Anda di halaman 1dari 2

B.

Hubungan Unik Sistem Saraf dengan Sistem Hormon (Endokrin)

Suatu hubungan yang unik antara sistem hormon dan sistem saraf adalah bahwa kalenjar hipofisis yang
dikenal sebagai “the master of gland” karena mempengaruhi banyak kalejar endokrin, ternyata sifatnya
tidak otonom akan tetapi dipengaruhi hipotalamus. Sistem saraf  bersama sistem hormon bekerja dengan
mengkoordinasi seluruh sistem di dalam tubuh. Sistem saraf dan sistem hormon ini saling berhubungan
sehingga dinamakan sistem neuroendokrin. Hormon bekerja atas perintah dari sistem saraf. Sistem yang
mengatur kerjasama antara saraf dan hormon terdapat pada daerah hipotalamus. Daerah hipotalamus
sering disebut daerah kendali saraf endokrin (neuroendocrine control). Hormon berfungsi dalam mengatur
homeostasis, metabolisme, reproduksi, dan tingkah laku. Homeostasis adalah pengaturan secara otomatis
dalam tubuh agar kelangsungan dan keseimbangan hidup dapat dipertahankan. Tugas utama hipotalamus
adalah untuk menjaga kondisi tubuh tetap normal.

Caranya, hipotalamus bertindak sebagai penghubung antara endokrin dan sistem saraf. Hipotalamus
merangsang endokrin untuk memproduksi hormon lewat sinyal saraf dan mengedarkannya ke seluruh
tubuh. Hormon-hormon inilah yang kemudian membantu mengatur berbagai fungsi fisiologis tubuh,
seperti suhu tubuh, rasa haus dan lapar, siklus tidur, tekanan darah dan detak jantung, keseimbangan
cairan tubuh, dan lain-lain. Sinyal yang diterima oleh hipotalamus akan memberi tahunya apakah
keseimbangan sudah tercapai atau tidak. Apabila tidak, hipotalamus akan mengalirkan hormon yang
dibutuhkan pada aliran darah untuk membantu tubuh mengembalikan keseimbangannya. Contohnya,
apabila hipotalamus menerima pesan bahwa suhu tubuh terlalu panas, hipotalamus akan memerintahkan
endokrin untuk menghasilkan keringat guna mendinginkan tubuh. Sebaliknya apabila suhu terlalu dingin,
hipotalamus akan membuat tubuh merinding untuk menghasilkan panas.

- Menyapu
adanya kerja otak mengarahkan arah sapuan menggunakan tangan, mata sbg alat indra membantu
melihat tempat yg belum bersih. Hormone yang terpicu dalam menyapu adalah adrenalin. Hormon ini
berfungsi untuk meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot (dengan meningkatkan
denyut jantung), meningkatkan katalisis dari glikogen dalam hati, kerusakan lipid dalam sel lemak, serta
menekan sistem kekebalan.
-Gelisah/Sedih
Ketika kita sedang gelisah/sedih, itu akan memicu hormon serotonin. Hormon serotonin diproduksi di
saluran pencernaan. Hormon ini berfungsi mengontrol mood atau suasana hati, nafsu makan dan tidur.
Kelebihan hormon serotonin bisa menyebabkan kegelisahan, kebingungan, peningkatan denyut jantung,
pupil melebar, kehilangan koordinasi otot, berkeringat, diare, sakit kepala, menggigil, mual, muntah,
kejang, demam tinggi, detak jantung tak teratur, gerakan tidak terkendali dan hilangnya kesadaran.
-Berlari
Adanya kerja otak dalam mengatur Langkah kaki, kecepatan, dan koordinasi antara ayunan tangan
dan kaki, mata sebagai alat indra melihat jalur yang akan dicapai Ketika berlari.
Hormon Ketika berlari adalah adrenalin. Hormon adrenalin diproduksi di medula adrenal. Hormon ini
berfungsi untuk meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot (dengan meningkatkan
denyut jantung), meningkatkan katalisis dari glikogen dalam hati, kerusakan lipid dalam sel lemak, serta
menekan sistem kekebalan.

Anda mungkin juga menyukai