Penanaman dana bank yang harus dilakukan bertujuan untuk menciptakan pendapatan
bank melalui penciptaan aktiva produktif yang menghasilkan. Besarnya penempatan dana harus
selalu diperhitungkan oleh tiap bank agar pendapatan yang dihasilkan dapat membayar biaya
dana yang telah dipergunakan, menutupi kebutuhan biaya operasional atau overhead, resiko yang
Kas adalah mata uang kertas dan logam baik dalam valuta rupiah maupun valuta asing
yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Termasuk dalam kas adalah mata uang
rupiah yang ditarik dari peredaran dan masih dalam masa edar untuk penukarannya pada bank
indonesia. Dalam pengertian kas ini tidak termasuk commemorative coin, emas batangan dan
mata uang emas, serta valuta asing yang tidak berlaku lagi.
b. Penyetoran kepada atau penarikan dari rekening bank yang bersangkutan di Bank Indonesia.
c. Penggunaan untuk transaksi intern bank, misalnya untuk dana kas kecil, pembayaran biaya-
Salah satu bentuk penanaman uang yang dilakukan oleh suatu bank adalah penanaman
dalam bentuk surat-surat berharga yaitu instrumen-instrumen yang ada dalam pasar uang.
Penanaman ini bersifat sementara dan dimaksudkan untuk dijual kembali saat diproyeksikan
yang segera dapat dijual merupakan bentuk penyertaan sementara dalam rangka pemanfaatan
dana yang tidak dapat digunakan. Karena sifatnya yang sementara ini, penyertaan ini harus
b. Dimaksudkan untuk dijual dalam jangka waktu dekat bila terdapat kebutuhan dana untuk
Bank merupakan lembaga perantara yang menghimpun dana dan menempatkannya dalam
bentuk aktiva produktif, misalnya kredit. Penempatan dalam bentuk kredit akan memberikan
kontribusi pendapatan bunga bagi bank. Kontribusi pendapatan bunga kredit di Indonesia masih
mendominasi pendapatan bunga dibanding dari fee base income. Hal ini dapat diartikan bahwa
aktifitas perkreditan sangat besar di lembaga perbankan. Meskipun demikian harus diingat
bahwa selain memberikan kontribusi pendapatan bunga tertinggi bagi pendapatan bank, resiko
yang ditimbulkan oleh perkreditan juga sangat tinggi. Oleh karena itu penyajian secara akurat
dan berkala tentang perkreditan menjadi sangat penting bagi bank untuk memantau setiap
Kredit yang diberikan oleh bank dapat didefinisikan sebagai penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil
keuntungan.
a. Kredit rekening koran. Dalam hal ini debitur diberi hak untuk menarik dana dalam
rekening korannya sampai dengan sebesar Plafon yang ditetapkan bank. Pelunasan
pokok kredit yang dilaksanakan pada saat jatuh tempo, dengan bunga kredit secara
umum dihitung secara harian berdasarkan baki debet (outstanding credit) atau dengan
b. Installment Loan. Kredit ini adalah kredit yang angsuran pokok dan bunganya
dilakukan secara teratur menurut jadwal waktu yang telah disepakati antara bank
dengan debitur, dengan nilai konstan selama berlangsungnya masa kredit tersebut.
2. Jenis Kredit Menurut Jangka Waktunya
a. Kredit jangka pendek yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun, namun
termasuk kredit tanaman musiman yang berjangka waktu lebih dari 1 tahun.
b. Kredit jangka menengah yaitu kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai dengan 3
c. Kredit jangka panjang yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun. Misalnya
a. Kredit modal kerja yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membiayai modal
b. Kredit investasi yaitu kredit yang diberikan untuk membiayai suatu usaha, misalnya
lainnya.
c. Kredit konsumsi yaitu kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi. Kredit ini
sering disebut juga personal loan. Contohnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kredit
Kartu kredit (Credit card) yaitu kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
transaksi jual-beli barang dan jasa, kemudian pelunasan atas penggunaanya dapat dilakukan
sekaligus atau secara angsuran sejumlah minimum tertentu. Pemegang kartu kredit (Card Holder)
akan diberikan kredit limit, sehingga penggunaan kartu kredit tidak boleh melebihi limit yang
Keterangan :
1. Perjanjian antara bank penerbit dengan pihak merchant mengenai penggunaan kartu
2. Kartu kredit disetujui dan card holder setuju dengan segala ketentuan kartu kredit yang
3. Card holder melakukan transaksi dengan merchant, misalnya mebeli barang, membeli
jasa hotel, dan sebagainya. Card holder membayar kepada merchant atas pembelian
barang dan jasa dengan menunjukan kartu kredit dan menandatangani slip atau langsung
di layar.
4. Merchant menyerahkan barang atau memberikan jasa kepada card holder.
6. Bank mengirimkan slip tagihan yang dibuat bank untuk card holder.
7. Card holder melakukan pembayaran, dapat menggunakan fasilitas ATM atau pendebetan