindar dari komplikasi dari penyakit DM.

H. PEMERIKSAAN FISIK

1. Pemeriksaan Ibu N :
a. Keadaan umum : baik, compos mentis
b. Status gizi : baik BB : 50 kg TB : 150 cm IBM : 21
c. Tanda Vital : T = 170/90 mmHg, RR = 18/menit, N =
80/menit, S=36,5 C
d. Kepala : rambut bersih, conjungtiva tak anemis, sclera
tak ikterik, penglihatan jelas
pendengaran telinga berkurang, serumen tidak ada, bentuk hidung
simetris,tidak sinusitis , tidak ada peradangan pada mulut, faring,
laring , gigi sebagian sudah yang tanggal.
e. Thoraks : simetris, tak ada ketinggalaan gerak,tak ada
whezing/ronkhi , S1- S2 normal, tak ada mur-mur.
f. Abdomen : Supel, tak nyeri tekan, peristaltik 12 x/menit,
hepar dan lien tak teraba,
g. Ekstrimitas :
Atas : kekuatan ( 5 ),tak ada oedem
Bawah : kekuatan ( 5 ),tak ada oedem
h. Pemeriksaan laborat :
Tgl 19 – 3- 2012 GDS : 197 mg/dl
Tgl 29 – 3-2012 Gula Darah Puasa 118 mg/dl

17
Gula Darah 2 jam sehabis makan 207mg/dl
Kolesterol 189 mg/dl
i. Pemeriksaan screning FALL : 9 inci
Tidak ada resiko roboh
j. Pemeriksaan TIME AND GO (TUG) TEST:
mobilitas bebas

2. Pemeriksaan Ny. N:
a. Keadaan umum : baik, compos mentis
b. Status gizi : Baik , BB : 38 kg, TB : 139 cm IBM : 20
c. Tanda Vital : T= 120/80 mmHg, RR = 20 x /menit, N = 80 x
/menit,S=36,5 C.
d. Kepala : rambut bersih, conjungtiva tak anemis, sklera tak
ikterik, mata kanan untuk melihat kabur (katarak), mata kiri untuk
melihat jelas, pendengaran telinga baik, tak ada serumen mengeras,
bentuk hidung simetris, tak ada peradangan pada mulut, faring,
laring , gigi sebagian sudah tanggal.
e. Thoraks : simetris, tak ada ketinggalan gerak, suara paru
vesikuler, S1- S2 normal, tak ada mur-mur.
f. Abdomen : Supel,tak nyeri tekan, peristaltik 14x/menit,tak teraba
masa,hepar dan lien tak teraba
g. Ekstrimitas :
Atas : kekuatan ( 5 ) ,tak ada oedem
Bawah : kekuatan ( 5 ) ,tak ada oedem.
h. Pemeriksaan screning FALL : 8inci
Tidak ada resiko roboh
i. Pemeriksaan TIME AND GO (TUG) TEST:
< 10 detik , mobilitas bebas

I. ANALISA DATA

No Data Problem
1. DS Hiperglikemia
Keluarga Tn H khususnya Ny N mengetahui berhubungan dengan
kalau dirinya menderita sakit DM, Ny N ketidakmampuan
merasakan badannya tidak enak,kaki dan keluarga mengenal
tangannya kadang kesemutan, sering kencing masalah kesehatan,

18
sampai 5-6 kali dalam sehari, gejala ini mulai membuat keputusan ,
dirasakan sejak 4tahun yang lalu. Tn H baru merawat anggota
mengetahui kadar gula darahnya tinggi ketika keluarga yang sakit,
diperiksa oleh petugas puskesmas pada saat memanfaatkan sumber
posyandu lansia. daya keluarga yang
Keluarga Ny N belum mengetahui tentang ada
penyakit DM , keluarga hanya tahu kalau sakit
gula itu punya luka tidak sembuh - sembuh,
Keluarga Tn H khususnya Ny N meyakini
bahwa DM bisa diobati, sakitnya akibat dari
pengaruh usianya.
Pada pagi hari Ny N mempunyai kebiasaan
minum teh manis.
Dalam menjaga kesehatan keluarga Ny N
menjaga kebersihan diri dan rumah serta
makanan
Ny N sering menyempatkan untuk jalan-jalan
saat pagi hari sehabis sholat subuh dan setiap
sebulan mengikuti senam yang diadakan oleh
puskesmas
Keluarga Ny N mengaku belum mengetahui
tentang diet atau makanan yang dipantang
maupun yang dianjurkan pada penderita DM .
Keluarga hanya tahu kalau diet untuk sakit DM
adalah mengurangi makanan yang manis
keluarga ingin mengetahui diet secara benar.
Tn H dan mempunyai ASKES dan dokter
keluarga
DO
Status gizi : baik, IBM : 21
BB : 55 kg TB : 161cm

19
Tanda Vital : TD = 170/90 mmHg,
RR = 18/menit, N = 72/menit, S=36,7 C
Pemeriksaan laborat :
Tgl 19 – 3- 2012 GDS : 197 mg/dl
Tgl 29 – 3-2012 Gula Darah Puasa 118 mg/dl
Gula Darah 2 jam sehabis makan 207mg/dl
Pemeriksaan screning FALL : 9 inci
Tidak ada resiko roboh
Pemeriksaan TIME AND GO (TUG) TEST:
mobilitas bebas

DS.
2. Keluarga Tn H khususnya Ny N sudah Penatalaksanaan
mengetahui jika dirinya mengalami regimen terapeutik
hipertensi/tekanan darahnya tinggi sejak tidak efektif
kurang lebih 1 tahun yang lalu pada waktu berhubungan dengan
memeriksakan mau berangkat haji, Tn H Kn ketidak mampuan
hanya memeriksakan tensi jika ada keluhan keluarga merawat
pusing atau pada waktu merasakan sakit saja. anggota keluarga yang
Menurut keluarga Tn H Kn Hipertensi itu menderita Hipertensi
kalau tensi tinggi, sering pusing dan cengeng.
Keluarga Tn H Kn percaya dan berharap
bahwa penyakit Hipertensi Tn H Kn dapat
disembuhkan meskipun jarang memeriksakan
tensinya di pelayanan kesehatan.
Keluarga Tn H Kn khususnya Tn H Kn
meyakini bahwa Hipertensi bisa diobati,
sakitnya akibat dari pengaruh usianya.
Pada pagi hari Tn H Kn mempunyai kebiasaan
minum teh manis

20
Dalam menjaga kesehatan keluarga Tn H
menjaga kebersihan diri dan rumah serta
makanan
Tn H Kn sering menyempatkan untuk jalan-
jalan saat pagi hari sehabis sholat subuh dan
setiap minggu kadang mengikuti senam yang
diadakan oleh puskesmas.
Keluarga Tn H mengaku belum mengetahui
tentang diet atau makanan yang dipantang
maupun yang dianjurkan pada penderita
Hipertensi. Keluarga hanya tahu kalau diet
untuk sakit Hipertensi tidak boleh makan yang
berkolesterol seperti daging kambing, jerohan,
keluarga ingin mengetahui diet secara benar.
DO
Status gizi : baik
BB : 55 kg TB : 161cm, IBM : 21
Tanda Vital : TD = 170/90 mmHg,
RR = 18/menit, N = 72/menit, S=36,7 C
Pemeriksaan laborat :
Tgl 29 – 3-2012 Kolesterol 189 mg/dl
Pemeriksaan screning FALL : 9 inci
Tidak ada resiko roboh
Pemeriksaan TIME AND GO (TUG) TEST:
< 10 detik mobilitas bebas
3. DS Resiko cidera ( jatuh )
2 Keluarga Tn H Kn mengatakan Ny. P pernah berhubungan dengan
operasi katarak pada mata sebelah kanan + 1 ketidak mampuan
tahun lalu di Rumah Sakit Suraji Tirtonegoro keluarga memodifikasi
Klaten tetapi tidak berhasil sampai sekarang lingkungan rumah
mata kanan masih kabur untuk melihat.

21
Keluarga Tn H Kn mengatakan terhadap
penyakit katarak pada mata kanan yang diderita
Ny P, keluarga mengaku pasrah dan meyakini
pengaruh dari umurnya yang sudah tua.

DO:
Rumah Keluarga Tn H Kn menggunakan
penerangan dengan listrik, lantai rumah di
plester, penerangan /pencahayaan kurang, WC
terpisah di samping rumah. Pengaturan alat
rumah tangga kurang rapi

Kamar mandi Keluarga Tn H Kn berada di


dalam rumah bagian belakang. Keadaan
penerangan ( lampu ) kurang terang, air bersih,
jernih, dan tidak ada jentik nyamuk.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : baik, compos mentis
Status gizi : Baik , BB : 38 kg, TB : 139 cm
IBM : 20
Tanda Vital : T= 120/80 mmHg, RR = 20 x
/menit, N = 80 x /menit,S=36,5 C.
mata kanan untuk melihat kabur (katarak), mata
kiri untuk melihat jelas
Pemeriksaan screning FALL : 8inci
Tidak ada resiko roboh
Pemeriksaan TIME AND GO (TUG) TEST:
< 10 detik , mobilitas bebas

22
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hiperglikemia pada keluarga Tn H KN khususnya Tn H Kn
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan,membuat keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit ,
memanfaatkan sumber daya keluarga yang ada ditandai

Keluarga Tn H Kn khususnya Tn H Kn belum mengetahui kalau


dirinya menderita sakit DM, Tn H Kn merasakan badannya tidak
enak,kaki dan tangannya kadang kesemutan, sering kecing sampai 5-6
kali dalam sehari, gejala ini mulai dirasakan sejak + 5 minggu yang
lalu. Tn H Kn baru mengetahui kadar gula darahnya tinggi ketika
diperiksa oleh mahasiswa Stikes Muhammadiyah Klaten.

Keluarga Tn H Kn belum mengetahui tentang penyakit DM , keluarga


hanya tahu kalau sakit gula itu punya luka tidak sembuh - sembuh,

Keluarga Tn H Kn khususnya Tn H Kn meyakini bahwa DM bisa


diobati, sakitnya akibat dari pengaruh usianya.

