Asuhan Keperawatan Keluarga TN H Khususnya Ny N Dengan Masalah Utama DM
Asuhan Keperawatan Keluarga TN H Khususnya Ny N Dengan Masalah Utama DM
Di Susun Oleh :
RINTA AGUSTINA
NIM 114100
2014
1
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn H
KHUSUSNYA Ny N DENGAN MASALAH DM
DI JUWIRING, JUWIRING, KLATEN
A. DATA UMUM
1. Nama KK : Tn H
2. Usia KK : 72 tahun
3. Alamat KK : RT 01 RW 03 Juwiring Klaten
4. Pekerjaan KK : Petani
5. Pendidikan KK : SD
6. Komposisi Keluarga :
Jenis Hubungan
No Nama Umur Pendidikan
Kelamin dng KK
7. Genogram
2
Keterangan gambar :
: Laki-laki
: Perempuan
: Penderita hipertensi
: Pernikahan
: Anak
8. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn H adalah keluarga inti karena Tn H tinggal serumah
dengan istrinya (Ny N) mempunyai anak 9 tetapi semua sudah berumah
tangga dan tidak tinggal serumah,hanya 1 anak perempuannya yang
tinggal dirumah ,8 anak Tn. H berada diluar kota dan mempunyai rumah
sendiri.
9. Suku Bangsa
a. Suku bangsa keluarga : Tn H berasal dari Juwiring sedangkan Ny. N
berasal dari Juwiring, dan sekarang tinggal di Dukuh Juwiring, setiap
harinya menggunakan bahasa Jawa
3
c. Kegiatan keluarga : Tn H mengikuti kegiatan yang ada di
kampungnya seperti kegiatan pengajian, gotong royong begitupun
dengan Ny. N sering mengikuti kegiatan di kampungnya seperti
pengajian,Posyandu lansia ikut senam setiap bulan
d. Kebiasaan diet dan busana : Ny N memilih-milih dalam memakan
sesuatu untuk kesehatannya, Ny N tidak memakan kacang, bayam
karena takut akan menjadi nyeri dan keju kemeng badannya. Tn H dan
Ny. N makan makanan seadanya biasanya makan sayur dan lauk
seadanya, sedangkan Tn H dan Ny.N sudah mengetahui bahwa Ny N
menderita Diabetes Mellitus untuk makanan yang dipantang hanya
makanan yang mengandung kolesterol saja.Keluarga sudah
mengetahui kalau Ny.N menderita penyakit DM ( kencing
manis ),keluarga hanya mengetahui kalau sakit DM itu kelebihan gula,
kalau mempunyai luka sembuhnya lama. Keluarga Ny.N hanya
mengetahui kalau diet untuk orang menderita sakit gula adalah
makanan yang di pantang untuk penderita DM adalah mengurangi
gula saja, sedangkan diet pada penderita DM secara benar belum tahu
dan ingin mengetahuinya. Tn H dan Ny N dapat memilih pakaian
yang harus digunakan saat di rumah ataupun saat berpergian.
e. Bahasa : Tn H dan Ny N dalam kehidupan sehari-hari berbicara
dengan sesama atau melakukan sosialisasi dengan tetangga
menggunakan bahasa jawa
f. Struktur kekuasaan keluarga : Dalam keluarga Tn H dan Ny N masih
bersifat tradisional
g. Jasa perawatan kesehatan keluarga : Dalam sarana kesehatan Tn H
dan Ny N juga percaya dengan pelayanan kesehatan. Tn H dan Ny N
jarang memeriksakan kesehatannya di Puskesmas karena jarang sakit,
hanya bila merasa sakit saja periksa ke sarana kesehatan terdekat yaitu
ke dokter keluarga atau pak. Mantri.
10. Agama
4
a. Seluruh anggota Tn H dan Ny N beragama Islam dan seluruh anggota
keluarga menjalankan ibadah sholat 5 waktu dengan rutin.
b. Tn H dan Ny N aktif menjalankan sholat 5 waktu, juga aktif dalam
mengikuti pengajian.
c. Tn H dan Ny N sejak kecil sampai sekarang tetap menganut agama
Islam dan rajin menjalankan sholat 5 waktu. Anak-anak Tn H dan Ny
N juga menganut agama Islam.
d. Tn H dan Ny N percaya pada Allah SWT yang memberikan kesehatan
dan cobaan apabila diuji dengan diberikan penyakit dan kelak hanya
Allah SWT yang dapat menyembuhkan dengan pelantara dokter atau
mantri.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
a. Jumlah Pendapatan Perbulan : Jumlah pendapatan dari anak, keluarga
Tn H dikirimi ± Rp 2.000.000/ bulan, di tambah dari hasil pertanian
sawahnya jika panen.
b. Sumber-sumber pendapatan per bulan : Tn H dan Ny N mendapatkan
kiriman uang dari anaknya dan dari hasil pertanian. Jumlah
pengeluaran tiap bulan : Tn H mengatakan tidak menentu dalam
pengeluaran tiap bulan. Tn H dan Ny N hanya mengeluarkan uang
untuk makan ± 500.000/bulan, sisa dari penghasilan di tabung.
c. Sumber pendapatan keluarga Tn H dirasa sudah mencukupi kebutuhan
mereka karena hanya tinggal berdua . Keluarga Tn H termasuk
keluarga sejahtera III Plus, karena keluarga mampu mencukupi
seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, sosial psikologis
maupun primer dan sekunder. Keluarga Tn H juga dapat memperoleh
informasi dari TV dan radio.
d. Keluarga Tn H dalam mengatur pendapatan dan pengeluaran
diserahkan pada Ny N. Pendapatan keluarga dipergunakan untuk
makan dan kebutuhan sehari-sehari, menabung serta sosial di
masyarakat.
5
12. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn H sering ikut rekreasi setahun sekali yang diadakan oleh
anaknya dan menonton TV. Keluarga Ny.N merasa bahagia jika anak dan
cucunya datang kerumahnya.
C. LINGKUNGAN
17. Karakteristik rumah
a. Gambaran tipe tempat tinggal
Rumah yang ditempati Ny.H adalah rumah pribadi yaitu rumah yang
dibangun sendiri. Model rumah sudah permanen dari tembok,lantai
6
sudah di keramik terdiri dari 1 kamar tamu,6 kamar tidur,1 ruang
keluarga dan ruang makan,ruang dapur dan kamar mandi
Denah rumah
6 5 7 8 9
4 4
4 2 4
Keterangan :
1. Teras rumah
2. Ruang keluarga
3. Kamar tamu
4. Kamar tidur
5. Dapur
6. Kamar mandi
7. Ruang makan
8. Gudang
9. WC
b. Gambaran kondisi rumah
7
Rumah yang ditempati keluarga Ny.N berukuran ± 12X9 meter yang
terdiri dari 6 kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, dapur, kamar
mandi, WC. Rumah Ny.N menggunakan penerangan dengan listrik,
lantai rumah di keramik,penerangan /pencahayaan cukup, WC terpisah
di samping rumah. Pengaturan alat rumah tangga rapi.
c. Dapur
Dapur Ny.N terletak disebelah kamar mandi dengan diberi sekat
dinding bata,.Ny N memasak sendiri untuk makan sehari-hari dengan
menggunakan kayu bakar dan tidak ada cerobong asap atau
pengamanan untuk kebakaran.
d. Kamar mandi
Kamar mandi Keluarga Ny.N berada di dalam rumah bagian belakang.
Keadaan penerangan ( lampu ) cukup terang air bersih, jernih, dan tidak
ada jentik nyamuk. Ny.N menguras bak mandi 4 -5 hari sekali. Sumber
air berasal dari sumur, dan didalam kamar mandi terdapat 3 sikat gigi,
pasta gigi, sabun mandi, dan 3 handuk.
e. Tempat tidur
Pengaturan tidur Tn H dan Ny N di rumah yang sekarang, karena
menurut Tn H dan Ny N semua sudah tersedia. Tn H dan Ny N
mengatakan rumahnya sudah memadai meskipun kadang mengeluh
kesepian karena ditinggal anak- anaknya bekerja dan menetap di luar
kota.
f. Untuk privasi dirasakan sudah cukup karena untuk tiap-tiap kamar
sudah ada pintunya.
g. Pembuangan sampah dirumah Ny. N dibuang samping rumah dan
dibakar .
h. Tn H dan Ny N mengatakan sudah puas dengan apa yang dimiliki
sekarang karena Ny N menerima dengan keadaan yang sekarang
sehingga hidupnya merasa tenteram,hanya saja yang kadang kangen
dengan cucu dan anak- anaknya.
8
18. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tipe lingkungan Ny.N di dusun Juwiring, tipe tempat tinggal keluarga Ny
N agraris di lingkungan desa. Keadaan tempat tinggal dan jalan raya
terpelihara. Sanitasi jalan dan rumah kebersihan terjaga meskipun kurang
rapi dan pengumpulan sampah dibakar. Tidak ada industri di lingkungan
Tn H karakteristik demografi dari lingkungan dan agraris karena banyak
yang bekerja sebagai petani dan buruh. Pelayanan yang ada di daerah
sekitar adalah Puskesmas, Polindes, Bidan, dan Mantri Kesehatan.
Terdapat warung - warung dan toko-toko yang letaknya dekat dengan
kampung tempat tinggal keluarga Ny N. Fasilitas pendidikan seperti TK,
SD di desa lain. Perkampungan Ny N jauh dari tempat rekreasi. Tidak
Terdapat sarana transportasi umum seperti bus yang mudah dijangkau oleh
keluarga Ny N. Sejauh ini keadaan kampung aman dan nyaman.
19. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn H tinggal didesa sejak Tn H dan Ny N menikah jadi sudah ±
52 tahun dan tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal. Ny N kegiatan
tiap pagi cuma dirumah saja menjadi ibu rumah tangga.
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Anggota keluarga Ny.N sering menggunakan jasa dokter keluarga, mantri
kesehatan dan Puskesmas apabila ada keluarga yang sakit. Keluarga Ny N
aktif mengikuti perkumpulan di masyarakat, kumpulan RT/RW, pengajian,
arisan, PKK di desanya,Posyandu Lansia. Sistem pendukung keluarga :
Keluarga mempunyai fasilitas yang dapat di manfaatkan untuk
kesehatannya yaitu naik sepeda motor. Anggota keluarga Ny N saling
berinteraksi dengan baik, kalau ada masalah kesehatan yang menimpa
salah satu anggota keluarga selalu dibicarakan bersama untuk mencari
jalan keluarnya.
9
D. STRUKTRUR KELUARGA
21. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang digunakan Tn H dan Ny N bahasa Jawa. Dalam
berkomunikasi tidak ada aturan khusus, namun yang penting adalah saling
menghargai satu sama lain. Seluruh anggota keluarga bersifat terbuka
sehingga jika ada masalah selalu dipecahkan bersama.
22. Struktur kekuatan keluarga
a. Keputusan dalam keluarga
Dalam keluarga Ny.N yang membuat keputusan dalam hal apapun yaitu
dengan musyawarah bersama jadi siapa saja bisa membuat keputusan
tetapi Tn H yang sering mengambil keputusan.Yang memutuskan
dalam penggunaan keuangan yaitu Tn H.
b. Pengambilan keputusan
Dalam keluarga Tn H dengan cara musyawarah bersama oleh semua
keluarga Tn H dan Ny N merasa puas dengan pengambilan keputusan
yang sudah dilaksanakan dalam keluarga karena hasil yang diperoleh
untuk kepentingan bersama.
c. Model kekuasaan yang digunakan keluarga Tn H dalam membuat
keputusan aktif
23. Struktur peran
a. Struktur peran formal
Tn H adalah kepala keluarga yang biasanya berperan mengambil
keputusan setiap ada masalah keluarga yang selalu dipecahkan
bersama-sama. Tn H tetap melaksanakan perannya sebagai suami
yang harus melindungi keluarga dan bertanggung jawab terhadap
keluarganya., tidak pernah ada konflik peran dalam keluarga Ny.N
b. Struktur peran Informal
Tn H berperan mengambil keputusan juga berperan dalam hal yang
informal seperti ikut dalam masyarakat (kumpulan), pengajian,
gotong royong. Tujuan dari peran yang dijalankan Tn H dan Ny N
supaya dapat membagi peran sesuai dengan kemampuan individu.
10
Peran informal yang bersifat disfungsional dilaksanakan Tn H dan Ny
N karena kadang tidak ada yang membantu pekerjaan,anak – anak
sudah menikah dan tinggal jauh dari rumah. Tidak ada pengaruh atau
dampak yang buruk yang dimainkan Tn H dan Ny N atas peran-peran
formal dan informal yang kerjakan.
c. Analisa Model Peran
Yang menjadi model dalam menjalankan peran di keluarga biasanya
kepala keluarga (Tn H), tidak ada yang mempengaruhi pembagian
peran dalam keluarga karena kadang-kadang Tn H membantu apa
yang dikerjakan Ny N. Budaya masyarakat dan agama kadang-
kadang mempengaruhi dalam pembagian peran keluarga.Peran
keluarga Ny. N sesuai dengan tahap perkembangan keluarga Ny.N
yaitu tahap keluarga dengan lansia.
24. Nilai-nilai dan norma keluarga
a. Dalam kehidupan keluarga sehari-hari keluarga Ny.N tetap
menerapkan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
b. Nilai-nilai yang dianut keluarga Ny.N selalu dipatuhi dan penting agar
kedisplinan dapat tercapai.
c. Nilai-nilai dianut secara sadar dan tidak ada konflik yang menjadi
kelas social dan latar belakang budaya memang sangat mempengaruhi
nilai-nilai dalam keluarga yang sudah diterapkan. Nilai-nilai keluarga
mempengaruhi status kesehatan.
E. FUNGSI KELUARGA
25. Fungsi afektif
a. Pola kebutuhan keluarga
Tn H mampu menggambarkan kebutuhan psikologis anggota
keluarganya jika Ny.N mengalami sakit pusing,leher cengeng,atau
kaki sakit maka Ny. N selalu mengingatkan untuk beristirahat dan
selalu mengingatkan untuk selalu berhati-hati dalam segala hal.
Demikian juga Tn H selalu mengingatkan pada Ny N agar hati hati
11
kalau berjalan, Tn H dan Ny N saling memiliki kepercayaan dan
saling menyayangi.Kebutuhan-kebutuhan,keinginan-keinginan
perbedaan pendapat dalam keluarga Ny N selalu dihargai dan dapat
diselesaikan dengan baik.
b. Saling memperhatikan,keakraban dan identifiikasi
Keluarga Tn H Dan Ny.N sangat akrab satu sama lain , Mereka saling
mendukung satu sama lain dan saling menyayangi satu dengan yang
lain.
c. Keterpisahan dan keterikatan
Keluarga Ny.N kadang mengalami kesepian karena semua anak-anak
dan cucunya tinggal jauh, jika kangen dengan anak dan cucunya
keluarga Ny.N telpon dengan HP dan dapat mengobati rasa
kangennya.
26. Fungsi social
Tn H dan Ny N saling mengenal karakter masing-masing individu.
Anggota keluarganya juga melakukan sosialisasi dengan warga sekitar
tempat tinggal. Hubungan keluarga Ny N dengan warga sekitar sangat
baik, dan dihormati antara yang satu dengan yang lain.
27. Fungsi perawatan kesehatan
a. Keyakinan, nilai-nilai dan perilaku keluarga
Keluarga Ny N percaya dan berharap bahwa penyakit Diabetes
Melitusnya bisa diobati,Keluarga meyakini bahwa sakitnya akibat dari
pengaruh usianya.Dalam menjaga kesehatan keluarga Ny N menjaga
kebersihan diri dan rumah serta makanan.
b. Konsep dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat/sakit
Keluarga mengatakan sehat apabila mampu beraktifitas sehari-hari
tanpa ada keluhan-keluhan sakit dibadan.Sedangkan menurut keluarga
sakit adalah keadaan jika kondisi badannya terganggu dan tidak bisa
melakukan aktivitas sehari-hari.Ny N mengetahui jika dirinya
mengalami Diabetes Melitus sejak kurang lebih 4 tahun yang lalu
pada waktu diadakan posyandu lansia,Ny N merasakan badannya
12
tidak enak,makin lama makin kurus, kaki dan tangan kadang
kesemutan dan sering kencing sampai 5-6 kali dalam sehari, gejala ini
mulai dirasakan sejak + 4 minggu yang lalu. Ny N mengetahui kadar
gula darahnya tinggi ketika diperiksa oleh pegawai puskesmas pada
saat posyandu lansia . Keluarga Ny N belum mengetahui tentang
penyakit DM,keluarga hanya tahu kalau sakit gula itu punya luka
tidak sembuh - sembuh,sering pusing dan cengeng. Keluarga secara
umum mengenali keluarganya yang sakit jika mengeluhkan badan
pegal-pegal,kesemutan,pandangan kabur. Sumber informasi kesehatan
yang diperoleh keluarga jika sedang berobat waktu sakit. Jika ada
anggota keluarga yang sakit diperiksakan ke dokter keluarga atau ke
pak Mantri terdekat.
c. Praktik diit keluarga
Ny N berpantang makan yang manis-manis, kacang, sayur bayam
karena menurutnya akan menyebabkan sakit keju dan kemeng pada
kakinya. Pada pagi hari Ny N mempunyai kebiasaan minum teh manis
pada pagi hari sebelum makan. Keluarga Ny N makan 3X sehari
dengan nasi, sayur, lauk pauk dengan porsi ½ piring habis dan
kadang-kadang ditambah dengan buah, yang bertanggung jawab
dalam perencanaan dan belanja serta persiapan makanan adalah Ny N.
Cara keluarga Ny N dalam menyiapkan makanan adalah dengan
dicuci dahulu baru dipotong-potong kemudian baru dimasak. Dalam
menyiapkan makanan, menurut selera keluarga kadang digoreng (di
oseng-oseng atau tumis) dan kadang diberi kuah atau direbus. Jenis
makanan yang dikonsumsi keluarga Ny N setiap hari yang utama yaitu
nasi, sayur, dan lauk pauk dan kadang ditambah dengan buah. Setelah
makanan dimasak, makanan disimpan di almari makanan atau
disiapkan diatas meja makan dan ditutup dengan tudung saji. Keluarga
makan 3x sehari tiap pagi, siang dan malam. Keluarga Ny N mengaku
belum mengetahui tentang diet atau makanan yang dipantang maupun
yang dianjurkan pada penderita DM. Keluarga hanya tahu kalau diet
13
untuk sakit DM adalah mengurangi makanan yang manis, sedangkan.
Setelah diberikan pendidikan kesehatan keluarga mampu menjelaskan
diit untuk penyakit DM, makanan yang di anjurkan dan yang di
pantang, keluarga mampu menjelaskan diit rendah garam,lemak dan
mampu mendemontrasikan diit rendah garam,lemak.
d. Kebiasaan tidur dan istirahat
Waktu atau jadwal tidur keluarga Ny N tidak sama atau tidak tentu.
Ny N kadang tidur jam 21.00 WIB. Sebelum tidur Tn H dan Ny N
sering berkumpul untuk ngobrol bersama dan nonton TV bersama. Tn
H dan Ny N kadang-kadang tidur siang kurang lebih 1-2 jam.Keluarga
Ny N tidak pernah mengalami kesulitan tidur. Keluarga Ny N tidur
dikamar sendiri-sendiri. Tempat tidur Tn H berada di ruang tengah
sedangkan Ny N di sebelah kamar tidur Tn H.
e. Latihan dan rekreasi
Keluarga Ny N menyadari bahwa rekreasi dan olahraga secara aktif
akan membuat tubuh terasa sehat dan penting bagi kesehatan. Ny N
mengikuti senam yang diadakan oleh Puskesmas setiap bulannya.
