JARINGAN EPITEL

Ade Irma Alfianti

Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Alauddin Makassar

ABSTRAK

Jaringan epitel merupakan suatu lapisan dari sel-sel yang susunannya rapat,
matriks eksternalnya sedikit dan biasanya membatasi rongga-rongga di dalam tubuh
atau menutupi permukaan tubuh. Epitel tersebut biasanya dinamakan epitel penutup,
dan juga biasanya jaringan epitel ini dapat ditemukan pada berbagai kelenjar, yang
karenanya dinamakan dengan epitel kelenjar. Maka dilakukan praktikum ini untuk
untuk mengetahui jenis-jenis jaringan epitel yang terdapat pada tubuh hewan
berdasarkan bentuk dan fungsinya. Hasilnya ditemukan berbagai jenis jaringan epitel
pada pengamatan ginjal, kulit dan usus.

Kata Kunci: Jaringan epitel, ginjal, kulit dan usus.

LATAR BELAKANG
Jaringan epitel merupakan dengan bentuk selnya dengan
jaringan yang berfungsi menutupi modifikasi membran berupa mikrovili,
permukaan luar tubuh untuk melapisi stereosilia dan silia (Anthony, 2011).
rongga dalam, membentuk berbagai Jaringan epitel terdiri dari sel-sel
organ dan kelenjar serta melapisi polihedral yang berkumpul dengan erat
duktusnya. Adapun sel epitel ini saling dengan sangat sedikit zat intersel.
berkaitan antar satu sama lain, baik Pelekatan diantara sel-sel ini kuat, Jadi
dalam satu lapis maupun banyak terbentuk lapisan-lapisan yang
lapisan. Adapun ciri khas ditandai menutupi permukaan tubuh dan
dengan bentuk dan dimensi yang melapisi rongga-rongganya (Umar,
bervariasi dari silinder tinggi ke kuboid 2011).
hingga epitel gepeng yang rendah, Sebagian besar epitel tumbuh
bentuk inti sel sering menyesuaikan diri dari lapisan ektoderm dan endoderm,
walaupun terdapat sejumlah epitel yang dan jaringan epitel kubus berlapis
berasal dari mesoderm. Pada umumnya banyak disusun oleh lebih dari satu
mesoderm terdapat diantara ektoderm lapis sel yang berbentuk kubus serta
dan endoderm embrio yang akan jaringan epitel transisi disusun oleh
menjadi jaringan pengikat atau otot. berlapis-lapis sel, dan lapisan kelenjar
Sedangkan epitel yang berbentuk yang merupakan jaringan epitel khusus
membran dan berasal dari mesoderm yang berperan dalam sekresi senyawa
terdiri atas dua yaitu, endothelium yang untuk membantu proses fisiologis
merupakan susunan sel-sel yang (Aryulina, 2006).
membatasi permukaan dalam pembuluh Berdasarkan uraian diatas maka
darah, jantung dan limfa. Mesotelium dilakukanlah praktikum pengamatan
yang merupakan susunan sel-sel yang jaringan epitel untuk mengetahui jenis-
membatasi rongga tubuh yang besar dan jenis jaringan epitel yang terdapat pada
juga menutupi beberapa organ tertentu tubuh hewan berdasarkan bentuk dan
seperti melapisi peritoneum, pleura dan fungsinya
pericardium (Nurhayati, 2016).
Berdasarkan lapisan METODE PRAKTIKUM
penyusunnya, jaringan epitel dibagi A. Alat
menjadi beberapa jenis, yaitu jaringan Adapun alat yang digunakan pada
epitel pipih selapis disusun oleh selapis praktikum ini yaitu mikroskop, kaca
sel yang berbentuk pipih. Jaringan epitel preparat, deck glass.
pipih berlapis banyak disusun oleh lebih B. Bahan
dari satu sel yang berbentuk pipih. Adapun bahan yang digunakan
Jaringan epitel silindris selapis disusun pada praktikum ini yaitu preparat
oleh selapis sel yang berbentuk awetan ginjal, usus dan kulit.
silindris. Jaringan epitel silindris C. Prosedur kerja
berlapis banyak disusun oleh lebih dari Pertama-tama disiapkan alat dan
satu lapis sel berbentuk silindria. Epitel bahan yang dibutuhkan. Selanjutnya
silindris yang bersilia berbentuk diambil preparat awetan kulit kering,
silindris banyak lapis dengan silia. kulit tebal, ginjal, usus halus dan
Jaringan epitel kubus selapis disusun jaringan usus (untuk diamati kelenjar
oleh selapis sel yang berbentuk kubus uniselluler dan multiseluller), lalu
diletakkan diatas kaca preparat dan mempertahankan keseimbangan cairan
ditutup dengan deck glass untuk dan zat-zat lain dalam tubuh. Dengan
kemudian diamati dibawah mikroskop hasil pengeluaran berupa protein ureum,
dan dicatat bagian-bagiannya serta keratin dan amoniak (Aditya, 2018).
digambar hasil pengamatannya. B. Pengamatan jaringan epitel pada
kulit
HASIL DAN PEMBAHASAN 1 2 Keterangan:
A. Pengamatan jaringan epitel pada 1. Sel epitel
ginjal kornifikasi

1 2 Keterangan: 2. Sel epitel

1. Glomerulus berlapis
3 2. Jaringan epitel pipih
kompleks Gambar 2. Lapisan kulit manusia
3. Browman (Setiawan, 2013).
space Pada proses pengamatan kulit
Gambar 1. Histologi ginjal ikan lele
ditemukan jaringan epitel berlapis
(Laily, 2018).
gepeng dengan lapisan tanduk atau
Pada proses pengamatan ginjal
dikenal dengan epidermis. Epidermis
ditemukan jaringan epitel pipih selapis
merupakan lapisan paling luar kulit
disusun oleh selapis sel yang berbentuk
yang hanya terdiri dari jaringan epitel
pipih.dengan sel-selnya yang tersusun
dan tidak memiliki pembuluh darah dan
sangat rapat. Terdapat pada jaringan
juga limfa, oleh karena itu seluruh
epitelium pembuluh limfe, pembuluh
nutrisi dan oksigen diperoleh dari
darah kapiler ginjal, paru-paru, alveoli,
kapiler pada lapisan dermis. Epitel ini
dan selaput perut. Ditandai dengan
disusun oleh keratinosit atau banyak sel.
sitoplasma pada jaringan ini sangat
Terdiri atas lima lapisan yaitu stratum
jernih, inti selnya berbentuk bulat di
basal, stratum spinosum, stratum
tengah. Jaringan epitel pipih selapis
granulosum, stratum lusidum dan juga
berperan dalam proses filtrasi, sekresi,
stratum korneum. Modifikasi struktur
dan juga difusi osmosis (Laily, 2018).
selama perjalannya disebut sitomorfosis
Adapun ginjal merupakan organ
sel-sel epidermis (Kalangi, 2013).
yang memegang peranan penting dalam
pengeluaran zat-zat toksik atau racun,

C. Pengamatan jaringan epitel pada
usus
Keterangan:
1
2
1. Sel goblet
2. Sel epitel
3
silindris
selapis
3. mikrovili
Gambar 3. Histologi jejenum sapi aceh
(Firmansyah, 2019).
Pada proses pengamatan usus
ditemukan sel epitel silindris selapis
pada jejenum sapi aceh. Jaringan epitel
silindris selapis disusun oleh selapis sel
yang berbentuk silindris. Terdapat pada
epitelium kelenjar pencernaan, kantung
empedu, lambung dan usus. Berfungsi
untuk penyerapan nutrisi di usus dan
sekresi. Hampir serupa dengan epitel
kubus selapis, epitel silindris selapis
juga melancarkan kerja organ namun
hal yang membedakan yaitu epitel yang
satu ini dilengkapi dengan hadirnya
lendir dan silia kecil seperti rambut
(Theodore, 2017).
Berdasarkan praktikum yang
telah dilakukan dapat disimpulakan
bahwa pada pengamatan epitel yaitu
pada jaringan epitel terdiri dari jaringan
epitel pipih selapis, Jaringan epitel
selapis kubus, Jaringan epitel selapis
silindris, Jaringan epitel berlapis banyak
palsu bersilia, Jaringan epitel berlapis
banyak pipih menanduk dan tidak
menanduk, Kelenjar unisluler dan
kelenjar multiseluler yang didapatkan
dari preparat awetan ginjal, kulit dan
juga usus.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya Astri, dkk. “Screening Fungsi
Ginjal Sebagai Perbaikan
Outcome Pengobatan pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe
II (Studi di Wilayah Kerja
Puskesmas Ngsrep)”. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. Volume
6 (Januari 2018): h 191-199.
Anthony L., Mescher. Histologi Dasar
Junquera: Teks dan Atlas.
Jakarta: EGC. 2011.
Aryulina Diah, dkk. Biologi 2. Jakarta:
Erlangga. 2006.
Firmansyah Adi, dkk. “Studi Histologis
Usus Halus Sapi Aceh”. Jimvet.
Volume 3 (September 2019): h
189-196.
Kalangi J. R. Sonny. ”Histofisiologi
Kulit”. Jurnal Biomedik (JBM).
Volume 5 (Novemver, 2013): h
12-20.
Laily Hidayatul, dkk. “Analisis
Histologi Ginjal, Hati dan
Jantung Ikan Lele Afrika
 (Clarias gariepinus) yang
Mengalami Anomali Pada Sirip
Pektoral”. Perikanan Pantura
(JPP). Volume 1 (Agustus
2018): h 30-38.
Nurhayati, Nunung. Biologi. Bandung :
Yrama Widya. 2016.
Setiawan Fahrudi Ahmad, dkk. “Sistem
Cerdas Menghitung Sel Kulit
Mati Manusia Dengan Metode
Improved Counting
Morphology”. Jurnal EECCIS.
Volume 7 (Juni 2013): h 28-34.
Theodore J. Victori, dkk. “Gambaran
Histologik Usus Halus pada
Hewan Coba Selama 24 Jam
Posmortem”. Jurnal e-Biomedik
(Ebm). Volume 5 (Juni 2017): h
1-5.
Umar, Zulkarnaim. Buku Dasar
Struktur Hewan. Makassar: UIN
Alauddin Press. 2011.