Anda di halaman 1dari 15

1.

Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan Sekarang

Mengapa pasien masuk Rumah Sakit dan apa keluahan utama pasien, sehingga dapat ditegakkan
prioritas masalah keperawatan yang dapat muncul.

b. Riwayat Kesehatan Sebelumnya

Apakah pasien pernah dirawat dengan penyakit yang sama atau penyakit lain yang berhubungan dengan
penyakit hati, sehingga menyebabkan penyakit Sirosis hepatis. Apakah pernah sebagai pengguna alkohol
dalam jangka waktu yang lama disamping asupan makanan dan perubahan dalam status jasmani serta
rohani pasien.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Adakah penyakit-penyakit yang dalam keluarga sehingga membawa dampak berat pada keadaan atau
yang menyebabkan Sirosis hepatis, seperti keadaan sakit DM, hipertensi, ginjal yang ada dalam keluarga.
Hal ini penting dilakukan bila ada gejala-gejala yang memang bawaan dari keluarga pasien.

d. Riwayat Tumbuh Kembang

Kelainan-kelainan fisik atau kematangan dari perkembangan dan pertumbuhan seseorang yang dapat
mempengaruhi keadaan penyakit, seperti ada riwayat pernah icterus saat lahir yang lama, atau lahir
premature, kelengkapan imunisasi, pada form yang tersedia tidak terdapat isian yang berkaitan dengan
riwayat tumbuh kembang.

e. Riwayat Sosial Ekonomi

Apakah pasien suka berkumpul dengan orang-orang sekitar yang pernah mengalami penyakit hepatitis,
berkumpul dengan orang-orang yang dampaknya mempengaruhi perilaku pasien yaitu peminum
alcohol, karena keadaan lingkungan sekitar yang tidak sehat.

f. Riwayat Psikologi

Bagaimana pasien menghadapi penyakitnya saat ini apakah pasien dapat menerima, ada tekanan
psikologis berhubungan dengan sakitnya. Kita kaji tingkah laku dan kepribadian, karena pada pasien
dengan sirosis hepatis dimungkinkan terjadi perubahan tingkah laku dan kepribadian, emosi labil,
menarik diri, dan depresi. Fatique dan letargi dapat muncul akibat perasaan pasien akan sakitnya. Dapat
juga terjadi gangguan body image akibat dari edema, gangguan integument, dan terpasangnya alat-alat
invasive (seperti infuse, kateter). Terjadinya perubahan gaya hidup, perubaha peran dan tanggungjawab
keluarga, dan perubahan status financial (Lewis, Heitkemper, & Dirksen, 2000).

i.Pengkajian Data
a. Istirahat/aktivitas

DS : Kelemahan, Fatique.

DO: Menurunkan massa otot.

b. Sirkulasi :

DS : Riwayat ganggguan kongesti (CHF), Penyakit rematik, jantung, kanker (Malfungsi hati akibat gagl
hati).

DO : Hipertensi / hipotensi

- Disritmia, suara jantung tambahan

- Distensi vena juguler, dan vena abdomen.

c. Eliminasi :

DS : - Flatulensi

- Diare/konstipas

DO : Distensi abdominal.

Menurunya suara pencernaan

Urin pekat

Feses seperti dempul, melena.

d. Makanan/minum

DS : Anoreksia

DO : Penurunan BB, Edema.

Kulit kering, turgor jelek.

Joundice, Spider angiomos.

e. Neurosensori

DS : Depresi mental

DO : Berbicara tidak jelas

Hepatik enchelopati.

f. Nyeri/kenyamanan
DS : Kembung, pruriyus

DO : Tingkah laku membingungkan

g. Respirasi

DS : Dyspnoe

DO : Tachypnoe

Terbatasnya ekspirasi dada.

h. Sexualitas

DS : Gangguan menstruasi

DO : Atropi testis, Ginekomasti, Rambut rontok

i. Pengetahuan

DS : Riwayat pemakaian alcohol yang lama.