Kegiatan rekreasi dilakukan setahun sekali yaitu saat anaknya pulang
dan mengajak rekreasi, dengan berkumpul bersama anggota keluarga
sambil menonton tv atau dengan mengobrol dengan tetangga.
f. Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga
Keluarga Ny N tidak ada yang mengkonsumsi alkohol ,juga tidak ada
yang merokok. Keluarga Ny N suka minum teh, dan setiap pagi selalu
disiapkan oleh Ny N dan setiap hari minum teh, kadang- kadang air
putih. Jika keluarga Ny N sakit tidak pernah membeli obat-obatan di
warung, lansung periksa ke dokter keluarga atau pak mantri terdekat.
g. Peran keluarga dalam praktek perawatan diri
Tn H dan Ny N merasa badannya sehat jadi tidak perlu memeriksakan
diri ke pelayanan kesehatan untuk mengontrol kadar gula darah dan
tekanan darahnya. Keluarga Ny N mandi 2x sehari tiap pagi hari dan
sore hari dengan sabun mandi dengan menggosok gigi 2x sehari
14
dengan pasta gigi, keramas bila rambut kotor atau gatal. Keluarga Ny
H mencuci pakaian setiap kali setelah mandi dan mencuci peralatan
setelah selesai makan.
h. Praktek lingkungan
Keluarga Ny N kadang-kadang menggunakan obat nyamuk bakar.
Keluarga Ny N menggunakan cairan pembersih lantai maupun kaca.
Keluarga Tn H Kn mengepel lantai dan menyapu halaman. Keluarga
Ny N sudah mempunyai jamban kalau mau BAB.
i. Cara-cara pencegahan penyakit
Pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan penyakit seperti
menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga makanan (makanan yang
bersih). Kebiasaan keluarga dalam memeriksakan kesehatan keluarga
mengatakan jika ada keluhan sakitnya baru dibawa ke dokter atau
mantri terdekat. Keluarga Ny N sudah mengetahui kalau tensinya
tinggi dan jarang kontrol karena badannya merasa sehat dan dapat
beraktifitas sehari-hari. Keluarga Tn H khususnya Ny N selama balita
tidak pernah mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
j. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga Ny N tidak ada yang menderita penyakit kronis,
penyakit menurun, dan penyakit keturunan. Dalam kelurga Tn H dan
Ny N tidak ada yang menderita penyakit, ginjal, jantung, asma,
ataupun alergi. Keluarga Tn H dan Ny N selama ini hanya menderita
pusing, pilek, batuk, flu,keju kemeng, kecapekan saja dan sembuh
sendiri, jika tidak sembuh akan periksa ke dokter atau ke pelayanan
kesehatan terdekat .
k. Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima dan dimanfaatkan
keluarga
Keluarga belum pernah didatangi oleh tenaga kesehatan, jenis fasilitas
kesehatan yang dimanfaatkan keluarga adalah puskesmas
,polindes,bidan atau mantri .
15
l. Perasaan dan persepsi keluarga tentang pelayanan perawatan
kesehatan
Keluarga Ny N merasa senang karena fasilitas kesehatan yang ada dan
murah dijangkau karena letaknya dekat dan dapat ditempuh dengan
jalan kaki, seperti bidan, mantri, polindes atau Puskesmas. Keluarga
Tn H dan Ny N merasa puas dengan pelayanan dari puskesmas,bidan
dan mantri . Harapan keluarga terhadap perawat keluarga Ny N ingin
sekali mengetahui semua hal tentang Diabetus Melitus.
28. Fungsi Reproduksi
Tn H dan Ny N sudah tua dan Ny N sudah menopause sejak usia 50 tahun.
Ny N dan Tn H sudah tidak tidur sekamar lagi tetapi tidur sendiri-sendiri.
Tn H dan Ny N tidak mempunyai penyakit atau masalah organ seksualnya.
Tn H Kn dan Ny N mempunyai 9 orang anak, empat perempuan dan laki-
laki 5, dan mempunyai cucu 5 orang.
29. Fungsi ekonomi
Ny N memenuhi kebutuhan keluarga dengan uang kiriman dari anaknya
dan dari bertani dari sawahnya. Keluarga Ny N merasa cukup untuk
makan, sosial di masyarakat dan juga menabung atau kadang untuk
membantu anak-anaknya.
16
Jika ada masalah keluarga Ny N selalu menyelesaikan dengan mengajak
bicara semua anggota keluarga.
32. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan Tn H dalam penyembuhan Ny N adalah
ingin memeriksakan ke dokter keluarga, pak mantri, puskesmas.
33. Strategi adaptasi fungsional
Dalam keluarga Ny N tidak pernah menggunakan kekerasan dalam
menyelesaikan masalah.
G. HARAPAN KELUARGA
Keluarga Tn H terutama Ny N berharap setelah dilakukan tindakan
keperawatan pada Ny N dapat mengontrol kadar gula darah, tekanan
darah dan dapat terhindar dari komplikasi dari penyakit DM.
H. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Ibu N :
a. Keadaan umum : baik, compos mentis
b. Status gizi : baik BB : 50 kg TB : 150 cm IBM : 21
c. Tanda Vital : T = 170/90 mmHg, RR = 18/menit, N =
80/menit, S=36,5 C
d. Kepala : rambut bersih, conjungtiva tak anemis, sclera
tak ikterik, penglihatan jelas
pendengaran telinga berkurang, serumen tidak ada, bentuk hidung
simetris,tidak sinusitis , tidak ada peradangan pada mulut, faring,
laring , gigi sebagian sudah yang tanggal.
e. Thoraks : simetris, tak ada ketinggalaan gerak,tak ada
whezing/ronkhi , S1- S2 normal, tak ada mur-mur.
f. Abdomen : Supel, tak nyeri tekan, peristaltik 12 x/menit,
hepar dan lien tak teraba,
g. Ekstrimitas :
Atas : kekuatan ( 5 ),tak ada oedem
Bawah : kekuatan ( 5 ),tak ada oedem
h. Pemeriksaan laborat :
Tgl 19 – 3- 2012 GDS : 197 mg/dl
Tgl 29 – 3-2012 Gula Darah Puasa 118 mg/dl
17
Gula Darah 2 jam sehabis makan 207mg/dl
Kolesterol 189 mg/dl
i. Pemeriksaan screning FALL : 9 inci
Tidak ada resiko roboh
j. Pemeriksaan TIME AND GO (TUG) TEST:
mobilitas bebas
2. Pemeriksaan Ny. N:
a. Keadaan umum : baik, compos mentis
b. Status gizi : Baik , BB : 38 kg, TB : 139 cm IBM : 20
c. Tanda Vital : T= 120/80 mmHg, RR = 20 x /menit, N = 80 x
/menit,S=36,5 C.
d. Kepala : rambut bersih, conjungtiva tak anemis, sklera tak
ikterik, mata kanan untuk melihat kabur (katarak), mata kiri untuk
melihat jelas, pendengaran telinga baik, tak ada serumen mengeras,
bentuk hidung simetris, tak ada peradangan pada mulut, faring,
laring , gigi sebagian sudah tanggal.
e. Thoraks : simetris, tak ada ketinggalan gerak, suara paru
vesikuler, S1- S2 normal, tak ada mur-mur.
f. Abdomen : Supel,tak nyeri tekan, peristaltik 14x/menit,tak teraba
masa,hepar dan lien tak teraba
g. Ekstrimitas :
Atas : kekuatan ( 5 ) ,tak ada oedem
Bawah : kekuatan ( 5 ) ,tak ada oedem.
h. Pemeriksaan screning FALL : 8inci
Tidak ada resiko roboh
i. Pemeriksaan TIME AND GO (TUG) TEST:
< 10 detik , mobilitas bebas
I. ANALISA DATA
No Data Problem
1. DS Hiperglikemia
Keluarga Tn H khususnya Ny N mengetahui berhubungan dengan
kalau dirinya menderita sakit DM, Ny N ketidakmampuan
merasakan badannya tidak enak,kaki dan keluarga mengenal
tangannya kadang kesemutan, sering kencing masalah kesehatan,
18
sampai 5-6 kali dalam sehari, gejala ini mulai membuat keputusan ,
dirasakan sejak 4tahun yang lalu. Tn H baru merawat anggota
mengetahui kadar gula darahnya tinggi ketika keluarga yang sakit,
diperiksa oleh petugas puskesmas pada saat memanfaatkan sumber
posyandu lansia. daya keluarga yang
Keluarga Ny N belum mengetahui tentang ada
penyakit DM , keluarga hanya tahu kalau sakit
gula itu punya luka tidak sembuh - sembuh,
Keluarga Tn H khususnya Ny N meyakini
bahwa DM bisa diobati, sakitnya akibat dari
pengaruh usianya.
Pada pagi hari Ny N mempunyai kebiasaan
minum teh manis.
Dalam menjaga kesehatan keluarga Ny N
menjaga kebersihan diri dan rumah serta
makanan
Ny N sering menyempatkan untuk jalan-jalan
saat pagi hari sehabis sholat subuh dan setiap
sebulan mengikuti senam yang diadakan oleh
puskesmas
Keluarga Ny N mengaku belum mengetahui
tentang diet atau makanan yang dipantang
maupun yang dianjurkan pada penderita DM .
Keluarga hanya tahu kalau diet untuk sakit DM
adalah mengurangi makanan yang manis
keluarga ingin mengetahui diet secara benar.
Tn H dan mempunyai ASKES dan dokter
keluarga
DO
Status gizi : baik, IBM : 21
BB : 55 kg TB : 161cm
19
Tanda Vital : TD = 170/90 mmHg,
RR = 18/menit, N = 72/menit, S=36,7 C
Pemeriksaan laborat :
Tgl 19 – 3- 2012 GDS : 197 mg/dl
Tgl 29 – 3-2012 Gula Darah Puasa 118 mg/dl
Gula Darah 2 jam sehabis makan 207mg/dl
Pemeriksaan screning FALL : 9 inci
Tidak ada resiko roboh
Pemeriksaan TIME AND GO (TUG) TEST:
mobilitas bebas
DS.
