Anda di halaman 1dari 64

ALTERNATIF PERENCANAAN GEDUNG 3

LANTAI PADA TANAH LUNAK DENGAN


DAN TANPA PERBAIKAN TANAH

Oleh:
FITRIA WAHYUNI
31 09 100 054

Dosen Pembimbing:
Prof. Ir. Indrasurya B. Mochtar, MSc., PhD.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2013
LATAR BELAKANG

 Semakin banyak pembangunan di atas tanah lunak karena


keterbatasan lahan, terutama di daerah Surabaya

 Sifat tanah lunak : Daya dukung rendah dan pemampatan


besar

 Diperlukan biaya yang besar agar tanah layak dan siap


dibangun suatu bangunan, misalnya penggunaan pondasi
dalam dan PVD
LATAR BELAKANG

Masalah utama yang timbul pada tanah sangat lunak antara lain :

- Daya dukung tanah yang sangat rendah

- Tingkat penurunan tanah yang relatif besar

- Adanya Diffrensial Settlement

- Pemasangan PVD menyebabkan pemampatan primer berlansung


lebih cepat sehingga pemampatan sekunder akan cepat terjadi
LATAR BELAKANG

• Gedung dengan pondasi dangkal dihitung


berdasarkan pendekatan Geoteknik dengan
menganggap Pondasi sebagai tumpuan pegas

• Perbaikan Tanah yang dipakai adalah dengan


memakai PVD, untuk mempercepat pemampatan
primer, dan menghitung besar pemampatan
sekunder yang terjadi
RUMUSAN MASALAH

• Bagaimana besar pemampatan sekunder di lapisan tanah


yang di PVD dan besar pemampatan primer pada lapisan
tanah lunak yang tidak dipasang PVD.

• Bagaimana pengaruh beban dengan pondasi pegas pada


gedung rencana.

• Berapa panjang maksimum PVD yang harus dipasang


pada lapisan tanah lunak agar diperoleh harga yang
paling ekonomis.
TUJUAN

Memperoleh alternatif perencanaan gedung tiga lantai


pada tanah lunak dengan dan tanpa perbaikan tanah,
dengan tujuan:
• Memperoleh panjang PVD yang efektif
• Didapatkan design struktur yang mampu menahan
kerusakan akibat penurunan
MANFAAT

 Mengurangi penggunaan pondasi dalam pada pembangunan


gedung di atas tanah lunak karena biaya konstruksi yang
relatif mahal.

 Menekan biaya akibat penggunaan PVD yang terlalu panjang


karena tanah lunak yang sangat dalam.

 Dapat merencanakan perencanaan struktur gedung yang kaku


yang sesuai dengan pendekatan geoteknik agar tidak terjadi
kerusakan dikemudian hari.
BATASAN MASALAH
 Data struktur atas menggunakan data gedung simetris 3 lantai
dengan fungsi gedung perkantoran.
 Data tanah lunak yang digunakan adalah data tanah sekunder
yaitu data tanah perumahan Pakuwon City Keputih Surabaya
titik boring B2 dengan kedalaman tanah yang compressible
sepanjang 20 meter.
 Muka air tanah (MAT) diasumsikan sendiri, sedangkan fluktuasi
muka air tanah diasumsikan setinggi 2 meter.
 Jarak antar pegas pada perhitungan yaitu per 1 meter.
Perhitungan dilakukan secara 3 dimensi.
 Lama umur bangunan diasumsikan 25 tahun.
 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya ditinjau berdasarkan
volume pekerjaan.
LOKASI TITIK BORING

(Sumber: PT.Geosistem Unggul)


LOKASI TANAH LUNAK

Pakuwon city

Lokasi

(Sumber: Google Earth)


METODOLOGI
METODOLOGI
METODOLOGI
METODOLOGI
PRELIMINARY
DESIGN
Data gedung yang digunakan dalam perencanaan tugas akhir ini adalah gedung simestris dimana
dimensi dari balok, kolom dan pelat dihitung berdasarkan SNI 03-2847-2002 dan juga PPIUG 1983.