Pada pagi hari Tn H Kn mempunyai kebiasaan minum teh manis atau


kopi

Dalam menjaga kesehatan keluarga Tn H Kn menjaga kebersihan diri


dan rumah serta makanan

Tn H Kn sering menyempatkan untuk jalan-jalan saat pagi hari sehabis


sholat subuh dan setiap minggu kadang mengikuti senam yang diadakan
oleh PWRI

Keluarga Tn H Kn mengaku belum mengetahui tentang diet atau


makanan yang dipantang maupun yang dianjurkan pada penderita DM.
Keluarga hanya tahu kalau diet untuk sakit DM adalah mengurangi
makannanan yang manis.

23
Tn H Kn seorang pensiunnan PNS dan mempunyai ASKES dan dokter
keluarga
Status gizi : baik, IBM : 21
BB : 55 kg TB : 161cm
Tanda Vital : TD = 170/90 mmHg,
RR = 18/menit, N = 72/menit, S=36,7 C
Pemeriksaan laborat :
Tgl 19 – 3- 2012 GDS : 197 mg/dl
Tgl 29 – 3-2012 Gula Darah Puasa 118 mg/dl
Gula Darah 2 jam sehabis makan 207mg/dl
Pemeriksaan screning FALL : 9 inci
Tidak ada resiko roboh

2. Penatalaksanaan rigemen terapeutik tidak efektif pada keluarga Tn H


Kn khususnya Tn H Kn berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang menderita Hipertensi ditandai
dengan:

Keluarga Tn H Kn khususnya Tn H Kn sudah mengetahui mengetahui


jika dirinya mengalami hipertensi/tekanan darahnya tinggi sejak kurang
lebih 1 tahun yang lalu pada waktu memeriksakan mau berangkat haji,
Tn H Kn hanya memeriksakan tensi jika ada keluhan pusing atau pada
waktu merasakan sakit saja.

Menurut keluarga Tn H Kn Hipertensi itu kalau tensi tinggi, sering


pusing dan cengeng.

Keluarga Tn H Kn percaya dan berharap bahwa penyakit Hipertensi Tn


H Kn dapat disembuhkan meskipun jarang memeriksakan tensinya di
pelayanan kesehatan.

Keluarga Tn H Kn khususnya Tn H Kn meyakini bahwa Hipertensi bisa


diobati, sakitnya akibat dari pengaruh usianya.

Pada pagi hari Tn H Kn mempunyai kebiasaan minum teh manis atau


kopi

24
Dalam menjaga kesehatan keluarga Tn H Kn menjaga kebersihan diri
dan rumah serta makanan

Tn H Kn sering menyempatkan untuk jalan-jalan saat pagi hari sehabis


sholat subuh dan setiap minggu kadang mengikuti senam yang diadakan
oleh PWRI.

Keluarga Tn H Kn mengaku belum mengetahui tentang diet atau


makanan yang dipantang maupun yang dianjurkan pada penderita
Hipertensi. Keluarga hanya tahu kalau diet untuk sakit Hipertensi tidak
boleh makan yang berkolesterol seperti daging kambing, jerohan,
keluarga ingin mengetahui diet secara benar.
Status gizi : baik
BB : 55 kg TB : 161cm, IBM : 21
Tanda Vital : TD = 170/90 mmHg,
RR = 18/menit, N = 72/menit, S=36,7 C
Pemeriksaan laborat :
Tgl 29 – 3-2012 Kolesterol 189 mg/dl
Pemeriksaan screning FALL : 9 inci
Tidak ada resiko roboh
Pemeriksaan TIME AND GO (TUG) TEST: < 10
detik mobilitas bebas

3. Resiko cidera (jatuh) pada keluarga Tn H Kn khususnya Ny P


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan rumah di tandai dengan :
Keluarga Tn H Kn mengatakan Ny. P pernah operasi katarak pada
mata sebelah kanan + 1 tahun lalu di Rumah Sakit Suraji Tirtonegoro
Klaten tetapi tidak berhasil sampai sekarang mata kanan masih kabur
untuk melihat.

Keluarga Tn H Kn mengatakan terhadap penyakit katarak pada mata


kanan yang diderita Ny P, keluarga mengaku pasrah dan meyakini
pengaruh dari umurnya yang sudah tua.

25
Rumah Keluarga Tn H Kn menggunakan penerangan dengan listrik,
lantai rumah di plester, penerangan /pencahayaan kurang, WC
terpisah di samping rumah. Pengaturan alat rumah tangga kurang rapi
Kamar mandi Keluarga Tn H Kn berada di dalam rumah bagian
belakang. Keadaan penerangan ( lampu ) kurang terang, air bersih,
jernih, dan tidak ada jentik nyamuk.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : baik, compos mentis
Status gizi : Baik , BB : 38 kg, TB : 139 cm, IBM : 20
Tanda Vital : T= 120/80 mmHg, RR = 20 x /menit, N = 80 x
/menit,S=36,5 C.
mata kanan untuk melihat kabur (katarak), mata kiri untuk melihat
jelas. Pemeriksaan screning FALL : 8inci
Tidak ada resiko roboh
Pemeriksaan TIME AND GO (TUG) TEST: < 10 detik
mobilitas bebas

K. SKORING

1. Hiperglikemia pada keluarga Tn H KN khususnya Tn H Kn


berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan, membuat keputusan, merawat anggota keluarga yang
sakit, memanfaatkan sumber daya keluarga yang ada

No Kriteria Skore Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah : 3/3X1 1 Masalah sudah terjadi dan


actual dapat dilihat dari pemeriksaan
gula darah puasa 118mg/dl,
puasa 207 mg/dl

2. Kemungkinan 2/2 X2 2 Ada kemauan keluarga untuk


masalah dapat mengetahui tentang penyakit
diubah : mudah DM. Keluarga sangat terbuka

26
untuk mendapatkan atau
menerima setiap ada masukan
yang diberikan tenaga
kesehatan. Pendidikan tertinggi
PGA, keluarga mempunyai
akses pelanyanan kesehatan
yang dapat digunakan ASKES
dan dokter keluarga

3. Potensial 3/3X 1 1 Masalah sebenarnya tidak


masalah untuk terlalu sulit karena di
dicegah : tinggi ketahuinya belum lama dan
tidak ada faktor keturunan.

4. Menonjolnya 2/2x1 1 Keluarga ingin mengetahui


masalah : perlu tentang penyakit DM dan diet
segera ditangani makanannya

Jumlah 5

2. Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif pada keluarga Tn H


Kn khususnya Tn H Kn berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga merawat anggota keluarga menderita Hipertensi

No Kriteria Skore Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah : 3/3X1 1 Masalah sudah terjadi dan


actual dapat dilihat dari pemeriksaan
tekanan darah tinggi 170/100
mmHg, Tn H Kn tidak rutin
kontrol hanya kalau ada
keluhan pusing, cengeng saja

2. Kemungkinan 2/2 X2 2 Keluarga sudah mengetahui

27
masalah dapat sakit Hipertensi, tapi belum
diubah : cukup mengetahui penatalaksannan
dengan benar pendidikan
tertinggi keluarga Tn H Kn
PGA, keluarga mempunyai
akses pelanyannan kesehatan
ASKES dan dokter keluarga

3. Potensial 2/3X 1 2/3 Masalah terjadi sudah lama, Tn


masalah untuk H Kn sakit Hipertensi + 1
dicegah : cukup tahun yang lalu keluarga tidak
kontrol secara rutin bila ada
keluhan saja.

4. Menonjolnya 1/2x1 1/2 Keluarga menganggap


masalah : tidak penyakit Hipertensi akibat dari
perlu di tangani usianya yang sudah tua, dan
dengan segera akan sembuh walaupun tidak
rutin kontrol

Jumlah 4 1/6

Resiko cidera ( jatuh ) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


memodifikasi lingkungan

No Kriteria Skore Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah 2/3X1 2/3 Masalah belum terjadi tapi


resiko ada kemungkinnan terjadi
cidera akibat penurunnan
ketajaman mata dan
kurangnya lampu penerangan
di dalam rumah, pengaturan
alat rumah tangga tidak rapi

28
2. Kemungkinan 2/2 X2 2 Keluarg belum mengetahui
masalah dapat terjadi masalah. Ada
diubah : mudah kemauan keluarga untuk
berubah lebih baik. Keluarga
sangat terbuka untuk
mendapatkan atau menerima
setiap ada masukan yang
diberikan tenaga kesehatan

3. Potensial 2/3X 1 2/3 Ny P sudah menjalani


masalah untuk operasi katarak + 1 tahun
dicegah : cukup yang lalu tapi tidak berhasil
pandangan mata kanan masih
kabur, kondisi rumah kurang
pencahayaan (lampu),
pengaturan alat rumah tangga
kurang rapi

4. Menonjolnya 0 0 Keluarga tidak menyadari


masalah : kalau kondisi lingkungan
masalah tidak rumah , penatan alat rumah
dirasakan tangga kurang rapi, lampu
yang kurang terang dapat
mengakibatkn cidera

Jumlah 3 1/3

L. PRIORITAS MASALAH

1. Hiperglikemia pada keluarga Tn H KN khususnya Tn H Kn


berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah

29
kesehatan, membuat keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit,
dan memanfaatkan sumber daya keluarga yang ada di tandai :

Keluarga Tn H khususnya Ny N belum mengetahui kalau dirinya


menderita sakit DM, Tn H merasakan badannya tidak enak,kaki dan
tangannya kadang kesemutan, sering kencing sampai 5-6 kali dalam
sehari, gejala ini mulai dirasakan sejak + 5 minggu yang lalu. Tn H
baru mengetahui kadar gula darahnya tinggi ketika diperiksa oleh
petugas puskesmas

Keluarga Ny N belum mengetahui tentang penyakit DM , keluarga


hanya tahu kalau sakit gula itu punya luka tidak sembuh - sembuh,

Keluarga Tn H Kn khususnya Tn H Kn meyakini bahwa DM bisa


diobati, sakitnya akibat dari pengaruh usianya.