2. Keluarga Tn H khususnya Ny N sudah Penatalaksanaan
mengetahui jika dirinya mengalami regimen terapeutik
hipertensi/tekanan darahnya tinggi sejak tidak efektif
kurang lebih 1 tahun yang lalu pada waktu berhubungan dengan
memeriksakan mau berangkat haji, Tn H Kn ketidak mampuan
hanya memeriksakan tensi jika ada keluhan keluarga merawat
pusing atau pada waktu merasakan sakit saja. anggota keluarga yang
Menurut keluarga Tn H Kn Hipertensi itu menderita Hipertensi
kalau tensi tinggi, sering pusing dan cengeng.
Keluarga Tn H Kn percaya dan berharap
bahwa penyakit Hipertensi Tn H Kn dapat
disembuhkan meskipun jarang memeriksakan
tensinya di pelayanan kesehatan.
Keluarga Tn H Kn khususnya Tn H Kn
meyakini bahwa Hipertensi bisa diobati,
sakitnya akibat dari pengaruh usianya.
Pada pagi hari Tn H Kn mempunyai kebiasaan
minum teh manis
20
Dalam menjaga kesehatan keluarga Tn H
menjaga kebersihan diri dan rumah serta
makanan
Tn H Kn sering menyempatkan untuk jalan-
jalan saat pagi hari sehabis sholat subuh dan
setiap minggu kadang mengikuti senam yang
diadakan oleh puskesmas.
Keluarga Tn H mengaku belum mengetahui
tentang diet atau makanan yang dipantang
maupun yang dianjurkan pada penderita
Hipertensi. Keluarga hanya tahu kalau diet
untuk sakit Hipertensi tidak boleh makan yang
berkolesterol seperti daging kambing, jerohan,
keluarga ingin mengetahui diet secara benar.
DO
Status gizi : baik
BB : 55 kg TB : 161cm, IBM : 21
Tanda Vital : TD = 170/90 mmHg,
RR = 18/menit, N = 72/menit, S=36,7 C
Pemeriksaan laborat :
Tgl 29 – 3-2012 Kolesterol 189 mg/dl
Pemeriksaan screning FALL : 9 inci
Tidak ada resiko roboh
Pemeriksaan TIME AND GO (TUG) TEST:
< 10 detik mobilitas bebas
3. DS Resiko cidera ( jatuh )
2 Keluarga Tn H Kn mengatakan Ny. P pernah berhubungan dengan
operasi katarak pada mata sebelah kanan + 1 ketidak mampuan
tahun lalu di Rumah Sakit Suraji Tirtonegoro keluarga memodifikasi
Klaten tetapi tidak berhasil sampai sekarang lingkungan rumah
mata kanan masih kabur untuk melihat.
21
Keluarga Tn H Kn mengatakan terhadap
penyakit katarak pada mata kanan yang diderita
Ny P, keluarga mengaku pasrah dan meyakini
pengaruh dari umurnya yang sudah tua.
DO:
Rumah Keluarga Tn H Kn menggunakan
penerangan dengan listrik, lantai rumah di
plester, penerangan /pencahayaan kurang, WC
terpisah di samping rumah. Pengaturan alat
rumah tangga kurang rapi
22
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hiperglikemia pada keluarga Tn H KN khususnya Tn H Kn
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan,membuat keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit ,
memanfaatkan sumber daya keluarga yang ada ditandai
23
Tn H Kn seorang pensiunnan PNS dan mempunyai ASKES dan dokter
keluarga
Status gizi : baik, IBM : 21
BB : 55 kg TB : 161cm
Tanda Vital : TD = 170/90 mmHg,
RR = 18/menit, N = 72/menit, S=36,7 C
Pemeriksaan laborat :
Tgl 19 – 3- 2012 GDS : 197 mg/dl
Tgl 29 – 3-2012 Gula Darah Puasa 118 mg/dl
Gula Darah 2 jam sehabis makan 207mg/dl
Pemeriksaan screning FALL : 9 inci
Tidak ada resiko roboh
24
Dalam menjaga kesehatan keluarga Tn H Kn menjaga kebersihan diri
dan rumah serta makanan
25
Rumah Keluarga Tn H Kn menggunakan penerangan dengan listrik,
lantai rumah di plester, penerangan /pencahayaan kurang, WC
terpisah di samping rumah. Pengaturan alat rumah tangga kurang rapi
Kamar mandi Keluarga Tn H Kn berada di dalam rumah bagian
belakang. Keadaan penerangan ( lampu ) kurang terang, air bersih,
jernih, dan tidak ada jentik nyamuk.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : baik, compos mentis
Status gizi : Baik , BB : 38 kg, TB : 139 cm, IBM : 20
Tanda Vital : T= 120/80 mmHg, RR = 20 x /menit, N = 80 x
/menit,S=36,5 C.
mata kanan untuk melihat kabur (katarak), mata kiri untuk melihat
jelas. Pemeriksaan screning FALL : 8inci
Tidak ada resiko roboh
Pemeriksaan TIME AND GO (TUG) TEST: < 10 detik
mobilitas bebas
K. SKORING
26
untuk mendapatkan atau
menerima setiap ada masukan
yang diberikan tenaga
kesehatan. Pendidikan tertinggi
PGA, keluarga mempunyai
akses pelanyanan kesehatan
yang dapat digunakan ASKES
dan dokter keluarga
Jumlah 5
27
masalah dapat sakit Hipertensi, tapi belum
diubah : cukup mengetahui penatalaksannan
dengan benar pendidikan
tertinggi keluarga Tn H Kn
PGA, keluarga mempunyai
akses pelanyannan kesehatan
ASKES dan dokter keluarga
Jumlah 4 1/6
28
2. Kemungkinan 2/2 X2 2 Keluarg belum mengetahui
masalah dapat terjadi masalah. Ada
diubah : mudah kemauan keluarga untuk
berubah lebih baik. Keluarga
sangat terbuka untuk
mendapatkan atau menerima
setiap ada masukan yang
diberikan tenaga kesehatan
Jumlah 3 1/3
L. PRIORITAS MASALAH
29
kesehatan, membuat keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit,
dan memanfaatkan sumber daya keluarga yang ada di tandai :
30
RR = 18/menit, N = 72/menit, S=36,7 C
Pemeriksaan laborat :
Tgl 19 – 3- 2012 GDS : 197 mg/dl
Tgl 29 – 3-2012 Gula Darah Puasa 118 mg/dl
Gula Darah 2 jam sehabis makan 207mg/dl
Pemeriksaan screning FALL : 9 inci Tidak ada resiko roboh,
pemerisakan Time And Go (TUG) < 10 detik, mobilitas bebas
31
Tn H Kn sering menyempatkan untuk jalan-jalan saat pagi hari sehabis
sholat subuh dan setiap minggu kadang mengikuti senam yang diadakan
oleh PWRI.
32
Kamar mandi Keluarga Tn H Kn berada di dalam rumah bagian
belakang. Keadaan penerangan ( lampu ) kurang terang, air bersih,
jernih, dan tidak ada jentik nyamuk.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : baik, compos mentis
Status gizi : Baik , BB : 38 kg, TB : 139 cm, IBM : 20
Tanda Vital : T= 120/80 mmHg, RR = 20 x /menit, N = 80 x
/menit,S=36,5 C.
mata kanan untuk melihat kabur (katarak), mata kiri untuk melihat jelas.
Pemeriksaan screning FALL : 8inci
Tidak ada resiko roboh
Pemeriksaan TIME AND GO (TUG) TEST: < 10 detik
mobilitas bebas
33
RENCANA KEPERAWATAN
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
1. Hiperglikemia Setelah dilakukan TUK 1
pada keluarga Tn tindakan Setelah dilakukan Verbal Keluarga dapat 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang
H KN khususnya keperawatan tindakan Kognitif 1. Mengerti dan Hiperglikemia
Tn H Kn selama 2 minggu keperawatan menjelaskan kembali 2. Berikan pendidikan kesehatan
berhubungan pada keluarga Tn selama 1 x 45 pengertian tentang Hiperglikemia dan
dengan ketidak H Kn khususnya menit keluarga Tn hiperglikemia dan Hipoglikemia dengan bahasa
mampuan Tn H Kn H Kn mampu hipoglikemia sederhana yang dapat di mengerti
keluarga keluarga mampu mengenal 2. Mengerti dan keluarga :
mengenal merawat anggota hiperglikemia menjelaskan kembali a. Kadar gula darah :
masalah keluarga yang 1. Pengertian tanda dan gejala KGD sewaktu 60-100mg/dl
kesehatan, sakit Hiperglikemia, hiperglikemia dn KGD puasa 60-110 mg/dl
membuat Hiperglikemia Hipoglikemia hipoglikemia 2 jam pp 65-140 mg/dl
keputusan, 2. Tanda dan 3. Mengerti dan b. Hiperglikemia adalah peningkatan
merawat anggota gejala menjelaskan kembali kadar gula darah
keluarga yang Hiperglikemia, penyebab dari Hipoglikemia adalah penurunnan
sakit, dan Hipoglikemia Hiperglikemia dan kadar gula darah
memanfaatkan 3. Penyebab Hipoglikemia c. Tanda dan gejala
sumber daya hiperglikemia 4. Mengerti dan Hiperglikemia : banyak kencing,
34
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
keluarga yang dan menjelaskan kembali banyak minum, rasa lapar terus, tensi
ada Hipoglikemia cara penanganan darah menurun, bisa terjadi koma
4. Penangannan Hiperglikemia dan Hipoglikemia : pucat, nyeri kepala (
Hiperglikemia Hipoglikemia pusing), kulit dingin, bingung,
dan mengantuk, bisa terjadi koma
Hipoglikemia d. Penanganan
Makan dengan gizi seimbang dengan
komposisi energi 70% nasi, protein
15 %, Lemak 25%,olah raga teratur,
kontrol dengan teratur, hindari
kecemasan
Jika terjadi tanda tanda
Hipoglikemia segera beri minum
segelas teh manis hangat, periksa ke
pelanyannan kesehatan.
