Anda di halaman 1dari 2

Actrisha Fenosa

01 / XI MIPA 1

A.

1. Di dalam neuron, sebenarnya terdapat membran plasma yang sifatnya semipermeabel. Membran
plasma neuron tersebut berfungsi melindungi cairan sitoplasma yang berada di dalamnya. Hanya ion-ion
tertentu akan dapat bertranspor aktif melewati membran plasma menuju membran plasma neuron lain.
Apabila tidak terdapat rangsangan atau neuron dalam keadaan istirahat, sitoplasma di dalam membran
plasma bermuatan listrik negatif, sedangkan cairan di luar membran bermuatan positif. Keadaan yang
demikian dinamakan polarisasi atau potensial istirahat. Perbedaan muatan ini terjadi karena adanya
mekanisme transpor aktif yakni pompa natrium-kalium. Konsentrasi ion natrium (Na+) di luar membran
plasma dari suatu akson neuron lebih tinggi dibandingkan konsentrasi di dalamnya. Sebaliknya,
konsentrasi ion kalium (K+) di dalamnya lebih besar daripada di luar. Akibatnya, mekanisme transpor
aktif terjadi pada membran plasma.

Kemudian, apabila neuron dirangsang dengan kuat, permeabilitas membran plasma terhadap ion Na+
berubah meningkat. Peningkatan permeabilitas membran ini menjadikan ion Na+ berdifusi ke dalam
membran, sehingga muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Fase seperti ini dinamakan depolarisasi
atau potensial aksi. Sementara itu, ion K+ akan segera berdifusi keluar melewati membran plasma. Fase
ini dinamakan repolarisasi. Perbedaan muatan pada bagian yang mengalami polarisasi dan depolarisasi
akan menimbulkan arus listrik.

Nah, kondisi depolarisasi ini akan berlangsung secara terus-menerus, sehingga menyebabkan arus listrik.
Dengan demikian, impuls saraf akan terhantar sepanjang akson. Setelah impuls terhantar, bagian yang
mengalami depolarisasi akan meng alami fase istirahat kembali dan tidak ada impuls yang lewat. Waktu
pemulihan ini dinamakan fase refraktori atau undershoot.

A.

2. Mekanisme Kerja Sinapsis

Apabila impuls sampai pada tombol sinapsis, segera neuron mengirimkan neurotransmiter.
Selanjutnya, neurotransmiter dibawa oleh vesikula sinapsis menuju membran prasinapsis. Kedatangan
impuls tersebut membuat permeabilitas membran prasinapsis terhadap ion Ca2+ meningkat (terjadi
depolarisasi). Sehingga, ion Ca2+ masuk dan merangsang vesikula sinapsis untuk menyatu dengan
membran prasinapsis. Bersama kejadian tersebut, neurotransmiter dilepaskan ke dalam celah sinapsis
melalui eksositosis. Dari celah sinapsis, neurotransmiter ini berdifusi menuju membran pascasinapsis.

Setelah impuls dikirim, membran pascasinapsis akan mengeluarkan enzim untuk menghidrolisis
neurotransmiter. Enzim tersebut misalnya senzim asetilkolineterase yang menghidrolisis asetilkolin
menjadi kolin dan asam etanoat. Oleh vesikula sinapsis, hasil hidrolisis (kolin dan asam etanoat) akan
disimpan sehingga sewaktu-waktu bisa digunakan kembali.

A. 1

A. 2

Anda mungkin juga menyukai