Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA

MOBILITAS SOSIAL PADA LINGKUNGAN SEKITAR


DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS ANTROPOLOGI

GURU PEMBIMBING: AHDHANI FAJAR S. , S.Pd

Oleh : Leni Marsandy / 18298


PROGRAM ILMU BAHASA DAN BUDAYA

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 MALANG


Jl. Tugu Utara No.1, Kiduldalem, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur
65111
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat dan karunia-nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Saya juga
berterima kasih kepada orang sekitar saya yang selalu memberikan motivasi dan
dukungan dalam setiap langkah yang saya jalani.

Saya mempersembahkan sebuah makalah yang membahas tentang Faktor


– Faktor Mobilitas Sosial dilingkungan sekitar, untuk memenuhi tugas Antropologi
saya dan mempersingkat Bab yang akan dipelajari.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan


kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar
makalah ini dapat diperbaiki dan dikembangkan lagi dikemudian hari. Saya berharap
agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 9 Maret 2020

Leni Marsandy
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………. iii

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………… 1

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………….. 2
C. Tujuan…………………………………………………………………………………… 2
D. Manfaat……………………………………………………………………………………2

BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………………......3

I. Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial……………………………………………………………6


II. Faktor-faktor penyebab terjadinya mobilitas sosial………………………………………..
III. Faktor pendorong mobiloitas sosial………………………………………………………..
IV. Faktor penghambat mobilitas sosial………………………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Semua orang pasti menginginkan untuk dapat memperoleh status dan


penghasilan yang lebih tinggi dari pada apa yang pernah dicapai oleh orang tuanya.
Semua orang pasti menginginkan suatu kehidupan yang serba berkecukupan,
bahkan kalau mungkin berlebihan. Keinginan-keinginan itu adalah normal, karena
pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Seperti halnya
kalau kita menanyakan tentang cita-cita dari seorang anak, maka ia akan menjawab
pada suatu status yang kebanyakan mempunyai konotasi pada penghidupan yang
baik. Hanya saja apakah keinginan-keinginan, impian-impian dan cita-cita itu
berhasil atau sama sekali gagal dalam proses perjalanan seseorang itulah yang kita
sebut “Mobilitas Sosial”.
Gerak sosial (Mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran,
peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Misalnya, seorang
pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi
seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Contoh lain, seorang anak
pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di
suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. Namun, ia gagal dan akhirnya jatuh
miskin. Proses perpindahan posisi atau status sosial yang dialami oleh seseorang
atau sekelompok orang dalam struktur sosial masyarakat inilah yang disebut gerak
sosial atau mobilitas sosial (social mobility).
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan pada ulasan


diatas, ada beberapa permasalahan yang ingin diulas lebih lanjut. Diantaranya :
 Apa saja bentuk-bentuk dari mobilitas sosial ?
 Apa saja faktor-faktor terjadinya mobilitas sosial di masyarakat ?
 Apa faktor pendorong dari mobilitas sosial di masyarakat ?
 Apa faktor penghambat dari mobilitas sosial di masyarakat ?
 Apa saja contoh dari faktor-faktor tersebut yang terjadi pada lingkungan
sekitar kita ?

C. Manfaat
Dengan dibuatnya makalah ini penulis berharap bisa menimbulkan manfaat yang
dapat diperoleh dari makalah diantaranya

D. Tujuan

Tujuan dibentuknya makalah ini diantaranya yaitu :

 Untuk menguasai pemahaman tentang mobilitas sosial dan faktor-


faktornya.
 Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya mobilitas sosial
 Sebagai penguatan materi dalam pembelajaran
BAB 2
PEMBAHASAN

I. Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial


Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial - Dalam kehidupan sosial budaya di masyarakat, kita
mengenal tiga bentuk mobilitas sosial, yaitu mobilitas fisik, mobilitas horizontal, dan
mobilitas vertikal.

1. Mobilitas Fisik (Physical Mobility). Mobilitas fisik memberi kemungkinan dan


kesempatan kepada seseorang untuk memindahkan tempat kediaman dalam
hubungannya dengan alat-alat transportasi dan lalu lintas modern. Artinya,
dengan adanya alat-alat transportasi dan lalu lintas modern, akan memberikan
kemudahan anggota masyarakat untuk melakukan perpindahan dari satu
daerah ke daerah lain. Contohnya, dengan adanya alat transportasi dan lalu
lintas mutakhir, seperti pesawat terbang, kereta api cepat atau yang lainnya.

2. Mobilitas Horizontal (Horizontally Mobility). Menurut Soerjono Soekanto,


mobilitas horizontal dapat diartikan sebagai perpindahan individu atau objek-
objek sosial lainnya dari suatu kelompok ke kelompok lainnya yang
sederajat. Atau dapat dikatakan pula sebagai perpindahan status sosial yang
dialami seseorang atau sekelompok warga secara mendatar dalam lapisan
sosial yang sama. 

