Jurnal Kardio Hiper PDF
Jurnal Kardio Hiper PDF
1
Keishi G. D. Masengi
2
Jeffrey Ongkowijaya
2
Frans E. Wantania
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: keishimasengi04@gmail.com
Abstract: Hyperuricemia leads to left ventricular hypertrophy that affects the occurrence of
congestive heart failure. Increased uric acid level causes increased production of reactive
oxygen species (ROS). This ROS stimulates tumor necrosis factor-alpha (TNF-α) which binds
to tumor necrosis factor receptor (TNFR) in the heart, causing a series of reactions of myocyte
apoptosis and fibrosis with left ventricular hypertrophy as the final result. This study aimed to
determine the relationship between hyperuricemia and cardiomegaly in patients with
congestive heart failure. This was an analytical study with a cross sectional design. Samples
were 30 patients with congestive heart failure hospitalized in Irina F and Cardio Vascular
Brain Center Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital in Manado. The result of independent T test
stated that there was a significant association between hyperuricemia and cardiomegaly in
patients with congestive heart failure with a p value 0,020 and an odds ratio of 3.571.
Keywords: hyperuricemia, cardiomegaly, left ventricular hypertrophy, congestive heart failure
297
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016
Tabel 2. Distribusi Karakteristik Sampel dengan TDD 90-99 mmHg (6,7%) dan
menurut Jenis Kelamin >100 mmHg (6,7%).
Jenis Kelamin n % Tabel 5. Distribusi Karakteristik sampel
Laki-laki 20 66,7 menurut TDS
Perempuan 10 33,3
Total 30 100 TDS n %
<120 mmHg 16 53,4
Tabel 3 menunjukkan bahwa sampel 120-139 mmHg 7 23,3
terbanyak dari kalangan pensiunan 140-159 mmHg 4 13,3
sebanyak 10 orang (33,4%) dan sampel >160 mmHg 3 10
yang paling sedikit dari kalangan belum Total 30 100
bekerja dan petani yaitu 1 orang (3,3%).
Sisanya ialah sampel dengan pekerjaan Tabel 6. Distribusi Karakteristik sampel
menurut TDD
sebagai swasta (30%), Ibu Rumah Tangga
(23,3%), dan pekerjaan PNS (6,7%). TDD n %
<80 mmHg 19 63,3
Tabel 3. Distribusi Karakteristik Sampel 80-89 mmHg 7 23,3
Pekerjaan 90-99 mmHg 2 6,7
>100mmHg 2 6,7
Pekerjaan n % Total 30 100
PNS 2 6,7
Swasta 9 30
Berdasarkan Tabel 7, hasil analisis
IRT 7 23,3
Petani 1 3,3 Odds ratio antara hiperurisemia dengan
Pensiunan 10 33,4 kardiomegali 3,571 yang artinya pasien
Tidak ada 1 3,3 dengan hiperurisemia berisiko kejadian
Total 30 100 kardiomegali sebesar 3,571 kali lipat
dibanding dengan pasien tanpa
Tabel 4 menunjukkan bahwa sampel hiperurisemia dengan confidence interval
dengan kadar asam urat >7mg/dL sebanyak 95% 0,66 – 19,34.
21 orang (70%), sedangkan sampel dengan
kadar asam urat 3-7mg/dL sebanyak 9 Tabel 7. Estimasi odds ratio dan confidence
orang (30%). interval antara hiperurisemia dengan kejadian
hipertrofi ventrikel kiri
Tabel 4. Distribusi Karakteristik sampel
95% Confidence
menurut Kadar Asam Urat
Interval
Nilai Lower Upper
Kadar n %
Asam Urat Odds
Ratio 3,571 ,659 19,341
>7mg/dL 21 70
3-7mg/dL 9 30 Total 30
Total 30 100
Berdasarkan Tabel 8, dari kolom uji T
Tabel 5 menunjukkan bahwa mayoritas 2-sisi menunjukan nilai P = 0,020. Karena
ialah sampel dengan TDS <120 mmHg nilai P lebih kecil dari α = 0,05 berarti Ho
sebanyak 16 orang (53,4%), sedangkan ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
minoritas ialah sampel dengan TDS >160 ada pengaruh antara hiperurisemia dan
mmHg sebanyak 3 orang (10%). hipertrofi ventrikel kiri.
