Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
IWAN SUGIONO
BAB I
PENDAHULUAN
Auditor adalah praktik yang berkembang secara internasional diantara individu dan
diri mereka ke dalam organisasi global, memberikan jangkauan yang luas atas layanan di
seluruh dunia.
Auditor eksternal adalah profesi independen yang bekerja secara tertutup dengan
klien untuk memberikan pelayanan nilai tambah global, seperti: nasehat pajak, pelatihan,
review sistem kontrol keuangan, dan lain-lain, yang berbasis pelayanan akuntansi. Auditor
eksternal juga menjadi penyimpan informasi tentang kondisi operasi bagi perusahaan yang
Auditor dituntut untuk profesional dalam setiap tugas auditnya, auditor eksternal
yang memiliki pandangan profesionalisme yang tinggi akan memberikan konstribusi yang
dapat dipercaya oleh para pengambil keputusan. Pemeriksaan atas laporan keuangan sangat
Profesi auditor diakui sebagai keahlian bagi perusahaan dan ikatan profesinya.
Seorang akuntan publik dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak semata-mata
bekreja untuk kepentingan kliennya, melainkan juga untuk pihak lain yang berkepentingan
terhadap laporan keuangan auditan, untuk dapat mempertahankan kepercayaan dari klien
dan dari para pemakai laporan keuangan lainnya, akuntan publik dituntut untuk memiliki
Profesi akuntan publik dalam melaksanakan audit bukan hanya untuk kepentingan
yang memberikan pekerjaan tersebut tetapi juga untuk pihak-pihak lain yang mempunyai
kepentingan terhadap laporan keuangan klien yang diaudit. Pihak-pihak lain tersebut
Akuntan publik mendapat kepercayaan dari klien dan pihak-pihak lain untuk membuktikan
kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh klien, dari profesi akuntan publik inilah
masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang
menjadi syarat utama bagi seseorang yang inginmenjadi seorang auditor eksternal,
sehat dalam penetapan lingkup, pemilihan metodologi, dan dalam pengujian dan prosedur
untuk mengaudit.
Relevansi antara sudut pandang audit internal dibuktikan oleh fakta bahwa
koordinasi ini meyakinkan audit internal untuk menambah informasi penting dalam
1. Peran audit internal yang ditentukan oleh manajemen , dan tujuannya berbeda dari
auditor eksternal yang ditunjuk untuk melaporkan secara independen terhadap laporan
manajemen . Perhatian utama auditor eksternal adalah apakah laporan keuangan bebas
2. Auditor eksternal harus memperoleh pemahaman yang memadai tentang kegiatan audit
internal untuk mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material dalam laporan
keuangan dan untuk merancang dan melaksanakan prosedur audit lebih lanjut;
3. Auditor eksternal harus melakukan penilaian terhadap fungsi audit internal , ketika audit
4. Hubungan dengan internal audit lebih efektif bila pertemuan diadakan pada interval
yang tepat selama periode tersebut . Auditor eksternal perlu untuk memperhatikan dan
memiliki akses ke laporan audit internal yang relevan dan selalu tertarik untuk
mendapatkan informasi dari setiap masalah yang signifikan yang muncul dari auditor
internal yang dapat mempengaruhi pekerjaan auditor eksternal . Demikian pula, auditor
KAJIAN PUSTAKA
secara objektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan
menghasilkan dan mengevaluasi bukti secara objektif tentang asersi aksi dan peristiwa
ekonomi untuk memastikan derajat kesesuaian diantara asersi dan kriteria yang ada dan
keberhasilan auditing memiliki tiga syarat penting, yaitu: objektif (independen), orang yang
kompeten; mengukur (dan membuktikan) informasi, dan kriteria yang ada (atau standar
auditing).
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentanginformasi
yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seseorang yang kompeten
dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan (Arens & Leobbecke ; 1998) sedangkan
praktek dan prosedur, metode dan teknik, suatu cara yang hanya sedikit butuh penjelasan,
diskripsi, rekonsiliasi dan argumen yang biasanya menggumpal sebagai teori. Selanjutnya
Mulyadi (2008) mendifinisikan auditing adalah proses sistematis untuk mempelajari dan
kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-
pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya
2. Audit Eksternal
Audit eksternal adalah suatu proses pemeriksaan yang sistematik dan objektif yang
dilakukan oleh auditor eksternal (independent) terhadap laporan keuangan suatu perusahaan
atau unit organisasi lain dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran
keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan/unit organisasi tersebut. Tanggung jawab
utama auditor eksternal adalah memberikan opini atas kewajaran pelaporan keuangan
organisasi, terutama dalam penyajian posisi keuangan dan hasil operasi dalam suatu
periode.Mereka juga menilai apakah laporan keuangan organisasi disajikan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum, diterapkan secara konsisten dari
periode ke periode, dan seterusnya. Opini ini akan digunakan para pengguna laporan
keuangan, baik di dalam organisasi terlebih di luar organisasi, antara lain untuk melihat
seberapa besar tingkat reliabilitas laporan keuangan yang disajikan oleh organisasi tersebut.
3. Audit Internal
Audit internal adalah sebuah kegiatan yang dirancang untuk menambah nilai dan
mencapai objektif tujuan dengan sistematis, dengan pendekatan terperinci dalam menilai dan
meningkatkan efektifitas dari resiko manajement, kontrol, dan proses badan organisasi.
Pengertian audit intern menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dalam SPAP (Standar
Pelaporan Akuntan Publik) adalah : “Suatu aktivitas penilaian yang independen dalam suatu
Adapun pengertian audit intern yang dikemukakan oleh Brink Z. victor dan Witt
to examine and evaluate its activities as a service to the organization”. (1999 ; 1-1)
Sementara IIA’S Board of Director mengemukakan pengertian internal audit sebagai berikut:
4. Profesionalisme auditor
Profesionalisme juga menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin menjadi
tugasnya dan mereka juga ingin lebih mentaati norma-norma, aturan dan kode etik profesi
yang tinggi disertai komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaannya. Indenpendensi
auditor dalam melakasanakan keahliannya merupakan hal pokok, meskipun auditor tersebut
dibayar oleh kliennya atas jasa yang diberikan, sehingga sikap profesionalisme auditor
adalah auditor yang melakukan suatu pekerjaan ahli dibidangnya dengan meluangkan
seluruh waktu, tenaga dan perhatiannya untuk pekerjaan tersebut yang disertai komitmen
tingkat meterialitas untuk tujuan audit, tanggung jawab auditor adalah menetapkan apakah
suatu laporan keuangan salah saji dalam jumlahyang material, apabila auditor berpendapat
adanya salah saji yang material ia harus memberitahukan hal tersebut kepada klien sehingga
koreksi dapat dilakuakan pendapat dengan pengecualian atau pernyataan yang tidak wajar
Audit laporan keuangan, auditor tidak dapat memberikan jaminan bagiklien atau
pemakai laporan keuangan yang lain bahwa laporan keuangan auditan adalah akurat.
Auditor tidak dapat memberikan jaminan karena ia tidak memeriksa setiap transaksi yang
terjadi telah dicatat, diringkas, dandigolongkan secara semestinya dalam laporan keuangan
sehingga dalam auditlaporan keuangan auditor memberikan keyakinan kepada klien atas
laporan keuangan tersebut. Konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan auditor
meliputi konsep materialitas dan resiko audit. Pertimbangan auditor terhadap materialitas
adalah suatu masalah kebijakan profesional dan dipengaruhi persepsi auditor tentang
kebutuhan yang beralasan dari laporan keuangan,tingkat materialitas suatu laporan keuangan
Definisi materialitas itu sendiri adalah besarnya nilai yang dihilangkanatau salah saji
perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan
terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji ( Mulyadi dan
informasi pihak yang akan meletakan kepercayaan atas laporan keuangan auditan
PEMBAHASAN
Audit eksternal dilakukan oleh jasa keuangan mandiri yg terlepas dari perusahaan.
Kegiatan audit eksternal ini dilakukan oleh lembaga jasa keuangan yang banyak mengambil
alih proses audit atau pemeriksaan terhadap cash flow keuangan sebuah perusahaan.
Walaupun responsibilitas audit mirip untuk operasi internasional dan domestik, kebijaksanaan
konvensional menyarankan eksistensi tantangan unik dalam lingkungan asing, seperti: praktik
akuntansi lokal, mata uang asing, praktik legal dan bisnis lokal, bahasa dan budaya, dan jarak.
seluruh dunia, ini tidak terjadi dimanapun.Catatan lokal sesuai dengan prosedur akuntansi
lokal, yang membuatnya sulit menggunakan paket audit standar. Juga, jarangnya audit (karena
jarak) mengartikan bahwa tidak adanya data akuntansi yang cukup untuk menyediakan jejak
Dalam sebuah survey dari perusahaan audit “Big Six”, pakar audit MNE merumuskan
risiko yang mengikuti sebagai pengaruh dalam menetapkan sekup audit multinasional
(Hermanson, 1993):
2. Ukuran anak perusahaan (jumlah pendapatan, pendapatan bersih atau asset).
memperhatikan risiko yang sama dari audit domestik. Walaupun hasil ini mengimplikasikan
bahwa pada umumnya faktor risiko sama eksis untuk audit domestik dan MNE, lebih lanjut
riset pada risiko audit MNE dibutuhkan untuk keputusan pengusaha. Sekalipun risiko untuk
audit domestik dan internasional serupa, namun pelaksanaan audit internasional lebih
Prosedur audit dan kepastian dikerjakan oleh perusahaan audit yang dibentuk untuk
menegaskan transaksi masa lalu, menilai kualitas sistem kontrol, dan menentukan risiko
masa depan. Praktik bisnis lokal dan budaya dapat menciptakan tantangan dalam
penegasan sederhana apa yang telah terjadi, sebaik menilai risiko di masa depan. Contoh
terjadi di beberapa negara, namun ini membuat kontrol pencatatan biaya dan pendapatan
menjadi sulit.Jepang menyediakan contoh yang bagus atas beberapa tantangan yang
muncul dalam manajemen kas.Jepang menggunakan kas daripada cek untuk beberapa
transaksi. Untuk mengirim kas ke pos, mereka menggunakan amplop uang yang dibawa
ke kantong khusus oleh tukang pos. Bisnis yang lebih besar menggunakan cek, tetapi bank
lebih sering menyediakan daftar transaksi dari komputer daripada mengecap cek. Ini
menjadi sulit untuk mengecek tanda tangan dan otorisiasi cek aktual selama audit. Oleh
karena bank memiliki sifat terhubung satu sama lain, beberapa pembayaran terjadi melalui
transfer langsung dari akun satu bank ke yang lainnya. Satu-satunya verifikasi transfer
variasi transfer untuk menghindari pemerintah dari pemeriksaan pendapatan untuk hal
pajak.
Dalam banyak kasus, surat konfirmasi diterjemahkan dalam bahasa yang berbeda.
Kepercayaan pada pelanggan untuk membalas konfirmasi adalah tantangan lain karena
pelanggan asing kurang pengalaman dengan konfirmasi. Hal ini tidak biasa untuk auditor
lokal untuk mengirimkan konfirmasi mengenai akun yang dapat diterima untuk konfirmasi
laporan tutup tahun. Layanan surat menjadi tidak efisien dan tidak dapat dipercaya dan ini
pelanggan menerimanya. Dalam pasar yang bermunculan dimana kualifikasi staf adalah
jarang, konfirmasi audit sering terlihat sebagai sebuah pengganggu dan dijawab dengan
hati-hati.Ini adalah fakta di beberapa negara dimana auditor mempraktikkan atau laporan
Pembatasan mata uang asing dan persyaratan transfer telah diketahui untuk masing-
masing negara saat auditor bekerja. Sebagai tambahan, auditor tahu prosedur korporasi
untuk menerjemahkan pernyataan keuangan dan pencatatan transaksi mata uang asing,
jadi laporan itu dikirim kepada induk mata uang ini yang telah disiapkan dengan tepat.