Riwayat penyakit empedu, hepatitis, pemakaian obat yang merusak fungsi hati, dll.

ii.Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran dan keadaan umum pasien

b. Perlu dikaji tingkat kesadaran pasien dari sadar – tidak sadar (composmentis – coma) untuk
mengetahui berat ringannya prognosis penyakit pasien, kekacuan fungsi dari hepar salah satunya
membawa dampak yang tidak langsung terhadap penurunan kesadaran, salah satunya dengan adanya
anemia menyebabkan pasokan O2 ke jaringan kurang termasuk pada otak.

c. Tanda – tanda vital dan pemeriksaan fisik Kepala – kaki

TD, Nadi, Respirasi, Temperatur yang merupakan tolak ukur dari keadaan umum pasien / kondisi pasien
dan termasuk pemeriksaan dari kepala sampai kaki dan lebih focus pada pemeriksaan organ seperti hati,
abdomen, limpa dengan menggunakan prinsip-prinsip inspeksi, auskultasi, palpasi, perkusi), disamping
itu juga penimbangan BB dan pengukuran tinggi badan dan LLA untuk mengetahui adanya penambahan
BB karena retreksi cairan dalam tubuh disamping juga untuk menentukan tingakat gangguan nutrisi
yanag terjadi, sehingga dapat dihitung kebutuhan Nutrisi yang dibutuhkan.

1) Hati : perkiraan besar hati, bila ditemukan hati membesar tanda awal adanya cirosis hepatis, tapi
bila hati mengecil prognosis kurang baik, konsistensi biasanya kenyal / firm, pinggir hati tumpul dan ada
nyeri tekan pada perabaan hati. Sedangkan pada pasien Tn.MS ditemukan adanya pembesaran
walaupun minimal (USG hepar). Dan menunjukkan sirosis hati dengan hipertensi portal.

2) Limpa: ada pembesaran limpa, dapat diukur dengan 2 cara :


q Schuffner, hati membesar ke medial dan ke bawah menuju umbilicus (S-I-IV) dan dari umbilicus ke
SIAS kanan (S V-VIII)

q Hacket, bila limpa membesar ke arah bawah saja.

3) Pada abdomen dan ekstra abdomen dapat diperhatikan adanya vena kolateral dan acites,
manifestasi diluar perut: perhatikan adanya spinder nevi pada tubuh bagian atas, bahu, leher, dada,
pinggang, caput medussae dan tubuh bagian bawah, perlunya diperhatikan adanya eritema palmaris,
ginekomastia dan atropi testis pada pria, bias juga ditemukan hemoroid.

2. Diagnosa Keperawatan
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anorksia, gangguan metabolisme
protein,lemak,glukosa dan gangguan penyimpanan vitamin.

b. Perubahan volume cairan berhubungan dengan malnitrisi, kelebihan sodium/ intake cairan.

c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan berat badan.

d. Resiko tinggi ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ascites, menurunya ekspansi paru.

e. Resiko tinggi gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan sirkulasi atau status
metabolic.

f. Resiko tinggi perdarahan yang berhubungan dengan riwayat darah yang abnormal, hipertensi
portal.

g. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi yang didapat.

3. Intervensi Keperawatan
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anorksia, gangguan metabolisme
protein,lemak,glukosa dan gangguan penyimpanan Vitamin

ü Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan selama …x… jam, diharapkan pemasukan nutrisi
adekuat.

ü Kriteria hasil :

· Menunjukkan peningkatan berat badan progresif mencapai tujuan dengan nilai laboratorium
normal

