Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Avisha S
Fathiya Allisa Z
Muhammad Chalim
Syifa Aulia H
XI-IPA-2
B. Tujuan
C. Landasan Teori
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk
hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi.
Makanan bersumber dari hewan maupun tumbuhan. Beberapa orang menolak untuk
memakan makanan dari hewan seperti, daging, telur dan lain-lain. Mereka yang tidak suka
memakan daging dan sejenisnya disebut vegetarian yaitu orang yang hanya memakan
sayuran sebagai makanan pokok mereka.
Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air,
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain.
Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan
tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah
besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun
dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita.
Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan
indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang
banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah:
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H),
dan oksigen (O). Tubuh anda memerlukan karbohidrat, antara lain sebagai sumber energi
utama ( setiap 1 gram karbohidrat mengandung 4,1 kalori), untuk menjaga keseimbangan
kondisi asam dan basa dalam tubuh, sebagai bahan pembentuk struktur sel, dan sebagai
bahan pembentuk senyawa-senyawa organik seperti lemak serta protein.
1
Karbohidrat dikelompokkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Monosakarida adalah senyawa karbohidrat sederhana yang tersusun atas satu gugus gula,
contohnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Glukosa dapat ditemukan dalam buah seperti
anggur, bawang, dan madu. Galaktosa dapat dijumpai pada gula susu dan gula tebu. Adapun
fruktosa merupakan gula yang paing manis, umumnya dapat ditemukan dalam buah-buahan
dan madu. Disakarida merupakan senyawa karbohidrat dengan gugus gula dua. Maltosa,
laktosa, dan sukrosa merupakan contoh disakarida yang paling umum. Maltosa dibentuk oleh
dua molekul glukosa, laktosa dibentuk oleh molekul glukosa dan galaktosa, sedangkan
sukrosa dibentuk oleh dua molekul glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat didapati di tebu,
lobak merah, pisang, buah-buah yang manis, serta akar-akar penyimpanan yang tertentu.
Maltosa dapat dijumpai dijumpai dalam kecambah jawawut. Adapun laktosa didapati pada
semua susu hewan mamalia termasuk ASI. Sementara itu, polisakarida merupakan senyawa
karbohidrat yang tersusun atas banyak molekul gula sederhana, contohnya glikogen, amilum,
dan selulosa
Karbohidrat, terutama glukosa berperan aktif dalam penyediaan sumber energi bagi sel-sel
otak, lensa mata, dan jaringan saraf. Selain itu, karbohidrat juga berperan penting dalam
proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam basa, dan pembentukan struktur sel,
jaringan, serta organ tubuh. Adapun laktosa berfungsi membantu penyerapan kalsium
Metabolisme karbohidrat dimulai dari penyerapan glukosa dari usu melalui vena portal
hepatika untuk dialirkan ke hati. Di hati, glukosa akan berubah menjadi glikogen. Dalam
aliran darah, fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glukosa
Protein
Protein tersusun atas unsur-unsur C,H,O, dan N (nitrogen). Beberapa jenis protein juga
mengandung S (sulfur) dan P (fosfor). Protein memiliki beberapa fungsi penting, antara lain
sebagai sumber energi ( 1 gram protein menghasilkan 4,1 kalori); sebagai bahan pembentuk
hormon, enzim, antibodi, serta kromosom. Selain itu, protein juga berfungsi sebagai bahan
pembentuk sel-sel baru dan sebagai larutan penyangga (sistem buffer). Larutan penyangga
berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan asam dan basa cairan tubuh
Di dalam tubuh, protein diserap dalam bentuk asam amino. Asam amino dibedakan menjadi
asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat disintesis oleh tubuh. Untuk itu, asam
amino ini harus didatangkan dari luar tubuh malalui makanan. Asam amino yang termasuk
esensial antara lain arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin,
triptofan, dan valin. Sementara itu, asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat
disintesis oleh tubuh. Contohnya alanin, asparagin, asam aspartat, sistein, sistin, asam
glutamat, glutamin, glisin, prolin, serin, dan tirosin.
Protein dibedakan menjadi protein nabati dan protein hewani. Protein nabati diperoleh dari
tumbuhan, misalnya kacang-kacangan dan produk olahan, terutama kacang kedelai. Adapun
protein hewani diperoleh dari hewan, misalnya daging, telur, susu, dan ikan.
2
Lemak
Lemak merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C,H, dan O. Lemak tidak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut lemak, seperti alkohol, kloroform, dan eter. Seperti
halnya karbohidrat, lemak juga berguna sebagai sumber energi (1 gram lemak menghasilkan
energi 9,3 kalori). Meskipun menghasilkan energi terbesr, lemak bukanlah penghasil energi
utama karena lebih banyak disimpan sebagai energi cadangan
Fungsi lemak yang lain, yaitu sebagai pelarut vitamin A,D,E, dan K ; sebagai pelindung
organ-organ tubuh, misalnya jantung, ginjal, dan lambung. Lemak juga berfungsi sebagai
bahan pembentuk membran sel, mencegah hilangnya panas tubuh saat udara dingin sehingga
suhu tubuh tetap terjaga.
Berdasarkan sumbernya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati (dari tumbuhan) dan lemak
hewani (dari hewan). Contoh sumber lemak nabati, antara lain santan, minyak kelapa, kacang
tanah, dan buah avokad. Adapun contoh lemak hewani adalah daging, telur, susu, mentega,
gajih, dan keju.
