1) Ada banyak sekali ketidakpastian dan risiko yang bisa merugikan kita. Coba identifikasi
ketidakpastian dan risiko tersebut. Kemudian rangking ketidakpastian dan risiko tersebut
berdasarkan kriteria yang kita anggap paling relevaan dan paling besar dampaknya
terhadap kita. Urutkan 10 ketidakpastian dan risiko yang paling relevan dan penting.
1) Resiko Produksi
Misalnya saja di bidang industri fashion yang memproduksi baju, untuk menghasilkan
jumlah produk yang banyak untuk memenuhi permintaan pasar, maka perusahaan
haruslah memiliki otomatisasi pengerjaan untuk menghasilkan produk yang lebih
banyak. Namun dikarenakan prosesnya yang otomatisasi dan menggunakan mesin,
biasanya dalam prosesnya sering menjadi tidak teliti. Sehingga produk yang dihasilkan
tidak dapat diteliti satu-persatu sebelum dijual kepada konsumen. Dampaknya adalah
ketika telah sampai di tangan konsumen dan kebetulan barang atau produk tersebut ada
yang cacat, maka akan merugikan perusahaan. Karena satu complain dari pelanggan
dapat berakibat fatal bagi perusahaan jika satu pelanggan tersebut membicarakannya
kepada calon pembeli yang lain.
2) Resiko Pemasaran
Resiko pemasaran berkaitan erat dengan proses marketing dan pemasaran produk.
Perusahaan harus menguasai bagaimana Teknik dan strategi memasarkan produk
dengan efektif agar produk yang Anda hasilkan dapat diterima dengan baik oleh
pembeli.
3) Resiko Sumber Daya Manusia (SDM)
Hal yang harus dilakukan berkaitan dengan SDM adalah merekrut karyawan atau
pegawai. Namun seringkali masalah yang kerap terjadi adalah masalah SDM itu sendiri.
Misalnya sifat pekerja yang kurang baik sehingga menimbulkan dampak negatif bagi
perusahaan. Sifat dan sikap seperti malas bekerja, kurang bertanggung jawab, tidak
jujur, dan lain sebagainya.
4) Resiko Finansial
Tidak selamanya perusahaan akan memiliki keuntungan dalam jumlah besar. Risiko
kerugian dalam dunia usaha juga sangatlah besar. Perusahaan harus memperispakan
mitigasi risiko agar tidak terus mengalami kerugian finansial yang signifikan sehingga
akan berakibat buruk bagi perusahaan.
5) Resiko Lingkungan
Misalnya perusahaan yang bergerak di bidang makanan, maka perusahaan harus
memikirkan limbah pabrik yang dihasilkan sehingga tidak merugikan lingkungan sekitar.
6) Resiko Teknologi
Resiko yang sering muncul lainnya adalah mengenai resiko teknologi yang sering
digunakan. Selain tenaga karyawan, perusahaan juga menggunakan bantuan mesin
atau teknologi. Waktu pemakaian mesin harus selalu dipantau. Jika pemakaian mesin
tersebut terlalu lama dan tidak dilakukan service secara berkala, maka mesin tersebut
akan rusak dan tidak dapat dipergunakan, sehingga menimbulkan kerugian bagi
perusahaan. Oleh karena itu perawatan mesin dan teknologi benar-benar harus
diperhatikan.
7) Resiko Permintaan Pasar
Perusahaan harus memperhatikan kebutuhan pasar untuk tahun-tahun kedepan.
Inovasi-inovasi produk sangat diperlukan untuk memenuhi permintaan pasar.
8) Resiko Perbaikan
Melakukan perubahan atau perbaikan bagi bisnis harus melihat banyak faktor seperti
kebutuhan pasar, inovasi produk apakah yang akan dilakukan, dan lain sebagainya.
Karena bukan tidak mungkin perbaikan yang dilakukan bisa berakibat buruk dan negatif
bagi perusahaan. Dengan kata lain perbaikan tersebut tidak atau kurang sesuai dengan
yang diharapkan.
9) Resiko Kerjasama
Memiliki partner dalam berbisnis tidak selalu bermanfaat baik bagi perusahaan. Memilih
partner bisnis secara tepat dan hati-hati untuk menghindari resiko penipuan.
10) Resiko Peraturan Pemerintah
Pemerintah mengeluarkan peraturan harus dilaksanakan oleh para pelaku bisnis.
Pastikan jenis usaha yang dijalankan tidak melanggar peraturan pemerintah sehingga
akan mendapatkan jaminan usaha yang baik.
2. Jelaskan prasarana apa saja yang diperlukan untuk mendukung kesuksesan manajemen
risiko.
a. Prasarana Lunak
1) Mengembangkan Budaya Sadar Risiko
Tujuan dari budaya sadar risiko adalah agar setiap anggota organisasi sadar adanya
risiko, dan mengambil keputusan tertentu dengan mempertimbangkan aspek
risikonya. Dengan singkat, tujuan budaya sadar risiko adalah agar anggota
organisasi lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan. Jika anggota tersebut
sadar akan risiko, maka organisasi (yang terdiri atas kumpulan individu) akan
menjadi lebih peka terhadap risiko.
Mengembangkan kesadaran risiko juga bisa dilakukan melalui workshop atau
pertemuan secara berkala antar manajer atau anggota organisasi. Agenda dalam
workshop tersebut adalah membicarakan kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan
dampak yang negatif terhadap organisasi, alternatif-alternatif pemecahannya.
Workshop tersebut bisa dikelola oleh manajer risiko perusahaan atau departemen
risiko perusahaan. Melalui workshop atau pertemuan yang reguler yang
membicarakan risiko dengan segala aspeknya yang relevan, anggota organisasi
diharapkan menjadi lebih sadar akan risiko yang dihadapi organisasi.
2) Dukungan Manajemen
Dukungan manajemen khususnya manajemen puncak terhadap program
manajemen risiko penting diberikan. Bentuk dukungan bisa eksplisit maupun implisit.
Dukungan manajemen puncak bisa dituangkan antara lain ke dalam pernyataan
tertulis, misal manajemen puncak mendukung atau ikut merumuskan/menyetujui misi
dan visi, prosedur dan kebijakan, yang berkaitan dengan manajemen risiko.
Dukungan manajemen juga bisa ditunjukkan melalui partisipasi manajemen pada
program-program manajemen risiko.
b. Prasarana Keras
Selain samping prasarana lunak, prasarana keras juga perlu disiapkan. Contoh
prasarana keras yang perlu disiapkan adalah ruangan perkantoran, komputer, dan
prasarana fisik lainnya. Prasarana fisik tersebut perlu dipersiapkan agar pekerjaan
manajemen risiko berjalan sebagaimana mestinya.
Sumber:
1. BMP EKMA4211 – Manajemen Risiko dan Asuransi
2. http://ciputrauceo.net/blog/2015/5/22/pengertian-resiko-usaha