Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK

Nama : Monica C F Obisuru

NIM : 102016121

Kelas : C

PROSEDUR ANALISIS TINJA

1. Cuci tangan 6 langkah WHO, mengenakan APD (Alat Pelindung Diri)


2. Menilai tinja secara Makroskopis. (Tinja yang digunakan tidak terkontaminasi air toilet
dan sabun, waktu pengambilan tinja sewaktu)
3. Penilaian makroskopis meliputi warna, konsistensi, lendir, darah, pus
4. Menilai tinja secara Mikroskopis menggunakan eosinophil, lugol, dan sudan III
5. Penilaian Mikroskopis meliputi eritrosit, leukosit, epitel, sisa makanan (serat daging,
tumbuhan,amilum, dan lemak)
Pertama, buat suspensi tinja dengan mencampurkan 1 tinja + 2 tts NaCl 0,9 %
Dalam satu objek glass bisa diletakan 2 objek
2 tts sudan III + 1 tts suspensi tinja
2 tts lugol + 1 tts suspensi tinja = amilum
2 tts eosin 2 % + 1 tts suspense tinja = leukosit,eritrosit,serat,parasite
6. Stelah siap,letakan di mikroskop dengan mengatur kondensor diturunkan dan diafragma
ditutup
7. Laporkan hasil

Persiapan
1-2 hari sebelum pengambilan bahan disarankan tidak mengkonsumsi oba seperti antasida,
antidiare, antiparasit, antibiotik, laksan, vit. C, zat besi, dll. Hindari kontaminasi dengan urin atau
toilet yang mengandung sabun/desinfektan. Tinja yang diperiksa harus segar (kurang dari 1 jam
setelah pengambilan bahan), karena kalau dibiarkan unsur-unsur tinja akan berubah.

Indikasi pemeriksaan:
Adanya diare dan kosntipasi
Adanya ikterus
Adanya gangguan pencernaan
Adanya lender dalam tinja
Kecurigaan penyakit gastrointestinal
Adanya darah dalam tinja

Syarat penampung tinja


Wadah bersih
Tidak meresap cairan
Mempunyai tutup rapat
Tidak mudah pecah
Mudah dibawa
Beri label identitas pasien

Pemeriksaan Makroskopik tinja

Pemeriksaan makroskopik tinja untuk menilai tampak keseluruhan daripada fesesnya yang dapat
terlihat dengan mata telanjang. Pemeriksaan tersebut meliputi:

Warna
Warna coklat  Urobilinogen yang teroksidasi menjadi urobilin
Warna hitam (tarry stool)  perdarahan saluran cerna bagian atas
Warna merah  perdarahan saluran cerna bagian bawah.

Konsistensi
Tinja normal: Lunak dan berbentuk
Konsistensi cair, campur darah dan berlendir dapat dijumpai pada amubiasis, keganasan
usus besar.

Mukus
Tinja normal: Tidak mengandung mucus
Tinja berlendir dapat dijumpai pada perangsangan dalam dinding usus (cth: colitis,
disentri basiler, inflamasi rektum).
Lendir pada bagian luar tinja: Lokasi iritasi pada usus besar.
Ledir bercampur dengan tinja: Lokasi iritasi pada usus halus.
Lendir bercampur dengan darah: Keganasan saluran cerna.

Bau
Bau pada tinja berasal dari hasil metabolisme bakteri usus
Pada steatore tinja berbau asam.

Pus
Tinja normal tidak mengandung pus. Tinja mengandung pus dapat dijumpai pada colitis ulseratif
kronis, disentri basiler, abses, fistula, yang berhubungan dengan kolon sigmoid, rektum dan anus.

Pemeriksaan Mikroskopik Tinja


Pemerisaan mikroskopik tinja dilakukan dengan menggunakan mikroskop untuk melihat
komposisi daripada feses. Meliputi:

Eritrosit
Dalam keadaan normal tidak ditemukan adanya eritrosit dalam tinja. Ditemukan jika
menunjukan adanya pengeluaran darah yang banyak atau adanya lesi yang berlokasi di
kolon, rektum, anus. Misalnya pada disentri amoeba dan basiler, kolitis, ulserosa,
hemoroid, dan Ca dengan ulserasi.

Leukosit
Dalam keadaan normal tidak ditemukan leukosit didalam tinja
Bila dijumpai lekosit >3/LPB, dapat dijumpai pada keadaan inflamasi/infeksi seperti pada
disentri basiler, TBC usus, kolitis ulseratif.

Telur cacing
Untuk parasite Ascaris lumbricoides yang biasanya dijumpai di saluran cerna
manusia, biasanya didapai pnemuan telur dengan hasik yang ditemukan adanya 5
telur dalam satu preparat apus yang berasal dari 2 mg tinja.

Epitel
dalam keadaan normal dapat ditemukan sel-sel epitel yang berasal dari dinding-dinding usus
bagian distal. Adanya perangsangan dan peradangan dinding usus menyebabkan sel epitel
bertambah banyak.

Serat
Dalam keadaan normal, tinja tidak mengandung serat dagiang dan dapat mengandung serat
tumbuhan 1-4 serat tumbuhan /LPB.

Lemak
Lemak dalam tinja terdiri dari trigliserida, asam lemak dan garam lemak (fatty acod
salts)
Peningkatan lemak dalam tinja dipastikan dengan pemeriksaan mikroskopik
menggunakan Sudan III, Sudan IV. Pada keadaan ini lemak tampak sebagai bulatan
(globul) berwarna jingga sampai merah.
HASIL LABORATORIUM

Nama pasien : Ny. MARTA MARIA ELISABETH Tgl.


Pemeriksaan : 01.05.2020

Alamat : BUKIT CINTA DILAN BLOL EE 3 Registrasi


: 01.05.2020 12:15:00

Tanggal lahir : 05.11.1999 Sampel Diterima : 0

Jenis kelamin : Perempuan Hasil Selesai :


01.05.2020 14:20:24

No.MR./PID : 01- 0001234 Nama Ruangan :


Sejatu

No. Lab : 000000121 Nama Dokter :


dr.Monica C F Obisuru

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN


SATUAN KETERANGAN

TINJA

Makroskopis
Warna Coklat Coklat

Konsistensi Lembek Lembek

Lendir Positif Negatif

Darah Negatif Negatif

PUS Negatif Negatif

Mikroskopis
Eritrosit 0 Negatif

Leukosit 0 Negatif
Amuba Negatif Negatif

Telur cacing Ditemukan Telur

Epitel Negatif Negatif

Serat / sisa Makanan Negatif Negatif

Amilum Negatif Negatif

Lemak Positif Positif

Yeast Negatif Negatif

Catatan :

Tgl/Jam Dicetak : 01.05.2020 17:00:00


Penanggung Jawab : dr. Nicoklas

Dicetak Oleh : Wamini susanti

Tugas 2
Link video

https://www.youtube.com/watch?v=vLtyktcygc8

Anda mungkin juga menyukai