Syok Sepsis
Syok Sepsis
PENDAHULUAN
Bacteremia yang berat adalah sepsis. Pelepasan racun oleh mikroorganisme (bakteri
(syok septic). Pengaturan suhu yang tak terkontrol, depresi miokard dan beberapa
khususnya pada usia yang rentan, seperti korban luka bakar, diabetes, pasien kanker
Pasien sepsis umumnya adalah orang tua dengan infeksi saluran kemih yang
telah berkembang menjadi masalah sistemik. Pasien terasa hangat dan memerah, agak
gelisah, dan suhu meningkat ('warm shock') berkembang menjadi 'cold shock' ini
sering oleh karena vasokonstriksi perifer dan hipotensi. Keadaan seperti ini sering
hadir, disertai dengan hiperventilasi karena asidosis metabolik. Tekanan Nadi yang
1 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
Syok adalah kondisi yang mengancam jiwa dimana tekanan darah turun
kemampuan jantung untuk memompa secara efekktif atau penurunan aliran balik
hemodinamik, tetapi petunjuk yang umum adalah tidak memadainya fungsi jaringan.
2 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFENISI
lain dari syok distributif meliputi pancreatitis, luka bakar, fulminant hepatic
keracunan logam berat. Jenis syok ini ditandai dengan adanya peningkatan
Sindrome inflamasi respons sistemik adalah bila ditemukan dua dari kondisi :
2. Takipneu (>24x/menit)
3 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
4. Leukositosis (>12.000/L), Leukopenia (<4000) atau >10% neutrofil
batang.6
B. ETIOLOGI
C. EPIDEMOLOGI
Sepsis adalah salah satu alasan paling umum untuk masuk ke unit
kejadian sepsis di amerika serikat telah 3 kali lipat dan sekarang merupakan
kasus sepsis terjadi setiap tahun, setidaknya 225.000 dari yang fatal. Pasien
4 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
sepsis umumnya dirawat di rumah sakit untuk waktu yang lama, jarang
mikroba angka kematian untuk pasien dengan sepsis tetap antara 20% dan
D. PATOGENESIS
seperti pada peritonitis setelah perforasi appendikal. atau bisa berpindah dari
perineum ke uretra atau kandung kemih. Selain itu sepsis gram negative focus
biasanya timbul dari infeksi kulit, saluran resprasi dan juga berasal dari luka
melibatkan banyak sel dan mediator yang dapat mempengaruhi satu sama lain.
Sitokin sebagai mediator inflamasi tidak berdiri sendiri dalam sepsis. Masih
banyak faktor lain (non sitokin) yang sangat berperan dalam menentukan
5 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
perjalanan suatu penyakit. Respon tubuh terhadap suatu pathogen melibatkan
Penyebab sepsis dan syok sepsis paling banyak berasal dari stimulasi
toksin, baik dari endotoksin Gram (-) maupun eksotoksin gram (+).
Antibodi). LSAb yang berada dalam darah penderita akan bereaksi dengan
mengekspresikan imuno modulator, hal ini hanya dapat terjadi pada bakteri
terhadap makrofag dengan melalui TLRs2 ( Tool Like Reseptor 2 ) tetapi ada
6 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
masih kurang lengkap dan tidak dapat menerangkan pathogenesis sepsis
secara keseluruhan, oleh karena itu konsep tersebut tidak melibatkan peran
oleh nbakteri gram negative saja tetapi juga disebabkan oleh bakteri gram
makrofag yang berperan sebagai Antigen Processing Cell (APC). Antigen ini
berikatan dengan CD4 (limfosit Th1 dan Th2) dengan perantara TCR (T cell
resptor).5
factor). Limfosit Th2 akan mengekspresikan IL-4, IL-5, IL-6 dan IL-10. IFN-
terrjadi peningkatan kadar IL-1B dan TNF-a serum penderita. Pda beberapa
kajian biasanya saat terjadi sepsis tingkat IL-B dan TNF-a berkorelasi dengan
keparahan penyakit dan kematian. Tetapi ternyata sitokin IL-2 dan TNF-a
7 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
selain merupakan reaksi terhadap sepsis dapat pula merusakkan endotel
E. MANIFESTASI KLINIS
dapat terjadi lebih lambat dan memiliki manifestasi yang tidak begitu nyata.
