Anda di halaman 1dari 29

FISIOLOGI

TUMBUHAN

CREATED BY :
NI KADEK DITA SETIARINI (1813041003)
NI WAYAN RESTU MAHENDRI (1813041013)
FRANSISKA YUNITA SEMBUNG (1813041014)

IVA PENDIDIKAN BIOLOGI

h, M.Si

JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat
Beliau, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “FISIOLOGI TUMBUHAN DAN
SEL TUMBUHAN”. Dalam melakukan penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat
dukungan, motivasi, serta bimbingan dari banyak pihak. Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan rasa terima kasih yang setulusnya kepada :

1. Ibu Dr. Ir. Ketut Srie Marhaeni Julyasih, M.Si. selaku dosen pengampu yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, dan petunjuk dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Kedua orang tua penulis, yang tiada henti telah memberikan dukungan baik secara moral
dan materi.
3. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah berperan serta
dalam membantu kelancaran pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih memerlukan pengembangan
lebih lanjut. Oleh karena itu, saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun, sangat
penulis harapkan untuk menyempurnakannya. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Singaraja, 12 Pebruari 2020

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ..............................................................................................................ii

Daftar Isi..........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan ..................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Beberapa Postulat Dasar..........................................................................................4

2.2 Sel Prokariot: Bakteri dan Ganggang Hijau-Biru.....................................................6

2.3 Sel Eukariot: Protista, Cendawan dan Tumbuhan.....................................................7

2.4 Dinding Sel..............................................................................................................8

2.5 Protoplas Eukariot....................................................................................................11

2.6 Komponen Sitoplasma.............................................................................................12

2.7 Nukleus ..............................................................................................................16

2.8 Vakuola ................................................................................................................16

2.9 Flagela dan Silia ......................................................................................................19

2.10 Sel Tumbuhan.........................................................................................................20

2.11 Batas tentang Kehidupan........................................................................................20

iii
BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................21

3.2 Saran.......................................................................................................................23

Daftar Pustaka

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Tumbuhan adalah organisme multiseluler yang bersifat autotrof, yaitu dapat
membuat makanannya sendiri sehingga berperan sebagai produsen dalam rantai
makanan di ekosistem. Ilmu yang mempelajari tentang dunia tumbuhan disebut Botani.
Kajian yang dipelajari dalam ilmu botani meliputi bentuk tumbuhan yang tampak dari
luar (morfologi), struktur jaringan penyusun dalam tumbuhan (anatomi), klasifikasi dan
kekerabatan tumbuhan (taksonomi), fungsi dan proses metabolisme yang terjadi dalam
tubuh tumbuhan (fisiologi), interaksi tumbuhan dengan lingkungannya (ekologi) serta
kajian-kajian lain yang lebih spesifik (Rosanti, 2013).
Tumbuhan merupakan organisme kompleks yang didalamnya tersusun dari sel,
sekelompok sel dengan bentuk dan fungsi yang sama (hampir sama) membentuk
jaringan, sekelompok jaringan akan membentuk organ, sekelompok organ membentuk
sistem organ dan akhirnya membentuk organisme (individu). Sekumpulan organisme
yang sama akan membentuk populasi, sekumpulan populasi membentuk komunitas dan
komunitas-komunitas yang berbeda ini akan berinteraksi dengan lingkungannya dalam
suatu ekosistem (Campbelletal., 2003).

Gambar 1.1 Struktur sel tumbuhan dan sel hewan.


Sumber : www.ahmadsofyananas.com
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil pada suatu individu. Tumbuhan
memiliki dinding sel yang menyebabkan struktur luarnya lebih keras dibandingkan sel

1
hewan. Sel tumbuhan memiliki vakuola yang lebih besar daripada sel hewan, dimana
salah satu fungsi vakuola ini adalah untuk menyimpan senyawa kimia yang dihasilkan
oleh tumbuhan.
1.2 Rumusan Masalah.
1. Apa saja postulat dasar pada fisiologi tumbuhan ?
2. Bagaimana sel prokariotik pada bakteri dan ganggang hijau-biru ?
3. Bagaimana sel eukariotik pada protista, cendawan dan tumbuhan ?
4. Apa itu dinding sel dan apa saja bagian-bagiannya ?
5. Apa itu protoplas eukariot ?
6. Apa saja komponen sitoplasma ?
7. Apa itu nukleus ?
8. Apa itu vakuola ?
9. Apa itu flagella dan silia ?
10. Bagaimana sel tumbuhan itu ?
11. Bagaimana batasan tentang kehidupan ?
1.3 Tujuan Penulisan.
1. Menambah wawasan mengenai fisiologi tumbuhan.
2. Mengenal dan mengerti beberapa postulat dasar pada fisiologi tumbuhan.
3. Mampu memahami sel prokariotik.
4. Mampu memahami sel eukariotik.
5. Menambah wawasan terhadap dinding sel pada tumbuhan.
6. Mampu mengidentifikasi komponen sitoplasma.
7. Menambah wawasan tentang nukleus.
8. Menambah wawasan tentang vakuola.
9. Menambah wawasan tentang flagella dan sillia.
10. Mampu memahami dan mengerti mengenai sel tumbuhan.
11. Mampu memahami batasan tentang kehidupan.

2
1.4 Manfaat Penulisan.
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah diharapkan kita dapat memahami tentang
fisiologi tumbuhan dan sel tumbuhan, sehingga dapat diterapkan atau di
implementasikan dalam kehidupan sehari-hari ataupun di kehidupan yang akan datang.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Beberapa Postulat Dasar.


