Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ni Nyoman Sulistya Yunia

No/ Nim : 31/ 1702622010198

Kelas : Akuntansi A Malam

Mata Kuliah : Akuntansi Perbankan &LPD

AKUNTANSI PENANAMAN DANA BANK

Penanaman dana bank yang harus dilakukan bertujuan untuk menciptakan pendapatan

bank melalui penciptaan aktiva produktif yang menghasilkan. Besarnya penempatan dana harus

selalu diperhitungkan oleh tiap bank agar pendapatan yang dihasilkan dapat membayar biaya

dana yang telah dipergunakan, menutupi kebutuhan biaya operasional atau overhead, resiko yang

diperhitungkan, dan sejumlah margin atau laba yang dikehendaki.

4.1 Kas dan Bank

Kas adalah mata uang kertas dan logam baik dalam valuta rupiah maupun valuta asing

yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Termasuk dalam kas adalah mata uang

rupiah yang ditarik dari peredaran dan masih dalam masa edar untuk penukarannya pada bank

indonesia. Dalam pengertian kas ini tidak termasuk commemorative coin, emas batangan dan

mata uang emas, serta valuta asing yang tidak berlaku lagi.

Perubahan posisi saldo kas di bank umumnya disebabkan oleh :


a. Penyetoran dan penarikan tunai oleh nasabah.
Untuk transaksi ini nasabah bisa melakukan penyetoran, pengambilan tabungan, penguangan

cek, penerimaan permohonan kiriman uang, penerimaan kiriman uang, penerimaan

pembukaan deposito, pembayaran deposito, dan sebagainya.

b. Penyetoran kepada atau penarikan dari rekening bank yang bersangkutan di Bank Indonesia.
c. Penggunaan untuk transaksi intern bank, misalnya untuk dana kas kecil, pembayaran biaya-

biaya operasional, biaya gaji, dan sebagainya.

4.2 Surat Berharga

Salah satu bentuk penanaman uang yang dilakukan oleh suatu bank adalah penanaman

dalam bentuk surat-surat berharga yaitu instrumen-instrumen yang ada dalam pasar uang.

Penanaman ini bersifat sementara dan dimaksudkan untuk dijual kembali saat diproyeksikan

adanya keuntungan dari surat berharga tersebut.

Standar Akuntansi Keuangan mengatur perlakuan akuntansi untuk surat-surat berharga

yang segera dapat dijual merupakan bentuk penyertaan sementara dalam rangka pemanfaatan

dana yang tidak dapat digunakan. Karena sifatnya yang sementara ini, penyertaan ini harus

mempunyai sifat sebagai berikut:

a. Mempunyai pasar yang dapat diperjualbelikan segera.

b. Dimaksudkan untuk dijual dalam jangka waktu dekat bila terdapat kebutuhan dana untuk

kegiatan umum perusahaan.

c. Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain.

4.3 Kredit yang Diberikan

Bank merupakan lembaga perantara yang menghimpun dana dan menempatkannya dalam

bentuk aktiva produktif, misalnya kredit. Penempatan dalam bentuk kredit akan memberikan

kontribusi pendapatan bunga bagi bank. Kontribusi pendapatan bunga kredit di Indonesia masih

mendominasi pendapatan bunga dibanding dari fee base income. Hal ini dapat diartikan bahwa

aktifitas perkreditan sangat besar di lembaga perbankan. Meskipun demikian harus diingat
bahwa selain memberikan kontribusi pendapatan bunga tertinggi bagi pendapatan bank, resiko

yang ditimbulkan oleh perkreditan juga sangat tinggi. Oleh karena itu penyajian secara akurat

dan berkala tentang perkreditan menjadi sangat penting bagi bank untuk memantau setiap

kualitas kredit yang diberikan.

Kredit yang diberikan oleh bank dapat didefinisikan sebagai penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-

meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil

keuntungan.

Jenis-jenis kredit yang diberikan

1. Jenis kredit menurut bentuknya

a. Kredit rekening koran. Dalam hal ini debitur diberi hak untuk menarik dana dalam

rekening korannya sampai dengan sebesar Plafon yang ditetapkan bank. Pelunasan

pokok kredit yang dilaksanakan pada saat jatuh tempo, dengan bunga kredit secara

umum dihitung secara harian berdasarkan baki debet (outstanding credit) atau dengan

nilai rata-rata baki debet setiap bulannya.

b. Installment Loan. Kredit ini adalah kredit yang angsuran pokok dan bunganya

dilakukan secara teratur menurut jadwal waktu yang telah disepakati antara bank

dengan debitur, dengan nilai konstan selama berlangsungnya masa kredit tersebut.
2. Jenis Kredit Menurut Jangka Waktunya

a. Kredit jangka pendek yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun, namun

termasuk kredit tanaman musiman yang berjangka waktu lebih dari 1 tahun.

b. Kredit jangka menengah yaitu kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai dengan 3

tahun, kecuali kredit tanaman musiman.

c. Kredit jangka panjang yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun. Misalnya

kredit produktif, kredit perumahan, kredit kendaraan.

3. Jenis Kredit menurut Kegunaannya

a. Kredit modal kerja yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membiayai modal

kerja usaha, misalnya untuk pembelian barang dagangan.

b. Kredit investasi yaitu kredit yang diberikan untuk membiayai suatu usaha, misalnya

kredit untuk pembangunan pabrik, pembelian mesin, dan penyiapan infrastruktur

lainnya.

c. Kredit konsumsi yaitu kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi. Kredit ini

sering disebut juga personal loan. Contohnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kredit

untuk pembelian kendaraan, kredit untuk pendidikan, dan sebagainya.

4.4 Kartu Kredit

Kartu kredit (Credit card) yaitu kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran

transaksi jual-beli barang dan jasa, kemudian pelunasan atas penggunaanya dapat dilakukan

sekaligus atau secara angsuran sejumlah minimum tertentu. Pemegang kartu kredit (Card Holder)
akan diberikan kredit limit, sehingga penggunaan kartu kredit tidak boleh melebihi limit yang

telah ditetapkan oleh bank penerbit.

Mekanisme transaksi kartu kredit yaitu :

Keterangan :

1. Perjanjian antara bank penerbit dengan pihak merchant mengenai penggunaan kartu

kredit yang diterbitkan oleh bank yang bersangkutan.

2. Kartu kredit disetujui dan card holder setuju dengan segala ketentuan kartu kredit yang

berlaku di bank yang bersangkutan. Card holder diberikan kartu kredit.

3. Card holder melakukan transaksi dengan merchant, misalnya mebeli barang, membeli

jasa hotel, dan sebagainya. Card holder membayar kepada merchant atas pembelian

barang dan jasa dengan menunjukan kartu kredit dan menandatangani slip atau langsung

di layar.
4. Merchant menyerahkan barang atau memberikan jasa kepada card holder.

5. Merchant melakukan tagihan kepada bank.

6. Bank mengirimkan slip tagihan yang dibuat bank untuk card holder.

7. Card holder melakukan pembayaran, dapat menggunakan fasilitas ATM atau pendebetan

giro, tabungan secara langsung atau secara tunai.

8. Diskon diberikan kepada merchant.

Anda mungkin juga menyukai