Manajemen harus menetapkan metode terjemahan seperti apa yang harus digunakan, dan
auditor perlu untuk menetapkan jika pilihan berdasarkan atas kriteria yang benar,
Ketidaktahuan bahasa lokal dapat menjadi rintangan yang fatal ketika auditor sepakat
dengan ahli dua bahasa.Percaya kepada translator artinya auditor tidak mendapat cerita
yang penuh. Di banyak negara, pernyataan keuangan dinyatakan dalam bahasa dan mata
uang lokal, jadi pengetahuan akan bahasa tersebut sangatlah perlu. Kadang-kadang,
mengetahui bahasa dapat menjadi berguna untuk mendapatkan informasi pada situasi yang
dihadapi.
Negara tuan rumah ada kalanya memiliki hukum yang menyampaikan kepada perusahaan
anak mengenai perusahaan domestik mereka yang beroperasi di luar negeri. Hukum ini
mungkin saja kontra atau berkonflik dengan hukum di negara tuan rumah. Contoh,
mencakup pemboikotan pelaksanaan bisnis dengan negara tertentu atau undang-undang
anti pemboikotan dimana auditor harus menyatakan bahwa tidak ada negara yang
didiskriminasikan.
2. STANDAR-STANDAR AUDIT
Pertumbuhan pasar modal secara nasional dan internasional telah merubah pandangan
auditor sebagai suatu kredibilitas penting yang menghubungkan antara perusahaan dan
investor-kreditor. Pihak luar tertarik akan sesuatu yang objektif, pandangan independen yang
setiap negara.
kompleks dan dinamis, politik legal, dan variabel ekonomi, sehingga orang tidak akan
mengharapkan keseragaman secara total. Standar auditing datang dari sektor publik
(pemerintah), sektor swasta, atau kombinasi dari keduanya. Di banyak negara, pemerintah
sering berperan penting dalam syarat perusahaan audit , dimana secara kebiasaan, daya
dorong ini adalah yang paling umum di negara-negara berkembang dimana profesi akuntansi
tidak terorganisir dengan baik dan cukup kuat. Jerman, yang mana sesuai dengan hukum dan
yang menentukan dan profesi auditing secara historis dibentuk dan diatur oleh peraturan
daerah.
bertanggung jawab dalam pengaturan standar audit.PCAOB yang diciptakan pada Konggres
Sarbanes-Oxley Act dituntut dengan tanggung jawab untuk menentukan dan memaksa
standar audit untuk mengaudit perusahaan umum yang didaftarkan di bursa saham U.S.
PCAOB menjawab dengan segera kepada SEC, suatu kesatuan pemerintah, sehingga standar
audit sekarang dipengaruhi oleh sektor publik. Inggris dan Canada masih memelihara badan
Ada perbedaan yang luas di dalam persyaratan untuk audit di seluruh dunia. Suatu
audit kepatuhan dilakukan untuk menentukan jika pihak yang diaudit menuruti petunjuk atau
prosedur yang dibentuk oleh pihak atasan. Di Amerika Serikat, tiap tahun diperlukan audit
perusahaan dengan lebih dari 500 pemegang saham dan asset lebih dari $ 5 juta.
Bagaimanapun, hampir semua perusahaan besar diaudit, dan banyak bank dan para agen
pengatur memerlukannya.Direktif Keempat dari EU, yang kita bahas dalam konteks standar
akuntansi di awal, yang juga suatu sumber kebutuhan auditing. Pada dasarnya, Direktif
Keempat mensyaratkan publikasi dan audit pada perusahaan publik. Oleh karena tradisi yang
kuat dari laporan audit keuangan di Inggris, perusahaan kecil masih tetap diperlukan untuk
Hanya karena sejumlah besar negara memerlukan suatu audit tidak berarti bahwa
semua audit melakukan cara yang sama. Laporan keuangan berasal dari arsip dan buku
perusahaan, yang mencerminkan dasar transaksi yang digunakan oleh perusahaan. Istilah
audit bisa berarti bahwa laporan keuangan dengan teliti mencerminkan arsip dan buku dari
perusahaan. Audit akan mengusut data dari arsip dan buku ke laporan keuangan, suatu proses
mencerminkan transaksi yang asli. Ini akan melibatkan suatu penyelidikan yang luas
perekaman transaksi dengan jelas, komunikatif, dan dapat dipercaya. Itu juga akan
melibatkan tes yang luas dari tracing dan transaksi asli dengan aliran yang panjang yang
namun terdapat banyak masalah yangdapat menghalangi implementasi dari pendeteksian yang
tepat. Terdapat empat faktor penyebab yang diidentifikasikanmelalui makalah ini. Pertama,
lingkungan kerja audit dapat mengurangi kualitas audit dan keempatmetode dan prosedur
audit yang ada tidak cukup efektif untuk melakukan pendeteksian kecurangan. Dalam
laporan keuangan tidak dipengaruhi olehsalah saji (mistatement) yang material dan
perusahaan.
Salah saji itu terdiri dari dua macam yaitukekeliruan (error) dan kecurangan
kekeliruan dan ketidakberesansesuai PSA sebelumnya yaitu PSA No. 32. Menurut standar
oleh suatupengauditan dapat memberikan efek yang merugikandan cacat bagi proses
kecurangan di AmerikaSerikat adalah sekitar 6% dari pendapatan atau $600 milyar dan secara
audit termasuk juga dalam kualitas pendeteksian kecurangan. Komisi Treadway dalam
rekomendasinya menuliskan “Komisi mendorong agar sensitivitas yang lebih besar pada
BAB IV
belakangan ini, timbul dari adanya upaya mempersempit kesenjangan harapan antara
pendeteksian kecurangan dalam audit laporan keuanganoleh auditor perlu dilandasi dengan
dihadapi auditor, seharusnya tidak membuat auditor berpuas diri dengan pengauditan yang ada
kecurangan merupakan tantangan yang perlu dihadapi pihak profesi dan akademisi,sejauh ini
memperbaiki praktek pengauditanyang berjalan. Patokan yang selalu diacu adalah efektivitas
dari standar ini dalam mengarahkan keberhasilan pendeteksian kecurangan. Beberapa standar
kelemahan sebelumnya.
Adanya tekanan kompetisi,tekanan waktu dan tekanan hubungan dengan klien demikian
juga dapat berdampak pada keberhasilan pendeteksian kecurangan.Pihak KAP perlu terus-
menerus menyadari masalah inidan konsekuensinya serta menjaga agar tekanan-tekanan dalam
lingkungan tidak bertambah buruk.Hal yang masih banyak dikerjakan ke masa depan adalah
mencari dan memperbaiki metode dan prosedur yang paling tepat dalam melakukan
pendeteksian kecurangan. Metode dan prosedur tradisional tidaklah memadai dalam usaha
Proses audit untuk auditor internal maupun auditor eksternal telah berubah dalam delapan
perubahan initer masuk globalisasi bisnis, kemajuan teknologi, dan tuntutan untuk Pertambahan
Nilai audit. Gambarno.1 menggambarkan perubahan ini dalam praktek, yang melakukan
Alvin A.Arens, Randal J.Elder & Mark S.Beasley, 2003 “ Auditing and Assurance Services an
Effendi, M. Arief, ”Komunikasi Komite Audit : Antara Harapan dan Kenyataan”, Majalah
www.oeconomica.uab.ro/upload/lucrari/1020081/18.pdf