Fisiologi tumbuhan mengkaji tentang proses kehidupan yang sering mirip atau
identik pada banyak organisme.
1. Seluruh fungsi tumbuhan dapat dipahami dengan dasar prinsip fisika dan
kimia.
Kemajuan dalam fisiologi tumbuhan hampir seluruhnya bergantung pada
kemajuan di bidang ilmu fisika. Para ahli fisiologi tumbuhan mengakui
pernyataan yang berbau filosofi yang disebut Hukum Keseragaman Alam yang
berbunyi: lingkungan atau sebab yang sama akan menghasilkan efek atau
tanggapan yang sama. Anggapan bahwa tumbuhan adalah sesuatu yang
mekanistik membuahkan penelitian yang berhasil; sedangkan anggapan yang
berlawanan yang disebut vitalisme tidak menghasilkan apapun untuk sains.
2. Para ahli botani dan fisiologi tumbuhan juga mempelajari anggota dari empat
diantara lima dunia organisme yang baru-baru ini dikenal oleh banyak ahli
biologi, namun pada bagian ini lebih membahas pada tumbuhan sejati yang
spesiesnya sedikit yaitu dari jenis gymnospermae.
Ahli fisiologi tumbuhan mempelajari pula ganggang hijau-biru (sianobakteri)
dan prokariota lain yang biasa dipelajari oleh ahli bakteri, berbagai kelompok
ganggang, cendawan lendir, cendawan sejati serta mewakili semua kelompok
utama dalam dunia tumbuhan.
3. Sel merupakan satuan dasar kehidupan, semua organisme hidup yang terdiri
dari sel yang mmiliki nukleus (inti) yang terbungkus membrane atau struktur
serupa tapi tanpa membrane. Tak ada kehidupan dalam satuan yang lebih kecil
dari pada sel. Sel hanya terjadi dari pembelahan sel yang ada sebelumnya.

4
Organisme senositik (ganggang, cendawan, cendawan lendir tertentu) tidak
memiliki organel (mitokondria, nukleus dan sebagainya) yang dibatasi oleh
membrane sehingga menjadi satuan yang disebut dengan sel.
4. Sel eukariot terdiri dari organel yang terbungkus membrane, misalnya
kloroplas, mitokondria, nukleus, dan vakuola, sedangkan sel prokariot terdiri
dari organel dan membrane.
5. Sel di cirikan oleh adanya molekul makro khusus, seperti pati dan selulosa yang
terdiri dari ratusan atau ribuan gula atau molekul lain. Pada beberapa molekul
makro seperti lignin, gugus molekulnya bisa berulang atau dijumpai dimana
saja pada molekul pembangun.
6. Sel juga dicirikan oleh adanya molekul makro seperti protein dan asam nukleat
( DNA dan RNA), yang tersusun sebagai rantai dan terdiri dari ratusan sampai
ribuan molekul sederhana dari berbagai jenis. Rantai ini terdiri dari bagian
yang panjang-panjang dengan urutan tak berulang yang terpelihara dan
mengganda ketika molekul-molekul itu diperbanyak.
Molekul yang khas bagi kehidupan itu berisi informasi. Informasi dipindahkan
dari satu generasi sel ke generasi sel berikutnya melalui DNA dan dari DNA ke
protein dengan bantuan RNA. Informasi dalam sebuah protein terungkap pada
cirri fisik tertentu dan kemampuan mengkatalisis reaksi kimia di dalam sel;
protein yang mengkatalisis reaksi disebut enzim dan meruakan factor penentu
bagi fungsi kehidupan.
7. Pada organisme multisel, sel tersusun membentuk jaringan dan organ. Sel
dalam organsme multisel tidaklah sama, sering mempunyai struktur dan fungsi
yang berbeda satu sama lain.
Konsep jaringan organ lebih sulit diterapkan pada tumbuhan ketimbang hewan.
8. Organisme hidup adalah struktur yang tumbuh sendiri.
Melalui proses yang disebut dengan perkembangan yang meliputi pembelahan
sel, pembesaran sel, serta spesialisasi sel atau diferensiasi, suatu tumbuhan
bermula dari satu sel tunggal dan kemudian menjadi organisme multisel.

5
Berbeda dengan kebanyakan hewan, tumbuhan terus tumbuh dan berkembang
sepanjang hidupnya dengan adanya daerah embrionik sel yang disebut dengan
meristem.
9. Organisme tumbuh dan berkembang di lingkungan dan berinteraksi dengan
lingkungan dan dengan organisme sesamanya memalui banyak cara.
10. Pada organisme hidup seperti halnya pada mesin, struktur sangat erat
kaitannya dengan fungsi.
Fungsi dalam pertumbuhan dan perkembanganlah yang menciptakan struktur.
2.2 Sel Prokariot: Bakteri dan Ganggang Hijau-Biru.
Membrane adalah bahan berupa selaput yang sangat tipis, sebagian besar
terdiri atas lipid dan protein yang memisahkan sel dari sel lain, dan sering juga
memisahkan bagian-bagian seldari sekelilingnya. Sel prokariot misalnya bakteri,
ganggang hijau-biru dan mikoplasma hanya mempunyai membrane luar yang
membungkus setiap sel. Sel eukariot mengandung beberapa jenis organel yang
masing-amsing terbungkus oleh sistem membrane tunggal atau rangkap. Nukleus
(inti) pada sel eukariot dibungkus oleh sebuah membrane rangkap, namun sel
prokariot hanya memiliki sebuah benda pusat yang disebut nukleoid yang dikelilingi
oleh sitoplasma dan bukan oleh membrane.

