Anda di halaman 1dari 27

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : Hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Hipertensi dan cara penanganannya
Sasaran : Keluarga Ny. S
Hari/Tanggal : Rabu, 1 Agustus 2012
Tempat : Rumah Ny. S
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa Akper RS Husada Jakarta

I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta dapat
memahami tentang penyakit hipertensi dan cara penanganannya.

II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta diharapkan dapat :
1. Menyebutkan pengertian penyakit hipertensi dengan benar
2. Menyebutkan penggolongan dari hipertensi dengan benar
3. Menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala penyakit hipeertensi
4. Menyebutkan 4 dari 6 cara pencegahan penyakit hipertensi
5. Menyebutkan 3 dari 4 cara perawatan hipertensi
6. Menyebutkan 4 dari 4 cara pembuatan ramuan tradisional untuk
penderita hipertensi.

III. Materi Penyuluhan


1. Pengertian hipertensi
2. Penggolongan hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Cara pencegahan hipertensi
5. Cara perawatan hipertensi
6. Cara pembuatan ramuan tradisional untuk penderita hipertensi
IV. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab/Diskusi
c. Demonstrasi dan redemonstrasi

V. Media Penyuluhan
a. Leaflet
b. Lembar balik/ppt

VI. Rencana Kegiatan Penyuluhan


N Kegiatan Uraian Kegiatan
o Penyuluh Audience
1 Pembukaan a. Mengucapkan salam a. Menjawab
(5 Menit) b. Menyampaikan tujuan penyuluhan salam
b. Menyetujui
c. Melakukan apresiasi tujuan
penyuluhan
c. Mengikuti
apresiasi
2 Penyampaian a. Menanyakan kepada peserta tentang a. Bercerita
Materi pengalamannnya tentang penyakit pengalamanny
(20 menit) hipertensi yang dideritannya a tentang
b. Memberi pujian atas kemauan hipertensi
keluarga/peserta berbagi pengalaman b. Menyimak
c. Memberikan penyuluhan dan penjelasan
berdiskusi bersama keluarga tentang yang
hiperetensi dan cara perawatannya diberikan dan
d. Memberikan kesempatan pada peserta berdiskusi
untuk bertanya tentang hal yang c. Bertanya
belum dipahaminya. d. Meredem
e. Mendemontrasikan pembuatan onstrasikan
ramuan tradisional pembuatan
f. Menjawab pertanyaan ramuan
keluarga/peserta tradisional
e. Menyima
k

3 Penutup a. Melakukan evaluasi a. Menjawab


(5 menit) b. Menyimpulkan materi penyuluhan pertanyaan
dan hasil diskusi b. Menyimak
c. Mengucapkan salam kesimpulan
c. Menjawab
salam
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. SAP dan media telah dikonsultasikan kepada pembimbing sebelum
pelaksanaan
b. Pemberi materi telah menguasai seluruh materi
c. Tempat dipersiapkan H-3 sebelum pelaksanaan
d. Mahasiswa, pasien dan keluarga berada di tempat sesuai kontrak waktu
yang telah disepakati
2. Evaluasi Proses
a. Proses pelaksanaan sesuai rencana
b. Anggota keluarga aktif dalam diskusi dan tanya jawab
c. Anggota keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Evaluasi Hasil
a. 60% peserta dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, cara pencegahan, cara perawatan hipertensi.
b. Klien dan keluarga dapat meredemonstrasikan cara pembuatan
ramuan tradisional dengan benar
VIII. Sumber
Bell, K., Twigg, J., & Olin, B. R. (2015). Hypertension: The silent killer:
updated JNC-8 guideline recommendations. Albama Pharmacy
Association. Retrieved

Bulechek, G.M., Butcher, H.K., & Dochterman, J. M. (2013). Nursing


Interventions Classification (NIC). sixth edition. St. Louis: Elsevier.

Corwin, Elizabeth J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. ( Nike Budhi Subekti:


Penerjemah). Edisi 3. Jakarta: EGC

Herdman, T. H & Kamitsuru, S. (2015). Nanda International, Inc. Diagnosis


keperawatan: definisi dan klasifikasi 2015-2017. Ed. 10. (Budi Anna
Keliat. et al, : Penerjemah). Jakarta: EGC

Lewis, S., Dirksen, S., Heitkemper, M., & Bucher, L. (2011). Medical-
surgical nursing: Assesment and management of clinical problems. 8th
Ed. Missouri: Elsevier Mosby

Meiner, S. (2015). Gerontological nursing. 5th Ed. Missouri: Elsevier


Mosby
Moorhead, S., et al. (2013). Nursing outcomes classification (NOC):
measurement of health outcomes. Edisi 5. Missouri: Elseiver Mosby.

Sudoyo, Aru W. ( 2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta:
InternaPublishing
LAMPIRAN MATERI

HIPERTENSI DAN PERAWATANNYA

Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah melebihi


normal (Sistole > 160 mmHg dan Diastole > 95 mmHg)
Hipertensi atau darah tinggi merupakan penyakit yang tidak dapat
disembuhkan dan atau dihilangkan, namun dapat dikendalikan/dicegah
kekambuhannya.

Penggolongan Hipertensi
1. Ringan : 160 – 200 / 96 – 110 mm Hg
2. Sedang : 200 – 230 / 110 – 120 mm Hg
3. Berat : 230 – 280 mm Hg
4. Bahaya : berubah – ubah drastis
Faktor Resiko Hipertensi
1. Penuaan
2. Obesitas
3. Perokok
4. Minum alkohol
5. Keturunan

Tanda dan Gejala Hipertensi


1. Sakit kepala
2. Sukar tidur
3. Telinga berdengung
4. Mata terasa berat atau pandangan kabur
5. Mudah lelah
6. Dada berdebar-debar
7. Berat dan terasa pegal pada tengkuk
Pencegahan Kekambuhan Hipertensi
1. Olah raga; bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot tubuh,
membakar lemak tubuh, mempertahankan berat badan yang ideal,
memperlancar peredaran darah, dan menurunkan stress).
2. Mengatur makanan (kurangi konsumsi makanan berlemak, santan, sate
kambing, jeroan, dan makanan yang banyak mengandung garam)
3. Kurangi konsumsi kopi dan berhenti merokok.
4. Hindari stress (komunikasikan dengan baik dan relaksasi)
5. Kontrol tekanan darah secara teratur

Perawatan Saat Hipertensi Kambuh


1. Istirahat yang cukup, hindari kerja berat.
2. Saat pusing muncul, jangan melakukan olahraga
3. Hindari hal-hal yang dapat mengakibatkan jatuh
4. Kontrol tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan yang ada
5. Gunakan obat tradisional :
a. Mentimun
b. Mengkudu
c. Rambut jagung
d. Daun seledri
e. Pepaya muda
f. Bawang Putih
6. Berobat ke dokter bila keadaan bertambah parah

CARA MEMBUAT OBAT TRADISIONAL untuk PENDERITA TEKANAN


DARAH TINGGI

RAMUAN MENGKUDU
1. Mengkudu (2 buah) dibuang bijinya lalu diparut dan diperas
2. Ketimun dihancurkan dan diperas
3. Air perasan ketimun dicampur dengan air perasan mengkudu dalam 2
gelas air panas
4. Tambahkan gula aren secukupnya agar tidak pahit, lalu saring
5. Diminum 3 x sehari

RAMUAN RAMBUT JAGUNG


1. Cuci segenggam rambut jagung
2. Rebus dengan 1 liter air lalu disaring
3. Diminum 1 x sehari

RAMUAN PEPAYA MUDA


1. Parut 1 buah pepaya
2. Peras untuk diambil airnya
3. Air perasan diminum 2 x sehari

RAMUAN DAUN SELEDRI


1. Rebus 15 batang seledri dengan 2 gelas air sampai tinggal tiga perempat
gelas
2. Hasil rebusan diminum untuk 2 x minum bila tekanan darah
190mmhg/lebih dan minum 1 x pada malam hari bila tekanan darah 160
s.d 180 mmhg.

RAMUAN BAWANG PUTIH


1. Kupas bawang putih kemudian cuci lalu makan bawang putih mentah
tersebut ( 5 siung)
2. Dua suing bawang putih diiris tipis kemudian seduh dengan ½ cangkir air
panas. Minum 2x/hari
TEKANAN DARAH TINGGI
1. Pengertian Hipertensi
Suatu keadaan dimana tekanan darah melebihi normal (bagian atas > 160
mmHg dan bagian bawah > 95 mmHg)

2. Pembagian
a. Ringan :160–200/ 96-110 mmhg
b. Sedang :200-230/110-120 mmhg
c. Berat :230-280 mmhg
d. Bahaya :berubah-ubah darstis

3. Faktor Resiko
a. Obesitas
b. Perokok
c. Minum alkohol
d. Kurang olahraga
e. Makanan berlemak dan banyak garam
f. Keturunan
g. Stress tinggi

4. Tanda dan Gejala


a. Sakit kepala
b. Sukar tidur
c. Telinga berdengung
d. Mata terasa berat dan pandangan kabur
e. Mudah lelah
f. Dada berdebar-debar
g. Berat pada tengkuk

5.Pencegahan
a. Olahraga teratur
b. Menurunkan berat badan
c. Mengatur makanan; kurangi makanan berlemak,
bersantan, sate kambing, jeroan, rendah garam.
d. Kontrol tekanan darah secara teratur
e. Hindari konsumsi rokok, kopi
f. Hindari stress
g. Ibadah
6. Perawatan Hipertensi
a. Istirahat yang cukup
b. Kontrol tekanan darah secara teratur
c. Berobat ke dokter bila bertambah parah
d. Gunakan obat tradisional...
HIPERTENSI

Salah satu penyakit yang sering muncul seiring dengan berjalannya waktu,
terutama jika dalam silsilah keluarga ada yang menderita, adalah tekanan darah
tinggi atau hipertensi. Penyakit ini memang tidak tampak mengerikan, namun bisa
membuat penderita terancam jiwanya atau paling tidak menurunkan kualitas
hidupnya.

Apakah penyakit Hipertensi Itu ?


Penyakit hipertensi atau sering disebut dengan penyakit tekanan darah tinggi
merupakan penyakit yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah atau denyut
nadi yang lebih tinggi dari normal karena penyempitan pembuluh darah atau
gangguan dalam sistem peredaran darah.

Apa Penyebabnya ?
Penyakit hipertensi disebabkan oleh:
1. Faktor Keturunan.
- Riwayat penyakit hipertensi keluarga.
2. Faktor Lingkungan.
- Stress.

- Kelebihan berat badan (kegemukan).

- Kurangnya berolahraga.
- Diet makanan yang tidak terkontrol (berlebihan), seperti
mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi (daging kambing, telur,
makanan yang bersantan, dll).
- Meminum minuman yang beralkohol (minuman keras).
- Merokok, dll.

Bagaimana Tanda dan Gejala


Penyakit Hipertensi ?
Tanda dan gejala penyakit hipertensi, antara lain:
1. Sakit kepala / pusing.
2. Kelemahan otot / lemas.
3. Sesak nafas.
4. Gelisah.
5. Kesadaran menurun, dll.

Apa Akibat Dari Hipertensi ?


Hipertensi dianggap faktor resiko yang paling penting. Hal ini disebabkan
hipertensi adalah faktor yang menyebabkan:
- Serangan jantung.
- Kerusakan / gangguan fungsi ginjal.
- Stroke / perdarahan otak.

Bagaimana Cara Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi ?


1. Terapi tanpa obat.
Perubahan pola hidup, yaitu dengan cara:
- Menghindari stress, atasi stress dengan baik.
- Istirahat yang cukup.
- Mengurangi / menghindari minuman yang beralkohol.
- Berhenti merokok.
- Mengurangi / berhenti minum kopi.
- Mengurangi / menghindari mengonsumsi makanan yang
berlemak tinggi, seperti daging kambing, jeroan, makanan yang
bersantan, dll.
- Mengurangi / mencegah mengonsumsi garam yang
berlebihan.
- Tingkatkan konsumsi buah dan sayuran segar.
- Mengurangi kelebihan bobot badan.
- Meningkatkan aktivitas fisik / berolahraga teratur minimal
30 menit/hari atau 3x/minggu, misalkan: berjalan, lari pagi, bersepeda,
menggerakkan tangan dan kaki.

- Kontrol teratur ke balai pengobatan seperti Puskesmas,


dokter maupun rumah sakit.
2. Terapi dengan obat.
- Mengonsumsi obat sesuai dengan resep dan dosis yang diberikan oleh
dokter.
***
Catatan :
1. Tekanan darah normal (rata-rata) :
Usia 14 – 30 tahun : 120/70 mmHg.
Usia 44 – 65 tahun : 130/80 mmHg.
Usia > 65 tahun : 140/90 mmHg.
2. Tergolong hipertensi : > 160/115 mmHg.
3. Meskipun sama-sama tekanan darah normal, tinggi rendahnya
tekanan darah berbeda ketika melakukan aktivitas tertentu.
4. Jika tekanan darah seseorang meningkat dengan tajam dan
kemudian tetap tinggi, orang tersebut dapat dikatakan mempunyai hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA
1. Bangun, A, P, DR, MHA, 2005, Terapi Jus & Ramuan
Tradisional Untuk Hipertensi, Tangerang : AgroMedia Pustaka.
2. Departemen Kesehatan RI, 1995, Panduan Kesehatan
Keluarga, Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica.

PENYAKIT
HIPERTENSI
(DARAH TINGGI)

Disusun oleh
RESSA ANDRIYANI UTAMI, S.KEP
220112110055

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2012

Pengobatan secara tradisional ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran


dan fungsi obat dari dokter. Meskipun demikian, paling tidak obat tradisional
dapat meringankan penderitaan sebelum pasien mendapatkan pelayanan kesehatan
yang tepat. Jadi sebaiknya pengobatan secara tradisional ini dilakukan
berdampingan dengan pengobatan modern dengan pengawasan dokter.

Terapi Jus dan Ramuan Tradisional Untuk Hipertensi


Sari buah dan sayuran atau jus dapat dibuat dengan berbagai cara. Bagi yang
belum mempunyai juicer listrik, bahan-bahan bisa diparut kemudian diremas
dengan kain atau disaring dengan saringan.
A. Terapi Jus
1. Bahan : Buah tomat yang sudah matang 5 buah, seledri 5 batang dan jeruk
secukupnya untuk menambah cita rasa.
Cara Pembuatan : Bahan-bahan dijadikan satu kemudian dijus menjadi 1
gelas.
Cara Pemakaian : Diminum secara teratur setiap pagi hari.

2. Bahan : Brokoli 2 buah, wortel 250 gram dan kubis secukupnya.


Cara Pembuatan : Ketiga bahan dicampur dan dijus hingga menjadi 1
gelas.
Cara Pemakaian : Diminum secara teratur setiap pagi hari.

3. Bahan : Mentimun dan belimbing manis secukupnya.


Cara Pembuatan : Dijus hingga menjadi 200 cc.
Cara Pemakaian : Diminum 2x/hari (pagi dan sore hari), masing-
masing 1 gelas.

4. Bahan : Seledri 100 gram dan 1 buah pisang.


Cara Pembuatan : Bahan-bahan dijadikan satu kemudian dijus atau
diblender dengan air secukupnya.
Cara Pemakaian : Diminum secara teratur setiap pagi.

B. Pengobatan Dengan Ramuan Tradisional


1. Bahan : Bawang putih 2 – 3 siung.
Cara Pembuatan : Bawang putih dikupas lalu dicuci.
Cara Pemakaian : Dikunyah lalu ditelan sambil minum air hangat.
Dilakukan 3x/hari.

2. Bahan : Belimbing wuluh 3 – 4 buah.


Cara Pembuatan : Belimbing wuluh diiris-iris dan direbus dengan 3
gelas air sampai tinggal ½ gelas, kemudian disaring.
Cara Pemakaian : Air saringan diminum secara teratur setiap pagi
hari.

3. Bahan : Seledri 15 batang.


Cara Pembuatan : Direbus dengan 2 gelas air sampai tinggal ¾ gelas.
Cara Pemakaian : Hasil rebusan diminum. Separuh diminum pada
pagi hari dan separuhnya untuk malam hari.

4. Bahan : Pepaya muda 1 buah.


Cara Pembuatan : Buah pepaya diparut dan diperas untuk diambil
airnya.
Cara Pemakaian : Airnya diminum 2x/hari dan diulang selama 3
hari.

TIPS :
Sebagai pedoman dalam mengonsumsi bahan-bahan alami atau dalam memakai
dan memanfaatkan terapi jus dan ramuan tradisional hendaknya diperhatikan tata
cara pembuatan dan pemakaiannya.
1. Sebelum dibuat jus atau ramuan, semua bahan harus dicuci atau
dibersihkan terlebih dahulu hingga bersih.
2. Bahan-bahan yang akan direbus, sebelumnya dipotong-potong atau diris-
iris terlebih dahulu. Maksudnya agar zat-zat yang terkandung dalam bahan-
bahan tersebut lebih cepat keluar dan menyatu dengan air yang digunakan
untuk merebus.
3. Resep-resep yang ada, dapat dipilih satu saja dan dikonsumsi atau
dimanfaatkan secara teratur.
4. Perlu diketahui, semua resep yang tertera tidak dimaksudkan sebagai
pengganti resep dokter.
5. Bahan-bahan yang dipergunakan dalam pengobatan ini dapat dibeli di
pasar tradisional.

***

DAFTAR PUSTAKA
1. Bangun, A, P, DR, MHA, 2005, Terapi Jus & Ramuan Tradisional Untuk
Hipertensi, Tangerang : AgroMedia Pustaka.
2. Pryatna, Yanti, M, 2003, Sebelum Pergi Ke Dokter, Jakarta : Nirmala.

PENANGANAN
dan
PENGOBATAN ALTERNATIF
PENDERITA HIPERTENSI
Disusun oleh

RESSA ANDRIYANI UTAMI, S.KEP


220112110055

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2012

NUTRISI PADA KLIEN DENGAN HIPERTENSI


Golongan bahan Makanan yang boleh dimakan Makanan yang tidak boleh dimakan/dikur
makanan
Karbohidrat Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, makanan yang diolah Roti, biskuit, dan kue-kue yang dimasak dengan gara
dari bahan makanan di atas tanpa garam dapur dan soda seperti soda
makaroni, mie, bihun, roti, biskuit, kue kering
Protein hewani Daging dan ikan maksimum 100 gr sehari, telur maksimum 1 butir Otak, ginjal, lidah, sarden, keju, daging, ikan, telur
sehari, susu maksimum 200 gr sehari dengan garam dapur, daging asap, dendeng, abon, ik
kaleng, koenet, ebi, udang kering, telur asin, telur pinda
Protein nabati Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang diolah dan dimasak tanpa Keju, kacang tanah, semua kacang-kacangan dan h
garam dimasak dengan garam dapur, termasuk kecap

Sayuran Semua sayuran segar, sayuran yang diawet tanpa garam dapur dan Sayuran yang diawet dengan garam dapur, sayur kalen
soda asinan, acar
Buah-buahan Semua buah-buahan segar, buah yang diawet tanpa garam dapur, soda Buah yang diawet dengan garam dapur
Lemak Minyak, margarin tanpa garam, mentega tanpa garam Margarin dan mentega biasa
Bumbu-bumbu Semua bumbu segar dan kering yang tidak mengandung garam dapur Garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin dan
mengandung garam dapur; kecap, terasi, saos, tauco, pe
Minuman Teh, minuman botol ringan Coklat
LAMPIRAN II

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Stroke


Sub Pokok Bahasan : Penanganan Stroke di Rumah

Topik : Stroke
Sasaran : Keluarga Tn “B”
Pemberi materi : Ressa Andriyani Utami, S.Kep.
Tempat : RT 03 RW 04 Kelurahan Cigereleng Kecamatan Regol
Bandung
Waktu : 20 menit
Hari, tanggal : Rabu, 1 Agustus 2012

A. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan keluarga Ny. S dapat
memahami tentang penyakit stroke.

B. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, keluarga dapat :
1. Menyebutkan pengertian stroke dengan benar tanpa melihat catatan/
leaflet
2. Menyebutkan penyebab stroke dengan benar tanpa melihat catatan/
leaflet
3. Menyebutkan tanda dan gejala stroke dengan benar tanpa melihat
catatan/
leaf let

4. Menyebutkan pencegahan stroke dengan benar tanpa melihat catatan/


leaflet
5. Menyebutkan perawatan stroke dengan benar tanpa melihat catatan/
leaflet
C. Metode dan Media
 Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab/diskusi
 Media yang digunakan leaflet

D. Materi
Terlampir

E. Proses Belajar:
No Komunikator Komunikan waktu
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan Menjawab salam
memperkenalkan diri
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan Mendengarkan
tema penyuluhan 5 menit
Isi
3 Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan
mengenai pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, pencegahan dan
Perawatan stroke 10 menit
4 Memberikan kesempatan kepada Mengajukan
komunikan untuk bertanya tentang pertanyaan
materi yang disampaikan
5 Penutup
Memberikan pertanyaan akhir Menjawab
sebagai evaluasi
6 Menyimpulkan bersama-sama hasil Mendengarkan 5 menit
kegiatan penyuluhan
7 Menutup penyuluhan dan Menjawab salam
mengucapkan salam

F. EVALUASI
1. Pengertian stroke
2. Penyebab stroke
3. Tanda dan gejala stroke
4. Pencegahan stroke
5. Perawatan stroke

H. Lampiran Materi
 Pengertian Stroke yaitu gangguan suplai darah normal ke otak yang sering
terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan kerusakan syaraf.
 Penyebab stroke:
1. Adanya bekuan darah di pembuluh darah otak
2. Penurunan aliran darah ke otak
3. Pecahnya pembuluh darah di otak
4. Adanya material lain yang dibawa ke otak dari bagian tubuh yang lain

 Tanda dan gejala Stroke :


1. Nyeri kepala hebat (di belakang leher)
2. Pusing
3. Paralisis
4. Epistaksis
5. Sensasi Abnormal
6. Perdarahan retina
7. Gangguan penglihatan
8. Gangguan tingkat kesadaran
9. Gangguan irama jantung
10. Emosi yang labil
11. Kesulitan menelan
12. Gangguan rasa pengecapan dan penciuman
13. Afasia atau sulit berbicara

 Akibat lanjut dari Stroke yang tidak diobati:


1. Lumpuh
2. Dekubitus/ luka/ borok akibat tirah baring lama
3. Gangguan jantung lainnya
4. Kematian

 Cara perawatan stroke:


1. Membudidayakan hidup sehat dalam masyarakat
2. Menghindari rokok, stress, obesitas, alkohol, konsumsi garam berlebihan,
obat-obatan golongan amfetamin, kokain, dan lain-lain.
3. Mengurangi kolestrol, lemak, asam urat dalam makanan.
4. Menganjurkan konsumsi gizi seimbang dan olahraga secara teratur
5. Mengendalikan hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung dan
penyakit atherosklerotik
6. Modifikasi gaya hidup beresiko stroke dan faktor resiko
7. Melibatkan peran serta keluarga secara optimal

 SEMBAKO PANJANG UMUR


1. Hindari merokok
2. Jalankan pola makan yang sehat yaitu menghindari lemak jenuh dan
memperbanyak konsumsi biji-bijian dan buah-buahan serta sayuran
3. Konsumsi multivitamin dan kalsium setiap hari
4. Mempertahankan berat badan yang ideal
5. Melatih daya pikir
6. Tetap aktif setiap hari
7. Aktif bersosialisasi
8. Lakukan upaya untuk mellindungi penglihatan, pendengaran dan
kesehatan anda
9. Rutin kontrol ke pelayanan kesehatan terdekat untuk mengantisipasi jika
ada sesuatu yang tidak baik pada tubuh misalnya mengendalikan tekanan
darah, mencegah osteoporosis atau menurunkan kadar kolesterol dalam
darah

 MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI

1. Golongan protein hewani seperti : sarden, kerang, jeroan, hati, usus, otak,
paru, babat, limpa, bebek dan burung
2. Makanan yang mengandung alkohol : tape, durian
3. Makan yang banyak mengandung lemak
4. Sayuran, kacang-kacangan, kembang kol, bayam dan jamur
5. Minuman yang mengandung soda : coca cola, fanta, sprite

 LINGKUNGAN YANG AMAN


1. Cahaya tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelapatau tidak remang-
remang
2. Lantai tidak licin, benda-benda tidak berserakan dan jika menggunakan
karpet tepinya direkatkan
3. Perabot rumah tangga diletakan teratur, kursi atau tempat tidur tidak
terlalu tinggi
4. Permukaan tangga datar dan tepinya diberi tanda
5. Pinggir dinding kamar mandi di beri pegangan, lantai kamar mandi tidak
licin dan toilet tidak terlalu tinggi.
6. Tempat tidur kokoh
7. Alat dapur dan kompor aman

PERAWATAN
STROKE

RESSA ANDRIYANI UTAMI, S.Kep.


220112110013

PROGRAM PROFESI NERS


ANGKATAN XXII

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2012
STROKE.......?

STROKE MERUPAKAN GANGGUAN SUPLAI DARAH NORMAL KE


OTAK YANG SERING TERJADI SECARA TIBA-TIBA DAN
MENYEBABKAN KERUSAKAN SYARAF.

FAKTOR RESIKO TIMBULNYA REMATIK :

1. UMUR
2. TRAUMA (JATUH, TERBENTUR)

3. KETURUNAN.
4. GAYA HIDUP
5. MEROKON
6. KEGEMUKAN.

TANDA DAN GEJALA.....


1. NYERI KEPALA HEBAT (DI BELAKANG LEHER)
2. PUSING
3. PARALISIS
4. EPISTAKSIS
5. SENSASI ABNORMAL

6. PERDARAHAN RETINA
7. GANGGUAN PENGLIHATAN
8. GANGGUAN TINGKAT KESADARAN
9. GANGGUAN IRAMA JANTUNG
10. EMOSI YANG LABIL

11. KESULITAN MENELAN


12. GANGGUAN RASA PENGECAPAN DAN PENCIUMAN
13. AFASIA ATAU SULIT BERBICARA

AKIBAT LANJUT....

1. LUMPUH
2. DEKUBITUS/ LUKA/ BOROK AKIBAT TIRAH BARING LAMA
3. GANGGUAN JANTUNG LAINNYA
4. KEMATIAN

CARA PENANGANAN......
1. MEMBUDIDAYAKAN HIDUP SEHAT DALAM MASYARAKAT
2. MENGHINDARI ROKOK, STRESS, OBESITAS, ALKOHOL, KONSUMSI
GARAM BERLEBIHAN, OBAT-OBATAN GOLONGAN AMFETAMIN,
KOKAIN, DAN LAIN-LAIN.
3. MENGENDALIKAN MAKAN-MAKANAN YANG MENGANDUNG
KOLESTROL, LEMAK, ASAM URAT DALAM MAKANAN.

4. MENGANJURKAN KONSUMSI GIZI SEIMBANG DAN OLAHRAGA


SECARA TERATUR
5. MENGENDALIKAN HIPERTENSI, DIABETES MELLITUS, PENYAKIT
JANTUNG DAN PENYAKIT ATHEROSKLEROTIK
6. MODIFIKASI GAYA HIDUP BERESIKO STROKE DAN FAKTOR
RESIKO
7. MELIBATKAN PERAN SERTA KELUARGA SECARA OPTIMAL

YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN.................

1. KERJA BERAT.
2. OLAH RAGA YANG BERAT.

3. GERAKAN DENGAN HENTAKAN.

CARA MENGATUR LINGKUNGAN .................

1. HINDARI LANTAI YANG LICIN.


2. PENERANGAN YANG CUKUP.
3. WC DIBUAT DUDUK.
4. TANGGA DIBERI PEGANGAN

SEMOGA LEKAS
SEMBUH
LAMPIRAN
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai