Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya memiliki mata
pencaharian sebagai seorang petani. Begitu banyaknya pulau dan daratan membuat
bidang pertanian berkembang dengan sangat pesat. Dukungan iklim dan cuaca yang
baik juga menjadi faktor pendorong kemajuan sektor ini. Untuk meningkatkan hasil
pertanian, menggunakan alat dan mesin pertanian merupakan solusi terbaik.

Teknologi tidak dapat dipisahkan di dalam kehidupan manusia. Kehadiran teknologi


dapat mempermudah seluruh bidang kehidupan manusia. Begitu juga halnya dengan
bidang bercocok tanam ini. Sudah sejak dahulu sektor pertanian sebagai penopang
perekonomian negara. Sampai saat ini pun sektor pertanian masih tetap menyumbang
devisa yang cukup besar bagi perekonomian negara. Bahkan pada saat Indonesia
dilanda krisis ekonomi yang menghancurkan perekonomian negara, sektor pertanian
melalui agribisnis dan agroindustri justru dapat terus berkembang menjadi penyelamat
perekonomian Negara.

Namun, dengan sumber daya yang melimpah, proses perkembangan dan


modernisasi sektor pertanian Indonesia berjalan sangat lambat. Salah satu indikatornya
yaitu produktivitas pertanian yang cenderung menurun dan petani sebagai ujung
tombaknya sebagian besar berada di bawah garis kemiskinan. Penyebabnya antara
lain penerapan teknologi disektor pertanian yang masih rendah.

Teknologi dalam pertanian adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan


pekerjaan dan menghasilkan output yang lebih baik. Pembangunan pertanian tanpa
teknologi ialah hal yang mustahil. Keduanya berjalan secara beriringan saling mengikat.
Dalam pembangunan pertanian tentu akan sangat berbeda dalam segi kepraktisan
maupun hasil tani apabila petani tersebut mengadopsi teknologi dibandingkan memakai
cara tradisional.
Teknik pertanian meliputi usaha tani (teknik penanaman, pemupukan, pengairan
perlindungan tanaman secara terpadu ) dan pasca panen (pengolahan hasil
pengenalan alat perontol yang dapat menekan kehilangan hasil, penyimpanan hasil
pertanian yang dapat meningkatkan kualitas produk pertanian ) dan teknologi yang
digunakan dalam pertanian, seperti mesin – mesin.

Dengan memandang pentingnya hal-hal yang diatas maka perlunya mengetahui


atau mencari data dalam pengolahan tanah atau lahan yang baik agar tercapainya hasil
panen yang sesuai dengan keinginan petani, maka dari itulah salah satu yang bisa
mendukung dalam mendapatkan data yang diperlukan dalam pengolahan tanah atau
lahan yaitu melalui kegiatan praktek lapangan yang berkaitan dengan ALSINTAN.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari praktik ALSINTA ini yaitu untuk mengetahui macam-macam
Alsintan yang ada di POLBANGTAN GOWA, serta untuk mengetahui bagaimana cara
pengoperasian dan pemeliharaan alsintan.
BAB II

PELAKSANAAN

A. Motor Bakar Dalam

Motor bakar dalam adalah motor atau mesin yang sumber tenaganya berasal dari
pengembangan gas-gas panas bertekanan tinggi hasil pembakaran campuran bahan
bakar dan udara, yang berlangsung di dalam ruang tertutup dalam mesin yang disebut
ruang bakar. Yang termasuk dalam mesin pembakar dalam adalah mesin 2 tak dan 4
tak.
1) Mesin Bakar Bensin 2 Tak dan 4 Tak

Motor bakar 2 tak adalah mesin pembakaran dalam satu siklus pembakarn akan
mengalami dua langkah piston, berbeda dengan motor 4 tak yang mengalami empat
langkah piston dalam satu kali siklus pembakaran.

a.) Prinsip Kerja Motor 2 tak

1. langkah isap dan kompresi

Piston bergerak ke atas. Ruang dibawah piston menjadi vakum/hampa udara,


akibatnya udara dan campuran bahan bakar terisap masuk ke dalam ruang dibawah
piston. Sementara dibagian ruang atas piston terjadi langkah kompresi, sehingga udara
dan campuran bahan bakar yang sudah berada di ruang atas piston suhu dan
tekanannya menjadi naik. Pada saat 10-5 derajat sebelum TMA, busi memercikan
bunga api, sehingga campuran udara dan bahan bakar yang telah naik temperatur dan
tekanannya menjadi terbakar dan meledak.

2. Langkah usaha dan buang

Hasil dari pembakaran tadi membuat piston bergerak ke bawah. Pada saat piston
terdorong ke bawah/bergerak ke bawah, ruang di bawah piston menjadi
dimampatkan/dikompresikan. Sehingga campuran udara dan bahan bakar yang berada
di ruang bawah piston menjadi terdesak keluar dan naik ke ruang diatas piston melalui
saluran bilas. Sementara sisa hasil pembakaran tadi akan terdorong ke luar dan keluar
menuju saluran buang, kemudian menuju knalpot.

Langkah kerja ini terjadi berulang-ulang selama mesin hidup.

b.) Prinsip Kerja Motor 4 tak

1. Langkah isap

Piston bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah). Dalam langkah
ini, campuran udara dan bahan bakar diisap ke dalam silinder. Katup isap terbuka
sedangkan katup buang tertutup. Waktu piston bergerak ke bawah, menyebabkan
ruang silinder menjadi vakum, masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam
silinder disebabkan adanya tekanan udara luar (atmospheric pressure).

2. Langkah kompresi

Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan
bakar dikompresikan/dimampatkan. Katup isap dan katup buang tertutup. Waktu torak
mulai naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) campuran udara dan
bahan bakar yang diisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan temperaturnya
menjadi naik, sehingga akan mudah terbakar.

3. Langkah usaha

Piston bergerak dari TMA ke TMB. Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga
untuk menggerakan kendaraan. Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada saat
langkah kompresi, busi memberi loncatan bunga api pada campuran yang telah
dikompresikan. Dengan terjadinya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas
pembakaran yang tinggi mendorong torak kebawah. Usaha ini yang menjadi tenaga
mesin (engine power).
4. Langkah buang

Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini, gas yang terbakar dibuang
dari dalam silinder. Katup buang terbuka, piston bergerak dari TMB ke TMA
mendorong gas bekas pembakaran ke luar dari silinder. Ketika torak mencapai TMA,
akan mulai bergerak lagi untuk persiapan berikutnya, yaitu langkah isap.

2) Motor Bakar Diesel

Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin pemicu
kompresi) adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi
untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke
dalam ruang bakar. Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin
gas. Mesin diesel memiliki efisiensi termal terbaik dibandingkan dengan mesin
pembakaran dalam maupun pembakaran luar lainnya, karena memiliki rasio kompresi
yang sangat tinggi. Mesin diesel kecepatan-rendah (seperti pada mesin kapal) dapat
memiliki efisiensi termal lebih dari 50%.Mesin diesel dikembangkan dalam versi dua-tak
dan empat-tak.

Prinsip Kerja Mesin Diesel

Mesin diesel menggunakan prinsip kerja hukum Charles, yaitu ketika udara
dikompresi maka suhunya akan meningkat. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin
diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat dengan rasio kompresi antara 15:1 dan
22:1 sehingga menghasilkan tekanan 40-bar (4,0 MPa; 580 psi), dibandingkan dengan
mesin bensin yang hanya 8 hingga 14 bar (0,80 hingga 1,40 MPa; 120 hingga 200 psi).
Tekanan tinggi ini akan menaikkan suhu udara sampai 550 °C (1022 °F). Uap bahan
bakar kemudian menyala akibat udara yang terkompresi tinggi di dalam ruang bakar.

Awal penguapan bahan bakar ini menyebabkan sebuah waktu tunggu selagi
penyalaan, suara detonasi yang muncul pada mesin diesel adalah ketika uap mencapai
suhu nyala dan menyebabkan naiknya tekanan diatas piston secara mendadak. Oleh
karena itu, penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston
mendekati (sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi.
Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang
dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Tingginya
kompresi menyebabkan pembakaran dapat terjadi tanpa dibutuhkan sistem penyala
terpisah (pada mesin bensin digunakan busi), sehingga rasio kompresi yang tinggi
meningkatkan efisiensi mesin.

