Anda di halaman 1dari 13

FILM PENDEK PPATK

CUL DE SAC
Written by
Junabiko Alty

SINOPSIS
Eksa adalah seorang karyawan muda disebuah perusahaan design
mendapat tawaran dari Putra, boss tempat dia bekerja untuk
mengelola sebuah bisnis. Di tengah perjalanan dalam mengurus
bisnis, Eksa menyadari kalau itu adalah sebuah praktek
pencucian uang. Panik karena telah terlanjur terlibat, Eksa dan
orang yang dicintainya juga menjadi incaran komplotan mafia yang
sebelumnya bekerjasama dengan Putra. Eksa berusaha melepaskan
diri dari tekanan yang menjeratnya dan kemudian membalas dendam

SCENE 1
INT. UNKNOWN PLACE – SIANG
>Dua orang melakukan sebuah transaksi bisnis
>Tandatangan
>Suasana Profesional

PUTRA
“Oke pak, dimengerti, terimakasih atas kepercayaannya”

>Bersalaman

SCENE 2
EXT. GANG SEMPIT – SIANG
>Terengah-engah
>Berlari
EKSA
“Aaaaaaaaaaarrghhh!!!”
>Black
>Slow Transition
SCENE 3
INT. RUMAH EKSA – PAGI
>FADE IN SUARA WEKER
>VIBE NORMAL

Eksa bangun pagi, sarapan, menyapa istri, dan bercengkrama


ringan

EKSA
“Wah, kok tumben kopinya enak?”
DEBBY
“iya dong, kan emang enak aku yang bikin”
EKSA
“Oh iya, gimana liburannya? Maaf ya aku gabisa ikut, tuh kerjaan
sampe sekarang belum kelar2”
DEBBY
“gapapa, Asyik kok tapi si mama tuh ngeselin, nanya2 mulu”
EKSA
[Tersentak pelan] “Nanya Apa?”
DEBBY
“biasalah, kapan nih mama liburan bareng cucu?”
[Menirukan mama, mimik mengejek]

>tertawa bareng
>memeriksa hp
EKSA
“yaudah, aku berangkat dulu ya, kamu ga kemana2 hari ini nih?”
DEBBY
“iya ntar aja, beres2 dikit dulu lah, lagian dikantor lagi ada
acara tahunan karyawan, santai kok”
EKSA
“ogitu, oke”

>bye bye
SCENE 4
INT. KANTOR EKSA – PAGI
>sampai kantor, kerja, siang

ZAKY
“Bareng yuk, cari makan”
EKSA
“kuy, laper juga nih lama lama”
>berjalan bareng
ZAKY
“Si bos nyariin lu tuh, Ntar temuin dia katanya”
EKSA
“Apaan lagi sih, udah hampir kelar kok kerjaan gue”

CUT TO

SCENE 5
INT. KANTIN KANTOR – SIANG
ZAKY
[memantau cewek] “boleh juga tuh”
EKSA
“Eh, emang si bos bilang apa tadi nyuruh ke ruangannya? Pagi
tadi gue kesana gaada apa2 tuh, ingetin deadline doang”
ZAKY
“gatau, ada kerjaan baru kali, seminggu belakangan sibuk meeting
sama klien soalnya”
EKSA
[angguk-angguk]
>Kembali ngobrol
>improvisasi diperlukan

SCENE 6
INT. RUANGAN BOS (PUTRA) – SIANG
Eksa kemudian pergi ke ruangan bos, pada saat yang sama Putra
menawarkan sebuah kesepakatan bisnis

PUTRA
“Gimana, udah beres kerjaannya?”
EKSA
“Dikit lagi pak, finishing”
PUTRA
“bagus2, oke sebenarnya saya mau bicarakan ini diluar bukan
dikantor tapi gapapa lah besok2 kayanya ga sempat lagi, gini..
>different angle
“kamu tau kan saya suka mobil, saya mau buka bisnis baru nih,
mau buka showroom mobil, menurutmu bagus ga?”
EKSA
[heran] “keren sih, kenapa emang pak?”
PUTRA
“saya ingin kamu kerjasama dengan saya, kamu yang kelola
sepenuhnya, nanti draft teknisnya saya email aja ya?”
EKSA
[makin heran] “wo wo wo,tapi kenapa saya pak?”
PUTRA
“Kamu yang terbaik, dan kita juga udah kenal sejak lama kan?
Terlalu banyak tikus diluar sana, saya tidak ingin kejadian 5
tahun lalu itu terulang lagi, intinya untuk kesepakatan bisnis
saya lebih berhati2 lah, dan saya percaya kamu”
EKSA
[tersanjung] “hmm baik pak, jadi apa nih yang bisa saya bantu?”
>zoom out, wide angle
>keep talking
(OPSI SCENE TAMBAHAN PERJALANAN PULANG KANTOR)