· Tidak mengaalami tanda malnutrisi lebih lanjut

Tindakan keperawatan Rasional

Mandiri
1.Ukur masukan diet harian dengan jumlah kalori. 1.Memberikan informasi tentang kebutuhan
pemasukan/defisiensi
2. Timbang sesuai indikasi. Bandingkan
perubahan status cairan, riwayat berat badan, 2. Mungkin sulit untuk menggunakan berat badan
ukuran kulit trisep sbg indicator langsung status nutrisi karena ada
gambaran edema/ asites. Lipatan kulit trisep
3. Bantu dan dorong pasien untuk makan, berguna dalam mengkaji perubahan massa otot
jelaskan alasan tipe diet. Beri pasien makan bila dan simpanan lemak subkutan.
pasien mudah lelah dan biarkan orang terdekat
membantu. Pertimbangkan pilihan makanan yg 3. Diet yang tepat penting untuk penyembuhan.
disukai Pasien mungkin makan lebih baik bila keluarga
terlibat dan makanan yang disukai sebanyak
4. Berikan makan makan sedikit dan sering mungkin
5. Berikan tambahan garam bila diizinkan, hindari 4. Buruknya toleransi terhadap makan banyak
yang mengandung ammonium mungkin berhubungan dengan peningkatan
6. Batasi masukan kafein, makanan yang tekanan intra-abdomen/asites
menghasilkan gas atau berbumbu dan terlalu 5. Tambahan garam meningkatkan rasa makanan
panas atau terlalu dingin dan membantu meningkatkan selera makan.
7. Berikan makanan halus, hindari makanan kasar Amonia potensial resiko ensefalopati
sesuai indikasi 6. Membantu dalam menurunkan iritasi gaster/
8. Berikan perawatan mulut sering dan sebelum diare dan ketidaknyamanan abdomen yang dapat
makan mengganggu pemasukan oral/ pencernaan

9. Tingkatkan periode tidur tanpa 7. Pendarahan dari varises esophagus dapat terjadi
gangguan,khususnya sebelum makan pada sirosis berat

10. Anjurkan menghentikan merokok 8. Pasien cenderung mengalami luka atau


pendarahan gusi dan rasa tak enak pada mulut
Kolaborasi dapat menambah anoreksia

11. Awasi pemeriksaan laboratorium, contoh 9. Penyimpanan energi menurunkan kebutuhan


glukosa serum, albumin, total protein, ammonia metabolic pada hati dan meningkatkan regenerasi
seluler

12. Pertahankan status puasa bila diindikasikan


10.Menurunkan rangsangan gaster berlebihan dan
13. Konsul dengan ahli diet untuk memberikan
resiko iritasi/ pendarahan
diet tinggi kalori dan karbohidrat sederhana,
rendah lemak dan tinggi protein sedang, batasi 11.Glukosa menurun karena gangguan
cairan bila perlu. glikogenesis, penurunan simpanan glikogen.
Protein menurun karena gangguan metabolisme,
14. Berikan makanan dengan selang,
hiperalimentasi, lipid sesuai indikasi penurunan sistesis hepatik. Peningkatan kadar
ammonia perlu pembatasan masukan protein
15. Berikan obat sesuai indikasi,contoh: untuk mencegah komplikasi serius
- Tambahan vitamin, tiamin, zat besi, asam 12.Pada awalnya, pengistirahatan GI diperlukan
folat. untuk menurunkan kebutuhan pada hati dan
- Sink produksi ammonia/urea GI

13.Makanan tinggi kalori dibutuhkan pada


kebanyakan pasien yang pemasukkannya dibatasi,
- Enzim pencernaan, contoh : pankreatin karbohidrat memberikan energy yang siap pakai.
(viokase) Protein dibutuhkan pada perbaikan pada kadar
protein serum untuk menurunkan edema dan
- Antiemetik, contoh: trimetobenzamid (tigan)
untuk meningkatkan regenerasi sel hati

14.Mungkin diperlukan untuk diet tambahan untuk


memberikan nutrient bila pasien terlalu mual atau
anoreksiauntuk makan atau varises esophagus
mempengaruhi masukan oral

15.

- Pasien biasanya kekurangan vitamin karena diet


yang buruk sebelumnya. Juga hati yang rusak tak
dapat menyimpan vitamin A,B komplek, D, dan K.
Juga dapat terjadi kekurangan zat besi dan asam
folat yang menimbulkan anemia.

- Meningkatkan rasa kecap atau bau, yang dapat


merangsang nafsu makan

- Meningkatkan pencernaan lemak dan dapat


menurunkan diare

- Digunakan dengan hati- hati untuk menurunkan


mual/ muntah dan meningkatkan masukan oral

B. Perubahan volume cairan berhubungan dengan malnitrisi, kelebihan sodium/ intake cairan.

ü Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan selama …x… jam diharapkan volume cairan kembali
normal.
ü Kriteria hasil :

· Menunjukkan volume cairan stabil, dengan keseimbangan pemasukan dan pengeluaran.