a.) Keuntungan Mesin Diesel

 Mesin diesel membakar lebih sedikit bahan bakar daripada mesin bensin untuk
menghasilkan kerja yang sama karena suhu pembakaran dan rasio kompresi
yang lebih tinggi.
 Tidak ada tegangan listrik tinggi pada sistem penyalaan, sehingga tahan lama
dan mudah digunakan pada lingkungan yang keras.
 Daya tahan mesin diesel umumnya 2 kali lebih lama daripada mesin bensin
karena suku cadang yang digunakan telah diperkuat.
 Bahan bakar diesel dapat dihasilkan langsung dari minyak bumi. 6.) Untuk
beban parsial berapapun, efisiensi bahan bakar (massa yang dibakar per energi
yang dihasilkan) hampir konstan untuk mesin diesel, sedangkan pada mesin
bensin akan proporsional.
b.) Kekurangan Mesin Diesel
 Tidak seperti mesin bensin yang sebagian besar suaranya berasal dari knalpot
atau sistem pembuangan, pada mesin Diesel kebisingan berasal dari mesin itu
sendiri. Hal ini dapat kita dengar dengan mudah tanpa bantuan alat apapun.
 Mesin Diesel punya rasio kompresi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, mesin ini
harus dibangun dengan material yang lebih kuat. Implikasinya, harganya akan
lebih mahal.
B. Hand Traktor
Traktor tangan (hand tractor) merupakan sumber penggerak dari implemen
(peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah.
Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang serba guna, karena dapat
digunakan untuk tenaga penggerak implemen yang lain, seperti : pompa air, alat
prosesing, trailer, dan lain-lain.
a ) Pemeliharaan
Berikut adalah beberapa cara merawat dan memelihara traktor agar awet dan
menguntungkan :
 Sebelum dan sesudah penggunaan traktor mur-baut dan pengikat lain harus
diperiksa. JIka dibiarkan kendur akan berakibat bagian-bagian traktor lepas atau
patah, atau menimbulkan kerusakan yang lebih berat.
 Ketegangan v-belt harus tepat. Belt yang dipakai cukup lama akan mengembang
dan berakibat kendur, yang akan menyebabkan terjadinya slip. Belt yang terlalu
kencang akan mudah rusak dan putaran mesin menjadi terhambat.
 Tangki harus terisi cukup bahan bakar, karena tangki kosong akan
menyebabkan masuknya udara ke saluran bahan bakar, sehingga traktor akan
sulit dihidupkan. Pada saat traktor di simpan sebaiknya jangan biarkan tangki
kosong, karena hal ini akan menyebabkan terjadinya pengembunan. d. Saringan
bahan bakar
 Buka dan bersihkanlah saringan udara secara berkala. Bahan-bakar yang masuk
kedalam ruang pembakaran harus betul-betul bersih. Bahan bakar yang kotor
akan menyumbat lubang nozele.
 Periksa keberadaan air dan kebersihan ram radiator.
 Tekanan ban harus standart (16,5 psi). Tidak boleh terlalu keras atau kempes.
Tekanan kedua ban juga harus sama.
 Lumasi bagian traktor seperti jari kopling dan cam/pengait kopling utama shingga
tidak mdah berkarat.
b.) Cara Pengoperasian
A. Menghidupkan Traktor Tangan
Sebelum Menghidupkan mesin traktor lakukan pengecekan terhadap komponen
berikut:
a. Cek Tanki bahan bakar dan air radiator, pastikan bahan bakar terisi dan air radiator
terisi penuh sesuai batas rekomendasi.
b. Pastikan V-belt dalam posisi kendur/ tidak bekerja (tidak meneruskan tenaga/
putaran). Tuas kopling utama tidak ditarik/ dalam posisi OFF.
c. Cek Tekanan angin pada ban karet.
d. Sebelum menghidupkan traktor pastikan posisi traktor ditempat yang datar.
e. Tarik Tuas Gas sedikit sampai melewati batas “STOP” Jangan terlalu dalam/ penuh.
f. Hidupkan Mesin dengan Engkol.
Mula-mula Engkol dipasang kemudian sambil menarik alat penurun kompresi
(dekompresi level) engkol diputar beberapa kali secara bertahap dari perlahan hingga
cepat kemudian tuas engkol dilepas bersamaan dengan tuas dekompresi. Perhatian:
dalam melepaskan tuas engkol dari poros engkol tuas tetap dipegang erat.
g. Atur kembali tuas gas agar mendapat putaran mesin/ Rpm yang ideal (tidak terlalu
kencang tetapi tidak terlalu lemah karena mesin akan mati kembali).
C. Menjalankan Traktor
a. Setelah mesin hidup kemudian tarik batang penahan bagian depan “standar”
selanjutnya tarik tuas kopling utama.
b. Atur Stang Kemudi agar arah traktor lurus. Stang kemudi dipegang sdengan tangan
lentur tidak kaku.
c. Pindahkan traktor dari garasi/ lab ke Lapangan.
D. Memasang Implemen Pengolahan Tanah
a. Setelah Mencapai Lapangan, matikan mesin traktor kemudian ganti ban traktor
dengan roda besi.
b. Pasang Implemen pengolahan tanah (bajak pengolahan tanah pertama dan garu
untuk pengolahan tanah kedua)
E. Pengolahan Tanah
a. Setelah semua peralatan terpasang, hidupkan kembali mesin traktor.
b. Tarik Tuas persneling utama arahkan traktor agar lurus sesuai dengan areal lahan.
Kemudian atur Gas agar memperoleh Tenaga/ Traksi yang cukup untuk pengolahan
tanah.
c. Untuk membelokkan Traktor tarik tuas pembelok yang berada dibawah stang kemudi.
Untuk belok kiri maka tuas pembelok kiri yang ditarik sedangkan untuk belok ke kanan,
maka tuas pembelok kanan yang ditarik. Apabila tuas pembelok ditarik bersamaan
traktor akan berhenti bergerak. (tidak disarankan untuk menghentikan traktor hanya
untuk darurat)
d. Untuk mengganti implemen matikan dulu mesin traktor kemudian ganti implemen
sesuai kebutuhan.
C. Traktor Roda 4
Traktor roda empat merupakan suatu peralatan yang diciptakan oleh manusia yang
sangat bermanfaat untuk membantu meringankan tugas manusia terutamanya pada
kegiatan-kegiatan dibidang pertanian.
a.) Pemeliharaan
. Adapun cara pemeliharaannya yaitu:
b.) Cara Pengoperasian
A. Memulai menjalankan traktor roda empat
a. Lakukan langkah menghidupkan traktor
b. Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
c. Tuas rem parkir dilepas
d. Pedal kopling diinjak penuh
Tuas persneleng cepat lambat dibindah ke posisi “cepat” atau “lambat”
f. Tuas persneleng utama dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R).
g. Pedal kopling utama dilepas pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada saat mulai
jalan.
B. Menghentikan traktor
a. Gas dikecilkan pada posisi idle untuk mengurangi kecepatan
b. Injak pedal kopling sehingga posisi transmisi terlepas
c. Injak pedal rem, traktror akan berhenti.
d. Persneleng utama dan persneleng cepat lambat dinetralkan.
D. Transplanter
Rice transplanter merupakan alat penanam bibit padi dengan jumlah, kedalaman,
jarak dan kondisi penanaman yang dapat diseragamkan. Konsep alat ini adalah
memberikan jarak yang pas antara satu barisan padi dengan barisan padi lainnya.
Jarak antar baris ini dapat dimanfaatkan untuk memudahkan dalam melakukan
pemeliharaan tanaman padi.
a.) Pemeliharaan
 Mengganti oli mesinMatikan mesin sebelum mengganti oli dan pastikan tidak ada
sumber api disekitar mesin. Penggantian oli mesin dilakukan 50 jam pertama
dan setiap 150 jam.
 Membersihkan komponen filter udara
 Membersihkan busi
 Membersihkan filter bensin. Jika filter bensin berubah menjadi hitam dan kotor
maka segera ganti dengan yang baru.
 Mengganti oli transmisi
b.) Cara Pengoperasian
Cara Mengoperasikan Mesin Transplanter
a.Periksa Bahan Bakar, apakah cukup atau kurang bila kurang sebaiknya ditambah
dengan menggunakan bahan bakar murni dan berkualitas.
b.Pastikan posisi tuas operasi pada posisi netral semua/ lock
c.Putar saklar on/ off tempatkan tuas kopling utama pada posisi mati.
d.Tarik chooke bila diperlukan.
e.Starter mesin dengan menarik tali starter
f.Panaskan mesin lebih kurang 5 menit agar semua bagian-bagian yang bergerak dapat
terlumasi dengan baik
g.Atur posisi ketinggian mesin sesuai dengan kondisi lapangan
h.Tarik tuas kopling utama pada posisi nyala maka mesin penanam akan bergerak.
i. Jika ingin berhenti tarik kopling utama ke posisi mati, maka alat akan berhenti.
E. Sprayer
1.) Power Sprayer
Alat penyemprot (Sprayer) digunakan untuk mengaplikasikan sejumlah tertentu
bahan kimia aktif pemberantas hama penyakit yang terlarut dalam air ke objek semprot
(daun, tangkai, buah) dan sasaran semprot (hama-penyakit). Efesiensi dan efektivitas
