Dokumen (1) - 1
Dokumen (1) - 1
DISUSUN OLEH :
SURAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan
batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga
(Sumijatun dkk, 2006).
Keperawatan komunitas di bagi berdasarkan kelompok usia diantaranya adalah
kelompok usia anak sekolah. Menurut Wong (2008), anak sekolah adalah anak pada usia
6-12 tahun, yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-
anak dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan
dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya.
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014 mulai masuk sekolah
merupakan hal penting bagi tahap perkembangan anak. Banyak masalah kesehatan
terjadi pada anak usia sekolah, seperti misalnya pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan
menggunakan sabun, karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman penglihatan
dan masalah gizi. Pelayanan kesehatan pada anak termasuk pula intervensi pada anak
usia sekolah. (Profil Kesehatan Indonesia, 2014)
Anak usia sekolah merupakan sasaran yang strategis untuk pelaksanaan program
kesehatan, karena selain jumlahnya yang besar, mereka juga merupakan sasaran yang
mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik. Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini
diutamakan untuk siswa SD/sederajat kelas satu. Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan
oleh tenaga kesehatan bersama tenaga lainnya yang terlatih (guru UKS/UKSG dan
dokter kecil). Tenaga kesehatan yang dimaksud yaitu tenaga medis, tenaga keperawatan
atau petugas puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga pelaksana UKS/UKGS.
Guru UKS/UKGS adalah guru kelas atau guru yang ditunjuk sebagai pembina
UKS/UKGS di sekolah dan telah dilatih tentang UKS/UKGS. Dokter kecil adalah kader
kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang
telah mendapatkan pelatihan dokter kecil. (Profil Kesehatan Indonesia, 2015)
Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran tentang kebersihan dan kesehatan gigi
bisa dilaksanakan sedini mungkin. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada
khususnya dan kesehatan tubuh serta lingkungan pada umumnya. (Profil Kesehatan
Indonesia, 2015)
Upaya kesehatan pada kelompok ini yang dilakukan melalui penjaringan
kesehatan terhadap murid SD/MI kelas satu juga menjadi salah satu indikator yang
dievaluasi keberhasilannya melalui Renstra Kementerian Kesehatan. Kegiatan
penjaringan kesehatan selain untuk mengetahui secara dini masalah-masalah kesehatan
anak sekolah sehingga dapat dilakukan tindakan secepatnya untuk mencegah keadaan
yang lebih buruk, juga untuk memperoleh data atau informasi dalam menilai
perkembangan kesehatan anak sekolah, maupun untuk dijadikan pertimbangan dalam
menyusun perencanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS). (Profil Kesehatan Indonesia, 2015)
Masalah-masalah kesehatan pada anak usia sekolah yang muncul biasanya
berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan. Sehingga isu yang lebih
menonjol adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti cara menggosok gigi
yang benar, cuci tangan pakai sabun, dan kebersihan diri lainnya. Berdasarkan hasil
Riskesdas 2007, menunjukkan bahwa kurang dari 10% orang-orang Indonesia yang
menggosok gigi dengan benar.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana mahasiswa mampu menerapkan konsep asuhan keperawatan komunitas
pada anak usia sekolah?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar serta asuhan keperawatan komunitas
pada agregat anak usia sekolah.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi keperawatan komunitas
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dan fungsi keperawatan komunitas
c. Mahasiswa mampu menjelaskan strategi intervensi keperawatan komunitas
d. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep asuhan keperawatan komunitas
e. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep keperawatan kesehatan masyarakat
(Community Health Nursing)
f. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian anak usia sekolah
g. Mahasiswa mampu menjelaskan upaya kesehatan anak usia sekolah
h. Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan komunitas pada agregat
anak usia sekolah
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil penulisan makalah ini dapat membantu dan mempermudah mahasiswa
dalam memahami dan membentuk kerangka berpikir secara sistematis tentang asuhan
keperawatan komunitas pada agregat anak usia sekolah.
