Anda di halaman 1dari 4

GAMBARAN PERILAKU KELUARGA PASIEN TENTANG CARA MENJAGA

KESEHATAN GIGI DAN MULUT PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG BEDAH

SYARAF (L) DI RSUD Dr. SOEDARSO

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

DELLA OKTA SAFIRA

NIM : 20173123009

POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN PONTIANAK

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan rawat inap merupakan pelayanan medis yang utama di Rumah

Sakit dan merupakan tempat untuk interaksi antara pasien, dokter, dan

perawat di Rumah Sakit berlangsung dalam waktu yang lama. Pelayanan

rawat inap melibatkan pasien, dokter, dan perawat dalam hubungan yang

menyangkut kepuasan pasien, mutu pelayanan dan citra Rumah Sakit

(Goodler,1996 cit. Citrawati, 2015)

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedarso adalah salah satu Rumah Sakit

terbesar di Provinsi Kalimantan Barat, khususnya kota Pontianak yang

memiliki fasilitas rawat inap dan rawat jalan, berdasarkan SK Menkes

No.HK.03.05/III/3970/09 tanggal 8 oktober 2009, RSUD Dokter Soedarso

ditetapkan menjadi Rumah Sakit Kelas B Pendidikan, dan saat ini sedang

mempersiapkan untuk menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) dan

Rumah Sakit Kelas A. Salah satu fasilitas rawat jalannya adalah Poli

Spesialis Bedah Mulut yang memiliki satu orang dokter dan 2 orang perawat

gigi (Profil RSUD, 2014)

Setiap ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedarso memiliki

banyak perawat umum yang dapat membantu dalam penanganan perawatan,

namun di ruangan tersebut tidak memiliki perawat gigi. Dari hasil

pengamatan yang dilakukan selama praktik kerja lapangan pada 11

november – 24 november 2019 di ruang rawat inap Bedah Syaraf (L),

pengamatan sebagian besar pasien ataupun keluarga pasien tidak


melaksanakan kegiatan membersihkan gigi dan mulut kepada pasien yang

sedang di rawat.

Kesehatan gigi dan mulut sangat penting bagi kesehatan dan

kesejahteraan tubuh secara umum dan sangat mempengaruhi kualitas

kehidupan, termasuk fungsi bicara, pengunyahan dan rasa percaya diri.

Mulut tidak hanya menjadi gerbang masukkanya makanan dan minuman,

tetapi mulut juga merupakan pintu masuknya berbagai jenis penyakit umum

yang dikarenakan tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut. Oral hygiene

merupakan salah satu tindakan yang diperlukan untuk menjaga agar mulut

tehindar dari infeksi, membersihkan serta menyegarkan mulut (Clark, 2003

cit. Raharjo,2011). Membersihkan gigi dan mulut dalam kesehatan gigi dan

mulut sangat penting. Beberapa masalah gigi dan mulut bisa terjadi karena

kurangnya menjaga keberihan gigi dan mulut, serta dapat mengurangi nafsu

makan.

Pasien yang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit sebagian besar

dalam kondisi yang berbeda- beda. Sebagian pasien dalam kondisi dapat

bergerak (anggota gerak tangan dan kakinya masih baik) sehingga masih

bisa melakukan kegiatan menyikat gigi secara mandiri, sebagiannya lagi

dalam kondisi tidak dapat bergerak atau terbatas pergerakannya. Dalam

kondisi pasien yang tidak dapat bergerak atau terbatas pergerakannya dapat

mempengaruhi perilaku pasien dalam membersihkan giginya. Pasien yang

tidak dapat bergerak atau terbatas pergerakannya memerlukan bantuan

perawat, keluarga, ataupun orang terdekatnya untuk membantu melakukan

kegiatan membersihkan gigi. Setelah diamati masih banyak pasien yang

belum melakukan kegiatan memberihkan gigi.


Pasien di Rumah Sakit banyak yang tidak membersihkan gigi dan mulut

karena tidak mau membersihkan gigi dan mulutnya secara mandiri. Pasien

yang tidak mau membersihkan gigi dan mulutnya baik secara mandiri

maupun bantuan perawat atau keluarga maka akan terjadi penumpukkan

bakteri di mulut yang mengakibatkan pasien merasa tidak nyaman dan

mengindari untuk makan (Potter,2006 cit. Kurnia dan Sari, 2016). Pasien

yang sedang dirawat di Rumah Sakit tidak hanya membutuhkan obat untuk

menyembuhkannya,tetapi juga membutuhkan nutrisi makanan yang cukup

serta pelayanan kesehatan yang baik untuk menunjang kesembuhannya.

Peran keluarga sangat penting dan harus dilibatkan dalam melakukan

tindakan perawatan terutama bagi pasien yang tidak mampu membersihkan

gigi dan mulut secara mandiri. Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang

perannya sangat penting untuk membentuk kebudayaan yang sehat.

Pada kegiatan membersihkan gigi, rata-rata pasien yang menginap di

Rumah Sakit melakukan sikat gigi hanya sekali dan ada juga yang tidak

sama sekali menyikat gigi. Jika gigi tidak dibersihkan maka akan

mengakibatkan gigi berlubang, timbulnya karang gigi dan mengurangi nafsu

makan pada pasien, sehingga akan mmenimbulkan masalah baru dengan

kondisi yang semakin melemah karena kurangnya asupan gizi yang masuk

ke dalam tubuh (Citrawati, 2015).

Penulis tertarik untuk meneliti bagaimana gambaran perilaku keluarga

pasien tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut pasien yang dirawat di

Ruang Bedah Syaraf (L) di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedarso.

Anda mungkin juga menyukai