Di dalam tubuh, lemak diuraikan dan diserap dalam bentuk asam dan gliserol. Asam lemak
dibedakan menjadi asam lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh
berbentuk cair dan umumnya berasal dari tumbuhan. Asam lemak jenuh berbentuk padat dan
terdapat pada otak, hati, serta daging
Alat Bahan
1. Pipet tetes 8. Larutan Biuret
2. Tabung reaksi 9. Larutan Benedict
3. Plat keramik 10. Larutan Lugol
4. Gelas ukur 11. Gelas ukur
5. Pembakar spirtus 12. Pembakar spirtus
6. Kertas buram 13. Nasi
7. Penyangga 14. Roti
15. Tahu
16. Tempe
17. Putih telur
18. Pisang
19. Susu
20. Kentang
E. Cara Kerja
Uji Glukosa :
1. Isi gelas ukur kira - kira 300 mL, lalu taruh diatas penyangga dan panaskan dengan
pembakar spirtus.
3
2. Masukkan semua 8 bahan makanan yang sudah dihaluskan dan agak cair ke dalam tabung
reaksi.
3. Teteskan masing - masing tabung reaksi tadi dengan 5 tetesan larutan benedict
menggunakan pipet tetes.
4. Masukkan semua tabung reaksi setelah diteteskan dengan larutan benedict tadi ke dalam
gelas ukur yang sedang dipanaskan.
5. Amati perubahan warna yang terjadi pada makanan yang ada dalam tabung reaksi. Jika
mengandung glukosa, maka cairan makanan akan berubah menjadi merah bata
Uji Amilum :
1. Isi plat keramik dengan berbagai makanan yang sudah halus dan cair yang sudah
ditentukan pada bagian lubang plat keramik.
2. Teteskan masing masing lubang pada plat keramik yang diisi makanan yang berbeda -
beda dengan larutan lugol sebanyak 5 tetes.
3. Aduk hingga larutan penguji tadi bercampur dan larut.
4. Amati perubahan warna yang terjadi pada makanan yang ada pada lubang plat keramik.
Jika mengandung amilum, maka cairan makanan akan berubah menjadi biru kehitaman
Uji Protein :
1. Isi plat keramik dengan berbagai makanan yang sudah halus dan cair yang sudah
ditentukan pada bagian lubang plat keramik.
2. Teteskan masing masing lubang pada plat keramik yang diisi makanan yang berbeda -
beda dengan larutan biuret sebanyak 5 tetes.
3. Aduk hingga larutan penguji tadi bercampur dan larut.
4. Amati perubahan warna yang terjadi pada makanan yang ada pada lubang plat keramik.
Jika mengandung protein, maka cairan makanan akan berubah menjadi ungu.
F. Lampiran
4
larutan indikator ini adalah lugol yang
terjadi untuk menguji kandungan amilum
5
tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan bahan yang
akan diuji
pipet ini berfungsi untuk mengambil larutan pada jumlah yang kecil
6
kaki tiga penyangga pembakar spirtus
Gambar diatas adalah hasil dari uji larutan lugol yang terjadi berubah warna biru kehitaman
menjadi kandungan zat yang mengandung amilum
7
beberapa gambar ini adalah hasil dari pengujian
benedict yang berubah warna menjadi merah bata untuk mengetahui kandungan yang
terdapat glukosa
8
percobaan pada kertas buram ini adalah
melihat noda pada kertas untuk menguji kandungan lemak pada makanan dengan cara
melihat dibawah cahaya / tempat terang jika transparan maka makanan tersebut memiliki
kandungan lemak namun jika tidak berarti makanan tersebut tidak termasuk golongan
lemak
1. Tabel Pengamatan
2. Pertanyaan
a. Apa fungsi larutan berikut?
1) Larutan lugol untuk menguji kandungan amilum dalam makanan.
2) Larutan benedict untuk menguji kandungan glukosa dalam makanan.
3) Larutan biuret untuk menguji kandungan protein dalam makanan.
9
Tidak
8. Kentang Hitam Coklat tua Hitam - + - -
transparan
Jawab :
Tujuannya adalah untuk mengamati dan mengetahui kandungan karbohidrat, protein, dan
lemak dalam suatu makanan yang telah dilakukan.
1. Tabel Pengamatan
2. Pertanyaan :
f. Pada pekerja berat, zat makanan apa yang harus jumlahnya lebih banyak?
Jawab :
Untuk pekerja berat diutamakan makan karbohidrat lebih banyak, karena karbohidrat
merupakan sumber energi yang sangat berguna untuk beraktivitas. Protein juga harus
dilebihkan untuk pembentukan otot agar bekerja semakin kuat.
g. Bagi bayi atau balita, zat makanan apa yang sangat diperlukan?
Jawab :
10
Zat makanan yang sangat dibutuhkan bayi adalah protein, karena protein dalam tubuh
merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan tubuh bayi sebagai zat
pembangun. Lemak juga sangat dibutuhkan tubuh bayi sebagai pelarut vitamin A, D, E,
dan K
G. Kesimpulan
Berikut hal yang dapat disimpulkan dari praktikum ini :
1. Kandungan dalam bahan makanan :
a. Glukosa : Nasi, roti, pisang, susu
b. Amilum : Nasi, kentang
c. Protein : Nasi, telur, tempe, susu, tahu
d. Lemak : Tahu, susu
2. Perubahan warna yang terjadi yaitu :
a. Glukosa : Merah bata
b. Amilum : Biru kehitaman
c. Protein : Ungu
d. Lemak : Transparan pada kertas buram
H. Daftar Pustaka
http://lpbujimakanan.blogspot.co.id/
https://ippedia.blogspot.co.id/2013/04/uji-makanan-membuktikan-bahwa-suatu.html
pujianto,sri, 2014. Menjelajah Dunia Biologi 2. Solo: platinum
11