SCENE 7
INT. RUMAH EKSA – MALAM
DEBBY
“Oh hai, senang banget kayanya?”
EKSA
“Hahaha lumayan ntar aku ceritain, yuk makan dulu”

CUT TO
CONT’D MEJA MAKAN

DEBBY
[terhenti dari makan/minum] “serius?”
EKSA
“iya showroom mobil, balik lagi kaya kerjaan aku dulu, tapi
sekarang aku bosnya, hehe. Trust investment gitu, profit and
loss sharing-nya juga bagus sih menurut aku, jadi..
>wide angle
DEBBY & EKSA
“why not?”
[happy]

SCENE 8
INT. MAFIA BASE
Sementara itu terjadi keributan disebuah kediaman mafia yang
merasa dirugikan oleh seorang pengusaha bernama Putra, mafia itu
menyalurkan dana kepada Putra untuk “mencuci uang” tersebut
kemudian memasukkan ke rekening yang bersih, tapi uang tersebut
juga diputar oleh Putra untuk kepentingan prbadinya tanpa
sepengetahuan mafia.

>samar-samar
>e-mail/telpon

GORDON
“Sudah lama tidak bertemu, apa kabar?, penawaran diri anda
melahirkan kepercayaan besar, jangan bertele2, saya ingin
semuanya beres paling lama 2 bulan lagi”

>samar-samar

PUTRA
“Baik, saya sudah bilang everyhing’s under control, tenaaang
anda tenang saja, ada sedikit masalah disini tapi jangan kuatir
udah saya atasi, udah hampir semuanya saya kerjakan sesuai
kesepakatan sebelumnya”
GORDON
“baiklah, Kamu tau saya, jangan sampai macam-macam dengan saya”
>ahsiap

SCENE 9
INT. CAFÉ TRANSAKSI – SIANG
Eksa mengurus segala keperluan bisnis baru yang telah
dipercayakan bosnya, termasuk mengurus pembelian sebidang tanah
untuk mendirikan showroom mobil, ternyata tanah yang dibeli oleh
Eksa milik salah seorang rekan GORDON si mafia, ditempat
transaksi tersebut pegawai café langganan Eksa mengatakan bahwa
orang tersebut adalah salah seorang komplotan mafia

PEGAWAI CAFÉ
“Ngeri juga kantor lu ye, klien2nya orang2 kaya gitu”
EKSA
“Kenapa emang?”
PEGAWAI CAFÉ
“Bos lu juga sering nongkrong sama mereka gue liat”
EKSA
“Lah masa?, emang kenapa?”
PEGAWAI CAFÉ
[menirukan mafia] “Mafia ituu”
EKSA
“Ah, ada-ada aja lu, udah gua cabut dulu masih banyak urusan”
PEGAWAI CAFÉ
[ekspresi cuek]

SCENE 10
INT. RUMAH EKSA - MALAM

Eksa kerja dirumah dan kemudian ditengah-tengah melakukan


pekerjaan dia teringat perkataan si pegawai café tadi siang dan
bermaksud memeriksa hal tersebut, dan memang benar ternyata
pemilik tanah yang dia beli adalah salah seorang komplotan mafia
gordon, ketika memeriksa dia menemukan nametag ZAKY temannya,
tapi menghiraukannya karena panik berurusan dengan mafia dan
bertanya-tanya kenapa Boss-nya berurusan dengan orang seperti
itu

SCENE 11
INT. KANTOR EKSA – SIANG
Di kantor Eksa ngobrol dengan rekan kerjanya dan kemudian
melihat Zaky temannya keluar dari ruangan bos, memanggil dan
bercakap-cakap dengannya dan menanyakan kenapa Zaky akhir-akhir
jarang keliatan dan mengatakan kepada Zaky bahwa waktu si Bos
menyuruh untuk menemuinya itu ada sebuah kesepakatan bisnis dan
kemudian Eksa teringat nametag Zaky yang ada dirumahnya yang dia
sangka itu salah bawa atau ketinggalan, kemudian Zaky menerima
Nametag tersebut dengan ekspresi sedikit terkejut dan kemudian
kembali membahas proyek yang diberikan bos mereka kemudian
mengucapkan selamat semoga sukses dan lancar

SCENE 12
EXT. MAFIA BASE - SORE
Gordon menerima kabar dari anak buahnya bahwa ada orang yang
baru membeli tanahnya dan orang itu juga bekerja di sebuah
Kantor Design, Gordon mencurigai bahwa ada yang bermain di
belakang nya, kemudian menyuruh menyelidiki kembali orang
tersebut
DIALOG GORDON dan ANAK BUAH

SCENE 13
EXT. KANTOR EKSA/PERJALANAN - SORE
Eksa pulang kantor dan menyadari bahwa dia seperti diikuti oleh
seseorang
>sekitar beberapa tempat

SCENE 14
INT. MAFIA BASE – MALAM
Gordon sedang mengurus pekerjaannya dan kemudian menelpon
seseorang dan menyuruh orang tersebut untuk melakukan sebuah
pekerjaan untuknya, karena orang tersebut pernah bekerja untuk
Gordon dahulu.
GORDON
“halo, saya ingin kamu memastikan suatu pekerjaan untuk saya. Ya
ya walau sudah lama sekali kamu menjauh, ingat once you’re in,
you are in, there’s no gettting out”

SCENE 15
INT. CAFÉ – SIANG
Zaky berbincang dengan Eksa terkait bisnis Eksa dan Putra.
Eksa menceritakan baru saja mengurus pengadaan untuk bangunan
showroom dan juga sudah menghubungi berbagai pihak terkait.
Kemudian dia juga bercerita sudah membeli tanah di wilayah X,
Kemudian Zaky sedikit terkejut dan bertanya apa benar dia
membeli tanah disana, eksa menjawab iya dan bertanya kenapa lalu
zaky membalas tidak apa-apa dan berdalih itu dekat dengan rumah
neneknya dan kembali membahas bisnis tsb

SCENE 16
INT. RUANGAN BOS – SIANG
Putra menyusun jadwal untuk pergi ke bank dan menitipkan pesan
kepada karyawannya, lalu mendapatkan sebuah pesan ancaman dari
seseorang, “saya menghargai kesetiaan dengan kesetiaan dan
pengkhianatan dengan pemusnahan”
CUT TO
Zaky sedang bekerja lalu terhenti dan masuk ke Kantor dan
mengucapkan sesuatu kepada Putra dan membuatnya kaget setengah
mati, memeriksa sekitar dan terus bertanya kepada Zaky kemudian
Zaky mengangkat tangan seolah tidak tahu lagi apa yang akan
dilakukan

SCENE 17
INT. KANTOR EKSA – SIANG
Dari kejauhan Eksa melihat keributan di ruangan bos, dan mengira
itu terkait sebuah Proyek Kantor hingga tanpa sengaja ia
mendapat pesan dari pemilik tanah yang sebelumnya dia beli untuk
mendirikan showroom yang menanyakan perihal tanah tersebut dan
kemudian menyusun sebuah pertemuan untuk membahas suatu hal.

SCENE 18
INT. RUMAH EKSA – SORE
Eksa pulang kerumah dan mendapati istrinya tidak ada di rumah,
ternyata istri Eksa baru pulang dan dengan wajah cemas ia
mengatakan pada Eksa tadi di jalan ia bertemu seseorang yang
berusaha menculiknya dan untung dia cepat mendapatkan taksi dan
mengambil jalan memutar sehingga telat sampai di rumah.
mengatakan ciri2nya ada tattoo bulat-bulat ditangan kirinya,
Eksa lalu teringat dia pernah juga merasa diikuti oleh orang
misterius dan kemudian berusaha menenangkan istrinya.

SCENE 19
EXT. KANTOR EKSA – SIANG
Eksa berbincang dengan seorang teman dan menanyakan apa yang
sedang dikerjakan temannya lalu temannya mengatakan lagi sibuk
mengatur laporan keuangan perusahaan karena peristiwa 5 tahun
lalu yang menyebabkan skandal besar. Lalu Eksa menanyakan apakah
temannya itu mau kemana>kantor bos. Kemudian Eksa menawarkan
bareng karena ada yang mau dibicarakan juga dengan bos.

SCENE 20
INT. RUANGAN BOS – SIANG
Eksa dan temannya kemudian pergi kekantor Putra tetapi Putra
tidak ada dikantor, temannya tersebut kemudian pergi dan Eksa
juga berniat untuk pergi tapi perhartian nya dialihkan oleh
sebuah map yang berserakan dan disana dia melihat berbagai
proyek yang tidak pernah diketahuinya, lalu memanggil temannya
tadi dan menanyakan dia tau apa tidak dengan berbagai proyek
tersebut
SCENE 21
INT. KANTOR EKSA – SIANG
Eksa menyelidiki berbagai proyek tersebut dan memang tidak
pernah ada, dia mulai curiga dengan Putra terkait dana yang
digunakan untuk bisnis mereka dan kemudian menanyakan temannya
yang ada di Bank, lalu temannya tersebut mengatakan tidak boleh
karena ada SOP Bank sesuai dengan Pasal 40 ayat (1) UU Perbankan
Eksa kemudian teringat rekening yang dikasih bosnya dan
menghubungi pihak bank tersebut dan dia juga punya surat
kuasanya, lalu pihak Bank mengirimkan laporannya, dan Eksa panik
karena memang bsnysk sekali transaksi dalam bank account tsb.
Putra muncul dan memanggil Eksa
CUT TO

SCENE 22
EXT. RUANGAN BOS – SIANG
Putra memanggil Eksa kekantornya untuk membicarakan bisnis
mereka dan meminta Eksa untuk mengganti rekening ke Bank lain
dengan alasan di Bank sebelumnya kurang efisien. Eksa hanya
angguk-angguk mengiyakan tidak tahu apa yang harus ia lakukan,
dan sore ini dia juga ada janji dengan pemilik tanah untuk
membahas beberapa hal.

SCENE 23
EXT. TEMPAT PERTEMUAN – SORE
Eksa pergi ke tempat yang telah dijanjikan, disana ia melihat
dan mendengar bosnya memohon2 untuk menyelesaikan masalah nya
dan mengatakan ia diperas oleh Eksa anak buahnya yang mengetahui
hal tsb apalagi perusahaannya juga pernah terlibat skandal 5
tahun lalu, bisa hancur semua bisnisnya. Dan Eksa melihat di
tangan kiri orang tersebut ada tattoo seperti yang dikatakan
istrinya, melihat itu Eksa bergegas hendak pergi tetapi
ketahuan, oleh gordon. Entah darimana datang polisi yang
mengintai bisnis narkoba komplotan tsb, karena bosnya juga
disana, dia juga ditangkap. Eksa dan Gordon yang memergokinya
luput dari sergapan polisi.
SCENE 24
EXT. DALAM PELARIAN – SORE
Eksa berusaha menghubungi istrinya tapi tidak diangkat lalu ia
bergegas hendak pulang untuk memeriksa

SCENE 25
EXT. RUMAH EKSA – SORE
Eksa dengan panik datang kerumah dan menemukan pintu rumahnya
terbuka dan sedikit berantakan dan tas istrinya tergeletak
dilantai, Eksa panik dan kemudian mendapat telpon dari gordon
untuk menemuinya karena istrinya disandera Gordon dengan syarat
harus datang sendiri karena tidak mungkin juga dia menelpon
polisi karena dia terlibat dalam sebuah proyek pencucian uang.
Eksa bergegas pergi untuk menyelamatkan istrinya.

SCENE 26
INT. GEDUNG TUA - SORE
Eksa menemui gordon dan gordon tertawa berani juga Eksa, dan
mengatakan istrinya baik2 saja tapi Eksa tidak melihat istrinya
disana hanya dia dan gordon. Lalu gordon mengatakan kepada Eksa
untuk mengembalikan uangnya tetapi Eksa membela diri dia tidak
tau menah tentang hal ini, dia hanya melaksanakan tugas yang
dipercayakan kepadanya, bossnya hanya beralasan untuk
menyelamatkan dirinya, Gordon tidak mau tahu. Dan Eksa
bersikukuh meyakinkan Gordon. Lalu gordon mengamuk dan menghajar
Eksa, Eksa lalu melarikan diri diikuti Gordon berusaha
mengejarnya,

SCENE 27
EXT. PELARIAN – SORE
Eksa tetap berusaha melarikan diri menyusuri seluk-beluk
bangunan yang tidak diketahuinya. Sampai akhirnya terjebak
dijalan buntu. Eksa tersandar putus asa karena Gordon juga sudah
ada dibelakangnya. Gordon tertawa jahat karena tidak ada jalan
lain lagi bagi Eksa untuk kabur dan bersiap untuk menghajar
Eksa. Lalu tiba-tiba Zaky datang dan menggagalkan serangan
Gordon. Melihat itu Eksa bangkit dan bekerjasama dengan Zaky
untuk menyerang Gordon. Mereka berkelahi dengan sengit dan
akhirnya Gordon jatuh dan tewas. Zaky lalu mengajak Eksa untuk
cabut karena tadi dia juga melihat polisi berkeliaran.
SCENE 28

EXT. GEDUNG TUA – SORE

Setelah selesai menghajar Gordon mereka beristirahat dan melihat


sekitar untuk memastikan tidak ada yang mengikuti mereka. Tak
disangka disana Zaky meminta maaf kepada Eksa, Eksa heran atas
permintaan maaf Zaky dan sebaliknya berterimakasih telah
menyelamatkan nyawanya. Kemudian Zaky berkata bahwa dialah yang
menyebabkan Eksa terlibat dalam hal ini, Eksa makin heran dan
menanyakan maksud Zaky.

Zaky-lah yang memberitahu Gordon bisnis mereka, Eksa dan Putra.


Mendengar itu Eksa terkejut dan bertanya kenapa. Zaky
menjelaskan dia adalah mantan anggota gordon sambil menunjukkan
tattoo-nya dan berkata dia telah berusaha mengelak berurusan
dengan Gordon tapi dia terikat sumpah.

Dan..sebenarnnya sebelum Eksa dialah yang ditunjuk Putra untuk


melaksanakan bisnis tersebut tetapi dia menyelidiki dan sadar
bahwa itu adalah proyek pencucian uang dan ada sangkut pautnya
dengan Gordon lalu ia menolak tawaran tersebut dan
merekomendasikan Eksa.

Eksa tersentak dan memaki-maki karena Zaky tau itu sebuah


praktek pencucian uang dan malah melibatkan Eksa, dia tidak
pernah membayangkan terlibat dengan hal seperti ini, Eksa
membentak2 Zaky kenapa ia tega melakukan hal tsb padanya sampai2
istrinya juga terseret dan bahkan tidak diketahui keberadaannya
sampai sekarang.

Zaky tertunduk dan berkata dia diancam oleh Putra dan setidaknya
mencari pengganti yang tepat untuk hal itu. Zaky sadar orang
yang tepat itu adalah Eksa. Karena catatan Eksa bersih dan latar
belakang Eksa juga cocok dengan hal tsb

Eksa menanyakan ancaman apa lalu Zaky menjawab, Putra mengancam


akan membeberkan bahwa Zaky pernah berselingkuh dengan Debby,
mendengar ancaman Putra ia panik, dan mau tak mau memutuskan
Eksa sebagai penggantinya sembari berharap urusan tersebut cepat
selesai dengan kelihaian Eksa.

Mendengar itu semua Eksa murka.


SCENE 29
PUTARAN SEMUA RANGKAIAN KEJADIAN DI KEPALA EKSA

SCENE 30
INT. GEDUNG TUA (FIGHT) – SORE
Eksa marah besar dan menghajar Zaky habis2an, Zaky terus meminta
maaf dan tidak melawan. Eksa tidak mendengarkan Zaky. Tanpa
sengaja ia membenturkan Eksa ke tembok lalu tertusuk besi hingga
tewas ketika berusaha menghindari serangan Eksa. Kemudian
menangis tertunduk. Tak lama kemudian polisi datang beserta
Debby yang telah terlebih dahulu ditemukan. Zaky menunduk lesu
di samping jasad Eksa dan tidak melawan sedikitpun ketika
diringkus polisi.

SCENE 31
EXT. PEMAKAMAN – SIANG
Debby menangisi makam Eksa dan meminta maaf
>zoom out
>PESAN FILM

“BERHATI-HATILAH DALAM TRANSAKSI APAPUN KARENA TANPA ANDA SADARI


ANDA BISA TERLIBAT PRAKTEK TPPU (TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG)
DAN
JANGAN SAMPAI TERLIBAT LANGSUNG!”
#GenerasiAntiPencucianUang2019

>ENDING CREDIT

THE END

Anda mungkin juga menyukai