e. Program terapeutik yang harus
dijalankan
Patuhi diet
Kontrolyang teratur
Olah raga yang teratur
35
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
Mencari sumber informasi
kesehatan, dukungan keluarga
3. Beri kesempatan bertanya
4. Berikan reinforcement positif pada
keluarga
36
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
keluarga dalam
mengatasi masalah
37
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
informasi tentang
kesehatan
38
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
Hipertensi mampu menjelaskan boleh minum obat
2. Jenis kembali tanda tanda sembarangan (warung)
penatalaksanaan terapi tidak efektif - diet kurangi komsumsi
regiment garam, makannan yang
terapeutik berkolesterol tinggi, kopi
3. Fakor - olah raga teratur sesuikan
penatalaksanaan dengan kondisi tubuh
regiment - hindari stres
terapeutik tidak - istirahat yang cukup dan
efektif teratur
4. Tanda tanda - hindari merokok
regiment c. faktor penatalaksanaan regiment
terapeutik tidak terapeutik tidak efektif
efektif - beratnya penyakit
- penderita tidak patuh pada
salah satu atau lebih program
terapi
- faktor finansial
- kurang pengetahuan
- kurang dukungan keluarga
39
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
d. tanda tanda regiment terapeutik
tidak efektif
tidak patuh terhadap diet, tidak
kontrol teratur, bosan minum
obat, istirahat tidak teratur,terjadi
komplikasi lebih lanjut, tensi
darah semakin tinggi
4. Beri kesempatan keluarga bertanya
5. Berikan reinforcement positif
40
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
keputusan 3. Keluarga mampu 5. Beri reinforcement positif pada
penatalaksanaan mencari sumber keluarga tentang penatalaksanaan
regiment informasi kesehatan regiment terapeutik yang telah di
terapeutik laksanakan
hipertensi
41
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
42
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
rumah tangga yang kurang rapi,
lantai yang licin
6. Tanyakan kembali apa yang
dijelaskan tadi
7. Beri rienforcement positif
43
N Tujuan Rencana evaluasi
Dx keperawatan Perencanaan
O Umum Khusus Kriteria Standar
TUK 3 1. Tanyakan kesanggupan pada
Setelah dilakukan Verbal 1. Keluarga menyatakan keluarga tentang kesanggupan untuk
tindakan Kognitif akan memodifikasi menciptakan lingkungan yang aman
keperawatan lingkungan rumah 2. Evaluasi keadaan rumah setelah
selama 1 X 30 sehingga menjadi lebih diskusi
menit keluarga aman
mampu 2. Tampak adanya
memodifikasi modifikasi terhadap
lingkungan rumah lingkungan rumah
IMPLEMENTASI
NO HARI/TGL IMPLEMENTASI RESPON TD
DX
1 Kamis , tgl TUK 1
29- 3 –2012 1. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri 1. Keluarga Tn H Kn menjawab salam,
jam 15.00 2. Mengingatkan kontrak waktu pertemuan membahas mengatakan masih ingat dengan pratikan
wib Penkes tentang Hiperglikemia 2. Keluarga mengatakan siap diadakan Penkes
3. Menanyakan kesiapan keluarga untuk dimulai Penkes tentang Hiperglikemia, dengan menatap
4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang hiperglikemia pratiakan dengan ceria, sambil duduk
44
dan hipoglikemia dengan bahasa sederhana yang dapat di berhadapan
mengerti keluarga : 3. Keluarga mengatakan tidak tahu tentang
a. Kadar gula darah : hiperglikemia
KGD sewaktu 60-100mg/dl 4. Keluarga mendengarkan dengan santai dan
KGD puasa 60-110 mg/dl tenang
Dua jam pp 65-140 mg/dl 5. Keluarga bertanya apa Hiperglikemia dapat
b. Hiperglikemia adalah peningkatan kadar gula darah disembuhakan
Hipoglikemia adalah penurunnan kadar gula darah 6. Keluarga tampak puas dengan jawaban
c. Tanda dan gejala pratikan
Hiperglikemia : banyak kencing, banyak minum, rasa 7. Keluarga dapat menjawab pertanyaan
lapar terus, tensi darah menurun, bisa terjadi koma evaluasi dengan di bantu oleh pratikan:
Hipoglikemia : pucat, nyeri kepala ( pusing), kulit Hperglikemia adalah kadar gula yang
dingin, bingung, mengantuk, bisa terjadi koma tinggi yaitu > 200mg/dl, Tanda dan
d. Penanganan gejala
Makan dengan gizi seimbang dengan komposisi energi Hiperglikemia : banyak kencing,
70% nasi, protein 15 %, Lemak 25%,olah raga teratur, banyak minum, rasa lapar terus, tensi
kontrol dengan teratur, hindari kecemasan darah menurun, bisa terjadi koma
Jika terjadi tanda tanda Hipoglikemia segera beri Hipoglikemia : pucat, nyeri kepala
minum segelas teh manis hangat, periksa ke ( pusing), kulit dingin, bingung,
pelanyannan kesehatan. mengantuk, bisa terjadi koma
e. Program terapeutik yang harus dijalankan Penanganan jika terjadi btanda
- Patuhi diet
45
- Kontrolyang teratur hipoglikemia segera minum teh manis
- Olah raga yang teratur satu gelas dan segera periksa ke
- Mencari sumber informasi kesehatan, dukungan pelayannan kesehatan terdakat.
keluarga Program terapeutik yang harus
3. Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya dijalankan
4. Menjawab pertanyaan keluarga Hiperglikemia dapat - Patuhi diet
sembuh dengan sembuh kadar gula terkontrol dengan - Kontrolyang teratur
patuh menjalankan program trapi seperti yang diterangkan - Olah raga yang teratur
tadi - Mencari sumber informasi
5. Memberikan pertanyaan untuk evaluasi kesehatan, dukungan keluarga
6. Memberikan reinforcement positif 8. Keluarga mengaku puas dengan kegiatan
7. Melakukan kontrak pertemuan kembali besok hari Jumat yang diadakan
Tgl 30 maret 2012 9. Keluarga mengatakan mau untuk pertemuan
8. Mengahkiri pertemuan, mengucapkan salam kembali
10. Keluarga menjwab salam sambil tersenyum
1. Jumat,
30 maret TUK 2 1. Keluarga mengatakan dan menyadari
2012, jam 1. Mengkaji perasaan keluarga terhadap penyakit yang di menerima bahwa sakit hiperglikemia
I5.00 wib derita 2. Keluarga mengatakan tidak apap semua
2. Memberikan semangat pada keluarga penyakitnya dapat di Allah yang memberi dan akan
46
obati menyembuhkan
3. Membantu keluarga memutuskan tindakan penanganan 3. Keluarga mengatakan akan merawat Tn H
penyakit Kn yang menderita sakit Hiperglikemia
4. Membantu keluarga mengindentifikasi sumber sumber dengan program terapi yang sudah di
daya keluarga yang ada untuk penanganan masalah tentukan
5. Memberikan reinforcement positif pada keluarga 4. Keluarga mengatakan mempunyai ASKES
PNS dan dokter keluarga yang dapat sebagai
sarana tempat periksa, untuk mengantar
kontrol dengan sepeda motor
5. Keluarga mengucapkan banyak terima kasih
kepada pratikan yang sudah membantu
mengethui penyakitnya
1. Jumat tgl
30 maret TUK 3
2012 jam 1. Menanyakan kesanggupan keluarga melaksanakan 1. Keluarga mengatakan akan merawat TN H
15.00wib program terapetik Kn dengan baik sesuai program terapeutik
2. Mengkaji kemampuan keluarga tentang diet Hiperglikemia yaitu : kontrol rutin, mematuhi diet DM,
3. Mengajarkan diet Hiperglikemia dengan contoh yang olah raga teratur, mencari sumber informasi
sederhana tentang penyakitnya di dokter keluarga
Contoh: STANDART DIIT DM 2. Keluarga mengatakan akan menggunakan
Energi = 1500 kal Hidrat arang=225gr program diet yang sudah dibuat dan akan
47
Protein= 60 gr Lemak = 40 gr mencoba dengan variasi makannan yang
PEMBAGIAN MAKANAN SEHARI lain
Jenis Berat Ukuran 3. Keluarga mengatakan akan selalu periksa ke
Pagi j:7.00 - - dokter keluarga yang ada dan akan
Nasi 100 ¾ gelas konsultasi diet ke puskesmas
Telur 30 ½ butir 4. Keluarga senang dengan informasi yang di
Tempe 50 2 ptg sdg berikan oleh praktikan
Sayuran 100 1 gelas 5. Keluarga bersedia kontrak waktu pertemuan
Minyak 5 ½ sdm lagi Senin 2 April 2012 jam 15.00wib
6. Keluarga menjawab salam, dengan
Snak J:10,00 - -
tersenyum
Semangka 150 1 ptg sdg
Siang J:13.00 - -
Nasi 150 1 gelas
Ikan 50 1 ptg sdg
Tempe 50 2 ptg sdg
Sayuran 150 1 ½ gelas
Minyak 5 ½ sdm
Jeruk 100 1 buah sdg
Malam j:19.00 - -
Nasi 100 3/4 gelas
Ayam 50 1 ptg
Tempe 50 2 ptg sdg
48
Sayuran 150 1 ½ gelas
Minyak 5 ½ sdm
Pisang 1 buah sdg
Snak J:16/21 - -
Buah Apel 75 ½ buah sdg
TUK 1
1. Mengucapkan salam,menayakan kesiapan keluarga
kesiapan menerima konseling
2. Senin,tgl 2. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang regiment
2 April terapeutik hipertensi
