Case
Case
PSORIASIS VULGARIS
Oleh:
Rafika, S.Ked
04054821719039
Pembimbing:
dr. Sarah Diba, Sp.KK, FINSDV
Diskusi Kasus
PSORIASIS VULGARIS
Oleh:
Rafika, S.Ked
04054821719039
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian
kepaniteraan klinik senior di Bagian/Departemen Dermatologi dan Venereologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/RSUP DR. Mohammad Hoesin
Palembang Periode 4 Juni - 8 Juli 2018.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan diskusi kasus dengan judul “Psoriasis
Vulgaris”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Sarah Diba, Sp.KK,
FINSDV selaku pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian laporan
kasus ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pengerjaan laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata,
semoga diskusi kasus ini dapat berguna bagi banyak orang dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Penulis
iii
2
KASUS
I. IDENTIFIKASI
Nama : Ny. YBM
Usia/ Tanggal lahir : 47 Tahun/ 21/02/1971
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Suku : Sumatera
Alamat : Lrg. Lebak Malang No.1077, Kota Palembang
No.RM : 999486
II. ANAMNESIS (Autoanamnesis pada tanggal 7 Juni 2018 pukul 11.30 WIB)
Keluhan utama : Timbul bercak merah meninggi disertai sisik putih
tebal seperti mika yang semakin meluas pada pada kedua lengan dan
tungkai sejak kisaran 3 pekan lalu
Riwayat higienitas:
Pasien mandi dua kali sehari. Mengganti pakaian dengan teratur. Kesan
higienitas baik.
3
III. PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal 7 Juni 2018 pukul 12.30 WIB)
Status Generalikus
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/m
RR : 19 x/m
Suhu : 36,7 ºC
Berat badan : 58 kg
Tinggi badan : 165 cm
Status gizi : IMT 21,3 kg/m2
Status gizi baik (normal)
Keadaan Spesifik
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
sekret tidak ada, konjungtivitis tidak ada
Hidung : Tidak ada sekret, tidak ada deviasi septum
Telinga : Meatus akustikus eksternus lapang, tidak ada sekret
Mulut : Faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1, ceilitis tidak
ada
Leher : JVP (5-2) cmH2O, pembesaran KGB tidak ada.
Thoraks
Jantung : Bunyi jantung I dan II normal, murmur dan gallop
tidak ada
Paru-paru : Suara napas vesikuler, ronkhi dan wheezing tidak
ada
Abdomen : Datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien
tidak teraba, bising usus normal
Ekstremitas : Deformitas tidak ada, edema tidak ada, akral hangat
KGB : Pada inspeksi dan palpasi tidak ditemukan
pembesaran KGB di regio colli dextra et sinistra
axilla dextra et sinistra, dan inguinal dextra et
sinistra
Genitalia : Tidak diperiksa.
Status Dermatologikus
Regio capitis
4
Plak eritem multiple, nummular-plakat ditutupi skuama putih sedang berlapis,
diskret
Regio trunkus anterior et posterior, brachii anterior et posterior dextra et
sinistra, antebrachii anterior et posterior dextra et sinistra, femoris anterior et
posterior dextra et sinistra
Plak eritem multiple, lentikuler-numular, ditutupi skuama sedang berlapis
putih keperakan, diskret
BSA :
Regio scalp dan colli :2%
Regio trunkus anterior et posterior : 1%
Regio ekstremitas superior : 1%
Regio ekstremitas inferior : 3%
Regio genitalia : 0%
Total : 7%
5
tubuh yang <10% :1
terkena (nilai 0-6) 10-29% : 2
30-49% : 3
50-69% : 4
70-89% : 5
90-100% : 6
Total permukaan area X % daerah 0.6 0,8 1,2 2,4
yang terkena
Nilai total (total A + total B) = Nilai PASI = 5
Gambar Lesi
A B C
6
D D E
F
G H
I
G
Gambar 1. Plak eritem multipel, lentikuler-numular, ditutupi skuama sedang berlapis putih keperakan,
diskret regio (a)&(b) capitis (c) facialis (d) trunkus anterior; (e) trunkus posteior; (f) abdomen; (g)
ekstremitas superior (h) ekstremitas inferior (i) femoris posterior dextra at sinistra;
7
Gambar 2 . Hasil pemeriksaan fenomena goresan lilin positif
8
Gambar 4 . Hasil pemeriksaan fenomena köbner positif
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan spesimen kerokan kulit dengan KOH 10%
Dilakukan pengerokan kulit pada pinggir lesi patch eritem di regio
brachii dextra kemudian dilakukan penambahan larutan KOH 10% dan
diperiksa menggunakan mikroskop dengan pembesaran okuler 10x dan
objektif 40x. Hasil: tidak ditemukan elemen jamur.
V. RESUME
Nn. YBM, 47 tahun, datang dengan keluhan timbul plak eritem
multipel, lentikuler, sebagian ditutupi skuama putih kering berlapis pada
regio femoris anterior et posterior dextra et sinistra yang bertambah banyak
sejak kisaran 3 pekan lalu. Pasien tidak berobat
Kisaran 1 pekan lalu, plak eritem meluas berukuran lentikuler-numular,
multipel, diskret, ditutupi skuama putih berlapis ireguler pada regio femoris
9
dextra et sinistra anterior et posterior. Keluhan disertai pruritus yang
bertambah berat sehingga pasien sering menggaruknya. Pasien tidak
berobat.
Kisaran 3 hari lalu, timbul plak eritem multipel, lentikuler, diskret,
sebagian ditutupi skuama putih kering berlapis pada regio ekstremitas
superior. Keluhan disertai pruritus. Pasien tidak berobat.
Kisaran 1 hari lalu, plak eritem meluas hingga ukuran numular, diskret,
sebagian ditutupi skuama putih kering berlapis pada regio truncus posterior,
ekstremitas superior dan inferior. Pasien datang ke poli DV RSMH.
Status dermatologikus: (1) regio capitis: Plak eritem multiple,
nummular-plakat ditutupi skuama putih sedang berlapis, diskret (2) regio
trunkus anterior et posterior, brachii anterior et posterior dextra et sinistra,
antebrachii anterior et posterior dextra et sinistra, femoris anterior et
posterior dextra et sinistra: plak eritem multiple, lentikuler-numular, ditutupi
skuama sedang berlapis putih keperakan, diskret
IX. PENATALAKSANAAN
1. Umum
Komunikasi, informasi, dan edukasi:
- Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit berhubungan
10
dengan genetik dan dapat juga disebabakan oleh gangguan
imunitas yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti stress,
obat-obatan, trauma dan infeksi bakteri.
- Menjelaskan pengobatan yang diberikan dan cara pemakaian.
- Mengedukasi pasien untuk kontrol secara teratur.
- Memberitahu pasien bahwa tujuan pengobatan adalah
menurunkan keparahan penyakit sehingga pasien dapat
beraktivitas dan memiliki kualitas hidup yang baik.
- Mengedukasi pasien untuk mengurangi kebiasaan menggaruk
lesi.
2. Khusus
a. Topikal
- Krim desoksimetason 0,25% tiap 12 jam (pada bercak merah)
- Salep kalsipotriol 0,05% tiap 24 jam (pada bercak merah)
b. Sistemik
- Tablet cetirizine 10 mg tiap 24 jam
-
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungtionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
11