DATA TEKNIS BANGUNAN

Jenis Bangunan : Perkantoran


Letak Bangunan : Dekat Pantai
Zona Gempa :3
Panjang : 35 meter (@=7 meter)
Lebar : 15 meter (@=5 meter)
Tinggi Lantai : 4 meter
Mutu Beton (f’c) : 35 Mpa
Mutu Baja (fy) : 350 Mpa
PRELIMINARY
DESIGN

Dari hasil preliminary design didapatkan dimensi-dimensi dari :

• Balok memanjang : 40/60 cm


• Balok melintang : 35/50 cm
• Kolom : 40/40 cm
• Tebal pelat : 12 cm
PRELIMINARY DESIGN

Tampak Memanjang Gedung (Sumber : SAP 2000)

Tampak Melintang Gedung (Sumber : SAP 2000)


PRELIMINARY DESIGN

Tampak 3D Gedung (Sumber: SAP 2000)


PRELIMINARY DESIGN

Dari hasil SAP didapatkan beban tiap kolom (ton)

Titik Beban Titik Beban Titik Beban Titik Beban


1 35,989 7 50,623 13 50,623 19 35,989
2 55,831 8 69,246 14 69,246 20 55,831
3 57,158 9 71,875 15 71,875 21 57,158
4 57,158 10 71,875 16 71,875 22 57,158
5 55,832 11 69,246 17 69,246 23 55,832
6 35,989 12 50,623 18 50,623 24 35,989

(Sumber: SAP 2000)


DATA TANAH

(Sumber: PT. TEKNINDO GEOSISTEM UNGGUL)


DATA TANAH
Pemampatan Primer Akibat q yang Bervariasi

• Bila (po’ + Δp) ≤ po’

• Bila (po’ + Δp) > pc’

• p c = p 0’ + f

𝑞𝑞𝑖𝑖 +𝑆𝑆𝑐𝑐 (𝛾𝛾𝑤𝑤 )


• Hawal =
𝛾𝛾𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
Pemampatan Primer Akibat q yang Bervariasi

ϒ sat = 1,7 t/m2


ϒ timb = 1,7 t/m2
ϒ water = 1 t/m2
Perencanaan H Initial dengan Datum +1.50, +2.00, +3.00

Untuk perencanaan dengan variasi datum yang berbeda-beda,


maka direncanakan pula elevasi akhir, yaitu pada elevasi +4.00
, +5.00, +6.00
Tinggi Timbunan yang Dihilangkan untuk Mendapatkan Elevasi Akhir Rencana

Tinggi Timbunan yang Dihilangkan untuk Elevasi Akhir +6.00


Tinggi Timbunan yang Dihilangkan untuk Mendapatkan Elevasi Akhir Rencana

Ilustrasi Tinggi Timbunan untuk Elevasi Akhir +6.00 MAT +1.50


PERENCANAAN PVD

• Cv = 0,00022 cm2/detik = 0,6937 m2/tahun


• Hdr = 10, 15, 17, 20 meter
• T90% = 0.848
• T = T90% (Hdr)2 /Cv
= 0.848(10)2 /0.69379
= 122,226 tahun
• Direncanakan tipe PVD dengan tipe Mebradain dengan:
Lebar (a)= 10 cm = 0.01 meter
Tebal (b)= 0.5 cm = 0.005 meter
• Direncanakan dipasang dengan pola susunan segitiga dengan variasi jarak 0.8 m, 1
m, 1.25 m, 1.5 m, 2 m.
PERENCANAAN PVD

PVD Hdr = 10 meter PVD Hdr = 15 meter

PVD Hdr = 17 meter PVD Hdr = 20 meter


PENINGKATAN NILAI Cu

γ timbunan = 1.7 t/m3


q = tebal timbunan x γ timbunan
= 4.5 meter x 1.7 t/m3
= 7.65 t/m2
∆σ = Iq x q
= 1 x 7.65
= 7.65 t/m2
Po’ = γ’ tanah x (z/2)
= 0.42 x (1/2)
= 0.21 t/m2
P’c = fluktuasi MAT + Po’
= 2 meter + 0.21 t/m2
= 2.21 t/m2
∆σ+Po’ = 7.65+ 0.21
= 7.86 t/m2
PENINGKATAN NILAI Cu

σp’ = (7.86/0.21)90% x 0.21 t/m2


= 5.4714 t/m2
= 0.547 kg/cm2
Cu (kg/cm2) = 0,073 + (0,1899 – 0.0016 PI) σp’
Cu = 0,073+(0.1899 – 0.0016*80%)x 0.547
= 0.1075 kg/cm2
= 10.75 kPa dari 7.5 kPa (Cu awal)
DAYA DUKUNG TANAH

• Memberikan beban urugan tambahan (surcharge)


sementara di atas elevasi tanah urugan rencana, beban
urugan tambahan direncanakan ekivalen dengan beban
bangunan yang akan didirikan.

