KTI Alda
KTI Alda
BAB I.................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
A. Latar Belakang...........................................................................................2
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................4
D. Manfaat penelitian......................................................................................4
BAB II................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSAKA.............................................................................................5
A. Pengetahuan..............................................................................................5
B. Perilaku......................................................................................................7
D. Karies Gigi...............................................................................................12
BAB III................................................................................................................ 17
A. Kerangka konsep.....................................................................................17
B. Defenisi Operasional................................................................................17
BAB IV................................................................................................................ 19
METODE PENELITIAN.......................................................................................19
A. Jenis Penelitian........................................................................................19
D. Jenis Data................................................................................................20
F. Instrumen Penelitian................................................................................20
G. Jalannya Penelitian..................................................................................21
H. Pengelolaan Data.....................................................................................22
I. Analisis Data............................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan mulut. Pendidikan atau edukasi dalam upaya menjaga kesehatan gigi dan
i
Gigi dan mulut merupakan pintu gerbang masuknya makanan yang
diperlukan untuk kesehatan anak, tetapi dapat masuk juga bakteri dan virus
melalui makanan dan minuman ke dalam rongga mulut. Oleh karena itu, penting
menjaga kesehatan gigi dan mulut anak sejak usia dini. Hal ini akan sangat
mengurangi terjadinya karies (lubang gigi) dan menjaga agar gusi menjadi sehat[
mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut diatas angka nasional yaitu DKI
Jakarta 59,1%, Jawa Barat 58%, Yogyakarta 65,5%, Kalimantan Timur 61,6%,
Kalimantan Barat 61%, Sulawesi Utara 67%, Sulawesi Tengah 73,5%, Sulawesi
Selatan 70%, Kalimantan Selatan 59,6%, Gorontalo 65%, Sumatra Barat 58,6%,
Maluku 67,8%, Papua Barat 66,2%. Berdasarkan hasil prevalensi masalah gigi
dan mulut diderita 61% masyarakat Kalimantan Barat. Salah satunya yang
diderita oleh masyarakat ialah karies gigi. Menurut hasil penelitian angka
14345 ]. Dari hasil data tersebut angka karies di Kota Pontianak masih cukup
tinggi dan ini membuktikan pengetahuan memelihara kesehatan gigi dan mulut
masih kurang.
banyak terdapat penyakit gigi dan mulut pada anak sekolah dari kelas 1 sampai
memelihara kesehatan gigi dan mulut terhadap angka karies gigi di SD Negeri 17
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kesehatan gigi dan mulut berpengaruh terhadap angka karies pada anak.
2. Tujuan khusus
i
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi suatu informasi kepada pihak sekolah
mengenai pengetahuan siswa dan siswi nya tentang kesehatan gigi dan
mulut, agar nantinya akan dapat diterapkan oleh pihak sekolah untuk
3. Institusi kesehatan
Hasil penelitian ini sebagai bahan referensi atau dijadikan kajian pustaka
kesehatan lainnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku
1. Pengertian Perilaku
sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain :
manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati
langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo,
menjadi 3 yakni :
2) Pengobatan penyakit.
5
6
kesembuhan .
1. Batasan perilaku
penguat ini terdiri dari tokoh masyarakat, petugas kesehatan, guru dan
keluarga
7
a. Pengetahuan (knowledge)
(Budihartono, 2013).
b. Tingkat pengetahuan
sebagai berikut:
1) Tahu (know)
untuk mengunyah adalah untuk bicara dan estetika. Contoh lain, gigi
putih bersih beriklan pasta gigi tertentu. Akibat iklan ini seseorang
tertarik dan menjadi tahu bahwa untuk memperoleh gigi bersih seperti
2) Memahami ( comprehention)
3) Aplikasi (Application)
memilih pasta gigi yang benar untuk gigi dari sejumlah model sikat
4) Analisis (analysis)
5) Sintesis (synthensis)
tepat bila ada kelainan pada gigi, untuk usaha mencegah penyakit
gigi.
6) Evaluasi (evaluation)
1990 dan1993).
1) Faktor internal
a) Pendidikan
b) Pekerjaan
kehidupan keluarga.
c) Umur
2) Faktor eksternal
a) Faktor lingkungan
b) Sosial budaya
sendiri.
11
pikirannya.
e. Pengukuran pengetahuan
menggosok gigi. Kebiasaan menggosok gigi merupakan salah satu hal penting
dalam proses terjadinya karies gigi. Kualitas menggosok gigi yang baik akan
Manson dan Elley (1993), menyikat gigi sebaiknya dilakukan dengan cara
sistematis supaya tidak ada gigi yang terlampaui, yaitu mulai dari posterior ke
anterior dan berakhir pada bagian posterior sisi lainnya. Menggosok gigi dengan
gigi (Nyvad, 2013). Selain itu, frekuensi menggosok gigi juga menentukan status
kebersihan gigi tersebut. Hal ini didukung oleh penelitian oleh Anitasari dan
Rahayu (2005) yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara
kebersihan gigi dengan frekuensi menggosok gigi 2-3 kali sehari. Penggunaan
fluoride baik sistemik maupun topical (pasta gigi) juga dapat mencegah gigi
dokter gigi sangat penting untuk rentan tidak ada nya gigi berlubang. Dalam
dengan yang memiliki pola makan berserat. Selain itu, Widayati (2014),
F. Karies Gigi
1. Pengertian karies
Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Karies gigi
terbentuk karena ada sisa makanan yang menempel pada gigi, yang pada
Karies gigi atau gigi berlubang adalah suatu proses patologis yang
pejamu yang meliputi faktor gigi dan saliva, agen yaitu mikroorganisme,
karbohidrat dan faktor waktu, serta bisa terjadi karena adanya faktor luar
yaitu umur, jenis kelamin, perilaku kesehatan gigi dan mulut, pendidikan,
a. Ras
Misalnya pada ras tertentu dengan rahang yang sempit, sehingga gigi-gigi
pada rahang sering tumbuh tidak teratur, tentu dengan keadaan gigi yang
tidak teratur ini akan mempersukar presentase karies pada ras tersebut
(Tarigan, 2013).
b. Jenis Kelamin
gigi anak perempuan lebih cepat di banding anak laki-laki, sehingga gigi
anak perempuan berada lebi lama dalam mulut. Kibatnya, gigi anak
karies
(Meishi, 2012).
a. Usia
3. Usia antara 40-50 tahun, pada usia ini sudah terjadi retraksi atau
b. Makanan
geligi.
15
membersihkan gigi ini adalah apel, jambu air, bengkuang, dan lain
gigi amat merusak gigi seperti : coklat, biskuit, dan lain sebagainya
(Tarigan, 2013)
c. Unsur Kimia
d. Air Ludah
Enzim ini berasal dari bakteri-bakteri, epithel, serta granulosit, dan limfosit
(Tarigan, 2013).
kelompok masyarakat yang terkena suatu penyakit atau suatu keadaan pada
pemeriksaan : satu pada permulaan dan satu pada kurun waktu tertentu.
baru yang terjadi pada suatu kelompok masyarakat pada suatu kurun waktu
tertentu.
meliputi :
adalah plak.
2015)
dan topikal. Penggunaan secara sistemik bisa berupa tablet, obat tetes,
dan fluoridasi air minum ataupun melalui makanan dan minuman secara
karies gigi. Metode ini merupakan metode yang paling sederhana, murah,
rasional sekaligus efektif untuk memerangi karies pada individu tiap umur.
18
Penyikatan gigi dua kali sehari dengan menggunakan pasta gigi yang
i. Fissure Sealant
pengaruhnya pada pit dan fissure sangat sedikit. Ini mungkin karena
daerah cekung yang terlindungi pit dan fissure memberikan kondisi yang
baik untuk terjadinya karies. Kejadian lubang gigi paling banyak mengenai
daerah pit dan fissure, yang salah satunya disebabkan karena bentuknya
yang terlalu dalam. Oleh karena itu tindakan fissure sealant sebagai
preventif ditujukan khusus untuk mencegah karies pada daerah pit dan
sekolah binaan dalam Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut, yang
terletak di jalan gusti situt mahmud, gang swasembada, siantan hulu, kecamatan
pontianak utara. Sekolah ini didirikan pada tanggal 15 Juni 2016. Kepala Sekolah
Dasar Negeri 17 Pontianak Utara saat ini bernama Ana Listriani, S.pd, dengan
jumlah guru sebanyak 24 orang, dan jumlah siswa nya terdiri dari 573 pelajar.
Sarana dan prasarana yang dimiliki SD Negeri 17 Pontianak Utara yaitu, ruang
kelas, perpustakaan, musholla, ruang guru, ruang kepala sekolah, toilet, dan
17 Pontianak Utara terdapat angka karies yang masih cukup banyak, yang
B. Kerangka konsep
H. Defenisi Operasional
Tabel 3.1
No Variabel Defenisi operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala ukur
1 Variabel bebas: Segala informasi yang Mengisi Kuesioner Baik, Cukup, Ordinal
Pengetahuan diketahui dan dimengerti kuesioner Kurang
dan perilaku oleh anak usia sekolah
anak cara tentang cara memelihara
memelihara kesehatan gigi dan
kesehatan gigi mulut, meliputi ; teknik
dan mulut dan waktu yang tepat
menyikat gigi, diet
makanan, periksa gigi
minimal 6 bulan sekali ke
poli klinik gigi.
2 Variabel terikat : Pengukuran karies gigi Pemeriksaan Alat standar, a. 0,0– 1,1 = Ordinal
Angka Karies dikenal sebagai indeks klinis dan formulir sangat
DMF-T dan merupakan pemeriksaan rendah
indeks aritmetika karies gigi b. 1,2 – 2,6 =
penyebaran karies yang rendah
kumulatif pada suatu c. 2,7 - 4,4 =
kelompok masyarakat. sedang
DMF-T digunakan untuk d. 4,5 – 6,5 =
mengemukakan gigi tinggi
karies, hilang, dan e. 6,6 > =
ditambal (Edwina dan sangat tinggi.
Bechal, 1991).
19
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan
data sekaligus pada suatu saat (point time approach)[ CITATION Ram15 \l 14345
].
2. Populasi
pelajar.
3. Sampel
21
23
K. Jenis Data
1. Data Primer
anak memelihara kesehatan gigi dan mulut terhadap angka karies pada
kepada responden.
2. Data sekunder
Data yang diperoleh dari data yang sudah tersedia yang dapat
bisa dilakukan dengan teknik interview secara langsung ke subjek yang diteliti.
M. Instrumen Penelitian
menjawab benar diberi niali 1 dan apabila salah diberi nilai 0. Kategori nilai
b. Formulir survey
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada penelitian dalam rangka
terhadap kerusakan gigi mencapai email pada anak adalah sebagai berikut:
N. Jalannya Penelitian
1. Persiapan penelitian :
2. Tahap pelaksanaan :
mencakup
c. Adapun atat dan bahan yang digunakan pada penelitian dalam rangka
sebagai berikut:
gigi dan mulut. Jika responden sudah selesai menjawab kuesioner, kuesioner
6. Tahap penyelesaian:
O. Pengelolaan Data
1. Pengumpulan Data
penelitian.
(Notoatmodjo, 2010):
variabel yang diteliti. Pada penelitian ini editing dilakukan pada saat
P. Analisis Data
univariat.
1. Analisis Univariat
P=F x 100%
Keterangan:
P = Presentasi
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
23
DAFTAR PUSTAKA
Apsari, Widya. 2015. Fluoride, mineral penting untuk kesehatan gigi, (online),
difaoralhealthcenter.com/v1/wpcontent/uploads/2015/12/Newsletter4.pdf.
Budisuari, M., Oktarina dan Mikrajab, M. 2010. Hubungan pola makan dan
dengan Perilaku Perawatan Gigi pada Anak Usia Sekolah di SDN Pondok
Universitas Indonesia
Pontianak Utara.
Meishi, PRL. 2012. Hubungan Tingkat Makanan Kariogenik dengan Karies Gigi
Utara
ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/download/12685/8670. Diakses
Cipta.
Jakarta
Cipta.
B,Baelum V ed. Dental caries the disease and its clinical management
Gramedia.
23
Soleh, B. (2020, Januari 14). Retrieved from Data Pokok Pendidikan Dasar dan
Menengah:
https://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/sekolah/6354D299F354D7DCA2
D6
a.
Sugito,FS. 2000. Peranan Teh Dalam Mencegah Karies Gigi Anak. Jurnal
Widayati, 2014. “Faktor Yang Berhubungan Dengan Karies Gigi Pada Anak Usia
Wong. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik (9th ed.). Jakarta: EGC.