Tabel 6 menunjukkan bahwa mayoritas Uji normalitas dilakukan terhadap
ialah sampel dengan TDD <80 mmHg kedua kelompok diatas untuk apabila
(63,3%), sedangkan minoritas sampel terdistribusi normal. Dari uji Kolmogorov-
Smirnov didapatkan nilai LVH positif P =
298
Masengi, Ongkowijaya, Wantania: Hubungan hiperurisemia dengan...
0,200 dan nilai LVH negatif P = 0,191. gunakan kriteria hiperurisemia menurut
Karena nilai P >0,05 maka kedua kelompok Council For International Organization Of
terdistribusi normal. Oleh karena itu data Medical Sciences (CIOMS) yaitu >7 mg/dL
yang dianalisis menggunakan Uji T tidak untuk pria dan >6 mg/dL untuk wanita, dan
berpasangan. ekokardiografi untuk mendiagnostik LVH.
Hasil uji statistik pada 30 sampel gagal
Tabel 8. Uji Normalitas Data jantung kongestif (20 pria dan 10 wanita)
menunjukkan bahwa ada hubungan
Kolmogorov-Smirnov bermakna antara kadar asam urat dengan
LVH Statistic df Sig. LVH pada pasien gagal jantung kongestif.
Kadar Didapatkan nilai (p=0,020) pada analisa Uji
Asam Positif ,075 18 ,200* T independen 2 sisi yang menyatakan ada
Urat Negatif ,202 12 ,191 hubungan bermakna antara kadar asam urat
dan LVH. Pada penelitian ini didapatkan
Box-plot pada Gambar 1 memper- nilai estimasi odds ratio 3,571 kali lipat
lihatkan bahwa distribusi sampel pasien yang artinya pasien dengan hiperurisemia
dengan LVH positif lebih tinggi dibanding mempunyai resiko 3,571 kali lipat untuk
dengan LVH negatif. mengalami LVH.
Faktor lain yang diduga dapat
memengaruhi LVH ialah hipertensi. Hal ini
terjadi karena jantung mengalami hipertrofi
dalam usaha kompensasi akibat beban
tekanan (pressure over load) atau beban
volume (volume overload) yang mengaki-
batkan peningkatan tegangan dinding otot
jantung.7 Hipertrofi ventrikel kiri dimulai
dengan peningkatan kontraktilitas miokard
yang dipengaruhi oleh sistem saraf
adrenergik sebagai respon neurohumoral,
kemudian diikuti dengan peningkatan
Gambar 1. Box-plot perbandingan distribusi aliran darah balik vena karena vaso-
LVH positif dan LVH negatif terhadap kadar kontriksi pembuluh darah perifer dan
asam urat retensi cairan oleh ginjal.8 Bertambahnya
volume darah dalam vaskuler akan
Tabel 9. Uji T Tidak Berpasangan meningkatkan beban kerja jantung,
kontraksi otot jantung akan menurun
Levene's karena suplai aliran darah yang menurun
Test for dari aliran koroner akibat arteriosklerosis
Equality of t-test for Equality of dan berkurangnya cadangan aliran
Variances Means
pembuluh darah koroner. Dengan
Sig. (2- peningkatan tahanan perifer dan beban
Sig. t df tailed) sistolik ventrikel kiri, jantung mengalami
.099 -2.457 28 .020 hipertrofi karena aktifasi simpatis untuk
meningkatkan kontraksi miokard.7,8 Namun
BAHASAN pada penelitian ini faktor hipertensi tidak
Penelitian ini bertujuan untuk dikeluarkan saat pengambilan sampel.
mengetahui hubungan hiperurisemia Hasil penelitian ini sesuai dengan
dengan kardiomegali pada pasien gagal penelitian Rinaldi9 dengan uji korelasi
jantung kongestif di RSUP Prof. Dr. R. D didapatkan p=0,029 yang menyatakan
Kandou Manado. Pada penelitian ini di terdapat hubungan signifikan antara
hiperurisemia dengan kejadian hipertrofi
299
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016
301