2. Manfaat Praktis
a. Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan komunitas pada kelompok
khusus yaitu agregat anak usia sekolah.
b. Masyarakat khususnya anak usia sekolah serta orang tua dan masyarakat mampu
memahami dan menerapkan prinsip hidup bersih dan sehat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu golongan anak yang berusia
antara 7-15 tahun , sedangkan di Indonesia lazimnya anak yang berusia 7-12 tahun.
b. Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun
Wonokromo Surabaya pada tanggal 12 November s.d 26 November 2012. Luas wilayah
komunitas 700 m2 dengan batas wilayah sebelah utara rumah penduduk RT.5 Kel.
Wonokromo, sebelah selatan rumah penduduk RT.4 Kel. Wonokromo, sebelah Barat
Masjid Qomarudin Wonokromo dan sebelah timur rumah penduduk RT.4 Kel.
Wonokromo.
3. Besarnya Komunitas
Komunitas agregat anak usia sekolah yang menjadi sasaran pengkajian adalah anak usia
Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai 12 tahun yang masih duduk
di sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan sesuai usianya.
Anak usia sekolah merupakan kelompok risiko yaitu suatu kondisi yang dihubungkan
dengan peningkatan kemungkinan adanya kejadian penyakit. Hal ini tidak berarti bahwa
jika faktor risiko tersebut ada pasti akan menyebabkan penyakit, tetapi dapat berakibat
potensial terjadinya sakit atau kondisi yang membahayakan kesehatan secara optimal dari
populasi. Anak usia sekolah merupakan populasi risiko karena beberapa hal yaitu:
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat anak usia sekolah menggunakan
sebagai inti (core) mencakup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan
pelayanan kesehatan dan sosial, ekonomi, keamanan dan transportasi, politik dan
Ervin, 2002).
I. Pengkajian
1. Demografi : Jumlah anak usia sekolah keseluruhan, jumlah anak usia sekolah
3. Nilai, kepercayaan dan agama : nilai dan kepercayaan yang dianut oleh anak usia
sekolah berkaitan dengan pergaulan, agama yang dianut, fasilitas ibadah yang ada,
B. Data subsystem
1. Lingkungan Fisik
Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik bagi
Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus anak usia sekolah, bentuk pelayanan kesehatan
bila ada, apakah terdapat pelayanan konseling bagi anak usia sekolah melalui wawancara.
3. Ekonomi
Jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis pekerjaan orang tua siswa, jumlah uang jajan
para siswa melalui wawancara dan melihat data di staff tata usaha sekolah.
b. Transportasi
Jenis transportasi yang dapat digunakan anak usia sekolah, adanya bis sekolah untuk
Kebijakan pemerintah tentang anak usia sekolah, dan tata tertib sekolah yang harus
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak usia sekolah untuk memperoleh informasi
b. Komunikasi informal
Komunikasi/diskusi yang dilakukan anak usia sekolah dengan guru dan orang tua,
peran guru dan orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak sekolah,
keterlibatan guru dan orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak
usia sekolah.
7. Pendidikan
Terdapat pembelajaran tentang kesehatan, jenis kurikulum yang digunakan sekolah, dan
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan anak usia sekolah, tempat sarana penyaluran bakat anak
usia sekolah seperti olahraga dan seni, pemanfaatannya, kapan waktu penggunaan.
kesehatan dengan tanggung jawab utama perawat CHN pada keseluruhan populasi
keluarga.
2. Fungsi dan Peran Perawat CHN Pada Agregat Anak Usia Sekolah
Fungsi dan peran perawat kesehatan komunitas terkait agregat anak usia sekolah
antara lain :
a. Kolaborator
b. Koordinator
c. Case finder
Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada agregat anak usia
d. Case manager
Mengidentifikasi kebutuhan anak usia sekolah, merancang rencana perawatan untuk
e. Pendidik
f. Konselor
membantu anak usia sekolah mengevaluasi efek solusi dan pemecahan masalah.
g. Peneliti
Merancang riset terkait anak usia sekolah, mengaplikasikan hasil riset pada anak usia
h. Care giver
i. Pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi anak usia sekolah, menentukan