2012 jam 3. Memberi Reinforcement positif 1. Keluarga menjawab salam dengan
15.00 wib 4. Memberikan konseling tentang regiment terapiutik tersenyum, bersedia mengikuti konseling
Hipertensi dengan bahasa sederhana dan mudah di 2. Keluarga mengatakan belum mengetahui
tentang program terapeutik hipertensi
49
mengerti : 3. Keluarga Mendengarkan konseling tentang
a. pengertian program terapeutik dengan serius dan
suatu program terapi yang harus di jalani pada tampak memperhatikan dengan seksama
penderita Hipertensi agar dapat sembuh atau tidak 4. Keluarga bertanya tentang makannan yang
terjadi komplikasi dilarang pada penderita hipertensi
b. jenis penatalaksanaan regiment terapeutik pada 5. Keluarga tampak senang dengan jawaban
penderita hipertensi yang di berikan oleh pratikan
- obat kontrol teratur, jangan kalau ada keluhan 6. Keluarga menjawab pertanyaan evaluasi
saja, tidak boleh minum obat sembarangan pengertian regiment terapeutik adalah
(warung) program terapi yang harus dijalani oleh
- diet kurangi komsumsi garam, makannan yang penderita hipertensi yaitu : berobat teratur,
berkolesterol tinggi, kopi hindari makan yang mengandung
- olah raga teratur sesuikan dengan kondisi tubuh kolesterol lemak, olah raga teratur, hindari
- hindari stres stres, hindari minum kopi, mencari
- istirahat yang cukup dan teratur informasi tentang kesehatan
- hindari merokok 7. Keluarga mengatakan puas dan berterima
c. faktor terapi tidak efektif kasih dengan pratikan
- beratnya penyakit 8. Keluarga mengatakan bersedia mau
- penderita tidak patuh pada salah satu atau lebih diadakan pertemuan lagi untuk membahas
program terapi tindakan yang akan dilakukan untuk
- faktor finansial hipertensi, rabu tanggal 4 april 2012 jam
- kurang pengetahuan 15.00wib
50
- kurang dukungan keluarga 9. Keluarga menjawab salam
d. tanda tanda terapi tidak efektif
tidak patuh terhadap diet, tidak kontrol teratur,
bosan minum obat, istirahat tidak teratur,terjadi
komplikasi lebih lanjut, tensi darah semakin tinggi
5. Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya
6. Menjawab pertanyaan keluarga tentang makannan untuk
hipertensi
7. Memberikan reinforcement positif
8. Mengahkiri pertemuan, mengucapkan salam
51
laksanakan keluarga, dan menanyakan tentang
8. Membantu keluarga mengatur diet hipertensi hipertensi kepada dokter keluarga
9. Membantu keluarga memanfaatkan sumber daya keluarga 4. Keluarga mengatakan akan makan sesuai
untuk kontrol rutin, konsultasi diet hipertensi diet rendah garam, tidak minum kopi lagi,
10. Memberi reinforcement positif olah raga yang telah mengurangi makannan yang mengandung
dilakukan keluarga kolesterol
11. Membantu keluarga untuk mencari sumber informasi 5. Keluarga akan mengatakan akan olah raga
kesehatan dengan teratur
6. Keluarga mengucapkan banyak terimakasi
pada praktikan
7. Keluarga menyatakan sanggup untuk
pertemuan selanjutnya tanggal 7 april 2012
TUK 1, 2., 3 jam 15.00 wib, membahas tentang resiko
1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cidera cidera.
3. Rabu 2. Memberi reinforcement positif
Tanggal 7 3. Menjelaskan pengertian cidera secara sederhana dapat di
April 2012 mengerti oleh keluarga : 1. Keluarga mengatakan cidera adalah luka
jam 15.00 Cidera adalah suatu benturan fisik yang dapat jatuh
wib mengakibatkan luka, terjadi gangguan fungsi tubuh 2. Keluarga mendengarkan dengan sesakma
4. Mendiskusikan penyebab cidera di rumah : 3. Keluarga mengatakan kalau sudah mengerti
Perubahan fisik pada keluarga kususnya Ny. P mengalami resiko cidera, dengan menjawab Ny.P
katarak pada mata yang kanan dalam melihat terjadi mengalami gangguan penurunnan ketajaman
52
gangguan, pengurangan ketajaman penglihatan penglihatan, mata jadi kabur tidak jelas
5. Lingkungan rumah : lampu yang kurang terang, penataan untuk melihat
alat rumah tangga yang kurang rapi, lantai yang licin 4. Keluaraga mengatakan kalau lampu kurang
6. Menanyakan kembali apa yang dijelaskan tadi terang, alat-alat rumah tangga tidak rapi
7. Memberi rienforcement positif akan mengakibatkan kebentur oleh Ny. P
8. Mendiskusikan dengan keluarga lingkungan rumah yang dan dapat menyebabkan cidera atau luka.
sekarang dapat menyebabkan cidera 5. Keluarga mengatakan snggup akan
9. Membantu keluarga memutuskan untuk memodifikasi mengganti lampu yang lebih terang dan
lingkungan rumah yang aman akan menata alat alat rumah tangga supaya
10. Membantu keluarga memanfaatkan sumber daya dalam rapi
keluarga untuk menciptakan lingkungan yang aman 6. Keluarga mengucapkan terima kasih pada
peralatan, biaya, tenaga pratikan
11. Menanyakan kesanggupan keluarga pada keluarga tentang 7. Keluarga menjawab salam kembali
kesanggupan untuk menciptakan lingkungan yang aman
12. Mevaluasi keadaan rumah setelah diskusi
53
EVALUASI
55
M. berhubungan dengan terjadi cidera pada anggota
ketidakmampuan keluarga keluarganya kkuusnya Ny. P
memodifikasi lingkungan karena mata yang satu kabur,
rumah rumah kurang terang, pengaturan
alat rumah tangga tidak rapi
- Keluarga mengatakan sdah
memdifikasi lingkungan rumah
dengan mengganti lampu yang
lebih terang dan mengubah
pengaturan alat rumah tangga di
pinggir dekat dengan tembok dan
rapi
O:
Lingkungan rumah tampak ada
perubahan lebih rapi, pengaturan
alat rumah tangga terletak di
pinggir dekat dengan tembok dan
tidak menghalangi untuk berjalan
lampu rumah tampak sudah di
ganti dengan yang lebih terang
A : Masalah teratasi
P :
Untuk keluarga Tn H Kn supaya
mempertahankan kondisi rumah,
tidak sering merubah pengaturan
alat rumah tangga
56
STRATEGI PELAKSANAAN (SP 1)
ASKEP KELUARGA
A. Data Fokus
B. Diagnosa keperawatan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pengkajian diharapkan didapatkan data kesehatan
keluarga Tn H Kn
2. Tujuan Khusus
Mendapatkan data kesehatan keluarga Tn H Kn : data umum, riwayat
tahap perkembangan, lingkungan, struktur keluarga, stres dan koping
keluarga, pemeriksaan fisik, harapan keluarga.
57
D. Strategi tindakan
2 Fase kerja
Pengkajian meliputi : 20 Menit Menjawab
a. Data umum pertanyaan
b. Riwayat
tahap perkem-bangan
c. Lingkungan
d. Struktur
keluarga
e. Fungsi
keluarga
f. Stress dan
koping keluarga
g. Pemeriksaa
n fisik
h. Harapan
keluarga
3 Fase terminasi
a. Menyimpulkan hasil pengkajian 5 Menit Memperhatikan
b. Melakukan kontrak waktu kesimpulan
Memberikan
c. Mengakhiri kegiatan. kesepakatan
58
Menjawab salam
E. Tindakan Keperawatan
1. Tujuan tindakan keperawatan
Mendapatkan data kesehatan keluarga Tn H Kn untuk menentukan
masalah kesehatan keluarga, menentukan prioritas masalah, menentukan
tujuan dan menyusun rencana intervensi.
2. Prinsip tindakan
Dengan komunikasi terapeutik dalam wawancara dengan keluarga Tn H
Kn
3. Indikasi
Anggota keluarga Tn H Kn yang menderita hipertensi
4. Kontra indikasi
5. Persiapan alat/media
Buku tulis, bolpoin, tensi meter, stetoskop,arloji
6. Prosedur tindakan
a. Salam pembukaan
b. Perkenalan
c. Mengkomunikasikan tujuan
d. Menanyakan Data umum
e. Menanyakan Riwayat tahap perkembangan
f. Menayakan data Lingkungan
g. Menanyakan Struktur keluarga
h. Menanyakan Fungsi keluarga
i. Menanyakan Stress dan koping keluarga
j. Menanyakan Pemeriksaan fisik
k. Menanyakan Harapan keluarg
l. Menyimpulkan hasil pengkajian
m. Melakukan kontrak waktu pertmuan selajutnya
59
n. Mengakhiri kegiatan
F. Evaluasi
1. Keluarga Tn H Kn menerima pratikan dengan ramah dan senang hati
2. Keluarga Tn H Kn memberikan data dengan jelas dan detail
3. Keluarga Tn H Kn mau menerima kontrak waktu untuk pertemuan
selanjutnya
A. DATA FOKUS
Data subyektif:
- Tn. H Kn mengatakan belum mengetahui kalau kadar gula darahnya tinggi
selama ini, keluarga tahu baru pada waktu ada pemeriksaan yang diadakan
oleh mahasiswa Stikes Muhammadiyah Klaten
- Tn H Kn mengaku sering kencing sehari 5-6 kali, kaki dan tangan sering
kesemutan, ini terjadi sudah sejak 4 minggu lalu
- Tn H Kn mengerti tentang sakit DM hanya bila punya luka tidak sembuh
sembuh dan sering minummanis itu sakit DM
- Keluarga Tn H KNn ingin mengetahui tentang penyakit DM.
Data Obyektif :
60
- Kadar Gula Darah puasa 118 mg/dl, Kadar Gula Darah 2 jam setelah
puasa 207 mg/dl, TD 170/90 mmHg
- Ekpresi wajah tegang
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hiperglikemia pada keluarga Tn H KN khususnya Tn H Kn berhubungan
dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, membuat
keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit, dan memanfaatkan sumber
daya keluarga yang ada
C. TUJUAN
1. Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu diharapkan
keluarga mampu merawat anggota keluarga yang menderita hiperglikemia
2. Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan 1 pertemuan selama 30 menit
keluarga Tn H Kn dapat mengerti dan menjelaskan kembali:
- Mengenal masalah pengertian hiperglikemia dan hipoglikemia
- Mengenal faktor penyebab hiperglikemia dan hipoglikemia
- Mengenal tentang cara mengatasi hiperglikemia dan hipoglikemia.
- Mengenal tentang program terapi untuk penderita hiperglikemia
D. STRATEGI TINDAKAN
N
PENGKAJI RESPON KELUARGA WAKTU
O
1. Fase orentasi
a. Salam pembukaan Menjawab salam 5 Menit
b. Menyampaikan tujuan Memperhatikan
Memperhatikan
2. a. Fase kerja
b. Menjelaskan tentang kadar Memperhatikan. 20 Menit
61
gula darah yang normal
c. Menjelaskan pengertian
Hiperglikemia dan
Hipoglikemia
d. Menjelaskan tentang tanda Memperhatikan
dan gejala Hiperglikemia dan
hipoglikemia
e. Mengajarkan tentang Memperhatikan .
penanganan Hiperglikemia
dan hipoglikemia
f. Menjelaskan tentang
program terapeutik pada Memperhatikan.
penderita Hiperglikemia dan .
Hipoglikemia Menanyakan apa
g. Memberikan kesempatan yang belum jelas.
untuk bertanya. Menjawab
h. Mengevaluasi keluarga pertanyaan .
dengan menanyakan kembali
tentang apa yang telah
dijelaskan.
3. Fase terminasi
d. Melakukan evaluasi. Menyampaikan 5 menit
kembali apa yang telah
dijelaskan.
e. Memberikan reinforcemen Menanggapi dengan
positif. ucapan terima kasih
62
g. Mengakhiri kegiatan. Menjawab salam
E. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tujuan tindakan keperawatan
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Bp. H Kn khususnya Tn
H Kn dapat mengenal penyakit Hiperglikemia dan Hipoglikemia
2. Prinsip Tindakan
Dengan komunikasi terapeutik dan pendidikan kesehatan Pada keluarga Tn
H Kn khususnya Tn H Kn
3. Indikasi
Keluarga Tn H Kn yang menderita Hiperglikemia
4. Kontra Indikasi
5. Persiapan alat:
Buku tulis, bolpoin, SAP, Leaflet
6. Prosedur tindakan
a. Salam pembukaan
b. Validasi data
c. Menyampaikan tujuan
d. menginformasikan pentingnya penggunaan fasilitas kesehatan secara
rutin
e. Memberikan penjelasan tentang definisi hipertensi
f. Memberikan penyuluhan tentang tanda dan gejala hipertensi
g. Memberikan penjelasan tentang komplikasi dan pencegahan dari
Hipertensi
h. Memberikan penjelasan tentang makanan yang dikonsumsi dan
dihindari
F. EVALUASI
1. Keluarga Tn H Kn menerima praktikan dengan ramah dan senang hati
63
2. Keluarga Tn H Kn khususnya Tn H Kn dapat menjelaskan tentang
pengertian tanda dan gejala, komplikasi, makanan yang dikomsumsi dan
dihindari serta penanggananya.
3. Keluarga Tn H Kn mau menerima kontrak waktu untuk pertemuan
selanjutnya
64
SATUAN ACARA PENYULUHAN
65
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
Penyakit hipertensi 1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Cara pencegahan hipertensi
IV. KEGIATAN
No Tahap Waktu Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
.
1 Pembukaan 2 menit Mengucapkan salam Menjawab salam
Perkenalan Memperhatikan
Menjelaskan tujuan Memperhatikan
2 Inti 10 menit Menyampaikan Memperhatikan
materi tentang
penyakit hipertensi
Memberi Bertanya hal yang
kesempatan pada kurang jelas
peserta untuk
bertanya
Menjawab Memperhatikan
pertanyaan
3 Penutup 3 menit Mengevaluasi Menjawab
peserta pertanyaan
Menyimpulkan Memperhatikan
materi
Memberi Mengucapkan
reinforcement terima kasih
V. METODE
Ceramah dan Tanya jawab
66
VI. MEDIA
Leaflet
VII. EVALUASI
a. Formatif
Kehadiran peserta tepat waktu
Keaktifan peserta dalam mengikuti penyuluhan
b. Sumatif
Mengevaluasai pemahaman peserta terhadap materi yang
disampaikan dengan memberikan pertanyaan secara lisan.
Pertanyaan evaluasi :
1. Apakah pengertian hipertensi?
2. Apakah penyebab hiertensi?
3. Bagaimana pencegahan hipertensi?
VIII. LAMPIRAN
1. Materi tentang penyakit hipertensi
2. Leaflet
67
Lampiran Materi
HIPERTENSI
1. PENGERTIAN
a. Hipertensi didefinisikan oleh “joint national committee on
detection, evaluation and treatment of high blood pressure (JNC)” sebagai
tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai
derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah normal tinggi
sampai hipertensi maligna. Keadaan ini dikatagorikan sebagai
primer/esensial (hampir 90% dari semua kasus) atau sekunder, terjadi
sebagai akibat dari kondisi patologis yang dapat dikenali seringkali dapat
diperbaiki.
b. Definisi hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan
tekanan darah diastolik ≥90 mmHg, atau bila pasien obat antihipertensi.
(Kapita Selecta Kedokteran ,2001, hal.518).
c. Menurut WHO, hipertensi adalah kenaikan tekanan darah diatas
atau sama 160/95 mmHg.
d. Menurut Kaplan, Kaplan mendefinisikan hipertensi berdasarkan
atas perbedaan usia dan jenis kelamin :
a) Pria usia kurang dari 45 tahun, dikatakan hipertensi
apabila tekanan darah pada waktu berbaring diatas atau sama dengan
130/90 mmHg.
b) Pria usia lebih dari 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila
tekanan darahnya diatas 145/95 mmHg.
68
c) Pada wanita tekanan darah diatas atau sama dengan
160/95 mmHg dinyatakan hipertensi.
2. ETIOLOGI
Menurut penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi dua yaitu:
1. Hipertensi Primer atau Esensial.
Hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga
hipertensi Taropatik terdapat sekitar 95 % kasus. Banyak factor yang
mempengaruhi seperti genetic, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf
simpatis, sistim rennin angiostensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan
Na dan Ca Intraseluler dan factor-faktor yang meningkatkan resiko seperti
obesitas, alcohol, merokok serta polisetemia.
2. Hipertensi Sekunder atau Hipertensi Renal
Hipertensi ini dapat diketahui penyebabnya dan biasnya disertai
keluhan atau gejala-gejala dari penyakit yang menyebabkan hipertensi
tersebut. Penyakit yang dapat menyebabkan hipertensi ini misalnya :
a. Kelainan Hormon
1) Pil KB : kontrasepsi oral yang mengandung estrogen
menyebabkan peningkatan angiostensinogen dan kemudian akan
meningkatkan angiostensin II. Peningkatan angiostensin II ini juga
dirangsang oleh pengeluaran rennin akibart peningkatan stimulasi
syaraf simpatis. Akibat peningkatan angiostensin II ada 2 hal
yaitu : aspek konstriktor arteriola perifer dan peningkatan sekresi
aldosteron yang mengakibatkan reasorbsi Na dan air.
2) Neokromositoma/Tumor Medulla Adrenal atau jaringan
pensekresi ketoalamin di bagian lain tubuh: tumor ini mensekresi
epinefrin yang menyebabkan kadar glukosa plasma dan tingkat
metabolisme meningkat sehinngga memungkinkan terjadinya
hipertensi.
3) Sindrom Chusing, hipertensi pada penyakit ini diakibatkan oleh
peningkatan ACSH yang kemudian merangsang peningkatan
69
glukortikod (kortisol) sehingga menyebabkan glukonegenesis dan
perubahan dalam distribusi jaringan adipose. Dua hal tersebut
meningkatkan obesitas.
b. Penyakit Metabolic
Diabetes mellitus : pada DM terjadi netropati diabetic mikroangiopati
diabetic sehingga mengakibatkan nefropati diabetic dan disfungsi
filtrasi glomerulo.
c. Penyakit Ginjal
1) Glomerulo nefritis akut : lesi pada glomerulus menyebabkan
retensi air dan garam sehingga menyebabkan hipertensi.
2) Penyempitan arteri renalis
d. Lain-Lain
1. Koarktasio aorta/penyempitan congenital suatu segmen aorta
torakalis hal ini meningkatkan resistensi aliran darah aorta
sehingga mengakibatkan hipertensi berat.
2. Pre eklamsia, pada pre eklamsia terjadi retensi pembuluh darah
disertai dengan retensi garam dan air.
3. MANIFESTASI KLINIS
Gejala yang timbul bervariasi, tergantung dari tinggi rendahnya derajat
hipertensi. Pada hipertensi esensial dapat berjalan gejala dan pada umumnya
baru timbul gejala terjadi komplikasi pada organ target seperti pada ginjal,
mata, otak, dan jantung yang sering dijumpai berupa:
a. Sakit kepala
b. Vertigo
c. Perdarahan retina
d. Gangguan penglihatan
e. Proteinuria
f. Hematuria
70
g. Tachhicardi
h. Palpitasi
i. Pucat dan mudah lelah
Tetapi kebanyakan pula pasien yang menderita hipertensi tidak
mempunyai keluhan. Dan ada juga beberapa pasien mengeluh sakit kepala,
pusing, lemas, sesak nafas, kelelahan, kesadaran menurun, gelisah, mual,
muntah, epistaksis, kelemahan otot atau perubahan mental.