alat semprot ini ditentukan oleh kualitas dan kuantitas bahan aktif tersebut yang
terkandung di dalam setiap butiran larutan tersemprot (droplet) yang melekat pada
objek dan sasaran semprot.
Sprayer adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan
atau suspensi menjadi butiran cairan (droplets) atau spray. Sprayer merupakan alat
aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan
pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Sprayer juga didefinisikan sebagai alat
aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan
pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Kinerja sprayer sangat ditentukan
kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu
sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan
disemprotkan.
Fungsi utama sprayer adalah untuk memecahkan cairan yang disemprotkan
menjadi tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara merata pada objek yang
dilindungi.
Kegunaan khusus sprayer sebagai berikut:
1. Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama.
2. Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit.
3. Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma.
4. Menyemprotkan pupuk cairan.
5. Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu.
Adapun bagian-bagian utama sprayer secara umum meliputi nozzle, pompa, pipa
penyalur, saringan, tangki cairan dan sebagian dilengkapi dengan alat pengukur
tekanan serta klep pengatur semprotan. Dari bagian-bagian di atas, nozzle meruapakan
bagian yang terpenting.
1.Perhatikan dengan teliti bagian-bagian dari sprayer sebelum penggunaan. Jika
terdapat kerusakan pada satu bagian sprayer maka diharuskan dengan secepatnya
untuk memperbaikinya atau gantilah dengan spart part baru supaya kerusakan tersebut
tidak mengakibatkan kerusakan pada bagian lainnya. Jangan biarkan kerusakan kecil
menjadi besar.
2. Hal-hal yang harus sering diperhatikan, yaitu kurangnya pemberian pelumas yang
membuat katup sering macet, seringnya penggunaan yang membuat spuyer membesar
sendiri, sering terjadi aus serta kotor pada kran atau pengatur, sering terjadi aus pada
packing atau segel, waspada akan terjadinya kebocoran, telitilah pada semua bagian
sprayer yang rentan akan terjadinya kerusakan.
3.Bijaklah dalam pemakaian sprayer yaitu sesuai kegunaannya saja. Jangan gunakan
sprayer untuk keperluan lain, seperti tangki sprayer digoyang dengan keras agar pelarut
tercampur atau memakai stik sprayer untuk mengaduk.
4. Sebaiknya ketika menyemprot pakailah air bersih sebagai pelarutnya.
5. Setelah selesai digunakan cucilah sprayer air bersih. 6.Selalu lakukan perawatan
karena tanpa perawatan sprayer akan lebih mudah rusak.
2.) Mist Blower
Mist blower yaitu sebuah instrument yang dipakai buat membasmi hama, caranya
dengan mengisi pestisida menurut hama yang dibasmi. Mesin ni berbeda dengan
foging, mengingat foging mengeluarkan asap atau menghasilkan asap kalau ini cold fog
(asap dingin) jauh lebih berat maka partikel bakal jatuh ke bawah. Tujuannya dari mesin
ini agar bisa membunuh langsung namun lebih ke melekatkan residu yang membuat
kecacatan dalam pertumbuhan insekta.
Bagian-bagian dari mist blower adalah sebagai berikut:
a. Unit tangki yang mempunyai fungsi menjadi tempat penampungan larutan dari racun
(insektisida atau pestisida)
b. Air blower atau unit pengembus, guna berfungsi memberikan hembusan udara
sampai cairan bakal terdorong atau tertekan buat menuju ujung penghembus. Adanya
sebuah tekanan maka larutan mudah dipecah jadi butiran yang halus.
c. Motor penggerak memiliki fungsi buat menggerakkan kipas penghembus.
A. Cara Menghidupkan
a. Buka aliran bensin
b. Apabila mesin masih dingin, tekan choke karburator sehingga bensin di tempat
karburator penuh
c. Buka gas kurang lebih setengahnya
d. Tarik starter dengan hati-hati, jangan dihentakkan
e. Apabila mesin hidup, mulailah mengatur gas sehingga mesin berjalan normal
F. Combine

