Anda di halaman 1dari 3

Nama :Lala awila

Tingkat :1a
NIM :PO.71.33.1.19.023
Mata kuliah : mikrobiologi

Meminimalisir Pencemaran Air oleh Pertumbuhan Alami Mikroorganisme


Pertumbuhan Alami Mikroorganisme
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil (Kusnadi, dkk,
2003). Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas
kehidupan antara lain dapat dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan
bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi
karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar
sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi
zat yang tinggi.
Pertumbuhan merupakan proses perubahan bentuk yang semula kecil kemudian menjadi besar.
Pertumbuhan menyangkut pertambahan volume dari individu itu sendiri. Pertumbuhan pada
umumnya tergantung pada kondisi bahan makanan dan juga lingkungan. Apabila kondisi
makanan dan lingkungan cocok untuk mikroorganisme tersebut, maka mikroorganisme akan
tumbuh dengan waktu yang relatif singkat dan sempurna. Pertumbuhan mikroorganisme yang
bersel satu berbeda dengan mikroorganisme yang bersel banyak (multiseluler).
Pada mikroorganisme, pertumbuhan individu (sel) dapat berubah langsung menjadi pertumbuhan
populasi. Sehingga batas antara pertumbuhan sel sebagai individu serta satu kesatuan populasi
yang kemudian terjadi kadang-kadang karena terlalu cepat perubahannya, sulit untuk diamati dan
dibedakan. Pada pertumbuhan populasi bakteri misalnya, merupakan penggambaran jumlah sel
atau massa sel yang terjadi pada saat tertentu. Kadang-kadang didapatkan bahwa konsentrasi sel
sesuai dengan jumlah sel perunit volume, sedang kerapatan sel adalah jumlah materi perunit
volume.

Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau,
sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah
bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus
hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam
fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan
air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air
hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-
beda yaitu meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi, sampah organik
seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang
menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap
seluruh ekosistem, industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti
logam berat, (toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen
dalam air, seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai.

Teknik-teknik Meminimalisir Pencemaran Air dengan Mikroorganisme


Alam memiliki mekanisme pengolahan limbah secara alami. Namun, karena kerusakan ekologis
yang disebabkan pencemaran, pengolahan alami tersebut tidak bisa berlangsung dengan baik.
Oleh karena itu, selain dukungan sanitasi yang memadai, perlu pengolahan limbah untuk
memudahkan alam memproses limbah tersebut secara tuntas. Salah satu teknik untuk
meminimalisir pencemaran air adalah kolam oksidasi. Kolam oksidasi ini biasanya digunakan
untuk proses pemurnian air limbah setelah mengalami proses pendahuluan. Fungsi utamanya
adalah untuk penurunan kandungan bakteri yang ada dalam air limbah setelah pengolahan.
Bentuk Kolam Oksidasi :
Aerobik Pond, Merupakan bentuk pengolahan secara biologis yang paling sederhana.
Bentuk pengolahan ini membutuhkan area yang luas dan kedalaman yang dangkal.
Kondisi aerobik akan terpelihara dengan adanya algae dan bakteri.Ada 2 tipe, yaitu :
a. Tipe High Rate :
 dengan kedalaman 15-45 cm
 memaksimalkan produksi algae
b. Oxidation atau Stabilisation Pond
 dengan kedalaman 1,5 m
 memaksimalkan konsentrasi oksigen dengan diaduk secara periodik dengan pompa atau
surface aeration.

Prinsip pengolahan yaitu bahan organic antara lain dioksidasi oleh bakteri aerobik dan
fakultatis dengan menggunakan oksigen yang dihasilkan oleh alga.
1. Aerated Lagoon Merupakan pengembangan aerobic pond yaitu dengan memasang
surface aerator untuk mengatasi bau dan beban organic yang tinggi. Proses pada
prinsipnya hampir sama dengan lumpur aktif, perbedaannya pada kedalaman yang lebih
dangkal. Semua zat padat dipertahankan dalam keadaan tersuspensi. Tidak ada
resikkulasi sludge. Diikuti dengan tanki pengendapan yang besar.
2. Pond, dengan kedalaman 1-2,5 m.Kedalaman terbagi menjadi 3 zona, yaitu : aerobik,
fakultatif, dan anaerobik. Sistem kolam (pola sistem) atau sering disebut juga kolam
oksidasi merupakan salah satu jenis teknologi pengolahan air limbah biologis aerobik.
Teknologi tersebut berbentuk reaktor pengolahan air limbah secara biologis aerobik
yang paling sederhana dan tertua serta merupakan perkembangan dari cara pembuangan
limbah cair secara langsung ke badan air. Reaktor ini berbentuk kolam biasa, dari tanah
yang digali dan air limbah dimasukkan ke dalamnya dengan suatu waktu tinggal tertentu
(sekitar 7-10 hari. Kedalaman kolam tidak lebih dari 1,0 m (0,4 – 1,0 m). Sebagian
besar limbah cair dapat ditangani dengan mudah dengan sistem biologis karena polutan
utamanya berupa bahan organik, seperti contohnya karbohidrat, lemak, protein, dan
vitamin.

Faktor pembatas sistem kolam adalah suplai oksigen. Sistem kolam umumnya dirancang untuk
tingkat pembebanan rendah sehingga laju pasokan oksigen dari atmosfir mencukupi kebutuhan
oksigen bakteri, dan paling tidak bagian permukaan atas kolam selalu pada kondisi aerobik,
karena suplai oksigen merupakan faktor pembatas, pembebanan sistem serine didasarkan pada
luas permukaan kolam dan dinyatakan dalam P- BOD/m dan tidak didasarkan pada volume
kolam atau jumlah biomassa. Sistem kolam umumnya dirancang dewan kedalaman maksimum
1,0 – 1,5 m, sehingga pencahayaan dan pengadukan oleh angin CALIP. Waktu tinggal hidrolik
dalam kolam sekitar 20 hari.

Anda mungkin juga menyukai