· Berat badan stabil

· Tanda- tanda vital dalam rentang normal

· Tidak ada edema

Tindakan keperawatan Rasional

Mandiri 1. Menunjukkan status volume sirkulasi,


terjadinya/ perbaikan perpindahan cairan dan
1.Ukur masukan dan haluaran, catat respon terhadap terapi. Keseimbangan
keseimbangan positif (pemasukan melebihi
positif/peningkatan berat badan sering
pengeluaran). Timbang berat badan tiap hari dan menunjukkan retensi cairan lanjut.
catat peningkatan lebih dari 0,5 kg/hari.
2. Peningkatan tekanan darah biasanya
2. Awasi TD dan CVP. Catat JVD/ distensi vena. berhubungan dengan kelebihan cairan, tetapi
3. Auskultasi paru, catat penurunan/ tak adanya mungkin tidak terjadi karena perpindahan cairan
bunyi nafas dan terjadinya bunyi tambahan keluar area vaskuler. Distensi jugular eksternal dan
(contoh:krekels) vena abdominal sehubungan dengan kongesti
vascular.

3. Peningkatan kongesti pulmonal dapat


4. Awasi disritmia jantung. Auskultasi bunyi mengakibatkan konsolidasi, gangguan pertukaran
jantung, catat terjadinya irama gallop S3/S4. gas dan komplikasi contohnya edema paru.

5. Kaji derajat perifer/ edema dependen. 4. Mungkin disebabkan oleh GJK, penurunan
perfusi arteri koroner dan ketidakseimbangan
6. Ukur lingkar abdomen
elektrolit.
7. Dorong untuk tirah baring bila ada asites
5. Perpindahan cairan pada jaringan sebagai
8. Berikan perawatan mulut sering, kadang beri akibat retensi natrium dan air, penurunan albumin
es batu (bila puasa). dan penurunan ADH.

Kolaborasi 6. Menunjukkan akumulasi cairan (asites)


diakibatkann oleh kehilangan protein
9. Awasi albumin serum dan elektrolit (khususnya plasma/cairan kedalam area peritoneal.
kalium dan natrium)
7. Dapat meningkatkan posisi rekumben untuk
10. Awasi seri foto dada diuresis.

11. Batasi natrium dan cairan sesuai indikasi 8. Menurunkan rasa haus.

12. Berikan albumin bebas garam/plasma 9. Penurunan albumin serum dapat


ekspander sesuai indikasi mempengaruhi tekanan osmotic koloid plasma,
mengakibatkan pembentukan edema.
13. Berikan obat sesuai indikasi:
10. Kongesti vaskuler, edema paru dan efusi
-Diuretik, contoh: spironolakton (adakton), pleural sering terjadi.
furosemid (lasix)
11. Natrium mungkin dibatasi untuk
meminimalkan retensi cairan dalam area
-Kalium ekstravaskuler. Pembatasan cairan perlu
untukmemperbaiki/ mencegah pengenceran
-Obat inotropik positif dan vasodilatasi arterial hiponatremia.

12. Albumin mungkin diperlukan untuk


meningkatkan tekanan osmotic koloid dalam
kompartemen vaskuler, sehingga meningkatkan
volumesirkulasi efektif dan penurunan terjadinya
asites.

13.

- Digunakan dengan perhatian untuk mengontrol


edema dan asites. Menghambat efek aldosteron,
meningkatkan ekskresi air sambil menghemat
kalium, bila terapi konservatif dengan tirah baring
dan pembatasan natrium tidak mengatasi.

- kalium serum dan seluler biasanya menurun


karena penyakit hati sesuai dengan kehilangan
urine.

- Diberikan untuk meningkatkan curah jantung


atau perbaikan aliran darah ginjal dan fungsinya,
sehingga menurunkan kelebihan cairan.

C. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan berat badan

ü Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama …x… jam diharapkan terjadi peningkatan
energy dan partisipasi dalam aktivitas

ü Kriteria hasil:
· Melaporkan peningkatan kekuatan dan kesehatan pasien.

· Memperlihatkan asupan nutrien yang adekuat dan menghilangkan alcohol dari diet.

Tindakan keperawatan Rasional

Mandiri 1. Meningkatkan istirahat dan ketenangan

1. Tingkatkan tirah baring, berikan lingkungan 2. Peningkatan nadi dan penurunan TD


tenang, batasi pengunjung sesuai kebutuhan menunjukkan kehilangan volume darah sirkulasi.

2. Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi, bantu 3. Perubahan dapat menunjukkan penurunan


melakukan latihan gerak sendiri pasif/aktif. perfusi jaringan serebral sekunder terhadap
hipovolemia, hipoksemi.
3. Catat perubahan mental tingkat kesadaran
4. Memberikan kalori bagi tenaga dan protein
4. Tawarkan diet tinggi kalori, tinggi protein bagi proses penyembuhan
(TKTP).
5. Memberikan nutrien tambahan.
5. Berikan suplemen vitamin (A, B kompleks, C
dan K) 6. Menghemat tenaga pasien sambil
mendorong pasien untuk melakukan latihan dalam
6. Motivasi pasien untuk melakukan latihan batas toleransi pasien.
yang diselingi istirahat
7. Memperbaiki perasaan sehat secara umum
7. Motivasi dan bantu pasien untuk melakukan dan percaya diri.
latihan dengan periode waktu yang ditingkatkan
secara bertahap

D. Resiko tinggi ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ascites, menurunya ekspansi paru.

ü Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama …x… jam, diharapkan pola nafas kembali
efektif

ü Kriteria hasil:

· Mempertahankan pola pernafasan efektif

· Bebas dispneu dan sianosis, dengan nilai GDA dan kavasitas vital dalam rentang normal

Tindakan keperawatan Rasional

Mandiri 1. Pernafasan dangkal cepat/dispnea mungkin ada


sehubungan dengan hipoksia akumulasi cairan
1.. Awasi frekuensi, kedalaman dan upaya dlama abdomen
pernafasan
2. Auskultasi bunyi nafas,catat krekels, mengi, 2. Menunjukkan terjadinya komplikasi (contoh
ronki adanya bunyi tambahan menunjukkan akumulasi
cairan/ sekresi, tidak ada atau menurunkan bunyi
3. Selidiki perubahan tingkat kesadaran ateletaksis) meningkatkan resiko infeksi
4. Pertahankan kepala tempat tidur tinggi. Posisi 3. Perubahan mental dapat menunjukkan
miring hipoksemia dan gagal pernafasan, yang disertai
5. Ubah posisi dengan sering, dorong nafas koma hepatik
dalam, latihan dan batuk 4. Memudahkan pernafasan dengan menurunkan
6. Awasi suhu. Catat adanya menggigil, tekanan pada diafragma dan meminimalkan
meningkatnya batuk, perubahan warna atau ukuran aspirasi secret
karakteristik sputum 5. Membantu ekspansi paru dan memobilisasi
Kolaborasi secret

7. Awasi seri GDA, nadi oksimetri, ukur kapasitas 6. Menunjukkan timbulnya infeksi, contoh
vital, foto dada pneumonia

8. Berikan tambahan O2 sesuai indikasi

9. Bantu dengan alat-alat pernafasan, contoh


spirometri insentif, tiupan botol 7. Menyatakan perubahan status pernafasan,
10. Siapkan untuk/bantu untuk prosedur, contoh: terjadinya komplikasi paru

- parasentesis 8. Mungkin perlu untuk mengobati/mencegah


hipoksia. Bila pernafasan tidak adekuat, ventilasi
- Pirau peritoneova mekanik sesuai kebutuhan

9. Menurunkan insiden ateletaksis, meningkatkan


mobilitas secret

- Kadang dilakukan untuk membuang cairan asites


bila keadaan pernafasan tidak membaik dengan
tindakan lain

- Bedah penanaman kateter untuk mengembalikan


akumulasi cairan dalam abdomen ke system
sirkulasi melalui vena kava, memberikan
penghilangan asites jangka panjang dan
memperbaiki fungsi pernafasan
e. Resiko tinggi gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan sirkulasi atau status
metabolic.

ü Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x… jam diharapkan terjadi perbaikan
integritas kulit

ü Kriteria hasil :

· Mempertahankan integritas kulit

· Mengidentifikasi factor resiko dan menunjukkan prilaku/teknik untuk mencegah kerusakan kulit
F. Resiko tinggi perdarahan yang berhubungan dengan riwayat darah yang abnormal, hipertensi
portal.

ü Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan selama …x… jam diharapkan terjadi penurunan risiko
pendarahan

ü Kriteria hasil:

· Mempertahankan homeostasis dengan tampa pendarahan

· Menunjukkan prilaku penurunan risiko pendarahan

Tindakan keperawatan Rasional

Mandiri 1. Traktus GI (esophagus dan rektum) paling


biasa untuk sumber pendarahan sehubungan
1.Kaji adanya tanda dan gejala pendarahan GI, dengan mukosa yang mudah rusak dan gangguan
contoh periksa semua sekresi untuk adanya darah dalam hemostasis karena sirosis
warna coklat atau samar. Observasi warna dan
konsistensi feses, drainase NG, atau muntah

2. Observasi adanya petekie, ekimosis,


pendarahan dari satu atau lebih sumber
2. KID subakut dapat terjadi sekunder terhadap
3. Awasi nadi, TD, dan CVP bila ada gangguan factor pembekuan

4. Catat perubahan mental dan tingkat 3. Peningkatan nadi dengan penurunan TD dan
kesadaran CVP dapat menunjukkan kehilangan volume darah
sirkulasi, memerlukan evaluasi lanjut
5. Hindari pengukuran suhu rectal, hati- hati
memasukkan selang GI 4. Perubahan dapat menunjukkan penurunan
perfusi jaringan serebral sekunder terhadap
6. Dorong menggunakan sikat gigi halus ,
hipovolemia, hipoksemia
pencukur elekrik , hindari mengejan saat defekasi,
meniupkan hidung dengan kuat dan sebagainya 5. Rektal dan vena esophageal paling rentan
untuk robek

6. Pada adanya gangguan pada factor


7. Gunakan jarum kecil untuk injeksi. tekan pembekuan, trauma minimal dapat menyebabkan
lebih lama pada bagian suntikan pendarahan mukosa
8. Hindarkan penggunaan produk yang 7. Meminimalkan kerusakan jaringan,
mengandung aspirin menurunkan resiko pendarahan/hematoma
Kolaborasi 8. Koagulasi memanjang, berpotensi untuk
9. Awasi Hb/Ht dan factor pembekuan risiko pendarahan
10. Berikan obat sesuai indikasi 9. Indikator anemia, pendarahan aktif dan
terjadinya komplikasi
-Vitamin tambahan (contoh vitamin K, D dan C)
10.
-Pelunak feses
-Meningkat sintesis protombin dan koagulasi bila
11. Berikan lavase gaster dengan cairan garam faal hati berfungsi. Kekurangan vitamin C
bersuhu kamar/dingin atau air sesuai indikasi meningkatkan kerentanan terhadap system GI
12. Bantu dalam memasukkan atau untuk terjadi iritasi/pendarahan
mempertahankan selang GI atau esophageal -Mencegah mengejan yang akhirnya meningkatkan
(contoh selang sengstaken- Blakemore) tekanan intraabdomen dan risiko robekan
13. Siapkan prosedur bedah contoh ligasi langsung vaskuler/pendarahan
(pengikatan) varises, reseksi esofagogastrik, 11. Evakuasi darah dari traktus GI menurunkan
anastomosis splenorenalportakava produksi ammonia dan risiko ensefalopati hepatik

12. Sementara mengontrol pendarahan varises


esophagus bila kontrol yang lain tidak mampu
(contoh lavase) dan stabilitas hemodinamik tak
dapat ditingkatkan

13. Mungkin diperlukan untuk mengontrol


pendarahan aktif atau untuk menurunkan tekanan
portal dan kolateral pembuluh darah untuk
meminimalkan risiko berulangnya pendarahan

G. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi yang didapat.

ü Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan selama …x… jam diharapkan terjadi pemahaman
mengenai informasi penyakitnya

ü Kriteria hasil

· Menyatakan pemahaman proses penyakit/prognosis

· Menghubngkan gejala dengan factor penyebab


· Melakukan perubahan pola hidup dan berpartisipasi alam perawatan

Tindakan keperawatan Rasional

Mandiri 1. Memberikan dasar pengetahuan pada pasien


yang dapat membuat pilihsn informasi
1.Kaji ulang proses penyakit atau prognosis dan
harapan yang akan datang

2. Tekankan pentingnya menghindari alcohol. 2. Alkohol menyebabkan terjadinya sirosis


Berikan informasi tentang pelayanan masyarakat
3. Beberapa obat bersifat hepatotoksik
yang ada untuk membantu dalam rehabilitasi
alcohol sesuai indikasi (khususnya narkotik, sedative dan hipnotik). Selain
itu kerusakan hati telah menurunkan kemampuan
3. Informasikan pasien tentang efek gangguan metabolism semua obat, potensial efek akumulasi
karena obat pada sirosis dan pentingnya dan meningkatnya kecenderungan pendarahan
penggunaan obat hanya yang
diresepkan/dijelaskan oleh dokter yang mengenal 4. Pemasangan pirau Denver memerlukan
pemompaan bilik untuk mempertahankan patensi
riwayat pasien
alat. Pasien dengan pirau Le-Veen dapat
4. Kaji ulang prosedur untuk mempertahankan menggunakan pengikat abdomen dan melakukan
pirau peritoneovena bila ada gerakan Valsalva untuk mempertahankan fungsi
pirau
5. Tekankan pentingnya nutrisi yang baik.
Anjurkan menghindari bawang dan keju padat. 5. Pemeliharaan diet yang tepat dan
Berikan instruksi diet tertulis menghindari makanan tinggi ammonia membantu
perbaikan gejala dan membantu mencegah
6. Tekankan perlunya mengevaluasi kesehatan kerusakan hati. Intruksi tertulis akan membantu
dan mentaati program terapeutik pasien sebagai rujukan dirumah
7. Diskusikan pembatasan natrium dan garam 6. Sifat penyakit kronis mempunyai potensial
serta perlunya membaca label makanan atau obat untuk komplikasi mengancam hidup. Memberikan
yang dijual bebas kesempatan untuk evaluasi keefektifan program
termasuk patensi pirau yang digunakan

8. Dorong menjadwalkan aktivitas dengan 7. Meminimalkan asites dan pembentukan


periode istirahat adekuat edema. Penggunaan tambahan bahan tambahan
mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit lain.
9. Tngkatkan aktivitas hiburan yang dapat Makanan, produk yang djual bebas/pribadi
dinikmati pasien (contoh antasida, beberapa [pembersih mulut)
dapat mengandung natrium tinggi atau alkohol
10. Anjurkan menghindari infeksi, khususnya ISK
8. Istirahat adekuat menurunkan kebutuhan
11. Identifikasi bahaya lingkungan contoh karbon
metabolic tubuh dan meningkatkan simpanan
tetraklorida tipe pembersi, terpajan pada hepatitis
12. Anjurkan pasien atau orang terdekat melihat energy untuk regenerasi jaringan
tanda/gejala yang perlu pemberitahuan pada
pemberi perawatan, contoh peningkatan lingkar 9. Mencegah kebosanan dan meminimalkan
ansietas dan depresi
abdomen, penurunan/ peningkatan berat badan
cepat, penigkatan edema perifer, peningkatan 10. Penurunan pertahanan, gangguan status
dispneu, demam darah dalam feses atau urine, nutrisi dan respons imun (contoh leucopenia,
pendarahan berlebihan dalam bentuk apapun. dapat terjadi pada splenomegali)
13. Instruksikan orang terdekat untuk 11. Dapat mencetuskan kekambuhan
memberitahu pemberi perawatan akan adanya
bingung, tidak rapi, tidur berjalan, tremor atau 12. Pelaporan segera tentang gejala menurunkan
perubahan kepribadian risiko kerusakan hati lebih lanjut dan memberikan
kesempatan untuk mengatasi komplikasi sebelum
mengancam hidup

13. Perubahan (menunukkan penyimpangan)


dapat lebih tampak oleh orang terdekat , meskipun
adanya perubahan dapat dilihat oleh orang lain
yang jarang kontak dengan pasien

4. Implementasi
Implementasi disesuaikan dengan intervensi

Anda mungkin juga menyukai