Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

Penelitian berupa perubahan Kadar Gula Darah Pada Lanjut Usia Setelah

Dilakukan pemberian Jus Buah Naga Merah Di Panti Griya Asih Kec Lawang Kab

Malang mulai 18 Deember sampai 31 desember 2019 dan didapatkan responden yang

sesuai dengan kriteria penelitian dan menyetujui untuk menjadi subjek penelitian. Pada

bab ini akan disajikan pemaparan hasil studi kasus berdasarkan dari analisa data dan

pembahasan dari data yang telah didapat berupa gambaran lokasi penelitian,

4.1 Hasil Studi Kasus

4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Panti Griya asih Kec Lawang Kab Malang milik yayasan apa? terletak di jalan

…….. kapasitas berapa? tenaga pengelola? terdapat 22 lansia, hasil survei peneliti

mendapatkan data 22 lansia .Dari 22 lansia yang menderita penyakit Diabetes Mellitus

sebanyak 2 orang dan lansia yang menderita hipertensi sebanyak 5 orang .Lalu peneliti

akan melakukan penelitian dengan mengambil responden berjumblah 2 orang perempuan.

4.1.2 Gambaran Responden Stdi Kasus

Studi kasus ini dipilih dua responden sebagai responden penelitian. Responden I

(Ny , L) dan Responden II (Ny , S) . Kedua responden studi kasus diberikan penjelasan

mengenai pemberian Just Buah Naga dan SOP pengecekan kadar gula darah serta tujuan

penelitian. Responden studi kasus bersedia menandatangani lembar informed consent,


Peneliti melakukan kontrak waktu selama 2 minggu. Responden studi kasus dikenalkan

menggenai pemberian just buah naga merah. Intervensi pemberian just buah naga merah

3 kali dalam seminggu, pemberian just buah naga merah dilakukan pada pagi hari.

Selanjutnya sebelum pemberian Jus Buah Naga Merah dilakukan pengecekan kadar gula

darah dan setelah itu dilakukan pemberian jus buah naga merah dan setelah itu pada sore

harinnya di lakukan observasi pengecekan kadar gula darah. Pengecekan gula darah di

lakukan sebelum dan sesudah pemberian just buah naga merah setiap kali pertemuan .

1) Gambaran Umum Responden Ny . L

Responden studi kasus yang pertama adalah Ny , L berusia 68 tahun beragama

Kristen bersuku Manado dengan pendidikan terahir SMA. Responden 1

tinggal bersama anaknya di Surabaya dan sekarang tinggal di panti griya asih

Kec, lawang Kab malang . Ny , L mengatakan menderita Dibetes Mellitus

Sejak 7 tahun dan pada saat itu kadar gulanya 400 mg/dl. Aktivitas sehari hari

di panti duduk duduk, berjemur dan jalan jalan pada , jam 09.00 pagi ,subjek

mengatakan belum pernah dilakukan terapi pemberian jus buah naga merah

untuk menurunkan kadar gula darahnya, subjek mengatakan melakukan terapi

melalui obat saja yaitu obat glimipirid subjek mengkonsumsi sehari 1 x

setelah makan dengan dosis 2 mg.

2) Gambaran Umum Responden Ny . M

Responden studi kasus yang kedua adalah Ny , M berusia 71 tahun beragama

Kristen bersuku jawa dengan pendidikan terahir SMA .Responden II tinggal

bersama anaknya di kediri dan sekarang tinggal di panti griya asih kec
Lawang Kab Malang Ny M mengatakan menderita Diabetes Mellitus sejak 10

tahun dan saat itu kadar gulannya 350 mg/dl. Aktifitas sehari hari lebih

banyak berdiam diri di kamar d karenakan kakinya yg sakit, subjek

mengatakan belum pernah dilakukan terapi pemberian just buah naga merah

untuk menurunkan kadar gula darahnya , subjek mengatakan melakukan terapi

melalui insulin dan obat glimpirid. Tapi sekarang hanya mengkonsumsi obat

glimipirid saja dengan dosis 2 mg.

4.2 Gambaran Subjek Penelitian Lansia Penderita Diabetes Mellitus type 2


Di Panti Griya Asih Kec Lawang Kab malang

Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Lansia Penderita Diabetes Mellitus type 2
Di Panti Griya Asih Kec Lawang Kab Malang

Keterangan Subjek I Subjek II

Nama Ny L Ny M

Suku Manado Jawa

Alamat Surabaya Kediri

Usia Subjek 68 71

Pendidikan terahir SMA SMA

Lama menderita
Diabetes Mellitus 7 10

Penyakit yang Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus


diderita

Keluhan yang ,badan lemas muda terasa muda capek


dirasakan capek
4.3 Hasil wawancara sebelum dilakukan terapi pemberin jus buah naga merah

Kunjungan pertama pada tanggal 18 desember peneliti mendatangi Panti Griya Asih

Kec Lawang Kab Malang untuk melakukan wawancara dan inform consent. Sebelum

melakukan wawancara, peneliti memberikan penjelasan maksud dan tujuan dari penelitian.

