NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Wulan Martrika
09.12.4267
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013
INFORMATION SYSTEM OF CUSTODIES DATA
AT KUTOARJO CHILDREN PRISON
(Case Study: Child Prisoners Prisons Kutoarjo)
Wulan Martrika
Kusnawi
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
In a prison is necessary to have a system that can assist in managing the data
prisoners, such as collecting, storing and generating information to make it easier to know
the identity of prisoners who lived in the institution. One of the prison system is in need of
Child Penitentiary Kutoarjo which is under the Ministry of Law and Human Rights in
Central Java.
A system was made to ease the work of officers working. With the system,
allowing the needed information easier to find. So that officers do not bother to look at the
books one by one. In addition, the officer can set the time when the prisoners would
come out, because this system has a warning applications (alarm) as a reminder when
the detention period will come out (assimilation). The system can also print a notice
custody.
With the system in prison is expected Kutoarjo Child custody information required
by external parties and the parties will be easier to come by as well as save time officers
jobs.
2. LANDASAN TEORI
Suatu sistem dapat didefinisikan melalui dua cara pendekatan sistem. Yang
pertama pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya. Menurut Jerry
FitzGerald, Arda F. FitzGerald da Warren D. Stalling, Jr.., sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Informasi merupakan sumber daya strategis yang perlu dikelola agar dapat
digunakan dengan cara yang lebih efektif, informasi bersumber dari data yang masih
bersifat mentah sehingga perlu dilakukan proses perubahan terhadapnya dengan
maksud untuk menjadikannya lebih berguna.
1
Selain itu informasi adalah hasil dari proses atau hasil dari pengolahan data yang
memberikan suatu arti dan dapat dipakai sebagai daftar yang objektif didalam mengambil
1
keputusan atau kebijakan .
Ada beberapa perangkat perancangan sistem yaitu flowchart, data flow diagram,
entity relationship diagram, normalisasi, diagram context.
2.4.1 Flowchart
1
M.Suyanto, Pengenalan Data Elektronik, hal 10.
2
Robert A.Leitch/K. Roscoe Davis, Accounting Information Systems, (New Jersy; Prentice
Hall, 1983), hal.6.
3
Kusrini, Andri Koniyo, Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan
Visual Basic dan Microsoft SQL Server 2000, (Edisi Pertama; Yogyakarta: Andi,
2007),hal.9.
4
Martin M. Lipschutz dan Seymour Lischutz :Pengolahan Data, Jakarta: Erlangga, 1990,
hal.146.
2
1. Flowchart System
2. Flowchart Program
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan asal data dan tujuan data yang keluar dari sistem, tempat penyimpanan
data, proses apa yang menghasilkan data tersebut, serta interkasi antara data yang
5
tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut .
a) Contex Diagram
b) DFD Level 0
5
Kusrini, M.Kom, Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, hal. 41.
3
c) DFD Level 1
Umumnya diagram level diciptakan dari setiap proses utama dari level 0.
Level ini menunjukkan bagaimana informasi berpindah dari satu proses ke
proses lainya.
d) DFD Level 2
6
2.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
2.4.4 Normalisasi
3. ANALISIS
6
Kusrini, M.Kom, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis data, hal.21.
4
3.2 Analisis Sistem
b) Tulisan dalam buku register berbeda-beda dan beberapa ada yang tidak dapat
terbaca.
c) Adanya papan sebagai tempat pencatatan tanggal pembuatan surat 10 hari dan
3 hari.
7
Ibid
5
3.2.2 Analisis Kelemahan Sistem
Parameter Analisis
Througput Waktu yang dibutuhkan dalam proses pencarian data tahanan yaitu
dalam 1 kali pencarian memerlukan 2 kali pekerjaan.
Respons Time Proses pencarian memerlukan waktu 10 menit untuk satu pencarian
data.
Parameter Analisis
Akurat Tidak akurat karna proses pengisian data menggunakan buku
register, sehingga ada beberapa tulisan yang tidak terbaca dan
terdapat coretan-coretan.
Tepat Waktu Tidak tepat waktu karna harus mencari data halaman per halaman.
Relevan Tidak relevan karna informasi yang disajikan tidak sesuai dengan
keinginan karna adanya kesalahan data yang terdapat pada buku.
Parameter Analisis
Biaya Biaya yang dikeluarkan akan semakin meningkat seiring dengan
banyaknya tahanan yang masuk, karna memerlukan buku register baru
dan rak-rak baru untuk menyimpan buku register.
6
3.2.2.4 Analisis Pengendalian (Control Analysis)
Parameter Analisis
Hak Akses Arsip disimpan di lemari yang dapat dibuka oleh siapa saja,
sehingga menimbulkan kekhawatiran ada pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab yang memanfaatkan data-data tersebut.
Parameter Analisis
SDM yang ada Sistem manual kurang efisien karna perlu melakukan
dokumentasi ulang dalam pembuatan laporan data.