• Membongkar kembali urugan tambahan setelah waktu


penurunan selesai. Elevasi akhir tanah urug disesuaikan
dengan elevasi akhir permukaan tanah yang
direncanakan.
Tebal Urugan Tambahan (Surcharge) Ekivalen Beban Bangunan

P = beban bangunan di atas lajur pondasi (ton/m’)


A = luas proyeksi pondasi pada tanah dasar dengan penyebaran tegangan
dengan sudut ± 60˚ (m2)
H = tebal urugan rencana (m)
h = tebal urugan tambahan ekivalen beban bangunan (m)
D = kedalaman pondasi bangunan dari muka tanah urug (m)
Nilai P (ton/m’)
Perhitungan q Ekivalen
P

Urugan yang diremoval h

+6.00
D

MAT α
+1.50

H = 4.5 meter
D = 0.5 meter
B = 1.2 meter
P = 11.97 ton/m’
α = 60˚
γtanah = 1.7 ton/m3
A = B+2(H-D)/tan α
= (1.2 + 2(4.5-0.5))/tan 60˚
= 5.818 meter
q ekivalen = P/A
= 11.97/5.818
= 2.057 ton/m2
h = q ekivalen/ γtanah
= 2.057/1.7
= 1.210073 meter
DAYA DUKUNG TANAH

B = 1.2 meter
D = 0.5 meter
γtanah = 1.42 ton/m3
Cu = 1.076
ϕ = 0, berdasarkan maka nilai:
Nc = 5.14
Nγ =0
Nq =1
SF rencana =3
qu = ½. γ.B.Nγ+ C.Nc+γ.D.Nq
= (0.5 x 1.42 x 1.2 x 0) + (1.076 x 5.14)+(1.42 x 0.5 x 1)
= 6.23064 ton/m2
qu ijin = qu/SF
= 6.23064/3
= 2.07688 ton/m2
DAYA DUKUNG TANAH

Nilai q ekivalen dan qu


Daya dukung
P (ton) q ekivalen (t/m2) h (m) Keterangan
tanah dasar (t/m2)
8,82 1,516 0,892 OK
9,98 1,715 1,009 OK
10,58 1,818 1,070 2,077 OK
10,75 1,847 1,087 OK
11,97 2,057 1,210 OK

Jadi, dimensi pondasi B = 1,2 meter dan D = 0,5 meter mampu untuk
menahan daya dukung tanah dengan tebal H = 4,5 meter untuk
elevasi akhir rencana +6.00
Kesimpulan

• Pondasi dangkal bisa digunakan apabila tinggi timbunan akhirnya berada pada elevasi akhir
+6.00, yaitu setinggi 4 – 4,5 meter.

• Tipe PVD yang digunakan adalah tipe Mebradain dengan lebar (a) =10 cm dan tebal (b) = 0.5
cm. Dari hasil perhitungan direncanakan waktu selesainya pemampatan tidak boleh lebih
dari 6 bulan, sehingga jarak pemasangan antar PVD adalah 1 meter.
PERENCANAAN STRUKTUR dan GEOTEKNIK

Pemodelan struktur 3D

Pemodelan dengan pegas (tampak dari bawah)


Ilustrasi Mencari nilai Tegangan

c f j m o p
L
b e i n
Lapisan Tanah
a d h k

2
3
4

5
Perhitungan untuk Pemasangan PVD 10 meter
Menghitung Tegangan Tiap Titik
z = 11 meter
x = 0 meter
P = 35.98 ton

∆P = (3 x 35.98)/(2 x 3.14) x (113/(02 + 112)5/2)