4. DIAGNOSIS
Diagnosis hipertensi tidak dapat ditegakkan dalam satu kali
pengukuran, hanya dapat ditetapkan setelah dua kali atau lebih pengukuran
pada kunjungan yang berbeda, kecuali terdapat kenaikan yang lebih tinggi
atau gejala-gejala klinis. Pengukuran tekanan darah dialakukan dalam keadaan
pasien duduk bersandar, setelah beristirahat selama lima menit, dengan ukuran
pembungkus lengan yang sesuai (menutupi 80% lengan). Tensimeter dengan
air raksa masih tetap dianggap alat pengukur yang terbaik.
Anamnesis yang dilakukan meliputi tingakat hipertensi dan lama
menderitanya, riwayat dan gejala-gejala penyakit yang berkaitan seperti
penyakit jantung koroner, gagal jantung, penyakit serebrovaskuler dan
lainnya. Apakah terdapat riwayat penyakit dalam keluarga, gejala-gejala yang
berkaitan dengan penyebab hipertensi, perubahan aktifitas /kebiasaan (seperti
merokok) konsumsi makanan, riwayat obat-obatan bebas, hasil dan efek
samping terapi hipertensi sebelumnya bila ada, dan factor psikososial
lingkungan (keluarga, perkerjaan dan lain-lain).
Dalam pemerikasaan fisik dialkukan pengukuran tekanan darah dua kali
atau lebih dengan jarak 2 menit, kemudian diperiksa ulang pada lengan
kontralateral. Dikaji berat badan dan tinggi pasien. Kemudian dilakukan
pemeriksaan funduskopi untuk mengetahui adanya retinopati hipertensif,
pemeriksaan leher untuk mengetahui bising carotid, pembesaran vena atau
kelenjar tiroid. Dicari tanda-tanda gangguan gangguan irama dan denyut
71
jantung, pembesaran ukuran, bising, derap dan bunyi jantung ke tiga atau
keempat. Paru diperiksa untuk mencari ronki dan bronkospasme. Pemeriksaan
abdomen dilakukan untuk mencari adanya masa, pembesaran ginjal dan
pulsasi aorta yang abnormal. Pada ektrimitas dapat ditemukan pulsasi perifer
yang menghilang, edema dan bising. Dilakukan pula pemeriksaan neurology.
Perhimpunan nefrologi Indonesia memilih klasifikasi sesuai WHO/ISH
karena sederhana dan memenuhi kebutuhan, tidak bertentangan dengan
strategi terapi, tidak meragukan karena memiliki sebaran luas dan tidak rumit,
serta terdapat pula unsur unsure sistolik yang juga penting dalam dalam
penentuan.
72
tingkat 1 atau 2 bulan
Anjuarkan
modifikasi gaya
hidup
Hipertensi 160-179 100-109 Evaluasi atau rujuk
tingkat 2 dalam 1 bulan
Hipertensi ≥ 180 ≥ 110 Evaluasi atau rujuk
tingkat 3 segera dalam 1
mingguberdasrkan
kondisi klinis
Catatan : pasien tidak sedang sakit atau minum obat antihipertensi. Jika
tekanan sistolik dan diastolic berada dalam katagori yang berbeda,
masukkan kedalam katagori yang lebih tinggi.
5. PEMERIKASAAN DIAGNOSTIK
1. Hemoglobin/hematrokit : bukan diagnostic tetapi mengkaji hubungan dari
sel-sel terhadap volume cairan (viskositas) dan dapat menginsikasikan
factor-faktor resiko seperti hiperkoaagulabilitas, anemia.
2. BUN/Kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi /fungsi ginjal.
3. Glukosa : hiperglikemia (DM adalah pencetus hipertensi) dapat
diakibatkan peningkatan ketoalamin (meningkatkan hipertensi).
4. Kalsium serum : peningkatan kadar kalium serum dapat meningkatkan
hipertensi
5. Kalium serum : hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron
utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretic.
6. Kolesterol dan trigleserida serum : peningkatan kadat dapat
mengidikasikan adanya pembentukan plak ateromatosa.
7. Pemriksaan tiroid : hipeartiroidisme dapat menimbulkan vasokontriksi dan
hipertensi.
8. Urinalisa : darah, protein, glukosa mengisayaratkan disfungsi ginjal dan /
adanya diabetes.
73
9. VMA urin (metabolit ketoalamin) : kenaikan dapat mengidikasikan adanya
adanya feokromositoma (penyebab) : VMA urin 24 jam dilakukan untuk
pengkajian feokromositoma bila hipertensi hilang timbul.
10. Asam urat : hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai factor resiko
terjadimya hipertensi.
11. Steroid urin : kenaikan dapat mengindikasikan hiperadrenalisme,
feokromositoma, atau difungsi pituitary, sindrom cushing, kadar urin dapat
meningkat.
12. Foto thorak : dapat menunjukkan obstruksi pada area katup, deposit pada
dan/ takik aorta, batu ginjal/ureter.
13. CT Scan : mengkaji tumor serebral, CSU, enselopati, atau
feokromositoma.
14. ECG : dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi. Luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini
penyakit jantung hipertensi.
6. PENATALAKSANAAN
Tujuan deteksi dan penatalakasanaan hipertensi adalah merunkan resiko
penyakit kardiovaskuler dan mortabilitas serta morsibitas yang berkaitan.
Tujuan terapi adalah mencapaij dan mempeartahankan tekanan sistolik
dibawah 140 mmHg dan tekanan diastolic dibawah 90 mmHg dan mengontrol
factor resiko. Hal ini dapat dicapai melalui modifikasi gaya hidup saja, atau
dengan obat antihipertensi.
Kelompok resiko dikategorikan menjadi :
a. Pasiien dengan tekanan darah perbatasan, atau tingkat 1, 2 atau 3
tanpa gejala penyakit kardiovaskuler, kerusakan organ, factor resiko
lainnya. Bila dengan modifikasi gaya hidup tekanan darah belum dapat
diturunkan maka harus diberikan obat antihipertensi.
b. Pasien tanpa penyakit kardiovaskuler atau kerusakan organ
lainnya, tapi memiliki satu atau lebih factor resiko yang tertera diatas,
74
namun bukan diabaetes militus. Jika terdapat beberapa factor maka harus
langsung diberikan obat antihipertensi.
c. Pasien dengan gejala klinis penyakit kardiovaskuler atau kerusakan
organ jelas.
Factor resiko : usia lebih dari 60 tahun, merokok, disiplidemia, DM,
jenis kelamin (pria atau wanita menopause), riwayat penyakit kardiovaskuler
dalam keluarga.
Kerusakan organ atau penyakit kardiovaskuler : penyakit jantung
(hipertrofi ventrikel kiri, infark miokard, angina pectoris, gagal jantung,
riwayat revaskularisasi koroner, strok, TIA, nefropati, penyakit arteri perifer,
dan retinopati.
Penatalaksanaan berdasarkan klasifikasi resiko:
Tekanan Kelompok Kelompok Kelompok
Darah Resiko A Resiko B Resiko C
130- Modifikasi gaya Modifikasi gaya Dengan obat
139/85-89 hidup hidup
140- Modifikasi gaya Modifikasi gaya Dengan obat
159/90-99 hidup hidup
≥160/≥100 Dengan obat Dengan obat Dengan obat
75
f. Mempertahankan asupan kalsium dan magnesium yang adekuat.
g. Berhenti merokok dan mengurangi asupan lemak jemuh dan
kolesterol dalam makanan.
Penatalaksanaan dengan obat antihipertensi bagi sebagian besar pasien
dimulai dengan dosis rendah kemudian ditingkatkan secara titrasi sesuai
dengan umur, kebutuhan dan usia. Terapi yang optimal harus efektif selama
24 jam, dan lebih disukai dalam dosis tunggal karena kepatuhan lebih baik,
lebih murah, dapat mengontrol hpertensi terus-menerus dan lancar, dan
melindungi pasien terhadap berbagai resiko dari kematian mendadak, serangan
jangtung, atau stroke akibat peningkatan tekanan darah mendadak saat bangun
tidur. Sekarang ini terdapat pula obat yang berisi kombinasi dosis rendah obat
dari golongan yang berbeda. Kombinasi ini terbukti memberikan efektifitas
tambahan dan mengurangi efek samping.
Setelah diputuskan memakai obat antihipertensi dan bila tidak terdapat
indikasi untuk memilih golongan obat tertentu, diberikan deuretik atau beta
bloker. Jika respon tidak baik dengan dosis penuh, dilanjutkan sesuai
algoritma. Dieretik biasanya menjadi tambahan karena dapat meningkatkan
efek obat lain. Jika obat kedua dapat mengontrol tekanan darah dengan baik
minimal 1 tahun, dapat dicoba menghentikan obat pertama melalui penurunan
dosis secara perlahan dan progresif.
Pada beberapa pasien mungkin dapat dimulai dengan terapi dengan
lebih dari satu obat secara langsung. Pasien dengan tekanan darah ≥200/≥120
mmHg harus diberikan terapi dengan segera dan jika terdapat gejala kerusakan
organ harus dirawat di rumah sakit.
76
d. Mengurangi asupan natrium (<100 mmol Na/ 2,4g Na/ 6 g
NaCl/hari), lemak jenuh dan kolesterol.
e. Menjaga kestabilan berat badan / menurunkan berat badan bila
terdapat kelebihan (indeks massa tubuh ≥ 27).
f. Hindari merokok dan minuman keras
8. KOMPLIKASI
1. Resiko serangan jantung akibat terjadinya pembekuan darah
(thrombus)
2. Perdarahan otak yang terjadi tiba-tiba yang dapat menjadikan
kematian ataupun kelumpuhan seluruh atau sebagian tubuh.
3. Penyakit pembuluh ginjal yang terjadi karena tekanan darah yang
terus menerus berubah.
77