Analisis Jurnal Indridaud
Analisis Jurnal Indridaud
PENDAHULUAN
dengan kekurangan secara absolute atau relatif dari kerja dan sekresi insulin. Gejala
yang dikeluhkan pada penderita Diabetes Melitus yaitu polidipsi, poliuria, polifagia,
dengan cepat pada decade terakhir, sampai lebih dari 40%. Peningkatan pervalensi
obesitas lebih 60% dalam periode yang sama, berhubungan erat dengan
dunia yakni sebesar 1,9%. Angka tersebut membuat diabetes melitus sebagai
dan intoleransi glukosa yang terjadi karena kelenjar pancreas tidak dapat
memproduksi insulin secara adekuat yang atau karena tubuh tidak dapat
2, yang dikenal dengan non insulin dependent atau odult onset diabetes, disebabkan
mengakibatkan kelebihan berat badan dan kurang aktivitas fisik. Sedangkan diabetes
gestasional adalah hiperglikemi yang diketahui pertama kali saat kehamilan (Evi
Kurniawati, 2016).
Gejala klinik diabetes melitus dibedakan menjadi akut dan kronis, gejala akut
Poliuria (banyak kencing/sering kencing di malam hari), dan mudah lelah dan untuk
gejala kronik pada diabetes melitus yaitu, kesemutan, kulit terasa panas atau seperti
pandangan mulai kabur, gigi mudah goyah dan mudah lepas, kemampuan seksual
menurun bahkan pada pria bisa terjadi impotensi, pada ibu hamil sering terjadi
keguguran atau kematian janin dalam kandungan atau dengan bayi berat lahir lebih
Penanganan yang sering digunakan atau diterapkan untuk menurunkan kadar gula
kadar gula darah. Tetapi agar pasien dapat mengontrol kadar gula dara secara mandiri
Relaksasi Otot Progresif Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Ruang Irina F
1.3 Manfaat
Bagi Program Studi Profesi Ners, diharapkan analisis jurnal ini dapat
Diharapkan analisis jurnal ini dapat dijadikan tambahan teori dan bahan
b. Bagi Perawat
Diharapkan analisis jurnal ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi
Diharapkan analisis jurnal ini dapat menjadi masukan bagi Rumah Sakit
Bedah.
BAB II
lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan
sensivitas insulin atau penurunan sensivitas insulin atau keduanya dan menyebabkan
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi, Pada DM, kemampuan tubuh
untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun atau pancreas dapat menghentikan
Prinsip penatalaksanaan diabetes melitus secara umum ada lima sesuai dengan
kualitas hidup pasien DM. Tujuan penatalaksanaan DM adalah jangka pendek yaitu,
hilangknya keluhan dan tanda DM, mempertahankan rasa nyaman dan tercapainya
Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas DM. untuk
mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pengendalian glukosa darah, tekanan darah,
berat badan dan profil lipid, melaluai pengelplaan pasien secara holistic dengan
1. Diet
anjuran makan untuk masyarakat umum yaitu makan yang seimbang dan sesuai
dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Pada penyandang
diabetes perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan,
jenis dan jumlah makanan, terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun
glukosa dara atau insulin. Standar yang dianjurkan adalah seimbang dalam hal
karbohidrat 60-70%, lemak 20-25% dan protein 10-15%. Untuk menentukn status
gizi, dihitung dengan BMI (Body Mass Indeks). Indek Masa Tubuh (IMT) atau Body
Mass Index (BMI) merupakan alat atay cara yang sederhana untuk memantau status
gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat
badan.
Dianjurkan latihan secara teratur (3-4 kali seminggu) selama kurang lebih 30
Endurance (CRIPE). Training sesuai dengan kemapuan pasien. Sebagai contoh adalah
olah raga ringan jalan kaki biasa selama 30 menit. Hindarkan kebiasaan hidup yang
3. Pendidikan kesehatan
pendidikan kesehatan untuk pencegahan tersier diberikan kepada pasien yang sudah
Jikap asien telah melakukan pengsturan makan dan latihan fisik tetapi tidak
hipoglikemik.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
study
Simanjunta Pengaruh Metode Dari hasil Google
progresife
Riskinah Upaya Metode Dari hasil Google
debelum dan
sesudah dilakukan
intervensi
3.2 Pembahasan