Sebagian pasien sepsis dapat memperlihatkan suhu tubuh yang normal atau
Peninggian kadar laktat terjadi secara dini dan kenaikan ini sebagian
Gejala sepsis tersebut dapat menjadi lebih berat pada penderita usia
lanjut, penderita diabetes, kanker, gagal organ utama, dan pasien dengan
8 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
granulositopenia yang sering diikuti gejala MODS sampai dengan terjadinya
- koagulasi intravascular
- perdarahan usus
- gagal hati
- gagal jantung
- kematian
9 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
F. DIAGNOSIS
Diagnosis dari Sepsis ,dapat ditegakkan bila ditemukan dua dari kondisi
Temuan laboratorium :
10 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
Hiperventilasi menimbulkan alkalosis respiratorik. Hipoksemia dapat
(enzim hepar) meningkat. Bila otot pernapasan lelah terjadi akumulasi serum
hipotensi.9
G. TERAPI
1. Terapi Supportif
11 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
kateterisasi arteri paru dan pemantauan dapat membantu dalam
besar, output urin 0,5 mL / kg per jam atau lebih, dan vena sentral atau
saturasi oksigen vena campuran 70% atau lebih. Agen vasopressor harus
12 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
Gambar.3 Allgoritma penanganan Sepsis
vena sentral dari 8-12 mm Hg) dan kemudian vasopressor yang diperlukan
tujuan lebih besar dari 70%. Pertama, jika pasien anemia, dikemas sel
13 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
Jika vena sentral O2 Sisa-sisa saturasi kurang dari 70%, maka dobutamin
diberikan8
semua bentuk shock. Indikator klinis dari respon dilihat dari Fluid
challenge test (terapi cairan bolus dari 250 hingga 1,000 mL kristaloid
terapi awal pada sepsis berat dan syok sepsis. Pilihan kristaloid
kelangsungan hidup pada pasien sakit kritis. Hasil dari analisis ini
14 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
efek cairan resusitasi dengan albumin atau saline pada kematian pada
28 hari.8
resusitasi pasien dengan syok sepsis. Namun penelitian ini tidak begitu
sakit kritis), hal ini menunjukkan bahwa dalam 90 hari tidak ada
untuk terapi pengganti ginjal cenderung lebih tinggi pada kelompok HES
15 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
Sebuah meta-analisis dari 56 percobaan acak tidak menemukan
lebih mungkin untuk menerima terapi ginjal pengganti, dan memiliki lebih
sedikit harapan hidup tanpa ginjal pengganti. Terapi dan lebih sedikit
lebih banyak LPS sehingga menibulkan lebih banyak masalah bagi pasien,
16 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
b. pneumonia nasokomial : sefepim atau imipenemsilastatin dan
aminoglikosida
aminoglikosida
tidak memadai.8
inhibitor
17 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
4. Drasinase Pembedahan
koeksistensi gagal ginjal akut, ARDS, atau kegagalan sistem organ lain ,
5. Terapi Adjuvan
diantara pasien yang gagal meningkatkan kadar kortisol plasma lebih dari
H. KOMPLIKASI
syndrome)
- Perdarahan usus
18 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
- Disfungsi sistem saraf pusat
- Gagal jantung
- Kematian
I. PROGNOSIS
Secara keseluruhan kematian terjadi pada lebih dari 25% pasien sepsis.
lebih. Kematian yang terjadi kemudian ini sring disebabkan oleh infeksi yang
19 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015
BAB III
KESIMPULAN
Pemberian resusitasi awal sangat penting pada penderita severe sepsis, dapat
hemodinamik.
Pasien yang mendapatkan pemberian terapi cairan koloid lebih beresiko untuk
pemberian kristaloid
20 | Referat bagian ilmu Anestesi dan terapi intensif Fakultas kedokteran Universitas Halu
Oleo Kendari 2015