= 0.093 ton/m2

Nilai ∆P titik 1 pada tiap lapisan Kumulatif Tegangan Total Titik 1


Menghitung Pemampatan Primer Pada Lapisan yang Tidak diPVD

Menghitung Pemampatan Sekunder Pada Tanah yang diPVD

Menurut Alihudien dan Mochtar

P’i = effective consolidation pressure ke i (kg/cm2)


eoi = angka pori ke i
LL = batas cair

Mesri (1973) dalam Das (1985)


Menghitung Pemampatan Sekunder Pada Tanah yang diPVD

H = 1 meter
Po’ = 0.021 kg/m2
eo = 2.76
LL = 100%
t1 = 6 bulan (asumsi waktu pemampatan primer
selesai akibat PVD)
t2 = 25 tahun= 300 bulan
C’ α = (0.0013eoi – 0.000062LL – 0.003)/Po’i
= (0.0013 x 2.76 – 0.000062 x 100 – 0.003)/0.021
= 0.00056028
Ss = C’ αHlog(t2/t1)
= 0.00056028 x 1 x log (300/6)
= 0.0009519 meter
Nilai Pemampatan Sekunder untuk PVD 10 meter
Beban Tiap Titik (ton)
Titik Beban Titik Beban Titik Beban Titik Beban Titik Sc Titik Sc Titik Sc Titik Sc
1 35,989 7 50,623 13 50,623 19 35,989 1 0,009 7 0,012 13 0,012 19 0,009
2 55,831 8 69,246 14 69,246 20 55,831 2 0,013 8 0,016 14 0,016 20 0,013
3 57,158 9 71,875 15 71,875 21 57,158 3 0,015 9 0,018 15 0,018 21 0,015
4 57,158 10 71,875 16 71,875 22 57,158 4 0,015 10 0,018 16 0,018 22 0,015
5 55,832 11 69,246 17 69,246 23 55,832 5 0,013 11 0,016 17 0,016 23 0,013
6 35,989 12 50,623 18 50,623 24 35,989 6 0,009 12 0,012 18 0,012 24 0,009

Kekanan Titik Sc+Ss Titik Sc+Ss Titik Sc+Ss Titik Sc+Ss


12 23 34 45 56 1 0,104 7 0,107 13 0,107 19 0,104
0,0039 0,0019 0 0,0019 0,0039 Perbedaan 2 0,108 8 0,112 14 0,112 20 0,108
0,0047 0,002 0 0,002 0,0047 Penurunan 3 0,110 9 0,114 15 0,114 21 0,110
0,0047 0,002 0 0,002 0,0047 4 0,110 10 0,114 16 0,114 22 0,110
0,0039 0,0019 0 0,0019 0,0039 5 0,108 11 0,112 17 0,112 23 0,108
6 0,104 12 0,107 18 0,107 24 0,104
Kebawah
12 0,0025 0,0033 0,0034 0,0034
23 0 0 0 0
34 0,0025 0,0033 0,0034 0,0034

δi – δi+1 < 0.0015


0,0006 0,0003 0 0,0003 0,0006
0,0005 0,0007 0,0007 0,0007
0,0007 0,0003 0 0,0003 0,0007
0 0 0 0
0,0007 0,0003 0 0,0003 0,0007
0,0005 0,0007 0,0007 0,0007
0,0006 0,0003 0 0,0003 0,0006
Nilai k
Titik k Titik k Titik k Titik k
1 344,5 7 473,4 13 473,4 19 344,5
2 515,3 8 620,4 14 620,4 20 515,3
3 518,7 9 632,7 15 632,7 21 518,7
4 518,7 10 632,7 16 632,7 22 518,7
5 515,3 11 620,4 17 620,4 23 515,3
6 344,5 12 473,4 18 473,4 24 344,5

Beban = 35.98 ton


Sc+Ss = 0.10448 meter
k = 35.98/0.10448
= 344.465 ton/m

“Perhitungan untuk Pemampatan dengan pemasangan PVD sedalam 15 meter, 17


meter sama dengan perhitungan PVD 10 meter. Dengan pemasangan PVD terlihat
sudah tidak mengalami diffrensial settlement. Sehingga dilakukan perbandingan
dengan menghitung tanpa memakai PVD”
Pemampatan Total (Ss+Sc)
Beban Tiap Titik (ton)
Titik Beban Titik Beban Titik Beban Titik Beban
1 35,989 7 50,623 13 50,623 19 35,989
2 55,831 8 69,246 14 69,246 20 55,831
3 57,158 9 71,875 15 71,875 21 57,158
4 57,158 10 71,875 16 71,875 22 57,158
5 55,832 11 69,246 17 69,246 23 55,832
6 35,989 12 50,623 18 50,623 24 35,989

PVD 17 meter
PVD 10 meter PVD 15 meter
Pemampatan Total (Sc) akibat iterasi pembebanan
Titik Beban Titik Beban Titik Beban Titik Beban
1 80 7 78 13 78 19 80
2 78 8 75 14 75 20 78
3 77 9 74 15 74 21 77
4 77 10 74 16 74 22 77
5 78 11 75 17 75 23 78
6 80 12 78 18 78 24 80
Kesimpulan

• Perbaikan tanah dengan pemasangan PVD sudah tidak


menyebabkan gedung mengalami diffrensial settlement. Dari
hasil analisa, dengan PVD 10 meter saja gedung yang dibangun di
atasnya sudah tidak mengalami perbedaan penurunan.

• Besar nilai pemampatan primer pada tanah yang tidak dipasang


PVD dan pemampatan sekunder pada tanah yang dipasang PVD
tidak menyebabkan terjadinya perbedaan penurunan
Hasil Nilai
Momen
Portal 2
Portal 6
Portal 4 Portal 3 Portal 5

Portal 1 Portal 4
Portal 2 Portal 3

Portal 1

Penomeran Portal Arah Memanjang Penomeran Portal Arah Melintang


Hasil Nilai
16 17 18 19
Momen
20 10 11 12

11 12 13 14 15 7 8 9

6 7 8 9 10 4 5 6

1 2 3 4 5 1 2 3

Penomeran Balok Arah Memanjang Penomeran Balok Arah Melintang

13 14 15 16 17 18

7 8 9 10 11 12

1 2 3 4 5 6

Penomeran Kolom Arah Memanjang


Pegas

Nilai k
1 2 3 4 5 6
1 344,465 515,2957 518,6659 518,6659 515,2957 344,465
2 473,3808 620,4421 632,6746 632,6746 620,4421 473,3808
3 473,3808 620,4421 632,6746 632,6746 620,4421 473,3808
4 344,465 515,2957 518,6659 518,6659 515,2957 344,465
Momen Tumpuan
Jepit

Momen Tumpuan
Pegas
Hasil Nilai
Momen

Nilai momen pada balok lantai 1 relatif


Sama dengan momen balok pada lantai atas

Tumpuan Jepit
Hasil Nilai
Momen

Momen pada balok lantai 1 jauh lebih besar


Dari pada balok lantai atasnya

Tumpuan
Pegas
Kesimpulan

• Nilai momen paling besar terdapat pada balok


lantai bawah yang menumpu lansung pada
perletakan pegas. Momen tumpuan bernilai positif
dan momen lapangan bernilai negatif.

• Terjadi kenaikan momen 2 kali lipat dari momen


dengan perhitungan biasa atau dengan tumpuan
jepit.
Perhitungan Momen Crack

Dalam peraturan SNI 03-2847-2002 pasal 11.5.2.3 ada batasan yang disebut momen
crack (Mcr).
Mcr = fr.Ig/yt

Dimana:
fr = 0,7 x fc’0,5
Ig = momen inertia bh3/12
yt = 0,5 h

Mcr balok memanjang = 9939.014 kgm


Mcr balok melintang = 6044 kgm
Mcr kolom = 4416 kgm
Hasil Defleksi

Balok memanjang = 7/480 = 0.0145 meter

Balok melintang = 5/480 = 0.0104 meter

(Sumber: SNI 03-2847-2002)


Hasil Defleksi

Defleksi dengan Tumpuan Jepit Defleksi dengan Tumpuan Pegas

Defleksi Balok Memanjang pada PVD 10 m

Defleksi yang terjadi < Defleksi Ijin


Menghitung Lebar Retak

w lebar retak < 0,3 mm

• PVD 10 meter
- balok memanjang w = 0,13 mm; jumlah tulangan = 12
- balok melintang w = 0,14 mm; jumlah tulangan = 10
• PVD 15 meter
- balok memanjang w = 0,13 mm ; jumlah tulangan = 12
- balok melintang w = 0,14 mm; jumlah tulangan = 10
• PVD 17 meter
- balok memanjang w = 0,108 mm ; jumlah tulangan = 13
- balok melintang w = 0,17 mm; jumlah tulangan = 9
Kesimpulan