Setelah responden paham dan mengerti tentang peneliti yang akan dilakukan, kemudian

menandatangani lembar informed consent sebagai tanda bukti bahwa responden penelitian

telah setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian.

Komponen Responden I Responden II

pertanyaan
Berapakah usia anda

saat ini 68 71
Sejak kapan anda

menderita diabetes 7 tahun 10 tahun

Makanan apa saja yang Mengurangi makanan Menghindari makanan

tidak diperbolehkan yg manis manis yang manis manis


dalam proses

penyembuhan
Obat obatan apa saja Glimpirid Glimpirid

yang pernah anda

konsumsi dalam proses

penyembuhan
Apakah setiap harinya Tidak suka Tidak suka

anda suka berolah raga


Apa yang anda rasakan badan lemas muda muda capek

(tanda dan gejala ) terasa capek

Dari hasil wawancara, responden mengalami kadar gula darah yang tinggi.

Hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor yang dapat mempengaruhi tingginya

kadar gula darah seperti gangguan psikologis,pola makan ,aktivitas, dan

jarang sesuai dengan hasil wawancara yang telah dilakukan.

4.1.4 Hasil Observasi Kadar Gula Darah Pada Responden I Dan II SetelahMelakukan
Terap Pemberian Jus Buah Naga Merah

Setelah dilakukan terapi pemberian just buah naga merah 6 kali pemberian dalam 2

minggu, kemudian dilakukan observasi.. Hasil observasi pada responden studi kasus I dan

II yaitu sesuai dengan metode penelitian yang telah disusun, observasi kadar gula darah

sebelum dan sesudah dilakukan pemberian terapi jus buah naga merah dilakukan setiap 6

kali dalam 2 minggu, dilakukan Pemberian terapi jus buah naga merah dan pengecekan

kadar gula darah pada pagi hari sesudah sarapan pagi, setelah dilakukan pengecekan kadar

gula darah dan pemberian terapi jus buah naga merah pada pagi hari di tunggu sampai sore
harinya setelah itu dilakukan pengecekan lagi kadar gula darah. Observasi ini dilakukan

selama 6 kali dalam 2 minggu.

Tabel 4.berapa Kadar Gula Darah Pada Responden I Dan II SetelahMelakukan Terap
Pemberian Jus Buah Naga Merah
No Tanggal Volume Pre Pre Post Post
dan hari Jus Responden Responden Responden Responden
1 2 1 2
1 18 desember 250 ml 196 mg/dl 2019 mg/dl 191 mg/dl 200 mg/dl

Rabu GDA
GDA GDA GDA
2 20 desember 250 ml 134 mg/dl 158 mg / dl 130 mg/dl 127 mg/dl

Jum’at GDA GDA GDA GDA


3 23 desember 250 ml 121 mg/dl 145 mg/dl 115 mg/dl 123 mg/dl

Senin GDA GDA GDA GDA


4 25 desember 250 ml 107 mg/dl 130 mg/dl 110 mg/dl 120 mg/ dl

Rabu GDA GDA GDA GDA


5 27 250 ml 105 mg/dl 125 mg/dl 108 mg/dl 128 mg/dl

desember GDA GDA GDA GDA GDA

Jum’at
6 30 desember 250 ml 120 mg/dl 128 mg/dl 115 mg/dl 119 mg/dl

Minggu GDA GDA GDA GDA GDA


4.2 Pembahasan

Berikut pembahasan hasil studi kasus tentang kadar glukosa lansia setelah

dilakukan terapi pemberian jus buah naga merah mulai tanggal 18 desember 2019 hingga 30

desember. Pada observasi pertemuan pertama, responden I (Ny.L) berusia 68 tahun sebelum

dilakukan olahraga jalan kaki menunjukkan kadar gula darah yang tergolong tinggi yaitu
dilakuka pengecekan kadar gula darah 196 mg/dl di pertemuan kedua kadar gulanya 134

mg/dl, pertemuan ketiga 121 mg/dl, pertemuan keempat 107 mg/dl ,pertemuan kelima 105

mg/dl ,pertemuan keenam mndapatkan kenaikan 120 mg/dl. Sedangkan pada responden II

(Ny.M) berusia 71 tahun hasil pengecekan kadar gula darahnya yaitu 2019 mg/dl dihari

kedua 158 mg/dl, pertemeuan ketiga 145 mg/dl ,pertemuan keempat 130,pertemuan kelima

125 mg/dl dan pertemuan keenam 128 mg/dl .

Diabetes Mellitus merupakan gangguan metabolik yang ditandai oleh

kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemi. Diabetes Mellitus yang

umumnya dikenal sebagai kencng manis adalah penyakit yang ditandai dengan

hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus menerus bervariasi,

terutama setelah makan (Damayanti ,2015).

Diabetes Mellitus merupakan gangguan metabolic yang ditandai oleh

hioerglikemia akibat kurangnya homone insulin, meurunnya efek insulin atau

keduannya. Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis

dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi klinis berupa hilangnya

toleransi karbohidrat. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolic

dengan karakteristik peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang

terjadi kelainan akibat ekskresi insulin, kerja insulin atau keduannya. Diabetes

Mellitus (DM) yang lebih dikenal sebagai penyakit penyakit kencing manis
adalah suatu kondisi metabolisme didalam tubuh karena ketidakmampuan tubuh

membuat atau menyuplai hormone insulin sehingga menyebabkan terjadinya

peningkatan kadar gula darah melebih normal (Damayanti,2015) .

