Anda di halaman 1dari 12

1.1.

1 Fasilitas Pelabuhan
Dalam menunjang kelancaran kegiatan di suatu pelabuhan diperlukan fasilitas-
fasilitas, fasilitas-fasilitas yang ada di suatu pelabuhan dapat menggambarkan baik atau
buruknya pelabuhan tersebut. Fasilitas pelabuhan dapat dilihat dari peruntukan
wilayahnya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 61 tahun 2009
tentang kepelabuhanan dan Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 51 tahun 2015,
rencana peruntukan wilayah dibagi menjadi 2 (dua) yaitu peruntukan wilayah daratan dan
peruntukan wilayah perairan, yang mana tiap-tiap peruntukan wilayah terdapat fasilitas
pokok dan fasilitas penunjang. Adapun fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:
 Peruntukan Wilayah Daratan
1. Fasilitas Pokok
a. Dermaga

Gambar 2.2 Dermaga


Dalam melayani kapal-kapal yang masuk di pelabuhan dibutuhkan fasilitas
berupa dermaga, yaitu tempat dimana kapal dapat sandar dan tambat guna
melakukan kegiatannya, baik bongkar/muat, naik turun penumpang, dan/atau
kegiatan lainnya.
b. Gudang lini 1
Gambar 2.3 Gudang Lini 1
Gudang lini 1 disebut juga transit-shed atau deep-sea godown. Barang-barang
yang ada di dalamnya masih berada dalam pengawasan Bea dan Cukai karena
belum menyelesaikan urusan Bea dan Cukai atau persyaratan lainnya.
c. Lapangan Penumpukan Lini 1

Gambar 2.4 Lapangan Penumpukan Lini 1


Lapangan penumpukan atau biasa disebut open storage, merupakan lapangan
yang memiliki fungsi sama seperti gudang sebagai tempat untuk
menyimpan/meletakkan muatan yang tahan terhadap perubahan cuaca, lapangan
penumpukan lini 1 sama halnya seperti gudang lini 1, masih berada dalam
pengawasan Bea dan Cukai dan belum menyelesaikan urusan Bea dan Cukai atas
persyaratan lainnya.
d. Terminal Penumpang
Gambar 2.5 Terminal Penumpang
Terminal penumpang merupakan terminal yang memiliki fungsi untuk
melayani kegiatan naik turun penumpang. Sebagai contoh terminal penumpang di
Surabaya ini yang memiliki fasilitas di terminal penumpangnya seperti fasilitas di
Bandar udara.
e. Terminal Peti Kemas

Gambar 2.6 Terminal Peti Kemas


Terminal petikemas atau container terminal adalah terminal yang dlengkapi
sekurang-kurangnya dengan fasilitas berupa tambatan, dermaga, lapangan
penumpukan (container yard (CY)), serta peralatan yang layak untuk melayani
kegiatan bongkar muat petikemas.
f. Terminal Curah Cair

Gambar 2.7 Terminal Curah Cair

https://sea-and-port.blogspot.com/2015/12/pelabuhan-hierarki-pelabuhan-dan.html

1.1.1 Fasilitas Pelabuhan


Dalam menunjang kelancaran kegiatan di suatu pelabuhan diperlukan fasilitas-
fasilitas, fasilitas-fasilitas yang ada di suatu pelabuhan dapat menggambarkan baik atau
buruknya pelabuhan tersebut. Fasilitas pelabuhan dapat dilihat dari peruntukan
wilayahnya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 61 tahun 2009
tentang kepelabuhanan dan Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 51 tahun 2015,
rencana peruntukan wilayah dibagi menjadi 2 (dua) yaitu peruntukan wilayah daratan dan
peruntukan wilayah perairan, yang mana tiap-tiap peruntukan wilayah terdapat fasilitas
pokok dan fasilitas penunjang. Adapun fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:
 Peruntukan Wilayah Daratan
g. Dermaga
Gambar 2.2 Dermaga
Dalam melayani kapal-kapal yang masuk di pelabuhan dibutuhkan fasilitas
berupa dermaga, yaitu tempat dimana kapal dapat sandar dan tambat guna
melakukan kegiatannya, baik bongkar/muat, naik turun penumpang, dan/atau
kegiatan lainnya.
h. Gudang lini 1

Gambar 2.3 Gudang Lini 1


Gudang lini 1 disebut juga transit-shed atau deep-sea godown. Barang-barang
yang ada di dalamnya masih berada dalam pengawasan Bea dan Cukai karena
belum menyelesaikan urusan Bea dan Cukai atau persyaratan lainnya.
i. Lapangan Penumpukan Lini 1

Gambar 2.4 Lapangan Penumpukan Lini 1


Lapangan penumpukan atau biasa disebut open storage, merupakan lapangan
yang memiliki fungsi sama seperti gudang sebagai tempat untuk
menyimpan/meletakkan muatan yang tahan terhadap perubahan cuaca, lapangan
penumpukan lini 1 sama halnya seperti gudang lini 1, masih berada dalam
pengawasan Bea dan Cukai dan belum menyelesaikan urusan Bea dan Cukai atas
persyaratan lainnya.
j. Terminal Penumpang

Gambar 2.5 Terminal Penumpang


Terminal penumpang merupakan terminal yang memiliki fungsi untuk
melayani kegiatan naik turun penumpang. Sebagai contoh terminal penumpang di
Surabaya ini yang memiliki fasilitas di terminal penumpangnya seperti fasilitas di
Bandar udara.
k. Terminal Peti Kemas
Gambar 2.6 Terminal Peti Kemas
Terminal petikemas atau container terminal adalah terminal yang dlengkapi
sekurang-kurangnya dengan fasilitas berupa tambatan, dermaga, lapangan
penumpukan (container yard (CY)), serta peralatan yang layak untuk melayani
kegiatan bongkar muat petikemas.
l. Terminal Curah Cair

Gambar 2.7 Terminal Curah Cair


m. Terminal curah kering
Gambar 2.8 Terminal curah kering
Terminal curah kering adalah terminal untuk melakukan kegiatan bongkar
muat barang curah kering (seperti: beras, pupuk, kedelai, jagung, dll).
n. Kawasan perkantoran
o. Fasilitas pos dan telekomunikasi
p. Instalasi air bersih, listrik dan telekomunikasi
q. Kawasan perdagangan dan industri

 Peruntukan Wilayah Perairan

a. Alur-pelayaran
Alur-pelayaran adalah bagian dari perairan yang alami maupun buatan yang
digunakan sebagai lintasan arus lalu lintas kapal dimana kedalaman, lebar, dan
hambatan pelayaran lainnya dianggap aman untuk dilayari.

b. Perairan tempat labuh


Perairan tempat labuh merupakan tempat dimana kapal diam menunggu waktu
merapat ke dermaga

c.  Kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar dan olah gerak kapal


Kolam pelabuhan adalah lokasi di perairan pelabuhan yang merupakan tempat
kapal berlabuh dan melakukan bongkar muat serta mengisi perbekalan dengan aman.
1.1.2 Peralatan pembangunan pelabuhan dan dermaga
Jenis peralatan pembangunan di golongkan menurut fungsinya, yaitu alat
pemindah dan perata tanah, alat pemadat dan mesin pembangunan jalan, alat pengangkut.
Yang dimaksudkan dengan penggunaan peralatan pembangunan ialah penggunaan
peralatan yang benar berdasarkan jenisnya pada lapangan/perusahaan atau dibidang
pekerjaan yang tepat. Dengan penggunaan peralatan yang benar pada bidang pekerjaan
yang tepat, pekerjaan tidak saja akan dapat diselesaikan dengan cepat, rapi dan ekonomis
tetapi perlatannya sendiri akan awet dan tahan lama. Dari jenis peralatan tersebut dapat
menimbulkan masalah untuk pekerja dan lingkungan sekitar pembangunan.
 Alat untuk penyediaan beton
a. Mesin kilang beton
Mesin kilang beton ialah alat pencampur untuk membuat beton, pada
mesin kilang beton terdapat dua sistem yaitu: Mesin kilang beton bolak -balik dan
Mesin kilang beton tumpah. Pemeliharaan mesin kilang yaitu Mesin kilang beton
sesudah pakai harus dibersihkan dengan air yang banyak, dan kemudian dioles
dengan oli atau minyak tanah untuk menghindari karat. Semua tempat yang
membutuhkan. Semua tempat yang membutuhkan pelumasan diisi dengan
gemuk/stempet sehingga air yang mungkin memasuki bantalan tertekan keluar. 

Gambar 2.9 Mesin kilang beton


b. Buldoser
Gambar 2.10 Buldoser
Buldoser adalah mesin pendorong/penggeser tanah dan sebagainya yang
berban gigi. Penggerak ban gigi aus dengan cepat dan karena itu pemeliharannya
penting sekali. Pemeliharaa:
1. Pelumasan dilakukan secara teratur menurut daftar pemeliharaan.
2. Jangan jalankan buldoser dengan beban ban gigi yang tidak direntangkan.
3. Roda penggerak dan rol-rol beban gigi diperiksa setiap hari.
4. Tambahkan lapisan las dengan batang elektroda khusus, bila dan gigi
mengaus.

c. Mesin sengkang keruk


Mesin sengkang keruk hanya dapat dipindah tempatnya sedikit demi sedikit.
Jika dijalankan jauh, maka penggerak (ban gigi) akan cepat sekali rusak. Jika
kalau penggerak harus berputar, maka mesin sengkang keruk harus berhenti
dahulu, karena berputar dan berjalan berjalan bersama-sama tidak mungkin.
Pemeliharaan: terutama pada mesin sengkang keruk yang besar sebaiknya
disediakan dua tenaga yaitu pengemudi dan masinis
Gambar 2.11 Mesin sengkang keruk
d.

Anda mungkin juga menyukai