Pada pagi hari Tn H Kn mempunyai kebiasaan minum teh manis atau


kopi

Dalam menjaga kesehatan keluarga Tn H Kn menjaga kebersihan diri


dan rumah serta makanan

Tn H Kn sering menyempatkan untuk jalan-jalan saat pagi hari sehabis


sholat subuh dan setiap minggu kadang mengikuti senam yang diadakan
oleh PWRI

Keluarga Tn H Kn mengaku belum mengetahui tentang diet atau


makanan yang dipantang maupun yang dianjurkan pada penderita DM.
Keluarga hanya tahu kalau diet untuk sakit DM adalah mengurangi
makannanan yang manis, keluarga ingin mengetahuinya

Tn H Kn seorang pensiunan PNS dan mempunyai ASKES dan dokter


keluarga
Status gizi : baik, IBM : 21
BB : 55 kg TB : 161cm
Tanda Vital : TD = 170/90 mmHg,

30
RR = 18/menit, N = 72/menit, S=36,7 C
Pemeriksaan laborat :
Tgl 19 – 3- 2012 GDS : 197 mg/dl
Tgl 29 – 3-2012 Gula Darah Puasa 118 mg/dl
Gula Darah 2 jam sehabis makan 207mg/dl
Pemeriksaan screning FALL : 9 inci Tidak ada resiko roboh,
pemerisakan Time And Go (TUG) < 10 detik, mobilitas bebas

2. Penatalaksanaan rigemen terapeutik tidak efektif pada keluarga Tn H


Kn khususnya Tn H Kn berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang menderita Hipertensi ditandai
dengan:

Keluarga Tn H Kn khususnya Tn H Kn sudah mengetahui mengetahui


jika dirinya mengalami hipertensi/tekanan darahnya tinggi sejak kurang
lebih 1 tahun yang lalu pada waktu memeriksakan mau berangkat haji,
Tn H Kn hanya memeriksakan tensi jika ada keluhan pusing atau pada
waktu merasakan sakit saja.

Menurut keluarga Tn H Kn Hipertensi itu kalau tensi tinggi, sering


pusing dan cengeng.

Keluarga Tn H Kn percaya dan berharap bahwa penyakit Hipertensi Tn


H Kn dapat disembuhkan meskipun jarang memeriksakan tensinya di
pelayanan kesehatan.

Keluarga Tn H Kn khususnya Tn H Kn meyakini bahwa Hipertensi bisa


diobati, sakitnya akibat dari pengaruh usianya.

Pada pagi hari Tn H Kn mempunyai kebiasaan minum teh manis atau


kopi

Dalam menjaga kesehatan keluarga Tn H Kn menjaga kebersihan diri


dan rumah serta makanan

31
Tn H Kn sering menyempatkan untuk jalan-jalan saat pagi hari sehabis
sholat subuh dan setiap minggu kadang mengikuti senam yang diadakan
oleh PWRI.

Keluarga Tn H Kn mengaku belum mengetahui tentang diet atau


makanan yang dipantang maupun yang dianjurkan pada penderita
Hipertensi. Keluarga hanya tahu kalau diet untuk sakit Hipertensi tidak
boleh makan yang berkolesterol seperti daging kambing, jerohan,
keluarga ingin mengetahui diet secara benar.
Status gizi : baik
BB : 55 kg TB : 161cm, IBM : 21
Tanda Vital : TD = 170/90 mmHg,
RR = 18/menit, N = 72/menit, S=36,7 C
Pemeriksaan laborat :
Tgl 29 – 3-2012 Kolesterol 189 mg/dl
Pemeriksaan screning FALL : 9 inci
Tidak ada resiko roboh
Pemeriksaan TIME AND GO (TUG) TEST: < 10
detik mobilitas bebas

3. Resiko cidera (jatuh) pada keluarga Tn H Kn khususnya Ny P


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan rumah di tandai dengan :
Keluarga Tn H Kn mengatakan Ny. P pernah operasi katarak pada
mata sebelah kanan + 1 tahun lalu di Rumah Sakit Suraji Tirtonegoro
Klaten tetapi tidak berhasil sampai sekarang mata kanan masih kabur
untuk melihat.

Keluarga Tn H Kn mengatakan terhadap penyakit katarak pada mata


kanan yang diderita Ny P, keluarga mengaku pasrah dan meyakini
pengaruh dari umurnya yang sudah tua.
Rumah Keluarga Tn H Kn menggunakan penerangan dengan listrik,
lantai rumah di plester, penerangan /pencahayaan kurang, WC terpisah
di samping rumah. Pengaturan alat rumah tangga kurang rapi

32
Kamar mandi Keluarga Tn H Kn berada di dalam rumah bagian
belakang. Keadaan penerangan ( lampu ) kurang terang, air bersih,
jernih, dan tidak ada jentik nyamuk.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : baik, compos mentis
Status gizi : Baik , BB : 38 kg, TB : 139 cm, IBM : 20
Tanda Vital : T= 120/80 mmHg, RR = 20 x /menit, N = 80 x
/menit,S=36,5 C.
mata kanan untuk melihat kabur (katarak), mata kiri untuk melihat jelas.
Pemeriksaan screning FALL : 8inci
Tidak ada resiko roboh
Pemeriksaan TIME AND GO (TUG) TEST: < 10 detik
mobilitas bebas

33
RENCANA KEPERAWATAN
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
1. Hiperglikemia Setelah dilakukan TUK 1
pada keluarga Tn tindakan Setelah dilakukan Verbal Keluarga dapat 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang
H KN khususnya keperawatan tindakan Kognitif 1. Mengerti dan Hiperglikemia
Tn H Kn selama 2 minggu keperawatan menjelaskan kembali 2. Berikan pendidikan kesehatan
berhubungan pada keluarga Tn selama 1 x 45 pengertian tentang Hiperglikemia dan
dengan ketidak H Kn khususnya menit keluarga Tn hiperglikemia dan Hipoglikemia dengan bahasa
mampuan Tn H Kn H Kn mampu hipoglikemia sederhana yang dapat di mengerti
keluarga keluarga mampu mengenal 2. Mengerti dan keluarga :
mengenal merawat anggota hiperglikemia menjelaskan kembali a. Kadar gula darah :
masalah keluarga yang 1. Pengertian tanda dan gejala KGD sewaktu 60-100mg/dl
kesehatan, sakit Hiperglikemia, hiperglikemia dn KGD puasa 60-110 mg/dl
membuat Hiperglikemia Hipoglikemia hipoglikemia 2 jam pp 65-140 mg/dl
keputusan, 2. Tanda dan 3. Mengerti dan b. Hiperglikemia adalah peningkatan
merawat anggota gejala menjelaskan kembali kadar gula darah
keluarga yang Hiperglikemia, penyebab dari Hipoglikemia adalah penurunnan
sakit, dan Hipoglikemia Hiperglikemia dan kadar gula darah
memanfaatkan 3. Penyebab Hipoglikemia c. Tanda dan gejala
sumber daya hiperglikemia 4. Mengerti dan Hiperglikemia : banyak kencing,

34
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
keluarga yang dan menjelaskan kembali banyak minum, rasa lapar terus, tensi
ada Hipoglikemia cara penanganan darah menurun, bisa terjadi koma
4. Penangannan Hiperglikemia dan Hipoglikemia : pucat, nyeri kepala (
Hiperglikemia Hipoglikemia pusing), kulit dingin, bingung,
dan mengantuk, bisa terjadi koma
Hipoglikemia d. Penanganan
Makan dengan gizi seimbang dengan
komposisi energi 70% nasi, protein
15 %, Lemak 25%,olah raga teratur,
kontrol dengan teratur, hindari
kecemasan
Jika terjadi tanda tanda
Hipoglikemia segera beri minum
segelas teh manis hangat, periksa ke
pelanyannan kesehatan.
e. Program terapeutik yang harus
dijalankan
 Patuhi diet
 Kontrolyang teratur
 Olah raga yang teratur

35
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
 Mencari sumber informasi
kesehatan, dukungan keluarga
3. Beri kesempatan bertanya
4. Berikan reinforcement positif pada
keluarga

TUK 2 1. Kaji perasaan keluarga terhadap


Setelah dilakukan Verbal 1. Keluarga mampu penyakit yang di derita
tindakan Kognitif menerima bahwa Tn H 2. Berikan semangat pada keluarga
keperawatan Kn menderita penyakitnya dapat di obati
selama 1 x 30 Hiperglikemia 3. Bantu keluarga memutuskan
menit keluarga 2. Keluarga mampu tindakan penanganan penyakit
Tn H Kn mampu memutuskan 4. Bantu keluarga mengindentifikasi
mengambil penatalaksannaan sumber sumber daya keluarga yang
keputusan progam terapeutik ada untuk penanganan masalah
tindakan hiperglikemia 5. Berikan reinforcement positif pada
penanganan 3. Keluarga mampu keluarga
hiperglikemia mencari sumber
sumber daya di dalam

36
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
keluarga dalam
mengatasi masalah

TUK 3 1. Tanyakan kesanggupan keluarga


Setelah dilakukan Verbal Keluarga mampu melaksanakan program terapetik
tind kognitif menjalankan progaram 2. Kaji kemampuan keluarga tentang
akan keperawatan terapeutik Hiperglikemia diet Hiperglikemia
selam 1 x 45 a. Keluarga mau 3. Ajarkan diet Hiperglikemia dengan
menit keluarga Tn menjalankan contoh yang sederhana
H Kn dapat program diet 4. Bantu keluarga memanfaatkan
merawat anggota b. Keluarga mau sumber daya keluarga yang ada
keluarga yang kontrol secara untuk kontrol secara rutin dan
menderita teratur ke fasilitas konsultasi ahli gizi
Hiperglikemia kesehatan yang ada 5. Beri motifasi dan reiforcement
c. Keluarga mau positif tentang olah raga yang di
berolah raga secara lakukan secara teratur
teratur 6. Bantu keluarga agar dapat mencari
d. Keluarga mau sumber sumber informasi kesehatan
mencari sumber

37
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
informasi tentang
kesehatan

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang


2. Penatalaksanaan Setelah dilakukan TUK 1 Verbal 1. Keluarga mengerti dan regiment terapeutik hipertensi
rigimen tindakan Setelah di Kognitif mampu menjelaskan 2. Beri reinforcement positif
terapeutik tidak keperawatan lakukan tindakan kembali pengertian 3. Berikan konseling tentang regiment
efektif pada selama 2 minggu keperawatan regiment terapeutik terapiutik Hipertensi dengan bahasa
keluarga Tn H pada keluarga Tn selama 1x 30 hipertensi sederhana dan mudah di mengerti :
Kn khususnya Tn H Kn kususnya menit keluarga Tn 2. Keluarga mengerti dan a. pengertian
H Kn Tn H Kn selama H Kn dapat mampu menjelaskan suatu program terapi yang harus
berhubungan regimen mengenal kembali jenis di jalani pada penderita
dengan ketidak terapeutik penataksalaksana penatalaksanaan terapi Hipertensi agar dapat sembuh
mampuan Hipertensi dapat an regiment hipertensi atau tidak terjadi komplikasi
keluarga merawat efektif terapeutik 3. Keluarga mengerti dan b. jenis penatalaksanaan regiment
anggota keluarga Hipertensi mampu menjelaskan terapeutik pada penderita
yang menderita 1. Pengertian kembali faktor faktor hipertensi
Hipertensi regiment terapi tidak efektif - obat kontrol teratur, jangan
terapeutik 4. Keluarga mengerti dan kalau ada keluhan saja, tidak

38
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
Hipertensi mampu menjelaskan boleh minum obat
2. Jenis kembali tanda tanda sembarangan (warung)
penatalaksanaan terapi tidak efektif - diet kurangi komsumsi
regiment garam, makannan yang
terapeutik berkolesterol tinggi, kopi
3. Fakor - olah raga teratur sesuikan
penatalaksanaan dengan kondisi tubuh
regiment - hindari stres
terapeutik tidak - istirahat yang cukup dan
efektif teratur
4. Tanda tanda - hindari merokok
regiment c. faktor penatalaksanaan regiment
terapeutik tidak terapeutik tidak efektif
efektif - beratnya penyakit
- penderita tidak patuh pada
salah satu atau lebih program
terapi
- faktor finansial
- kurang pengetahuan
- kurang dukungan keluarga

39
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
d. tanda tanda regiment terapeutik
tidak efektif
tidak patuh terhadap diet, tidak
kontrol teratur, bosan minum
obat, istirahat tidak teratur,terjadi
komplikasi lebih lanjut, tensi
darah semakin tinggi
4. Beri kesempatan keluarga bertanya
5. Berikan reinforcement positif

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang


TUK 2 Verbal 1. Keluarga mampu regiment terapeutik hipertensi
Setelah di Kognitif mengambil keputusan 2. Bantu keluarga membuat keputusan
lakukan tindakan tentang regimen tantang regiment terapeutik
keperawatan terapeutik hipertensi
selama 1x 30 2. Keluarga mampu 3. Bantu keluarga memanfaatkan
menit keluarga memanfaatkan sumber sumber daya keluarga yang ada
Tn H Kn mampu daya dalam keluarga 4. Bantu keluarga mencari sumber
mengambil yang ada informasi tentang kesehatan

40
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
keputusan 3. Keluarga mampu 5. Beri reinforcement positif pada
penatalaksanaan mencari sumber keluarga tentang penatalaksanaan
regiment informasi kesehatan regiment terapeutik yang telah di
terapeutik laksanakan
hipertensi

1. Tanyakan pada keluarga regimen


TUK 3 Verbal 1. Keluarga mau terapeutik hipertensi yang telah
Setelah di Kognitif melaksanakan regiment dilakukan
lakukan tindakan terapeutik Hipertensi 2. Beri reinforcement positif
keperawatan 2. Keluarga mau 3. Bantu keluarga mengatur diet
selama 1 x 30 memanfaatkan sumber hipertensi
menit keluarga Tn daya keluarga yang ada 4. Bantu keluarga memanfaatkan
H K n mampu sumber daya keluarga untuk kontrol
melaksanakan rutin, konsultasi diet hipertensi
regiment 5. Beri reinforcement positif olah raga
terapeutik yang telah dilakukan keluarga
hipertensi 6. Bantu keluarga untuk mencari
sumber informasi kesehatan

41
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang


3. Resiko cidera Setelah dilakukan TUK 1 Verbal 1. Keluarga mengerti dan cidera
(jatuh) pada tidakan Setelah dilakukan Kognitif dapat menjelaskan 2. Beri reinforcement positif
keluarga Tn H keperawatan pada tindakan kembali cidera 3. Jelaskan pengertian cidera secara
Kn khususnya kelauarga Tn H keperawatan 2. Keluarga mengerti dan sederhana dapat di mengerti oleh
Ny P Kn kususnya selama 1 x 15 mampu menjelaskan keluarga :
berhubungan Ny.P selama 2 menit keluarga kembali perubahan 4. Cidera adalah suatu benturan fisik
dengan minggu mampu mengenal fisik yang dapt yang dapat mengakibatkan luka,
ketidakmampua diharapkan tidak resiko cidera menyebabkan cidera terjadi gangguan fungsi tubuh
n keluarga terjadi cidera , 1. pengertian 3. Keluarga mengerti dan 5. Diskusikan penyebab cidera di
memodifikasi keluaga mampu cidera mampu menjelaskan rumah :
lingkungan memodifikasi 2. yang dapat kembali lingkungan a. Perubahan fisik pada keluarga
rumah lingkungan menyebabkan rumah yang dapat kususnya Ny. P mengalami
cidera mengakibatkan cidera katarak pada mata yang kanan
3. lingkungan dalam melihat terjadi gangguan,
rumah yang pengurangan ketajaman
dapat penglihatan
menyebabkan b. Lingkungan rumah : lampu yang
cidera kurang terang, penataan alat

42
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
rumah tangga yang kurang rapi,
lantai yang licin
6. Tanyakan kembali apa yang
dijelaskan tadi
7. Beri rienforcement positif

1. Diskusikan dengan keluarga


TUK 2 Verbal 1. Keluarga dapat lingkungan rumah yang sekarang
Setelah Kognitif mengambil keputusan dapat menyebabkan cidera
dilakukaknan untuk memodifikasi 2. Bantu keluarga memutuskan untuk
tindakan lingkungan rumah memodifikasi lingkungan rumah
keperawatan 2. Keluarga dapat mencari yang aman
selama 1 x 15 sumber daya dalam 3. Bantu keluarga memanfaatkan
menit keluarga kelurga peralatan , sumber daya dalam keluarga untuk
mampu biaya, tenaga menciptakan lingkungan yang aman
mengambil peralatan, biaya, tenaga
keputusan agar
tidak terjadi
cidera

43
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
TUK 3 1. Tanyakan kesanggupan pada
Setelah dilakukan Verbal 1. Keluarga menyatakan keluarga tentang kesanggupan untuk
tindakan Kognitif akan memodifikasi menciptakan lingkungan yang aman
keperawatan lingkungan rumah 2. Evaluasi keadaan rumah setelah
selama 1 X 30 sehingga menjadi lebih diskusi
menit keluarga aman
mampu 2. Tampak adanya
memodifikasi modifikasi terhadap
lingkungan rumah lingkungan rumah

IMPLEMENTASI
NO HARI/TGL IMPLEMENTASI RESPON TD
DX
1 Kamis , tgl TUK 1
29- 3 –2012 1. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri 1. Keluarga Tn H Kn menjawab salam,
jam 15.00 2. Mengingatkan kontrak waktu pertemuan membahas mengatakan masih ingat dengan pratikan
wib Penkes tentang Hiperglikemia 2. Keluarga mengatakan siap diadakan Penkes
3. Menanyakan kesiapan keluarga untuk dimulai Penkes tentang Hiperglikemia, dengan menatap
4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang hiperglikemia pratiakan dengan ceria, sambil duduk

44
dan hipoglikemia dengan bahasa sederhana yang dapat di berhadapan
mengerti keluarga : 3. Keluarga mengatakan tidak tahu tentang
a. Kadar gula darah : hiperglikemia
KGD sewaktu 60-100mg/dl 4. Keluarga mendengarkan dengan santai dan
KGD puasa 60-110 mg/dl tenang
Dua jam pp 65-140 mg/dl 5. Keluarga bertanya apa Hiperglikemia dapat
b. Hiperglikemia adalah peningkatan kadar gula darah disembuhakan
Hipoglikemia adalah penurunnan kadar gula darah 6. Keluarga tampak puas dengan jawaban
c. Tanda dan gejala pratikan
Hiperglikemia : banyak kencing, banyak minum, rasa 7. Keluarga dapat menjawab pertanyaan
lapar terus, tensi darah menurun, bisa terjadi koma evaluasi dengan di bantu oleh pratikan:
Hipoglikemia : pucat, nyeri kepala ( pusing), kulit  Hperglikemia adalah kadar gula yang
dingin, bingung, mengantuk, bisa terjadi koma tinggi yaitu > 200mg/dl, Tanda dan
d. Penanganan gejala
Makan dengan gizi seimbang dengan komposisi energi  Hiperglikemia : banyak kencing,
70% nasi, protein 15 %, Lemak 25%,olah raga teratur, banyak minum, rasa lapar terus, tensi
kontrol dengan teratur, hindari kecemasan darah menurun, bisa terjadi koma
Jika terjadi tanda tanda Hipoglikemia segera beri  Hipoglikemia : pucat, nyeri kepala
minum segelas teh manis hangat, periksa ke ( pusing), kulit dingin, bingung,
pelanyannan kesehatan. mengantuk, bisa terjadi koma
e. Program terapeutik yang harus dijalankan  Penanganan jika terjadi btanda
- Patuhi diet

45
- Kontrolyang teratur hipoglikemia segera minum teh manis
- Olah raga yang teratur satu gelas dan segera periksa ke
- Mencari sumber informasi kesehatan, dukungan pelayannan kesehatan terdakat.
keluarga  Program terapeutik yang harus
3. Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya dijalankan
4. Menjawab pertanyaan keluarga Hiperglikemia dapat - Patuhi diet
sembuh dengan sembuh kadar gula terkontrol dengan - Kontrolyang teratur
patuh menjalankan program trapi seperti yang diterangkan - Olah raga yang teratur
tadi - Mencari sumber informasi
5. Memberikan pertanyaan untuk evaluasi kesehatan, dukungan keluarga
6. Memberikan reinforcement positif 8. Keluarga mengaku puas dengan kegiatan
7. Melakukan kontrak pertemuan kembali besok hari Jumat yang diadakan
Tgl 30 maret 2012 9. Keluarga mengatakan mau untuk pertemuan
8. Mengahkiri pertemuan, mengucapkan salam kembali
10. Keluarga menjwab salam sambil tersenyum

1. Jumat,
30 maret TUK 2 1. Keluarga mengatakan dan menyadari
2012, jam 1. Mengkaji perasaan keluarga terhadap penyakit yang di menerima bahwa sakit hiperglikemia
I5.00 wib derita 2. Keluarga mengatakan tidak apap semua
2. Memberikan semangat pada keluarga penyakitnya dapat di Allah yang memberi dan akan
46
obati menyembuhkan
3. Membantu keluarga memutuskan tindakan penanganan 3. Keluarga mengatakan akan merawat Tn H
penyakit Kn yang menderita sakit Hiperglikemia
4. Membantu keluarga mengindentifikasi sumber sumber dengan program terapi yang sudah di
daya keluarga yang ada untuk penanganan masalah tentukan
5. Memberikan reinforcement positif pada keluarga 4. Keluarga mengatakan mempunyai ASKES
PNS dan dokter keluarga yang dapat sebagai
sarana tempat periksa, untuk mengantar
kontrol dengan sepeda motor
5. Keluarga mengucapkan banyak terima kasih
kepada pratikan yang sudah membantu
mengethui penyakitnya

1. Jumat tgl
30 maret TUK 3
2012 jam 1. Menanyakan kesanggupan keluarga melaksanakan 1. Keluarga mengatakan akan merawat TN H
15.00wib program terapetik Kn dengan baik sesuai program terapeutik
2. Mengkaji kemampuan keluarga tentang diet Hiperglikemia yaitu : kontrol rutin, mematuhi diet DM,
3. Mengajarkan diet Hiperglikemia dengan contoh yang olah raga teratur, mencari sumber informasi
sederhana tentang penyakitnya di dokter keluarga
Contoh: STANDART DIIT DM 2. Keluarga mengatakan akan menggunakan
Energi = 1500 kal Hidrat arang=225gr program diet yang sudah dibuat dan akan

47
Protein= 60 gr Lemak = 40 gr mencoba dengan variasi makannan yang
PEMBAGIAN MAKANAN SEHARI lain
Jenis Berat Ukuran 3. Keluarga mengatakan akan selalu periksa ke
Pagi j:7.00 - - dokter keluarga yang ada dan akan
Nasi 100 ¾ gelas konsultasi diet ke puskesmas
Telur 30 ½ butir 4. Keluarga senang dengan informasi yang di
Tempe 50 2 ptg sdg berikan oleh praktikan
Sayuran 100 1 gelas 5. Keluarga bersedia kontrak waktu pertemuan
Minyak 5 ½ sdm lagi Senin 2 April 2012 jam 15.00wib
6. Keluarga menjawab salam, dengan
Snak J:10,00 - -
tersenyum
Semangka 150 1 ptg sdg
Siang J:13.00 - -
Nasi 150 1 gelas
Ikan 50 1 ptg sdg
Tempe 50 2 ptg sdg
Sayuran 150 1 ½ gelas
Minyak 5 ½ sdm
Jeruk 100 1 buah sdg
Malam j:19.00 - -
Nasi 100 3/4 gelas
Ayam 50 1 ptg
Tempe 50 2 ptg sdg

48
Sayuran 150 1 ½ gelas
Minyak 5 ½ sdm
Pisang 1 buah sdg
Snak J:16/21 - -
Buah Apel 75 ½ buah sdg

4. Membantu keluarga memanfaatkan sumber daya keluarga


yang ada untuk kontrol secara rutin dan konsultasi ahli gizi
5. Memberi motifasi dan reiforcement positif tentang olah
raga yang di lakukan secara teratur
6. Bantu keluarga agar dapat mencari sumber sumber
informasi kesehatan

TUK 1
1. Mengucapkan salam,menayakan kesiapan keluarga
kesiapan menerima konseling
2. Senin,tgl 2. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang regiment
2 April terapeutik hipertensi
2012 jam 3. Memberi Reinforcement positif 1. Keluarga menjawab salam dengan
15.00 wib 4. Memberikan konseling tentang regiment terapiutik tersenyum, bersedia mengikuti konseling

Hipertensi dengan bahasa sederhana dan mudah di 2. Keluarga mengatakan belum mengetahui
tentang program terapeutik hipertensi

49
mengerti : 3. Keluarga Mendengarkan konseling tentang
a. pengertian program terapeutik dengan serius dan
suatu program terapi yang harus di jalani pada tampak memperhatikan dengan seksama
penderita Hipertensi agar dapat sembuh atau tidak 4. Keluarga bertanya tentang makannan yang
terjadi komplikasi dilarang pada penderita hipertensi
b. jenis penatalaksanaan regiment terapeutik pada 5. Keluarga tampak senang dengan jawaban
penderita hipertensi yang di berikan oleh pratikan
- obat kontrol teratur, jangan kalau ada keluhan 6. Keluarga menjawab pertanyaan evaluasi
saja, tidak boleh minum obat sembarangan pengertian regiment terapeutik adalah
(warung) program terapi yang harus dijalani oleh
- diet kurangi komsumsi garam, makannan yang penderita hipertensi yaitu : berobat teratur,
berkolesterol tinggi, kopi hindari makan yang mengandung
- olah raga teratur sesuikan dengan kondisi tubuh kolesterol lemak, olah raga teratur, hindari
- hindari stres stres, hindari minum kopi, mencari
- istirahat yang cukup dan teratur informasi tentang kesehatan
- hindari merokok 7. Keluarga mengatakan puas dan berterima
c. faktor terapi tidak efektif kasih dengan pratikan
- beratnya penyakit 8. Keluarga mengatakan bersedia mau
- penderita tidak patuh pada salah satu atau lebih diadakan pertemuan lagi untuk membahas
program terapi tindakan yang akan dilakukan untuk
- faktor finansial hipertensi, rabu tanggal 4 april 2012 jam
- kurang pengetahuan 15.00wib

50
- kurang dukungan keluarga 9. Keluarga menjawab salam
d. tanda tanda terapi tidak efektif
tidak patuh terhadap diet, tidak kontrol teratur,
bosan minum obat, istirahat tidak teratur,terjadi
komplikasi lebih lanjut, tensi darah semakin tinggi
5. Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya
6. Menjawab pertanyaan keluarga tentang makannan untuk
hipertensi
7. Memberikan reinforcement positif
8. Mengahkiri pertemuan, mengucapkan salam

TUK 2 dan TUK 3


1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang regiment
2. Rabu terapeutik hipertensi
Tanggal 2. Membantu keluarga membuat keputusan tentang regiment
4 April terapeutik hipertensi 1. Keluarga mengatakan program terapeutik
2012 jam 3. Membantu keluarga memanfaatkan sumber daya keluarga adalah program yang harus dilaksanakan
15.00 wib yang ada untuk merawat penderita hipertensi
4. Membantu keluarga mencari sumber informasi tentang 2. Keluarga mengatakan akan menjalankan
kesehatan program terapeutik dengan baik
7. Memberi reinforcement positif pada keluarga tentang 3. Keluarga mengatakan mempunyai ASKES
penatalaksanaan regiment terapeutik yang telah di dan menggunkan dan kontrol ke dokter

51
laksanakan keluarga, dan menanyakan tentang
8. Membantu keluarga mengatur diet hipertensi hipertensi kepada dokter keluarga
9. Membantu keluarga memanfaatkan sumber daya keluarga 4. Keluarga mengatakan akan makan sesuai
untuk kontrol rutin, konsultasi diet hipertensi diet rendah garam, tidak minum kopi lagi,
10. Memberi reinforcement positif olah raga yang telah mengurangi makannan yang mengandung
dilakukan keluarga kolesterol
11. Membantu keluarga untuk mencari sumber informasi 5. Keluarga akan mengatakan akan olah raga
kesehatan dengan teratur
6. Keluarga mengucapkan banyak terimakasi
pada praktikan
7. Keluarga menyatakan sanggup untuk
pertemuan selanjutnya tanggal 7 april 2012
TUK 1, 2., 3 jam 15.00 wib, membahas tentang resiko
1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cidera cidera.
3. Rabu 2. Memberi reinforcement positif
Tanggal 7 3. Menjelaskan pengertian cidera secara sederhana dapat di
April 2012 mengerti oleh keluarga : 1. Keluarga mengatakan cidera adalah luka
jam 15.00 Cidera adalah suatu benturan fisik yang dapat jatuh
wib mengakibatkan luka, terjadi gangguan fungsi tubuh 2. Keluarga mendengarkan dengan sesakma
4. Mendiskusikan penyebab cidera di rumah : 3. Keluarga mengatakan kalau sudah mengerti
Perubahan fisik pada keluarga kususnya Ny. P mengalami resiko cidera, dengan menjawab Ny.P
katarak pada mata yang kanan dalam melihat terjadi mengalami gangguan penurunnan ketajaman

52
gangguan, pengurangan ketajaman penglihatan penglihatan, mata jadi kabur tidak jelas
5. Lingkungan rumah : lampu yang kurang terang, penataan untuk melihat
alat rumah tangga yang kurang rapi, lantai yang licin 4. Keluaraga mengatakan kalau lampu kurang
6. Menanyakan kembali apa yang dijelaskan tadi terang, alat-alat rumah tangga tidak rapi
7. Memberi rienforcement positif akan mengakibatkan kebentur oleh Ny. P
8. Mendiskusikan dengan keluarga lingkungan rumah yang dan dapat menyebabkan cidera atau luka.
sekarang dapat menyebabkan cidera 5. Keluarga mengatakan snggup akan
9. Membantu keluarga memutuskan untuk memodifikasi mengganti lampu yang lebih terang dan
lingkungan rumah yang aman akan menata alat alat rumah tangga supaya
10. Membantu keluarga memanfaatkan sumber daya dalam rapi
keluarga untuk menciptakan lingkungan yang aman 6. Keluarga mengucapkan terima kasih pada
peralatan, biaya, tenaga pratikan
11. Menanyakan kesanggupan keluarga pada keluarga tentang 7. Keluarga menjawab salam kembali
kesanggupan untuk menciptakan lingkungan yang aman
12. Mevaluasi keadaan rumah setelah diskusi