Salah satu buah yang biasa di manfaatkan sebagai terapi just adalah buah

naga (Hylocereus) yang memiliki keunggulan yaitu kaya serat ,kalsium

,magnesium , kalium dan natrium . Setiap 100 g buah naga mengandung kadar air

tinggi (85%) ,energi 50 kal ,serat 0,9 – 2,1 g , vitamin C8 -25 mg kalsium 134 mg.

buah naga juga mengandung antioksidan yang bermanfaat dalam menjaga

elastisitas pembuluh darah .Berbagai penelitian menunjukan buah naga mampu

memperbaiki sistem peredaran darah, menurunkan kadar glukosa darah dan

kolestrol .buah naga mampu meningkatkan metabolism tubuh dan mencegah

peningkatan metabolisme tubuh dan menjegah peningkatan glukosa darah . (Ni

komang 2014 )

Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan salah satu buah

tropis darifamili kaktus, Cactaceae yang saat ini banyak dibudidayakan dinegara

Asiaseperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Buah naga

merah terbukti memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Sebuah studi


menunjukkabahwa pemberian ekstrak buah naga merah efektif meningkatkan

pertahananoksidatif serta melindungi aorta dari kerusakan akibat hiperglikemia

pada tikusdiabetes. Selain pada tikus, penelitian mengenai buah naga ini juga

dilakukan pada manusia dimana hasilnya mengkonsumsi buah naga merah

400g/hari dapatmenurunkan kadar glukosa darah secara signifikan pada penderita

DM tipe 2 (Rachmandkk., 2015 )

Buah naga merah atau Hylocereus polyrhizus belakangan ini tengah

populer di masyarakat. Pigmen berwarna merah pada buah naga merah diketahui

sebagai betacyanin yang merupakan turunan dari betalain. Betalain telah diteliti

manfaatnya sebagai antiradikal dan senyawa antioksidatif. Buah naga banyak

dikonsumsi karena kandungan kimianya yang bermanfaat bagi kesehatan.

Kandungan buah naga yaitu vitamin A, C, E dan polifenol serta flavonoid.

Flavonoid dialam ditemukan bentuk bebas atau sebagai glikosida dan memiliki

peran salah satunya sebagai antioksidan, karena dapat mendonasikan atom

hidrogennya .Berbagai zat aktif antihiperlipidemia yang terkandung dalam buah

naga diantaranya, niasin, asam askorbat, dan asam palmitat diyakini

meningkatkan kadar HDL (Pertiwi, 2014).


Kandungan kalium, kalsium dan magnesium (per 100 gram berat yang

dapat dimakan) dalam buah naga merah adalah kalium (56,96 mg), kalsium (5,70

mg), dan magnesium (28,30 mg) (Khalili, et al., 2006:269).

Kandungan serat pada buah naga sangat baik, mencapai 0,7-0,9 gram per

100 gram. Serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Di

dalam saluran pencernaan serat akan mengikat asam empedu (produk akhir

kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama tinja. Dengan demikian, semakin

tinggi konsumsi serat, semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan

oleh tubuh Gemilang, 2012:127).

Buah naga juga kaya dengan potasium yang baik untuk kesehatan jika

dibandingkan dengan buah-buahan lainnya (Khalili et al., 2006).Uji kualitatif

kalium pada buah naga daging putih dan buah naga daging merah ditunjukkan

dengan adanya angka absorbansi hasil positif mengandung kalium. Hasil kadar

kalium pada buah naga merah sebesar 240,03 ± 5,63 mg/kg (Widyaningrum,

2013).

Divisi Nutrisi Fakultas Kedokteran Malaysia (2011) menyimpulkan

pemberian buah naga 200 – 300 g / hari mampu menurunkan kadar gula

darah,trigliserida, dan kolesterol DM tipe 2. Jumblah 1 g Buah Naga mengandung


50 kalori yang sama dengan satu satuan penukar pada daftar penukar. Konsumsi

Buah di anjurkan satu satuan penukar (100g) sampai 2 satuan penukar (200g)

dalam satu kali penyajian yang bisa d konsumsi bersama menu makan siang atau

sebagai makanan selingan.Terapi jus di berikan satu kali dengan takaran 250 ml

jus selama 10 hari berturut turut sesuai dengan jenis perlakuan.Selama pemberian

terapi jus buah naga di monitor porsi jus di habiskan dan di catat segala keluhan

yang di alami sample. Pengukuran di laksanakan setelah pengukuran intervensi,

yaitu dengan mengukur kembali kadar glulosa darah 2. (Nikomang 2014)

Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa penelitian ini

menunjukan bahwa terapi pemberian juat buah naga merah dapat dijadikan salah

satu trapi untuk penurunan kadar glukosa darah pada lansia dengan Diabetes

Mellitus.

Anda mungkin juga menyukai