Parameter Analisis
Pelayanan Dalam proses pencarian data terhitung lama, karna pencarian data
yang diminta dilakukan dengan pengecekan satu per satu pada
setiap halaman.
a) Flowchart
7
Gambar 3.1 Flowchart Sistem
8
Gambar 3.3 DFD Level 1
a. Normalisasi
9
Tabel 3.2 Normalisasi Bentuk Kedua
10
Bentuk relasi antar tebel adalah :
4. IMPLEMENTASI
11
4.1.2 Kegiatan Implementasi
Database adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan
fakta mengenai obyek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan
8
karakter, atau symbol) . Pembuatan database diawali dengan perancangan tabel
kemudian dilanjutkan dengan pembuatan tabel.
8
Kusrini. M.Kom, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, 2006, hal.2
12
1. Membuat semua form yang diperlukan.
2. Membuat coding pada form.
3. Membuat modul koneksi.
4. Membuat laporan.
Biasanya disebut kesalahan penulisan (syntax error) atau kesalahan tata bahasa
(grammatical error) adalah kesalahan di dalam penulisan source program yang tidak
sesuai dengan yang telah diisyaratkan. Kesalahan ini relative mudah karena ditunjukkan
letak kesalahan sewaktu program dikompilasi.
Merupakan kesalahan yang berasal dari logika program yang dibuat. Kesalahan
seperti ini sulit ditemukan karena tidak ada pemberitahuan mengenai kesalahannya dan
tetap akan didapatkan hasil dari proses program, tetapi hasilnya salah. Kesalahan seperti
ini merupakan kesalahan yang berbahaya, karena bila tidak disadari dan tidak ditemukan
hasil yang salah dapat menyesatkan bagi yang menggunakannya. Cara mencari
kesalahan logika dapat dilakukan dengan test data, yaitu dengan menjalankan program
dengan menggunakan data tertentu dan membandingkan hasil pengolahannya dengan
hasil yang sudah diketahui.
13
4.4 Pemilihan Tempat dan Instalasi Hardware dan Software
Jika peralatan baru akan dimiliki, maka tempat atau ruangan untuk peralatan ini
perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Keamanan fisik dari tempat ini perlu juga
dipertimbangkan. Sistem komputer yang besar membutuhkan tempat dengan lingkungan
yang lebih harus diperhitungkan. Persiapan fisik ini meliputi AC, penerangan yang cukup,
pendeteksi kebakaran, UPS, telepon dan lain sebagainya. Langkah selanjutnya setelah
persiapan fisik tempat adalah menginstalasi perangkat keras yang sudah dikirim dan
menginstal perangkat lunak yang sudah ada. Perangkat keras dan perangkat lunak
biasanya dipasang oleh penjual dan di tes antara penjual bersama-sama pembeli.
Software yang diinstal dalam hal ini adalah program hasil pengkodean yang
merupakan sebuah sistem yang baru yaitu Sistem Informasi Data Tahanan pada
Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo yang ditempatkan pada sistem komputer
dengan menggunakan CD yang telah diisi dengan program tersebut. Cara instalasinya
adalah :
14
4.6.1 White Box Testing
White Box adalah metode pengujian desain test case yang menggunakan
strucktur control desain secara procedural untuk memperoleh testcase. Dengan
menggunakan metode pengujian white box pembuat sistem dapat melakukan test case
yang memberikan jaminan bahwa semua jalur independent pada suatu modul telah
digunakan paling tidak satu kali, menggunakan pada sisi false dan true, mengeksekusi
semua loop pada batasan mereka dan pada batas operasional mereka, dan
menggunakan struktural data internal untuk menjaga validitasnya.
Test ini ditujukan untuk meramalkan cara kerja perangkat lunak secara detail.
Karenanya jalur logikal perangkat lunak akan ditest dengan menyediakan test case yang
akan mengerjakan kumpulan kondisi dan atau pengulangan secara fisik.
Selain berfungsi sebagaimana dijabarkan di atas, pengujian white box juga
dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang tidak bisa diatasi oleh sistem
ataupun keanehan-keanehan pada hasil/output dari suatu proses dalam program.
Kesalahan atau keanehan tersebut bisa disebabkan oleh kesalahan dalam logika
program, syntax, dan code program dimana kesalahan tersebut hanya pembuat program
saja yang bisa memecahkan masalah tersebut. User hanya mengetahui output yang
berbeda dengan apa yang diharapkan. Contoh dari white box testing diantaranya : hasil
laporan yang tidak sesuai dengan database dan alarm yang berbunyi bukan pada waktu
yang ditentukan.
15
Gambar 3.4 Kesalahan Login
5. KESIMPULAN
b. Melakukan wawancara untuk mengetahui sistem apa yang saat ini diperlukan
untuk perkembangan instansi.
c. Membuat aplikasi sederhana yang mudah dipelajari oleh semua kalangan agar
mudah diterima untuk melakukan perkembangan.
d. Konsultasi setiap ada perkembangan baru yang dibuat pada program aplikasi
agar dapat diterima oleh instansi.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft
SQL. Yogyakarta: ANDI Offset.
17