Anda di halaman 1dari 20

Disusun Sebagai Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Kimia

Lingkungan

DOSEN PENGAMPU : Dr. Hj. Taty Sulastry, M.Si.

Rangkuman Materi Dan


Hasil Diskusi
Pencemaran Udara, Pencemaran Air dan Pencemaran
Tanah

Disusun Oleh :

Muh Alkadri. S
1713041024
Pendidikan Kimia B

KIMIA LINGKUNGAN
Rangkuman Materi

Ilmu lingkungan dalam arti yang sangat sederhana adalah ilmu yang mempelajari
tentang lingkungan dan merupakan cabang dari biologi. Namun pemahaman tentang ilmu
lingkungan kini merupakan suatu ilmu yang bersifat multidisplin dimana aspek utamanya
memiliki relevansi yang langsung dengan setiap bagian dalam masyarakat. Ilmu-ilmu
lingkungan menjadi sangat penting karena lingkungan adalah milik dari semua mahluk hidup,
sehingga penting untuk semua.
Kimia lingkungan adalah bidang ilmu yang mempelajarai fenomena kimia di dalam
lingkungan. Kimia lingkungan mempelajari berbagai aspek oleh kehadiran zat kimia di dalam
lingkungan, meliputi sumber, reaksi, perpindahan, dan pengaruh zat kimia ke dalam
lingkungan, seperti air, tanah, udara, serta pengaruhnya terhadap kegiatan manusia. Kimia
lingkungan juga membahas dasar-dasar kimia senyawa beracun yang berhubungan dengan
kehidupan dilingkungan. Kimia lingkungan bukanlah ilmu baru, karena telah dikenal cukup
lama, akan tetapi pembahasan secara ilmiah tentang kimia lingkungan baru dilakukan sejak
tahun 1970-an (Situmorang, 2017: 7-8).
Kimia lingkungan mempelajari tentang perubahan-perubahan kimia dalam
lingkungan. Hal penting dalam ilmu ini termasuk kontaminasi tanah dan pencemaran air serta
udara. Bidang ini juga menganalisis tentang bagaimana terjadinya degradasi kimiawi
sekaligus pergerakan bahan-bahan kimia dalam lingkungan, serta pengaruh bahan bahan
kimia, khususnya bahan pencemaran lingkungan terhadap biota air dan teresterial yang
mungkin menjadi penyebab atas hilangnya spesies spesies hewan dan tumbuhan ataupun
bahaya bahan kimia terhadap spesies spesies tertentu (endeangered species) (Sutresna, dkk,
2006: 24).
Kimia lingkungan adalah ilmu yang mempelajari sumber, reaksi-reaksi transport,
pengaruh dan nasib dari suatu jenis senyawa kimia dalam lingkungan air, tanah dan udara.
Bila disederhanakan kimia lingkungan adalah ilmu yang mempelajari fenomena dalam
lingkungan (Saeni, 1984) dalam (Malka, 2018: 1)
Polusi didefinisikan sebagai kehadiran suatu senyawa kimia atau materi yang
melebihi jumlah alamiah sebagai hasil aktivitas manusia yang akan memberikan akibat
kurang baik terhadap lingkungan. Polusi dapat juga didefinisikan sebagai terjadinya
perubahan secara langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, suhu, kondisi biologi,
atau sifat radioaktif, dari bagian lingkungan yang dapat menimbulkan bahaya atau berpotensi
menimbulkan bahaya terhadap kesehatan, keselamatan dan kebahagiaan makhluk hidup.
Sedangkan pencemaran (kontaminasi) adalah kehadiran sesuatu (senyawa, zat kimia, materi,
radiasi, suara, energy, atau apa saja) yang dapat mengakibatkan penyimpangan dari
komposisi normal terhadap lingkungan.
Pencemaran tidak digolongkan sebagai polusi jika tidak memberikan pengaruh yang
membahayakan terhadap lingkungan. Polutan itu dihasilkan dari suatu sumber, dan sumber
ini sangat penting diketahui untuk mengarungi polusinya. Setelah polutan berada (hadir)
didalam lingkungan akan dapat memberikan akibat negatif terhadap penerima (reseptor)
makhluk hidup. Misalnya, manusia akan menjadi penerima pencemaran gas yang dikeluarkan
oleh pabrik dan kendaraan bermotor, ikan akan menjadi penerima pencemar deterjen dan
pestisida yang masuk kedalam perairan, makhluk air akan menjadi penerima terhadap
senyawa toksit dari sisa pembuangan limbah industri yang mengandung senyawa toksit, dan
sebagainya.

Hasil Diskusi

Adapun beberapa hasil diskusi dari kelompok 1 yang membahas tentang kimia
lingkungan secara umum. Disini ada beberapa pertanyaan, berikut akan kami ulas beserta
jawabannya.
Soal 1 : Bagaimana ciri-ciri tanah yang tercemar dan tidak tercemar?
Jawaban :
Tanah Tercemar
1. Tanah yang sudah hilang kesuburannya
2. Ph tanah yang sudah tidak seimbang lagi bisa dibawah 6 atau pada golongan tanah
asam serta terlalu tinggi ph di atas 8 sehingga tanah tersebut menjadi basa
3. Tanah mengeluarkan bau busuk
4. Tanah kering
5. Tanah yang mengandung berbagai kandungan logam berat di dalamnya
6. Tanah yang mengandung berbagai sampah anorganik di dalamnya

Berikut ini adalah ciri-ciri dari tanah yang tidak tercemar:


1. Tanahnya subur
2. pH tanah normal tidak terlalu asam dan basa atau yang berada pada antara ph 6 dan 8
saja tidak kurang dan tidak lebih.
3. Tanah tidak mengeluarkan bau busuk
4. Tanah tidak kering, gempal dan gembur yang normal
5. Paling utama adalah tidak mengandung berbagai logam berat
6. Tanah tidak mengandung sampah anorganik yang tidak mampu diuraikan oleh
mikroorganisme tanah yang alami
Soal 2 : Bagaimana upaya pemerintah untuk mengatasi pencemaran udara?
Jawaban :
a. Membangun dan mengembangkan taman kota, hutan kota dan kebun raya.
b. Memberlakukan hari bebas kendaraan bermotor,dan menyediakan fasilitas jalur bagi
pejalan kaki.
c. Melarang kota-kota dengan kadar polusi udara paling tinggi untuk mendirikan
pembangkit listrik bertenaga batu bara, memberi perintah agar pembangkit listrik
yang ada dikurangi emisinya atau mengganti bahan bakarnya dengan gas alam,
mengurangi pabrik besi dan baja, menutup tambang-tambang batu bara, mengurangi
jumlah mobil di jalanan, hingga mendirikan Menara Bebas Asap – sebuah pembersih
udara besar di luar ruangan.
Soal 3 : Apakah pencemaran suara termasuk pencemaran udara?
Jawab :
Pencemaran bunyi berbeda dengan pencemaran udara, pencemaran udara adalah
adanya suatu senyawa yang bercampur dengan udara yang menyebabkan komposisi dari
udara tersebut menyimpang dan dapat menimbulkan penyakit bagi makhluk hidup,
sedangkan pencemaran bunyi adalah adanya suara yang keras yang melebihi batas
pendengaran yang dapat mengakibatkan pendengaran terganggu oleh suara tersebut.
KIMIA LINGKUNGAN (UDARA)
Rangkuman Materi

Pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk


hidup, zat energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebapkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai peruntuknya (Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4
Tahun 1982).
Polutan adalah zat atau bahan yang menyebapkan terjadinya polusi. Suatu zat
disebut polutan, bila keberadaanya disuatu lingkungan dapat menyebabkan kerugian
terhadap makhluk hidup. Contoh, karbondioksida dengan kadar 0,032 % dapat memberikan
dampak merusak. Dengan kata lain suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlah melebihi jumlah normal
2. Berada pada waktu yang tidak tepat
3. Berada pada tempat yang tidak tepat
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke
dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada
kesehatam manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara dapat
terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, kantor atau yang sering disebut
pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Selain itu gejala ini secara akumulatif juga
terjadi di luar ruangan (outdoor pollution). Mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan
hingga ketingkat regional, bahkan saat ini sudah menjadi gejala global. Beberapa unsur
pencemaran (pollutant) kembali ke bumi melalui deposisi asam atau salju yang
mengakibatkan sifat korosif pada bagunan, tanaman, hutan disamping itu juga membuat
sungai dan danau menjadi suatu lingkungan yang berbahaya bagi ikan-ikan karena nilai pH
yang rendah. Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam, seperti:
1) Abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi
2) Gas-gas vulkanik
3) Debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin
4) Bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik

b. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia, seperti:
1) Hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
2) Bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia
organik dan anorganik
3) Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
4) Pembakaran sampah rumah tangga
5) Pembakaran hutan
Adapun dampak dari pencemaran udara antara lain :
a. Dampak Terhadap Alam
Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara
lain:
1) Hujan Asam
2) Efek Rumah Kaca
b. Dampak Terhadap Manusia
Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa
dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan
danmanusia. Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain:
1) Karbon monoksida (CO), mampu mengikat Hb sehingga pasokan O2 ke jaringan
tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit
pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan
penglihatan menjadi kabur.
2) Nitrogen dioksida (SO2), dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.
3) Chlorofluorocarbon (CFC), menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi
orang-orang berkulit terang, katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh
4) Ozon (O3), menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan
memperkecil paru-paru.
Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan untuk mencegah
pencemaran udara yaitu :
Mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan
1) Mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat
2) Mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi
industri atau usaha yang menghasilkan limbah
3) Tidak membakar sampah di pekarangan rumah
4) Tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi penggunaan
AC dalam kehidupan sehari-hari

Hasil Diskusi

Adapun beberapa hasil diskusi dari kelompok 2 yang membahas tentang kimia
lingkungan udara. Disini ada beberapa pertanyaan, berikut akan kami ulas beserta
jawabannya.
Soal 1 : Jelaskan secara fisika dan kimia perubahan udara, karena bahan pencemar CO, NOx,
CH dan SO2
Jawaban:
Perubahan secara fisika pada udara karena bahan pencemar CO, NOx, CH dan SO2 yaitu:
a. Berwarna seperti jika terjadi pembakaran maka warnanya akan berwarna kuning
dilihat dari jauh diakibatkan oleh gas CO dan SO2,
b. Udara yang tercemar CO, NOx, CH dan SO2 akan berbau tajam
c. Terjadinya peningkatan suhu, suhu lebih tinggi
d. Sesak napas jika dihirup karena kekurangan oksigen diakibatkan oleh CO dan SO2
Sedangkan perubahan kimia yang terjadi ketika udara tercemar karena bahan pencemar CO,
NOx, CH dan SO2 yaitu :
1. Karbon monoksida (CO)
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor.
2. Nitrogen dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,
pembangkit energilistrik dan knalpot kendaraan bermotor.
3. Sulfur dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini biasanya
digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.

Soal 2 : Jelaskan proses terjadinya hujan asam dan bagaimana cara mendeteksi bahwa
lingkungan tempat kita tinggal memiliki udara yang bersih?
Jawaban:
Proses hujan asam terjadi karena gas sulfur oksida yang mayoritas dikeluarkan dari
asap-asap pabrik dan gas nitrogen oksida yang dihasilkan dari banyaknya kendaraan
bermotor berkumpul menjadi satu dan bereaksi dengan uap air yang ada diudara. Proses
reaksi ini menghasilkan asam sulfat, asam nitrit dan asam nitrat yang berkondensasi
membentuk awan yang menjadikannya hujan asam.
Reaksi hujan asam, secara kimia dapat dijelaskan Dua gas yang dihasilkan dari
pembakaran mesin kendaraan serta pembangkit listrik tenaga diesel dan batubara yang utama
adalah sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida(NO2).Gas yang dihasilkan tersebut
bereaksi di udara membentuk asam. Misalnya, sulfur dioksida bereaksi dengan oksigen
membentuk sulfur trioksida.
2SO2 + O2  2SO3

Sulfur trioksida kemudian bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat.
SO3 + H2O  H2SO4
Uap air yang telah mengandung asam ini menjadi bagian dari awan yang akhirnya turun ke
bumi sebagai hujan asam atau salju asam.

Soal 3 : Bagaimana cara mengembalikan udara bersih dari udara yang penuh polusi dalam
waktu singkat?
Jawaban :
Dalam menanggulangi masalah pencemaran udara ada banyak hal yang dalam kita
lakukan baik sebelum maupun setelah pencemaran, adapun salah satu upaya yang dapat kita
lakukan dalam membersihkan kembali udara yang telah tercemar adalah dengan
menggunakan alat atau teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan, pada saat
sekarang ini telah banyak ditemukan terobosan-terobosan mengenai alat-alat teknologi yang
ramah lingkungan, salah satunya yaitu alat yang dapat mengurangi polusi udara yang disebut
dengan Smog Free Tower.
ENS Clean Air bersama studio Roosegaarde Rotterdam merancang desain menara anti
asap ini. Menara ini dirancang menggunakan teknologi ionisasi untuk menghasilkan udara
bersih di ruang terbuka. Bangunan ini akan melepaskan ion positif ke udara yang akan
menempel ke partikel atau debu halus. Kemudian, partikel ion negatif akan menarik ion
positif kembali ke dalam. Polutan dan debu halus disimpan di menara. Menara temporer ini
hanya membutuhkan daya listrik sebesar 1170 watt dalam pengoperasiannya, serta diklaim
sebagai bangunan ramah lingkungan.
Pada September 2015, konsep menara ini dikenalkan di Rotterdam. Setahun
kemudian, menara dibawa ke beberapa kota di China, termasuk Beijing dan Tianjing. Daan
Rooseegaarde, desainer di Studio Roosegaared mengatakan, menara ini memiliki tinggi tujuh
meter. Bangunan ini mampu membersihkan 30.000 meter kubik polutan per jamnya. Dengan
teknologi yang udah dipatenkan, menara anti asap ini mampu menarik partikel yang paling
halus dibandingkan teknologi penyaring udara lainnya. Cara kerjanya adalah dengan
menyaring udara kotor dari atas, lalu mengeluarkan udara bersih melalui keenam ventilasi di
sisinya. Melansir Studio Roosegaarde, mesin di dalam menara dilapisi dengan cladding
alumunium agar terlihat lebih artistik. Uniknya, menara ini tidak hanya menyaring udara
semata. Namun juga bisa digunakan
untuk membuat perhiasan .
KIMIA LINGKUNGAN (AIR)
Rangkuman Materi

. Air merupakan suatau senyawa kimia sederhana yang terdiri atas dua atom yaitu dua
atom Hidrogen (H) dan satu atom Oksigen (O). secara kimia air dinyatakan dengan rumus
H2O. Air mempunyai ikatan hidrogen yang cenderung bersatu padu untuk menghalangi
kekuatan dari luar yang akan memecahkan ikatan-ikatan ini. Air adalah sumber daya alam
yang dibutuhkan manusia, tanpa air yang bersih manusia tidak bisa minum, mandi, memasak,
mencuci dan lain sebagainya. Selain menjadi sarana kebutuhan manusia, air juga menjadi
tempat makhluk hidup jenis hewan atau tanaman berkembang biak. Celakanya, di Indonesia
kualitas kebersihan air semakin menurun dari tahun ke tahunnya.
Pencemaran air adalah masuknya komponen, energi atau zat tertentu ke dalam air oleh
kegiatan manusia, sehingga mengakibatkan kualitas air turun sampai tingkat terentu dan tak
bisa digunakan sesuai peruntukannya. Pencemaran air terjadi di hulu sungai, sungai, danau
dan juga lautan. Sumber pencemaran air kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga dan
juga limbah pabrik yang sengaja di buang ke wilayah perairan. Ciri-ciri air yang tercemar
dapat dilihat dari warna, bau dan juga rasanya. Selain itu juga bisa diukur dari derajat
keasaaman dan jumlah mikroorganisme dalam air.
Pencemaran air disebabkan oleh berbagai jenis sampah dan limbah. Berikut adalah
jenis-jenis penyebab pencemaran air beserta penjelasannya.
a. Limbah rumah tangga, bisa berupa air sabun, sampah rumah tangga dan sebagainya
yang terkesan sepele, tapi memiliki dampak kerusakan yang cukup besar pada air.
b. Limbah industri, limbah pabrik atau industri juga menjadi salah satu faktor penyebab
pencemaran air yang paling besar. Biasanya limbah industri ini langsung dibuang ke
perairan tanpa diolah terlebih dahulu, sehingga dapat menyebabkan air menjadi tercemar.
c. Sektor pertanian, limbah pertanian ini berasal dari pupuk kimia dan pestisida yang
digunakan untuk memelihara tanaman. Hal ini juga mencemari air yang terkandung di
dalam tanah.
d. Detergen, penggunaan detergen dan pembuangan limbah detergen langsung ke dalam air
akan menyebabkan pencemaran air. Masalah yang timbul selain air yang tercemar adalah
dapat mematikan ikan-ikan dan organisme air lainnya.
e. Tumpahan minyak di laut, kebanyakan kilang minyak ada di tengah laut. Saat minyak
tersebut bocor dan tumpah, maka risikonya akan terjadi pencemaran air laut di sekitar
area kilang minyak tersebut.
Ada beberapa dampak dan akibat pencemaran air yang bisa merugikan. Dampak
negatif pencemaran air ini berbahaya bagi manusia, makhluk hidup dan juga lingkungan
sekitar.
a. Menjadi sarang penyakit, perairan yang kotor dan tercemar tentu menjadi sumber wabah
penyakit bagi manusia, sebut saja seperti kolera, hepatitis dan sebagainya.
b. Kematian biota air, sungai dan air yang kotor tentu tidak mampu menunjang kehidupan,
sehingga banyak ikan, kepiting, udang atau spesies air lain yang sakit dan mati.
c. Perubahan tingkat keasaman (pH), limbah industri, rumah tangga, dan pertanian di
perairan akan memengaruhi konsentrasi ion-ion hidrogen sehingga pH air akan berubah,
bisa di atas 7,5 atau di bawah 6,5. Hal ini akan mengganggu kehidupan organisme
akuatik.
d. Sumber air bersih berkurang, berbagai sumber mata air seperti sungai, danau atau mata
air pegunungan, jika sudah tercemar tentu sudah tidak aman untuk dikonsumsi dan
digunakan untuk kebutuhan manusia.
e. Timbulnya endapan, koloid dan bahan terlarut, dapat menghalangi cahaya matahari ke
perairan sehingga proses fotosintesis tumbuhan air terganggu. Hal ini tentu juga akan
menganggu proses tumbuh kembang tumbuhan air.
Upaya penanggulangan pencematan air bisa dibedakan pada pencegahan atau
mengatasi setelah sudah terjadi pencemaran air tersebut. Berikut adalah beberapa cara-cara
mengatasi pencemaran air.
1) Membuang sampah pada tempatnya, merupakan solusi pencemaran air yang bersifat
pencegahan yang paling mudah dan paling mendasar.
2) Melakukan pengolahan limbah industri, pertanian, peternakan dan perikanan agar aman
dan tidak berbahaya sebelum dibuang.
3) Mengawasi penggunaan pestisida dan zat kimia berbahaya lain yang digunakan oleh
perusahaan, industri atau perseorangan juga.
4) Mengurangi penggunaan detergen di lingkungan rumah tangga dan menggantinya
dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.
5) Tidak menggunakan aliran sungai sebagai tempat MCK (mandi, cuci, kakus) juga untuk
tempat memandikan hewan ternak.

Hasil Diskusi

Adapun beberapa hasil diskusi dari kelompok 3 yang membahas tentang kimia
lingkungan air. Disini ada beberapa pertanyaan, berikut akan kami ulas beserta jawabannya.
Soal 1 : Bagaimana cara mengatasi pembuangan detergen ke sungai terutama pada penduduk
dan bagaimana penggunaan detergen yang baik
Jawaban:
membuang limbah detergen ketika selesai menggunakannya bisa dengan metode
Kopresipitasi dapat digunakan untuk sintesis magnetik metode ini melibatkan kopresipitasi
larutan garam Fe2+ dan Fe3+ oleh penambahan basa dan menghasilkan serbuk hitam magnetit
(Fe3O4), hal ini akan menyebabkan zat zat yang berbahaya pada detergen dapat terserap.
Kemudian penggunaan detergen sebaiknya lebih di minimalisirkan. Karena nyatanya,
pakaian tidak lebih bersih dengan tambahan detergen. Dan pakaian yang tidak terlalu kotor
bahkan bisa bersih hanya dengan dikucek pakai tangan atau mesin, tanpa pakai detergen.
Cara ini juga membantu pengurangan sampah plastik detergen yang menggunung--sekitar 80
persen plastik di laut yang merupakan polutan air utama, berasal dari darat. Berikutnya,
kurangi juga pemakaian pelembut pakaian. Sebab kandungannya bisa merusak lingkungan
sekaligus kesehatan.
Di antaranya mengutip Scientific American, adalah bahan-bahan seperti benzyl
asetat--berhubungan dengan kanker pankreas, etanol--berhubungan dengan gangguan sistem
saraf pusat, limonene--sejenis karsinogen, dan bahkan kloroform--sejenis neurotoxin dan
karsinogen. Sebagai gantinya, alih-alih menggunakan bahan kimia beracun agar seprai
lembut mengembang, menambahkan secangkir cuka putih saat mencuci, atau mencampur
soda kue (baking soda) dan cuka kala merendam pakaian jauh lebih bijak. Terakhir, hindari
pemutih pakaian sebisa mungkin. Pemutih akan bereaksi dengan bahan kimia lain di
lingkungan. Salah satunya disebut halides, penyebab korosi pada cangkang kerang dan
krustasea. Pada konsentrasi tinggi, kombinasi amonia dan pemutih juga melepaskan gas yang
bisa menghentikan fungsi paru. Dan senyawa klorin dalam pemutih telah dikaitkan dengan
kanker payudara serta masalah reproduksi. Karenanya, thespruce.com menyarankan pemutih
alami seperti merendam pakaian dalam cuka putih, lalu dioles baking soda. Pun hanya
dengan menjemurnya terbalik di bawah sinar matahari.
Reaksi yang terjadi pada saat detergen mencemari air adalah:
C17H35COOH + NaOH C17H35COONa + H2O
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi pembuangan detergen kesungai yaitu
dengan menggunakan detergen berbahan ilmiah, tidak menggunakan detergen yang
mengandung LAS dan ABS terlalu tinggi karna dapat mengganggu ekosistem air. Sebaiknya
masyarakat didaerah pinggiran membuat tempat pembuangan yang tidak langsung mengalir
pada sungai.

Soal 2 : Bagaimana proses terjadinya pencemaran air yang diakibatkan oleh sampah. Jelaskan
prosesnya secara kimiawi ?
Jawaban :
Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen
pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan
ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air
limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik,
yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. Adapun reaksi yang terjadi:

Soal 3 : Bagaimana bahan peledak untuk menangkap ikan dapat menyebabkan pencemaran
air ? jelaskan dan bagaimana cara mengatasinya ?
Jawaban :
Kandungan bahan kimia yang terdapat dalam bahan peledak untuk mennagkap ikan
yaitu potasium nitrat dan magnesium. Efek ledakannya kecil tetapi apabila terkena gesekan
atau panas makan bisa menyebakan ledakan yang besar. Magenisum sifatnya elektro positif.
Garam-garam magnesium bisa larut di air dan bisa menimbulkan panas sedangkan potasium
bersifat meracun. Kandungan bahan kimia ini tentu dapat mencemari lingkungan sehingga
penggunaan bahan peledak dapat merusak ekosistem laut, membuat matinya biota laut, dan
rusaknya terumbu karang. Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan juga telah
diatur di dalam Undang-undang Dasar. Oleh karena itu, untuk mengatasinya masyarakat
perlu dibekali ilmu mengenai bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan bahan peledak untuk
menangkap ikan yang akan berdampak pada lingkungan dan kesehatan manusia apabila
mengonsumsi ikan hasil tangkapan menggunakan bahan peledak.
KIMIA LINGKUNGAN (TANAH)
Rangkuman Materi

Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri
dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan
mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau
bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan
tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak,
zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Secara umum, pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah industri,
dan limbah pertanian.
a. Limbah domestik, dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-
an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor
pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
1) Limbah padat berupa sampah anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng
minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
2) Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, jika meresap ke dalam tanah akan merusak
kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
b. Limbah industri, dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-
an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor
pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
1) Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa
padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa
pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, dll.
2) Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,
misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya.
c. Limbah pertanian, berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman,
misalnya pupuk urea, dan pestisida pemberantas hama tanaman, misalnya DDT.