53
EVALUASI

No Hari /Tgl Dx Keperawatan Evaluasi

1. Kamis , Tgl 5 Hiperglikemia pada keluarga S:


April 2012 Tn H KN khususnya Tn H Kn - Keluarga mengatakan sudah
berhubungan dengan ketidak mengetahui tentang penyakit
mampuan keluarga mengenal Hiperglikemia dan akan merawat
masalah kesehatan, membuat Tn H Kn dengan baik sesuai
keputusan, merawat anggota program terapeutik yang ada
keluarga yang sakit, dan - Keluarga Tn H Kn kususnya Tn H
memanfaatkan sumber daya Kn mengatakan sudah, diet sesui
keluarga yang ada dengan yang diajarkan, sudah olah
raga jalan jalan setiap pagi hari,
sudah kontrol ke dokter keluarga 1
x sejak diadakan penkes oleh
mahasiswa
- Tn H Kn mengatakan sudah BAK
sehari Cuma 2-3 x, rasa kesemutan
di tangan sudah mulai berkurang
O:
Keluarga Tn H Kn tampak lebiih
sehat dan ceria,kususnya Tn H Kn
tampak lebih segar dan
bersemangat
pemeriksaan KGD Sewaktu: 160
mg/dl, TD : 150/80 mmHg, Nadi :
89x menit, R : !% x menit,
S : 36,60 C
A : Masalah teratasi
P :
Untuk keluarga Tn H Kn kususnya
Tn H Kn lanjutkan program
terapeutik
54
2. Senin tanggal Penatalaksanaan rigemen S:
9 April 2012 terapeutik tidak efektif pada - Keluarga Tn H Kn kususnya Tn H
keluarga Tn H Kn khususnya Kn mengatakan sudah mengetahui
Tn H Kn berhubungan tentang regimen terapeutik dan
dengan ketidak mampuan akan melaksanakannya dengan
keluarga merawat anggota baik agar cepat sembuh
keluarga yang menderita - Keluarga Tn H Kn mengatakan
Hipertensi sudah periksa ke dokter keluarga 1
x sehabis diadakan pendidikan
kesehatan oleh praktikan
- Keluarga Tn H Kn mengaku sudah
olah raga tiap pagi jalan jalan
secara teratur
- Keluarga Tn H Kn mengatakan
sudah menjalankan diet seperti
yang diajarkan oleh pratikan
O:
Keluarga Tn H Kn tampak lebiih
sehat dan ceria,kususnya Tn H Kn
tampak lebih segar dan
bersemangat
TD : 150/80 mmHg, Nadi : 89x
menit, R : 16 x menit, S : 36,60 C
A : Masalah teratasi
P :
Untuk keluarga Tn H Kn kususnya
Tn H Kn lanjutkan program
terapeutik

3. Senin Tanggal Resiko cidera (jatuh) pada S:


9 April 2012 keluarga Tn H Kn - Keluarga Tn H Kn mengatakan
khususnya Ny P sudah mengerti tentang resiko

55
M. berhubungan dengan terjadi cidera pada anggota
ketidakmampuan keluarga keluarganya kkuusnya Ny. P
memodifikasi lingkungan karena mata yang satu kabur,
rumah rumah kurang terang, pengaturan
alat rumah tangga tidak rapi
- Keluarga mengatakan sdah
memdifikasi lingkungan rumah
dengan mengganti lampu yang
lebih terang dan mengubah
pengaturan alat rumah tangga di
pinggir dekat dengan tembok dan
rapi
O:
Lingkungan rumah tampak ada
perubahan lebih rapi, pengaturan
alat rumah tangga terletak di
pinggir dekat dengan tembok dan
tidak menghalangi untuk berjalan
lampu rumah tampak sudah di
ganti dengan yang lebih terang
A : Masalah teratasi
P :
Untuk keluarga Tn H Kn supaya
mempertahankan kondisi rumah,
tidak sering merubah pengaturan
alat rumah tangga

56
STRATEGI PELAKSANAAN (SP 1)
ASKEP KELUARGA

Nama : Sarjono, S. Kep


NIM : B210109
Kasus : Hipertensi
Hari/Tanggal : Sabtu, 28 Maret 2012
Waktu : 1 x 30 menit
Tempat : Rumah keluarga Tn.H Kn. Dukuh Sumolinggang
Karangduren Kebonarum
:

A. Data Fokus

Subyektif : Pemeriksaan screning Lansia pada waktu pengkajian tanggal 24


Maret 2012
Obyektif : Gula Darah Sewaktu 197 mg/dl TD 160/90 mmHg pada keluarga
Tn H Kn khususnya Tn H Kn

B. Diagnosa keperawatan.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pengkajian diharapkan didapatkan data kesehatan
keluarga Tn H Kn
2. Tujuan Khusus
Mendapatkan data kesehatan keluarga Tn H Kn : data umum, riwayat
tahap perkembangan, lingkungan, struktur keluarga, stres dan koping
keluarga, pemeriksaan fisik, harapan keluarga.

57
D. Strategi tindakan

No Kegiatan Penyuluhan Waktu Respon Peserta


1 Fase Orientasi
a. Memberi salam 5 Menit  Menjawab
b. Perkenalan salam
c. Menjelaskan tujuan  Memperhatik
an
 Memperhatik
an

2 Fase kerja
Pengkajian meliputi : 20 Menit  Menjawab
a. Data umum pertanyaan
b. Riwayat
tahap perkem-bangan
c. Lingkungan
d. Struktur
keluarga
e. Fungsi
keluarga
f. Stress dan
koping keluarga
g. Pemeriksaa
n fisik
h. Harapan
keluarga
3 Fase terminasi
a. Menyimpulkan hasil pengkajian 5 Menit  Memperhatikan
b. Melakukan kontrak waktu kesimpulan
 Memberikan
c. Mengakhiri kegiatan. kesepakatan

58
 Menjawab salam

E. Tindakan Keperawatan
1. Tujuan tindakan keperawatan
Mendapatkan data kesehatan keluarga Tn H Kn untuk menentukan
masalah kesehatan keluarga, menentukan prioritas masalah, menentukan
tujuan dan menyusun rencana intervensi.

2. Prinsip tindakan
Dengan komunikasi terapeutik dalam wawancara dengan keluarga Tn H
Kn
3. Indikasi
Anggota keluarga Tn H Kn yang menderita hipertensi
4. Kontra indikasi
5. Persiapan alat/media
Buku tulis, bolpoin, tensi meter, stetoskop,arloji
6. Prosedur tindakan
a. Salam pembukaan
b. Perkenalan
c. Mengkomunikasikan tujuan
d. Menanyakan Data umum
e. Menanyakan Riwayat tahap perkembangan
f. Menayakan data Lingkungan
g. Menanyakan Struktur keluarga
h. Menanyakan Fungsi keluarga
i. Menanyakan Stress dan koping keluarga
j. Menanyakan Pemeriksaan fisik
k. Menanyakan Harapan keluarg
l. Menyimpulkan hasil pengkajian
m. Melakukan kontrak waktu pertmuan selajutnya

59
n. Mengakhiri kegiatan

F. Evaluasi
1. Keluarga Tn H Kn menerima pratikan dengan ramah dan senang hati
2. Keluarga Tn H Kn memberikan data dengan jelas dan detail
3. Keluarga Tn H Kn mau menerima kontrak waktu untuk pertemuan
selanjutnya

STRATEGI PELAKSANAAN (SP 2)

Nama : Sarjono, S. Kep


NIM : B 210128
Kasus : DM
Hari/Tanggal : Kamis, 29 Maret 2012
Waktu : 1 x 30 menit
Tempat : Rumah keluarga Tn H Kn Dukuh Sumolinggang
Karangduren Kebonarum

A. DATA FOKUS
Data subyektif:
- Tn. H Kn mengatakan belum mengetahui kalau kadar gula darahnya tinggi
selama ini, keluarga tahu baru pada waktu ada pemeriksaan yang diadakan
oleh mahasiswa Stikes Muhammadiyah Klaten
- Tn H Kn mengaku sering kencing sehari 5-6 kali, kaki dan tangan sering
kesemutan, ini terjadi sudah sejak 4 minggu lalu
- Tn H Kn mengerti tentang sakit DM hanya bila punya luka tidak sembuh
sembuh dan sering minummanis itu sakit DM
- Keluarga Tn H KNn ingin mengetahui tentang penyakit DM.
Data Obyektif :

60
- Kadar Gula Darah puasa 118 mg/dl, Kadar Gula Darah 2 jam setelah
puasa 207 mg/dl, TD 170/90 mmHg
- Ekpresi wajah tegang

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hiperglikemia pada keluarga Tn H KN khususnya Tn H Kn berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, membuat
keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit, dan memanfaatkan sumber
daya keluarga yang ada

C. TUJUAN
1. Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu diharapkan
keluarga mampu merawat anggota keluarga yang menderita hiperglikemia
2. Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan 1 pertemuan selama 30 menit
keluarga Tn H Kn dapat mengerti dan menjelaskan kembali:
- Mengenal masalah pengertian hiperglikemia dan hipoglikemia
- Mengenal faktor penyebab hiperglikemia dan hipoglikemia
- Mengenal tentang cara mengatasi hiperglikemia dan hipoglikemia.
- Mengenal tentang program terapi untuk penderita hiperglikemia

D. STRATEGI TINDAKAN

N
PENGKAJI RESPON KELUARGA WAKTU
O
1. Fase orentasi
a. Salam pembukaan  Menjawab salam 5 Menit
b. Menyampaikan tujuan  Memperhatikan
 Memperhatikan
2. a. Fase kerja
b. Menjelaskan tentang kadar  Memperhatikan. 20 Menit

61
gula darah yang normal
c. Menjelaskan pengertian
Hiperglikemia dan
Hipoglikemia
d. Menjelaskan tentang tanda  Memperhatikan
dan gejala Hiperglikemia dan
hipoglikemia
e. Mengajarkan tentang  Memperhatikan .
penanganan Hiperglikemia
dan hipoglikemia
f. Menjelaskan tentang
program terapeutik pada  Memperhatikan.
penderita Hiperglikemia dan .
Hipoglikemia  Menanyakan apa
g. Memberikan kesempatan yang belum jelas.
untuk bertanya.  Menjawab
h. Mengevaluasi keluarga pertanyaan .
dengan menanyakan kembali
tentang apa yang telah
dijelaskan.

3. Fase terminasi
d. Melakukan evaluasi.  Menyampaikan 5 menit
kembali apa yang telah
dijelaskan.
e. Memberikan reinforcemen  Menanggapi dengan
positif. ucapan terima kasih

f. Melakukan kontrak waktu  Memberikan


untuk kegitan yang akan kesepakatan
datang.

62
g. Mengakhiri kegiatan.  Menjawab salam

E. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tujuan tindakan keperawatan
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Bp. H Kn khususnya Tn
H Kn dapat mengenal penyakit Hiperglikemia dan Hipoglikemia
2. Prinsip Tindakan
Dengan komunikasi terapeutik dan pendidikan kesehatan Pada keluarga Tn
H Kn khususnya Tn H Kn
3. Indikasi
Keluarga Tn H Kn yang menderita Hiperglikemia
4. Kontra Indikasi
5. Persiapan alat:
Buku tulis, bolpoin, SAP, Leaflet
6. Prosedur tindakan
a. Salam pembukaan
b. Validasi data
c. Menyampaikan tujuan
d. menginformasikan pentingnya penggunaan fasilitas kesehatan secara
rutin
e. Memberikan penjelasan tentang definisi hipertensi
f. Memberikan penyuluhan tentang tanda dan gejala hipertensi
g. Memberikan penjelasan tentang komplikasi dan pencegahan dari
Hipertensi
h. Memberikan penjelasan tentang makanan yang dikonsumsi dan
dihindari

F. EVALUASI
1. Keluarga Tn H Kn menerima praktikan dengan ramah dan senang hati

63
2. Keluarga Tn H Kn khususnya Tn H Kn dapat menjelaskan tentang
pengertian tanda dan gejala, komplikasi, makanan yang dikomsumsi dan
dihindari serta penanggananya.
3. Keluarga Tn H Kn mau menerima kontrak waktu untuk pertemuan
selanjutnya

64
SATUAN ACARA PENYULUHAN

POKOK BAHASAN : Penyakit Hipertensi


SASARAN : Tn H Kn
HARI/TGL : 2 April Maret 2012
JAM : 11.00 WIB
ALOKASI WAKTU : 15 Menit
TEMPAT : Rumah Tn H Kn Sumolinggang, Karang Duren
PEMATERI : Sarjono

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mendapatkan penjelasan tentang Hipertensi selama 15 menit,
diharapkan peserta mampu memahami tentang penyakit Hipertensi

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mendapatkan penjelasan tentang penyakit hipertensi selama 15
menit, diharapkan keluarga Tn H Kn mampu :
1. Memahami dan menjelaskan pengertian hipertensi
2. Memahami dan menjelaskan penyebab hipertensi
3. Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
4. Cara pencegahan hipertensi

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

65
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
Penyakit hipertensi 1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Cara pencegahan hipertensi

IV. KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
.
1 Pembukaan 2 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Perkenalan  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
2 Inti 10 menit  Menyampaikan  Memperhatikan
materi tentang
penyakit hipertensi
 Memberi  Bertanya hal yang
kesempatan pada kurang jelas
peserta untuk
bertanya
 Menjawab  Memperhatikan
pertanyaan
3 Penutup 3 menit  Mengevaluasi  Menjawab
peserta pertanyaan
 Menyimpulkan  Memperhatikan
materi
 Memberi  Mengucapkan
reinforcement terima kasih

 Mengucapkan salam  Menjawab salam

V. METODE
Ceramah dan Tanya jawab

66
VI. MEDIA
Leaflet

VII. EVALUASI
a. Formatif
 Kehadiran peserta tepat waktu
 Keaktifan peserta dalam mengikuti penyuluhan
b. Sumatif
 Mengevaluasai pemahaman peserta terhadap materi yang
disampaikan dengan memberikan pertanyaan secara lisan.
 Pertanyaan evaluasi :
1. Apakah pengertian hipertensi?
2. Apakah penyebab hiertensi?
3. Bagaimana pencegahan hipertensi?

VIII. LAMPIRAN
1. Materi tentang penyakit hipertensi
2. Leaflet

IX. DAFTAR PUSTAKA


Bunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC.
Jakarta
Haznam M. W. 1992. Kompendium Diagnostik & Terapi Ilmu Penyakit
Dalam Edisi II. Bandung.
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Price, Sylvia Anderson. 1985. Pathofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses
Penyakit. EGC. Jakarta.
Suparman. 1990. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. FKUI. Jakarta.

67
Lampiran Materi

HIPERTENSI

1. PENGERTIAN
a. Hipertensi didefinisikan oleh “joint national committee on
detection, evaluation and treatment of high blood pressure (JNC)” sebagai
tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai
derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah normal tinggi
sampai hipertensi maligna. Keadaan ini dikatagorikan sebagai
primer/esensial (hampir 90% dari semua kasus) atau sekunder, terjadi
sebagai akibat dari kondisi patologis yang dapat dikenali seringkali dapat
diperbaiki.
b. Definisi hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan
tekanan darah diastolik ≥90 mmHg, atau bila pasien obat antihipertensi.
(Kapita Selecta Kedokteran ,2001, hal.518).
c. Menurut WHO, hipertensi adalah kenaikan tekanan darah diatas
atau sama 160/95 mmHg.
d. Menurut Kaplan, Kaplan mendefinisikan hipertensi berdasarkan
atas perbedaan usia dan jenis kelamin :
a) Pria usia kurang dari 45 tahun, dikatakan hipertensi
apabila tekanan darah pada waktu berbaring diatas atau sama dengan
130/90 mmHg.
b) Pria usia lebih dari 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila
tekanan darahnya diatas 145/95 mmHg.

68
c) Pada wanita tekanan darah diatas atau sama dengan
160/95 mmHg dinyatakan hipertensi.

2. ETIOLOGI
Menurut penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi dua yaitu:
1. Hipertensi Primer atau Esensial.
Hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga
hipertensi Taropatik terdapat sekitar 95 % kasus. Banyak factor yang
mempengaruhi seperti genetic, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf
simpatis, sistim rennin angiostensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan
Na dan Ca Intraseluler dan factor-faktor yang meningkatkan resiko seperti
obesitas, alcohol, merokok serta polisetemia.
2. Hipertensi Sekunder atau Hipertensi Renal
Hipertensi ini dapat diketahui penyebabnya dan biasnya disertai
keluhan atau gejala-gejala dari penyakit yang menyebabkan hipertensi
tersebut. Penyakit yang dapat menyebabkan hipertensi ini misalnya :
a. Kelainan Hormon
1) Pil KB : kontrasepsi oral yang mengandung estrogen
menyebabkan peningkatan angiostensinogen dan kemudian akan
meningkatkan angiostensin II. Peningkatan angiostensin II ini juga
dirangsang oleh pengeluaran rennin akibart peningkatan stimulasi
syaraf simpatis. Akibat peningkatan angiostensin II ada 2 hal
yaitu : aspek konstriktor arteriola perifer dan peningkatan sekresi
aldosteron yang mengakibatkan reasorbsi Na dan air.
2) Neokromositoma/Tumor Medulla Adrenal atau jaringan
pensekresi ketoalamin di bagian lain tubuh: tumor ini mensekresi
epinefrin yang menyebabkan kadar glukosa plasma dan tingkat
metabolisme meningkat sehinngga memungkinkan terjadinya
hipertensi.
3) Sindrom Chusing, hipertensi pada penyakit ini diakibatkan oleh
peningkatan ACSH yang kemudian merangsang peningkatan

69
glukortikod (kortisol) sehingga menyebabkan glukonegenesis dan
perubahan dalam distribusi jaringan adipose. Dua hal tersebut
meningkatkan obesitas.
b. Penyakit Metabolic
Diabetes mellitus : pada DM terjadi netropati diabetic mikroangiopati
diabetic sehingga mengakibatkan nefropati diabetic dan disfungsi
filtrasi glomerulo.

c. Penyakit Ginjal
1) Glomerulo nefritis akut : lesi pada glomerulus menyebabkan
retensi air dan garam sehingga menyebabkan hipertensi.
2) Penyempitan arteri renalis
d. Lain-Lain
1. Koarktasio aorta/penyempitan congenital suatu segmen aorta
torakalis hal ini meningkatkan resistensi aliran darah aorta
sehingga mengakibatkan hipertensi berat.
2. Pre eklamsia, pada pre eklamsia terjadi retensi pembuluh darah
disertai dengan retensi garam dan air.

3. MANIFESTASI KLINIS
Gejala yang timbul bervariasi, tergantung dari tinggi rendahnya derajat
hipertensi. Pada hipertensi esensial dapat berjalan gejala dan pada umumnya
baru timbul gejala terjadi komplikasi pada organ target seperti pada ginjal,
mata, otak, dan jantung yang sering dijumpai berupa:
a. Sakit kepala
b. Vertigo
c. Perdarahan retina
d. Gangguan penglihatan
e. Proteinuria
f. Hematuria

70
g. Tachhicardi
h. Palpitasi
i. Pucat dan mudah lelah
Tetapi kebanyakan pula pasien yang menderita hipertensi tidak
mempunyai keluhan. Dan ada juga beberapa pasien mengeluh sakit kepala,
pusing, lemas, sesak nafas, kelelahan, kesadaran menurun, gelisah, mual,
muntah, epistaksis, kelemahan otot atau perubahan mental.

4. DIAGNOSIS
Diagnosis hipertensi tidak dapat ditegakkan dalam satu kali
pengukuran, hanya dapat ditetapkan setelah dua kali atau lebih pengukuran
pada kunjungan yang berbeda, kecuali terdapat kenaikan yang lebih tinggi
atau gejala-gejala klinis. Pengukuran tekanan darah dialakukan dalam keadaan
pasien duduk bersandar, setelah beristirahat selama lima menit, dengan ukuran
pembungkus lengan yang sesuai (menutupi 80% lengan). Tensimeter dengan
air raksa masih tetap dianggap alat pengukur yang terbaik.
Anamnesis yang dilakukan meliputi tingakat hipertensi dan lama
menderitanya, riwayat dan gejala-gejala penyakit yang berkaitan seperti
penyakit jantung koroner, gagal jantung, penyakit serebrovaskuler dan
lainnya. Apakah terdapat riwayat penyakit dalam keluarga, gejala-gejala yang
berkaitan dengan penyebab hipertensi, perubahan aktifitas /kebiasaan (seperti
merokok) konsumsi makanan, riwayat obat-obatan bebas, hasil dan efek
samping terapi hipertensi sebelumnya bila ada, dan factor psikososial
lingkungan (keluarga, perkerjaan dan lain-lain).
Dalam pemerikasaan fisik dialkukan pengukuran tekanan darah dua kali
atau lebih dengan jarak 2 menit, kemudian diperiksa ulang pada lengan
kontralateral. Dikaji berat badan dan tinggi pasien. Kemudian dilakukan
pemeriksaan funduskopi untuk mengetahui adanya retinopati hipertensif,
pemeriksaan leher untuk mengetahui bising carotid, pembesaran vena atau
kelenjar tiroid. Dicari tanda-tanda gangguan gangguan irama dan denyut

71
jantung, pembesaran ukuran, bising, derap dan bunyi jantung ke tiga atau
keempat. Paru diperiksa untuk mencari ronki dan bronkospasme. Pemeriksaan
abdomen dilakukan untuk mencari adanya masa, pembesaran ginjal dan
pulsasi aorta yang abnormal. Pada ektrimitas dapat ditemukan pulsasi perifer
yang menghilang, edema dan bising. Dilakukan pula pemeriksaan neurology.
Perhimpunan nefrologi Indonesia memilih klasifikasi sesuai WHO/ISH
karena sederhana dan memenuhi kebutuhan, tidak bertentangan dengan
strategi terapi, tidak meragukan karena memiliki sebaran luas dan tidak rumit,
serta terdapat pula unsur unsure sistolik yang juga penting dalam dalam
penentuan.