3. Mobilitas Vertikal (Vertically Mobility). Mobilitas vertikal adalah sebuah


peralihan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke
kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.
II. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Mobilitas Sosial
a. Perubahan kondisi sosial

Struktur kelas dan kasta dalam masyarakat dapat berubah dengan sendirinya karena
adanya perubahan dari dalam maupun luar masyarakat. Kemajuan teknologi
misalnya, dapat membuka kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas dan perubahan
ideologi juga dapat menimbulkan stratifikasi baru.

b. Ras atau kesukuan.

Tingkat diskriminasi tertentu terhadap anggota-anggota ras dan kelompok-


kelompok suku tertentu tidak dapat dimungkiri masih terjadi dalam dunia bisnis,
industri, bahkan pendidikan. Latar belakang ras dan suku bisa saja menjadi faktor-
faktor penting yang mempengaruhi kemungkinan maupun peluang seseorang untuk
melakukan mobilitas vertikal (ke atas).

c. Ekspansi teritorial dan gerak populasi.

Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat, misalnya perkembangan


kota, transmigrasi, membuktikan ciri fleksibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas
sosial.

d. Komunikasi yang bebas

Pendidikan dan komunikasi yang bebas serta efektif akan memudarkan semua
batasan dari strata sosial yang ada dan merangsang mobilitas sosial sekaligus
menerobos rintangan yang menghadang.

e. Pendidikan.

Dalam kaitannya dengan mobilitas vertikal, fungsi pokok pendidikan formal adalah
membekali individu dengan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk
memasuki pasaran kerja. Tingkat pendidikan yang memadai akan menempatkan
seseorang pada posisi menguntungkan jika harus bersaing dengan orang lain untuk
suatu jabatan tertentu. Jenis-jenis pekerjaan yang menuntut tingkat pendidikan
tinggi pada umumnya memberikan gaji yang memuaskan.

f. Pembagian kerja.
Terbukanya kemungkinan bagi mobilitas sosial dalam masyarakat lebih dipengaruhi
oleh tingkat pembagian kerja yang ada. Jika tingkat pembagian kerja sangat tinggi
dan lebih dikhususkan, mobilitas sosial akan sulit. Ini karena spesialisasi kerja
menuntut keterampilan khusus.

III. Faktor Pendorong mobilitas sosial


 Faktor Struktural. Faktor struktural merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi mobilitas sosial dari luar individu. Umumnya faktor ini
berkaitan dengan pekerjaan, sistem ekonomi yang dianut masyarakat, dan
tingkat fertilitas (Baca juga: Bentuk-bentuk Perubahan Sosial). Beberapa
contoh faktor struktural adalah sebagai berikut:
1. Kini dapat dilihat bahwa semakin banyak bermunculan pabrik - parik baru
untuk memanfaatkan ketersediaan lahan
2. Jumlah penduduk atau tingkat kelahiran yang semakin tinggi
3. Ketersediaan lapangan pekerjaan yang terbatas, tidak sebanding dengan
jumlah para pencari kerja

 Faktor Individu. Faktor pendorong mobilitas sosial berikutnya adalah


faktor individu. Yang dimaksud faktor individu adalah kualitas seseorang,
ditinjau dari segi tingkat pendidikan, penampilan, maupun ketrampilan
pribadi masing-masing individu.
 Status Sosial. Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki
oleh orang tuanya. Apabila ia tidak puas dengan status sosial yang
diwariskan oleh orang tuanya, maka ia bisa mencari kedudukan yang lebih
tinggi.
 Keadaan Ekonomi. Misalnya, daerah tempat tinggalnya kekurangan SDA,
kemudian berpindah tempat ke tempat lain atau kota besar.
 Situasi Politik. Keadaan Negara yang tidak menentu akan mempengaruhi
situasi keamanan sehingga mengakibatkan mobilitas manusia ke daerah yang
lebih aman.

IV. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial


 Kemiskinan. Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu
merupakan hal yang sangat sulit. Contoh : Si A memutuskan untuk tidak
melanjutkan sekolahnya karena kedua orang tuanya tidak bisa membiayai,
sehingga ia tidak memiliki kesempatan untuk meningkatkan status sosialnya.
 Deskriminasi Kelas. Contoh: Dalam sistem kelas terbuka dapat
menghalangi mobilitas keatas. Hal ini terbukti dengan adanya pembatasan
suatu organisasi tertentu dengan berbagai ketentuan dan syarat, sehingga
hanya sedikit orang yg mampu mendapatkannya
 Perbedaan Ras dan Agama. Dalam agama tidak dibenarkan seseorang
dengan bebasnya berpindah-pindah agama sesuai dengan kehendaknya.
 Perbedaan Kepentingan. Adanya perbedaan kepentingan antar individu
dalam suatu organisasi menyebabkan masing-masing individu saling
bersaing untuk memperebutkan sesuatu.
 Perbedaan Gender. Dalam masyarakat, pria dipandang lebih tinggi
derajatnya dan cenderung menjadi lebih mobilitas daripada wanita.
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai