MPJ - Resume CH.8 - Nurzakiah Daulay - 1710521036
MPJ - Resume CH.8 - Nurzakiah Daulay - 1710521036
NO.BP : 1710521036
BAB 8
Dari sudit pandang organisasi layanan adalay proses yang harus dirancang dan berhasil
menciptakan ence pelanggan yang diinginkan pengalaman. Dalam menciptakan proporsi nilai
yang dijnjikan kepada pelanggan dengan cara memebuat proses arsitektur layanan, dimana
proses menjelaskan metode dan urutan dimana sistem pelayanan operasi bekerja dan menentukan
hubungan diantara hal tersebut.
Flowchara, sebuah teknik untuk menampilkan sifat dan urutan langkah-langkah yang
terlibat dalam memberikan pelayaan kepada pelanggan, menawarkan cara mudah untuk
memahamai total dengan pengalaman layanan pelanggan. Dengan flowchart urutan pertemuan
pelanggan memiliki dengan organisasi layanana, dapat memeperoleh wawasan berharga tentang
sifat layanan yang ada. Pemasaran jasa perlu membuat penawaran yang koheren dimana setiap
elemen kompetaibel dengan yang lain dan semua saling menguatkan serta proporsi nilai dapat
mencakup semua atau bagian dari selirih kelompok yang ditawarkan.
dan SDM dalam suatu perusahaan meskipun tidak ada cara tunggul untuk mempersiapkan
Blueprint suatu jasa, pendekatan yang konsisten hrus digunakan dalam organisasi apapun.
1. Defenisi standar untuk setiap kegiatan tetap didepan. Hanya beberapa contoh
yang benar-benar ditentukan dalam gambar.
2. Buktik fisik dan bukti lainnya untuk kegiatan tahap depan (ditentukan untuk
semua tindakan).
3. Tindakan pelanggan utama
4. Jalur interaksi
5. Tindakan tahap depan oleh personal kontak pelanggan.
6. Garis Visiabilitas
7. Tindakan dibelakang penggunaan oleh personal kontak pelanggan.
8. Mendukung proses yang melibatkan personal layanan lainnya.
9. Mendukung proses yang melibatkan teknologi informasi.
Blueprint yang baik harus menarik perhatian pada poin-poin dalam pemberian layanan
dimana segala sesuatu beresiko salah dari perspektif pelanggan, titik kegagalan paling serius
yang ditandai dengan dalam Blueprint yang akan menikmati produk inti. Motode gagal-aman/
pokayoke dimancing untuk mencegah dan atau memulihkan kegagaalan tersebut untuk karyawan
dan penaganan. Pendekatan After-stop dapat digunakan untuk mengembangkan pokayoke.
Pelanggan sering dilibatkan dalam proses layanan sebagai Co-Produsen dari karennya
menganggap sebagai karyawan persial, kinerja mereka memengaruhi kualitas dan produktivitas
keluaran oleh karena itu, perusahaan jasa perlu mendidik dan melatih pelangagn sehingga
mereka memiliki keterampilan dan motivasi yang dibutuhkan uuntuk melakukan tugas mereka
dengan baik.
Mengelola pelanggan secara efektif sebagai karyawan parsial adalah cara lain untuk
meningkatkan kinerja pelanggan dalam proses layanan dan untuk mengurangi kegagalan layanan
yang disebabkan oleh pelanggan. Tugas ini membutuhkan penggunaan strategis sumber daya
manusia yang dibayar dan harus mengikuti langkah-langkah berikut :
4. Memotivasi pelanggan.
5. Menilai kinerja pelanggan secara teratur.
6. Ketika suatu hubungan tidak berhasil,mengakhirinya tetap menjadi pilihan terakhir.
Lovelock & Wirtz (2020) bahwa Bentuk utama dari keterlibatan dalam produksi layanan
adalah bagi pelangagn untuk melakukan kegiatan tertentu, menggunakan fasilitas atau sistem
yang disediakan oleh penyedia layanan kosumen diharapkan dengan berbagai teknologi layanan
mandiri (SST) yang memungkinkan mereka untuk menghasilkan layanan independen dari
keterlibatan karyawan layanan langsung. Contoh SST seperti terminal perbankan
otomatis,pemindaia mandiri dikasir supermarket,pomp bensin, sistem telepon otomatis seperti
perbankan ponsel,dlsl.
Tiga petanyaan dasar dapat digunakan untuk menilai potensi keberhasilan SST ;
REFERENSI :
Lovelock, C., & Wirtz, J. (2020). Services Marketing: People, Technology, Strategy, 7th edition.
PEARSON.
NAMA : NURZAKIAH DAULAY
NO.BP : 1710521036