Anda di halaman 1dari 8

TUGAS FINAL

Dosen Pembimbing :

Hermawati S.Si, M.Eng

Disusun Oleh :

Muh Akbar

4518044050

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2020
TEKNIK REAKSI KIMIA
1. Kecepatan reaksi dalam reaktor alir tangki berpengaduk

Satu liter/menit liquid mengandung senyawa A dan B dengan C Ao = 0,1 mol/lt dan CBo =
0, 01 mol/lt , dialirkan ke dalam sebuah reaktor alir tangki berpengaduk dengan volume 1liter.
Aliran keluar dari reaktor mengandung A,B dan C dengan C Af = 0,02 mol/lt , CBf = 0,03 mol/lt dan
CCf = o,o4 mol/lt.

Hitunglah kecepatan reaksi A,B dan C pada kondisi di atas.

Penyelesaian :

Untuk reaksi fase fluida / cair, volume campuran dalam reaksi adalah konstan sehingga
persamaan yang dipakai:

CAo - CA

τ = V / υo = --------------------

- rA

atau

CAo - CA 0,1 - 0,02

- rA = --------------- = ------------------ = 0,08 mol/lt min

V / υo 1/1

CBo – CB 0,01 - 0,03

- rA = --------------- = ------------------ = - 0,02 mol/lt min

V / υo 1/1

CBo – CB 0 - 0,04

- rA = --------------- = ------------------ = - 0,04 mol/lt min

V / υo 1/1
Dengan melihat hasil kecepatan reaksinya dapat disimpulkan bahwa A bereaksi
membentuk B dan C.

2. Kinetika pada reaktor alir tangki berpengaduk

Gas A murni dengan CAo = 100 mmol/lt dialirkan ke dalam reaktor alir tangki
berpengaduk dengan volume 0,1 lt , dimana terjadi reaksi dimerisasi : 2A R

Pada kecepatan alir yang berbeda didapatkan data laboratorium sebagai berikut:

Run percobaan 1 2 3 4
υo ( lt/jam ) 30,0 9,0 3,6 1,5
CA out ( mmol/lt ) 85,7 66,7 50 33,3

Tentukan persamaan kinetika kecepatan reaksinya.

Penyelesaian :

Persamaan reaksi : 2A R

Persamaan kinetika reaksi dapat ditulis sebagai reaksi orde n sebagai berikut :

-rA = k CAn

log ( -rA ) = log k + n log CA

Untuk reaksi fase gas :

ε A = ( 1-2 ) /2 = -1/2

( 1-XA ) ( 1 + XA )

Sehingga : CA = CAo { ------------- } = CAo {-------------}

( 1 + ε AXA) ( 1- ½ XA)
CA ( 1- ½ XA ) = CAo ( 1- XA )

CA – ½ CA XA = CAo - CAo XA

XA ( CAo – ½ CA ) = CAo - CA

Sehingga CAo - CA 1 - CA / CAo

XA = --------------- = -------------------------- ...................(A)

CAo - ½ CA 1 - ( ½ CA) / CAo

Untuk reaktor alir tangki berpengaduk berlaku :

V / υo = CAo XA / (-rA )

Atau :

(-rA ) = υo CAo XA / V ...................(B)

Bila dibuat plot antara log ( -rA ) vs log CA , merupakan garis lurus dengan slope = n dan
intercep = log k . Dari data percobaan di atas dapat diolal sebagai berikut:

Run υo CA XA ( -rA ) Log ( -rA) Log CA


lt/ja Mmol/lt υo CAo XA / V
m
1 30,0 85,7 0,25 7500 3,875 1,933
2 9,0 66,7 0,50 4500 3,653 1,824
3 3,6 50,0 0,667 2500 3,380 1,699
4 1,5 33,3 0,80 1200 3,079 1,522

Hubungan log -ra vs log Ca

4,000

3,000
L o g -ra

y = 2.004x
2,000 2
R = 0.9999

1,000

0
0 500 1000 1500 2000 2500
log Ca

Dari grafik antara log ( -r A ) vs log CA diperoleh nilai Slope sebagai n atau orde reaksi
sebesar 2,004 atau dibulatkan n=2 dan nilai intercep sebagai nilai log k = 0 dan k sebesar 1 liter/
mmol jam. Sehingga persamaan kinetika reaksi adalah :

-rA = 1 (lt/mmol jam) CA2

MATEMATIKA TEKNIK
1. Temukan solusi masalah nilai awal y′−y2=exp(−t), dengan y(0)=−1
Pembahasan

Jelas bahwa persamaan diferensial di atas merupakan PD linear orde satu. Faktor integrasinya
adalah
μ(t)=exp∫(−dt2)=exp(−t2)
Kalikan faktor integrasi ini ke persamaan mula-mula, sehingga diperoleh
exp(−t2)y′–exp(−t2)y2=exp(−3t2)
Ruas kiri pada persamaan di atas merupakan turunan pertama dari exp(−t2)y terhadap x,
sehingga dapat ditulis menjadi
(exp(−t2)y)′=exp(−3t2)
Integrasikan kedua ruas terhadap t, sehingga didapat
exp(−t2)y=−23exp(−3t2)+C
Oleh karena itu, didapat
y=−23exp(−t)+Cexp(t2)
Untuk menemukan kondisi awal, substitusikan t=0 dan y=−1
−1=−23exp(0)+Cexp(02)⇔C=−1+23=−13
Jadi, solusi dari masalah nilai awal yang diberikan adalah
y=−23exp(−t)−13exp(t2)
Catatan: Diberikan kesepakatan penulisan bahwa ex=exp(x) .

2. Carilah solusi umum dari (ysin2x−cosx) dx+(1+sin2x) dy=0

Pembahasan

Perhatikan bahwa persamaan diferensial di atas dapat ditulis menjadi


(ysin2x−cosx) dx+(1+sin2x) dy=0 Bagi kedua ruas
dengan (1+sin2x) dxdydx+ysin2x−cosx1+sin2x=0dydx+(sin2x1+sin2x)y=cosx1+sin2x

Bentuk terakhir merupakan persamaan diferensial linear orde satu.


Diketahui p(x)=sin2x1+sin2x, sehingga
∫p(x) dx=∫sin2x1+sin2x dx=ln(1+sin2x)
Catatan: Integral di atas dapat diselesaikan dengan menggunakan metode substitusi, di mana
u=1+sin2x.

Diperoleh faktor integrasinya, yakni v(x)=ln(1+sin2x).


Dengan demikian, persamaan diferensial dydx+(sin2x1+sin2x)y=cosx1+sin2x dapat langsung
kita tuliskan sebagai berikut.
y=e−v(x)⋅∫ev(x)⋅cosx1+sin2x dx=e−ln(1+sin2x)⋅∫eln(1+sin2x)⋅cosx1+sin2x dx=(1+sin2x)
−1∫(1+sin2x)(cosx1+sin2x) dx=(1+sin2x)−1∫cosx dx=sinx+C1+sin2xJadi, solusi umum dari
persamaan diferensial tersebut adalah y=sinx+C1+sin2x

KIMIA ORGANIK
Berikut beberapa contoh reaksi substitusi.

Berikut beberapa contoh reaksi eliminasi.

Anda mungkin juga menyukai