Gambar 1.2 Sel Prokariot Bakteri

Sumber : www.bing.com

6
Diketahui fosil proariot tertua berumur 3,3 miliar tahun, sedangkan fosil
eukariot tertua berusia kurang dari 1 miliar tahun.
Sel prokariot itu kecil, jarang yang lebih panjang dan beberapa micrometer
dan hanya setebal ±1 mm. Sel ganggang hijau biru biasanya jauh lebih besar dari
pada sel bakteri. Kebanyakan sel prokariot dibungkus oleh dinding sel. Karena pada
umumnya tidak berselulosa, dinding sel ini secara kimia berbeda dengan dinding sel
tumbuhan tingkat tinggi. Dinding ini tebalnya 10 sampai 20 nm, dan kadang di
selimuti oleh kapsul lir-agar atau lendir dari bahan serupa protein yang cukup tebal.
Di sebelah dalam dinding ada membrane luar sel prokariot yang sangat erat melekat
pada dinding itu. Membrane itu disebut membrane plasma atau plasmalema yang
bisa rata atau berlipat-lipat meruak ke dalam sel, membentuk struktur yang di
namakan mesosom. Banyak reaksi enzimatik dan termasuk fotosintesis dan
respirasi, terjadi pada membrane di bagian proteinnya. Membrane plasma prokariot
diduga berperan dalam pembelahan sel.
Benda bulat kecil ribosom yang menyebar dalam sitoplasma merupakan
tempat sintesis protein. Pada prokariot yang lebih rumit, sitoplasma juga
mempunyai vakuola, vesikel, dan butiran gula kompleks atau bahan anorganik.
Pada beberapa ganggang hijau-biru yang langka, vakuola berisi gas nitrogen.
2.3 Sel Eukariot: Protista, Cendawan dan Tumbuhan.
Struktur utama sel prokariot juga terdapat pada sel eukariot, namun sel
eukariot memiliki beberapa struktur tambahan lain yang sebagian besar terbungkus
oleh membrane. Sel parenkim yang umumnya berdinding tipis dan berdiameter
sama di seluruh bagian memiliki sebagian besar keistimewaan sel tumbuhan khas
itu. Sel parenkim terdapar di empulur, korteks, mesofil dan jaringan lain.

7
Gambar 1.3 Sel tumbuhan pada umumnya
Sumber : Biology, Campbell
2.4 Dinding Sel.
Banyak sel protista serta sebagian besar sel cendawan dan sel tumbuhan di
selimuti oleh selapis dinding sel. Semua sel memiliki membrane yang berfungsi
membungkus isinya, tapi sel hewan dan sel beberapa protista tak berdinding hanya
bermembran yang kadang sangat khusus. Sel muda yang sedang tumbuh beberapa
macam sel penyimpanan, sel yang melakukan fotosintesis di daun, semua sel
parenkima, dan beberapa jenis sel lain hanya mempunyai dinding selapis primer.
Dinding sel membungkus protoplas yang meliputi membrane plasma dan semua
yang ada di dalamnya. Diantara dinding primer sel-sel yang berdampingan terdapat
lamella tengah yang merekatkan kedua dinding sel tersebut. Banyak sel tumbuhan
dewasa, terutama jaringan xylem yang telah selesai tumbuh mempunyai dinding
sekunder di antara dinding primer dan membrane selnya.
Dinding sel primer.
Dinding sel primer tersusun dari ±9-25% selulosa. Molekul selulosa yang
panjang dan tidak bercabang itu bergabung membentuk serat-serat silindris panjang
yang disebut mikrofibril. Dinding primer mulai terbentuk pada sel yang sedang
menyelesaikan pembelahan. Sebuah lempeng sel terbentuk ketika dinding sel baru
akan membagi sel menjadi dua sel anak. Lempeng sel ini terjadi dari mikrotubul
yang berbeda dengan mikrotubul yang membuat gelondong ketika terjadi
pemisahan kromatid. Mikrotubul ini dapat menggiring bahan kea rah lempeng sel
yang tumbuh mulai dari arah tengah kea rah laur, dengan tambahan pectin dan
bahan lain. Kemudian, bahn ini bersambung dengan dinding sel yang membungkus
sel induk sebelum pembelahan sel dimulai. Bahan pembangunan lempeng sel

8
menjadi lamela tengah kaya akan pectin yang berada di antara kedua dinding sel-sel
anak.
Pada banyak sel yang sedang memanjang, serat mikro-selulosa melapisi
bagian luar tepat sesudah plasmalema; kira-kira tegak lurus terhadap porors panjang
sel namun kemudian menyudut ke kanan atau kekiri sehingga terbentuk sebuah
heliks pendek. Ketika sel memanjang mikrofibril tergeser satu sama lain dan tertarik
ke arah poros panjang sel. Karena mukrofibril yang baru di endapkan terletak searah
lapisan mikrofibril yang baru dan yang lama saling bersalingan, hampir seperti
susunan benang pada kain.
Serat mikro-selulosa terbenam pada matriks dari bahan lain yang secara
kimia jauh lebih kompleks (Fry,1986, 1988). Diantaranya yang bercabang-cabang.
Dinding primer yang mengandung 25-50% hemiselulosa. Dinding primer umumnya
juga mengandung = 10% protein yang berperan penting dalam pertumbuhan sel dan
dalam mengenali molekul asing. Dinding primer beradaptasi terhadap pertumbuhan
secara mengagumkan. Dalam responnya terhadap berbagai molekul pengatur
tumbuh ia melunak dengan cara sert mikronya meregang di arah membujurnya dan
saling menggeser ke dalam matriks berisi air itu. Hal ini terjadi karena protoplas
menyerap air lalu mengembang seperti balon dan menimbulkan tekanan ke dinding
sel. Jadi, dinding meregang lebih secara plastis dari pada secara elastic ketika sel
tumbuh. Pada saat sel tidak tumbuh, dinding primer pun tahan regangan karena
adanya daya tahan regangan yang tinggi pada serat mikro-selulosa, dank arena
adanya hubungan menyilang dengan molekul matriks dan didalam jaringan protein.
Dinding Sekunder.
Protoplas mensekresikan dinding sekunder setelah sel berhenti membesar.
Hampir semua sel kayu dan sel gabus setelah dinding protoplasnya isinya hilang
dari sel tersebut sehingga hanya dindingnya yang tertinggal. Di sel xylem yang
berisi cairan di bawah tegangan pelapisan dinding sekunder sering menghasilkan
cincin, spiral atau jaring-jaring. Struktur yang bagus ini mencegah kempisnyasel
oleh desakan dari sejumlah sel di sebeahnya yang berisi cairan bertekanan. Dinding

9
sekunder umumnya lebih tebal dari pada dinding primer, beberapa diantaranya
mempunyai ketebalan beberapa micrometer. Dinding sekunder terdiri dari 41-45%
selulosa, 30% hemiselulosa, dan kadang-kadang 22-28% lignin yang menyebabkan
tidak mudah dimampatkan dan diubah bentuknya. Bila sel yang berdinding
sekunder berhenti membesar maka mula-mula lignin diendapkan pada lamella
tengah, kemudian pada dinding primer dan akhirnya pada dinding sekunder itu
sendiri ketika ia terbentuk.
Lamela Tengah.
Senyawa pektat yang berupa gel yang merekatkan sel-sel yang
berdampingan, membentuk lamela tengah. Del dapat diekstrak dalam jumlah cukup
banyak dari buah yang mentah dan digunakan untuk membuat selai dan jeli. Pectin
dapat diuraikan dengan bantuan beberapa enzim tertentu seperti yang terjadi pada
buah yang masak.
Ceruk, Plasmodemata dan Bentuk Dinding Sel Lain.
Dinding sel primer biasanya memiliki sejumlah daerah penipisan yang biasa
disebut lapang ceruk primer. Daerah ini mempunyai plasmodemata dengan
kerapatan tinggi, berupa jalinan benang sitoplasma tipis yang meruak melalui
dinding sel yang bersebelahan, menghubungkan protoplas sel-sel tersebut.
Plasmodesmata tampak seperti teronwongan yang terjadi dari peluasan membrane
plasma dari sejumlah sel yang bersebelahan dan berisi sebuah tabung berdiameter ±
40nm. Tabung itu merupakan sistem membrane khusus, yakni reticulum
endoplasma dan disebut desmotubul. Plasmodesmata dapat meliputi 1% luas
dinding sel, walaupun ini sangat beragam, bergantung pada jenis sel.
Plasmodesmata diperkirakan sangat penting karena mereka mempersatukan
protoplas pada jaringan atau tumbuhan menjadi satu kesatuan yang berfungsi.
Bahan seperti glukosa dpat melewati plasmodesmata dari sel ke sel ribuan
kali lebih cepat dari pada dengan menembus membrane dan dinding sel. Tapi,
partikel yang lebih besar dari 10nm tidak tidak dapat melewati plasmodesmata.
Belum dapat di pastikan apakah bahan itu dapat melewati desmotubul atau melalui

10
ruang antara desmotubul dan plasmalema. Sebuah ceruk di dinding sel yang satu
berhadapan dengan sebuah ceruk di dinding sel di sebelahnya, sehingga terbentuk
sepasang ceruk. Kedua dinding primer dan lamella tengah di antara ceruk itu
membentuk membrane ceruk. Ada dua jenis ceruk yaitu ceruk sederhana dan ceruk
terlindung. Pada ceruk terlindung, dinding sekunder melengkung membentuk
rongga ceruk. Beberapa sel berdinding sekunder yang Nampak serupa jaring-jaring
karena adanya sejumlah ceruk ini.
2.5 Protoplasma Eukariot.
Protoplasma dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yakni, sitoplasma,
nukleus dan vakuola. Semua sel eukariot mempunyai sitoplasma dan paling tidak
sat nukleus pada sel mudanya. Seperti pada prokariot, sitoplasma eukariot
merupakan matriks besar yang komplek yang mengandung banyak molekul,
sebagian dalam bentuk suspensi koloid. Organel yang terbungkus membran pun
banyak ditemui. Awalnya sitoplasma digunakan untuk matriks yang mengelilingi
nukles. Dengan perkembangan mikroskopi elektron dan penemuan organel, konsep
sitoplasma bergeser dan tidak lepas lagi.
Sitoplasma, plasmalema, dan nukleus bersama-sama disebut protoplasma,
suatu istilah yang sudah jarang digunakan dibandingkan di wakt-waktu yang lalu,
karena sebagian besar bagian yang berfungsi kimia di dalam sel berada di
protoplasma dianggap bagian yang hidup dari sel. Tapi sebenarnya perubahan kimia
berlangsung sewaktu tumbuh dan bahkan waktu di vakuola. Vakuola adalah volume
air dan bahan terlarut yang terbungkus membran, biasanya mencakup 80-90% atau
lebih bagian sel tumbuhan dewasa. Kebanyakan sel tumbuhan dan sel cendawan
hodup yang dewasa memiliki sebuah vakuola pusat yang besar. Vakuola kecil-kecil
ditemui pada sel yang menyerupai vakuola yang khas pada sel tumbuhan dan sel
cendawan itu. Beberapa sel tumbuhan juga menumpuk sejumlah bahan murni
seperti kalsium oksalat, butir protein, gum, minyak, resin, yang bersama-sama
disebut bahan ergastik. Bahan ini dapat berada di vakuola, dinding sel, atau di
bagian lain dalam sel.

11
Tiap jenis organel dalam sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya
proses kimia yang khas. Hal itu diketahui ketika berbagai organel tersebut
dipisahkan secara ultrasentrifugasi dan dipelajari aktivitas biokimianya. Dinamika
merupakan sifat normal sel hidup. Beberapa oganel bertumbuh, membelah, berubah
bentuk, mengandung enzim untuk mengkatalisis ribuan reaksi metabolik, dan
mensekresikan berbagai bahan melalui membran ke dinding luar atau ke dunia luar.
2.6 Komponen Sitoplasma.
Konsep yang berkembang sejak abad yang lalu ialah bahwa sistem
endomembran meliputi retikulum endoplasma, benda Golgi. Mitokondria dan
plastid diselimuti oleh selapis membran yang halus dan membran dalam yang
berlekuk-lekuk. Kedua membran serupa dengan sistem endomembran.
1. Membran plasma atau plasmalema
Membran plasma sel eukariot dan sel prokariot pada dasarnya serupa.
Keduanya mengaturan aliran masuk dan keluar sel. Osmosis, yang terjadi
karena air menembus membran lebi cepat daripada linarut mengatur aliran itu.
Dengan bantuan mikroskop elektron, preparat plasmalema yang disiapkan
secara baik tampak sebagai duagaris gelap yangdipisahkan oleh satu daerah
terang. Garis-garis gelap itu tebalnya sekitaran 2,5-3,5nm.
2. Sistem Endomembran
Konsep endomembran diperkenalkan oleh D James Morre dan HH
Mollenhauer (1974). Sejak itu konsep tersebut bnyak dibahas dan
dipertimbangkan oleh para peneliti, dan diakui sebagai konsep yang berguna
untk membantu pengertian mengenai tentang sel. Retikulum endoplasma (ER).
Pada preparat yang sangat tipis yang disiapkan untuk mikroskopi elektron
tranmisi, seluruh sitoplasma seleukariot terlihat berisi suatu sistem yang terdiri
dari dua membran sejajar retikulum endoplasma atau ER. Pada banyak sel, ER
berupa kantung kempis yang berlapis-lapis, yang dinamakan sisterna, pada sel
lain terdapat ribuan tabung kecil yang disebut tubul. Banak aktivitas kimia
selain sistensis protein berhubungn dengan ER, dan metabolisme boleh jadi

12
merupakan fungsi ER yang terpenting. ER kaar lebih merata di sel yang seang
aktif mensisntesis protein. Sementara sel yang aktof mensistesis minyak-
minyakan memilik lebih banyak ER halus yang menunjukkan bahwa minyak
disintesis oleh membran ER.
Fungsi dari ER ialah mengangkut enzim tertentu dan protein lain menembus
membran plasma dan keluar dari sitoplasma dalam proses sekresi. Misalnya,
beberapa protein yang disekresikan menjadikan dinding sel mampu melar
secara plastis selama pertumbuhan. Fungsi sekresi ini terjadi karena ER
berperan dalam pembentukan diktiosom. Selimut inti. Inti (nukleus) dikelilingi
oleh dua membran unit yang sejajar yang disebut selimut inti. Ketebalan
membran luar adalah 7,5-10 nm, sedikit lebih tebal dari membran dalam yang
ebalnya 7,5 nm. Selimut ini mempunyai banyak pori. Dari permukaan terlihat
pori itu bersegi delapan dan berdimater 70nm. Membran dalam dan mebran luar
menyatu membentuk pinggiran pori, yang dipertahankan bentuknya oleh suatu
bahan sehingga terjadi struktur yang dikenal sebagai anuius.
Membran vakuola atau tonoplas. Membran tunggal yang sangat penting pada
sel cendawan ialah membran yang menyelimuti vakuola, disebut mebran yang
menyelimuti vakuola, disebut membran vakuola atau tonoplas.
3. Golgi seperti halnya plasmalema. Kadang ER menggembung langsung
membentuk vakuola.
Pengangkut golgi. Mikrofag elektron dari preparat yang baik
memperlihatkan tumpukan piring pipih yang berongga di dalamnya dengan
tepian yang menggelembung. Tiap tumpukan disebut diktiosom atau benda
Golgi. Seluruh diktosom dalam sel disebut perangkat Golgi. Nama Golgi
berasal dari seorang Italia, Camilo Golgi yang menemukan benda itu dengan
mikroskop cahaya di tahun 1898. Piring pipih berongga tersebut dinamakan
sisterna. Tumbuh dan hilangnya sisterna dapat menjelaskan asal dan fungsi
utama benda Golgi. Diktiosom sangat polar dan ketebalan serta warna khas
membrannya berubah-ubah dari satu ujung ke ujung lainnya. Benda golgi

13
mempunai fungsi lain disamping untuk pertumbuhan plasmalema atau
mengubah membran umumnya dan mengakut bahan menuju ke dinding sel.
Benda mikro adalahorganel bulat yang terbungkus oleh adanya satu membran
unit. Diameternya sekitar 0,5 sampai 1,5 mm. Dua benda jenis mikro yang
penting adalah peroksisom dan glioksiso,. Oleosom berbentuk bulat, dan
diselimuti oleh seengah-setengah membran unit yang mungkin berasal dari ER.
Pada sel yang penyimpana dalam biji yang sedang berkembang protein
menumpuk dalam organel terbungkus membran yang dinamakan butir protein.
4. Rangka sel.
Sejak tahun 1960 an, berkat perkembangan teknik mikroskopi elektron,
diketahui bahwa mikrotubul dan mikrofilamen berprotein terdpat hampir di
semua sel eukariot. Kimia dan struktyr sel inilahyang telah banyak dipelajari,
namun fungsinya dalampergerakan sel dan pembentukan dinding sel baru
dengan saja. Mikrotubul berupa silinder panjang yang berongga dengan
diameter luar kira-kira 25 nm dan diameter dalam yaitu 12 nm. Mikrotubul
mempunyai polaritas yang berperan dalam pembentukan dan fungsi mikrotubul.
Mikrotubul dapat dilihat dengan mikrokop. Pada mikrofag elektron terlihat
mikrotubul dikelilingi oleh ruang terbuka yang terang dan sempit. Ini bisa
merupakan akibat dari proses persiapan preparatnya, ata menunjukkan suatu
daerah tempat mikrotubul berinteraksi. Tumbuh dan hancurnya mikrotubul
bergantung pada bebagai faktorseperti konsentrasi molekul tubulin. Fungsi
mikrotubul mungkin berkenaan dengan gerak yang mengarah.
Sering di mikrofag elektron terlihat mikrotubul yang dikelilingi oleh ruang
terbuka yang terang dan sempit. Ini bisa merupakan akibat dari proses persiapan
preparatnya. Tumbuh dan hancurnya mikrotubul bergantung pada berbagai
faktor seperti konsentrasi molekul tubulin. Pada sel hewan mikrotubul sering
muncul.
Mikrofilamen berdiameter 5-7nm, yang bertindak sendiri atau bekerja sama
dengan mikrotubul untuk menggerakkan sel. Aktivitas mikrofilamen

14
menyebabkan pergerakan seperti kontraski otot, aliran sitoplasma dan gerak
ameboid. Mikrofilamen terlihat melalui mikroskopfluoresensi dengan bantuan
antibodi antiaktin atau dengan analog fluoresen falotoksin yang berasal dari
cendawan.
5. Dinamika rangka sel dalam pembelahan sel.
Perbuhana mencolok terjadi pada komponenn sistem rangka sel. Mikrotubul
terkumpul banyak pada korteks sel , mengelilingi ekuator sehingga terbentuk
sebuah sabuk yang semakin lama makin sempat selama masa profase . Sabuk
ini bersambungan dengan mikrofilamen . Gelendong mungkin berasal dari
mikrotubul, dan jaringan mikroflamen. Ketika mikrotubul terpancar dari
nukelus setelah pembelahan sel , mereka sering membentuk barisan di
sekelilingi lapisan luar sitoplasma didekat plasmalema.
6. Dinamika rangka sel dalam pembentukan dinding sel.
Barisan mikrotubul yang seragam memanjang pada korteks di batas sel,
mula-mula membentuk sebuah heliks yang sangat mampal seperti spiral. Heliks
bisa berada di sisi kanan dan sisi kiri. Sejak lama telah diaamati pada mikrofag
elektron bahwa arah mikrotubul pada korteks sering berhubungan erat dengan
arah mikrofibril selulosa, baik pada dinding primer maupun dinding sekunder.
Mikrofibril selulosa mengarah pada pertumbuhan karena serat-serat itu bukan
meregang tapi cenderung berpencar. Mikrotubul arahnya terdapat pada daerah
terisolasi di dinding sekunder yang menebal seperti pada xilem.
7. Fungsi Mikrofilamen
Mikrofilamen fungsinya yaitu mengatur aliran sitoplasma. Kalau arah
mikrofilamen berupah pula arah aliran itu.
8. Ribosom
Ribosom tersebar di sitoplasma atau bergabung dengan ER kasar di dalam
sel dan selalu di membran rangkap ER di sisi sitosol.Ribosom tampak sebagai
bintik hitam.Ribosom lebih kecil ada di mitokondri dan kloroplas. Ribosom ini
mensintesis sebagian protein yang terdapat di organel tersebut.

15
9. Mitokondria
Mitokondria terlihat seperti bulatan, batang, atau kawat kecil yang beragam
bentuk, ukurannya, berdiamter 0,5-1,0 nm. Mitokondria pertama kali dilihat
tahun 1900. Mitokondria memiliki sistem membran dalam yang berlipat-lipat,
diselimuti oleh membran luar yang halus. Mmebran dalam dan luar sangat
berbeda.
10. Plastid
Plastid merupakan struktur khusus, diselimuti oleh sistem membran
rangkap, ditemui hanya pada tumbuhan dan beberapa protista. Membran
dalamnya tidak berlipa-lipat seperti pada itokondria, tapi membran yang
tersusun dengan cara lain sering ditemui dengan plastid. Semua plastid tumbuh
dari proplastid. Ada dua macam plastid berwarna kloroplas yang mengandung
klorofil dan dan berbagai pigmen lainnya.
2.7 Nukleus.
Nukleus bukan organel yang berdiri sendiri dan harus mendapatkan
proteinnya dari sitoplasma. Ia sering merupakan organel sel yang paling mencolok,
berbentuk bulat atau memanjang. Nukleus mengendalikan seluruh fungsi sel
dengan cara menentukan macam enzim yang dibuat dalam sel dan inti menentukan
berbagai rekasi kimia dan tentunya menentukan juga struktur dan fungsi sel.
Nukleus mengandung satu atau lebih benda bulat atau kasar. Nukleus bentuknya
padat dan tak beraturan. Kemiripan antara butiran nukleus dengan ribosom
tampaknya bukan hanya kebetulan sebab sub unit ribosom yang sebagian besar
tersusun atas RNA dan protein.
2.8 Vakuola
Benda khas di sel tumbuhan selain dinding sel dan plastid ialah vakuola (Boller dan
Wiemken, 1986). Vakuola dianggap sebagai bagian dari sistem endomembran,
beberapa fungsi dari vakuola yakni,
1. Peran Vakuola dalam turgiditas dan bentuk sel.

16
Untuk mempertahankan hidupnya, tumbuhan perlu menyerap cukup banyak
air, unsur mineral, karbondioksidadan cahaya matahari. Luas permukaan yang
besar sangat memudahkan penyerapan, ada 4 faktor yang mempengaruhi
tumbuhan : akar yang bercabang-cabang (yang memasuki jumlah volume
tanah), permukaan dedaunan yang luas memungkinkan menangkap cahaya
matahari, luas permukaan yang luas dan penyerapan kabrbondioksida dan
atmosfer. Cara organisme mendapatkan permukaan yang luas dimulai
dari,memiliki volume yang cukup besar ➡ kemudian mecahnya menjadi
lapisan tipis seperti dedaunan atau menjadi struktur seperti akar atau jarum-
jarum konfiger
Tumbuhan mempunyai volume cukup besar karena vakuolanya terisi air
dengan jumlah lebih besar daripada yang dimiliki protoplasma sel lain. Jika sel
tumbuhan hanya mengandung protoplasma tanpa vakuola seperti di banyak sel
hewan, maka sel tumbuhan hanya dapat mempunyai sebagian kecil dari luas
permukaannya sekarang. Bagi hewan protoplasma yang pekat sangat penting
dikarenakan agar dapat menghasilkan energi dan mengurangi kelembaban untuk
bergerak. Kedua fungsi Vakuola tumbuhan yakni, memelihara turgor dan
mempertahankan volume yang besar merupakan fungsi statis.
2. Vakuola untuk penyimpanan penimbunan
Sejumlah vakuola mengandung pigmen dalam konsentrasi tinggi yang
menghasilkanwarna pada bunga. Pada beberapa bagian tumbuhan, vakuola
mengandung bahan yang bisa meracuni sitoplasma, misalnya hasil metabolisme
sekunder (contoh alkaloid dan berbagai senyawa bermolekul gula).
Terkadangjuga vakuola mengandung kristal, kristal kalsium oksalat karena
didapat terdapat hampir semua senyawa dalam vakuola yang telah lama
tertimbun maka dapat dikatakan bahwa vakuola merupakan tempatuntuk
menampung hasil buangan sel dan kelebihan mineral yang diambil oleh
tumbuhan

17
Tempat penyimpanan hasil buangan, merupakan salah satu peran penting
vakuola. Beberapa senyawa ini terperangkap di vakuola karena kondisinya
berubah ketika memasuki lingkungan baru di vakuola yang sekurang-
kurangnya, sering lebih asam daripada sitosol.

3. Vakuola sebagai lisosom


Enzim di vakuola mencerna berbagai macam bahan yang diserap ke dalam
vakuola, termasuk mencerna sitoplasma ketika sel mati dan tonoplas lepas. Hal
ini mungkin terjadi sewaktu protoplas sel kayu rusak dan mati. Dalam hal ini,
vakuola berlaku sebagai lisosom mengandung enzim pencerna (hidrolitik) yang
memecah bahan yang diserap atau enzim ini mencerna protoplasma setelah sel
mati dan merusak membran lisosom.
4. Peran pada homeostatis
Homeostatis adalah kecenderungan beberapa parameter fisiologi untuk
dipertahankan pada suatu tingkat yang boleh dikatakankonstan. Kebanyakan
kajian homeostatismelibatkan hewan, suhu tubuh burung, dan mamalia.
Contohpada tumbuhan ialah kosentrasi berbagai senyawa dalam sitosol yang
dikatakan konstan, misalnya konsentrasi ion hidrogen (pH). Vakuola memegang
peran penting dalam mempertahankan pHsitosol yang konstan. Kelebihanion
hidrogen di sitosol akan dipompa masuk ke vakuola. Salah satu contoh yakni,
Rasa masam yang tajam pada jeruk karena konsentrasj asam sitrat yang tinggi di
vakuola.
Vakola memiliki memilikipH sampai 3,0 pada sitosoldisekitarnya antara 7,0
dan 7,5 (mendekati netral). Vakuola bersifat asam (pH=5-6) terbukti dengan
percobaan bahwa pH di sel tumbuhan berubah secara drastis, perubahan itu
terlihat pada pH vakuola, sedangkan pHsitosol tetap konstan. Peram lain dari
vakuola yakni Linarut total (senyawa terlarut) dalam vakuola menentukan sifat
osmotiknya dan karena itu menentukan sifat osmotik sitosol.
5. Proses metanolik dalam vakuola.

18
Beberapa reaksi kimia pada sel hidup terjadidi vakuola misalnya, tahap akhir
sintesis etilen, sebagian besar berlangsung pada tonoplas vakuola dan bermacam
perubahan bentuk gula yang terjadi di sana.

6. Asal mula vakuola.


Sel muda yang aktif membelah di titik tumbuh batang dan akar mempunyai
vakuola sangat kecil. Banyak diantaranya mungkin terbentuk dari ER. Benda itu
tumbuh bersama sel, mengambil air dengan cara osmosis dan bergabung satu
sama lain. Sel dewasasering memiliki vakuola yang menguasai sampai 80-90%
atau lebih volume sel dan protoplasmanya tersisih hingga hanya berupa lapisan
tipis diantaratonoplas dan plasmalema. Namun, beberapa sel yang aktif
membelah bervakuola besar. Sel kambium di antara kayu dan kulit kayu pada
batang yang sedang tumbuh bervakuola besar dan ikut membelah di
sepanjangporos membujurnya untuk menghasilkan sel floem dan xilem
bervakuola besar. Vakuola merupakan salah satu benda sel tumbuhan yang
paling beragam, dari hampir tak ada sampai mengisi hampir seluruh volume sel
hidup yang dewasa. Vakuola di sel penjaga pada perangkatstomatis berubah dari
bentuk membulat ke bentuk memanjang sebelum membelah, lalu kembali ke
bentuk membulat sesudahnya.
2.9 Flagela dan silia.
Flagela dan silia pada umumnya ditemukan pada ganggang cendawan,
protozoa, hewan kecil (mikrokospik) lain.. Struktur serupa rambut ini keluar dari
permukaan sel dan sanggup bergerak maju mundur dengan kecepatan tinggi.
Diamternya ≠ hampir 0,2 µm, dengan panjang beragam dari 2-150 µm. Yang
panjang biasanya disebut flagela dan yang pendek disebut silia. Siliadapat menutupi
permukaan sel yang bersebelahan dan semua bergerak serempak dalam arah yang
sama untuk menyaring cairan yang menembus permukaan. Sulia dapat menutupi
permukaan yang bersebelahan dan semuanya bergerak serempak dalam arah yang

19
sama untuk menyaring cairan yang menembus permukaan. Mikrofag elektron
mengungkapkan bahwa flagela dan silia memiliki organisasi dalam yang terdiri
sembilan pasang mikrotubul yang mengitari dua mikrotubul lain. Flagela dan silia
muncul dari badan dasar sitoplasma. Badan dasar mempunyai struktur dalam yang
mirip struktur flagelabedanya, ada sembilan triplet sebagai ganti
pasanganmikrotubul, yang kosong di tengahnya. Sewaktu sel berflagelamembelah
sering menghilang dan flagela baru akan tumbuh dari badan dasar. Mekanisme,
pergerakkantidak diketahui, tapi flagela yang dipisahkan dari sel dapat bergerak
sendiri.
2.10 Sel tumbuhan
Terdapat 3 keistimewaan yang khas pada sel tumbuhan dibandingkan
dengan sel hewan yakni dinding sel dengan selulosa, vakuola dan plastid,
khususnya kloproplas. Kloroplas hanya terdapat pada tumbuhan dan beberapa
protista misalnya ganggang hijau (sianbakteria) mempunyai struktur mirip dengan
kloroplas. Hewan taidaak mempunyai kloroplas.
2.11 Batasan tentang Kehidupan
Virus merupakan salah satu batasan kehidupan karena mempunyai banyak
sifat kehidupan, adapun beberapa sifat virus yakni

1. Hanya memiliki satu macam asam nukleat ADN/ARN dengan


selubung protein.
2. Ukuran virus sangat kecil, dalam ukuran milimikorn. Dengan ukuran
tersebut, virus hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop elektron.
3. Virus tidak memiliki membran sel, sitoplasma, dan inti sel karena virus
bukan termasuk sel.
4. Virus tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan organisme
hidup lain.
5. Virus memiliki bentuk dan ukuran yang bermacam-macam dan hanya
akan aktif pada organ/makhluk yang spesifik.

20
21
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
1. Fisiologi tumbuhan merupakan ilmu yang mengkaji mengenai proses kehidupan
yang sering mirip atau identik pada banyak organisme.
2. Sel prokariotik salah satunya adalah bakteri dan ganggang hijau-biru. Sel
prokarotik biasanya terlihat seperti selaput tipis, sebagian besar terdiri atas lipid
dan protein yang disebut dengan membrane.
3. Sebagian besar struktur umum sel prokariot terdapat juga pada sel eukariot,
namun pada sel eukariot memiliki beberapa struktur tambahan yang sebagian
besar terbungkus oleh membrane.
4. Dinding sel merupakan bagian terluar dari sel yang biasanya berfungsi untuk
melapisi atau menyelimuti sel protista, sel cendawan dan sel tumbuhan. Dinding
sel terdiri dari dua yaitu sel primer dan sel sekunder.
5. Protoplasma dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yakni, sitoplasma, nukleus
dan vakuola. Semua sel eukariot mempunyai sitoplasma dan paling tidak satu
nukleus pada sel mudanya.
6. Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membrane sel. Adapun
komponen sitoplasma diantaranya ialah membrane plasma atau plasmalema,
sistem endomembran, golgi seperti halnya plasmalema, rangka sel, ribosom,
mitokondria, dan plastid.
7. Nukleus bukan organel yang berdiri sendiri dan harus mendapatkan proteinnya
dari sitoplasma. Ia sering merupakan organel sel yang paling mencolok,
berbentuk bulat atau memanjang.
8. Benda khas di sel tumbuhan selain dinding sel dan plastid ialah vakuola.
a. Peran Vakuola dalam turgiditas dan bentuk sel yang dimaksud ialah fungsi
memelihara turgor dan mempertahankan volume yang besar merupakan
fungsi statis

22
b. Vakuola untuk penyimpanan penimbunan, vakuola merupakan tempatuntuk
menampung hasil buangan sel dan kelebihan mineral yang diambil oleh
tumbuhan Tempat penyimpanan hasil buangan, merupakan salah satu peran
penting vakuola. Beberapa senyawa ini terperangkap di vakuola
c. Vakuola sebagai lisosom, vakuola berlaku sebagai lisosom mengandung
enzim pencerna (hidrolitik) yang memecah bahan yang diserap atau enzim
ini mencerna protoplasma setelah sel mati dan merusak membran lisosom
d. Peran pada homeostatis, homeostatis adalah kecenderungan beberapa
parameter fisiologi untuk dipertahankan pada suatu tingkat yang boleh
dikatakankonstan. Vakuola memegang peran penting dalam
mempertahankan pHsitosol yang konstan. Kelebihanion hidrogen di sitosol
akan dipompa masuk ke vakuola. Salah satu contoh yakni, Rasa masam
yang tajam pada jeruk karena konsentrasj asam sitrat yang tinggi di vakuola
e. Proses metanolik dalam vakuola, beberapa reaksi kimia pada sel hidup
terjadi vakuola misalnya, tahap akhir sintesis etilen
f. Asal mula vakuola, asal mula vakuolaberasal dari sel muda yang aktif
membelah di titik tumbuh batang dan akar mempunyai vakuola sangat kecil.
Banyak diantaranya mungkin terbentuk dari ER.
9. Flagela dan silia, flagela dan silia pada umumnya ditemukan pada ganggang
cendawan, protozoa, hewan kecil (mikrokospik) lain. Struktur serupa rambut ini
keluar dari permukaan sel dan sanggup bergerak maju mundur dengan
kecepatan tinggi. Yang panjang biasanya disebut flagela dan yang pendek
disebut silia.
10. Sel tumbuhan, terdapat 3 keistimewaan yang khas pada sel tumbuhan
dibandingkan dengan sel hewan yakni dinding sel dengan selulosa, vakuola dan
plastid, khususnya kloproplas.
11. Virus merupakan salah satu batasan kehidupan karena mempunyai banyak sifat
kehidupan,salah satunya adalah hanya memiliki satu macam asam nukleat
ADN/ARN dengan selubung protein.

23
3.2 Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya kami akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah
yang kami buat dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat
dipertanggung jawabkan. Sedangkan saran kami bagi pembaca yakni agar setelah
membaca makalah ini yaitu diharapkan mampu mengetahui materi tentang fisiologi
tumbuhan dan sel tumbuhan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Salisbury, FB. Ross, CW. 1991. Fisiologi Tumbuhan. ITB: Bandung.

Wibowo, Y. Wijaya, A. Surastuti, E. Ridarwati, S. Nunung. 2005. Struktur Sel Tumbuhan


dan Hewan. Pendidikan Biologi FMIPA UNY: Yogyakarta

Nurwahyuni, I. Elimasni. Rahayu, S. Sofyan,Z. Sinaga, R. 2016. Fisiologi Tumbuhan.


Departemen Biologi. Sumatera Utara.

Hendra, S. 2014. Fisiologi Tumbuhan. https://www.scribd.com/doc/250071013/Jurnal-


Fisiologi-Tumbuhan. diakses 13 Pebruari 2020.

25

Anda mungkin juga menyukai