Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

UJI MAKANAN
Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi

Disusun oleh :

Kelompok 8

Andreansyah Cecha Ramadhan (04)


Fitriana Nur Shabrina (11)
Hafizh Khoosy Fadhilah (13)
Shafa Jasmine Khoirunnisaa (31)

Kelas :

XI IPA 2

SMA NEGERI 2 CIMAHI

JL. SRIWIJAYA 9 NO. 45A, SETIAMANAH, CIMAHI SELATAN, CIMAHI,

JAWA BARAT 40524


2017/2018

A. TUJUAN

Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah kita dapat mengidentifikasi
zat makanan yang terdapat didalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan.
Selanjutnya, melakukan uji zat-zat makanan terhadap berbagai bahan makanan, secara
rinci kita dapat melakukan hal-hal berikut:

 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat;


 Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat;
 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak;
 Mengelompokan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber lemak;
 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein;
 Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber protein.

B. LANDASAN TEORI

Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang


dimakan oleh makhluk hidup mendapatkan tenaga dan nutrisi. Cairan yang dipakai
untuk maksud ini sering disebut minuman, tetapi kata 'makanan' juga bisa dipakai.
Istilah ini kadang-kadang dipakai dengan kiasan, seperti "makanan untuk pemikiran".
Kecukupan makanan dapat dinilai dengan status gizi secara antropometri.
Makanan yang dibutuhkan manusia biasanya diperoleh dari hasil bertani atau
berkebun yang meliputi sumber hewan, dan tumbuhan. Beberapa orang menolak
untuk memakan makanan dari hewan seperti, daging, telur, dan lain-lain. Mereka
yang tidak suka memakan daging, dan sejenisnya disebut vegetarian yaitu orang yang
hanya memakan sayuran sebagai makanan pokok mereka.
Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa
seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmendan lain-lain.
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup
akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu
manusia dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak.
Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan manusia, baik otak
maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang
berbeda. Protein, karbohidrat, dan lemak adalah salah satu contoh gizi yang akan
didapatkan dari makanan.
Setiap jenis gizi mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan
sumber tenaga sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat
adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan, baik otak
maupun tubuh. Lemak digunakan oleh tubuh sebagai cadangan makanan dan
sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat,
dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh saat
membutuhkan energi.
Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana
namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat
diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan
yaitu karbohidrat, lemak, glukosa, dan protein.

1. Karbohidrat

Karbohidrat ('hidrat dari karbon'), hidrat arang, atau sakarida (dari


bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar
senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat sendiri terdiri
atas karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam
tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa),
cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan
materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan
dan jamur).[1] Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon
dioksida menjadi karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau
polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila
dihidrolisis.[2] Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida
atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat
digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu
senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air.
Namun, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada
pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul
gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa,
dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul
gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-
cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain
monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua
monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).
Karbohidrat dapat di klasifikasikan menjadi:
 Monosakarida; merupakan karbohidrat paling sederhana karena
molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan
dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain. Monosakarida dibedakan
menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari aldosa
yaitu glukosa dan galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa.
 Disakarida; merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul
monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan
molekul air. Contoh dari disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa.
Oligosakarida adalah polimer derajat polimerisasi 2 sampai 10 dan
biasanya bersifat larut dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari 2 molekul
disebut disakarida, dan bila terdiri dari 3 molekul disebut triosa. Sukrosa
(sakarosa atau gula tebu) terdiri dari molekul glukosa dan fruktosa,
maltosa terdiri dari 2 molekul glukosa, dan laktosa terdiri dari molekul
glukosa dan galaktosa. Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul
monosakarida yang dapat berantai lurus atau bercabang dan dapat
dihidrolisis dengan enzim-enzim yang spesifik kerjanya.
 Polisakarida; merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida
sebagai monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n.
Contoh polisakarida adalah selulosa, glikogen, dan amilum.

Sebagai sumber energi, karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh.


Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori, sebagian karbohidrat di dalam
tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi,
sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian
diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di
dalam jaringan lemak.

2. Protein

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling


utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer asam amino yang dihubungkan satu sama
lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis
protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, misalnya protein
yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem
imun sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai
komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.
Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut
(heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa,
selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun
utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang
paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob
Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode
genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai
cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom.[1] Sampai tahap ini, protein
masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui
mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh
secara biologi.
Dari makanan kita memperoleh protein. Di sistem pencernaan protein
akan diuraikan menjadi peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari
asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia
memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat
disintesis sendiri oleh tubuh esensial, sedangkan sebagian asam amino dapat
disintesis sendiri atau nonesensial oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam
amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah
membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak
esensial dapat disintesis oleh DNA. Ini disebut dengan transkripsi DNA.
Kemudian karena hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau
retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.

3. Glukosa
Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam
metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme
lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.

Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat


terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan.
Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi.
Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri
pangan.

Gambaran  proyeksi Haworthstruktur glukosa (α-D-glukopiranosa)


Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—
monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa
merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan
satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk
paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon
terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya,
yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus
CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang
lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.
Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana
dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan
monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa dapat
dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah
tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme
tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa
lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan
gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan
merusak fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan
glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif.
Meski begitu, komplikasi akut seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan
kerusakan saraf periferal (‘’peripheral neuropathy’’), kemungkinan
disebabkan oleh glikosilasi protein.

Bentuk rantai D-Glukosa.


Dalam respirasi, melalui serangkaian reaksi terkatalisis enzim,
glukosa teroksidasi hingga akhirnya membentuk karbon dioksida dan air,
menghasilkan energi, terutama dalam bentuk ATP.[3] Sebelum digunakan,
glukosa dipecah dari polisakarida.[4]
Glukosa dan fruktosa diikat secara
kimiawi menjadi sukrosa. Pati, selulosa,
dan glikogen merupakan polimer glukosa umum polisakarida).
Dekstrosa terbentuk akibat larutan D-glukosa berotasi terpolarisasi
cahaya ke kanan. Dalam kasus yang sama D-fruktosa disebut "levulosa"
karena larutan levulosa berotasi terpolarisasi cahaya ke kiri.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia,
yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan
karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama
glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP,
pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam
produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf
pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan.
Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak,
sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya
sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya
sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan
dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi.
Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak
tak pernah secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa
dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung
diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
a. Lemak

Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-


molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam
lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid,
glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.
Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu
ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada
jaringan tubuh yang disebut adiposa.
Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon leptin
dan resistin yang berperan dalam sistem kekebalan, hormon  yang berperan
dalam komunikasi antar sel. Hormon sitokin yang dihasilkan oleh jaringan
adiposa secara khusus disebut hormon adipokina, antara lain kemerin,
interleukin-6, plasminogen activator inhibitor-1, retinol binding protein
4 (RBP4), tumor necrosis factor-alpha (TNFα), visfatin, dan hormon
metabolik seperti adiponektin dan hormon adipokinetik (Akh).
Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan
menjadi tiga golongan yaitu :

 Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol
dan tiga asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin,
malam atau plastisin (lemak sederhana yang padat pada suhu kamar) dan
minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
 Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa
bukan lemak seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein
yang merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Fosfolipd yang
merupakan gabungan antara lipid dengan fosfat.
 Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis
lipid. Misalnya kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol
merupakan komponen utama pada membran sel hewan dan juga
merupakan precursor (senyawa pemula) untuk membuat hormone steroid,
seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam hati kolesterol
digunakan untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan beberapa
garam empedu untuk penyerapan lemak. Contoh derivate lemak yang lain
adalah asam lemak yang merupakan asam organik dalam bentuk lemak,
baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.

Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-


CH2-CH2-)maka lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang
menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya
di larutan yang non polar atau organik seperti: eter, Chloroform, atau benzol
Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi
manusia, yaitu:
Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak
menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.

 Lemak mempunyai fungsi seluler dan komponen struktural


pada membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi
menjalankan aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke
dalam sel.
 Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti
pada prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
 Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk
proses biologis
 Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan
melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.

Vitamin-vitamin yang "larut di dalam lemak" (A, D, E, dan K1) – yang


merupakan lipid berbasis isoprena – gizi esensial yang tersimpan di dalam
jaringan lemak dan hati, dengan rentang fungsi yang berbeda-beda. Asil-
karnitina terlibat di dalam pengangkutan dan metabolisme asam lemak di
dalam dan di luar mitokondria, di mana mereka mengalami oksidasi beta.
Poliprenol dan turunan terfosforilasi juga memainkan peran pengangkutan
yang penting, di dalam kasus ini pengangkutan oligosakarida melalui
membran. Fungsi gula fosfat poliprenol dan gula difosfat poliprenol di dalam
reaksi glikosilasi ekstra-sitoplasmik, di dalam biosintesis polisakarida
ekstraselular (misalnya, polimerisasi peptidoglikan di dalam bakteri), dan di
dalam protein eukariotik N-glikosilasi. Kardiolipin adalah sub-kelas
gliserofosfolipid yang mengandung empat rantai asil dan tiga gugus gliserol
yang tersedia melimpah khususnya pada membran mitokondria bagian dalam.
Mereka diyakini mengaktivasi enzim-enzim yang terlibat dengan fosforilasi
oksidatif.

C. ALAT DAN BAHAN

Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:

 Tabung reaksi  Pipet tetes

 Penjepit tabung reaksi  Gelas kimia

 Pembakar spirtus  Batang pengaduk

 Rak tabung seaksi  Plat tetes

 Kaki tiga
Bahan Bahan makanan yang kami gunakan pada penelitian ini diantaranya:

 Nasi  Tahu

 Roti  Tempe

 Kentang  Larutan lugol

 Pisang  Larutan benedict

 Putih telur  Larutan biuret

 Susu  Kertas buram

D. CARA KERJA

1. Uji Karbohidrat (Amilum)

 8 bahan makanan dihaluskan dengan cara diblender lalu di tempatkan pada


gelas kimia yang terpisah untuk masing-masing bahan makanan.
 Dari bahan makanan yang dihaluskan tersebut diambil secukupnya,
dimasukkan kedalam plat tetes dan masing-masing diberi label
 Kemudian masing masing bahan makanan ditetesi dengan 5 tetes lugol.
 Perubahan warna yang terjadi diamati, dicatat dan didokumentasikan

2. Uji Karbohidrat (Glukosa)

 Bahan makanan yang sudah dihaluskan terlebih dahulu dimasukkan


kedalam tabung reaksi
 Masing-masing tabung reaksi diberi label
 Kemudian ditetesi 5 tetes benedict dan dipanaskan didalam gelas kimia
yang berisi air mendidih yang dipanaskan menggunakan pembakar spirtus.
 kemudian didiamkan selama beberapa menit
 perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi pada bahan makanan
diamati dan dicatat hasil pengamatannya

3. Uji Protein

 Bahan makanan yang sudah dihaluskan terlebih dahulu dimasukkan


kedalam plat tetes
 Masing-masing tabung reaksi diberi label
 Diteteskan dengan 5 tetes larutan biuret
 Perubahan warna yang terjadi diamati dan dicatat sebelum dan sesudah
ditetesi

4. Uji Lemak

 Semua bahan makanan yang ada dioleskan secara terpisah di atas kertas
buram yang telah disediakan
 Kertas buram yang sudah dioleskan kemudian didiamkan sampai kering
 Diamati dibawah cahaya

E. HASIL PENGAMATAN

Larutan Warna Larutan Warna Pebubahan setelah


dicampur

Amilum Putih Lugol Orange Biru kehitaman

Glukosa Putih bening Benedict Biru tua Merah bata

Putih telur Putih Biuret Biru Ungu

Bahan Perubahan warna setelah ditetesi Kandungan


Noda pada
makanan yang
Benedict Lugol Biuret Kertas Glukosa Amilum Protein Lemak
diujikan
Biru
Nasi Kecokelatan Ungu muda Tidak ada + + + -
kehitaman
Oranye Biru Ungu
Roti Ada sedikit + + + +
kecokelatan kehitaman kecokelatan
Ungu
Kentang Hitam Agak kuning Tidak ada - + - -
kehitaman
Susu Kecokelatan Tetap Sedikit ungu Ada + - + +
Cokelat Cokelat
Pisang Cokelat Tidak ada + + - -
keunguan kekuningan
Perpaduan
Tahu Abu-abu Tetap oranye dan Ada sedikit - - + +
ungu
Perpaduan
Tempe Cokelat Tetap kuning dan Tidak ada + - + -
ungu
Putih, hitam
kehijauan,
dan sedikit
Putih telur Tetap Ungu Ada - - + +
oranye di
bagian
dasarnya
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui
kandungan makanan, antara lain :

 Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat


(amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam, maka makanan
tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut
banyak kandungan karbohidratnya.

 Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan
makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan
menghasilkan warna ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein
dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : Kompleks koordinasi
antara Cu2+ dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan
membentuk warna lembayung.

 Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada


bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata ketika reagen Benedict
dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk
diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron
tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.

 Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram
mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian
lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di
panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada
noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.

F. KESIMPULAN

Makanan yang kita konsumsi sehari-hari ternyata memiliki kandungan gizi masing-
masing, mulai dari amilum, glukosa, protein, hingga lemak. Untuk menguji beberapa sampel
bahan makanan, kita dapat menggunakan beberapa reagen seperti larutan Benedict untuk
menguji adanya kandungan glukosa pada makanan yang ditandai dengan warna merah bata
untuk makanan yang mengandung banyak glukosa, larutan Lugol untuk menguji adanya
kandungan amilum pada makanan yang ditandai oleh warna biru kehitaman untuk makanan
yang mengandung banyak amilum, dan larutan Biuret untuk menguji adanya kandungan
protein dalam makanan yang ditandai dengan warna ungu untuk makanan berprotein tinggi.
Kami juga menggunakan kertas buram untuk mengetahui adanya kandungan lemak dalam
sampel makanan yang telah kami kumpulkan.

Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan, makanan yang mengandung amilum
antara lain, nasi, roti, kentang, dan pisang. Lalu, untuk makanan yang mengandung glukosa
antara lain nasi, roti, susu, tempe, dan pisang. Makanan yang mengandung protein
diantaranya nasi, roti, susu, tahu, tempa dan putih telur. Adapun makanan yang mengandung
lemak antara lain putih telur, roti, susu, dan tahu.
G. LAMPIRAN
H. DAFTAR PUSTAKA

 http://praktikumbiologi.com/contoh-laporan-praktikum-biologi-uji-kandungan-
bahan-makanan/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Makanan
 https://id.wikipedia.org/wiki/Lemak
 https://id.wikipedia.org/wiki/Glukosa
 https://id.wikipedia.org/wiki/Protein
 https://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat
 Pujiyanto, Sri. 2017. Menjelajah Dunia Biologi SMA dan MA Kelas XI. Solo: PT.
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai