Anda di halaman 1dari 10

Diskusi Kasus

AKNE VULGARIS DERAJAT SEDANG

Oleh:
Irma Pratiwi, S.Ked
04054821719038

Pembimbing:
dr. Sarah Diba, Sp.KK, FINSDV

BAGIAN/DEPARTEMEN DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2018
HALAMAN PENGESAHAN

Diskusi Kasus

AKNE VULGARIS DERAJAT SEDANG

Oleh:
Irma Pratiwi, S.Ked
04054821719038

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian
kepaniteraan klinik senior di Bagian/Departemen Dermatologi dan Venereologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/RSUP DR. Mohammad Hoesin
Palembang Periode 4 Juni - 8 Juli 2018.

Palembang, Juni 2018

dr. Sarah Diba, Sp.KK, FINSDV

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan diskusi kasus dengan judul “Akne
Vulgaris Derajat Sedang”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Sarah
Diba, Sp.KK, FINSDV selaku pembimbing yang telah membantu dalam
penyelesaian laporan kasus ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata,
semoga diskusi kasus ini dapat berguna bagi banyak orang dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Palembang, Juni 2018

Penulis

iii
2

KASUS

I. IDENTIFIKASI
Nama : Tn. MAB
Usia/ Tanggal lahir : 21 Tahun/ 04/01/1997
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Strata I
Pekerjaan : Mahasiswa
Suku : Sumatera
Alamat : Jl. Sentosa No. 31, Kota Palembang
No.RM : 189776

Kunjungan pertama ke Poliklinik Dermatologi dan Venereologi (DV) RSUP


Dr. Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, tanggal 7 Juni 2018 pukul
12.00 WIB.

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis pada tanggal 7 Juni 2018 pukul 12.30 WIB)
Keluhan utama:
Timbul bintil merah pada wajah semakin banyak sejak 4 pekan lalu.

Keluhan tambahan:
Gatal dan nyeri pada bintil merah.

Riwayat perjalanan penyakit:


Kisaran 7 bulan lalu timbul bintil merah 2 buah di pipi kanan ukuran
biji jagung dan komedo sebanyak kisaran 20 buah. Bintil merah terasa gatal
dan nyeri. Pasien tidak menggunakan kosmetik apapun dan tidak mengganti
sabun pencuci muka. Pasien tidak berobat. Pasien hanya mencuci muka
dengan Acnes® 2 kali sehari. Keluhan berkurang.
Kisaran 5 bulan lalu bintil merah muncul kembali dan bertambah
banyak menyebar ke pipi dan dahi sebanyak 8 buah, komedo sebanyak
kisaran 30 buah. Saat itu pasien sedang skripsi. Bintil kemerahan terasa
gatal dan nyeri. Pasien tidak berobat, hanya mencuci muka 2 kali sehari.
Kisaran 4 pekan lalu bintil merah semakin banyak, pasien menekan
bintil kemerahan dengan jari. Bintil merah bertambah ke area dagu, jumlah
bintil merah sebanyak 20 buah. Komedo sebanyak kisaran 60 buah.
Sebagian bekas bintil merah meninggalkan bercak kehitaman. Pasien
mengaku sedang banyak aktivitas dan banyak pikiran. Pasien tidak berobat,
tidak menggunakan kosmetik dalam 4 pekan terakhir, dan tidak mengganti
sabun pencuci muka.
Pasien berobat ke poli DV RSMH pada tanggal 7 Juni 2018.

Riwayat penyakit dahulu


 Pasien pertama kali timbul bintil merah (jerawat) di wajah, leher, dada,
punggung saat usia 17 tahun.
 Riwayat penggunaan obat kortikosteroid topikal ± 7 bulan yang lalu.

Riwayat penyakit keluarga


Riwayat timbul bintil merah (jerawat) di wajah, leher, dada, punggung ada,
pada ibu.

Riwayat sosial ekonomi


 Pasien adalah seorang mahasiswa.
 Pasien tinggal dengan keluarganya sendiri.
 Penghasilan orang tua diatas Rp10.000.000,-
Kesan : sosioekonomi ke atas.

Riwayat higienitas:
Pasien mandi 2 kali sehari.
Pasien mencuci muka 2 kali sehari.
Kesan : Higienitas dan kebiasaan baik.

3
III. PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal 7 Juni 2018 pukul 12.30 WIB)
Status Generalikus
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/m
RR : 20 x/m
Suhu : 36,4 ºC
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 172 cm
Status gizi : IMT 20,4 kg/m2
Status gizi baik (normal)

Keadaan Spesifik
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
sekret tidak ada, konjungtivitis tidak ada
Hidung : Tidak ada sekret, tidak ada deviasi septum
Telinga : Meatus akustikus eksternus lapang, tidak ada sekret
Mulut : Faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1, ceilitis tidak
ada
Leher : JVP (5-2) cmH2O, pembesaran KGB tidak ada.
Thoraks
Jantung : Bunyi jantung I dan II normal, murmur dan gallop
tidak ada
Paru-paru : Suara napas vesikuler, ronkhi dan wheezing tidak
ada
Abdomen : Datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien
tidak teraba, bising usus normal
Ekstremitas : Deformitas tidak ada, edema tidak ada, akral hangat
KGB : Pada inspeksi dan palpasi tidak ditemukan
pembesaran KGB di regio colli dextra et sinistra
axilla dextra et sinistra, dan inguinal dextra et
sinistra
Genitalia : Tidak diperiksa.

Status Dermatologikus
Regio facialis:

4
Papul eritem multiple jumlah 21, milier lentikuler, diskret.
Komedo tertutup jumlah 70, diskret.
Makula hiperpigmentasi multiple, milier lentikuler, diskret.
Total lesi : 91

Gambar Lesi

5
Gambar 1-5. Pada regio facialis papul eritem multiple, milier lentikuler, diskret. Komedo
tertutup, diskret. Makula hiperpigmentasi multiple, milier lentikuler, diskret.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tidak ada

V. RESUME
Tn. MAB, laki-laki, 21 tahun, datang ke poliklinik DV RSMH dengan
keluhan kisaran 4 pekan lalu timbul papul eritem di regio facialis yang
semakin banyak. Kisaran 7 bulan lalu timbul papul eritem 2 buah, milier
lentikuler, di regio maksilaris dextra dan komedo sebanyak kisaran 20
buah. Papul eritem terasa gatal dan nyeri. Pasien tidak menggunakan
kosmetik apapun dan tidak mengganti sabun pencuci muka. Pasien tidak
berobat. Pasien hanya mencuci muka dengan Acnes® 2 kali sehari.
Keluhan berkurang. Kisaran 5 bulan lalu papul eritem muncul kembali dan
bertambah banyak menyebar ke regio maksilaris dan regio frontalis
sebanyak 8 buah, milier lentikuler, komedo sebanyak kisaran 30 buah.
Saat itu pasien sedang skripsi. Papul eritem terasa gatal dan nyeri. Pasien
tidak berobat, hanya mencuci muka 2 kali sehari. Kisaran 4 pekan lalu

6
papul eritem semakin banyak, pasien menekan papul eritem dengan jari.
Papul eritem bertambah ke regio mandibula, jumlah papul eritem sebanyak
20 buah, milier lentikuler. Komedo sebanyak kisaran 60 buah. Sebagian
bekas papul eritem meninggalkan bekas berupa makula hiperpigmentasi.
Pasien mengaku sedang banyak aktivitas dan banyak pikiran. Pasien tidak
berobat, tidak menggunakan kosmetik dalam 4 pekan terakhir, dan tidak
mengganti sabun pencuci muka. Pasien berobat ke poli DV RSMH pada
tanggal 7 Juni 2018.

V. DIAGNOSIS BANDING
 Akne vulgaris derajat sedang
 Erupsi akneiformis
 Folikulitis

VI. PEMERIKSAAN ANJURAN


 Ekskohleasi komedo

VII. DIAGNOSIS KERJA


Akne vulgaris derajat sedang.

VIII. PENATALAKSANAAN
1. Umum: Konseling, Informasi dan Edukasi (KIE)

 Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit disebabkan oleh inflamasi


pada kelenjar pilosebasea.
 Menjelaskan pada pasien pentingnya menjaga kebersihan wajah,
mencuci muka 2 kali sehari.
 Menjelaskan kepada pasien mengenai cara pemakaian obat yang benar,
yaitu dengan mengoleskan gel pada wajah pagi dan siang, serta gel yang
dipakai pada malam hari.

7
 Hindari pemencatan lesi dengan cara nonhigienis.

2. Khusus:
 Topikal:
o Clyndamycin gel 1,2% 2 x 1 pagi-siang.
o Clyndamycin gel 1,2% + retinoid 0,25% 1 x 1 malam.
o Facial wash 2 x 1.

IX. PROGNOSIS
 Quo ad vitam : bonam
 Quo ad functionam : bonam
 Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai