KELOMPOK
Nama/NIM:
1. Nita Nurlina (P27838114001)
2. Yosep Kurniawan (P27838114004)
3. M. Taufik Nur Rohman (P27838114005)
4. Anggit Ananda Solichin (P27838114011)
Kata Pengantar
Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya, karena atas perkenanNYA Kami dapat menyelesaikan praktikum dan
laporan General X-Ray 3 Fasa dengan baik dan tepat waktu.
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui X-ray 3 Fasa secara umum dan
mempelajari komponen apa saja yang menjadi penyusun General X-Ray 3 Fasa, serta
bagaimana konsep dan cara kerja serta cara pengukurannya.
Dengan selesainya laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Dosen Mata kuliah Praktikum Peralatan Radiologi III, Bapak Tri Bowo
Indrato.
2. Orangtua dan keluarga penulis yang selalu mendoakan serta mendukung
pembuatan laporan ini.
3. Teman-teman sekelompok dan teman-teman angkatan EMT-02 yang sudah
membantu menyusun dan memberi saran penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan praktikum ini
dapat bermanfaat.
Penulis.
2
Pendahuluan
Radiologi adalah ilmu kedokteran untuk melihat bagian tubuh manusia dengan
menggunakan pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik
maupun gelombang mekanik.
1. Tujuan
3
2. Alat dan Bahan
a. Alat
- Multimeter
b. Bahan
- Control table
- HTT Tank
- Patient table
4
Sekunder HTT dihubungkan dengan rectifier sebagai penyearah gelombang
dengan 4 output, dimana +V1 akan terhubung ke kontaktor tabung anoda untuk
pemilihan tabung, yang tediri dari beberapa tabung yaitu tabung Radiografi I,
Radiografi II, atau tabung fluroscopy. Output –V1 & +V2 terhubung ke mA dan
ground yang berfungsi penunjuk arus tabung, dimana hal ini untuk safety user.
Pada primer trafo filament ada 2 input yang dihubungkan ke salah satu phase
R, S, atau T; sedangkan input satunya dihubungkan ke 0. Input dengan pengaturan
seperti saklar itu digunakan untuk pemilihan berapa besar mA yang dibutuhkan,
sehingga dari mA tersebut akan otomatis memilih filament small focus / large
focus. Output –V2 terhubung ke common, dan trafo filament entah large atau
small focus yang disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian dari sekunder HTT
–V2, common dan output trafo filamen terdapat 3 set kontaktor yang masing-
masing untuk mengendalikan/mengatur sambungan tegangan ke katoda pemilihan
tabung yaitu tabung radiografi I, radiografi II, atau tabung fluoroscopi.
4. Pembahasan
Mungkin semua sudah tahu apa itu rangkaian star delta? Dan apa fungsi dari
rangkaian star delta itu sendiri. Untuk yang belum tahu akan saya jelaskan secara
singkat. Rangkaian star delta adalah rangkaian instalasi motor dengan sambungan
bintang segitiga (Y∆), atau lebih dikenal dengan nama koneksi star delta. lalu apa
fungsi dari koneksi motor secara star delta itu? Fungsi dari koneksi star delta adalah
untuk menurunkan atau mengurangi besarnya arus start motor.
Bagaimana teori atau metode koneksi star delta ini bisa menurunkan besarnya arus
starting motor? sebelumnya tentu kita tahu besarnya tegangan dan arus itu berbanding
terbalik. Semakin besar tegangan maka arus akan semakin kecil begitu sebaliknya
semakin kecil tegangan maka arus akan semakin besar. Bagaimana itu terjadi ?untuk
menjawab itu kita harus tahu dulu, hubungan antara daya ( P ), tegangan( V ) , dan
arus ( I ).
5
Dari rumus diatas tentu kita sudah mengerti. Coba anda hitung berapa
besarnya arus ( I )?, dengan daya (P) yang sama, coba anda bagi dengan tegangan(V)
yang berbeda. Tentu saja hasilnya sudah bisa ditebak, dengan tegangan yang besar
maka arus akan kecil, begitu juga sebaliknya. Lalu apa hubungannya rumus diatas
dengan rangkaian star delta?? Pada koneksi star delta ada perbedaan antara besarnya
tegangan pada koneksi star dan besarnya tegangan pada koneksi delta.
6
instalasi/penyambungan star delta sesuai standar yang benar. Melakukan instalasi
sesuai standar yang benar itu sangat penting agar kita tidak dirugikan dengan
pemasangan instalasi yang salah/ngawur. Contohnya pada koneksi delta jika pada
pemasangannya kita tidak berhati-hati dan tidak sesuai dengan standar tentu bisa
membuat koneksi motor tersebut kehilangan salah satu fasa (phase loss). Dan apa
akibatnya bila motor 3 fasa dioperasikan dengan kehilangan salah satu fasa?, tentu
saja lilitan motor akan terbakar dalam waktu singkat atau jika anda beruntung
mungkin akan membuat breaker atau protector(overload relay) cuma trip. Tetapi itu
dengan catatan jika anda memasang atau mensetting breaker dan protector dengan
standar yang benar. Tentu kita tidak ingin kedua hal tersebut terjadi dan merugikan
kita. Karena itulah standarisasi SPL (single point lesson) begitu penting dan selalu
terapkan di semua perusahaan.
Gambar koneksi star dan koneksi delta
Gambar diatas bisa menjadi patokan bagaimana melihat koneksi star delta yang
benar dan salah. Contohnya secara sederhana begini, jika anda perhatikan gambar
pada sebuah rangkaian daya star delta anda bisa melihat pada koneksi starnya apakah
mirip dengan star/bintang, dan pada koneksi deltanya apakah mirip delta/segitiga
seperti gambar koneksi star delta diatas. Jika itu mirip atau sama bisa dipastikan
7
rangkaian daya itu benar. Dan juga perlu diingat jika anda ingin membalik putaran
motor pada rangkaian star delta dengan membalik salah satu tegangan maka anda juga
harus membalik salah satu tegangan pada satu sisi yang lain.
Contohnya dengan tegangan fasa 220V berapa tegangan line untuk hubung star dan
hubung delta?
Tegangan pada sambungan star --- V line = . V fasa = 1.73 . 220V = 380V
Kesimpulan dari rangkaian star delta. Setelah panjang lebar penjelasan tentang star
delta, kita bisa menarik kesimpulan kalau pemasangan instalasi motor itu harus sesuai
standar yang benar agar tidak terjadi hasil yang tidak diinginkan seperti lilitan motor
terbakar dikarenakan phase loss, hubungan singkat atau sebab-sebab lainnya.
Khususnya kita harus berhati-hati pada motor yang label terminalnya sudah hilang
8
atau motor hasil repairan/perbaikan yang mungkin sudah tidak sesuai lagi antara
terminal dan lilitannya. Jadi kita harus bisa tentukan dulu mana U1U2, V1V2, dan
W1W2. Baca juga artikel tentang "membalik arah putaran motor star delta".
B. Sejarah Sinar-X
9
studinya di Zurich, pada sebuah institut dengan nama Federal Polytechnic Institute
yang kini bernama ETH Zurich. Setelah berhasil masuk, Rontgen memilih untuk
mengambil jurusan mechanical engineering. Pada tahun 1869, ia lulus dengan gelar
Ph.D dari University of Zurich dimana ia bertemu Professor August Kundt yang ia
ikuti terus hingga University of Strassburg pada tahun 1873. Mulai tahun 1874,
Rontgen menjadi tenaga pengajar bermula dari University of Strassburg dan
dilanjutkan sebagai professor di Academy of Agriculture di Hohenheim,
Wurttemberg. Ketika pada tahun 1888 dia menjabat sebagai salah satu orang dalam
kursi fisikawan di University of Wurzburg, dia tak pernah menyangka bahwa ia akan
menjadi penulis sejarah ditemukannya sinar X – sinar Rontgen.
Pada tahun 1895, Rontgen sedang menginvestigasi tentang efek eksternal dari
berbagai macam perlengkapan tabung vakum – perlengkapan peninggalan dari
Heinrich Hertz, Johann Hittorf, William Crookes, Nikola Tesla, dan Philipp von
Lenard – ketika ada arus listrik yang dilewatkan melalui mereka hingga ia tak sengaja
melihat sebuah layar barium platinocyanide yang bercahaya di laboratoriumnya ketika
ia sedang melakukan generasi terhadap sinar katoda dalam tabung Crooke dengan
jarak yang agak jauh setelah sebelumnya pada bulan November, ia melakukan
eksperimen menggunakan tabung Lenard di mana kemudian ia menambahkan jendela
aluminium untuk membuat sinar katoda keluar dari tabung, tapi malah menyadari
sinar katoda tadi menyebabkan efek fluorescent.
Pada siang hari tanggal 8 November 1895, sejarah ditemukannya sinar X – sinar
Rontgen – dimulai dengan Rontgen yang sudah yakin untuk melakukan pengetesan
ide yang ia miliki. Dengan hati-hati, ia membuat penutup dari kardus hitam yang sama
dengan yang ia gunakan pada tabung Lenard. Sebelum percobaan dilakukan, Rontgen
menggelapkan ruangan tempat tes dilakukan untuk mengetahui tingkat kegelapan dari
penutup kardus itu. Ketika Rontgen melewatkan tegangan lewat coil Ruhmkorff, ia
yakin bahwa penutup tersebut kedap cahaya dan siap memulai bagian berikutnya
dalam sejarah ditemukannya sinar X – sinar Rontgen. Pada masa inilah Rontgen
menyadari ada sebuah kilau lemah yang berasal dari sebuah bangku beberapa kaki
dari tabung. Rontgen berspekulasi bahwa ada sebuah sinar baru yang bertanggung
jawab akan hal ini, dan ia kembali melakukan eksperimen serta menuliskan beberapa
catatan. Percobaan pertama dari sinar baru yang diberi nama “sinar X” oleh Rontgen
10
ini baru dilakukan 2 minggu setelah penemuannya dimana ia mengambil foto sinar-X
menggunakan tangan dari istrinya, Anna Bertha. Ketika Anna Bertha melihat
tulangnya dan berteriak “Aku telah melihat kematianku!” inilah orang-orang
menganggap penemuan sinar X mulai tercatat sebagai bagian dari perkembangan
teknologi fisika.
11
D. Bagian – bagian Pesawat Rontgen
1) Control Table
1. Main Switch
Berfungsi untuk menghubungkan supply listik PLN dengan pesawat roentgen.
3. Autotrafo
Berfungsi untuk memindahkan daya listrik dari satu rangkaian ke rangkaian lain
dengan cara menaikkan atau menurunkan tegangan keseluruh pesawat. Autotrafo
12
adalah transformator yang kumparan primer dan kumparan sekundernya menjadi
satu dalam satu core.
13
2) HTT Tank
Berfungsi untuk memberikan beda potensial antara anoda dan katoda dimana
anoda harus selalu mendapat polaritas positif dan katoda harus selalu
14
mendapat polaritas negatif agar elektron-elektron bebas yang ada disekitar
katoda dapat ditarik ke anoda.
2. Trafo Filament
Berfungsi sebagai sumber elektron dan juga sebagai katoda..
Terdiri dari bahan Tungsten yang mempunyai titik lebur yang tinggi 3600 oC
dengan nomor atom 74. Filamen ini berfungsi sebagai sumber elektron dan
juga sebagai katoda
3. Rectifier
Berfungsi sebagai penyearah tegangan tinggi sebagai input anoda agar kualitas
gambar yang dihasilkan lebih bagus.
4. Tube selector switch
Berfungsi untuk memilih tabung yang akan digunakan.
5. Olie
Berfungsi sebagai pendingin dan isolator.
1. Tube Housing
15
Dinding bagian luar tabungdisebut rumah tabung ,terbuat dari metal, bagian
dalamnya terbuat dari lapisan timbal (Pb), Fungsi dinding ini agar dapat
menekan radiasi yang tidak dibutuhkan. Rumah tabung juga dilengkapi
sambungan kabel tegangan tinggi yaitu kabel dari HTT.
2. Insert Tube
Terbuat dari kaca (pyrex) yang tahan panas, karena pada saat pengeksposan
hanya ada 1% sinar-X, dan 99%nya adalah panas. Di dalam insert tube
terdapat bagian-bagian yaitu tabung kaca hampa udara, anoda dan katoda.
a. Anoda
Elektroda positif biasa juga disebut sebagai target jadi anoda disini
berfungsi sebagai tempat tumbukan elektron. Ada 2 macam anoda yaitu
anoda diam dan anoda putar.
1) Anoda diam (Stationary Anode)
Anoda diam pada tabung sinar-X terbuat dari plat tungsten kecil karena
lebih efisien dalam menghasilkan sinar-X, dan mempunyai titik lebur
yang tinggi sekitar 3400oC sehingga mampu menahan suhu tinggi yang
dihasilkan dan juga tungsten baik untuk menyerap panas.
16
2) Anoda putar (rotating anode)
Anoda putar terbuat dari bahan tungsten. Perputaran anoda dalam tabung sinar-X
tersebut mengakibatkan tumbukan berkas elektron akan merata dan mampu
menahan panas yang ditimbulkan dari tumbukan berkas elektron tersebut,
walaupun dengan waktu eksposi yang lama.
b. Katoda
17
Disebut juga katoda langsung yaitu filament yang sekaligus berfungsi
sebagai katoda.
2) Katoda Indirect
Disebut juga katoda tak langsung yaitu filament hanya berfungsi
sebagai sumber elektron sedangkan katodanya dipisah (didepan
filament), katodanya bisa terhubung dengan transformator filament
atau dengan sumber lain.
Pada katoda juga dipasang Focussing Cup yaitu alat yang menyerupai
mangkok untuk mengfokuskan jalannya electron dari anoda ke
katoda.
3. Kolimator
Kolimator merupakan salah satu bagian dari pesawat sinar-X yang memiliki
fungsi untuk pengaturan besarnya ukuran lapangan radiasi. Kolimator
memiliki beberapa komponen yaitu lampu kolimator, plat timbal pembentuk
lapangan, meteran untuk mengukur jarak dari fokus ke detektor atau ke film,
tombol untuk menghidupkan lampu kolimasi, dan filter Aluminium (Al)
dan/atau tembaga (Cu) sebagai filter tambahan.
4. Filter
Filter sebagai penyaring berkas sinar-X yang mempunyai panjang gelombang
pendek. Dimana jenis panjang gelombang tersebut dapat mengakibatkan
kanker kulit.
5. Stator
Berfungsi sebagai alat untuk memutar anoda. Rotor atau stator ini hanya
terdapat pada tabung sinar x yang menggunakan anoda putar.
6. Oli dialase
18
Oli dialase yang berfungsi sebagai bahan isolasi tegangan tinggi dan juga
sebagai pendingin tabung rontgen.
4) Patient Table
1. Meja
Sebagai tempat pasien melakukan pemeriksaan.
2. Motor sliding/Teltling
Sebagai control gerakan meja pasien dalam posisi sliding atau tiltling.
3. Bucky kaset
Tempat menaruh kaset
4. Moving Grid
Untuk menahan radiasi hambur agar kualitas gambar yang dihasilkan makin
bagus.
5. Spot film device
19
Untuk merekan gambar saat dilakukan kegiatan fluoroskopi.
Salah satu penggunaan sinar X dalam dunia medis adalah sebagai radiograf.
Radiograf sendiri merupakan gambar sinar X yang didapat dari meletakkan bagian
dari tubuh pasien di depan sebuah pelacak sinar X dan kemudian menyinarinya
menggunakan gelombang sinar X pendek. Karena tulang memiliki banyak kalsium,
mereka dapat menyerap sinar X secara efektif. Kegunaan lain dari sejarah
ditemukannya sinar X – sinar Rontgen – dalam dunia medis ialah dalam Tomografi
Terkomputasi (CT Scanning), sebuah model medical imaging dimana gambar-gambar
tomografik atau potongan dari beberapa area tubuh diambil melalui sinar X dua
dimensi yang besar.
20
Selain dunia medis, penggunaan sinar X ada dalam beberapa bidang termasuk
diantaranya adalah:
Kristalografi sinar X
Astronomi sinar X
Mikroskopik sinar X
Kilau sinar X
Radiografi industri
CT industri
Penggunaan sinar X dalam lukisan untuk mengetahui underdrawing
Pengamanan bandara
Kontrol perbatasan negara
Seni sinar X
Sinar X penghilang rambut
Faktanya, meskipun sinar X menyumbang 50% dari total radiasi yang ada di Amerika
Serikat, banyak kemajuaan teknologi terutama di bidang medis yang berhutang
kepada sejarah ditemukannya sinar X – sinar Rontgen.
G. Proteksi Radiasi
Proteksi radiasi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknik yang
membahas tentang kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan
21
pemberian perlindungan terhadap seseorang atau sekelompok orang dari
kemungkinan akibat negative dari radiasi pengion.
Tujuan proteksi radiasi adalah membatasi peluang terjadinya resiko
stokastik dan mencegah terjadinya efek non stokastik. Misalkan katarak pada
lensa mata, dan kerusakan sel kelamin yang mengakibatkan kemandulan
merupakan efek non stokastik, sedangkan efek genetic dianggap sebagai efek
stokastik.
22
Pengendalian bahaya radiasi melalui pembatasan waktu kerja (bekerja
sesingkat mungkin: Dosis = laju dosis x waktu) pengendalian jarak kerja
(bekerja sejauh mungkin, laju dosis x jarak2 = konstan) dari sumber
radiasi, dan penggunaan penahan radiasi (sehelai kertas untuk radiasi alfa,
aluminium atau plexiglass untuk radiasi beta, dan timbale untuk radiasi
gamma dan sinar X).
5. Daftar pustaka
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090304173110AAjmMoU
http://felt-o-licious.blogspot.co.id/2014/12/sejarah-ditemukannya-sinar-x-
sinar.html
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.co.id/2013/08/Rangkaian-Star-Delta.html
http://medicareku.blogspot.co.id/2016/04/laporan-pratikum-peralatan-
radiologi.html
http://gonnabefine23.blogspot.co.id/2010/03/rancangan-pesawat-rontgen-
konvensional.html
http://ilmuradiologi.blogspot.co.id/2011/03/tabung-sinar-x.html
http://electromedicalengineering.blogspot.co.id/2008/12/dasar-dasar-pesawat-
rontgen.html
23
http://wanona-muti.blogspot.co.id/2012/05/pesawat-sinar-x.html
http://roes-rusmanto.blogspot.co.id/2012/06/kolimator-pesawat-sinar-x-dan.html
H. Lampiran
1. Gambar Rangkaian
2. Pengukuran
24
Di sekunder HTT terdapat 6 trafo dan tersambung dengan sistem star,
dimana X2 tersambung dengan Y2 dan Z2. Sedangkan X3
tersambung dengan Y3 dan Z3.
25