Adapun dampak yang disebabkan oleh pencemaran tanah bagi kehidupan manusia
antara lain, yaitu :
a. Dampak pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur
masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal
pada seluruh populasi. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi
tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan
siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati.
PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat
menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin
merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat
beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi
mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis
yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
b. Dampak pada Ekosistem
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang
hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies
primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau
tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
Adapun tindakan atau hal yang dapat dilakukan sebagai pencegahan pecemaran tanah
yaitu :
1. Membuang sampah pada tempatnya. Setiap rumah tangga dapat memisahkan sampah
atau limbah atas dua bagian yakni organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme
(biodegradable) dan anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
(nonbiodegradable) dalam dua wadah yang berbeda sebelum diangkut ketempat
pembuangan akhir.
2. Mengolah sampah organik menjadi kompos. Sistem pengomposan memiliki beberapa
keuntungan, antara lain: Kompos merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak
merusak lingkungan, Bahan yang dipakai tersedia (tidak perlu dibeli), Masyarakat
dapat membuatnya sendiri (tidak memerlukan peralatan yang mahal), dan Unsur hara
dalam pupuk kompos lebih tahan lama jika dibandingkan dengan pupuk buatan.
3. Sampah organik yang mudah rusak dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak
4. Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukan proses daur ulang,
seperti kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya.
5. Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme (nonbiodegradable). Misalnya mengganti plastik sebagai bahan
kemasan/pembungkus dengan bahan yang ramah lingkungan seperti dengan daun
pisang atau daun jati.
6. Melakukan proses pemurnian terhadap limbah industri sebelum dibuang ke sungai
atau ke tempat pembuangan.
7. Penggunaan pupuk, pestisida sesuai dengan aturan, misalnya hindari teknik
penyemprotan yang salah, misalnya menyemprot berlawanan dengan arah angin,
Tidak menggunakan obat melebihi takaran, Pilihlah tempat yang cocok untuk
mengubur atau membakar bekas wadah, jangan membuang di tempat sampah, atau
tempat lain yang dapat terjangkau anak-anak, Jangan membuang wadah bekas ke
sumber air atau selokan, Jangan membakar wadah yang bertekanan tinggi, Tidak
mencuci peralatan penyemprot di sungai atau di dekat sumur, agar tidak mencemari
sungai atau sumur penduduk.

Hasil Diskusi

Adapun beberapa hasil diskusi dari kelompok 4 yang membahas tentang kimia
lingkungan tanah. Disini ada beberapa pertanyaan, berikut akan kami ulas beserta
jawabannya.
Soal 1 : Proses Fitoremediasi terdapat beberapa tahap. Mohon berikan penjelasan dari tahap-
tahap tersebut secara logis dilengkapi dengan reaksi kimia apa saja yang berlangsung?
Jawaban :
Fitoremediasi adalah pemanfaatan tumbuhan, mikroorganisme untuk meminimalisasi
dan mendetoksifikasi bahan pencemar, karena tanaman mempunyai kemampuan menyerap
logam-logam berat dan mineral yang tinggi atau sebagai fitoakumulator dan fitochelator.
Konsep pemanfaatan tumbuhan dan mikroorganisme untuk meremediasi tanah
terkontaminasi bahan pencemar adalah pengembangan terbaru dalam teknik pengolahan
limbah.
Mekanisme dan efisiensi fitoremediasi tergantung pada jenis kontaminan,
bioavailabilitas dan sifatsifat tanah (Cunningham dan Ow, 1996). Ada beberapa cara dimana
tanaman membersihkan atau meremediasi tempat yang terkontaminasi. Penyerapan
kontaminan pada tumbuhan terjadi terutama melalui sistem akar, di mana mekanisme utama
untuk mencegah toksisitas ditemukan. Sistem akar memberikan luas permukaan yang sangat
besar yang menyerap dan mengakumulasi air dan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan
bersama dengan kontaminan non-esensial lainnya (Raskin dan Ensley, 2000). Mekanisme
fitoremediasi meliputi pengendalian hidrolik, penguapan, stabilisasi, transformasi, degradasi
dan rhizodegradasi.
Contoh mekanisme dari fitoremediasi menggunakan tanaman paku-pakuan Pyteris
vitatta ditemukan dapat mengakumulasi arsen hingga 14.500 ppm (Ma dkk, 2001), tanaman
Sebertia acuminata dapat mengakumulasi nikel hingga mencapai 25% berat kering getahnya
(Jaffre dkk, 1976), dan T.caerulescens juga menunjukkan kemampuan untuk menyerap 22%
kadnium tertukarkan dari tanah yang tercemar (Gerard dkk, 2000). Tanaman hiperkumulator
mampu menyerap lebih dari 10.000 ppm Mn, Zn, Ni, dan 1.000 ppm untuk Cu, Se, dan 100
ppm untuk Cd, Cr, Pb, dan Co. Hal ini menunjukkan bahwa fitoremediasi dapat dilakukan
pada tanah terkontaminasi arsen, nikel, kobalt, seng, dan kadnium.
Adapun reaksi dari fitoremediasi pada tanah yaitu perubahan redoks dari senyawa
anorganik:
1. Reduksi Cr6+ Cr3+ (terjadi didalam bulu akar lateral, ion Cr3+ kemudian
ditranslokasikan kejaringan daun).
2. Reduksi Cd Cd2+ (maka tanaman akan mudah untuk menyerap logam-
logam berat).

Soal 2 : Salah satu penyebab pencemaran tanah yaitu berasal dri limbah pertanian misalnya
pupuk atau pestisida pemberantas hama. Sebagaimana yang saya ketahui bahwa pupuk
tersebut digunakan untuk menyuburkan tanaman yang ditanam pada tanah tersebut, bagian
mana dalam pupuk atau pestisida tersebut yang dapat mencemari tanah? Tuliskan reaksinya!.
Jawaban :
Penggunaan pupuk atau peptisida dapat mencamari tanah apabila penggunaanya
dilakukan secara berlebih. Dalam jurnal Adiba Arif (Bahan Kimia Terhadap Penggunaan
Peptisida Lingkungan ) menyebutkan bahwa dampak negatif yang mungkin terjadi akibat
penggunaan peptisida yaitu bahan kimia dari peptisida yang terserap yang terserap oleh
tanaman dan sisa tanaman yang diuraikan oleh mikroba tanah akan meninggalkan sisa zat
kimia dalam tanah yang lama kelamaan akan mengurangi kesuburan tanah karena dapat
membunuh mikroorganisme.
Reaksi kimia pupuk di tanah yaitu:
CO (NH2)2 +3H2O 2NH4 + CO2 +2OH
2NH4 + CO2 + 2OH 2NH4 + 3O2
2NH4+ + 3O2 2NO3 + 8H+
Ion 8H+ merupakan ion positif bersifat masam. Ion tersebut mendesak ion-ion negatif
pada tanah, lalu terjadi akumulasi penumpukan ion tersebut sehingga lama kelamaan menjadi
asam. Apabila tanah terlalu asam maka unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman akan
hilang dan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu.

Soal 3 : Penimbunan sampah mengakibatkan pembusukan yang menimbulkan bau


disekitarnya karena adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu. Jelaskan
mekanisme yang terjadi sehingga mengakibatkan pencemaran tanah !
Jawaban :
Pada metode penimbunan sampah terdapat dua cara yaitu penimbunan terbuka (open
dumping) dan metode sanitary landfill. Pada metode penimbunan terbuka, sampah
dikumpulkan dan ditimbun begitu saja dalam lubang yang dibuat pada suatu lahan, biasanya
di lokasi tempat pembuangan akhut (TPA). Metode penimbunan merupakan metode kuno
yang memberikan dampak negatif lain. Di lahan penimbunan terbuka, berbagai hama dan
kuman penyebab penyakit dapat berkembang biak. Serta gas-gas yang dihasilkan utamanya
gas metana dapat menyebar ke udara dan menimbuulkan bau busuk serta mudah terbakar.
Cairan yang tercampur dengan sampah dapat merembes ke tanah dan mencemari tanah serta
air. Bersama rembesan cairan tersebut, dapat terbawa zat-zat berbahaya bagi kesehatan dan
lingkungan.
Selama proses pembusukan sampah akan dihasilkan beberapa gas yang dapat
mencemari kualitas udara, yaitu metana (CH4) dan hidrogen sulfida (H2S). Metana adalah
salah satu gas rumah kaca (GRK) yang dapat merusak lapisan ozon. Daya rusak metana
terhadap lapisan ozon sekitar 21 kali lebih kuat dibandingkan karbon dioksida (CO2). Oleh
karena itu, muncullah metode sanitary landfill dimana pada metode ini, sampah ditimbun
dalam lubang yang dialasi lapisan lempung dan lembaran plastik untuk mencegah
perembesan limbah ke tanah. Sampah yang ditimbun dipadatkan, kemudian ditutupi dengan
lapisan tanah tipis setiap hari. Hal ini akan mencegah tersebarnya gas metana yang dapat
mencemari udara dan berkembangbiaknya berbagai macam penyebab penyakit.

Anda mungkin juga menyukai