Combine Harvester merupakan mesin pemanen. Mesin ini, seperti namanya,


merupakan kombinasi dari tiga operasi yang berbeda, yaitu menuai, merontokkan, dan
menampi, dijadikan satu rangkaian operasi. Secara umum fungsi operasional dasar
combine harvester adalah sebagai berikut :
 Memotong tanaman yang masih berdiri
 Menyalurkan tanaman yang terpotong ke selinder
 Merontokkan gabah dari tangkai atau batang
 Memisahkan gabah dari jerami
 Membersihkan gabah dengan cara membuang gabah kosong dan benda asing.
1.) Pemeliharaan
 Pengecekan rutin Combine Harvester sebelum beroperasi
a. Cek Air cleaner / filter udara
b. Cek kekencangan rantai & v–belt
c. Cek oli mesin / stik oli
d. Cek air radiator
e. Cek oli hidrolik
f. Cek aki (air dan tegangan)
g. Cek kekencangan ban
2.) Cara Pengoperasian
Cara mengoperasikan Combine harvester
A. Menghidupkan combine
Combine menggunakan mesin yang bahan bakar diesel, dimana cara
menghidupkannya dengan sistem starter yang menggunakan arus DC (baterai).
Sebelum menghidupkan pastikan dan perhatikan transmisi utama, pengatur kecepatan,
gas dalam keadaan netral dan tongkat kopling dalam keadaan parking.Putar kunci
kontak kekiri untuk pemanas busi pijar dan tunggu hingga lampu padam. Kemudian
langsung putar kekanan untuk On-kan dan start dimulai, jangan mengstarter lebih dari 5
detik karena dapat mengakibatkan over-hot yang langsung merusak bagian-bagian
sistem tersebut.
B. Memajukan/ menjalankan dan memundurkan combine.
Combine dapat bergerak maju jika mesin penggeraknya hidup,kemudian
masukkan gigi transmisi utama dengan kecepatan low, netral, high dan deep dengan
porseneling maju 1,2 dan 3 dan mundur R. Pastikan pandangan operator/ pengemudi
luruske depan atau mengontrol semua sistemnya agar tidak terjadi hal-halyang tidak
diinginkan atau menimbulkan kecelakaan.
C. Membelokkan combine
Sistem pembelokan pada combine hampir sama dengan sistem pembelokan pada
traktor. Namun sistem pembelokan combine lebih efektif dikarenakan pembelokan
combine kearah kiri dan kanan dapat dioperasikan langsung hanya dengan satu
tongkat saja.
D. Menghentikan combine
Combine dapat dihentikan dengan cara perlahan-lahan, yakni cukup tarik tuas kopling
keposisi parking atau menginjak handle kopling kemudian off-kan semua sistem
transmisi. Dikarenakan combine dilengkapi dengan system pengereman hidraulik
otomatis bukannya manual.
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Alsintan merupakan alat-alat yang dapat membantu meringankan pekerjaan


manusia khususnya di bidang pertanian. Adapun jenis-jenis alsintan yang ada di
POLBANGTAN GOWA dan juga sudah banyak terdapat pada petani yaitu hand traktor,
traktor roda 4,transplanter, sprayer dan combine. Alat-alat ini memiliki fungsi masing-
masing, seperti hand traktor dan traktor roda 4 berfungsi sebagai pengolah tanah/lahan,
transplanter berfungsi sebagai mesin penanam padi, sprayer berfungsi sebagai
penyemprot hama, serta combine yang berfungsi sebagai mesin pemanen padi.
Keberadaan alat-alat ini sangat berdampak positif pada petani karena dapat
mengefisiensikan waktu petani untuk bekerja serta mampu meningkatkan produktifitas
petani. Dalam penggunaannya alat-alat ini memerlukan pemeliharaan yang baik agar
dapat bertahan lama dan tidak mudah rusak. Cara pengoperasian alat-alat ini cukup
mudah dan tidak membutuhkan terlalu banyak tenaga dalam proses pengoperasiannya.

3.2. Saran

Sebagai mahasiswa pertanian, harus mempelajari tentang teknologi pertanian ini


karena negara kita Indonesia merupakan negara agraris yang sudah sejak dahulu
menjadi sektor pertanian sebagai penopang perekonomian negara.

Anda mungkin juga menyukai