• Momen pada balok lantai bawah yang melebihi nilai dari Mcr (momen
crack) izin
• Lebar retak sudah memenuhi syarat yaitu kurang dari 0.3 mm.
Semakin banyak tulangan, semakin kecil lebar retak.
• Untuk mencegah terjadinya retak karena momen yang dihasilkan
dengan tumpuan pegas lebih besar dari hasil momen crack, maka
disarankan untuk memperbesar balok pada lantai paling bawah dan
kolom. Untuk balok memanjang diperbesar dimensinya menjadi 60/90
cm, balok melintang 40/80 cm dan kolom menjadi 50/50.
Rencana Anggaran Biaya
Harga Jumlah
No. Jenis Pekerjaan Satuan Volume Satuan Harga
(Rp) (Rp)

I Pekerjaan Tanah
1 Pengurugan tanah dengan pemadatan m3 2.362,50 180.680,00 426.856.500,00
2 Pengurugan tanah surcharge ekuivalen beban bangunan m3 1.050,00 172.680,00 181.314.000,00
3 Pembongkaran tanah (h removal) m3 630,00 172.680,00 108.788.400,00
Jumlah 716.958.900,00
II Pekerjaan Struktur
1 Beton K 300 Balok memanjang 40 x 60 cm m3 100,80 865.741,33 87.266.726,29
2 Beton K 300 Balok melintang 35 x 50 cm m3 47,25 865.741,33 40.906.277,95
Jumlah 128.173.004,24
III Perbaikan Tanah
1 Pemasangan PVD 10 meter m' 7.060,00 6.000,00 42.360.000,00
Jumlah 42.360.000,00
IV Perbaikan Struktur
1 Balok memanjang bawah 60 x 90 cm m3 75,60 865.741,33 65.450.044,72
2 Balok melintang bawah 40 x 80 cm m3 28,80 865.741,33 24.933.350,37
3 Kolom 50 x 50 cm m3 72,00 865.741,33 62.333.375,92
Jumlah 152.716.771,01
Total 1.040.208.675,24
Rencana Anggaran Biaya

Harga Jumlah
No. Jenis Pekerjaan Satuan Volume Satuan Harga
(Rp) (Rp)

I Pekerjaan Tanah
1 Pengurugan tanah dengan pemadatan m3 2.362,50 180.680,00 426.856.500,00
2 Pengurugan tanah surcharge ekuivalen beban bangunan m3 1.050,00 172.680,00 181.314.000,00
3 Pembongkaran tanah (h removal) m3 630,00 172.680,00 108.788.400,00
Jumlah 716.958.900,00
II Pekerjaan Struktur
1 Beton K 300 Balok memanjang 40 x 60 cm m3 134,40 865.741,33 116.355.635,05
2 Beton K 300 Balok melintang 35 x 50 cm m3 63,00 865.741,33 54.541.703,93
3 Beton K 300 Kolom 40 x 40 cm m3 46,08 865.741,33 39.893.360,59
Jumlah 210.790.699,57
III Pekerjaan Struktur
1 Tiang Pancang D 60 buah 48,00 5.245.000,00 251.760.000,00
Jumlah 251.760.000,00
Total 1.179.509.599,57
Kesimpulan

 Biaya perbaikan struktur dengan perbesaran balok pada lantai bawah dan
perbaikan tanah dengan pemasangan PVD sedalam 10 meter lebih ekonomis
daripada penggunaan pondasi dalam (tiang pancang).
 Pemasangan PVD tidak harus setebal lapisan tanah yang compressible,
sehingga dengan tanah lunak sedalam 20 meter, cukup PVD sedalam 10
meter, sudah mampu untuk mencegah terjadinya diffrensial settlement.
 Disarankan untuk memperbesar balok pada lantai paling bawah agar
mendapatkan struktur yang kaku yang bisa dibangun di atas tanah lunak.
SEKIAN
TERIMA KASIH

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER FITRIA WAHYUNI
SURABAYA 31 09 100 054
2013

Anda mungkin juga menyukai