Klasifikasi sesuai WHO/ISH


Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolic
(mmHg)
Normotensi <140 <90
Hipertensi ringan 140-180 90-105
Hipertensi perbatasan 140-160 90-95
Hipertensi sedang dan berat >180 >105
Hipertensi sistolik terisolasi >140 >90
Hipertensi sistolik perbatasan 140-160 <90

Hipertensi sistolik terisolasi adalah hipertensi dengan tekanan sistolik


sama atau lebih dari 160 mmHg. Keadaan ini berbahaya dan memiliki peranan
sama dengan hipertensi diastolic, sehingga harus diterapi.
Klasifikasi pengukuran tekanan darah berdasarkan The Sixth Of The
Joint National Commite On Prevention, Detection, Evaluation, And Treatment
Of High Blood Presure, 1997.

Katagori Sistolik(mmHg) Diastolic(mmHg) Rekomendasi


Normal <130 <85 Periksa ulang dalam
2 tahun
Perbatsan 130-139 85-89 Periksa ulang dalam
1 tahun
Hipertensi 140-159 90-99 Konfirmasi dalam 1

72
tingkat 1 atau 2 bulan
Anjuarkan
modifikasi gaya
hidup
Hipertensi 160-179 100-109 Evaluasi atau rujuk
tingkat 2 dalam 1 bulan
Hipertensi ≥ 180 ≥ 110 Evaluasi atau rujuk
tingkat 3 segera dalam 1
mingguberdasrkan
kondisi klinis

Catatan : pasien tidak sedang sakit atau minum obat antihipertensi. Jika
tekanan sistolik dan diastolic berada dalam katagori yang berbeda,
masukkan kedalam katagori yang lebih tinggi.

5. PEMERIKASAAN DIAGNOSTIK
1. Hemoglobin/hematrokit : bukan diagnostic tetapi mengkaji hubungan dari
sel-sel terhadap volume cairan (viskositas) dan dapat menginsikasikan
factor-faktor resiko seperti hiperkoaagulabilitas, anemia.
2. BUN/Kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi /fungsi ginjal.
3. Glukosa : hiperglikemia (DM adalah pencetus hipertensi) dapat
diakibatkan peningkatan ketoalamin (meningkatkan hipertensi).
4. Kalsium serum : peningkatan kadar kalium serum dapat meningkatkan
hipertensi
5. Kalium serum : hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron
utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretic.
6. Kolesterol dan trigleserida serum : peningkatan kadat dapat
mengidikasikan adanya pembentukan plak ateromatosa.
7. Pemriksaan tiroid : hipeartiroidisme dapat menimbulkan vasokontriksi dan
hipertensi.
8. Urinalisa : darah, protein, glukosa mengisayaratkan disfungsi ginjal dan /
adanya diabetes.

73
9. VMA urin (metabolit ketoalamin) : kenaikan dapat mengidikasikan adanya
adanya feokromositoma (penyebab) : VMA urin 24 jam dilakukan untuk
pengkajian feokromositoma bila hipertensi hilang timbul.
10. Asam urat : hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai factor resiko
terjadimya hipertensi.
11. Steroid urin : kenaikan dapat mengindikasikan hiperadrenalisme,
feokromositoma, atau difungsi pituitary, sindrom cushing, kadar urin dapat
meningkat.
12. Foto thorak : dapat menunjukkan obstruksi pada area katup, deposit pada
dan/ takik aorta, batu ginjal/ureter.
13. CT Scan : mengkaji tumor serebral, CSU, enselopati, atau
feokromositoma.
14. ECG : dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi. Luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini
penyakit jantung hipertensi.

6. PENATALAKSANAAN
Tujuan deteksi dan penatalakasanaan hipertensi adalah merunkan resiko
penyakit kardiovaskuler dan mortabilitas serta morsibitas yang berkaitan.
Tujuan terapi adalah mencapaij dan mempeartahankan tekanan sistolik
dibawah 140 mmHg dan tekanan diastolic dibawah 90 mmHg dan mengontrol
factor resiko. Hal ini dapat dicapai melalui modifikasi gaya hidup saja, atau
dengan obat antihipertensi.
Kelompok resiko dikategorikan menjadi :
a. Pasiien dengan tekanan darah perbatasan, atau tingkat 1, 2 atau 3
tanpa gejala penyakit kardiovaskuler, kerusakan organ, factor resiko
lainnya. Bila dengan modifikasi gaya hidup tekanan darah belum dapat
diturunkan maka harus diberikan obat antihipertensi.
b. Pasien tanpa penyakit kardiovaskuler atau kerusakan organ
lainnya, tapi memiliki satu atau lebih factor resiko yang tertera diatas,

74
namun bukan diabaetes militus. Jika terdapat beberapa factor maka harus
langsung diberikan obat antihipertensi.
c. Pasien dengan gejala klinis penyakit kardiovaskuler atau kerusakan
organ jelas.
Factor resiko : usia lebih dari 60 tahun, merokok, disiplidemia, DM,
jenis kelamin (pria atau wanita menopause), riwayat penyakit kardiovaskuler
dalam keluarga.
Kerusakan organ atau penyakit kardiovaskuler : penyakit jantung
(hipertrofi ventrikel kiri, infark miokard, angina pectoris, gagal jantung,
riwayat revaskularisasi koroner, strok, TIA, nefropati, penyakit arteri perifer,
dan retinopati.
Penatalaksanaan berdasarkan klasifikasi resiko:
Tekanan Kelompok Kelompok Kelompok
Darah Resiko A Resiko B Resiko C
130- Modifikasi gaya Modifikasi gaya Dengan obat
139/85-89 hidup hidup
140- Modifikasi gaya Modifikasi gaya Dengan obat
159/90-99 hidup hidup
≥160/≥100 Dengan obat Dengan obat Dengan obat

Modifikasi gaya hidup cukup efektif, dapat menurunkan resiko


kardiovaskuler dengan biaya sedikit, dan resiko minimal. Tata laksana ini
tetap dianjurkan meski harus dsertai obat antihipertensi karena dapat
menurunkan jumlah dan dosis obat.
Langkah-langkah yang dianjurkan untuk :
a. Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan(indeks masa
tubuh ≥ 27).
b. Membatasi alcohol.
c. Meningkatkan aktifitas aerobic (30-45 menit/hari).
d. Mengurangi asupan natrium (<100 mmol Na/2,4g Na/6 g
NaCl/hari).
e. Mempertahankan asupan kalium yang adekuat (90mmol/hari).

75
f. Mempertahankan asupan kalsium dan magnesium yang adekuat.
g. Berhenti merokok dan mengurangi asupan lemak jemuh dan
kolesterol dalam makanan.
Penatalaksanaan dengan obat antihipertensi bagi sebagian besar pasien
dimulai dengan dosis rendah kemudian ditingkatkan secara titrasi sesuai
dengan umur, kebutuhan dan usia. Terapi yang optimal harus efektif selama
24 jam, dan lebih disukai dalam dosis tunggal karena kepatuhan lebih baik,
lebih murah, dapat mengontrol hpertensi terus-menerus dan lancar, dan
melindungi pasien terhadap berbagai resiko dari kematian mendadak, serangan
jangtung, atau stroke akibat peningkatan tekanan darah mendadak saat bangun
tidur. Sekarang ini terdapat pula obat yang berisi kombinasi dosis rendah obat
dari golongan yang berbeda. Kombinasi ini terbukti memberikan efektifitas
tambahan dan mengurangi efek samping.
Setelah diputuskan memakai obat antihipertensi dan bila tidak terdapat
indikasi untuk memilih golongan obat tertentu, diberikan deuretik atau beta
bloker. Jika respon tidak baik dengan dosis penuh, dilanjutkan sesuai
algoritma. Dieretik biasanya menjadi tambahan karena dapat meningkatkan
efek obat lain. Jika obat kedua dapat mengontrol tekanan darah dengan baik
minimal 1 tahun, dapat dicoba menghentikan obat pertama melalui penurunan
dosis secara perlahan dan progresif.
Pada beberapa pasien mungkin dapat dimulai dengan terapi dengan
lebih dari satu obat secara langsung. Pasien dengan tekanan darah ≥200/≥120
mmHg harus diberikan terapi dengan segera dan jika terdapat gejala kerusakan
organ harus dirawat di rumah sakit.

7. PENCEGAHAN DAN PERAWATAN


a. Pemeriksaan tekanan darah secara rutin.
b. Olahraga teratur / meningkatkan aktivitas fisik aerobik (30-45
menit/hari)
c. Aktivitas dan istirahat seimbang.

76
d. Mengurangi asupan natrium (<100 mmol Na/ 2,4g Na/ 6 g
NaCl/hari), lemak jenuh dan kolesterol.
e. Menjaga kestabilan berat badan / menurunkan berat badan bila
terdapat kelebihan (indeks massa tubuh ≥ 27).
f. Hindari merokok dan minuman keras

8. KOMPLIKASI
1. Resiko serangan jantung akibat terjadinya pembekuan darah
(thrombus)
2. Perdarahan otak yang terjadi tiba-tiba yang dapat menjadikan
kematian ataupun kelumpuhan seluruh atau sebagian tubuh.
3. Penyakit pembuluh ginjal yang terjadi karena tekanan darah yang
terus menerus berubah.

77

Anda mungkin juga menyukai