yang menguasai wilayah bagian barat pulau Jawa sekitar tahun 400 M hingga
700 M. Nama Tarumanegara berasal dari dua kata yaitu Tarum dan Negara.
Tarum adalah nama sungai yang pada masa sekarang ini dikenal dengan nama
sungai Citarum, sedangkan Negara adalah kerajaan atau negara.
Kerajaan Tarumanegara adalah sebuah kerajaan yang didirikan oleh seorang
raja yang bernama Raja dirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M. Raja
dirajaguru Jaya singawarman adalah seorang pengembara yang berasal dinasti
Salankayana di India yang telah runtuh akibat invasi Samudra Gupta dari
kerajaan Gupta.
Jangan sampai peninggalan yang tersisa hanya menjadi cerita belaka saja
untuk masa yang akan datang. Karena prasasti ini juga merupakan
ilmu sejarah serta kekayaan budaya yang bisa kita turunkan untuk
anak cucu kita semua pada masa mendatang. Ada beberapa bukti
prasasti peninggalan sejarah pada masa Kerajaan Tarumanegara
diantaranya sebagai berikut:
Prasasti Ciaruteun
Prasasti ini ditemukan di tepi Sungai Ciarunteun, yaitu dekat dengan Sungai
Cisadane Bogor. Didalamnya terdapat nama Tarumanegara, Raja Purnawarman
dan lukisan sepasang kaki yang diduga dan diyakini sama dengan telapak kaki
Dewa Wisnu.
Ada juga gambar sepasang telapak kaki yang berada di prasasti tersebut
melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut. Kedudukan Purnawarman
yang di ibaratkan dengan dewa Wisnu dianggap sebagai penguasa sekaligus
pelindung rakyat. Prasasti yang ditulis menggunakan huruf Pallawa dan
bahasa Sanskerta yang terdiri dari 4 baris tersebut juga dikenal dengan
Prasasti Ciampea.
Prasasti Kebon Kopi
Prasasti ini bergambar bekas dua tapak kaki gajah yang diidentikkan dengan
gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan Dewa Wisnu. Prasasti yang
ditemukan di Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibungbulang ini juga
ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.
Prasasti Tugu
Prasasti ini ditemukan di Bogor dengan aksara ikal, namun prasasti Muara
Cianten ini belum dapat dibaca.
Prasasti Cidanghiyang
Prasasti ini ditemukan di Leuwiliang dengan aksara Ikal yang belum dapat
dibaca. Pada prasasti ini ditemukan adanya pahatan gambar dahan dengan
ranting, dedaunan serta buah-buahan dan gambar sepasang telapak kaki.
Letak Kerajaan Tarumanegara
Letak kerajaan Tarumanegara adalah di wilayah sekitar Jawa Barat. Wilayah
tersebut semakin meluas seiring perkembangan kerajaan ini setelah dipimpin
oleh seorang raja yang bernama Raja Purnawarman. Raja Purnawarman,
seperti yang dijelaskan dalam Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, dan
beberapa prasasti lainnya merupakan sosok seorang raja yang sangat pandai
dalam berperang.
Raja Purnawarman berhasil melakukan ekspansi atau perluasan kawasan lalu
berperang dan penakluk kan terhadap Kerajaan Salakanagara yang
sebelumnya juga ikut berkuasa di tanah Sunda.
Melalui ekspansi tersebut, wilayah dan letak Kerajaan Tarumanegara semakin
meluas hingga daerah Jakarta (Tanjung Priok) dan Banten. Berdasarkan bukti-
bukti sejarah yang telah ditemukan, para ahli sepakat jika Kerajaan
Tarumanegara yang merupakan kerajaan Hindu pertama di Pulau Jawa ini
terletak di area sekitar Jawa Barat (sekarang).
Tarumanegara berpusat di daerah Sundapura atau yang pada sekarang ini
kita kenal dengan nama Bekasi. Kesimpulan ini didasarkan pada isi
prasasti Muara Cianteun yang menyatakan jika pusat kerajaan telah berpindah
pada masa kekuasaan Raja Suryawarman yang merupakan Raja ke 7
dari kerajaan Tarumanegara.
Agama Kerajaan Tarumanegara
Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti-prasasti yang
ditemukan sebagai peninggalan Kerajaan Tarumanegara, telah diketahui
bahwa tingkat kebudayaan masyarakat pada saat itu sudah tinggi. Selain
sebagai peninggalan budaya, keberadaan prasasti-prasasti tersebut diketahui
menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis pada masa
Kerajaan Tarumanegara.
Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara
Masa keruntuhan Kerajaan Tarumanegara terjadi setelah kerajaan ini dipimpin
oleh raja generasi ke – 13 yang bernama Raja Tarusbawa. Runtuhnya kerajaan
Hindu pertama di Pulau Jawa ini disebabkan tidak adanya kepemimpinan
karena Raja Tarusbawa lebih menginginkan memimpin kerajaan kecilnya di
hilir sungai Gomati.
Selain itu, gempuran beberapa kerajaan lain di nusantara pada masa itu
terutama Kerajaan Majapahit memegang andil penting dalam keruntuhan
Kerajaan Tarumanegara pada masa itu. Pada masa pemerintahan
Sudawarman, Kerajaan Tarumanegara sudah mulai terlihat mengalami
kemunduran.