Anda di halaman 1dari 2

Prinsip Kerja Motor split fasa (split phase winding)

Motor jenis ini bekerja berdasarkan perbedaan fasa antara kumparan bantu berupa
induktor dan kumparan utama berupa resistor. Jika kumparan bantu ini ditempatkan
secara paralel dengan belitan utama maka nilai R/X L1 dari belitan bantu dapat diatur
sedemikian rupa sehingga dihasilkan perbedaan fasa dibawah 90 0. Dengan menaikkan nilai
R maka dihasilkan perbandingan R/X L1 yang lebih tinggi sehingga perbedaan fasa lebih
mendekati 900 dan torsi starting yang dihasilkan lebih besar. Motor jenis ini memiliki torsi
starting yang rendah.
Karakteristik dan rangkaian ekuivalen motor jenis ini diperlihatkan pada gambar 3.1.
Pada kumparan bantu juga dipasang saklar sentrifugal untuk memutuskan arus listrik pada
kumparan bantu bila putaran motor mencapai 75% dari putaran nominal.
Motor ini terdiri dari kumparan utama dan kumparan bantu yang berbeda sekitar 90 0
listrik dengan tahanan dan reaktansi yang berlainan sehingga arus yang mengalir tidak
sefasa. Perbedaan arus kumparan utama dan kumparan bantu akan menyebabkan
terjadinya perbedaan fluks medan utama dan fluks medan bantu pada stator, akibatnya
akan menghasilkan medan putar yang menimbulkan kopel mula pada motor. Dengan
adanya kopel mula ini, maka motor akan berputar. Saklar (S) dilepaskan dengan gaya
sentrifugal pada 75 % putaran normal. Kopel start dari motor split fasa 150% dari kopel
beban penuh (Ist = 1,5 If).

Rangkaian dan diagram vector motor split fasa

Iu berbeda fasa dengan IB, caranya adalah dengan memperbesar tahanan pada R LB
(RLB>>RLU)

Anda mungkin juga menyukai