b) Pengembangan struktur ruang untuk peningkatan akses dari dan ke luar wilayah Aceh,
baik dalam lingkup nasional maupun internasional meliputi:
- Mengembangkan Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Aceh Utara, Lhokseumawe,
Takengon, Langsa, Meulaboh, Blangpidie dan Singkil sebagai pintu gerbang utama
Pulau Sumatera, dalam hubungan ekonomi, kebudayaan, pendidikan, pariwisata,
transportasi, ITC (Information Technology Center) dan Aceh digital;
- Mengembangkan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Banda Aceh
Darussalam serta Kawasan Sabang, sehingga dapat berperan sebagai pintu gerbang
utama Pulau Sumatera dalam hubungan ekonomi secara internasional; dan
- Meningkatkan kapasitas dan intensitas pusat-pusat kegiatan yang mewadahi
aktivitas perdagangan, jasa, industri dan pariwisata berskala regional, nasional dan
internasional dengan melengkapi sarana dan prasarana pendukung
III - 17
Studi Kelayakan Pengembangan Bandara
Maimun Saleh Sabang
Sebagai Terminal Cargo Perikanan
III - 18
Studi Kelayakan Pengembangan Bandara
Maimun Saleh Sabang
Sebagai Terminal Cargo Perikanan
Dalam kebijakan dan arahan peraturan zonasi kawasan perikanan darat meliputi:
- pemanfaatan ruang mempertimbangkan karakteristik teknis, biologi, ekologi dan daya
dukung lingkungan;
- pelestarian jenis ikan endemik Aceh;
- pengembangan jenis ikan dari luar daerah dibawah izin dan pengawasan yang ketat dari
pemerintah;
III - 19
Studi Kelayakan Pengembangan Bandara
Maimun Saleh Sabang
Sebagai Terminal Cargo Perikanan
- pemanfaatan ruang perairan untuk kawasan pemijahan dan/atau kawasan sabuk hijau;
- pengendalian secara ketat terhadap aktivitas yang berpotensi menurunkan kualitas
lingkungan dan sumber daya ikan;
- pemanfaatan ruang secara terbatas untuk permukiman nelayan/petambak dengan
kepadatan rendah yang didukung oleh prasarana dan fasilitas penunjangnya; dan
- pelarangan kegiatan yang dapat merubah alih fungsi ekosistem bakau, vegetasi pantai
dan tempat perkembangan biota laut.
III - 20
Studi Kelayakan Pengembangan Bandara
Maimun Saleh Sabang
Sebagai Terminal Cargo Perikanan
III - 21
Studi Kelayakan Pengembangan Bandara
Maimun Saleh Sabang
Sebagai Terminal Cargo Perikanan
c) Kawasan industri besar memiliki luas lebih kurang 724,13 hektar di Gampong Balohan,
Gampong Jaboi dan Gampong Anoe Itam yang meliputi :
- rencana pengembangan kawasan industri untuk mendukung kawasan pelabuhan
bebas Sabang maupun pelabuhan Balohan seluas lebih kurang Gampong 189,95
hektar;
- rencana pengembangan industri untuk meningkatkan ekspor komoditas unggulan
Kota di Gampong Anoe Itam seluas lebih kurang 462,75 hektar;
- kawasan industri Gampong Jaboi seluas lebih kurang 61,94 hektar; dan
- rencana industri perikanan yaitu berupa kawasan potensi perikanan tangkap yang
didukung prasarana dengan luas lebih kurang 9,49 hektar yang terdiri atas:
kawasan industri perikanan yang terletak di Gampong Paya Seunara di Gampong
Aneuk Laot; dan
prasarana perikanan berupa Pangkalan Pendaratan Ikan yang terdapat di
Gampong Krueng Raya, Gampong Paya Seunara, Gampong Ie Meulee dan
Gampong Jaboi.
Kawasan perikanan berupa perikanan tangkap meliputi area Wilayah Laut
Kewenangan (WLK) Kota seluas lebih kurang 74.736,2 hektar
III - 22
Studi Kelayakan Pengembangan Bandara
Maimun Saleh Sabang
Sebagai Terminal Cargo Perikanan
d) Kawasan kebandarudaraan yaitu Bandar udara Maimun Saleh sebagai bandar udara
umum yang berfungsi sebagai bandar udara pengumpan dengan status penggunaan
internasional di Gampong Cot Ba’U Kecamatan Sukajaya, ruang udara untuk penerbangan
meliputi :
- ruang udara diatas bandar udara yang digunakan langsung untuk kegiatan bandar
udara;
- ruang udara disekitar bandar udara yang digunakan untuk operasi penerbangan dan
penetapan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan meliputi:
kawasan pendekatan dan lepas landas;
kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan;
kawasan di bawah permukaan horizontal;
kawasan di bawah permukaan horizontal luar;
kawasan di bawah permukaan kerucut;
kawasan di bawah permukaan transisi;
kawasan di sekitar penempatan alat bantu navigasi udara.
ruang udara yang ditetapkan sebagai jalur penerbangan; dan
ruang udara diatur lebih lanjut dalam rencana induk bandar udara.
Untuk lebih jelasnya Peta Struktur dan Pola Ruang Kota Sabang dapat dilihat pada Lampiran
Gambar-3.6 dan 3.7 berikut ini.
III - 23